CRI T I CAL BOO BOOK R E PORT PORT PENGUKURAN PENGUKURAN LISRIK
OLEH:
NAMA
: FIKRI PRATAMADI
NIM
: 5173530013
JURUSAN
: TEKNIK ELEKTRO ( NONDIK )
DOSEN PENGAMPU : ir. MUSTAMAM. M.T
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
1
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan critical book report ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan critical book report ini adalah untuk mengkrtitik buku “PENUKURAN LISRIK” dan “Teknik Ukur dan Peranti Ukur Elekronik ” yang Banyak membahas tentang “Pengukuran Listrik”. Dari kritikal buku tersebut, saya berharap dapat kita jadikan sebagai referensi untuk membuat buku yang lebih baik kedepannya dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan buku lain. Critical book report ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengukuran listrik . Penyusun berharap critical book report ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan critical bok report ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih juga penyusun sampaikan kepada dosen pengampu, yaitu yang telah memberika ir. MUSTAMAM, M.T tugas ini kepada saya.
Medan, Maret 2018
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………..……………………………….....…. i DAFTAR ISI ………………………………………....……….................... ii BAB I PENDAHULUAN …………………................................................ 1
LATAR BELAKANG....................................................................... 1 TUJUAN........................................................................................... 1 MANFAAT....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………….................... 2
IDENTITAS BUKU.......................................................................... 2 RINGKASAN ISI BUKU................................................................. 4 PENILAIAN TERHADAP BUKU................................................... 9
BAB III PENUTUP ……………………………..…...……....................... 10
KESIMPULAN................................................................................. 10 KRITIK DAN SARAN..................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 11
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Mengukur bermaksud membandingkan suatu besaran (kwantitas) yang besarnya (harganya) “tidak diketahui” dengan besaran lain yang besarnya “diketahui”. Untuk keperluan ini digunakan peranti (instrumen). Peranti ini berguna untuk menyambung indera kita. Dalam pengukuran dibutuhkan instrumen untuk membantu ketrampilan manusia dalam menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Dengan demikian sebuah instrumen dapat didefenisikan sebagai sebuah alat yang digunaakan untuk menentukan besaran dari suatu kuantitas variabel.
1.2
TUJUAN
Adapun tujuan mengkritik buku pengukuran dan kesalahan pengukuran adalah :
Melatih
mahasiswa
menyusun
paper
dalam
upaya
lebih
meningkatkan
pengetahuan dan kekreativitasaan mahasiswa
Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang pengukuran dan kesahalan pengukuran.
1.3 MANFAAT
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengkuran Listrik
Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana menjadi se orang pemimpin dan mengetahui sikap-sikap dasar seorang pemimpin.
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
Buku Utama (buku satu)
1.
Judul buku
: Pengukuran Listrik
2.
Pengarang
: Dra.Pintauli Saragih, M.Pd.
3.
Penerbit
:-
4.
Tahun terbit
:-
5.
Kota Terbit
:-
6.
Tebal Buku
: 122 halaman
7.
Ukuran
: 29 x 20,5 cm
Buku Pembanding (buku dua) 1.
Judul buku
: Teknik Ukur dan Peranti Ukur Elekronik
2.
Pengarang
: Wasito S.
3.
Penerbit
: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia
4.
Tahun terbit
: 1988
5.
Kota Terbit
: Jakarta
6.
Tebal Buku
: 170 halaman
7.
Ukuran
: 23 x 17.5 cm
5
2.2 Ringkasan Isi buku 1 Pengertian pengukuran
Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil untuk membandingkan dengan suatu besaran baku yang diterima sebagai satuan. Pada umumnya pengukuran dibagi atas 3 bagian : 1. Detektor Tranduser, yaitu mendeteksi besaran fisika dan melakukan transformasi secara mekanik atau listrik untuk mengubah sinyal (isyarat) menjadi bentuk yang lebih berguna. 2. Suatu tahap antara, yang mengubah sinyal langsung dengan penguatan, penyaringan atau cara lain agar didapat output sesuai dengan yang diinginkan. 3. Tahap akhir atau penutup, fungsinya menunjukkan, merekam, dan mengendalikan variabel yang diukur. Pengukuran elektronika adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala input yang berupa tekanan,cahaya,panas yang diubah menjadi gejala listrik,kemudian diperkuat dengan di sajikan atau display gambar skema sebagai berikut : Input Device
Input
processing device
II
I
output device
III
(transducer) Input : - tekanan -
Panas
-
Cahaya
-
Gaya
-
Gerakan
Transducer adalah sebuah alata yang bila digerakkan oleh energy didalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke system transmisi ke dua. Transmisi energy ini bisa listrik,mekanik,kimia,optic(radiasi)panas.
6
Klasifikasi dari pada transducer : 1. Self generative (active device) 2. Externally powered Mengukur ialah suatu pekerjaan melakukan yang ada kaitannya dengan alat-alat ukur. Jadi tujuandari pada pengukuran itu ialah untuk mengetahui, menilai, atau menguji besaran listrik. Hasil pengukuran dapat diperoleh melalui sistem penujukan misalnya : -
Sistem jarum penunjuk yang disebut dengan meter analog
-
Sistem pencatat yaitu menunjukkan bentuk angka-angka yang disebut dengan meter digital
-
Sistem sinar katoda yaitu penunjukan dalam bentuk grafik misalnya osiloskop.
Dari hasil penunjukan inilah kita dapat menganalisa seberapa besarkah hasil pengukuran itu dapat dipercaya (akurat). Dari hasil yang diharapkan dalam pengukuran adalah optimal. Besaran Listrik dan Alat Ukurnya
Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai didalam pengukuran untuk arus searah dan arus bolak-balik. Besaran
Satuan
Alat Ukur
Rumus
Kuat arus
A
Ampere Meter
I = E/R
Tegangan
V
Volt Meter
E = I.R
Tahanan
R
Ohm Meter
R = E/I
Daya Listrik
W
Watt Meter
W = E.I atau I2.R
Usaha/Kerja
Wh
Watt Meter
A = E.I.t (jam)
Freqwensi
Hz
Freqwensi Meter
F = 1/t
Faktor Kerja
-
Cos ɵ Meter
Menurut azas kerjanya instrumen pengukuran terdiri dari : -
Sistem Analog dimana, pesawatnya berazaskan pengukuran dengan perubahan suhu, magnit jarum, induksi, getaran, elektrostatis kumparan putar, besi putar dan lain-lain
-
Sistem Digital : mekanik dan elektronik. 7
Kesalahn ukur
Dalam suatu pengukuran sering terdapat kesalahan-kesalahan/ ketidakpastian yang dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Adanya nilai skala yang kecil 2. Adanya kesalahan/ ketidakpastian sistem 3. Adanya kesalahan acak 4. Adanya keterbatasan pada si pengamat Ketelitian dan ketepatan pengukuran
a. Ketelitian (accuracy) : Harga terdekat dari suatu pembacaan alat ukur yaitu mendekati harga yang sebenarnya dari variabel yang diukur. b. Ketepatan ( precision) : Suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa, atau pengukuran yang memperlihatkan hasil-hasil ukur yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya disebut pengukuran presisi (ketepatan). c. Sensitivitas ( sensityvity) : Penbandingan antara sinyal keluaran terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur. d. Resolusi (resolution) : Perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada instrumen akan memberikan respon/tanggapan. Kesalahan – kesalahan umum yang sering terjadi yang sering tidak diketahui apa penyebabnya hasil pengukuran itu jauh berbeda dari harga yang sebenarnya. Dimana bahwa instrumen penunjuk berubah kondisinya sampai batas tertentu setelah digunakan mengukur sebuah rangkaian. Kesalahan-kesalahan ini adalah akibat dari efek pemmbebanan yang terdapat pada volt meter dan hal ini dapat dihindari dengan menggunakan alat secermat mungkin. Kesalahan dengan tidak sengaja (random errors) biasanya penyebabnya tidak diketahui dan terjadi walaupun semua kesalahan sistematis telah diperhitungkan. Cara satusatunya untuk membetulkan kesalahan ini adalah dengan menambah jumlah pembacaan dan menggunakan cara-cara static untuk mendapatkan pendekatan yang paling baik terhadap harga yang sebenarnya.
8
2.3 Ringkasan Isi Buku 2 Beberapa batasan
Mengukur bermaksud membandingkan suatu besaran yang besarnya “tidakdiketahui” dengan besran lain yang besarnya “ diketahui”. Untuk keperluan ini kita menggunkan peranti (instrument). Hasil pengukuran berupa bilangan , bilangan ini menyatakan : diperlukan beberapa banyak besaran”yang diketahu” untuk memperoleh harga besaran “yang diukur” itu. Besaran yang diketahui itu dinamkan satuan. BESARAN= BILANGAN X SATUAN Pekejaan pengukuran menggunakan beberapa istilah yang perlu terlebih dulu kita defenisikan guna menghindari kesimpang-siuran pengertian. - Peranti (instrumen) adalah sarana guna menentukan harga (besar) suatu besaran (kwantitas) atau variabel. - Ketelitan (precision) adalah : ukuran bagi ketepatan pereproduksian-ulang suatu pengukuran. - Keliru (error) adalah : simpangan (selisih) dari harga sebenarnya pada variabel yang diukur.
