CONTOH KASUS •
•
•
Nama : Mona Sinaga Kerja : Bapelkes (Badan Pelatihan Kesehatan) Nama Suami : Jonathan Simanjuntak
•
Mereka tinggal dirumah orang tua laki-laki.
•
Ekonomi mapan ( leih dari !ukup )
•
Pendidikan : " #$ idan
•
Suku : Batak
•
%gama : Kristen Protestan
•
Melahirkan : Kamis& '' Maret '
•
*empat : +umah Sakit $inaestetika : ' hari.
•
Selama Selama hamil& hamil& iu Mona Mona rajin rajin erenan erenang& g& suka suka makan makan uah uah dan rutin rutin memeri memeriksa ksakan kan kehamilann,a ke dokter kandungan.
•
"iprediksi melalui S anakn,a perempuan tetapi masih memiliki harapan ,ang esar ah/a nantin,a anak mereka laki-laki. 0al ini diseakan karena suamin,a adalah anak tunggal dan diharapkan seagai ahli /aris nantin,a.
•
Melahirkan dengan !ara S1& karena pangguln,a sempit. Seelumn,a dokter mengatakan ah/a dia harus dioperasi& dia menolak karena dia ingin melahirkan anakn,a se!ara normal normal.. "okter "okterpun pun menuruti menurutin,a n,a&& setela setelah h eerap eerapaa jam
mengeda mengedan n kuat-kua kuat-kuatt dan
erteriak& tidak erhasil juga. •
%khirn, %khirn,aa dia mau !aesar& !aesar& akan tetapi tetapi rasa rasa !emas !emas dan takut takut
terus terus menghant menghantuin, uin,a. a.
"isamping "isamping rasa takut terseut terseut ada juga rasa malu karena agian perutn,a perutn,a hitam-hitam hitam-hitam padahal ia adalah seorang idan. •
Setelah operasi selesai& keluargan,a datang& tapi mereka kurang puas karena mereka tidak dapat langsung langsung menggendong menggendong sia,i dan pera/atn,a pera/atn,a kurang memperhati memperhatikan kan a,in,a. 2eih dikesalkan dikesalkan lagi iu mona tidak tidak isa men,usui men,usui anakn,a karena air susun,a susun,a tidak isa keluar.
PENGKAJIAN 1. Faktor Sosial dan Kekeluargaan ( social and kinship factor )
N,on,a Mona sinaga& panggilan Mona& usia '3 tahun& /anita& status menikah& kehamilan pertama& tinggal ersama orang mertua (orang tua suami)& huungan dengan orang tua4 mertua erat& penggamilan keputusan se!ara mus,a/arah. 2. Faktor Agama dan Falsafah Hidup
%gama Kristen protestan& intensitas iadah selama hamil meningkat. #u
Mona
menginginkan anak pertaman,a laki-laki karena merupakan penerus marga dalam keluargan,a (suku atak) ditamah lagi karena suamin,a adalah anak tunggal /alaupun erdasarkan hasil S diprediksi anak mereka perempuan. 3. Faktor Teknologi
Selama hamil iu mona rutin dalam memeriksakan kandungann,a setiap ulan& selama kehamilan& klien pernah S dan hasil dari S diprediksikan iu mona akan melahirkan a,i perempuan. Pada saat melahirkan& iu mona dilakukan S1. . Faktor !endidikan
Pendidikan iu mona adalah " #$ idan& dan suamin,a adalah sarjana Ekonomi. Pekerjaan iu mona dan suami adalah seagai PNS. Pengetahuan iu mona mengenai persalinan !ukup luas karena pro5esi eliau adalah idan. ". Faktor #konomi (#conomical Factor)
Klien seorang PNS& ia,a persalinan tidak jadi masalah (ditangguna ersama)& jumlah anak ,ang ditanggung tidak ada& selama kehamilan klien dan suami telah mempersiapkan ia,a untuk keperluan selama hamil dan ia,a persalinan dengan !ara menaung. 3. Faktor $ilai%nilai &uda'a dan ga'a hidup "alam keluarga menggunakan ahasa daerah dan ahasa #ndonesiau mona selalu memersihkan diri dan mera/at kulitn,a dengan lotion. Makan dengan porsi ,ang esar dan selama kehamilan iu mona tidak mematasi diet makanann,a. Beliau rajin erenang& rajin makan uah (memperhatikan gi6i). 7. Faktor Ke&iakan dan !eraturan umah Sakit *ina #stetika 8aktu melahirkan iu diolehkan ditunggui oleh suami& tetapi tidak dii6inkan agi keluarga keruang operasi. Saat a,i sudah lahir& keluarga tidak langsung dii6inkan mengendong a,i karena a,i dimasukan keruang a,i untuk mendapatkan pera/atan.
Diagnosa Keperawatan •
Ketidak patuhan klien terhadap prosedur pengoatan ,akni proses persalinan. Klien menolak !aesar dengan tegas karena klien ,ang erpro5esi seagai idan merasa mampu menjalani persalinan se!ara normal.
•
angguan komunikasi 9eral erdasarkan peredaan kultur tidak ada.
•
*idak ada rasa tau4malu dari klien ketika ,ang memantu persalinan dokter laki-laki.
•
Klien tidak per!a,a hasil S& karena latar elakang kulturaln,a seagai suku atak ,ang sangat menginginkan anak laki-laki.
•
+espon klien ,ang dilatar elakangi uda,an,a ,akni adan,a rasa malu ketika perutn,a diuka karena terdapat striae.
Perencanaan dan Implementasi Keperawatan •
Cultural Care Preserventation/ Maintenance o
Memelihara komunikasi ,ang sedang terjalin dengan aik (tanpa ada masalah karena uda,a) antara klien dengan pera/at maupun klien dengan dokter atau klien dengan tenaga kesehatan lain.
•
Cultural Care Accomodation/ Negotiation o
Bersikap tenang dan tidak teruru-uru saat interaksi dengan klien& men!oa memahami keuda,aan klien sepanjang tidak memperuruk proses intra natal klien.
o
Keluarga klien diketahui ingin melihat a,i dengan segera setelah persalinan& maka pera/at memerikan penjelasan kepada keluarga ah/a a,i ,ang lahir !aesar memutuhkan pera/atan terleih dahulu sehingga tidak dapat langsung digendong oleh keluarga klien.
•
Cultural Care Repartening / Reconstruction o
Memerikan in5ormasi mengenai kondisi klien ,ang tidak dapat menjalani persalinan se!ara normal dan harus !aesar.
o
Meliatkan keluarga untuk turut serta memerikan pengertian kepada klien ah/a a,i ,ang akan lahir dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan sama saja& ,ang terpenting adalah dalam kondisi sehat.
Eal!asi •
Ketidakpuasan klien terhadap pela,anan dari rumah sakit terseut& karena : klien tidak isa ertemu langsung dengan a,in,a& dan kurangn,a pela,anan kepera/atan a,i karena a,i kurang diperhatikan.
•
Pera/at kurang memperhatikan keutuhan klien seperti !uek& tidak peduli dengan klien.
Kesimp!lan •
*eori 2eininger sangat diperlukan dan memantu dalam praktek kepera/atan& serta mendukung dalam pelaksanaan asuhan kepera/atan.
•
"alam pelaksanaan asuhan kepera/atan& pera/at perlu memahami norma-norma& dan !ara hidup uda,a dari klien sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraann,a& memperaiki !ara hidupn,a atau kondisin,a.
•
Pemerian in5ormasi mengenai pen,akit dan prosedur pengoatan kepada klien4 keluarga klien akan memantu kelan!aran pengoatan.
•
dilihat dari kasus& dapat disimpulkan ah/a tim medis khususn,a pera/at ,ang ada di rumah sakit terseut kurang dapat menerapkan konsep teori 2eininger dalam pemerian asuhan kepera/atan.