PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING)
I. TUJUAN
1. Untuk dapat dapat melakukan melakukan pemeriks pemeriksaan aan uji silang silang serasi serasi (crossm (crossmatchi atching) ng) pada lebih dari satu donor. 2. Untuk menentukan menentukan kecocokan kecocokan antara antara darah resipien resipien dengan dengan darah darah donor. donor.
II. II. MET METODE
Metode yang digunakan adalah metode aglutinasi (konvensional).
III.PRINSIP
Antibodi yang terdapat dalam serum/plasma bila direaksikan dengan antigen pada sel darah merah melalui inkubasi pada suhu !"#$ dan dalam %aktu tertentu dan dengan penambahan anti monoglobulin akan terjadi reaksi aglutinasi.
IV. IV. DASAR TEORI TEORI A. Tinja Tinjauan uan Umu Umum m Darah Darah &arah adalah cairan yang terdapat pada he%an tingkat tinggi yang ber'ungsi
sebagai alat transportasi at seperti oksigen bahan hasil metabolisme tubuh pertahanan tubuh dari serangan kuman dan lain sebagainya. eda halnya
dengan tumbuhan manusia dan he%an level tinggi punya sistem transportasi dengan darah (*ustini 2#11). &arah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena ber'ungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untu untuk k menu menunj njang ang kehid kehidupa upan. n. +anpa npa dara darah h yang yang cukup cukup sese seseor oran ang g dapat dapat mengal mengalami ami ganggua gangguan n kesehat kesehatan an dan bahkan bahkan dapat dapat mengaki mengakibat batkan kan kemati kematian an (*ustini 2#11). &arah pada tubuh manusia mengandung ,,- plasma darah (cairan darah) dan ,- selsel darah (darah padat). 0umlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang de%asa atau sekitar atau , liter (*ustini 2#11). ungsi darah pada tubuh manusia yaitu (*ustini 2#11) 1. Alat pengangkut pengangkut air air dan menyebarkanny menyebarkannyaa ke seluru seluruh h tubuh tubuh 2. Alat pengangkut pengangkut oksigen oksigen dan menyebar menyebarkannya kannya ke seluruh seluruh tubuh !. Alat pengangkut pengangkut sari sari makanan makanan dan dan menyebarkan menyebarkannya nya ke seluru seluruh h tubuh . Alat pengangk pengangkut ut hasil hasil oksidasi oksidasi untuk untuk dibuang dibuang melalui melalui alat alat ekskresi ekskresi ,. Alat Alat pengang pengangkut kut getah getah horm hormon on dari dari kelenja kelenjarr buntu buntu 3. Menjag Menjagaa suhu suhu tempera temperatur tur tubuh tubuh ". Mencegah Mencegah in'eksi in'eksi dengan dengan sel sel darah darah putih putih antibodi antibodi dan sel sel darah darah beku 4. Mengat Mengatur ur kesei keseimba mbangan ngan asam basa basa tubuh. tubuh. . Tran!"u an!"u!i !i Darah Darah +rans +rans'us 'usii darah darah adalah adalah proses proses pemind pemindahan ahan atau atau pember pemberian ian darah darah dari
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). +rans'usi bertujuan mengganti dara darah h
yang yang
hila hilang ng akib akibat at perd perdar arah ahan an
luka luka baka bakarr
meng mengat atas asii
shoc shock k
mempertahankan daya tahan tubuh terhadap in'eksi (+ar%oto (+ar%oto 2##3). 5ertimbangan utama dalam trans'usi darah khususnya yang mengandung eritrosit eritrosit adalah kecocokan antigenant antigenantibodi ibodi eritrosi eritrosit. t.
