PROPOSAL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN MENI NGKATKAN PRESTASI PRES TASI BELAJAR BELA JAR SISW SIS WA MELALUI MELA LUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PELAJARAN IPA KELAS II SD MUHAMMADIYAH NEGERI SUKONANDI YOGYAKARTA KECAMATAN KECAMATAN UMBULHARJ O YOGYAKART YOGYAKARTA A
Disusun oleh : NURHUSNI ATMANEGARA 06108249030
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULT AKULTAS ILMU I LMU PENDIDIKA PEN DIDIKAN N UNIVERSIT UNIVERSI TAS NEGERI YOGYAKART YOGYAKARTA A 2009 PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN
Proposal Proposal penelitian penelitian yang berjudul ”Upaya ”Upaya Meningkatka Meningkatkan n Prestasi Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Pembelajaran Tematik Tematik pada pelajaran IPA IPA di Kelas II SD Muhamm Muhammadiy adiyah ah Negeri Negeri Sukona Sukonandi ndi Yogyak ogyakarta arta Kecama Kecamatan tan Umbulh Umbulharj arjo o Yogyakar ogyakart” t” ini telah telah disetu disetujui jui oleh oleh pembim pembimbin bing g untuk untuk dilaku dilakukan kan penelit penelitian ian selanjutnya.
Yogyakarta, ...................... 2008
Pembimbing I
Pembimbing II
Haryanto, M.Pd
........................... ...........................
Kajur/Kaprodi
Pembantu Dekan I
AM. Yusuf, M.Pd Nip. 130 924 378
Prof. Dr. Anik Gufron, M.Pd Nip. 131 782 837
DAFTAR ISI
Halam alaman an ju judul ……… ……………………………………………………………
i
Halam alaman an pers ersetu etujuan ……………………………………………………
ii
Daft aftar isi …… …………………………………………………………………
iii
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah …………………………………
1
B.
Identifikasi Masalah ………………………………………
0
C.
Pembatasan Masalah ………………………………………
0
D.
Perumusan Masalah ………………………………………
0
E.
Tujuan Penelitian …………………………………………
0
F.
Manfaat Pe Penelitian …… …………………………………………
0
G.
Batasan Is Istilah …… ………………………………………………
0
BAB II
Kajian Teori
A.
Tinja injaua uan n Ten Tenta tang ng Pre Prest stas asii Bela Belaja jarr …….… …….……… ………… ………… ………. …... ..
00
B.
Tinjauan Te Tentang Mo Model Pe Pembelajaran Te Tematik …… …………
00
C.
Tinjauan Te Tentang Pe Pelajaran IP IPA …..……………………..
00
D.
Tinjauan Tentang Siswa …… ……………………………..…….
00
E.
Kerangka Berfikir …………………………………..…….
00
F.
Hipotes tesis Tin Tind dakan …… ………………………………….………
00
BAB III. III.
Meto etode Penel enelit itia ian n
A.
Pendekat ekatan an Pene enelit litian ian ………………………………………
00
B.
Desai esain n Penel enelit itia ian n dan Pros roses tin tindaka dakan n ………… ……………… ………… …….. ..
00
C.
Peng Pengem emba bang ngan an dan dan Pen Pengk gkaj ajia ian n Ins Instr trum umen en Tinda indaka kan n ………. ……….
00
D.
Subjek Penelitian …………………………………………
00
E.
Settin tting g Pe Peneliti itian ……………………………………………
00
F.
Meto etode Pe Pengumpulan lan da data …… …………………………….……
00
G.
Inst Instru rume men n Pene Peneli liti tian an ………… ……………… ………… ………… ………… ………… …….… .…… …
00
H.
Tekni eknik k Anal Analis isis is Data Data ……… …………… ………… ………… ………… ………… ………… ………. ….
00
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Be Belak lakang Masala alah
Tidak idak dapa dapatt dipu dipung ngki kiri ri bahw bahwaa yang yang turu turutt mene menent ntuk ukan an sika sikap, p, ment mental, al, perilaku, kepribadian dan kecerdasan anak adalah pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang diberikan dan dialami serta dilalui mereka sejak kecil. Jika diijinkan saya mengutip sebuah kalimat indah atau kata bijak yang yang dike dikemu muka kaka kan n oleh oleh Carl Carlaa Rina Rinald ldii dalam dalam 30 Kiat Kiat Mencet Mencetak ak Anak Anak Kreatif Mandiri Mandiri (2006.5), (2006.5), “Kesuksesan dalam pendidikan anak sejak dini
berg bergant antung ung pada pada apaka apakah h pendid pendidik ikan an itu itu dapat dapat berhub berhubung ungan an dengan dengan lingkungan belajar di rumah dan di sekolah. Hal itu di dasarkan pada interaksi dan komunikasi antara anak, guru dan orang tua”. Kalimat di atas saya hubungkan hubungkan dengan kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran yang di lakukan lakukan oleh guru. Suatu Suatu kegiata kegiatan n pembel pembelaja ajaran ran akan akan sangat sangat bermakn bermaknaa bagi bagi peserta peserta didik, didik, apab apabil ilaa kegi kegiata atan n pemb pembela elaja jaran ran terse tersebu butt meng mengut utama amaka kan n inter interak aksi si dan dan komunikasi yang baik antara guru dan peserta didiknya, artinya kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan tempat bagi peserta didik dalam meng mengem emba bang ngka kan n pote potens nsii yang ang ada ada dala dalam m diri diriny nya, a, sehi sehing ngga ga tuju tujuan an pendidikan yang ingin dicapai dapat terlaksana. Usia 6-8 tahun otak anak masih dalam tahap perkembangan atau mengalami masa kematangan kematangan.. Pada usia delapan delapan tahun normalnya normalnya anak berada berada pada jenjang kelas dua atau tiga SD yang sebenarnya masih merupakan masamasa keemasan bagi anak, karena proses menerima dan menyerap berbagai bentuk pengalaman baik dari guru ataupun lingkungan sekitar akan dengan mudah mereka terima. Salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah guru, guru merupakan ujung tombak pendidikan. Dalam konteks ini, guru mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis, karena gurulah yang ber berad adaa di bari barisa san n palin paling g depa depan n dalam dalam pela pelaks ksan anaan aan pend pendid idik ikan an.. Guru Guru langsung langsung berhadapan dengan peserta peserta didik dalam kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran yang di dalamnya dalamnya mencakup mencakup kegiatan kegiatan pentransfera pentransferan n ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologi serta penanaman nilai-nilai positif melalui bimbingan dan juga tauladan. Lebih jelasnya saya paparkan peran guru seperti yang dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional kita Ki Hajar Dewantara, yaitu :
1. Ing Ing ngar ngarsa sa sun sung g tula tuladh dha. a. Artiny Artinyaa bahwa bahwa seoran seorang g guru guru harus harus menjad menjadii contoh contoh yang yang baik. baik. Baik Baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkungan lingkungan sosial. Guru harus menjad menjadii ihsan ihsan yang yang memilik memilikii integri integritas tas sehing sehingga ga dapat dapat diterim diterimaa di lingkungannya.
