Metode Pelaksanaan Gedung Tinggi Pelaksanaan Pekerjaan Apartemen Pakubuwono Vi View ew – Jakarta
A. Pendahuluan
Tahap Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan seti ap rencana yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Tahap Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalahmasalah yang ditemui di lapangan. Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :
•
onsultan proyek
•
oordinator dan para pelaksana
•
Pihak pemilik !owner" jika diperlukan
•
Pihak perencana # arsitek jika diperlukan
$al-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi : •
emajuan ( progress) pekerjaan di lapangan
•
%asalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan
•
&ealisasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dibandingkan dibandingkan dengan time schedule time schedule yang telah direncanakan
•
%asalah administrasi yang menyangkut kelengkapan dokumen kontrak
•
'asaran yang akan dicapai untuk jangka waktu ke depan
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah dibuat oleh pihak perencana. (ntara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan dokumen lainnya. Tahap Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop mengerjakan shop drawing sebagai sebagai gambar pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir . Dalam bab ini, pelaksanaan pekerjaan yang akan penulis uraikan adalah tentang pekerjaan yang dilaksanakan dan dialami penulis selama kerja praktek prakte k di proyek pembangunan (partemen The Pakubuwono View View,, pelaksanaan pekerjaan antara lain : •
Pekerjaan dewatering
•
Pekerjaan groun Pekerjaan ground d anchor
•
Pekerjaan Mat Pekerjaan Mat Foundation
•
Pekerjaan struktur beton olom, )alok, Plat dan Cor Wall pada Basement, pada Basement, lantai dasar dan lantai *.
B. Peralatan
'uatu proyek agar lancar dan memenuhi targer targer mutu dan waktu harus didukung didukung oleh peralatan yang memadai. 'upaya 'upaya dalam penyediaan alat bias berfungsi secara optimal perlu adanya manajem peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengolahan peralatan proyek terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. $al ini untuk mengefektifkan keberadaan alat dilapangan.
•
onsultan proyek
•
oordinator dan para pelaksana
•
Pihak pemilik !owner" jika diperlukan
•
Pihak perencana # arsitek jika diperlukan
$al-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi : •
emajuan ( progress) pekerjaan di lapangan
•
%asalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan
•
&ealisasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dibandingkan dibandingkan dengan time schedule time schedule yang telah direncanakan
•
%asalah administrasi yang menyangkut kelengkapan dokumen kontrak
•
'asaran yang akan dicapai untuk jangka waktu ke depan
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah dibuat oleh pihak perencana. (ntara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan dokumen lainnya. Tahap Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop mengerjakan shop drawing sebagai sebagai gambar pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir . Dalam bab ini, pelaksanaan pekerjaan yang akan penulis uraikan adalah tentang pekerjaan yang dilaksanakan dan dialami penulis selama kerja praktek prakte k di proyek pembangunan (partemen The Pakubuwono View View,, pelaksanaan pekerjaan antara lain : •
Pekerjaan dewatering
•
Pekerjaan groun Pekerjaan ground d anchor
•
Pekerjaan Mat Pekerjaan Mat Foundation
•
Pekerjaan struktur beton olom, )alok, Plat dan Cor Wall pada Basement, pada Basement, lantai dasar dan lantai *.
B. Peralatan
'uatu proyek agar lancar dan memenuhi targer targer mutu dan waktu harus didukung didukung oleh peralatan yang memadai. 'upaya 'upaya dalam penyediaan alat bias berfungsi secara optimal perlu adanya manajem peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengolahan peralatan proyek terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. $al ini untuk mengefektifkan keberadaan alat dilapangan.
Peraalatan pada proyek The Pakubuwono View +akarta diantaranya termasuk kepemilikan oleh kontraktor tersendiri, tapi untuk alat alat berat kebanyakan dengan sewa karena biaya akan lebih murah. Perelatan pada peralatan pada proyek akan diuraikan dibawah ini. 1. Alat – alat Berat a. Bakhoe
Backhoe merupakan Backhoe merupakan suatu alat yang digunakan untuk pekerjaan tanah khususnya galian. Backhoe termasuk Backhoe termasuk dalam jenis kendaraan eca!ator , karena badannya dapat berputar / o. euntungan dari penggunaan Backhoe penggunaan Backhoe adalah adalah dapat melakukan pekerjaan penggalian dengan lebih cepat dan lebih efisien. inrja Backhoe inrja Backhoe biasanya biasanya di kombinasikan dengan "ump dengan "ump Truck Truck pada pada saat galian tanah. Pada proyek ini digunakan Backhoe digunakan Backhoe dengan tipe Crawel , yang mempunyai tenaga 0// $P dengan mengguanakan bahan bakar solar.
Gambar !.1 Backhoe b. "onrete Pump Tr Truk uk
%erupakan alat untuk memompa beton ready mi1 dari mi1er truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran. (lat (lat ini digunakan untuk pengecoran pengecoran balok dan plat lantai. (lat ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel, sejumlah pipa berdiameter 02 cm serta nenerapa alat tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Penggunaan mesin pompa kecil masih efisien untuk ketinggian 3-2 lantai, selebihnya menggunakan tower crane. Dan untuk pompa besar dapat menjangkau lebih dari itu, dan biasa digunakan di lantai 02 ke atas agar efisiensi biaya berkaitan dengan harga borongan sewanya.
Gambar !.#
Concrete Pump Truck
. Tower Tower "rane
Tower Tower rane diperlukan terutama te rutama sebagai pengangkut 4etikal bahan-bahan untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor, pengangkutan material#bekas, dan material lainnya. Penempatan tower crane harus direncanakan bisa menjangkau seluruh areal proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manu4er yang aman tanpa terhalang. Penggunaan tower crane tersebut juga harus memperhitungkan beban maksimal yang mampu diangkatnya. Dalam proyek ini digunakan T5 dengan beban maksimal yang dapat diangkut * ton. 6perator T5 harus siap untuk mengakomodasi perintah pengangkutan dari mandor atau pengawas di daerah jangkauannya.
Gambar !.$.Tower Crane d. Concrete Mixer Truck
%erupakan alat untuk memompa beton ready mi1 dari mi1er truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran. (lat (lat ini digunakan untuk pengecoran pengecoran balok dan plat lantai. (lat ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel, sejumlah pipa berdiameter 02 cm serta nenerapa alat tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Penggunaan mesin pompa kecil masih efisien untuk ketinggian 3-2 lantai, selebihnya menggunakan tower crane. Dan untuk pompa besar dapat menjangkau lebih dari itu, dan biasa digunakan di lantai 02 ke atas agar efisiensi biaya berkaitan dengan harga borongan sewanya.
Gambar !.!. Concrete Mier Truck e. Dum Truck
"um Truck merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk memindahkan atau membuang suatu material hasil galian dari lokasi proyek ke lokasi proyek yang telah ditetapkan kemana material tersebut itu dibuang # dijual. Pada saat membawa material hasil galian, bagian belakang dum truck ditutup dengan terpal dengan tujuan agar material tidak terjatuh dijalan raya dan debunya tidak menggangu pengguna jalan lain.
Gambar !.%. "um Truck
Dalam proyek ini kurang lebih dari */ dum truck yang digunakan pada saat pekerjaan galian dan mobilisasinya pada saat malam hari dengan tujuan agar proses pemindahan # pengiriman material dapat lebih cepat dan lancar. #. Alat – alat &ur'e( a. Theodolith
Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. (lat ini dipergunakan juga untuk menentukan ele4asi tanah dan ele4asi tanah galian timbunan. 5ara operasionalnya adalah dengan mengatur nu4o dan unting-unting di bawah theodolith. emudian menetapkan sa lah satu titik sebagai acuan. 'etelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi.
Gambar !.) Theodolith b. *aterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk menetukan ele4asi # peil lantai, balok, lain lain yang membutuhkan el4asi. (lat ini sanagt berguna untuk mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. 'elain itu, waterpass juga dapat digunakan untuk pengecekan bekisting pada kolom.