*olongan *olongan darah A
secara secara teoritis teoritis merupakan resipien universal universal karena memiliki memiliki antigen antigen A dan di permukaan eritrositnya sehingga serum darahnya tidak mengandung antibodi (baik antiA maupun anti). 6arena tidak adanya antibodi tersebut berarti darah mereka (lagilagi secara teoritis) tidak akan menolak darah golongan manapun yang berperan selaku donor dengan kata lain mereka boleh menerima darah dari semua golongan golongan darah lainnya. lainnya. 7edangkan 7edangkan golongan darah 8 secara teoritis merupakan donor universal karena memiliki antibodi antiA dan anti. &arah yang diberikan diharapkan tidak memicu reaksi imunitas dari resipien
dengan kata lain mereka boleh memberikan darah ke semua golongan darah lain termasuk golongan A dan . 9al lain yang perlu dipertimbangkan adalah 'aktor :h. 7eorang :h () yang belum memiliki anti& namun menerima donor darah :h (;) akan mengalami reaksi sensitisasi terhadap antigen &. Untuk %anita hal ini dapat berbahaya bagi kehamilan (sudah dibahas di bagian kedua). 7ekali saja seorang :h () terpapar darah :h (;)< jika kali berikutnya ia kembali terpapar darah :h (;) maka reaksi trans'usi yang timbul dapat sangat berbahaya. =amun hal ini tidak berlaku sebaliknya. 0ika seorang :h (;) mendapat darah dari donor :h () darah :h () itu sudah lepas dari sistem imunitas si donor sehingga tidak akan terjadi reaksi sensitisasi. &engan kata lain sistem imun orang :h (;) tidak bereaksi imunologis terhadap paparan darah :h (). R#!#$i#n ( Pa!i#n ) 8rang atau pasien yang menerima darah dari donor yang aman bagi pasien artinya pasien tidak tertular penyakit in'eksi melalaui trans'usi darah dan pasien tidak mendapatkan komplikasi seperti misalnya ketidak cocokan golongan darah.( 5eraturan 5emerintah =o 14 th 1>4#.) D%n%r Darah ( P#n&um'an arah )
7emua orang yang memberikan darah untuk maksud dan tujuan trans'use darah ( 5eraturan 5emerintah =o 14 th 1>4# ). &arah harus aman bagi pasien artinya pasien tidak tertular penyakit in'eksi melalui trans'usi darah pasien tidak mendapatkan komplikasi seperti ketidakcocokan golongan darah . Aman bagi donor artinya donor tidak tertular penyakit in'eksi melalui tusukan jarum/ ?ena donor tidak mengalami komplikasi setelah penyumbangan darah seperti kekurangan darah mudah sakit/ sering sakit. ( : anundari 2##, ).
C. Uji C%*%+ S#ra!i (Cr%!!ma,*h)
Uji cocok serasi adalah reaksi silang invitro antara darah pasien yang akan ditrans'usi dengan darah donornya yang akan ditrans'usikan. @nteraksi antigen antibody invitro adalah dimana antigen hanya dapat dikenal dengan interaksi terhadap at antinya atau sebalikanya dasar reaksi ini adalah
1. 5emeriksaan antigen (pemerikaan golongan darah) Mereaksikan sel darah merah yang belum dikenal dengan at anti yang telah diketahui jenisnya 2. 5emeriksaan at anti. 7erum yang belum diketahui at antinya direaksikan dengan sel darah merah yang telah yang telah diketahui jenis antigennya :eaksi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah nantinya sel darah donor yang akan ditrans'usikan bisa hidup di dalam tubuh pasien dan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi komplit (tipe @gM) maupun antibody incomplit (tipe @g*) dalam serum pasien (mayor) maupun dalam serum donor yang mela%an pasien (minor) sehingga akan memperberat anemia disamping adanya reaksi hemolitik trans'usi yang bisa membahayakan pasien (5elatihan Analis ank &arah 1>>4). -. M#,%# P#m#ri+!aan uji *%*%+ !#ra!i (*r%!! ma,*hin) #nan G# T#!, a) +erbentuk aglutinasi sel berupa garis merah pada permukaan gel atau aglutinasi menyebar di dalam gel dikatakan positi' . b) +erbentuk garis yang kompak (padat) pada dasar microtube dikatakan negati'. /. Prin!i$ uji *%*%+ !#ra!i ( *r%!! ma,*hin ) "Uji cocok serasi yang dijalankan adalah suatu test invitro yaitu mereaksikan darah pasien dengan darah donor melalui proses yang dibagi menjadi 2 a) Mayor cross matching ( uji cocok serasi mayor ) Mereaksikan serum pasien terhadap sel donor untuk mencari apakah ada antibodi irregular yang mela%an sel donor. ( 5elatihan Analis ank &arah 1>>4 ) b) Minor cross matching ( uji cocok serasi minor ) 12Mereakasikan serum donor terhadap sel pasien untuk mencari apakah ada irregular antibodi di dalam serum donor yang mela%an sel pasien. 0. Tujuan uji *%*%+ !#ra!i aaah1 a) Mencegah terjadinya reaksi hemolotik trans'usi pada pasien yang ditrans'usi. b) 7upaya darah yang ditrans'usikan itu benarbenar ada man'aatnya bagi kesembuhan pasien. 2. In,#r$r#!,a!i ha!i uji *%*%+ !#ra!i aa / &ai,u1
a) 9asil uji cocok serasi kompatibel artinya bah%a hasil tersebut cocok atau tidak terdapat aglutinasi antara darah pasien dengan darah donor baik mayor maupun minor. b) 9asil uji cocok serasi inkompatibel artinya bah%a hasil tersebut tidak cocok atau terdapat aglutinasi baik mayor dan atau minor. &arah yang dilakukan uji cocock serasi juga harus sesuai dengan golongan A8 dan :hesus darah pasien dan semestinya harus diperiksa terlebih dahulu sebelumnaya.( 5elatihan Analis ank &arah 1>>4 ).
V. ALAT DAN AHAN V.-.
Aa,
1. +abung reaksi uk 12 ", mm 2. @nkubator !. 7ero'uge . Babu semprot ,. Cadah limbah 3. 5ipet disposable ". :ak tabung reaksi
V./.
ahan
1. 7aline/ =a$l #>2. ovine albumin 22-
!. 7el 7uspensi &onor ,- (&= 2") . 7el suspense &onor ,,. 7erum &onor 3. 7erum &onor ". 7el 7uspensi :esipien ,4. 7erum :esipien >. 5ool plasma donor 1#. 5ool serum donor 11. $oombDs serum 12. $oombDs $ontrol $ell 1!. Babel
VI. CARA KERJA a. 3a!# I 1 3a!# !uhu +amar i aam !ain# m#ium
1. Alat dan bahan disiapkan. 2. &iambil 3 buah tabung rekasi uk 12 ", mm dimasukkan ke dalam masingmasing tabung Tabung I Mayor 1
Tabung II Mayor 2
Tabung III Minor 1
2 tetes serum OS 2 tetes serum OS 2 tetes plasma donor + + + 1 tetes sel darah donor 5%1 tetes sel darah donor 5%1 tetes sel darah OS 5%
Tabung IV Minor 2
Tabung V Auto Control
Tabung VI Auto ool
2 tetes pool plasma donor 2 tetes plasma donor 2 tetes serum OS + + + 1 tetes sel darah pool donor 5% 1 tetes sel darah OS 5% 1 tetes sel darah OS 5%
!. &ihomogenkan . &icentri'uge dengan kecepatan !### rpm selama 1, detik. ,. &ibaca reaksi terhadap hemolisis dan aglutinasi secara makroskopis. 3. Apabila hasil negative maka dilanjutkan pada 'ase @@.
'. 3a!# II 1 3a!# in+u'a!i 045 C aam m#ium '%6in# a'umin //7
1. 6e dalam masingmasing tabung yang memberikan hasil negative ditambhakan bovine albumin 22- sebanyak 2 tetes. 2. &ihomogenkan. !. &iinkubasi pada suhu !"#$ selama 1, menit. . &icentri'uge pada kecepatan !### rpm selama 1, detik. ,. &ibaca rekasi terhadap hemolisis dan aglutinasi secara makroskopis. 3. Apabila hasil negative maka dilanjutkan pada 'ase @@@.
*. 3a!# III 1 Inir#*, C%%m'8! T#!,
1. 7el darah merah dalam tabung dicuci sebanyak ! kali dengan saline/=a$l #>-. 2. Masingmasing tabung ditambahkan sebanyak 2 tetes $oombDs serum. !. &ihomogenkan . &icentri'uge pada kecepatan !### rpm selama 1, detik. ,. &ibaca hasil reaksi secara makroskopis.