2. Ing Ing mady madya a mang mangun un kar karsa sa.. Guru diposisikan sebagai seorang motivator. Setiap gerak, perbuatan dan perkataan seorang guru harus berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat dan interest siswa terhadap sesuatu yang baru dan baik.
3. Tut wuri wuri hand handay ayan ani. i. Seorang Seorang guru merupakan merupakan sosok sosok yang memiliki kepribadian kepribadian yang kuat. Guru secara terus-meneru terus-meneruss harus selalu memberikan memberikan sumbangan sumbangan yang positif positif kepada dunia pendidikan pendidikan.. Guru tidak hanya hanya memberikan memberikan suatu penga pengawas wasan, an, tetapi tetapi juga juga selalu selalu memanta memantau u perjala perjalanan nan akadem akademik ik dan psikis siswa. Jika Jika dili diliha hatt dari dari papa paparan ran diata diatas, s, maka maka tuga tugass yang yang di emban emban oleh oleh guru guru memang sangat berat, namun sangatlah mulia. Untuk itu, sudah selayaknya guru memiliki berbagai kompetensi yang berkaitan dengan tugasnya, agar menjad menjadii guru guru yang yang profes profesion ional. al. Apalag Apalagii dengan dengan berkem berkemban bangny gnyaa ilmu pen penge geta tahu huan an dan dan tekn teknol olog ogi, i, guru guru seba sebaga gaii komp kompon onen en utam utamaa dala dalam m pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi atau bahkan diharapkan mampu melampaui perkembang perkembangan an ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologiy teknologiyang ang berkembang berkembang di masyarakat. masyarakat. Melalui sentuhan-sentu sentuhan-sentuhan han guru di sekolah, sekolah, diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup yang semakin keras. Guru dan juga juga dunia dunia pendid pendidika ikan n pada pada umumny umumnyaa diharap diharapkan kan mampu mampu mencipt menciptaka akan n sumber daya manusia yang berkualitas baik secara keilmuan maupun secara sikap mental yang positif. Untuk Untuk itu, itu, dalam dalam proses proses pembel pembelajar ajaraan aan,, metode metode,, strateg strategii atau kegiata kegiatan n pembelajaran yang dilakukan oleh guru seyogyanya adalah sesuatu yang benar-benar tepat dan bermakna, untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tahap perkembangan anak, maka strategi yang guru gunakan
dalam menyampaikan sesuatu, baik yang berupa penanaman sikap, mental, per perila ilaku ku,, kepr keprib ibadi adian an maup maupun un kecer kecerda dasa san n haru haruss tepa tepatt sasa sasaran ran,, tuju tujuh h kece kecerd rdas asan an
pese pesert rtaa
didi didik k
seda sedapa patn tny ya
haru haruss
dike dikemb mban angk gkan an
seca secara ra
proporsional. Yang sangat kita khawatirkan dan harus dihindari adalah jangan sampai masa-masa keemasan anak tersebut malah terbalik, justru menjadi masamasa masa penump penumpula ulan n otak anak hanya hanya karena karena strateg strategi, i, teknik teknik,, metode metode atau atau model model pembel pembelaja ajaran ran yang yang guru guru sampai sampaikan kan tidak tidak tepat tepat dan tidak tidak sesuai sesuai dengan masa perkembangan anak. Jika membicarakan anak atau peserta didik, salah satu masalah yang sering dijumpai dalam dunia pendidikan kita adalah tentang prestasi belajar siswa. Masalah Masalah ini seperti sepertinya nya menjad menjadii momok momok yang yang cukup cukup menaku menakutka tkan n bagi bagi pelaku-pela pelaku-pelaku ku pendidikan pendidikan kita. Baik itu pemerintah, pemerintah, satuan pendidikan, pendidikan, termasuk guru dan siswa juga terkait dalam hal tersebut, namun yang paling berhubungan dengan masalah itu adalah guru dan siswanya. Menurut Wilhelm Maxt Wundt, seorang ahli psikologi menyatakan bahwa pendidikan adalah masalah respons dari stimulus luar. “Ketidaktahuan akan sesuatu sesuatu adalah penyakit yang dapat disembuhkan, disembuhkan, pendidikan pendidikan direduksi menjadi sebuah modifikasi behavioral”. Dari pernyataan Wundt tersebut, dalam hal ini, guru sebagai orang yang memberikan stimulus. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar siswanya, harus benar-benar kreatif dalam mengemas dan mendesain proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Artinya guru dapat menerapkan berbagai cara yang baik sebagai stimulus bagi siswa agar kekurangan yang dimiliki dimiliki oleh siswa yang dianggap dianggap Wundt Wundt sebagai penyakit dapat disembuhkan dengan cara yang guru lakukan. Berdasarkan pemasalahan diatas, peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran pembelajaran tematik dalam pelajaran pelajaran IPA IPA di kelas II SD. Karena menurut Kunandar dalam Guru Profesional (2007 :331) model pembelajaran tematik merupakan merupakan suatu suatu strategi pembelajar pembelajaran an yang melibatkan melibatkan beberapa beberapa pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.
mata
Pendekatan Pendekatan tematik adalah sebuah cara untuk tidak membatasi membatasi anak dalam sebuah mata pelajaran dalam mempelajari sesuatu. Misalnya, sambil belajar menyanyi seorang anak belajar alfabet. Atau sambil belajar mengenal hewan ia juga belajar mewarnai. Ketika proses pembelajaran berlangsung, peserta didik tidak merasa sedang mempelajari satu mata pelajaran saja. Hal itu diharapkan agar peserta didik dapat memperoleh berbagai pengetahuan atau keterampilan hanya dalam satu pertemuan saja. Agar tujuan dari proses pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan diinginkan,, maka guru sebelumny sebelumnyaa harus benar-benar benar-benar mengerti dan paham tentang tentang model pembelajaran pembelajaran tematik, tematik, memahami cara menerapkan menerapkan model model pembelajaran tematik, mengerti konsep dari tematik, agar dalam aplikasinya tidak terjadi kekeliruan sehingga berpengaruh pada keluaran “hasil” bagi peserta didik. Menurut Menurut Kunandar Kunandar (2007 (2007 :315), model model pembelajaran pembelajaran tematik tematik
memiliki memiliki
beberapa kelebihan, yaitu : 1. Meny Menyen enan angk gkan an karen karenaa beran berangk gkat at dari dari mina minatt dan dan kebu kebutu tuha han n pese pesert rtaa didik. 2. Member Memberika ikan n pengalama pengalaman n dan kegiatan kegiatan belajar belajar mengajar mengajar yang yang relevan relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik. 3. Hasil belajar dapat dapat bertahan bertahan lama karena karena lebih lebih berkesan berkesan dan bermakn bermakna. a. 4. Meng Mengem emba bang ngka kan n keter keteram ampi pila lan n berp berpik ikir ir pese pesert rtaa didi didik k sesu sesuai ai deng dengan an persoalan yang dihadapi. 5. Menumbuhk Menumbuhkan an keterampilan keterampilan sosial sosial melalui melalui kerjasam kerjasama. a. 6. Memilik Memilikii sikap sikap toleransi toleransi,, komuni komunikas kasi, i, dan tangga tanggap p terhada terhadap p gagasa gagasan n orang lain. 7. Menya Menyajik jikan an kegiatan kegiatan yang bersifat bersifat nyata sesuai sesuai dengan dengan persoalan persoalan yang yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian di kelas II SD Muhammdiyah Negeri Sukonandi karena mengingat bahwa SD tersebut merupakan salah satu SD favorit di kota Yogyakarta. Peneliti ingin mengetahui mengetahui sekaligus sekaligus membuktika membuktikan n apakah model pembelajaran pembelajaran tematik
merupakan merupakan salah satu langkah langkah yang digunaka digunakan n guru di SD tersebut tersebut dapat meni mening ngkat katka kan n pres presta tasi si bela belajar jar para para sisw siswany anya, a, sehi sehing ngga ga SD terse tersebu butt mendapatkan predikat favorit dan dapat menghasilkan peserta didik yang benar-benar berkualitas serta memahami materi ajar. Tujuan akhirnya adalah agar peserta didik dapat mengaplikasikan apayang dipelajarinya, agar dapat menyelesaik menyelesaikan an persoalan-p persoalan-persoal ersoalan an yang dihadapiny dihadapinyaa dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
B.
Identifikasi Mas Masalah Berdas Berdasark arkan an latar latar belaka belakang ng masalah masalah yang yang telah telah diuraik diuraikan an diatas diatas,, maka maka identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Pengalaman Pengalaman belajar belajar siswa siswa yang yang kurang kurang menduku mendukung ng terciptany terciptanyaa kemauan kemauan belajar siswa. 2. Rendah Rendahny nyaa prest prestasi asi belajar belajar siswa. siswa. 3. Kuran Kurangny gnyaa mina minatt guru guru untu untuk k mene menera rapk pkan an mode modell pemb pembela elaja jaran ran yang yang tepat.
4. Kuran Kurangny gnyaa kreat kreativ ivita itass guru guru untu untuk k menci mencipt ptak akan an mode modell pemb pembel elaja ajaran ran yang tepat.
C.
Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan dengan menerapkan menerapkan model pembelajaran pembelajaran tematik pada pelajaran IPA IPA di Kelas II SD Muhammadiyah Negeri Neger i Sukonandi Yogyakarta. Yogyakarta.
D.
Perumusan Masalah Dari batasan masalah diatas maka perumusan masalah yang dapat peneliti rumuskan adalah “Apakah dengan penerapan model pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.”
E.
Tujuan Pe Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini peneliti bagi menjadi dua, yaitu : a. Tujuan umum Sebagai motivasi bagi guru agar mau melaksanakan mela ksanakan model pembelajaran tematik dan mendorong minat belajar siswa karena menggunakan model pembelajaran yang menarik. b. b. Tujua ujuan n khus khusus us Untuk Untuk menget mengetahu ahuii apakah apakah dengan dengan menerap menerapkan kan model model pembel pembelaja ajaran ran tematik prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.
F.
Manfaat Penelitian Penelit Penelitian ian yang yang dilaks dilaksana anakan kan di SD Muhamma Muhammadiy diyah ah Negeri Negeri Sukona Sukonandi ndi Yogyaka ogyakarta rta Kecamat Kecamatan an Umbulh Umbulharh arho o Yogyaka ogyakarta rta ini menuru menurutt peneli peneliti ti memiliki beberapa manfaat, yaitu : 1. Bagi agi Penel enelit itii Penelitian Penelitian ini menjadi menjadi pengalaman, pengalaman, sebagai masukan sekaligus sekaligus sebagai pengetahua pengetahuan n untuk mengetahui upaya meningkatka meningkatkan n prestasi prestasi belajar belajar siswa melalui model pembelajaran tematik.
2. Bagi Guru Jika hasil penelitian ini dirasakan dapat membantu proses pembelajaran menjad menjadii lebih lebih baik, baik, maka maka diharap diharapkan kan dapat dapat dijadi dijadikan kan sebaga sebagaii bahan bahan pertimbang pertimbangan an para guru agar dapat menerapkan menerapkan model model pembelajaran pembelajaran tematik tematik sebaga sebagaii usaha usaha memper memperbaik baikii dan menyem menyempur purnak nakan an proses proses pembelajaran. 3. Bagi Si Siswa Dengan penelitian ini diharapkan prestasi belajar siswa meningkat 4. Bagi Pem Pemb baca Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya.
G.
Batasan Istilah. 1.
Menu Menuru rutt W.J.S .J.S Purw Purwad adarm armin into to ( 1987 1987:: 767 767 ) menya menyata takan kan bahw bahwaa “prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kema kemamp mpua uan n anak anak pada pada wakt waktu u tert terten entu tu terh terhad adap ap hal hal - hal hal yang yang dikerjakan atau dilakukan“. Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah telah dicap dicapai ai menu menurut rut kema kemamp mpua uan n yang yang tida tidak k dimi dimilik likii dan dan ditandai ditandai dengan dengan perkembanga perkembangan n serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang seseorang yang diperlukan diperlukan dari belajar belajar dengan dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.
2.
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya supaya diketahui (diturut), (diturut), ditambah ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjad menjadii “pemb “pembelaj elajaran aran”, ”, yang yang berarti berarti proses proses,, perbua perbuatan tan,, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Pend Pendap apat at lain lain meng mengata ataka kan n bahw bahwaa peng pengert ertian ian pemb pembela elajar jaran an dapa dapatt diart diartik ikan an
secar secaraa
khus khusus us,,
berd berdas asark arkan an
alira aliran n
psik psikol olog ogii
terte tertent ntu. u.
Pengertian pembelajaran menurut aliran-aliran tersebut sebagai berikut: Menurut psikologi daya pembelajaran adalah upaya melatih daya-daya yang ada pada jiwa manusia supaya menjadi lebih tajam atau lebih berfungsi. Sedangkan menurut psikologi kognitif, pembelajaran adalah
usaha membantu siswa atau anak didik mencapai perubahan struktur kogni kognitif tif melalui melalui pemaham pemahaman. an. Psikol Psikologi ogi humani humanisti stik, k, pembel pembelajar ajaran an adalah usaha guru untuk menciptakan menciptakan suasana yang menyenangk menyenangkan an untuk belajar (enjoy learning), yang membuat siswa dipanggil untuk belajar (Darsono, 2001: 24-25). 3.
Model Model adalah adalah pola pola (conto (contoh, h, acuan, acuan, ragam) ragam) dari dari sesuat sesuatu u yang yang akan akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984:75). Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat presentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya (Simamarta, 1983: ix – xii).
BAB II KAJIAN TEORI A.
Tinja injaua uan n Ten Tenta tang ng Pre Prest stas asii Bela Belaja jar r Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa, sedangkan menurut W.J.S .J.S Purwad Purwadarmi arminto nto ( 1987: 1987: 767 ) menyatak menyatakan an bahwa bahwa “prest “prestasi asi belajar belajar adalah hasil yang dicapai dicapai sebaik sebaik - baiknya baiknya menurut menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan“. Berdasarkan pendapat diatas, penulis berkesimpulan bahwa prestasi adalah segala segala usaha usaha yang yang dicapa dicapaii manus manusia ia secara secara maksim maksimal al dengan dengan hasil hasil yang yang memuaskan.
Menuru Menurutt Slamet Slameto o (1995: (1995:2), 2), belajar belajar adalah adalah “suat “suatu u proses proses usaha usaha yang yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru baru secara secara keselu keseluruh ruhan, an, sebagai sebagai hasil hasil pengal pengalama amanny nnyaa sendir sendirii dalam dalam inte intera raks ksii
deng dengan an
ling lingku kung ngan anny nya. a.””
Sela Selanj njut utny nyaa
Winke inkell
(199 (1996: 6:53 53), ),
berpendapat belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam dalam inter interak aksi si yang yang aktif aktif deng dengan an lingk lingkun unga gan, n, yang yang meng mengha hasi silk lkan an perubahan-p perubahan-perubah erubahan an dalam pengetahuan pengetahuan,, pemahaman, pemahaman, keterampilan keterampilan dan nilai nilai sikap. sikap. Peruba Perubahan han itu bersif bersifat at secara secara relatif relatif konsta konstant. nt.”” Selanj Selanjutny utnyaa Winkel Winkel (1996:162) (1996:162) mengatakan mengatakan bahwa “prestasi “prestasi belajar adalah suatu suatu bukti bukti keberhasilan keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang seseorang siswa dalam melakukan melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Kemu Kemudi dian an Hama Hamali lik k (198 (1983: 3:2) 2),, mend mendef efin inis isik ikan an bela belajar jar adal adalah ah “sua “suatu tu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.” Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap penge pengetah tahuan uan.. Belajar Belajar adalah adalah peruba perubahan han yang yang terjadi terjadi dalam dalam tingka tingkah h laku laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Sehubu Sehubunga ngan n dengan dengan prestas prestasii belajar belajar,, Poerwa Poerwanto nto (1986: (1986:2) 2) memberik memberikan an pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Seda Sedang ngka kan n menu menuru rutt S. Nasu Nasutio tion n (199 (1996: 6:17 17)) pres prestas tasii belaj belajar ar adala adalah: h: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognit kognitif, if, affekt affektif if dan psiko psikomot motor or,, sebalik sebaliknya nya dikatak dikatakan an presta prestasi si kurang kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.” Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belaja belajarr, karena karena kegiata kegiatan n belajar belajar merupa merupakan kan proses proses,, sedang sedangkan kan presta prestasi si merupakan merupakan hasil dari proses proses belajar. belajar. Memahami Memahami pengertian pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik bertitik tolak kepada kepada pengertian pengertian belajar itu sendiri. sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai
dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat dapat kita kita temukan temukan satu satu titik titik persama persamaan. an. Berdas Berdasark arkan an penger pengertian tian- pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempela mempelajari jari materi materi pelajar pelajaran an yang yang dinyatak dinyatakan an dalam dalam bentuk bentuk nilai nilai atau raport setiap bidang studi setelah setela h mengalami proses belajar mengajar. mengaj ar. Pengertian lainnya, prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut
kemam emamp puan
yang ang
tid tidak
dimi imiliki
dan
ditandai
dengan
perke perkemba mbanga ngan n serta serta peruba perubahan han tingka tingkah h laku laku pada pada diri diri seseor seseorang ang yang yang diperlu diperlukan kan dari dari belaja belajarr dengan dengan waktu waktu tertent tertentu, u, presta prestasi si belaja belajarr ini dapat dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.
B.
Tinjauan Tentang Tentang model pembelajaran Tematik A.
Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik merupakan tematik merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satu Satuan an
Pend Pendid idik ikan an
(KTS (KTSP) P)..
Dasa Dasarr
perti pertimb mban anga gan n
pelak pelaksa sana naan an
pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga landasan, landasan, yaitu landasan filosofis, psikologis, dan yuridis. Ditinj Ditinjau au dari pengert pengertian ianny nya, a, pembel pembelaja ajaran ran adalah adalah pengem pengemban bangan gan pen penge geta tahu huan an,, kete keteram rampi pilan lan,, atau atau sika sikap p baru baru pada pada saat saat sese seseor oran ang g indivi individu du berint berinterak eraksi si dengan dengan inform informasi asi dan lingkun lingkungan gan.. Menuru Menurutt Yunanto (2004:4), “Pembelajaran merupakan pendekatan belajar yang memb memberi eri ruan ruang g kepa kepada da anak anak untu untuk k berp berpera eran n akti aktiff dala dalam m kegi kegiata atan n belajar.” “Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraa” pembicaraa” Depdiknas Depdiknas (2007:226) (2007:226).. Selanjutny Selanjutnyaa menurut menurut Kunandar Kunandar (2007:311), “Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan
berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.” Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untu untuk k
memb member erik ikan an peng pengal alam aman an yang yang berm bermak akna na kepa kepada da sisw siswa. a.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau atau wakt waktu, u, aspe aspek k kurik kurikul ulum um,, dan dan aspe aspek k belaj belajar ar meng mengaja ajarr. Jadi Jadi,, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka. Pembel Pembelajar ajaran an tematik tematik dikemas dikemas dalam dalam suatu suatu tema tema atau bisa bisa disebu disebutt dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakan satu usaha untuk tuk
men mengin ginteg tegras rasikan ikan
pen pengeta getah huan, uan,
kemah emahir iran an
dan
nila nilaii
pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan Dengan kata kata lain pembel pembelajar ajaran an tematik tematik adalah adalah pembel pembelajar ajaran an yang yang meng menggu guna naka kan n tema tema dalam dalam meng mengait aitka kan n bebe bebera rapa pa mata mata pela pelajar jaran an sehingga sehingga dapat memberikan pengalaman pengalaman bermakna bermakna bagi peserta didik. didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan akan mema memaha hami mi kons konsep ep-k -kon onse sep p
yang ang
mere mereka ka pela pelaja jari ri mela melalu luii
pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan penge pengetah tahuan uan dan strukt struktur ur intelek intelektua tuall anak. anak. Teori eori pembela pembelajara jaran n ini dimo dimoto tori ri para para toko tokoh h mene meneka kank nkan an
bahw bahwaa
Psik Psikol olog ogii
Gest Gestal alt, t, term termas asuk uk Piag Piaget et yang yang
pemb pembel elaj ajar aran an
itu itu
haru harusl slah ah
berm bermak akna na
dan dan
beror berorien ientas tasii pada pada kebutu kebutuhan han dan perkem perkemban bangan gan anak. anak. Pendek Pendekatan atan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing) . Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari dari suatu suatu tema tema yang yang dipilih dipilih dan dikemb dikembang angkan kan oleh oleh guru guru bersam bersamaa peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata
pelajaran. Tema Tema dalam pembelajaran tematik menjadi sentral yang harus dikembangkan. Tema tersebut tersebut diharapkan diharapkan akan memberikan memberikan banyak banyak keuntungan keuntungan,, di antaranya: 1) Peserta didik mudah memusatkan memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) Peserta
didik
mampu
mempelajari
pengetahuan
dan
mengembangk mengembangkan an berbagai berbagai kompetensi kompetensi dasar antar mata pelajaran pelajaran dalam tema yang sama; 3) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4) Kom Kompete peten nsi
das dasar
dapa dapatt
dikem ikemb bangk angkan an
lebi lebih h
baik baik
den dengan gan
mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5) Peserta didik lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6) Pese Pesert rtaa
didik idik mamp ampu
lebi lebih h
berga ergair irah ah bela belaja jarr
kare karen na
dap dapat
berkomunik berkomunikasi asi dalam situasi situasi nyata, untuk mengembangk mengembangkan an suatu kemam kemampu puan an dalam dalam satu satu mata mata pelaj pelajar aran an seka sekali ligu guss memp mempela elaja jari ri matapelajaran lain; 7) guru dapat menghemat menghemat waktu waktu karena mata pelajaran pelajaran yang disajikan disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. Pembelajaran tematik mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri. Adapun ciri khas pembelajaran tematik di antaranya: 1) Pengal Pengalaman aman dan kegiata kegiatan n belajar belajar sangat sangat relevan relevan dengan dengan tingka tingkatt perkembangan dan kebutuhan siswa sekolah dasar; 2) Kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertitik tolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegi Kegiatan atan belajar belajar akan akan lebih lebih bermakn bermaknaa dan berkesa berkesan n bagi bagi peserta peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;
5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik di lingkungannya; dan 6) Mengembangk Mengembangkan an keterampilan keterampilan sosial sosial siswa, siswa, misalnya: misalnya: kerjasama, kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Pengga Penggabun bungan gan beberap beberapaa kompet kompetens ensii dasar dasar,, indikat indikator or serta serta isi mata pelajaran dalam pembelajaran tematik akan terjadi penghematan karena tumpan tumpang g tindih tindih materi materi dapat dapat dikura dikurangi ngi bahkan bahkan dihilan dihilangka gkan. n. Siswa Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan merupakan tujuan akhir. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat penge pengerti rtian an mengen mengenai ai proses proses dan materi materi pelajar pelajaran an secara secara utuh utuh pula. pula. Dengan Dengan adany adanyaa pemadu pemaduan an antar antar mata mata pelajar pelajaran an maka maka pengu penguasaa asaan n konsep akan semakin baik dan meningkat. Karena Karena pembel pembelajar ajaran an tematik tematik adalah adalah pembel pembelajar ajaran an yang yang diranc dirancang ang berdasarka berdasarkan n tema-tema tema-tema tertentu, tertentu, maka dalam pembahasan pembahasannya nya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinj ditinjau au dari mata mata pelaja pelajaran ran fisika fisika,, biolog biologi, i, kimia, kimia, dan matema matematika tika.. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman kedalaman implementasi implementasi kurikulum, kurikulum, menawarkan menawarkan kesempatan kesempatan yang sang sangat at bany banyak ak pada pada sisw siswaa untu untuk k memu memunc ncul ulka kan n dina dinami mika ka dalam dalam pendi pendidik dikan. an. Unit Unit yang yang tematik tematik adalah adalah epitome dari dari seluru seluruh h bahasa bahasa pem pembe belaj lajar aran an yang yang memf memfas asili ilita tasi si sisw siswaa
untu untuk k secar secaraa
prod produk ukti tif f
menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia di sekitar mereka. Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut: 1. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak tidak dibatas dibatasii oleh jam pelajar pelajaran, an, melain melainkan kan dapat dapat dilanju dilanjutka tkan n sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.
2. Hubung Hubungan an antar antar mata mata pelajar pelajaran an dan topik topik dapat dapat diajark diajarkan an secara secara logis dan alami. 3. Dapa Dapatt
ditu ditunj njuk ukka kan n bahw bahwaa
bela belaja jarr meru merupa paka kan n kegi kegiat atan an yang yang
kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat empat dindin dinding g kelas. kelas. Guru Guru dapat dapat memban membantu tu siswa siswa memperl memperluas uas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan. 4. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari dari berbagai sudut pandang. 5. Pengemb Pengembang angan an masyar masyarakat akat belajar belajar terfasi terfasilita litasi. si. Penekan Penekanan an pada pada komp kompet etis isii bisa bisa diku dikura rang ngii dan dan diga digant ntii deng dengan an kerj kerjaa sama sama dan dan kolaborasi. Adapun keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bisa Bisa lebih lebih memfok memfokusk uskan an diri diri pada pada proses proses belajar belajar,, daripa daripada da hasil hasil belajar. 2. Menghi Menghilang langkan kan batas batas semu semu antar antar bagian bagian-bag -bagian ian kuriku kurikulum lum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif. 3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk memb membu uat
kepu eputusa tusan n
send sendir irii
dan
bert bertan angg ggun ung g
jawa jawab b
pada pada
keberhasilan belajar. 4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas. 5. Memba Membantu ntu siswa siswa memban membangun gun hubung hubungan an antara antara konsep konsep dan ide, ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman. B. Kaitan Pembelajaran Tematik dengan Standar Isi Dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa untuk kelas I, II, dan III SD pembel pembelajar ajaran an dilaks dilaksana anakan kan melalui melalui pendek pendekatan atan tematik tematik.. Mata Mata pelajaran yang harus dicakup adalah : 1. Pendidikan agama, 2. Pendidikan kewarganegaraan,
3. Bahasa Indonesia, 4. Matematika, 5. Ilmu pengetahuan alam, 6. Ilmu pengetahuna sosial, 7. Seni budaya dan keterampilan, dan 8. Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan. Dalam pembelajaran tematik, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi harus dapat tercakup seluruhnya karena sifatny sifatnyaa masih masih minimal minimal.. Sesuai Sesuai dengan dengan petunj petunjuk uk pengem pengemban bangan gan kurik kurikul ulum um ting tingka katt satu satuan an pend pendid idik ikan an (KTS (KTSP) P),, stan standa darr itu itu dapa dapatt diperkaya dengan muatan lokal atau ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.
C.
Tinja injaua uan n Ten Tenta tang ng Pela Pelaja jara ran n IP IPA Carin (1985) mendefinisikan IPA sebagai sistem pengetahuan alam semesta mela melalu luii
peng pengum umpu pula lan n
data data yang ang
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an obse observ rvas asii
dan dan
eksperimen. Sementara itu Hungerford dan Volk Volk (1990) mendefinisikan IPA sebaga sebagai, i, (1) proses proses menguj mengujii inform informasi asi yang yang dipero diperoleh leh melalui melalui metod metodee empiris, (2) informasi yang diberikan oleh suatu proses yang menggunakan pelati pelatihan han yang yang diranc dirancang ang secara secara logis, logis, dan (3) kombin kombinasi asi antara antara proses proses berfikir kritis yang menghasilkan produk informasi yang sahih. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam bentuk kumpulan konsep, prinsip, teori dan hukum. IPA dapat dipandang sebagai produ produk k yaitu yaitu sebaga sebagaii ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an yang yang dipero diperoleh leh melalu melaluii metode metode ilmiah, dan dapat juga dipandang sebagai proses yaitu sebagai pola berfikir atau metode berfikirnya. Sedangkan sikap yang dibutuhkan dalam metode ilmia ilmiah h beru berupa pa sika sikap p ilmi ilmiah ah yang yang antar antaraa lain lain beru berupa pa hasr hasrat at ingi ingin n tahu, tahu, kerendahan hati, jujur, objektif, cermat, kritis, tekun, terbuka, dan penuh tanggung jawab.
D.
Tinja injaua uan n Tenta entan ng Sis Siswa Menurut Yaumil Yaumil Achir, dalam Reni Akbar-Hawadi (2001 : 39), menguraikan bahwa bahwa fokus perkem perkemban bangan gan anak anak pada pada usia usia 5-7 tahun tahun ada pada pada dunia dunia akad akadem emis is dan dan intel intelek ektu tual. al. Untu Untuk k peri period odee ini, ini, yang yang meno menonj njol ol adala adalah h banyaknya banyaknya kata-kata, kata-kata, gagasan-gag gagasan-gagasan, asan, konsep-ko konsep-konsep nsep yang merupakan merupakan representasi dari hal-hal yang telah dialami dan disimpan secara mental, baik melalui pengalaman atau yang diterima secara tidak langsung. Menurut Menurut Syaiful bahri Djamarah (2005:51), (2005:51), anak didik adalah setiap orang yang yang mene menerim rimaa peng pengaru aruh h dari dari sese seseor oran ang g atau atau kelo kelomp mpok ok oran orang g yang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Menu Menuru rutt Sutar Sutarii Imam Imam Barn Barnad adib ib,, dkk dkk (dala (dalam m Syaif Syaiful ul bahr bahrii Djama Djamarah rah,, (2005:52), bahwa anak didik mempunyai karakteristik tertentu, takni : 1.
Belu Belum m memp mempun uny yai prib pribad adii dewa dewasa sa susi susila la sehi sehing ngga ga masi masih h menj menjad adii tanggung jawab pendidik (guru),
2.
Masih Masih menye menyempu mpurnak rnakan an aspek aspek terten tertentu tu dari dari kedewa kedewasaa saanny nnya, a,
3.
Memi Memilik likii sifat sifat-s -sif ifat at dasa dasarr manu manusi siaa yang yang seda sedang ng berk berkemb emban ang g secar secaraa terpadu terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, sosial, intelegensi, intelegensi, emosi, kemampuan kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk untuk bekerja, bekerja, latar belakang belakang sosial, latar belakang biologis serta perbedaan individual.
E.
Kerangka Berfikir
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
Berdas Berdasark arkan an gambar gambar 1 terseb tersebut ut dapat dapat dijelas dijelaskan kan sebagai sebagai beriku berikut, t, dalam dalam proses pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPA guru memberikan sebuah sebuah tema. Seperti contoh diatas, tema yang disampaikan disampaikan adalah tentang binatang. Berdasarkan tema tersebut guru mengaitkannya dengan beberapa mata pelajaran pelajaran lainnya, lainnya, seperti seperti bahasa bahasa indonesia, indonesia, matematika, matematika, pendidikan agama dan kerajinan tangan dan kesenian, atau dapat juga dihubungkan deng dengan an mata mata pelaj pelajara aran n yang yang lainn lainnya ya.. Deng Dengan an melak melakuk ukan an hal hal terse tersebu but, t, diharap diharapkan kan siswa siswa dapat dapat berpik berpikir ir secara secara diverg divergen. en. Siswa Siswa dapat dapat melatih melatih kema kemamp mpua uan n
berp berpik ikirn irnya ya,,
berp berpik ikir ir
kriti kritis, s,
melat melatih ih
keter keteramp ampil ilan an
dan dan
kreativitasnya. Sehingga dapat menambah pengetahuan siswa, dalam waktu yang bersamaan siswa dapat belajar beberapa mata pelajaran sekaligus, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
F.
Hipotesis Tindakan Hipote Hipotesis sis dari dari penelit penelitian ian ini adalah adalah bahwa bahwa model model pembel pembelaja ajaran ran tematik tematik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB III METODE PENELITIAN A.
Pendekatan Peneli elitia tian Dalam Dalam penelit penelitian ian ini, ini, model model yang yang diguna digunakan kan adalah adalah model model Penelit Penelitian ian Tindakan Kelas Kolaboratif, dimana peneliti melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran guru dan siswa di kelas. Menurut Kasihani Kasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dila dilaku kuka kan n
untu ntuk
memp emperb erbaiki aiki
dan
dan dan
atau atau
men mening ingkatk katkan an
mutu mutu
pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Artinya, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Menurut Menurut Suharsimi Suharsimi Arikunto Arikunto,, dkk, (2007:3), (2007:3),
bahwa penelitian penelitian tindakan tindakan
kelas kelas merupa merupakan kan suatu suatu pencerm pencermatan atan terhada terhadap p kegiata kegiatan n belajar belajar berupa berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. bersama-sama. Tindakan Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan dengan arahan dari guru yang dilakukan dila kukan oleh siswa. Berd Berdas asar arka kan n bebe bebera rapa pa defi defini nisi si oleh oleh para para paka pakarr di atas atas,, maka maka dapa dapatt disimpulkan bahwa pengertian tindakan kelas adalah segala daya upaya
yang dilakukan oleh guru berupa kegiatan penelitian tindakan atau arahan deng dengan an tuju tujuan an dapa dapatt memp memper erbai baiki ki dan dan atau atau menin meningk gkatk atkan an kual kualita itass pembelajaran. B.
Desain Pe Penelitian Menuru Menurutt S. Nasutio Nasution n (2006: (2006:23) 23),, desain desain penelit penelitian ian merupa merupakan kan rencan rencanaa tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Model Model penelit penelitian ian pada pada penelit penelitian ian ini merujuk merujuk pada pada proses proses pelaks pelaksana anaan an penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis & Taggart, Suharsimi Arikunto (2007: (2007:1616-19) 19),, yang yang meliput meliputii menyu menyusun sun rancan rancangan gan tindak tindakan an (plann (planning ing), ), pelak pelaksan sanaan aan tindak tindakan an (acting (acting), ), pengam pengamatan atan (obser (observin ving), g), dan reflek refleksi si (reflecting). Kegiatannya divisualisasikan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Proses penelitian tindakan Keterangan : 1. Perenca encan naan 2. Tinda indaka kan n dan dan obse observ rvas asii I 3. Refleksi I 4. Renc Rencan anaa rev revis isii 5. Tinda indaka kan n dan dan obse observ rvas asii II 6. Reflek leksi II
C.
Peng Pengem emba bang ngan an dan dan Pen Pengk gkaj ajian ian Inst Instrum rumen en Tinda indaka kan n
1.
Puta Putara ran n per perta tama ma ata atau u sik siklu luss I a. Perencanaan aan Sebelum melaksanakan model pembelajaran tematik direncanakan beberapa kegiatan, yaitu : 1) Pembua Pembuatan tan persiapan persiapan pembela pembelajara jaran n tematik tematik pelajaran pelajaran IPA IPA kelas II SD. 2) Observ ervasi asi Kegi Kegiata atan n ini ini dilak dilakuk ukan an untu untuk k mend mendap apat atka kan n gamba gambara ran n awal awal tentang pembelajaran tematik. 3) Identifikasi Identifikasi permasalahan permasalahan dalam pembelajaran pembelajaran tematik Kegiatan Kegiatan ini dilakukan agar mengetahui mengetahui permasalahan permasalahan apa yang akan akan
dihad ihadap apii
oleh oleh
siswa iswa
dan dan
dap dapat
menen enentu tuka kan n
cara cara
menyelesaikan masalah tersebut. 4) Menent entukan
cara
atau atau
metode
dalam lam
melak elakssanaka akan
pembelajaran tematik. 5) Menyus Menyusun un rencan rencanaa pene peneliti litian an Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh berupa siklus tindakan kelas. b. b. Tinda indaka kan n dan obs observ ervas asii I 1)
Kegiatan aw awal Pretes Pretes : Guru Guru bertany bertanyaa kepada kepada siswa, siswa, pertany pertanyaann aannya ya adalah adalah sebutkan tiga jenis makhluk hidup yang hidup dibumi.
2)
Kegiatan in inti a) Guru Guru
mena menamp mpilk ilkan an gamba gambarr-ga gamb mbar ar bina binata tang ng,, bina binata tang ng
tersebut adalah kuda, sapi, badak, kambing, dan rusa. b) Siswa menyebutka menyebutkan n nama-nam nama-namaa binatang binatang tersebut. tersebut. c) Siswa menghitung menghitung jumlah binatang binatang yang yang ada pada gambar gambar.. d) Siswa Siswa mewarnai mewarnai gambar gambar binatan binatang g yang telah disiap disiapkan kan oleh oleh guru. e) Guru menampilkan sebuah puisi yang berjudul kuda. f) Guru Guru membe memberik rikan an cont contoh oh cara cara memb membaca aca puis puisii deng dengan an
intonasi yang tepat.
g) Siswa Siswa membac membacaa puisi puisi secara secara bersamabersama-sam sama. a. h) Beberapa orang siswa maju untuk membacakan puisi tesebut
dengan gaya masing-masing. i)
Guru Guru memb member erik ikan an penj penjel elas asan an bahw bahwaa
seba sebaga gaii
sesa sesama ma
makhluk ciptaan Tuhan, kita sebagai manusia harus selalu meny menyay ayan angi gi semu semuaa ciptaa ciptaann nnya ya.. Sala Salah h satu satuny nyaa
adala adalah h
menyayangi binatang.
3)
Kegiata atan akhir Pemberian postes Sisw Siswaa dibe diberi ri tuga tugass untu untuk k menu menulis liska kan n lima lima ekor ekor bina binatan tang g peliharaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
c. Refleksi I Dalam kegiatan refleksi ini, peneliti melakukan diskusi dengan guru untuk untuk meliha melihatt kendala kendala yang yang dialam dialamii siswa siswa dalam dalam pembel pembelaja ajaran ran teseb tesebut ut,, dan dan menc mencari ari solu solusi si baga bagaim iman anaa cara cara yang yang tepat tepat untu untuk k mengat mengatasi asi kendal kendalaa tersebu tersebut. t. Yang terpenti terpenting, ng, dalam dalam refleks refleksii ini peneli peneliti ti melaku melakukan kan evalua evaluasi si terhadap terhadap apa yang yang telah telah dilaku dilakukan kan,, apakah telah sesuai dengan rancangan skenario yang telah dibuat. Jika Jika ternyat ternyataa belum belum sesuai sesuai dengan dengan yang yang diharap diharapkan kan maka maka perlu perlu adanya rancangan ulang berupa perbaikian, modifikiasi dan atau jika dirasa dirasakan kan sangat sangat perlu, perlu, maka maka akan disusu disusun n skenar skenario io baru baru untuk untuk melakukan siklus berikutnya. 2.
Putaran kedua atau siklus II Putaran kedua atau siklus II dilakukan apabila apa yang dilakukan pada putaran pertama belum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, apabila belum juga berhasil maka akan dilanjutkan dengan putaran berikutnya.
D.
Subjek penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas II SD Muhammadiyah Negeri Sukonandi, Kabupaten Umbulharjo Yogyakarta. Yogyakarta.
E.
Setting Pe Penelitian Setting penelitian ini adalah lingkungan kelas tempat subjek melakukan kegiatan pembelajaran.
F.
Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Meto Metode de obse observ rvas asii Metode observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini mengg mengguna unakan kan observ observasi asi sistem sistematis atis,, yaitu yaitu obser observas vasii yang yang dilaku dilakukan kan dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. 2. Meto Metode de wawa wawanc ncar araa Meto Metode de wawa wawanc ncar araa adal adalah ah sebu sebuah ah dial dialog og yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh pewawancara pewawancara untuk memperoleh memperoleh informasi informasi dari terwawancara. terwawancara. Dalam peneli penelitian tian ini wawanc wawancara ara yang yang dilaku dilakukan kan adalah adalah adalah adalah wawanc wawancara ara bebas terpimpin, yaitu kombinasi dari wawancara bebas dan terpimpin. Dalam melakukan wawancara., pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
G.
Instrument Peneli elitian ian Menurut Suharsismi Arikunto (1998:151), instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar peker pekerjaan jaanny nyaa lebih lebih mudah mudah dan hasilny hasilnyaa lebih lebih baik, baik, dalam dalam artian artian lebih lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam Dalam penelit penelitian ian ini diguna digunakan kan instrum instrument ent penelit penelitian ian berupa berupa pedoman pedoman observasi dan pedoman wawancara. 1. Pedo Pedoma man n obse observ rvas asii Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul timbul dan akan akan diamat diamati. i. Pedoma Pedoman n observ observasi asi dibuat dibuat penelit penelitii dengan dengan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. 2. Pedo Pedoma man n waw wawan anca cara ra
Pedoma Pedoman n wawanca wawancara ra dalam dalam penelit penelitian ian ini menggu menggunak nakan an wawanc wawancara ara semi semi strukt struktur ur,, yaitu yaitu mula-mu mula-mula la interv interview iew menggu menggunak nakan an sederet sederetan an pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut satu persatu diperdalam guna mengorek keterangan lebih lanjut.
H.
Tekn eknik Analis lisis Data ata Teknik analisis data dalam penelitiann penelitiann ini dilakukan dilakukan dengan cara induktif. induktif. Menurut Noeng Muhadjir (1992), analisis induktif adalah mengenali data spesi spesifik fik dari dari lapang lapangan an menjad menjadii unit-u unit-unit nit kemudi kemudian an dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan kategorisasi kategorisasi.. Kategorisasi Kategorisasi maksudnya maksudnya adalah data relevan atau bermakna bermakna yang ang
tel telah
dipil ipiliih
seta
difo difoku kusk skan an/d /dit iton onjo jolk lkan an
pada pada
disusun
dalam
halhal-ha hall
yang ang
satu
kesatuan
pent pentin ing g
tersebut
sehi sehing ngga ga
dapa dapatt
memerikan gambaran tajam tentang hasil observasi dan wawancara. Dalam
pene eneliti itian
ini ini
kegia egiattan
anali alisis
dilaku akukan
dengan
cara
mengelompokkan data yang diperolah dari guru kelas dan guru bidang studi.
DAFTAR PUSTAKA
http://elmuttaqie.wordpress.com/2008/11/18/pengertian-dan-hakekat pembelajaran/ http://ktiguru.blogspot.com/2008/07/pembelajaran-tematik.html http://mgmpips.wordpress.com/2008/04/09/implikasi-pembelajaran-tematik/ http://mgmpips.wordpress.com/2008/04/07/arti-penting-pembelajaran-tematik/ http://re-searchengines.com/rustanti30708.html http://smamda.sch.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=26& temid=9 http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/04/model-pembelajaran-tematik-kelebihandan-kelemahannya/ http://www.damandiri.or.id/detail.php?id=323 Kunandar. 2007. Guru Profesional . Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta