Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
CRITICAL JOURNAL REPORT
OLEH : NAMA
: FERIWATI LUMBANRAJA
NIM
: 4153141020
KELAS
: BIOLOGI DIK C 2015
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2017
BAB I PENGANTAR IDENTITAS JURNAL 1) Jurnal Utama Judul Jurnal
: Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Nilai Moral yang Terkandung Dalam Materi Demokrasi di kelas VIII SMP negeri raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang
Jenis Jurnal
: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
No ISSN
: 2337-8891
Penulis
: Syarif Firmansyah,Hendra Sulistiawan
Volume
: Vol. 1, No. 1
Tahun
: Juni 2017
Jumlah Halaman
: 10 Halaman
Bahasa Jurnal
: Bahasa Indonesia
2) Jurnal Pembanding Judul Jurnal
: Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik
Jenis Jurnal
: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
No ISSN
: 22337-5205
Penulis
: Fadil Yudia Fauzi ,ismail Arianto,etin Solihatin
Volume
: Volume 1 Nomor 2
Tahun
: Juni 2013
Jumlah Halaman
: 15 Halaman
Bahasa Jurnal
: Bahasa Indonesia
RINGKASAN JURNAL 1) Jurnal Utama Pada dasarnya nilai moral merupakan sesuatu yang abstrak,yang mempunyai ciri tertentu dan
dapat
dilihat
dari
tingkah
laku,
memiliki
kaitan
dengan
istilah
fakta,tindsakan,norma,moral,cita cita,keyakinan dan kebutuhan.Nilai itu ada tetapi tidak mudah dipahami.Sifatnya yang abstrak dan tersembunyi di belakang fakta menjadi salah satu penyebab sulitnya dipahami .Ketika manusia dibiicarakan,pemikiran klasik dalasm psikologi sampai pada proses belajar seseorang,maka jawabannnya adalah faktor bawaan atau faktor lingkunagn diaman kedua faktor tersebut paling Pada dasarnya nilai moral merupakan sesuatu yang abstrak, yang mempunyaiciri-ciri terteberpengaruh terhadap perkemabangan diri manusia. Faktor bawaan dan faktor lingkungan sangat erat kaitannya dalam proses perolehan nilai moral seseorang dalam kehidupannya.Pada dasarnya perolehan nilai moral dipandang sebagai proses regenerasi dari sifat-sifat bawaan yang dimiliki seseorang. Dapat dikatakan bahwa nilai moral sebagai kontinuitas dari proses psikologis lainnya seperti persepsi, sikap, dan keyakinan pada diri seseorang. Di lain pihak, ada pula yang mengatakan bahwa perolehan nilai moral sebagai interaksi sosial antara individu dengan lingkungannya. Cara pandang seperti ini lebih menekankan pada peran dunia luar sebagai faktor yang memfasilitasi sistem nilai. Peran orang tua, guru, masyarakat sekitar dan sistem nilai moral yang dipelihara dalam lingkungan tempat ia tinggal merupakan faktor-faktor penting bagi proses pemilikan nilai moral pada diri individu. Dalam pandangan filsafat, nilai moral sering dihubungkan dengan masalah kebaikan. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai moral apabila sesuatu itu berguna, benar (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral), religius (nilai religi), dan sebagainya. Nilai moral merupakan sesuatu yang ideal dan bersifat baik. Oleh karena itulah nilai dianggap sebagai sesuatu yang abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indera.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Fraenkel (dalam Hamid Darmadi, 2007: 27) menyatakan bahwa nilai moral ini adanya dalam “people’s minds” (angan-angan manusia) serta berlainan dengan lainnya. Adapun pendapat yang mirip dengan pandangan Fraenkel ini adalah Rokeah, yang menyatakan bahwa nilai moral merupakan sesuatu yang berharga yang dianggap bernilai, adil, baik dan indah serta menjadi pedoman atau pegangan diri. Selanjutnya menurut Imam Al Ghazali, (dalam Hamid Darmadi, 2007: 27) menyatakan bahwa keberadaan nilai moral ini dalam “lubuk hati” (Al Qolbu) serta menyatu/bersatu raga di dalamnya menjadi suara dan hati atau hati nurani (the conscience of man).Nilai moral manusia baru akan menjadi satu pribadi dan bersatu raga menjadi sistem organik dan personal apabila sudah mencapai tahap sebagai keyakinan diri atau prinsip serta tersusun sebagai sistem keyakinan (belief system). Hal ini harus benar-benar diyakini dan menjadi jati dirinya.Siswa dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral, yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk. Hal-hal yang boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis. Siswa yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar, dan sesuai dengan etika. Artinya, ada kesatuan antara penalaran moral dengan perilaku moralnya.Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa“Untuk memiliki moralitas yang baik dan benar, seseorang tidak cukup sekedar telah melakukan tindakan yang dapat dinilai baik dan benar. Seseorang dapat dikatakan sungguh-sungguh bermoral apabila tindakannya disertai dengan tindakan dan pemahaman akan kebaikan yang tertanam dalam tindakan tersebut”untuk itu penulis menerapkannya pada materi demokrasi.Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang terlihat bahwa kemampuan guru, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam memberikan pemahaman tentang nilai dan moral pada siswa masih belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari sikap dan tingkah laku siswa sehari-hari.