5embacaan hasil
+idak terjadi hemolisis atau aglutinasi E cocok / kompatibel
darah dapat diberikan kepada pasien. +erjadi hemolisis dan aglutinasi E tidak cocok/inkompatibel darah tidak boleh diberikan kepada pasien
. Uji Vaii,a! R#a+!i Sian
CCC
1. 6e dalam tabung M dan m yang pada reaksi silang 'ase @@@ yang memberikan hasil negtai' ditambahkan sebanyak 1 tetes coombDs control cell ($$$). 2. &ihomogenkan. !. &icentri'uge dengan kecepatan !### rpm selama 1, detik. . &ibaca hasil reaksi secara makroskopis. 5embacaan hasil •
ila hasil (;)/ada aglutinasi
?alid ( benar )
•
ila hasil ()/ tidak ada aglutinasi
@nvalid/perlu diulang kembali
In,#r$r#,a!i Ha!i
ila reaksi silang Mayor dan Minor 'ase @ sampai 'ase @@@ tidak menunjukkan aglutinasi dan atau hemolisis hasil diinterpretasikan kompatibel (cocok) •
darah dapat keluar.
ila reaksi silang Mayor dan Minor 'ase @ sampai 'ase @@@ menunjukkan adanya rekasi aglutinasi dan atau hemolisis hasil diinterpretasikan inkompatibel (tidak cocok)
darah tidak
dapat dikeluarkan.
VII. HASIL PENGAMATAN
7el ,- 87 (:ika)
7el ,-
5lasma donor 7erum 87 (:ika)
Sam$#
7el ,- donor
1. Donor : kode 01 dan 02 2. Resipien : Rika
$oombs 7erum
R#a#n,
$ontrol $oomb $ell
:eagen ovine Albumin 22-
Fase 1 : Fase suhu kamar di dalam saline Hasil medium 1. 2. !. . ,. 3.
M1 2 tetes plasma donor 1 ; 1 tetes sel ,- 87 M 2 tetes plasma donor 2 ; 1 tetes sel ,- 87 m1 2 tetes serum 87 ; 1 tetes sel ,- donor 1 =egati' () m2 2 tetes serum 87 ; 1 tetes sel ,- donor 2 +idak terjadi aglutinasi A$ 2 tetes serum 87 ; 1 tetes sel ,- donor A5 2 tetes pool plasma donor ; 1 tetes sel darah pool
donor 3a!# / 1 In+u'a!i 04 5C aam m#ium %6in# A'umin Ha!i //7 +abung 13 ditambahkan 2 tetes :eagen ovine Albumin =egati' () 22+idak terjadi aglutinasi 3a!# 0 1 Inir#*, C%%m' ,#!, Ha!i +abung 13 setelah dicuci ! kali dengan saline ditambahkan =egati' () 2 tetes $oombs serum +idak terjadi aglutinasi
Gam'ar
Ha!i Cr%!!ma,*h manua 1 =egati' () +idak terjadi aglutinasi
Uji Validitas : penambahan 2 tetes CCC
!asil " #+$ ada aglutinasi #ui Valid$
VIII.PEMAHASAN
$rossmatch $rossmatch adalah reaksi silang invitro antara darah pasien dengan darah donor. 5emeriksaan ini dilakukan sebelum dilakukannya trans'usi darah. Uji silang atau crossmatch diperlukan sebelum melakukan trans'usi darah untuk melihat apakah darah pasien sudah sesuai dengan donor sehingga golongan darah pasien dan donor sebelumnya harus diketahui dan diharapkan sama. +ujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bah%a trans'usi darah tidak menimbulkan reaksi apapun pada resipien serta selsel darah merah bisa mencapai masa
hidup
maksimum
setelah
diberikan.
Uji
silang
serasi
dilakukan
untuk memastikan bah%a tidak ada antibodi pada darah pasien yang akan bereaksi dengan darah donor atau sebaliknya. ahkan %alaupun golongan darah A8 dan :h pasien dan donor telah diketahui adalah hal mutlak untuk melakukan uji silang serasi.
Uji crossmatch ini penting bukan hanya pada trans'usi tetapi juga ibu hamil yang kemungkinan terkena penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. 5entingnya pemeriksaan crossmatch ini pada ibu hamil juga bertujuan supaya mencegah
kemungkinan terjadinya hemolitik pada bayi baru lahir akibat adanya perbedaaan golongan darah antara ibu dan bayi yang dikandungnya. +ujuan dilakukan periksaan uji silang adalah (8de Fani 2#1!). 1. Untuk melihat apakah darah dari pendonor cocok dengan penerima (resipien). 2. Untuk kon'irmasi golongan darah. !. Untuk mencari tahu atau apakah darah donor yang akan ditran'usikan itu nantinya akan dila%an oleh serum pasien didalam tubuhnya atau adakah plasma donor yang turut ditrans'usikan akan mela%an sel pasien didalam tubuhnya hingga akan memperberat anemia disamping kemungkinan adanya reaksi hemolitik trans'usi yang biasanya membahayakan pasien. 5rinsip crossmatch ada dua yaitu Mayor dan Minor yang penjelasannya sebagai berikut a. Mayor crossmatch adalah serum penerima dicampur dengan sel donor. Maksudnya apakah sel donor itu akan dihancurkan oleh antibodi dalam serum pasien. b. Minor crossmatch adalah plasma donor dicampur dengan sel penerima. Fang dengan maksud apakah sel pasien akan dihancurkan oleh plasma donor (8de Fani 2#1!).
0ika golongan darah A8 penerima dan donor sama baik mayor maupun minor test tidak bereaksi. 0ika berlainan misalnya donor golongan darah 8 dan penerima golongan darah A maka pada test minor akan terjadi aglutinasi (@ndah 6esuma &e%i 2#1,).
&alam praktikum ini pemeriksaan uji silang serasi (crossmatch) dilakukan pada dua donor dengan metode aglutinasi (konvensional). 7ampel pendonor yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari donor dengan kode #1 dan #2 dengan bahan yang disediakan berupa plasma dan suspensi sel darah merah ,-. 7edangkan sampel resipien atau 87 atas nama @da yang berasal dari :7U5 7anglah disediakan bahan pemeriksaan berupa serum dan suspensi sel darah merah ,-. Uji silang serasi ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu a. +ahap @ ase suhu kamar di dalam saline medium
5ada tahap ini dilakukan pada suhu ruangan dimana disiapkan enam buah tabung serologis yang dengan ukuran 12", mm dengan diberi label terlebih dahulu. 5ada tabung pertama digunakan sebagai pemeriksaan Mayor @ dimana dilakukan penambahan 2 tetes serum 87 lalu ditambahkan 1 tetes sel darah ,donor kode #1. 5ada tabung kedua untuk pemeriksaan Mayor @@ dilakukan penambahan 2 tetes serum 87 lalu ditambahkan 1 tetes sel darah ,- donor kode #2. +abung ketiga sebagai Minor @ dengan penambahan 2 tetes plasma donor kode #1 lalu ditambahkan 1 tetes sel darah 87 ,-. +abung keempat sebagai Minor @@ dengan penambahan 2 tetes plasma donor kode #2 lalu ditambahkan 1 tetes sel darah 87 ,-. +abung kelima digunakan sebagai Auto $ontrol dengan penambahan 2 tetes serum 87 dan 1 tetes sel darah 87 ,- dan pada tabung keenam sebagai Auto 5ool dilakukan dengan penambahan 2 tetes pool plasma donor dan 1 tetes sel darah pool donor ,-. 6emudian
dilakukan
homogenisasi
dengan
mengocoknya
hingga
tercampur kemudian disentri'uge dengan kecepatan !### rpm selama 1, detik. &igunakannya sentri'uge untuk mempercepat proses aglutinasi sehingga pada akhir sentri'uge yang semula larutan bercampur maka akan terjadi pemisahan antara bagian bening dan sel darah yang telah teraglutinasi. 7etelah dilakukan sentri'ugasi maka diperoleh bagian merah (sel darah) yang teraglutinasi dari bagian bening kemudian hasil dibaca secara makroskopis dengan cara mengocok tabung secara perlahan. 7etelah dikocok sel darah tersebut kembali bercampur dengan bagian yang bening sehingga hasil tersebut dinyatakan negati' dan pemeriksaan perlu dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu tahap 'ase 2. 5ada pemeriksaan uji silang serasi selain menggunakan pemeriksaan terhadap tabung mayor dan minor juga dilakukan pemeriksaan terhadap auto control dan auto pool. +abung auto control yang berisi campuran 2 tetes serum 87 dan 1 tetes sel darah 87 ,- bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat kelainan atau reaksi hemolisis dan aglutinasi yang mungkin terjadi pada darah resipien itu sendiri. 7ementara itu pada tabung auto pool diisi dengan 2 tetes pool plasma donor dan 1 tetes sel darah pool donor ,-. 5ool plasma donor