Gambar !.+ waterpass . &ipatan , Marker -
'ipatan merupakan alat yang digunakan untuk memberi tanda setelah pengukuran untuk marking setelah dilakukan. )ahan untuk sipatan ini adalah tinta yang seing disebut tinta 5ina. Tinta ini dapat bertahan dalam waktu yang lamadan tidak mudah hilang atau luntur.
Gambar !. #asil $ipatan $. Alat – alat /abrikasi a. Bar Bender
Bar bender %erupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan berdiameter bes ar, seperti pada pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan pada sambungan#o4erlap tulangan kolom, juga pada tulangan balok, plat, dan dinding geser. )ar bender dab bar cutter haruslah ada dalam suatu proyek besar karena untuk memenuhi kebutuhan pembesian baik itu precast atau pasang di tempat.
Gambar !.0. Bar Bander b. Bar Cutter
)aja tulangan dipesan dengan ukuran-ukuran panjang standart. Untuk keperluan tulangan yang pendek, maka perlu dilakukan pemotongan terhadap tulangan yang ada. Untuk itu diperlukan suatu alat pemotong tulangan, yaitu gunting tulangan yang dioperasikan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia.
Gambar !.1% Bar Cutter
Bar cutter merupakan alat pemotong besi tulangan sesuai ukuran yangdiinginkan. %enurut tenaga penggeraknya, bar cutter ada * jenis : 0" Bar Cutter manual Bar Cutter manual adalah alat pemotong baja beton menggunakan penggerak tenaga manusia dengan kapasitas maksimum diameter 0 mm. *" Bar Cutter listrik euntungan dari Bar Cutter listrik dibandingkan Bar Cutter manual adalah Bar Cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dengan mutu baja cukup tinggi disamping dapat mempersingkat waktu pengerjaan. emampuannya memotong dapat dilakukan sekaligus seperti tulangan diameter 0/ mm dapat dilakukan pemotongan buah sekaligus, 3 buah tulangan diameter 0 mm, * buah tulangan diameter 07 mm, 0 buah tulangan diameter *2 mm !. Alat – alat Pelaksanaan Pengeoran a. Vibrator
Pada pengecoran beton dibutuhkan kepadatan yang utuh sehingga tidak terdapat rongga dalam adukan beton, karena rongga tersebut dapat mengurangi mutu dan kekuatan beton. Dalam pelaksanaan pengecoran dibutuhkan 4ibrator yang fungsinya untuk memadatkan adukan beton pada saat setelah pengecoran. 8ibrator merupakan alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras agar menghilangkan rongga-rongga udara, sehingga beton menjadi lebih padat. 5ara operasionalnya dengan cara memasukkan selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting.
Gambar !.11.Vibrator
9ang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah : •
Ujung belalai 4ibrator dimasukkan dalam adukan beton dengna posisi 4ertikal
•
Ujung 4ibrator diusahakan untuk tidak mengenai tulangan baja.
•
Penggetaran dilakukan sekitas 0/-02 detik untuk datu posisi titik.
•
Penggetaran dilakukan selapis demi selapis untuk mendapatkan pemadatan yang diinginkan.
•
Ujung 4ibrator dicabut perlahan-lahan secara perlahan-lahan dari adukan sehingga bekasnya dapat meutup kembali.
b. Concrete Mixer
Concrete Mier atau yang sering disebut molen berguna untuk mencampur dan mengaduk material beton agar lebih homogen. (danya sirip sirip pada bagian dalam drum, memungkinkan teraduknya material dari adukan beton secara merata pada waktu berputar. (lat ini digunakan khusus untuk 4olume pekerjaan yang relatif kecil dan non struktural seperti pembuatan lantai kerja, pmasangan batako, plesteran dan lain lain. Drum pengaduk mempunyai dua macam kecepatan gerak, yaiti gerak untuk mengatur posisi drum dan gerak untuk mencampur adukan.
Gambar.!.1#. Concrete Mier
. Trowel
Trowel adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaa beton pada plat lantai yang menggunakan &loor hardener pada lapisan permukaannya. Permukaan beton yang telah ditaburi
&lour hardener diratakan dengan ruskam, kemudian trowel digunakan untuk menghaluskan permukaan tersebut.
Gambar !.1$. Trowel% ". Material
Didalam pelaksanaan suatu proyek, diperlukan adanya pengelolaan bahan dan peralatan yang baik untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Penyimpangan terhadap bahan-bahan bangunan perlu mendapat perhatian khusus mengingat adanya bahan-bahan bangunan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti semen dan juga baja tulangan yang peka terhadap pengaruh air dan udara sekitar. Pengaturan dan penyimpangan bahan-bahan dan peralatan dalam proyek menjadi tanggung jawab bagian logistik dan gudang. %engingat rencana pekerjaan Proyek Pembangunan yang dibatasi oleh waktu, diusahakan penempatan material yang tepat dan seefisien mungkin sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan material yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja. 1. Pasir ,Agregat 2alus-
Pasir digunakan untuk pekerjaan non struktural seperti pekerjaan pembuatan lantai kerja, plesteran, dan digunakan untuk campuran adukan beton yang dikerjakan di lapangan. (gregat halus yang digunakan sebagai bahan pengisi pada proyek ini harus memenuhi beberapa syarat berikut : 0. )utiran butiran pasir kasar, tajam dan keras, harus bersifat kekal ! tidak hancur karena pengaruh cuaca ". 0. Pasir terdiri dari butir butir yang beraneka ragam.
*. Pasir tidak boleh mengandung at organik terlalu banyak. . Pasir laut tidak boleh digunakan di dalam semua mutu beton, kecuali dengan menggunakan petunjuk petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan bahan yang diakui. *. %endapat persetujuan dari pengawas lapangan.
Gambar.!.1!. Pasir
('gregat halus) #. Agregat 3asar
(gregat kasar berupa butir butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus memenuhi kriteria sisa di atas ayakan 0,2 mm harus / ; berat, sisa di atas ayakan 3 mm harus berkisar antara 7/ ; sampai 7< ; berat dan selisih antara sisa sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan adalah maksimum / ; dan minimum 0/ ; berat. (dapun syarat syarat dari agregat kasar adalah sebagai berikut : •
(gregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. o
(gregat kasar harus terdiri dari butir butir yang keras dan tidak berpori.
o
(gregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 0 ;.
o
(gregat kasar tidak boleh mengandung mengandung at at yang dapat merusak beton.
$. &emen
'emen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi, antara lain digunakan untuk pasangan batu bata dan plesteran. Dalam proyek ini digunakan 'emen =resik yang telah disetujui oleh pengawas. $al hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan persediaan semen : 0. 'ebelum diangkut ke lapangan untuk digunakan, semen harus dijaga agar tidak lembab.
*. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan ak !kantong" asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat. . Tinggi tumpukan maksimum tidak lebih dari * m atau maksimal 0/ ak. $al ini untuk menghindari rusaknya semen yang berada pada tumpukan yang paling bawah akibat beban yang berat dalam waktu yang cukup lama sebelum digunakan sebagai bahan bangunan. 3. arena penimbunan semen dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi mutu semen, maka diperlukan adanya pengaturan penggunaan semen secara teliti. 'ehingga dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.
!. Air
(ir untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam garam, bahan bahan organis atau bahan bahan lain yang merusak beton dan baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum. )ilamana mungkin menggunakan air PD(% .
Gambar.!.1% . bahan campuran beton 4.
3endali mutu
Pengendalian mutu dalam suatu proyek merupakan hal yang penting, sebab akan menentukan kualitas dari hasil pelaksanaan apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Tinjauan pengendalian dalam proyek yang harus diperhatikan adalah: pengendalian mutu bahan dan peralatan, pengendalian tenaga kerja, pengendalian waktu, teknis, biaya serta pengendalian kesehatan keselamatan kerja !". 0. 1.
