1. Validitas Butir Soal Soal yang valid harus dapat mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahui
Validitas butir soal digunakan rumus product momment, sebagai berikut:keterangan: r xy = koefisien korelasi Pearson antara variabel X dan variabel Y; N = Jumlah responden; X = skor nilai tes tiap-tiap butir; Y = skor total. 2. Tingkat Kesukaran. Untuk menentukan tingkat kesukaran suatu tes (Suharsimi, 1986:198)dapat digunakan
keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar, JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk mengiterpretasikan tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria sebagai berikut: P antara 0,00 — 0,30 0,30 soal sukar; P antara 0,30 — 0,70 0,70 soal sedang; dan P antara 0,70 — 1,00 1,00 soal mudah. 3. Daya Beda Butir Soal Untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai,
siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok atas 33%, kelompok bawah 33% dan sisanya adalah kelompok tengah. Rumus yang digunakan adalah : D = daya pembeda JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = BA / JA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JB = BB / JB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar kriteria, jika D bernilai: 0,00 – 0,20 0,20 : soal jelek
0,40 – 0,70 0,70 : soal baik
0,20 – 0,40 0,40 : soal sedang/cukup
0,70 – 1,00 1,00 : soal baik sekali
4. Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes dapat memberikan
hasil yang tetap. r 11 11 = koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya soal butir soal M = Mean atau rerata skor soal yang valid S = Simpangan baku Untuk menginterpretasikan besarnya r 11 11 r 11 1,0 reliabilitas sangat tinggi 11 : 0,8 – 1,0 0,6 – 0,8 0,8 reliabilitas tinggi
0,2 – 0,4 0,4 reliabilitas rendah
0,4 – 0,6 0,6 reliabilitas cukup
0,0 – 0,2 0,2
reliabilitas
sangat
jelek