Materi Kuliah dan contoh soal analisis laporan keuangan. semoga bermanfaat
MATERI TENTANG ANALISIS AKTOR DAN ANALISIS CLUSTER
cluster AnalysisFull description
nmnFull description
tugs praktikum metode analisis perencanaan (MAP)Full description
contoh kasus analisis faktor untuk pengembangan ilmu perencanaan wilayah kotaDeskripsi lengkap
contoh kasus analisis faktor untuk pengembangan ilmu perencanaan wilayah kota
jauh dari sempurna. mohon kritik dan saran, terimakasihFull description
How to build a cluster in Ubuntu - Linux and run a Programs Parallel algorithms
beda cluster dan diskriminanFull description
contoh kasus pps
contoh kasusDeskripsi lengkap
Full description
Full description
contoh kasusDeskripsi lengkap
Berdasarkan data BPS pada laporan Sosial Indonesia dari Supas dan Sakernas 1995 didapatkan data seperti pada tabel 1. Mengingat penduduk lansia semakin lama semakin banyak, didasarkan perkiraan BPS pada tahun 2005 penduduk lansia cenderung bertambah atau ada perubahan struktur dari struktur penduduk muda ke struktur penduduk tua. Maka dari itu perlu adanya perhatian ekstra dari pihak pemerintah untuk permasalahan ini. Pembentukan wilayah pembinaan untuk permasalahan lansia dapat dilakukan dengan membentuk wilayah konsentrasi berdasarkan data pada tabel 1. Model analisis cluster sangat mendukung penbentukan wilayah tersebut. Tabel. 1 Enam Kriteria Keterlantaran Lansia Menurut Me nurut Propinsi makan
makan lauk
makanan
pauk
pokok
berprotein
<21X
tinggi<4X
dalam
dalam
seminggu
seminggu
63.13
38.67
35.70
57.48
48.23
RIAU
67.72
JAMBI
tidak PROPINSI
pernah
sekolah/tamat SD
memiliki pakaian <4 stel
tidak
bila
mempunyai
sakit
tempat
tidak
tetap
untuk tidur
diobati
16.79
2.48
3.33
17.48
20.60
0.90
4.05
50.59
18.43
9.95
1.58
3.34
75.99
44.10
29.77
27.94
1.76
2.55
65.69
58.39
27.90
24.67
5.57
5.18
BENGKULU BENGKULU
71.37
52.02
35.60
30.64
2.17
4.29
LAMPUNG LAMPUNG
80.64
35.59
41.56
34.15
1.48
2.78
DKI JAKARTA JAKARTA
37.80
56.38
12.28 12 .28
87.24
1.45
6.78
JAWA BARAT
70.84
70.48
31.37
17.17
1.82
5.32
JAWA TENGAH
79.30
35.99
16.25
19.36
1.89
3.97
76.05
46.27
11.35
17.45
1.17
4.72
JAWA TIMUR
82.76
30.86
15.13
30.77
2.01
3.55
BALI
77.96
42.28
6.28
25.74
0.34
4.87
SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
D.I. YOGYAKARTA
NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TENGAH SULAWESI SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA IRIAN JAYA