Pengendalian Mutu Bahan
ualitas bahan dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan dalam spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu bahan sangatlah penting akan keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek. 'tandard yang ditetapkan oleh PT Da4y 'ukamta selaku konsultan perencana untuk standard mutu bahan dalam pembangunan (partemen Pakubuwono 8iew, menggunakan dari (merican 5oncrete >nstitute !(5>", (merican 'tandard for Testing and %aterial !('T%", 'tandard ?asional >ndonesia !'?>".
a. Agregat
Untuk agregat yang akan digunakan untuk bahan beton dari pihak plant akan dilakukan uji lab apakah memenuhi syarat atau tidak dan dari pihak pelaksana akan meminta hasil tes tersebut. +ika dilakukan secara kasat mata, untuk mengetahui pasir tersebut bagus dengan cara menggenggam jika menggumpal berarti pasir tersebut tidak bagus. #. &emen Portland
Pada semen porland butiran-butiran tidak boleh mengumpal keras, untuk penyimpanannya tidak boleh dalam keadaan lembab untuk lebih menjaga semen tetap baik maka diberi bantalan kayu sebagai tempat dibawahnya. $. Besi
%erupakan material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga mutu dan kualitasnya. Dalam hal ini PT )ona @idjaja =emilang bekerja sama dengan PT %aster 'teel selaku subkont besi tulangan. Untuk mengetahui mutu besi baik maka harus memenuhi syaratsyarat sebagi berikut : 0. )ebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak retak atau mengelupas. *. %empunyai penampang yang sama rata. . Ukuran disesuaikan dengan shop drawing . Untuk tempat penyimpan sebaiknya diberi bantalan kayu dan tempat yang kering unruk menghindari karat.
Gambar.!.1). Besi tulangan !. Beton
Untuk pengujian mutu beton dilakukan dengan cara s lump tes untuk pengujian dilapangan dan uji kuat tekan jika hasil slump sesuai spesifikasi. Untuk pengujian Crushing Test dilakukan oleh PT. Pionir)eton >ndustri selaku subkont untuk beton readmi sedangkan untuk pengujiannya sendiri dilakukan di Concrete aborator*Pulo +adung Plant% a. Uji Slump
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton yang berhubungan dengan mutu beton. Dalam proyek pembangunan (partemen Pakubuwono 8iew untuk pondasi. Pengujian dengan menggunakan kerucut 'brams, sebagai berikut : 0" %enyiapkan kerucut abrans dengan diameter atas 0/ cm, bawah */ cm dan tinggi / cm yang diletakkan pada bidang datar namun tidak menyerap air. *" (dukan beton yang akan diuji dimasukkan dalam tiga lapis sambil ditusuk *2 kali dengan tongkat baja agar adukan menjadi padat. " 'etelah kerucut dibuka, kemudian diukur pada tempat kemudian diambil rata-rata 3" 'etelah kerucut dibuka, kemudian diukur pada tempat kemudian diambil rata-rata ) (dukan beton yang tidak sesuai dengan nilai slump rencana akan dire-ect%
b. Uji Kuat Tekan (Crushing Test
Tes uji kuat tekan ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik !kuat tekan maksimum yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran". 5ara pengujiannya : 0" %enyiapkan silinder berdiameter 02cm dengan tinggi / cm, yang telah diolesi pelumas pada bagian dalam. *" emudian adukan beton dimasukkan ke silinder dalam tiga lapis sambil ditusuk-tusuk hingga / kali. .) 5etakan yang telah diberi kode itu kemudian didiamkan *3 jam dan direndam dalam air !curing " selama A hari. 'etelah itu barulah diuji dengan crushing test%
Gambar !.1+% $ampel $iap /-i
#. Pengendalian Mutu Peralatan Perawatan akan peralatan merupakan hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peran mekanik akan sangat berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan akibat dari kerusakan peralatan. (kan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat ditangani oleh para mekanik, maka peralatan tersebut akan dikirim ke bengkel pusat. Untuk menghindari penundaan waktu maka pelaksana harus mempunyai cadangan yang dapat digunakan secara cepat seperti ketika pengecoran dilaksanakan, concrete pump yang digunakan sebanyak 3 buah dengan ditambah 0 buah concrete pump dalam keadaan stanb.
$. Pengendalia5 T65AGA 367JA Tenaga kerja dalam suatu proyek merupakan hal yang mutlak. Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaan proyek, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja. Pemilihan mandor untuk melaksanakan pekerjaan secara borongan haruslah tepat. %aka tim pelaksana harus hati-hati dalam pemilihan mandor, sebab akan menentukan mutu sekaligus ketepatan waktu selesai proyek. 'etiap tenaga kerja yang dibawa oleh para mandor haruslah sudah mempunyai pengalaman yang sesuai dengan keahliannya, seperti pembesian, pembobokan, bekisting hingga pengecoran.
!. Pengendalian *A3T8 Untuk menghindari adanya keterlambatan pelaksanaan maka perlunya pengendalian waktu yang berdasarkan pada time schedule pekerjaan. eterlambatan pekerjaan pada suatu proyek akan berpengaruh pada cost . %aka untuk mempermudah pelaksaan dilapangan, manager sebaiknya membuat schedule yang lebih sederhana akan tetapi tetap mengacu pada time schedule yang dikeluarkan oleh engineering sebab tidak semua paham akan pembacaan master schedule. (gar dapat berlangsung tepat waktu, maka time schedule digunakan sebagai kontrol untuk mengatur tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaannya. 'ehingga pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus dimulai dapat terjadwal dengan baik, sehingga kemungkinan keterlambatan dapat diperkecil. %anfaat dari time schedule antara lain : •
'ebagai pedoman kerja bagi pelaksana terutama menyangkut batasan waktu dan pelaksanaan tiap pekerjaan yang dilaksanakan.
•
'ebagai koordinasi bagi pimpinan proyek terhadap semua pelaksanaan pekerjaan.
•
'ebagai tolak ukur kemajuan pekerjaan di setiap harinya, sehingga progress report setiap waktu dapat dilihat.
•
'ebagai e4aluasi tahap akhir dari setiap pelaksanaan pekerjaan.
'etiap item pekerjaan pada time schedule mempunyai prosentase bobot sendiri-sendiri sedangkan Time schedule menyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis pekerjaan, mulai dari permulaan sampai akhir pekerjaan sehingga kumulatif prosentase bobot pekerjaan ini akan
membentuk kur4e '. Untuk kur4a ' terdiri dari kur4a ' rencana dan kur4a ' realisasi. Bungsi kur4a ' adalah : •
%enentukan waktu penyelesaian tiap bagian pekerjaan proyek.
•
%enentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek.
•
%engetahui progress pekerjaan yang dihasilkan dilapangan dengan perencanaan, sehingga dapat menjadi bahan e4aluasi.