merupakan campuran antara 1 tetes plasma donor kode #1 dengan 1 tetes plasma donor kode #2. egitu juga dengan pool sel darah donor ,- yang merupakan campuran antara 1 tetes sel darah donor kode #1 suspensi ,- dengan 1 tetes sel darah donor kode #2 suspensi ,-. +abung auto pool ini ber'ungsi untuk mendeteksi adanya kelainan atau reaksi hemolisis dan aglutinasi yang mungkin terjadi antara kedua darah donor tersebut. 0ika terdapat kelainan pada darah resipien atau donor itu sendiri maka uji silang serasi tentu tidak dapat dilanjutkan. ase 1 ini dapat mendeteksi antibodi komplit yang bersi'at @gM (Antibodi dingin) misalnya (0oe 2#11). 6etidakcocokkan pada golongan darah A8. • Adanya antibodi komplit seperti anti M anti Be%is anti= anti 51 anti • A1 anti9 anti@. b. +ahap @@ ase inkubasi !"#$ di dalam medium bovine albumin 225ada tahap ini dilakukan penambahan bovine albumin 22- sebanyak 2 tetes lalu dihomogenkan dan diinkubasi selama 1, menit pada suhu !"o$ di dalam inkubator namun pada saat praktikum digunakan oven sebagai pengganti inkubator. ungsi oven sebenarnya hampir sama dengan inkubator dimana pada oven tetap diatur dengan suhu !"#$. @nkubasi ini bertujuan agar antibodi dapat melekat pada sel. @nkubasi tidak diperbolehkan lebih dari 1, menit karena akan menyebabkan terjadinya aglutinasi nonspesi'ik. 7etelah diinkubasi selanjutnya tabung disentri'uge kembali dengan kecepatan !### rpm selama 1, detik. 6emudian dilakukan pengamatan secara makroskopis ada tidaknya aglutinasi dengan cara mengocok perlahan hasil sentri'ugasi tadi. Apabila terjadi aglutinasi maka hasil positi' sebaliknya apabila tidak terjadi aglutinasi maka hasil tersebut dinyatakan negati'. erdasarkan pengamatan yang dilakukan saat praktikum diperoleh hasil negati' sehingga dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap indirect comb test. ase 2 akan dapat mendeteksi beberapa antibodi sistem :hesus seperti anti & antiG antic dan antibodi lainnya seperti antiBe%is. 5ada 'ase ini antibodi inkomplit dapat mengikat sel darah merah sehingga pada 'ase @@@ dengan
bantuan penambahan $oombDs serum terjadi reaksi positi'. Antibodi inkomplit adalah anti& antiG antie anti$ antic anti&u''y anti6ell anti6idd anti 7 dan lainlain (0oe 2#11).
c. +ahap @@@ @ndirect $ombs +est 5ada tahap ini merupakan uji antiglobulin untuk mendeteksi @g* yang dapat menimbulkan masalah dalam trans'usi yang tidak dapat terdeteksi pada kedua 'ase sebelumnya. 7emua antibodi inkomplit yang terikat pada sel darah merah di 'ase @@ akan beraglutinasi (positi') setelah penambahan $oombDs serum. 5ada tahap ini sel darah merah atau hasil negati' dari 'ase @@ dicuci dengan larutan saline atau =a$l #>- sebanyak ! kali untuk mendapat sel eritrosit yang benarbenar bersih dan pekat. 5encucian dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan at sisa atau pengotor yang dapat mengganggu reaksi antara coombDs serum dengan sel darah. 6emudian ditambahkan 2 tetes coombDs serum yang mengandung serum he%an yang mengandung anti at spesi'ik terhadap globulin manusia. 6emudian dihomogenkan dan disentri'uge kembali dengan kecepatan !### rpm selama 1, detik dan hasil reaksi dibaca secara makroskopis. Apabila positi' maka akan terjadi aglutinasi yang menandakan adanya anti at yang melapisi eritrosit sedangkan apabila tidak terjadi aglutinasi maka hasil dinyatakan negati'. d. Uji ?aliditas ?alidasi dilakukan untuk mengetahui apakah pemeriksaan yang dilakukan dari 'ase @ sampai 'ase @@@ telah benar atau tidak. Uji validasi ini dilakukan dengan menambahkan 1 tetes $$$ ($oombDs $ontrol $ell) terhadap hasil dari coombDs test yang menunjukkan hasil negati' kemudian disentri'uge dengan kecepatan !### rpm 1, detik. 9asil positi' akan menunjukkan adanya aglutinasi sehingga reaksi silang dianggap valid sedangkan apabila hasil validasi negati' atau tidak terjadi aglutinasi maka dapat dikatakan reaksi silang tidak valid atau harus dilakukan pengujian ulang pada pemeriksaan crossmatch ini.