2) Jurnal Pembanding Pendidikam karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga ,masyarakat,dan bernegara
dan
membantu
mereka
untuk
membuat
keputusan
yang
dapast
dipertanggungjawabkan.Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter.Di dalam dunia pendidikan sejumlah mata pelajaran dapat membentuk karakter bangsa,salah satu diantaranya mata pelajaran PPKN.PPKN merupakan mata pelajaran yang sarat isi dengan nilai pancasila untuk membentuk kepribadian. PPKN tidak hanya sampai pada penghafalan,melainkan PPKN diterapkan dalam kehidupan sehari hari psesrta didikperbuatan,nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila bukan untuk dihafal melainkan untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyta.Oleh kasren itu pembelajaran PPKN perlu mengutamakan perilaku dalam hidup berbangsa dan bernegara.Pendidikan karakter adalah baik atau unggul suatu system penanaman nilai nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan kesadaran atau kemauan,dan tindakan untuk melaksanakn nilai nilai tersebut.Akan tetapi di era globsalisasi saat ini seiring kemajuan teknologi,nilai nilai kesopanan,budaya pekerti seakan telah diabaikan.Yang mengakibatkan perilaku peserta didik menyimpang.hsal ini dikarenakan krisis karakter bangsa.Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok,narkoba,freesex,dsan terlibat dalam
tindakan
kriminal
lainnya.Fakta
ini
sudah
tidak
dapat
diungkuri
lagi.meningksatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa,tetapi banyak juga dari kalangan para remaja.Tindsakan kenalan remaja sangat beranekargaman dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa.
BAB III KEUNGGULAN JURNAL a. Keterkaitan antar topik Kajian antar topik pada jurnal ini saling terkait, yakni mengkaji tentang pendidikan ksarakter dan upaya yang yang harus dilakukan oleh guru PPKn terhadap pendidikan karakter siswa. b. Kemutakhiran isi jurnal Kemutakhiran jurnal ini dapat dilihat dari kajian yang mendukung pendidikan karakter sesuai kurikulum 2013 dan sumber yang digunakan berdasarkan tahun terbitnya adalah 2015, 2017 yang berarti terbaru meskipun terdapat bahan bacaan jurnal dari tahun 1999 dan tahun 2007 atau 2012. c. Sistematika bahan kajian Sistematika penyusunan kajian jurnal ini dapat dikatakan sudah baik dan sudah sesuai dengan penulisan standar jurnal yang tepat. Jurnal juga didisain dengan metode penelitan yang bervariasi serta penggunaan grafik pengamatan serta keterangannya.
BAB IV KELEMAHAN JURNAL Pada jurnal utam referensinya kurang diaman penulis hanya satu orang sehingga kurang adanya variasai antar penulis. Materi yang disampain hanya fokus pada topik itubsaaj saja tanpa ada kaitannya dengan toipk yang lain yang sesuai dengan materi jurnal.Masih membutuhkan referensi referensi lainnya sebagai sumber pendukung.Terdapat perbedaan penulisan dsari kedua jurnal tersebut.Pengolahan dsaat pada metode penelitian masih kurang.
BAB V IMPLIKASI TERHADAP a. Teori/Konsep Jurnal ini dapat digunakan mahasiswa sebagai pendukung materi dalam mata kuliah Kewarganegaraan karena dilengkapi dengan metode dan model.Jurnal ini juga dapat digunakan oleh guru agar lebih kreatif lagi dalam mengajar. b. Program pembangunan di Indonesia Kurnal ini dapat digunakan dalam program pembangunan di Indonesia khususnya dibidang pendidikan, dengan jurnal ini guru dapat berimprovisasi dalam menerapkan metode dan model belajar yang lebih kreatif. Sehingga siswa akan lebih mengerti dan lebih menyenangkan dalam belajar. Hal ini akan berdampak positif pada kualitas siswa yang baik untuk pembangunan Indonesia kedepannya. c. Analisis mahasiswa Jurnal ini tidak terlalu membuat mahasiswa untuk berpikir kritis, karena jurnal ini lebih banyak bercerita dan menekankan manuis atau mahasiswa yang demokratis. Dan pembaca hanya meniru apa yang dibuat dalam jurnas ini.
.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 KESIMPULAN Jurnal ini hanya dapat digunakan sebagai pendukung atau referensi saja dalam matakuliah Kewarganegaraan, karena kajian materi yang singkat dan sekilas. VI.2 SARAN Sebaiknya kajian dalam jurnal ini ditambahkan ataupun dipadatkan agar dapat digunakan untuk memperbaiki pendidikan yang lebih kreatif.
DAFTAR PUSTAKA Fauzi,Yudia.2013.Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik.Vol.1 Nomor 2 Juni 2017. Firmansyah Syarif .2013.Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Nilai Moral yang Terkandung Dalam Materi Demokrasi Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Benkayang.Vol 1Nomor 1 Juni 2017.
2337 5205
Penulis
:
[email protected]
1) Volume
: Vol. 1, No. 1
2) Tahun
: Juni 2017
3) Jumlah Halaman
: 10 Halaman
4) Bahasa Jurnal
: Bahasa Indonesia
2337 5205
Penulis
:
[email protected]
5) Volume
: Vol. 1, No. 1
6) Tahun
: Juni 2017
7) Jumlah Halaman
: 10 Halaman
8) Bahasa Jurnal
: Bahasa Indonesia
BAB II RINGKASAN ISI BUKU