%. Pengendalian T6359& P6367JAA5 Pada pelaksanaana dilapangan biasanya akan mengalami problem pada item pekerjaaan tertentu. Pengendalian Teknis Pekerjaan menunjukkan tahap untuk pengawasan dan kontrol terhadap kualitas pekerjaan. $al ini memerlukan suatu menajemen kualitas agar hasil pekerjaan dapat tercapai mutu sesuai rencana proyek. +ika permasalahan yang dihadapi memerlukan perhitungan teknis maka pihak engineering akan membuat metode repair yang kemudian akan diajukan terlebih dahulu kepada konsultan perencana . ?amun apabila problem yang dihadapi tidak memerlukan perhitungan teknis seperti melendutnya bekisting , biasanya dari pihak pelaksana dan dibantu oleh konsultan pengawas akan segera mencari pemecahannya.Dalam pengendalian mutu ini peran C5 !Cuality 5ontrol" akan sangat berperan, C5 akan mendampingi super4isor dalam pelaksanaan dilapangan. Untuk pengendalian teknis memerlukan analisis permasalahan yang timbul dilapangan sesuai yang diamati, begitu juga langkah yang akan diambil sebagai penyelesaian dari problem yang ada. (dapaun beberapa problem yang terjadi dapat dijelaskan berikut ini. a
Permasalahan Penyebab Pemecahan
: )ekisting mat foundation melendut ke dalam : (danya tekanan ke dalam dari tanah urug : -Urugan diurug kembali -)ekisting didorong dari dalam kemudian ditahan, jika perlu bekisting dibongkar kembali -Untuk tulangannya ditarik menggunakan chain block%
Gambar !.1. Penggunaan Chain Block
b Permasalahan Penyebab Pemecahan
: Tulangan Pancang 0 m : Pengangkatan bobok pancang yang salah : Penambahan tulangan dengan metode 5hemset
Gambar !.10. Pengeboran
Gambar !.#. Pembersihan lubang
Gambar !.#1 Pemberian chemical
Gambar !.##.Pemberian Tulangan
c
Permasalahan Penyebab Pemecahan
: Eayer atas pembesian turun : urang tingginya tulangan cakar ayam : Tulangan mat &oundation layer atas ditarik dengan bantuan Tower 5rane
=ambar !.#$. Pengangkatan Pembesian dengan TC d Permasalahan Penyebab Pemecahan
: Tulangan kolom bergeser : Tekanan dari beton saat pengecoran : Perhitungan dilakukan oleh pihak engineering !Eihat Eampiran" 0. Dengan penambahan dimensi kolom *.Tulangan di bagian tertentu di bending%
). P7:G76&& 76P:7T Pengendalian hasil pekerjaan di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Eaporan kemajuan proyek dikerjakan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dari proyek itu. a. ;aporan 2arian
Eaporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh pihak pelaksana proyek dalam melakukan tugasnya dan dalam mempertanggungjawabkan terhadap apa yang telah dilaksanakan serta untuk mengetahui hasil kemajuan pekerjaannya apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Eaporan ini dibuat untuk memberikan informasi bagi pengendali proyek dan pemberi tugas melalui direksi tentang perkembangan proyek. Dengan adanya laporan harian ini, maka segala kegiatan proyek yang dilakukan tiap hari dapat dipantau. Eaporan harian berisikan data data antara lain : 0" @aktu dan jam kerja *" Pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun yang belum " eadaan cuaca
3" )ahan bahan yang masuk ke lapangan 2" Peralatan yang tersedia di lapangan " +umlah tenaga kerja di lapangan A" $al hal yang terjadi di lapangan b. ;aporan Mingguan
Eaporan mingguan bertujuan untuk memperolah gambaran kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dalam satu minggu yang bersangkutan, disusun berdasarkan laporan harian selama satu minggu tersebut. Eaporan mingguan berisikan antara lain : 0" +enis pekerjaan yang telah diselesaikan. *" 8olume dan prosentase pekerjaan dalam satu minggu itu. " 5atatan catatan lain yang diperlukan. Prosentase pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan minggu tersebut dapat diketahui dengan memperhitungkan semua laporan mingguan yang telah dibuat, ditambah dengan bobot prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu itu. Dari prosentase pekerjaan yang telah dicapai pada minggu ini kemudian dibandingkan dengan prosentase pekerjaan yang telah dicapai pada minggu yang bersangkutan, maka akan diketahui prosentase keterlambatan atau kemajuan yang telah diperoleh. Eaporan mingguan tidak dapat dipisahkan dengan time schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun oleh pihak ontraktor Utama dengan persetujuan Pro-ect Manager . . ;aporan Bulanan
Eaporan bulanan pada prinsipnya sama dengan laporan mingguan, yaitu untuk memberikan gambaran tentang kemajuan proyek. Untuk tujuan itu dibuatlah rekapitulasi laporan mingguan maupun laporan harian dengan dilengkapi foto foto pelaksanaan pekerjaan selama bulan yang bersangkutan. Eaporan bulanan dilaporkan kepada Pemilik Proyek !0wner ". d. 7apat 3oordinasi Bulanan
&apat koordinasi bulanan diadakan dengan dihadiri oleh panitia pembangunan, 0wner , onsultan Perencana, onsultan Pengawas dan ontraktor Utama. Dalam rapat ini dibahas hal hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah masalah teknis yang timbul di lokasi proyek dan perkembangan proyek yang sedang berjalan serta koordinasi masing masing unsur proyek yang terlibat langsung.
+. Pengendalian B9A
material maupun tenaga kerja, maka untuk menghindari adanya pembengkakan biaya yaitu dengan cara melakukan pelaksanaan dilapangan dengan baik dan hati-hati. Pengendalian biaya ini biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. 'etiap dilakukan pembelian material, bagian logistic mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang dikeluarkan. 'edangkan pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan memeriksa daftar presensi pekerja selam satu minggu dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. )esar total biaya ini yang akan selalu dikontrol dan die4aluasi sebagai pengendalian biaya. 'elain itu, total biaya yang telah dikeluarkan ini juga dapat digunakan untuk menyusun kur4a-' realisasi dan untuk mengestimasi prosentase pekerjaan proyek yang telah dicapai.
. Pengendalian 3$ +aminan keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja dari segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dalam melakukan pekerjaannya. Target sendiri adalah F 1ero accident G selama pelakasanaan di lapangan sehingga perlunya penyusunan: a. &a/et( Plan
>dentifikasi bahaya kerja, dan penanggulangannya, rencana penempatan alat-alat pengamanan seperti pagar pengaman, jarring pada tangga dan tepi bangunan, railing serta rambu-rambu serta rencana penempatan alat-alat kebakaran !tabung pemadam api", dan lain-lain. b. &eurit( Plan
Prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek, dan prosedur komunikasi di proyek. . 2ouse 3eeping
lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja, tempat sementara penimbunan material bekas, pengaturan kantor, jalan sementara, gudang, barak pekerja dan lain-lain. Pada proyek pembangunan (partemen The Pakubuwono View ini, hal hal tentang kesejahteraan dan keselamatan kerja sudah diperhatikan, yaitu dengan adanya alat alat, perlengkapan, dan fasilitas yang berhubungan dengan masalah kesejahteraan dan keselamatan kerja. %eskipun masih terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukun oleh pekerja meski telah diberi rambu peringatan. 6. Pembahasan Pelaksanaan 1. 46*AT6795G a. Pendahuluan
Pada pembangunan gedung bertingkat yang tingginya lebih dari lima lantai biasanya sering dibuat basement dengan alasan untuk menambah ruangan atau sering juga digunakan sebagai lahan parkir. Untuk melaksanakan basement , maka penggalian tidak dapat dihindarkan dan bilamana permukaan air tanah lebih tinggi dari rencana lantai basement , maka pemompaan harus
dilakukan sebagai upaya untuk pengeringan lahan agar memungkinkan pelaksanaan konstruksi. 'alah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan metode pengatusan dengan pemompaan, di mana siste m pemompaan tersebut dilakukan dengan dewatering sistem sumur titik ( well point sstem ). "ewatering merupakan suatu pekerjaan yang diperlukan untuk mengeringkan lahan galian di bawah muka air tanah dan untuk mengatasi gaya upli&t selama masa konstruksi basement . Pekerjaan dewatering mutlak diperlukan sampai bangunan selesai atau berat konstruksi bangunan dapat mengimbangi gaya upli&t . 'elain itu, dewatering juga diperlukan untuk menanggulangi bila terjadi genangan pada konstruksi basement atau pondasi, baik akibat air hujan ataupun rembesan air tanah. "ewatering dioperasikan selama *3 jam selama pekerjaan basement . Pada proyek (partemen The Pakubuwono View Tower ) H 5 ini digunakan enam sumur dewatering , dua sumur pie1ometer , dan empat sumur recharging . %asing masing sumur tersebut dibor sampai pada kedalaman minus */ meter dengan diameter sumur
Data spesifikasi teknis rencana bangunan, luas galian, dan kedalaman galian
•
Data penelitian tanah dan pumpimg test
•
Pertimbangan kondisi lahan di sekitar proyek
•
Pengalaman sejenis yang telah dilakukan
Gambar !.#! . $umur "ewatering
Gambar !.#% . $umur Pie1ometer
Gambar !.#) . $umur 2echarging b.