6arena seluruh tabung menunjukkan hasil negati' maka pada seluruh tabung dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah uji silang yang telah dilakukan valid atau tidak. +abung mayor minor dan auto control seluruhnya menunjukkan hasil uji yang valid. 9asil ini ditunjukkan dari adanya aglutinasi pada tabung namun aglutinasinya lemah. +eknik pengocokan tabung pada saat membaca hasil dari uji validitas berbeda dengan 'ase uji silang. &imana aglutinasi yang terjadi adalah aglutinasi lemah dan akan jelas terlihat apabila diamati dengan mikroskop.
5engamatan secara makroskopis pada saat praktikum dalam uji validitas menunjukkan hasil positi' yang ditandai dengan adanya aglutinasi pada setiap tabung. &engan demikian maka dapat dinyatakan bah%a reaksi silang (crossmatch) antara pendonor kode #1 dan #2 dengan resipien (87) atas nama @da dinyatakan valid. 9al yang harus diperhatikan bah%a saat mengocok tabung untuk menentukan hasil uji validitas harus dilakukan dengan perlahan karena aglutinasi yang terbentuk merupakan aglutinasi lemah dimana apabila dikocok terlalu kuat akan menyebabkan hilangnya aglutinasi.
erdasarkan hasil pemeriksaan uji silang serasi (crossmatch) antara darah donor kode #1 dan #2 dengan darah resipien (87) atas nama @da baik pada 'ase @ sampai 'ase @@@ menunjukkan hasil negati' yang ditandai dengan tidak adanya aglutinasi dan tidak terjadi reaksi hemolisis pada sampel saat pengujian. 9al ini mengindikasikan bah%a darah resipien (87) atas nama @da tersebut cocok/kompatibel dengan darah pendonor kode #1 dan #2 sehingga darah kedua donor tersebut dapat diberikan kepada resipien atas nama @da tersebut. 5ada uji validitas juga diperoleh hasil positi' yang ditandai dengan adanya aglutinasi hal ini berarti bah%a hasil tes valid (benar) sehingga hasil pemeriksaan boleh diberikan kepada pasien. Uji silang serasi dapat memberikan hasil negati' palsu. 8leh sebab itu dalam melakukan pemeriksaan uji silang serasi perlu memperhatikan 'aktor'aktor sebagai berikut (0oe 2#11). 1. =a$l #>- (saline) harus bersih jernih tidak ber%arna dan tidak terkontaminasi dengan serum.
2. !. . ,.
7uhu inkubator harus !"H$. Caktu inkubasi harus tepat. 5encucian sel darah merah harus bersih. 9asil negati' harus dikontrol dengan menggunakan $oombs $ontrol $ells. Uji silang dapat memberikan hasil positi' (inkompatibel) karena (0oe 2#11).
1. Antibodi inkomplit diantaranya anti& antiG antie anti$ antic anti &u''y anti6ell anti6idd anti7 dan lainlain. 2. Autoantibodi dalam serum pasen !. Antibodi yang tidak termasuk dalam sistem golongan darah . +idak ditemukannya kelainan immunolodi dalam serum pasen. &arah inkompatibel adalah darah resipien yang pada uji silang serasi memberikan hasil ketidakcocokan dengan darah donor dengan demikian tidak bisa ditrans'usikan. 9al ini perlu
dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari
penyebab reaksi inkompatibel. Metode silang serasi metode manual memiliki beberapa kekurangan diantaranya (:iesti Gkasanti dkk 2#13). a. b. c. d. e. '. g. h.
5erlu banyak orang / tenaga pelaksana. 9asil subyekti' tergantung pengalaman operator. 9asil reaksi tidak stabil. 5encucian kurang sempurna dapat menyebabkan hasil 'alse (). 5engerjaan tidak sempurna skor reaksi dapat turun / negati'. 5embacaan reaksi memerlukan mikroskop. 5erlu menggunakan $$$ ($ontrol $oombDs $ell) untuk cek reaksi negati'. 9asil reaksi secara visual tidak dapat didokumentasikan dokumentasi hanya
berupa laporan kerja. i. Caktu pengerjaannya lama. Metode uji silang serasi (crossmatch) lainnya yang lebih akurat untuk melihat kecocokan antara darah donor dan resipien yaitu uji silang serasi (crossmatch) metode gel yang memiliki tahapan yang terstandarisasi sederhana cepat serta memberikan hasil yang obyekti'.
I9. SIMPULAN
erdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut
1. Uji silang serasi merupakan pemeriksaan untuk memastikan bah%a trans'usi darah tidak menimbulkan reaksi apapun pada resipien serta selsel darah merah bisa mencapai masa hidup maksimum setelah diberikan trans'usi. 2. Uji silang serasi dilakukan dalam ! 'ase yaitu 'ase @ ('ase suhu kamar di dalam saline medium) 'ase 2 ('ase inkubasi !"H$ di dalam medium bovine albumin 22-) dan 'ase ! (@ndirect $oombs +est) serta tahap validitas untuk mendeteksi reaksi silang valid/tidak valid. !. erdasarkan praktikum mengenai uji silang serasi (crossmatching ) antara darah resipien atas nama @da dengan darah dua donor kode #1 dan #2 ialah cocok / kompatibel dan reaksi silang valid.
LAPORAN PRAKTIKUM TRANS3USI DARAH UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING)
OLEH 1 KELOMPOK -
NI KADEK PRIDA:ANTI
(P54-025-255-)
PUTU NIKHITA 3ER:ANTI
(P54-025-2550)
IGA. A:U SAT;IKHA DE;I
(P54-025-255<)
KOMANG NINA SHINTARINI
(P54-025-255=)
I ;A:AN ADI SETIA;AN (P54-025-25-0) A:U RIKA ;ID:ASTUTI
(P54-025-25-4)
NI MADE NIAGITA ;IRATNI
(P54-025-25-=)
JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR TAHUN /5->
DA3TAR PUSTAKA
Anonim.
2#12. Darah.
(online).
tersedia
http//repository.usu.ac.id/bitstream/12!,3"4>/21",//$hapter-2#@.pd' . Idiakses pada 1 8ktober 2#13 2#1! C@+AJ &e%i @ndah 6esuma. 2#1,. Pemeriksaan Uji Silang Serasi. IonlineJ. +ersedia http//documents.tips/documents/pemeriksaanujisilangserasi.html.
I&iakses
, 8ktober 2#13. 2#.24 C@+AJ *ustini Fulisa. 2#11. Pemeriksaan Golongan Darah ABO. .(online).tersedia http//yulisagustini.blogspot.com/2#11/11/vbehaviorurlde'aultvmlo.html. Idiakses pada 2 8ktober 2#13 121# C@+AJ
0oe. 2#11. Makalah tentang Pelayanan Transfusi Darah. IonlineJ. +ersedia http//joevha.blogspot.co.id/2#11/#3/makalahtentangperlayanantran'usi.html. I&iakses ! 8ktober 2#13. 1>.!# C@+AJ :iesti Gkasanti :achma%ati M Mansyur Ari'. 2#13. Uji Silang Serasi dengan Metode Gel . IonlineJ. +ersedia http//dokumen.tips/documents/ujisilang serasidenganmetodegelppt.html. I&iakses , 8ktober 2#13. 1>.2! C@+AJ Fani
8de.
2#1!.
Crossmatch.
IonlineJ.
+ersedia
http//odeyoni.blogspot.co.id/2#1!/#/crossmatchK2!.html. I&iakses 8ktober 2#13. 1>. C@+AJ
LEMAR PENGESAHAN
Mengetahui
&enpasar " 8ktober 2#13
5embimbing
5raktikan
dr. =i 6adek Mulyantari 7p.56
Mahasis%a 6elompok @