A. LATAR LATAR BELAKANG BELAKANG TEORI DAN DAN TUJUAN PENELITIAN Perlu Perlu ada upaya upaya atau usaha usaha mengem mengemban bang-k g-kan an melalui melalui latihan latihan dalam dalam meningkatk meningkatkan an pres-tasi. pres-tasi. Tercapain Tercapainya ya presatasi presatasi tinggi tinggi diperoleh diperoleh de-ngan de-ngan latihan latihan yang yang tepat tepat dan benar, benar, juga perlu perlu ditunj ditunjang ang dari dari ber-ba ber-bagai gai faktor faktor,, antara antara lain kemampuan penguasa-an teknik, kondisi fisik yang prima, kualitas pelatih, dan didukung dengan motivasi yang timbul dalam diri member. Di samping itu, faktor tor lain lain yang ang memi memili liki ki peng pengar aruh uh pent pentin ing g adal adalah ah disi disipl plin in ilmu ilmu yang yang erat erat hubungannya dengan olahraga dan program latihan yang direncana-kan dengan baik, terarah, dan bermutu. Latiha Latihan n beban beban (eigh (eightt trainin training! g! adalah adalah aktivi aktivitas tas fisik fisik yang yang dilaku dilakukan kan secara sistematis dengan menggunakan beban sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan otot untuk mencapai tujuan seperti memperbaiki kondisi fisik members, mencegah terjadinya cedera atau untuk tujuan kesehatan (Dreger, "##$, p.$$!. Di dalam program latihan beban terdapat istilah repetisi. %epetisi adalah salah satu gerak-an teknik mengangkat yang dilakukan secara berulang-ulang. Pada member kurang sekali dilakukan sehingga metode yang diandalkan kurang berkembang. Latihan beban yang sering digunakan oleh member hanya metode set block. &enurut 'rianto ("##, p.)#*! +metode-metode latihan ditentukan oleh isim isimat ateri eri latih latih-a -an, n, karak karakter terist istik ik beba beban, n, saran saranaa dan dan prasa prasaran ranaa lati latiha han n serta serta disesuaikan dengan keadaan paedagogis dan fisiologis atau kebutuhan-kebu-tuhan kelomp kelompok ok penerim penerima. a. esuai esuai dengan dengan kemamp kemampuan uan kondis kondisii yang yang menent menentuka ukan n prestasi suatu cabang olahraga, kemampuan motorik yang sesuai akan dikembangk dikembangkan an melalui metode latihan yang tepat. &etode latihan latihan merupakan merupakan cara-cara yang terencana secara sistematis dan beroreintasi kepada tujuan.
B. MET METODE Pene Penelit litian ian ini ini adal adalah ah pene peneli litia tian n eksp eksper eri-m i-men en yang yang bert bertuj ujua uan n untu untuk k membanding membandingkan kan dua perlakuan yang berbeda berbeda pada subjek penelitian. penelitian. /dapun /dapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desai desain n fakto faktori rial al "0", "0", deng dengan an meng menggu guna naka kan n tes tes aal aal (pre (prete test) st) dan dan tes tes akhi akhir r (posttest). &enurut udjana ("##", p.)1! eksperimen faktorial adalah eksperimen
yang hampir semua faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di Fitness Centre Club /rena yang ada di 2alan olo 3m 1 4otel 2ayakarta dan Fitness Centre 56% 7'3 89: yang beralamat di 2alan ;olombo ), :ogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada tang-gal, 9ovember s.d. "< Desember "#)< selama sepuluh minggu. Pemberian treatment dilaku-kan selama 1 minggu dengan frekuensi perte-muan < kali per minggu. 4al ini sesuai dengan pendapat =ompa > 4aff ("##?, p."#@!, mak-sudnya adalah agar tubuh beradaptasi dengan beban latihan yang diterima.