Metode Pelaksanaan
%etode pelaksanaan dan pekerjaan persiapan dewatering sstem well point dapat dijelaskan sebagai berikut : 0" Penentuan Titik "ewatering 'emua titik dewatering dibuat berada di dalam area galian, di mana titik titik tersebut ditentukan oleh pemberi tugas dengan dibantu team sur!eor agar letak sumur dewatering tidak berada pada posisi pondasi atau pile cap. *" Penentuan Titik Pie1ometer Titik pie1ometer dipasang pada sisi rencana bangunan proyek.
Gambar !.#+ . okasi $umur "ewatering dan Pie1ometer
" Pembuatan Pit dan 'aluran Pembuatan pit dan saluran dilakukan di dalam pelaksanaan galian. Dalam hal ini, melihat kondisi lapangan pada prinsipnya saluran dan pit berguna untuk melokalisir air agar tidak menggenang sehingga tidak mengganggu kontraktor galian dalam bekerja atau pekerjaan lantai kerja. 'aluran dibuat disepanjang tepi galian di dalam area galian oleh kontraktor galian. emudian setiap jarak K 3/ meter dibuatkan pit dan standb pompa permukaan. 3" 'istem 'aluran Pembuangan 'istem saluran pembuangan dibuang sebagian ke sumur recharging dan air pemompaan pie1ometer akan diendapkan di bak penampungan air. ) Monitoring Monitoring dilakukan selama *3 jam setiap pagi dan sore, dan dicatat ketinggian air tanahnya. Monitoring dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ketinggian air tanah, sehingga dapat diketahui apakah terjadi penurunan tanah atau tidak. 'elain itu, sta&& dewatering juga mengikuti aktifitas pekerjaan galian untuk memindahkan jalur listrik dan jalur pemipaan # selang yang dapat rusak atau mengganggu kegiatan operasional galian, dan membantu sepenuhnya pekerjaan galian agar tidak terhenti oleh gangguan air tanah.
Gambar !.# . Form Monitoring . Metode Teknis
0" Data Teknis Data data teknis pekerjaan dewatering proyek (partemen The Pakubuwuno View Tower ) H 5 adalah sebagai berikut: •
+umlah sumur dewatering
: titik
•
edalaman
: minus */ meter
3le!asi $creen
: 0* meter s.d. 0< meter
•
Diameter sumur dewatering
: < inchi
•
Diameter casing P85
: inchi
Filter # saringan
: = le!el
•
apasitas pompa
: K // liter # menit
•
+arak antara sumur dewatering : 3/ meter
•
•
Dengan menurunkan permukaan air di dalam sumur sampai kedalaman minus 03 meter dengan sistem pemompaan tersebut di atas akan dapat mengeringkan lahan galian. (pabila di dalam pelaksanaan masih ada genangan air tanah, maka digunakan sistem dewatering dengan pit pada beberapa lokasi dengan dibuatkan parit parit yang berfungsi sebagai subdrain yang mengalirkan air ke parit parit tertentu. Parit parit ini diisi dengan batu kerikil dan pada saat pengecoran ditutup dengan plastic agar dapat dibuatkan lantai kerja. *".
onstruksi 'umur "ewatering
Pekerjaan ini dilakukan dengan tahap tahap sebagai berikut : a" Penentuan titik dewatering dan ele4asi oleh tim sur!eor
b" Pengeboran dengan alat mesin bor dengan sistem wash boring sampai pada kedalaman minus */ meter dengan diameter < inchi c" Pemasangan casing P85 dengan diameter inchi d" Pengisian gre!ell antara casing dengan dinding bor yang berfungsi sebagai &ilter e" >nstalasi pompa submersible beserta perlengkapan elektroda pipa gal4anis dan kabel listrik f" >nstalasi listrik dari PE? ke panel induk dan panel otomatis pompa g" >nstalasi plumbing ! selang dan pemipaan " dan pemompaan dewatering siap difungsikan
Gambar !.#0 . 4onstruksi $umur "ewatering
" onstruksi 'umur Pie1ometer Tahapan pekerjaan pembuatan sumur pie1ometer atau sumur pengamatan sama halnya dengan sumur dewatering, hanya perbedaannya pada diameter boring dan casing . 'umur pie1ometer ini memiliki diameter boring 3 inchi dengan diameter casing *,2 inchi. (dapun fungsi sumur pie1ometer ini untuk memantau penurunan permukaan air tanah akibat pemompaan dewatering%
Gambar !.$ . 4onstruksi $umur Pie1ometer
3" Penutupan 'umur Dewatering Penghentian sumur dewatering dilaksanakan setelah beban upli&t akibat air tanah telah seimbang dengan berat konstruksi. 6leh karena itu, penggunaan sumur dewatering tidak digunakan kembali. Pada saat sumur dewatering tidak digunakan kembali, maka lubang sumur tersebut harus segera ditutup. (dapun konstruksi penutupan sumur sebagai berikut :
Gambar !.$1 . 4onstruksi Penutupan $umur
#. P6367JAA5 G7:854 A5"2:7 a. Pendahuluan
+round 'nchor adalah bangunan yang berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak mengalami longsor atau sliding akibat adanya beban yang bekerja di sekitar tanah tersebut. Pada proyek (partemen The Pakubuwono View Tower ) H 5 ini diperlukan ground anchor dan dipasang pada sisi sisi galian karena letaknya berbatasan langsung dengan gedung gedung yang telah ada sebelumnya ! =edung 'imprug %obil $howroom pada sisi utara dan '%( *7 +akarta pada sisi selatan ". Dengan adanya ground 'nchor tersebut diharapkan tanah tidak mengalami longsor akibat beban yang berasal dari gedung gedung sekitar dan tidak terjadi penurunan tanah pada gedung gedung di sekitar proyek tersebut. +umlah ground anchor pada proyek ini ada 30 titik dan terbagi menjadi *, yaitu *3 titk di sisi Utara Tower 5 ! 'imprug %obil 'howroom " dan 0A
titik di sisi 'elatan Tower ) ! '%( *7 +akarta ". Pekerjaan ground anchor ini memakan waktu selama 7 hari mulai tanggal 0 +uli *//< sampai dengan tanggal *3 +uli *//3, di mana setiap harinya rata rata dapat diselesaikan 3 titik # alat.
Gambar !.$# . +round 'nchor
b. Metode Pelaksanaan
%etode pelaksanaan ground anchor dapat dijelaskan sebagai berikut : 0" Penentuan Lle4asi dan Marking Proses ini dilakukan untuk menentukan ground anchor dan posisi capping beam pada posisi yang sesuai dengan gambar shop drawing . *" Pengecoran Capping Beam Pengecoran capping beam dilakukan setelah didapat ele4asi, marking , dan pemasangan bekisting . Capping beam dibuat tiap jarak 3,* %eter dengan dimensi 3/ 1 3/ cm. %utu )eton yang digunakan A2. " Pekerjaan Persiapan Persiapan yang dilakukan adalah menyediakan alat alat yang digunakan untuk proses drilling, grouting , maupun stressing . 3" Pekerjaan "rilling Tanah +enis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adala h rotar drilling , di mana mesin bor tersebut duduk di atas tanah # plat&orm. otoran atau Eumpur hasil pengeboran dari lubang bor dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor. Diameter pengeboran */ cm sampai kedalaman / meter dengan kemiringan sudut 32M.
2" >nstalasi Tendon 'nchor $trand yang digunakan adalah 5 6 wire strand berdiameter 0*,A mm. perakitan tendon dilakukan di proyek. Tendon dimasukkan ke dalam lubang dengan cara manual. 'ebelum instalasi tendon dilakukan, air bertekanan disemprotkan ke dalam lubang untuk mengeluarkan lumpur sisa pengeboran. " +routing Tendon 'nchor Pekerjaan grouting dilakukan setelah pengeboran selesai dan dilakukan pada hari yang sama atau dalam kurun waktu paling lambat satu hari setelah pengeboran selesai. omposisi material grouting yang digunakan adalah 0 ak portland cement ! 0 ak N 2/ kg " O */ liter air O **2 gram grout additi!e ! cebe1 0// ", dengan water cement ratio /,32. A" 'tressing Tendon 'nchor (lat yang digunakan untuk penarikan tendon anchor adalah satu unit hdraulic pump dan satu unit 7ack Fressinet , yang sesuai dengan tipe tendon anchor dan gaya yang bekerja pada tendon tersebut. 6perasional penarikan tendon anchor di proyek dicatat dalam suatu lampiran stressing record yang mencatat pressure gaya pada #drolick 7ack dan panjang elongasi yang terjadi pada strand . %utu grouting minimal saat stressing adalah / %Pa% $tressing yang dilakukan untuk setiap ground anchor adalah dua ccle ! 0*2 ; dari gaya yang bekerja " dan satu lock o&& ! 00/ ; dari gaya yang bekerja ".