Keliru sistematika
Keliru sistematika disebabkan oleh system pengukuran yaitu : I. II.
Peranti ukur Metoda pengukuran
III.
Manusia yang melaksakan pengkuran
Jikakalau kita sudah memilih sesutau system ukur, maka keliru sistematika adalah konstan,tidak berubah, meskipun pekerjaan pengukuran diulang-ulang. Guna mengubah
keliru sistematika,system ukurnya kita perlu cariyang lain. Contoh : kita dapat berganti alat ukur.
9
Keliru Peranti
Keliru peranti adalah keliru yang ada pada peranti-ukur. Yang terutma adala h : 1. Keliru teraan 2. Keliru yang ditimbulkan oleh suhu lingkungan 3. Keliruan yang disebabkan oleh penuan peranti-ukur 4. Gesakan dalam tumpuan Keliru Metoda
Keliru metoda adalah keliru yang terjadi karena metoda pwngukuran berpengaruh kepada objek ukurnya. Ada pula faktor-faktor yang perlu kita perhitungkan , yang berpengaruh pada metoda pengukuran, seperti a) Suhu b) Perlawananan bocoran c) Medan magnet dan medan listrik d) Getaran
Keliru Oleh Manusia
Keliru oleh manusia dapat diperkecil dengan cara : melakukan pengukuran oleh beberapa orang , lau menentukan harga rata-rata dari hasil ukurnya. Keliru Acak
Keliru acak dalah keliru yang berubah-ubah kalau pengukuran diulang-ulang. Keliru acak timbul oleh kondisi acak yang secara kebetulan terjadi selama pengkuran. Dan dapat digolongkan dalam : i.
Keliru oleh gangguang sementara adalah dalam harga besaran yang sedang diukur. Gangguan itu dapat berlangsung sesaat, dapat berlangsung lama. Keliru ini dapat dicegah dengan memilih metoda pengukuran benar.
ii.
Keliru baca terjadi pada peranti analog,keliru baca dapat digolongkan dalam dua golongan :
Keliru proyeksi
Keliru taksir
10
Dalam pekerjaan pengukuran keliru yang besarnya ditentukan oleh : a. Tebal jarum b. Kehalusan pembagian skala c. Tebal garis-garis pembagian skala d. Kelinearan pembagian skala e.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Buku Kelebihan dan kurangan buku
A. Kelebihan buku l Buku ini menjelaskan dengan jelas tentang kesalahan alat ukur beserta ketepatan dan ketelitian pengukuran serta dimuat jenis-jenis besaran B. Kelebihan buku ll Buku ini menjelaskan kekeliruan yang bersala dari dalam diri manusia serta memberikan beberapa cara mengatsi kesalahan pengukura. C. Kekurangan buku l Bahasa ataupun kata-kata dari buku ini sangat sulit dipahami dan bebarapa dan kata-kata ilmiah pengkuran tidak di jelaskan. D. Kekurangan buku ll Buku ini tidak jelas membahas tentang kekeliruan dalam pengukuran listrik
2.5 Perbedaan Buku Buku l
Buku pertama membahas tentang pengertian pengukuran ,ketelitian dan kecepatan pengukuran, kesalahan ukur, serta besara-besaran listrik Buku ll
Buku ini membahas tentang kesalahan pada manusia, sistematika, metoda,kelasahan acak.
11
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Pengukuran adalah suatu perbandingan antara besaran dengan besaran yang lain yang sejenis secar eksperimen dan salah satu besaran dianggap standart. Pekerjaan mengukur itu didasarkan usaha menyatakan sifat Sesuatu zat/benda ke dalam bentuk angka atau harga lazim disebut hasil pengukuran.
3.2 SARAN pentingnya pelajaran Pengukuran listrik karena termasuk pelajaran yang di ujikan dalam ujian formatif untuk itu penulis menyarankan agar mahasiswa dapat berlatih mempelajari dan membahas soal-soal tentang pengukuran Listrik dan memahami pelajarannya.
12
DAFTAR PUSTAKA Dra.Pintauli Saragih, M.Pd. Pengukuran Listrik Wasito S. (1988), Teknik Ukur dan Peranti Ukur Elektronik : Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia
13