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini melibatkan " variabel bebas yang dimanipulasi, ) variabel bebas yang di-kendalikan (atribut!, ) variabel terikat dan ) variabel moderator. Aariabel bebas yang dima-nipulasi terdiri atasB ()! metode compound set dan ("! metode circuit training . =erdasarkan nilai signifikansi univariat test sebesar sebesar #,## C #,#* dan #,##) C #,#* yang berati baha lebih kecil dari signifikan. ada perbedaan pengaruh antara metode compound set dan circuit training terhadap hypertrophy otot dan ketebalan lemak yang baik, diterima. Dari ana-lis lanjutan diperoleh baha ternyata metode compound set memiliki peningkatan yang lebih baik daripada metode circuit training . Dengan demikian metode compound set lebih bagus daripada metode circuit training pada masa sebelum retensi, sebagai hasil fase latihan. =erdasarkan hasil perhitungan tests of between-subjects effects didapat baha taraf signifikansi hypertrophy otot sebesar #,## C #,#* dan ketebalan lemak sebesar #,## C #,#*, hal ini menunjukkan bah-a tingkat signifikasi * ada pengaruh bersa-ma antara metode latihan beban dan kekuatan otot terhadap hypertrophy otot dan ketebalan lemak members. &etode compound set apabila ditinjau dari metode latihannya metode compound set dapat melatih otot yang sama dan dua jenis alat yang berbeda hal ini sangat berguna bagi setiap members yang tujuan latihannya hypertrophy otot. &etode compound set dapat dilakukan setiap kali dalam latihan. elain itu metode
compound set bisa menerapkan program variasi latihan baik repetisi maupun set dalam melakukan latihan beban. 6leh karena itu, metode compound set dapat meningkatkan hypertrophy otot juga dapat meningkatkan fisik members apabila bentuk latihannya bervariasi. Latihan dengan metode circuit training merupakan salah satu bentuk variasi latihan dengan menggunakan beban antarpos. Pada saat melakukan metode ini akan lebih membantu karena circuit training dapat meningkatkan ke-bugaran dan fisik, dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh karena melakukan latihan beban antarpos.
REVIEW JURNAL I 2udul
PE95/%84 L/T'4/9 =E=/9 D/9 3E38/T/9 6T6T TE%4/D/P 4:PE%T%6P4:
2urnal Donload Aolume dan 4alaman Tahun Penulis %evieer Tanggal Tujuan Penelitian
6T6T D/9
3ETE=/L/9 LE&/3 2urnal 3eolahragaan httpBjournal.uny.ac.idinde0.phpjolahraga Aolume F 9omor ), 4alaman ()))-)")! /pril "#)$ Eko ucipto dan Gidiyanto iti /lya 3halda $)$))))#*$ < &aret "#)@ ()! perbedaan pengaruh antara latihan beban dengan metode compound set dan circuit training , ("! perbedaan pengaruh antara kekuatan otot tinggi dan rendah, dan (
ubjek Penelitian
terhadap hasil hypertrophy otot dan ketebalan lemak. Populasi dalam penelitian ini adalah *$ members yang programnya hypertrophy otot dari Fitness Centre 56% 7'3 89: dan Fitness Centre Club /rena 4otel 2ayakarta
/ssesment Data &etode penelitian
:ogyakarta. (4asil %evie! Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
Langkah Penelitian
adalah analisis varian (anava!. penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorial "0", dengan menggunakan tes aal (pretest) dan tes
4asil Penelitian
akhir (posttest). ()! ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan beban dengan metode compound set dan circuit training terhadap hypertrophy otot, ("! ada perbedaan pengaruh kekuatan otot tinggi dan rendah terhadap hypertrophy otot dan ketebalan lemak, dan ada interaksi yang signifikan antara metode latihan beban dan
3ekuatan Penelitian 3elemahan Penelitian 3esimpulan
kekuatan otot terhadap hypertrophy otot. (4asil %evie! (4asil %evie! Dengan demikian, untuk mengoptimal-kan hypertrophy dan ketebalan lemak members apabila members tersebut memiliki kekuatan otot rendah, members tersebut lebih cocok dilatih dengan metode compound set dan members yang memiliki kekuatan otot tinggi lebih cocok dilatih dengan circuit training . karena compound set bersifat fokus melatih pada satu otot se-hingga members akan
terbantu
untuk
melakukan
latihan
beban.
ebaliknya, members dengan kekuatan otot tinggi lebih cocok
dengan
metode
circuit
training .