Gambar.!.$$. Proses $tresing . Pelepasan 3epala Anhor
'etelah semua pekerjaan di atas selesai, maka ground anchor sudah berfungsi seperti yang direncanakan. Bungsi ground anchor dapat ditiadakan apabila bangunan sudah berdiri dan diapraghma wall sudah terhubung dengan struktur. )iasanya head anchor akan dilepas # direalase pada saat ground anchor tidak difungsikan lagi, tapi terkadang owner tidak menginginkan head anchor untuk dilepas. +adi, pekerjaan realease anchor tergantung pihak owner . $. MAT=:854AT9:5 T:*67 B
a. Pendahuluan
%at Boundation adalah pondasi dangkal yang memiliki luasan # bentuk menyerupai maras. Pekerjaan mat foundation tower ) ini merupkan pekerjaan mass concrete karena pondasi akan dicor memiliki 4olume *0 m. Mass Concrete adalah pengecoran satu area dengan 4olume yang sangat besar dan dilakukan secara terus menerus. Mass Concrete merupakan salah satu alternatif pengecoran dengan 4olume yang sangat besar atau kecil secara terus menerus untuk mengecor sejumlah 4olume beton yang dipengaruhi oleh faktor teknik dan ekonomi. Pertimbangan utama dalam melaksanakan penngecoran secara besar besaran adalah kontrol terhadap panas yang dihasilkan dari proses hidrasi akibat Massa beton yang besar yang dapat mengakibat retak dan akibat dari waktu pengecoran yang lama dapat menimbulkan cold -oint . (kibat kenaikan temperatur dalam beton tersebut dan juga suhu keseluruhan kontruksi ketika beton menjadi dingin secara berangsur berangsur, dapat menimbulkan terjadinya retak. Perubahan suhu maksimum ! Thermal shock " yang dapat menyebabkan retak ! Thermal Cracking " adalah 3/Q 5 antara temperature beton dengan lingkungan dan adanya perbedaan temperature beton lebih dari */Q 5. 'ebagai upaya untuk mengantisipasi hal tersebut diatas adalah dengan menghitung faktor faktor sebagai berikut : •
emampuan produsen read mied menyediakan 4olume beton dalam jumlah besar dan dalam waktu yang cepat, dengan memperhitungakan durasi pelaksanaan dan kesiapan sumberdaya.
•
arakter beton yang dipergunakan, dengan memperhitungkan kandungan semen, jenis agregat dan kemungkinan pemakaian bahan campuran ! admiture " dan lain lain.
•
Pengendalian temperatur, dengan melakukan perawatan beton !Curing " secara efektif disesuaikan dengan keadaan cuaca sekitarnya pada saat pengecoran, selain itu perlu pengadaan tulangan distribusi yang memadai untuk mengontol retak awal.
b. 4asar Teori
8) "e&inisi Mass Concrete )erdasarkan (5> */A : Mass Concrete adalah segala 4olume beton dengan dimensi yang cukup besar sehingga perlu pengendalian thermal terhadap panas yang ditimbulkan oleh proses hdrasi semen *" 2etak Thermal Terjadinya retak thermal karena bagian beton dipermukaan yang mendingin lebih cepat oleh pelepasan panas di udara mengalami kontraksi dan menjadi kekangan terhadap pengembangan 4olume beton bagian dalam yang panas. Perbedaan suhu beton antara lapisan bawah, tengah dan atas R *// 5 'ebagai upaya untuk mengatasi retak thermal tersebut, dalam mass concrete perlu memperhitungkan faktor-faktor berikut :
a" ontinyuitas suppl yaitu kemampuan produsen readmi menyediakan beton dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang cepat dengan memperhiungkan durasi pelaksanaan dan kesiapan sumber daya. )eberapa hal yang mempengaruhi kontinyuitas pengiriman : 0. Persiapan alat, personel dan infrastruktur proyek !jalan akses, lahan parkir dan maneu4er truck mier serta area cuci truck mier ". *. apasitas batching plan. apasitas batching plan harus S 0 kapasitas bongkar proyek. . Ccle time dari batching plan ke lokasi proyek % Ccle time terdiri dari : @aktu loading beton 0. @aktu perjalanan berangkat ke lokasi proyek *. @aktu parker, manu4er dan tunggu di proyek . @aktu bongkar !56&" 3. @aktu cuci truck mier di proyek 2. @aktu perjalanan pulang dari proyek menuju batching plan . +umlah kebutuhan minimal truck mi1er. a" arakter beton yang dipergunakan dengan memperhitungkan, kandungan semen, kandungan &l ash jenis agregat dan kemungkinan pemakaian bahan campuran !admiture", dll. b" Penggunaan jenis semen tertentu dapat mempengaruhi karakteristik beton untuk mass concrete, karena itu hanya semen yang cukup sesuai harus digunakan untuk mendapatkan kekuatan yang dikehendaki. %aka dalam hal ini diusulkan untuk digunakan semen tpe 9 dengan &l ash dengan prosentase sesuai persyaratan dan kebutuhan. Dalam hal ini penggunaan &l ash adalah maksimal *2 ; dari jumlah material cementitiuos. c" %i1 Design menggunakan spesifikasi sebagai berikut !sesuai spesifikasi teknis dan (5> *0.0.0" : 0. %utu beton adalah fc. *A,2 %pa. *. Prosentase &l ash * ; . 'uhu on site R // 5. 3. Water Cement 2atio N /.32 2. $lump 03 K * !0* 0" cm. . 9nitial setting time A jam. . Metode Pelakasanaan
%etode pelaksanaan Mat Foundation tower ) dapat dijelaskan sebagai berikut : 0. 1.
Galian Tanah Area Mat !oundation
=alian tanah area mat &oundation dilaksanakan sesuai shop drawing dengan kedalaman *2/ cm dari ele4asi lantai dasar basement , akan tetapi pada dasar mat &oundation ditambah 2 cm untuk lantai kerja dan pada galian samping masing masing diberi penambahan 02 cm yang digunakan untuk bekisting dari pasangan batako, galian pada area ini dilakukan dengan bantuan backhoe, sedangkan untuk area yang sulit dijangkau backhoe dilakukan dengan tenaga manusia.
Gambar !.$!. +alian dengan menggunakan backhoe #. Bobok dan Pemotongan 3epala Bored "ile
'etelah proses pengggalian selesai, maka akan bampak kepala kepala bore pile yang sudah tertanam sebelumnya ! pekerjaan bored pile dikerjakan oleh kontraktor lain ". emudian kepala pancang yang tampak tersebut akan dipotong hingga ketinggian besi tulangan minimal satu meter dari dasar. 'ebelum proses pemancangan dilakukan, terlebih dahulu kepala kepala pancang dilakukan, terlebih dahulu kepala kepala pancang tersebut di bobok agar besi tulangannya dapat terpisah dari beton. Proses pemotangan pancang ini dilakukan dengan bantuan tower crane dengan tujuan mempermudah pengangkatan dari area mat &oundation, selain itu juga mempermudah waktu pelaksanaannya.
