Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah KARYA TULIS ILMIAH A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian, hasil evaluasi program pendidikan, dan/atau hasil gagasan untuk pemecahan atau menjawab suatu masalah dengan menggunakan tinjauan teori dan fakta/data di lapangan. B. Fungsi Karya Tulis Ilmiah Menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fakta dan data dalam pemecahan masalah C. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah 1. Berfokus pada kajian tentang suatu masalah sentral yang tercakup dalam salah satu tugas pokok dan fungsi penilik PNFI. 2. Menggunakan kajian empirik dari lepangan dan kajian teoritik dari studi kepustakaan. 3. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, yaitu singkat, padat, dan populer. D. Sistimatika Karya Tulis Ilmiah JUDUL PENELITIAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Asumsi Hipotesis/Pertanyaan Penelitian Metode Penelitian Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
BAB II : LANDASAN TEORITIS/STUDI KEPUSTAKAAN
A.
B.
Teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, bersumber dari: 1. Buku-buku ilmiah, 2. Jurnal, makalah ilmiah 3. Laporan penelitian Teori-teori yang relevan dengan motodologi penelitian.
BAB III : METODOLOGI/PROSEDUR PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel dalam Hipotesis, atau istilah-istilah dalam Pertanyaan Penelitian. B. Pengembangan Alat Pengumpulan Data. C. Penentuan Ukuran Sampel/Subjek Penelitian. D. Pengumpulan Data. E. Prsedur dan Teknik Pengolahan Data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN P EMBAHASAN A. Temuan-temuan Penelitian B. Pembahasan BAB V : KESIMPULAN DAN DAN REKOMENDASI/ REKOMENDASI/ IMPLIKASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi/Implikasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN A. ALAT PENGUMPULAN DATA B. DATA PENELITIAN RIWAYAT HIDUP
PENJELASAN BAB-BAB KARYA TULIS ILMIAH BAB I: PENDAHULUAN Bab I ten tentang tang pendahulu pendahuluan an mer merupa upakan kan bag bagian ian awa awall dar darii kar karya ya tuli tuliss ilm ilmiah iah.. Pendahu Pend ahulua luan n ini beri berisi: si: Lat Latar ar bel belaka akang ng ma masal salah ah da dan n ana analis lisis is ma masal salah, ah, rum rumusa usan n masalah biasa dalam bentuk pertanyaan penelitian dan atau hipotesis, definisi istilah, tujua tu juan n pe pene neli litia tian, n, ke kegu guna naan an pe penel nelit itia ian, n, as asum umsi si at atau au an angg ggap apan an da dasa sar, r, me meto tode de penelitian secara garis besar beserta tekhnik pengumpulan data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Secara ringkas berikut ini dibahas satu persatu. 1. Latar Belakang Masalah Pemba Pem bahas hasan an dal dalam am lat latar ar bel belaka akang ng mas masala alah h ini ber bermak maksud sud men mengung gungka kapka pkan n mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi penilik,
pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa tertantang, penasaran dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan memunculkan perma permasala salahan. han. Ada baikn baiknya ya kalau diutarakan diutarakan kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti diteli ti untuk pemecahannya pemecahannya.. Sebal Sebaliknya, iknya, keuntun keuntungan-k gan-keuntung euntungan an apa yang bakal bakal diperoleh apabila masalah tersebut dipecahkan melalui penelitian. .Di samping itu, perlu diuraikan pula secara jelas masalah yang hendak diteliti di wilayah kerjanya. Untuk mampu merumuskan latar belakang secara runtut, jelas dan tujum, maka penilik dituntut untuk mampu membaca dan memaknai gejala-gejala yang muncul dalam dunia pendidikan luar sekolah. sekolah. Untuk itu, pengetahuan pengetahuan yang luas dan dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dimiliki penilik perlu sejak awal dilakukan. 