4al
ini
dikarenakan sifat dari circuit training bersifat seperti latihan daya tahan otot dan kecepatan sehingga cocok untuk members yang mempunyai program penurunan ketebalan lemak. =erdasarkan kajian teori dan hasil penelitian dapat disimpulakan baha metode circuit training
lebih
cocok
bagi
mem-bers
yang
ingin
menurunkan ketebalan lemak dan compound set akan lebih baik untuk mem-bers yang mem-punyai program hypertrophy otot. 1. LATAR BELAKANG TEORI DAN TUJUAN PENELITIAN
&enurut Purba ("#)"! Penerapan 'lmu 7aal 6lahraga untuk meningkatkan prestasi atlet sangat penting untuk menentukan takaran latihan, keberhasilan latihan atlet selama periodisasi latihan. Pengukuran takaran latihan dilakukan dilaboratorium 'lmu 7aal 6lahraga dan hasilnya diberikan kepada pelatih untuk
diterapkan selama proses pelatihan berlangsung. elanjutnya, menurut aibene ("##
&enggunakan metode penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan dua metode pelasanaan penelitian yaitu deskriptif dan evaluasi. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomenafenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka (ukmadinata, "##$B*!.
Penelitian evaluasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk memeriksa proses perjalanan suatu program sekaligus menguraikan fakta-fakta yang bersifat kompleks, efisiensi dan kemenarikan suatu program (&ukhadis, "#)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perubahan Akba! O"ahra#a
Dengan berolahraga akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh menurut jenis, lama, dan intensitas latihan yang dilakukan (Tommy =oone "#)"!. ecara umum yang dikatakan Gara 3ushartanti ("##?! olahraga yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan menyebabkan perubahan sebagai berikutB ). ". <. . *. $. @. 1.
Perubahan pada 2antung Perubahan pada Pembuluh darah Perubahan pada Paru Perubahan pada 6tot Perubahan pada Tulang Perubahan pada Ligamentum dan Tendo Perubahan pada Persendian dan Tulang %aan Perubahan pada /klimatisasi terhadap Panas.
La!han $%k
Latihan fisik yang tepat akan meningkatkan prestasi kerja dari faal tubuh. Peningkatan prestasi kerja dimaksud sangat tergantung kepada tipe latihan, intensitas latihan, frekuensi, lama latihan, dan prinsipprinsip dasar latihan fisik. elain itu, variasi dalam latihan juga sangat perlu diperhatikan. /pabila hal tersebut sudah dapat dilaksanakan dengan baik, sudah dapat dikatakan latihan yang dikuti berkualitas (H =ompa, )??#!. Tipe latihan tertentu memberi dampak pada faal tubuh tertentu. Tipe latihan aerobik lebih dominan meningkatkan kapasitas aerobik, mioglobin, mitokondria sel (jumlah dan ukurannya!, maupun cadangan gikogen otot, serta meningkatkan konsentrasi enIim-enIim oksidatif atlet. ebaliknya tipe latihan anaerobik lebih dominan meningkatkan kapasitas anaerobik, sitem energi /TP-P; dan glikolisis anaerobik atlet. Tipe latihan aerobik juga dapat meningkatkan jumlah dan ukuran otot slow twitch fiber! sedangkan tipe latihan anaerobik akan meningkatkan jumlah dan ukuran otot fast twitch fiber (7raga, "#)#!.
4al yang perlu diperhatikan adalah baha kemampuan seseorang untuk mempertahankan suatu intensitas latihan berbeda dengan orang lain. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh perbedaan intensitas latihan dimana terjadi akumulasi asam laktat (onset of blood lactate accumulation! (&ock, )??@!. Perbedaan ketahanan dalam menjalankan level intensitas latihan ini menjadi hal yang harus diperhatikan dalam menyusun program latihan. &enurut /ndersen ()???! pada umumnya, intensitas latihan dimulai # sampai dengan 1* kapasitas fungsional. Pada orang dengan dengan permasalahan jantung, intensitas latihan dapat ditetapkan antara # sampai dengan $# kapasitas fungsional. Durasi Latihan Durasi latihan inti berkisar antara )* sampai dengan $# menit. Durasi aktu ini dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas fungsional tubuh. Durasi aktu yang diaksanakan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Latihan dengan intensitas tinggi dan durasi latihan pendek menimbulkan respons tubuh yang sama dengan latihan dengan intensitas yang rendah dan durasi yang lama. 7rekuensi Latihan Pada orang dengan kondisi fisik yang rendah dapat dilakukan latihan dengan intensitas < &ETs selama * menit yang dilakukan beberapa kali sehari. esorang dengan kapasitas fungsional <-* &ETs, latihan dapat dilakukan )-" kali sehari. 'ndividu dengan kapasitas fisik J*&ETs disarankan untuk berlatih < kali per minggu pada har yang berselingan.
REVIEW JURNAL II 2udul
PE%/9
7''6L65'
6L/4%/5/
D/L/&
2urnal Donload Aolume dan 4alaman Tahun Penulis %evieer Tanggal
&E9892/95 P%ET/' 2urnal 6lahraga Prestasi Aolume )), 9omor ", 4alaman 1-)1 2uli "#)* 9ofa /nggriaan iti /lya 3halda $)$))))#*$ < &aret "#)@
Tujuan Penelitian
Dengan mengetahui perubahan yang terjadi di tubuh, seseorang dapat merancang suatu program latihan olahraga untuk mendapatkan perubahan optimal sesuai
ubjek Penelitian
dengan yang diharapkan. /tlet
/ssesment Data
egala aspek di dalam dunia olahraga sebaiknya tetap diperhatikan kemanan dan kenyamanan karena hal itu juga mempengaruhi kinerja latihan para atlet kedepannya. ;edera yang ditimbulkan oleh trauma dapat mengenai jaringan
&etode penelitian
lunak
ataupun
tulang
sehingga
dapat
mengakibatkan cedera. &enggunakan metode eksperimen dengan Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari bukti yang ada dari kejadian asli cedera di lapangan pada atlet dan faktor lainnya seperti fasilitas, cuaca dan keadaan lingkungan. /nalisis data yang di jelaskan merupakan fakta dari
Langkah Penelitian
timbulnya cedera olahraga. &engidentifikasi &asalah, &erumuskan 4ipotesis ,
4asil Penelitian 3ekuatan Penelitian 3elemahan Penelitian 3esimpulan
pengalaman penelitian terhadap faktor
&enentukan
Desain
dan
&etode
Penelitian,
&enganalisis Data dan &enyajikan 4asil. (4asil %evie! (4asil %evie! (4asil %evie! Prestasi olahraga yang optimal tercapai, bila proses latihan diterapkan secara sistematis. &anajemen beban latihan harus menjadi fokus perhatian. 'nformasi dari karakteristik faal atlet menjadi titik tolak dalam membuat suatu program latihan. 8ntuk memperbaiki prestasi olahraga sebaiknya kita memperhatikan energi yang kita pakai untuk menjalankan latihan. 8raian-uraian di atas terlihat jelas peran fisiologi olahraga dapat membantu meningkatkan prestasi atlet.