Tentiran Mas FEY MEMBACA CT SCAN
Dimulai dari : 1. Ident Ident it as pasien pasien
Pasien laki-laki/perempuan umur potongan axial/sagital/coronal 2. Dimulai dari bagian luar
Didapatkan Scalp Hematom di Regio Fronto-Parietal Kanan Harus dimulai dengan menyebutkan bagian kanan dulu, baru kemudian bagian kiri. Batas- batas regio pada CT Scan Kepala :
dari gambaran tulang diatas dapat diketahui batas masing-masing regio yaitu : a. Regio Frontalis dari bagian anterior sutura coronaria, bagian inferior dibatasi oleh superior temporal line
b. Regio Temporalis
berada pada fossa temporalis, dengan batas atas superior temporal line .ada squamous part dari temporal bone, greater wing of sphenoid bone, frontal bone dan parietal bone. c. Regio Parietalis berada di atas superior temporal line, batas anterior adalah sutura coronaria, dan batas posterior adalah sutura lambdoidea. d. Regio Occipitalis batas anterior adalah sutura lambdoidea, sampai dengan inferior batas inion. e. Regio Suboccipitalis berada di inferior dari inion. Pada inion terdapat pertemuan sinus-sinus dari duramater, yaitu : 1. Sinus sagitalis superior 2. Sinus rectus, yang merupakan kelanjutan dari sinus sagitalis inferior 3. sinus transversus, yang akan melanjutkan menjadi sinus sigmoid dan kemudian ke vena jugularis interna.
Batas - batas regio dilihat dari dalam antara lain :
a. Regio Frontalis Bagian kanan dimulai dari krista galli di anterior sampai dengan hilangnya Sphenoid Ridge di sebelah kanan
Os Sphenoid Os Zygomaticus Os Temporalis Os Petrosus
Krista Galli Sphenoid Ridge Temporo-parietal
b. Regio Temporalis Daerah yang dibatasi oleh segitiga yang dibentuk oleh tulang sphenoid, temporal dan petrosus ( gambar di atas ) c. Regio Temporo-Parietal Daerah dimana sphenoid rigde masih nampak sampai menghilang. d. Regio Parietalis Sphenoid Ridge tidak nampak e. Regio Occipitalis Belakang dari sutura coronaria f. Regio Sub-Occipitalis
Sub-Occipital POI
Dibatasi dengan masih kelihatan POI (Protuberantia Occipitalis Interna) Disebut juga daerah Infratentorial Lubangnya dinamakan hiatus Tentorial di daerah ini terdapat tentorium cerebelli yang memisahkan Regio Occipital otak di atas dengan Cerebellum di bawah. Bisa terjadi SDH Tentorium Cerebelli 3. Dari gambaran t ulang pada bone window
( kalimat di atas jangan diubah !!!) Dari gambaran tulang pada bone window didapati gambaran Diskontinuitas tulang, misal pada daerah temoral dextra, menyerupai gambaran fraktur linier/impresi. 4. Permuk aan cort ex
a. Didapati Massa Hiperdens yang berbentuk bikonkav di daerah Frontal (D); dengan Volume :............, tebal :.................,menyerupai gambaran EDH. Bikonkav karena dibatasi oleh sutura. b. Didapati massa Hiperdens di daerah FTP (D) seperti bulan sabit, dengan tebal :................, menyerupai gambaran SDH.
5. Parenkim ot ak
Didapatkan gambaran Hiperdens di daerah F (D) dengan volume :............., tebal :................., menyerupai gambaran ICH. ICH jika volume > 5 cc Contusio jika volume < 5 cc Cara menghitung volume : Dengan rumus BRODERICK : pxlx
slide (per 1 cm tebal ) x 0,52
6. Baca Sulcus, Gyrus, Vent ri kel, dan Cisterna
Sulcus menyempit Gyrus melebar
EDEMA CEREBRI
Ventrikel tidak nampak (menyempit) Cisterna tidak nampak (terdesak) 7. Tentukan M idline Shif t
Garis dari krista galli ke POI, kemudian ditarik garis tegak lurus ke septum pellucidum
Tit ik NOL CT SCAN
Dimulai dari OM Line ( orbito-meatal Line ) pada daerah basal titik OM Line yang benar pada CT Scan maka akan di dapati gambaran dari MAE (warnanya hitam) pada daerah temporal (dekat os petrosus)
INDIKASI CT SCAN
1. GCS ≤ 13 setelah resusitasi 2. Deteorisasi neurologis : penurunan GCS 2 poin atau lebih, hemiparesis, kejang 3. Nyeri kepala, muntah yang menetap setelah mendapat terapi ( 2 jam setelah terapi adekuat) 4. Terdapat tanda fokal neurologis 5. Fraktur atau kecurigaan fraktur 6. trauma tembus atau kecurigaan trauma tembus 7. Evaluasi pasca operasi 8. multitrauma 9. Indikasi sosial
Indikasi Operasi (secara singkat ) 1. EDH a. Volume ≥ 30 cc b. Tebal ≥ 15 mm c. midline shift ≥ 5 mm 2. SDH a. Tebal ≥ 10 mm b. midline shift ≥ 5 mm 3. ICH a. Volume ≥ 20 cc b. midline shift ≥ 5 mm
4. ICH fossa Posterior a. Diameter ≥ 3 cm
ALIRAN LIQUOR
Gambaran Cist erna pada pot ongan axial CT Scan Kepala
Ventrikel IV
Cisterna basalis Cisterna Ambiens Cisterna Quadrigeminal
Cisterna Sylvii Ventrikel III Cisterna Quadrigeminal
Vent rikel Lat eralis
terdiri dari 3 bagian : 1. Frontal Horn 2. Tempotal Horn 3. Occipital Horn Batas sesuai dengan batas regionya
HIDROCEPHALUS
Cirinya : 1. Blunting (ujungnya tumpul) dari frotal horn ventrikel lateralis 2. TH > 2mm 3. Lebar V III pada anak > 5 mm ; dewasa > 7 mm 4. EVANS RATIO FH Diameter Max Tabula Interna pada hidrocephalus > 30 %
Blunting FH V III melebar
FH
ID max ( tabula interna )
5. SELLA MEDIA INDEKS ( satu garis )
Max Biparietal Index ( tabula externa ) Tepi dari Ventrikel Lateral Hidrocephalus hasilnya < 4
Max Biparietal Index
Ventrikel Lateralis
6. FH/ID ( dari satu garis )
FH ID
> 50 % = hidrocephalus 40-50 % = Borderline
Beda hidro cephalus communican dan non communican :
1. Anamnesa communican biasa terjadi pada : a. Infeksi (meningitis) terjadi perlengketan dari granulatio paccioni b. Perdarahan CVA c. Gangguan absorbsi di granulatio paccioni d. Fibrosis granulatio paccioni Non communican, biasa terjadi karena pembuntuan aquaductus cerebri sylvii 2. Lihat Ventrikel IV kalau kelihatan = communican
Beda Hidrocephalus dengan brain atropi : pada tekanannya : 1. hidrocephalus, ada tekanan sehingga mendorong sulcus dan gyrus sehingga tidak kelihatan 2. brain atropi, tidak ada tekanan sehingga sulcus dan gyrus masih nampak kelihatan bagus dinamakan juga hidrocephalus arrested/hidrocephalus ex vacuo