2. Rumusan Masalah Merum Me rumus uska kan n ma masa sala lah h me merup rupak akan an pe peke kerja rjaan an ke kece cerm rmat atan an.. Ha Hall ya yang ng da dapa patt meno me nolo long ng pe peni nili lik k ke kelu luar ar da dari ri ke kesu suli lita tan n me meru rumu musk skan an ju judul dul da dan n ma masa sala lah h ad adal alah ah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pak dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dalam rumusan rumusa n dan anal analisis isis masa masalah lah sekal sekaligus igus juga diidentifikasi diidentifikasi variab variabel-vari el-variabel abel dalam pene pe neli liti tian an be bese sert rta a de defi fini nisi si op oper eras asio iona naln lnya ya (p (pen enje jela lasa san n is isti tila lahn hnya ya). ). Un Untu tuk k memper mem permud mudah, ah, mak maka a rum rumusa usan n mas masala alah h dap dapat at din dinyat yataka akan n dal dalam am ben bentuk tuk kal kalima imatt bertany bert anya a (pe (perta rtanya nyaan an pene penelit litian ian)) dan ata atau u kal kalima imatt per pernya nyataa taan n yan yang g ber berbent bentuk uk hipotesis setelah didahului uraian tentang masalah. 3. Pertanyaan penelitian dan Hipotesis Pertanyaan penelitian dan atau hipotetis dijabarkan dari rumusan masalah. Pertanyaan penelitian dikemukakan dalam kalimat-kalimat tanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah atau sub masalah yang akan dicari jawabannya dalam karya tulis ilmiah. Hipote Hipotesis sis merupakan merupakan jawab jawaban an sementara terhadap terhadap masalah masalah atau sub masalah yang yang diajukan oleh oleh penilik sebagai peneliti. Pertanyaan penelitian dan atau hipotes hipo tesis is dija dijabar barkan kan dar darii lan landas dasan an teo teori ri ata atau u tinj tinjaua auan n pus pustak taka a yan yang g aka akan n dic dicari ari jawabannya atau masih harus diuji kebenarannya. Melalui karya tulis ilmiah, hipotesis akan dinyatakan dapat diterima diterima atau ditolak. Hipote Hip otesis sis har harus us dib dibuat uat dal dalam am set setiap iap pen peneli elitia tian n yan yang g bers bersifa ifatt ana analit litis. is. Unt Untuk uk peneliti pene litian an yan yang g ber bersif sifat at des deskrip kriptif tif,, ya yang ng berm bermak aksud sud men mendete detesis siskan kan ma masal salah ah yan yang g diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat, oleh karena memang tidak pada tempatnya. Hipotesis penelitian harus dirumuskan dalam kalimat afirmatif. Hipotesis tidak boleh dirumuskan dirumu skan dalam kalimat bertan bertanya, ya, kalim kalimat at menyu menyuruh, ruh, kalim kalimat at menya menyaranka rankan, n, atau kalimat mengharapkan. 4. Penjelasan Istilah atau Definisi operasional Penjela Pen jelasan san ist istila ilah h ata atau u def defini inisi si ope operas rasion ional al dig diguna unakan kan unt untuk uk men menjel jelask askan an istilah-istil istila h-istilah ah yang ada dalam pertanyaan pertanyaan peneli penelitian tian atau variab variabel-var el-variabel iabel dalam hipotetis. hipote tis. Tujuan Tujuannya nya adalah adalah supaya terdapat terdapat kesamaan kesamaan persepsi persepsi antara peniik peniik dan
pembaca pembac a ten tentan tang g ist istila ilah-is h-istila tilah h ata atau u vari variabe abel-va l-varia riabel bel yan yang g dia diajuk jukan an ole oleh h peni penilik lik sebagai peneliti. Penje Pe njela lasa san n is istil tilah ah at atau au de defi finis nisii op opera erasi sion onal al ha harus rusny nya a sa samp mpai ai me mela lahi hirk rkan an indikator-indikator yang akan diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian. peneli tian. Apabil Apabila a dipandang perlu maka istilah istilah yang terdapat dalam dalam judul dan sub judul tesis dapat pula dijelaskan. Namun yang paling diutamakan yaitu istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian atau variabel-variabel dalam hipotesis. 5. Tujuan Penelitian /Studi Rumusan tujuan penelitian/studi ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah peneliti pene litian an sel selesa esaii dil dilak akuka ukan. n. Ole Oleh h seb sebab ab itu rum rumusa usan n tuju tujuan an itu har harus us kon konsis sisten ten dengan deng an rum rumusa usan n ma masal salah ah dan men mencer cermin minkan kan pul pula a pro proses ses pen peneli elitia tiannya nnya.. Rum Rumusa usan n tujuan penelitian tidak boleh sama dengan rumusan maksud penulisan karya ilmiah yang ditulis pada halaman Sampul Luar dan halaman Sampul Dalam. Tujuan penelitian bisa terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambar mengg ambarkan kan secara singkat singkat dalam satu kalimat tentang apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk butir-butir (misalnya, 1, 2, 3, dst) yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan pert anyaan-pertanyaan penelitian. 6. Asumsi atau Anggapan dasar Fungsi asumsi atau anggapan dasar dalam sebuah karya tulis ilmiah merupakan titik pangkal penelitian dalam rangka penulisan karya ilmiah itu. Asumsi/anggapan dasar dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri. Apapun materinya, asumsi/anggapan dasar tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu. Asumsi/anggapan dasar dirumuskan sebagai landasan bagi pertanyaan penelitian dan atau hipotesis. Asumsi/ Asum si/ang anggap gapan an das dasar ar dir dirumu umuska skan n dal dalam am bent bentuk uk kal kalima imatt dek deklar larati atif, f, buk bukan an kali ka lima matt be bert rtan anya ya,, ka kali lima matt me meny nyur uruh uh,, ka kali lima matt me meny nyar aran anka kan n at atau au ka kali lima matt mengharapkan. 7. Metode Penelitian Metode Penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahulaun bersifat garis besar, sedang sed angkan kan rin rincia ciannya nnya dik dikemu emuka kakan kan pad pada a Bab III III.. Ke dal dalam am met metode ode pen peneli elitia tian n ini dimasukkan instrumen atau alat pengumpulan data. Metode, dapat disebut metode peneliti pene litian an his histor toris, is, des deskrip kriptif tif,, inf infere erensia nsial, l, eks eksperi perimen mental tal,, ata atau u kaj kajii tind tindak. ak. Ala Alatt (instrumen) pengumpulan data dapat terdiri atas teknik angket, wawancara, observasi partisipatif, observasi non-partisipatif, atau tes. Pendekatan penelitian dapat berupa pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. kualitatif. Dipaparkan pula teknik pengolahan dan ana analis lisis is dat data. a. Apa Apabil bila a dia diangg nggap ap perl perlu u dap dapat at pul pula a dim dimas asukk ukkan an pen pendek dekata atan n sosiologis, pendekatan edukatif, dan sebagainya. Kedalam bab ini juga dimasukkan proses uji coba dan pengembangan instrumen penelitian yang secara khusus digunakan untuk mengumpulkan data. 8. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Di samping menyebut lokasi, populasi dan sampel penelitian pada bagian ini juga harus disebutkan alasan mengapa penelitian itu dilakukan di tempat suatu tempat tertentu tertent u dan dengan subyek (populasi/sa (populasi/sampel) mpel) penelitian penelitian tertentu pula. Alasan ini akan ak an me menja njadi di ku kuat at ap apab abil ila a di dika kait itka kan n de deng ngan an rum rumus usan an ma masa sala lah, h, la lata tarr be bela laka kang ng masalah, dan tujuan penelitian, serta teknik analisis data. BAB II: KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS Kajian pustaka sangat penting dalam suatu karya ilmiah, karena melalui kajian pustaka ditunjukkan kedudukan suatu penelitian di tengah perkembangan ilmu dalam bidang yang diteliti. Kajian pustaka harus memuat hal-hal berikut ini : (a) apakah apa kah teo teori-t ri-teor eorii uta utama ma dan teo teoriri-teo teori ri tur turuna unanny nnya a dal dalam am bida bidang ng yan yang g dikaji, (b) apa yang telah dilakukan oleh orang lain atau peneliti lain dalam bidang yang diteliti dan bagaimana mereka melakukannya (prosedur, subyek), (c) setela set elah h pen peneli eliti ti mel melak akuka ukan n kaj kajian ian sec secara ara kom kompreh prehens enshif hif,, ma maka ka dap dapatl atlah ah diketahui diketa hui masa masalah lah apa yang masih perlu diteli diteliti ti sehing sehingga ga jelas kedudukan kedudukan peneli penelitian tian ini di tengah penelitian-penelitian sejenis sebelumnya. Dalam melap melaporkan orkan hasil kajia kajiannya, nnya, peneli peneliti ti memba membandingk ndingkan, an, mengo mengontrask ntraskan, an, dan mel meleta etakka kkan n tem tempa patt ked keduduk udukan an mas masing ing-ma -masing sing dal dalam am ma masal salah ah yan yang g sed sedang ang