!a"
!b" Gambar !.$%. !a" Bobok Pancang
!b" Pemotongan Pancang dengan TC
$. Pen(emprotan Anti 7a(ap
Penyemprotan anti rayap dilakukan sebelum lantai kerja dibuat. Daerah daerah yang disemprotkan antara lain seluruh lapisan bawah dan dinding samping mat foundation. Penyemprotan anti rayap ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan penghalang kimia atara kontruksi bangunan dan tanah, sehinga melindungi bangunan dari serangan rayap. %aterial yang digunakan adalah 'TLDB('T 02 L5 dengan komposisi satu liter stedfast 02 L5 dicampur dengan 2/ liter air. (plikasi untuk 0m memputuhkan lima liter campuran. Pada waktu penyemprotan anti rayap ini kondisi tanah harus kering # tidak ada genangan air.
Gambar.!.$) $ted&ast penemprot 'nti raap
!. Pekerjaan ;antai 3erja
Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan setelah seluruh lapisan bawah mat foundation diratakan dan disemprotkan dengan anti rayap. Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan selambat lambatnya satu hari setelah penyemprotan anti rayap. Pekerjaan lantai kerja dibuat dengan ketebalan 2/ mm. material beton yang digunkan adalah material beton ready mi1 )-/. %utu beton )-/ adalah 0*2. Penentuan ketebalan lantai kerja diketahui dengan menggunkan alat ele4asi le4el dengan bantuan tim $ur!eor%
Gambar.!.$+. Pengecoran lantai ker-a %. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan )ekisting dikerjakan pada sisi mat foundation dari material batako setinggi dua meter dan stop cor stinggi 2// mm untuk posisi starter bar bagian pembesian slab basement . Pemasangan batako untuk dinding bekisting mat foundation ini dikerjakan dalam dua tahap yaitu tahap pertama dinding batako dipasang setinggi 0*// mm, dan tahap kedua dinding batako dipasang lagi setinggi / mm dari tinggi tahap pertama. $al ini dilakukan untuk meghindari rubuhnya dinding dari longsoran tanah diatasnya. Dalam pemasangan batako ini, seluruh permukaannya harus dipasang secara rapat dan rata atau tidak beloh berongga.
Gambar.!.$. Pemasangan Batako
Gambar !.$0 . >sometri ). Pekerjaan Pembesian
Pembesian dilaksanakan setelah seluruh area mat foundation dibersihakan dari kotoran atau bekas bekas material yang berserakan dengan menggunakan air compressor. %utu besi tulangan yang digunakan adalah U2/ ! fy N 2/// kg# cm " dan pengikat atar besi digunakan kawat bendrat. Pemasangan pembesian terdiri dari beberapa pekerjaan anara lain : a . Pembesian ;a(er Bawah
Pembesian layer bawah terdiri dari tulangan menerus pada arah 1 dan ditambah tulangan e1tra pada arah 1 dan y. penggunaan tulangan e1tra berfunsi sebagai perkuatan didaerah tertentu yang mempunyai bahan lebih besar dari daerah lain, seperti didaerah corewall yang berguna untuk %anahan beban angina ataupun beban akibat gempa bumi. Penyusunan tulangan tersebut disusun dalam empat lapis . lapis pertama terdiri atas tulangan menerus arah 1 dan besi D* *// mmJ lapis kedua terdiri dari tulangan menerus arah y dengan besi D* *// mm ditambah tulangan sebagian selain tulangan ekstra arah 1 dengan besi D**, D*7, dan D* tiap jarak 3// mmJ lapis keempat terdiri atas tulangan ekstra arah y dengan besi D**, D*7, dan D* tiap jarak 3// mm
Gambar !.!. Pembesian laer bawah
0. b.
Pemasangan 3aki a(am
Untuk menghubungkan antara layer atas dengan layer bawah diperlukan kaki ayam. aki ayam sendiri menggunakan besi D*2 dengan tinggi K * meter, dimana bagian bawah dari kaki ayam tersebut diikatkan pada pembesian layer bawah menggunakan kawat bendrat. aki ayam dipasang setiap jarak * meter untuk arah y dan *,3 untuk arah 1 .
Gambar !.!1. Pemasangan
4aki aam . Pembesian ;a(er Atas
Pembesian layer atas pada umumnya sama dengan layer bawah, perbedaanya hanya pada penyusunan lapis pembesian. Penyusunan lapis pembesian pada layer atas berkebalikan dengan layer bawah.
Gambar !.!#. Pembesian
aer atas d. Pembesian :'erstek kolom bawah dan "ore wall
Pembesian 64erstek tulangan kolom bawah dan corewall dikerjakan dengan mutu besi U ! fy N 2///kg # cm ". 'ebelum dilakukan pembesian, makan perlu diberi marking agar tidak terjadi kesalahan letak pemasangan, sur4eor akan mencari as tiap kolom dengan nalat theodolith dengan mengacu pada )ench %ark !)%" yangtelah ditentukan. Tinggi penulangan stek kolom adalah 3<,2 m dan tinggi penulangan stek carewall 3,2 m, semuanya itu diukur dari T65 mat foundation. 9ang sangat perlu diperlihatkan dalam pelaksanaan pembesian dilapangan adalah •
Posisi pembesian yang seharusnya dikerjakan
•
+umlah )esi
•
Tipe )esi
$al tersebut untuk menghindari adanya kesalahan pemasangan yang berakibat pembongkaran ulang sehingga dapat mengganggu schedule kerja.
Gambar !.!$. Pembesian
didaerah corewall +. &eparing M6
'paring %L merupakan pemasangan pipa # plumbing yang dilakukan oleh pihak %L yang berfungsi untuk saluran air. Pemasangan sparing %L pada area mat foundation menggunakan 5>P dia *I, I, 3I berjarak !2/-A/" cm di bawah T65 mat foundation. Pada pekerjaan sparing %L sangat diwajibkan teliti dan tepat karena apabila ada kesalahan setelah pengecoran selesai maka akan sangat sukar untuk membongkar ulang karena adanya pembesian %at Boudation.
Gambar !.!!. Pemasangan Pipa . Pemasangan Thermo"ouple
%onitoring temperature beton dalam pengecoran mat foundation adalah sesuatu hal yang sangat penting. Terjadinya perbedaan temperature yang sangat besar akan menimbulkan efek keretakan pada beton yang akan berakibat fatal. (lat yang dipakai untuk memonitor perbedaan temperature tersebut adalah Thermocouple. Thermocouple dipakai selain untuk memonitor s uhu#perbedaan temperature pada tiap bagian, juga digunakan untuk mengukur perbedaan suhu ma1imum yang
terjadi setelah pengecoran selesai, thermocouple menggunakan layer dan 3 titik, sehingga jumlah thermocouple 0* buah. Pengukuran thermocouple dilakukan tiap dua jam untuk *3 jam pertama, dan setiap jam untuk *3 jam berikutnya.
Gambar !!%. Thermocouple
0. Pemasangan 3awat ;oket > Penahan ;ongsoran Beton
)erdasarkan pembagian area pengecoran dan setting time beton maka pengecoran mat foundation dibagi dalam beberapa one, setiap pembagian one dipasang kawat loket#mesh !*/ 1 */" mm yang berfungsi untuk menahan supaya beton tidak longsor, diamana longsoran beton ters ebut dapat mengakibatkan 5ould joint pada daerah beton tertentu saat pengecoran dengan 4alume besar secara terus menerus. Dengan adanya jumlah beton dengan skala besar maka diperlukan adanya perkuatan pada kaat loket. Untuk perkuatan horiontal menggunakan besi D0, se dangkan untuk perkuatan 4ertikal menggunakan besi D-**.
Gambar !.!). Pemasangan
loket kawat 1. 9nspeksi 4an &ur'e(
Dialakukan setelah pengecoran dimulai yang bertujuan mengetahui apakah pembesian yang terpasang sesuai dengan gambar kerja, kegiatan ini akan dilakukan oleh pihak pelaksana dengan pihak manajemen kontruksi. Daftar pembesian # checklist akan dibawa saat inspeksi dilakukan dilapangan, check list untuk pembesian meliputi : 0. 'hop drawing sudah di appro4al *. Diameter, jenis jumlah dan jarak besi sesuia shop drawing . 64erlaping sambungan sesuai dengan gambar 3. )eton decking terpasang dengan jumlah dan diameter yang telah ditentukan ! 3 )uah # m" 2. aki ayam terpasang,diameter besi dan jarak sesuai dengan persyaratan . >katan besi ! ikatan silang " dengan bendrat cukup kuat ! tidak bergetar saat diketok " A. )esi bersih dari karat, oli, beton kering dan tanah <. +arak bersiih pembesian minimal 32 mm 7. )ending # bengkok besi sudah sesuai persyaratan yaitu 2D 0/. Lla4asi tulangan # pembesisan sudah benar dan kuat >speksi merupakan hal yang sangat penting, diharapkan ketika pengecoran telah selesai dilakukan tidak akan ada masalah untuk pekerjaan berikutnya dan juga menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
Gambar !.!+. 9nspeksi dan sur!ai 11. Pemasangan &top "or
Dilakukan pada proses pengecoran dimulai, terdiridari plywood 0< kayu 2/#A/ dan list kayu 3/ 1 3/ sebagai tempat waterstop. )erfungsi agar tidak ada kebocoran antara pertemuan beton lama dan beton baru bertemu.
Gambar !.!. Waterstop
1#. Pemasangan Tenda
Pada saat pengecoran diperlukan adanya ansipasi oeh pihak pelaksana apabila terjadi hujan yang dapat mengganggu pengecoran dan dapat merusak mutu beton, maka pemasangan tenda sebagai alternatif tindakan yang dilakukan dan berfungsi juga menghindar panas sinar matahari secara langsung. Untuk rangka tenda sebagai alternati4e tindakan yang dilakukan dan berfungsi juga menghindari panas sinar matahari secara langsung. Untuk rangka tenda menggunakan pipa besi 0 0,2. Pipa rangka dimasukan pada tulangan besi yang telah dilas pada kaki ayam. Untuk ketinggian terpal pada tepi tenda diberi perkuatan berupa ikatan dirangka atas tenda kepasak.
Gambar !.!0. "etail Tenda
!a"
!b" Gambar !.%. ( a) 2angka tenda
(b) Tenda di beri terpal 1$. Pekerjaan *aterproo/ing
)eberapa jam sebelum dilakukan pengecoran, dinding bekisting dan lantai kerja dari mat foundation dilapisi dengan waterproofing. Untuk lantai dengan cara kristalisasi atau ditabur, sedangkan untuk dinding dengan cara disemprot. Bungsi dari pelaksanaan waterproofing ini adalah agar membuat bikisting menjadi kedap air sehingga air dari dalam tidak merembes keluar dan begitu juga sebaliknya, air dari luar tidak bisa masuk kedalam Pada pelaksanaannya untuk penyemprotan waterproofing dinding bekisting menggunakan dua aplikasi. Pada aplikasi pertama dilakukan penaburan Bormde1plus 0,2 kg#m *, pelaksanaan 02 menit sebelum cor. 'edangkan pada aplikasi kedua dilakukan penyemprotan dilakukan penyemprotan pada dinding bekisting dalam, aplikasi ini terdiri dari lapisan dari dua lapisan yaitu lapisan pertama dengan komposisi /,2 kg # m, dan lapisan kedua 0 kg # m. aplikasi kedua dilaksanakan jam sebelum cor.
!a"
!b" Gambar !.%1. (a)% Bahan waterproo&ing (Formdeplus)
(b)% Penemprotan Waterproo&ing
1!. Pengeoran
Pengecoran mat foundation memerlukan jumlah 4olume beton yang tidak sedikit dan tentu juga memerlukan biaya yang sangat besar , sehingga sangat penting untuk persiapan antara lain : 0. Persiapan >nsfrastruktur Proyek 0"
+alan (kses Truk %i1er
G ambar !.%#. 7alan 'kses truk Mier
*"
Eahan parker dan maneu4er truk
Gambar !.%$. ahan parkir dan
manue!er Truk "
(rea 5uci truk %i1er ! @ashing )ay "
Gambar !.%!. Washing Ba
3"
>nstalasi Eistrik ! adanya genset 02/ 8( sebagai backup jika listrik PE? padam "
2" 'istem Drainase ! Pembuangan air hujan yang jatuh dari terpal akan dibuat saluran sementara " 5oncrete Pump ! diperlukan cadangan 5oncrete Pump apabila adanya masalah pada saat pelaksanaan 5or "
Gambar !.%%. Concrete
Pump
0. Persiapan Eaboraturium 0" Persiapan di site ! gerobak, kerucut (brams, &ojokan, palu, senter, alat )antu komunikasi, meteran " *"
Persiapan personel menggunakan shif ! kepala plan, 'uper4isor produksi, staff, teknisi, dll "
Gambar !.%). Perlengkapan pengu-ian
0. @ater 'upply Digunakan untuk kebutuhan cuci mi1er, washing bo1 dan lain lain. 0. esipan Peralatan 0"
0. 5oncrete Pump
: 3 on site O 0 stand by
*"
*. 8ibrator
: 3 on site O 0 stand by
"
. 5ompressor
: * )uah
3"
3. Pompa engine
: * )uah
2"
2. Pompa D() 0I
: 0 )uah
"
. 'ilinder
: 002 )uah
A"
A. Troli
: )uah
<"
<. Termometer
: * )uah ! 0 cadangan "
7"
7. erucut (brams
: * set
0. esiapan %aterial 0"
)eton fcG *A,2 %pa, fa * ; pakai es N *0 m
*"
)esi beton *<0 ton
"
Plastik sheet 0*// m
3"
'tyrofoam 0*// m
2"
awat loket 7/ m
Pengecoran %at Boundation pada proyek The Pakubuwono 8iew ini mempunyai persyaratan beton sebagi berikut : 0"
Tes 'lump 03 K * cm
*"
'uhu beton / Q5
"
Perjalanan Truck %i1er dari )atching Plant ke site proyek R *,2 jam
Gambar !.%+. 7alur $irkulasi Truk Mier dan Penempatan CP
=ambar diatas merupakan sirkulasi keluar masuk truk mi1er !T%" dan penempatan concrete pump,T% yang masuk ke lokasi pengecoran akan dicek waktu kedatangannya, suhu beton, dan nilainya slumnya. )ila waktu kedatangnya, suhu , dan tes slump tidak memenuhi syarat maka T% tersebut akan segera dipulangkan atau di re-ect . Pada T% yang memenuhi syarat akan langsung menuju concrete pump untuk loading. )ila saat waktu antrian terlalu lama maka akan diadakan tes slump lagi jika saat pengetesan gagal maka akan direject dari pihak pelaksana.
(rea pengecoran pada mat &oundation dibagi menjadi A ona yang mana setiap ona dibatasi oleh kawat loket. Pada saat pengecoran berlangsung digunakan alat Vibrator untuk membantu beton agar agregat kasar dan halus dapat menyatu, selain itu juga mengalirkan beton. 0. 1%.
=inishing Trowel
Pekerjaan ini dilakukan pada saat beton mendekati setting . Finish trowel ini dilakukan dengan tujuan untuk memperhalus permukaan lantai beton yang telah diberi &loor hardener . Pelaksanaan &loor hardener sendiri dilakukan setelah / menit # beton setting , dan dilaksanakan dengan system tabor. omposisi yang digunakan 2 kg # m dengan dua kali tabur dan dikontrol ele4asinya sesuai shop drawing . Proses penaburan dilakukan setelah relag selesai.
Gambar !.%. Finishing
Trowel 0. 1).
Pemasangan Ster#$oam
'etelah permukaan lantai mat &oundation sudah mulai mengeras, maka perlu dilakukan curing . Proses curing ini dilakukan dengan cara pemasangan ster&oam pada permukaan beton agar perubahan suhunya tetap terjaga. Pemasangan ster&oam ini bertujuan menghindari adanya retak thermal pada permukaan beton akibat perubahan yang dihasilkan oleh suhu dalam beton dengan suhu luar. Dalam hal ini ster&oam berfungsi sebagai &ilter antara suhu udara luar dengan suhu dalam beton.
Gambar. !.%0. Pemasangan
$tr&oam