diteli dit eliti, ti, dan pad pada a akh akhirny irnya a men menyat yataka akan n pos posisi isi/pe /pendir ndirian ian pene penelit litii dis diserta ertaii ala alasan san-alas al asan anny nya. a. De Deng ngan an de demi miki kian an me menj njad adii sa sang ngat at je jela lass me meng ngap apa a pe pene neli liti ti ha hany nya a menggunakan teori-teori dan hasil penelitian tertentu saja dan tidak yang lainnya. Telaah Tel aah ini dip diperl erluka ukan n kar karena ena tid tidak ak ada pen peneli elitia tian n emp empirik irik tan tanpa pa did didahul ahului ui tel telaah aah kepustakaan. Telaah teoretis dimaksudkan untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu itu dipergunakan oleh penilik dalam penelitiannya, termasuk di dalamnya merumuskan asumsi-asumsi penelitiannya. Dalam prakteknya, judul Bab II disesuaikan dengan masalahnya, tetapi dapat juga diberi judul KAJIAN PUSTAKA, PUSTAKA, LANDA LANDASAN SAN TEORITIK, TEORITIK, atau KAJIAN TEOR TEORITIK ITIK karena isinya telah tergambar dalam judul penelitian. Bila dikehendaki, kajian pustaka dapat dituangkan dalam 2 (dua) sub bab, masing-masing mengemukakan tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan sub bab lainnya menjelaskan secara rinci teori yang digunakan dalam penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar telah disinggung pada Bab I. Pembatasan istilah yang ada pada judul dan variabel yang diteliti dalam penelitian juga dijelaskan dalam bab ini. Semua prosedur dan tahap tahap-taha -tahap p penel penelitian itian mulai persiapan hingg hingga a peneli penelitian tian berakh berakhir ir dijela dijelaskan skan dala da lam m ba bab b ini ini.. Di sa samp mpin ing g it itu, u, di dila lapo pork rkan an ju juga ga te tenta ntang ng al alat at-a -ala latt (i (ins nstru trume men) n) pengumpulan data yang digunakan beserta proses pengembangan dan uji validitas dan reliab rel iabili ilitas tasnya nya.. San Sanga gatt pent penting ing untu untuk k dije dijelas laskan kan men menga gapa pa ses sesuat uatu u tek tekhnik hnik ata atau u prosedur/metode dipilih oleh peneliti.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Dalam bab ini dilaporkan hasil-hasil penelitian. Penyajian mengikuti butir-butir tujuan, pertanyaan, pertanyaan, atau hipote hipotesis sis peneli penelitian. tian. Penyajian hasil peneli penelitian tian diikuti oleh pembah pem bahasa asan. n. Dal Dalam am pem pembah bahasa asan n ini dip diperlu erlukan kan sik sikap ap ilm ilmiah iah pene penelit liti, i, yak yakni ni sik sikap ap bersedi bers edia a dan terb terbuka uka unt untuk uk dik dikriti ritik, k, sik sikap ap ber bersedi sedia a dan terb terbuka uka me menge ngemuk mukaka akan n sebab-sebab keanehan hasil penelitiannya jika hal itu memang terjadi. Sebaliknya juga peneliti bersikap tidak segan-segan mengemukakan hasil-hasil penelitiannya itu secara apa adanya tanpa meninggalkan tata krama ilmiah dan tata krama per gaulan. Dalam bab ini dapat pula disajikan rangkuman secara ringkas dan terpadu sejak dari persiapan hingga penelitian berakhir. Dikatakan ringkas dan terpadu oleh karena penulisan rangkuman ini tidak harus secara berurutan dari awal hingga akhir, akan tetapi semua komponennya telah dipadukan menjadi satu kesatuan yang utuh dan dituangkan ke dalam satu uraian yang padat. Oleh sebab itu, rumusan-rumusannya tidak perlu sama, bahkan sebaiknya tidak sama, dengan rumusan-rumusannya tidak perlu sama. BAB V: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI/REKOMENDAS IMPLIKASI/REKOMENDASII Dalam bab ini disajikan penafsiran/pemaknaan peneliti secara terpadu terhadap semu se mua a ha hasi sill pe pene neli liti tian an ya yang ng te tela lah h di dipe pero role lehn hnya ya.. Ka Kare rena na su suda dah h ada un unsu surr penafsiran, penaf siran,maka maka isi kesim kesimpulan pulan akan berbeda dengan rangkuman. rangkuman. Dalam menuliskan menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu cara dari dua cara berikut : (a) dengan cara butir demi butir, atau (b) dengan cara esei padat. Untuk karya tulis maka penulisan kesimpulan kesim pulan dengan cara esei yang padat akan lebih baik dari pada dengan cara butir demi butir. Implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukkan kepa ke pada da pa para ra pe pemb mbua uatt ke kebi bija jaka kan, n, ke kepa pada da pa para ra pen pengg gguna una ha hasi sill pe penel neliti itian an ya yang ng bersa be rsang ngku kuta tan n da dan n ke kepa pada da pen penel elit itii be beri riku kutn tnya ya ya yang ng be berm rmina inatt unt untuk uk me mela laku kuka kan n penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet) atau tercetak (misalnya Compact Disk, Video, film, atau kaset) yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Di pihak lain, sumber-sumber yang tidak pernah dipergunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, walaupun pernah dibaca oleh peneliti. Cara Car a men menuli uliss daf daftar tar pus pustak taka a ber berurut urutan an sec secara ara alf alfabe abetis tis tan tanpa pa nom nomor or urut urut.. Sumberr tertul Sumbe tertulis/te is/tercerak rcerak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak antar-baris antar-baris satu spasi spasi;; sedang sedangkan kan jarak antara sumbe sumber-sumb r-sumber er tertuli tertuliss yang sali sa ling ng be beru rurut rutan an ad adal alah ah du dua a sp spas asi. i. Ca Cara ra me menul nulis is Da Daft ftar ar Pu Pust stak aka a se seca cara ra kh khus usus us dijelaskan pada bagian Teknik Penulisan. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran-lampiran Lampiran-la mpiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelit penelitian ian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor urut Lampiran sesuai dengan urutan penggunaannya. Di samping diberi nomor urut Lampiran ini juga diberi Judul Lampiran. Nomor Urut Lampiran akan mempermudah pembac pem baca a untu untuk k me menga ngaitka itkanny nnya a deng dengan an bab ter terkai kait. t. Apa Apabil bila a nom nomor or urut lam lampira piran n tersebut terdiri atas dua angka Arab dengan diselang satu tanda penghubung di mana angka ang ka depa depan n men menyat yataka akan n nom nomor or uru urutt lam lampira piran. n. Mis Misaln alnya, ya, lam lampira piran n 1. 1.2 2 art artiny inya a lampiran 2 dari Bab 1. RIWAYAT HIDUP Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan deng de ngan an ke kegi giat atan an il ilmi miah ah,, ti tida dak k se semu mua a in info form rmas asii te tenta ntang ng ya yang ng be bers rsan angk gkuta utan. n. Cakupannya adalah: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat riway at pekerja pekerjaan an dan jabat jabatan an (bila telah bekerj bekerja), a), prestasi-prestas prestasi-prestasii yang pernah dica di capa pai, i, da dan n ap apab abil ila a ad ada, a, ka kary rya a il ilmi miah ah/p /publ ublik ikas asii ya yang ng te tela lah h di diha hasi silk lkan an at atau au diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir dan dapat pula dibuat dengan gaya esei padat. Dalam tesis atau tesis gaya yang kedua lebih tepat dari pada gaya yang pertama.
DAFTAR PUSTAKA Babbie, E. (1986). The Practice of Social Research. Belmont, Ca: Wadsworth Publising Co. Creswell, J. W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. London: Sage Publications. Fowles, J. (1984). Handbook of Futures Research. London: Greenwood Press. McTaggart, R. (1993). Action Research: A Short Short Modern History. Victoria, Austr.: Deakin University. Moleong, L. J. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya. Riyanto, Y. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Sudjana, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan nonformal dan Pengembangan SDM. Bandung: Fallah Production. _________ (2001). Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Paper bahan Pelatihan Dosen PLS PLS UPI dan Universitas Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Bandung: Prodi PLS FIP UPI. Suryabrata, S. (2000). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Pelatih Proyek PGSM (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Depdiknas. Universitas Pendidikan Indonesia (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Bandung: UPI Depdiknas.
Posted in: Membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI)