TUGAS PERILAKU KEORGANISASIAN
DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU
Pendahuluan Gibson Gibson menyat menyataka akan n bahwa bahwa : perilak perilaku u (behav (behavior ior)) adalah adalah segala segala sesuat sesuatu u yang yang dilakukan oleh seseorang, seperti : berbicara, berjalan, berpikir atau mimpi siang hari atau tindakan dari suatu sikap (attitude). Perilaku seorang pekerja sangatlah komplek, karena karena dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh berbaga berbagaii variab variabel, el, baik baik yang yang bersif bersifat at indivi individua duall maupun maupun lingkungan. Apakah ada manajer dapat mengubah bentuk atau membangun kembali perilaku karyawanny karyawannya? a? Hal ini merupakan topik yang banyak banyak diperdebatka diperdebatkan n oleh para pakar perilaku dan praktisi manajerial. Dalam hal ini banyak ahli yang setuju bahwa mengubah faktor faktor psikologis psikologis individua individuall dapat dilakukan melalui melalui diagnosis, diagnosis, kecakapan kecakapan,, kesabaran kesabaran dan pengertian dari para manajer, dan tidak ada kesepakatan umum bahwa manajer dapat mengubah kepribadian, tingkah laku, persepsi dan pola-pola belajar (Gibson). Prinsip-prinsip Dasar Untuk Memahami Perilaku Individu Salah alah satu cara ara untu untuk k mema memaha hami mi sifa sifatt manus anusia ia ada adalah lah deng denga an cara memahamiPrinsip-prinsip dasar yang merupakan bagian bagian dari kondisi individu/manusia individu/manusia itu sendiri.Prinsip-prinsip dasar untuk memahami perilaku individu, yaitu : 1. Manusia berbeda perilakunya perilakunya karena kemampuannya (faktor biografis dan ability). 2. Manusia Manusia memiliki memiliki kebutuhan kebutuhan yang yang berbeda. 3. Oran Orang g berpi berpiki kirr tent tentan ang g masa masa depa depan n dan dan memb membua uatt pili piliha han n tent tentan ang g baga bagaim iman ana a bertindak. 4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya. 5. Seseorang memiliki reaksi-reaksi senang atau tidak senang. 6. Banyak faktor faktor yang menentukan sikap sikap dan perilaku seseorang. seseorang. Teori Dasar Perilaku Individu Teor Teorii dasa dasarr yang yang bersi bersifa fatt gene genera rall (kera (kerang ngka ka kerja kerja umu umum) m) yang yang akan akan dipergunakan dalam mengungkap berbagai faktor penyebab perilaku individual, adalah teori yang dikemukan oleh Kurt Lewin. Beliau mengemukan rumusan sebagai berikut : B = f (I , E).Artinya : perilaku (Behavior) individu adalah fungsi dari variabel Individu (I) dan lingkungan/Environment (E). Faktor-faktor Individual yang mendasari perilaku : 1. Karakteris Karakteristik tik Biografis Biografis 2. Kema Kemamp mpua uan n
3. Pers Persep epsi si 4. Kepri Kepriba badi dian an 5. Proses Proses Belaja Belajarr 6. Sikap ikap 7. Mo Moti tiva vasi si KARAKTERISTIK BIOGRAFIS
Adal Adalah ah kara karakt kter eris isti tik k prib pribad adii yang yang meli melipu puti ti : usia usia,, jeni jenis s kela kelami min, n, stat status us pernikahan, tingkat pendidikan, masa kerja, dsb. yang mudah diperoleh dari rekaman pribadi dan cenderung bersifat obyektif . 1. Usia (akan berpengaruh terhadap produktivitas, loyalitas, dsb.)
Hubungan Hubungan kinerja kinerja dengan dengan umur sangat erat kaitanny kaitannya, a, alasannya alasannya adalah adanya keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya usia. Pada karyawan yang berumur tua juga dianggap kurang luwes dan menolak teknologi baru. Namun di lain pihak ada sejumlah kualitas positif yang ada pada karyawan yang lebih tua, meliputi pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat, dan komitmen terhadap mutu (Stephen P Robbins, 2001:46). Karyawan yang lebih muda, cenderung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras dan pada umumnya mereka belum berkeluarga atau bila sudah sudah berkeluarga berkeluarga anaknya anaknya relatif relatif masih sedikit. sedikit. Tetapi Tetapi karyawan yang yang lebih muda umumnya kurang berdisiplin, kurang bertanggung jawab dan sering berpindahpind pindah ah peke pekerja rjaan an diba diband ndin ingk gkan an kary karyaw awan an yang yang lebi lebih h tua tua (Ale (Alex x S. Niti Nitise semi mito to,, 1992:57). Karyawan yang lebih tua, kecil kemungkinan akan berhenti karena masa kerja mereka yang lebih panjang cenderung memberikan kepada mereka tingkat upah yang lebih tinggi, liburan dengan upah yang lebih panjang, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik. Kebanyakan Kebanyakan studi juga menunjukka menunjukkan n suatu suatu hubungan hubungan yang positif antara kepuasan kerja dengan umur, sekurangnya sampai umur 60 tahun. Kepuasan kerj kerja a akan akan cend cenderu erung ng terus terus – mene meneru rus s meni mening ngka katt pada pada para para kary karyaw awan an yang yang profesional profesional dengan bertambahnya bertambahnya umur mereka, mereka, sedangkan sedangkan pada karyawan karyawan yang nonprofesional kepuasan itu merosot selama umur setengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun – tahun berikutnya (Stephen P Robbins, 2001:47).
Pengaruh usia terhadap : -
Usia terhadap tingkat tingkat pengunduran diri : Semakin tua tua maka tingkat tingkat pengunduran diri semakin rendah
-
Usia terhadap tingkat keabsenan : Semakin tua maka tingkat keabsenan akan semakin rendah, namun tidak selalu demikian, karyawan tua mempunyai tingkat keabsenan keabsenan lebih rendah dibanding dibanding yg muda, muda, namun namun karyawan karyawan tua mempunyai mempunyai tingkat kemangkiran yg lebih tinggi
-
Usia terhadap produktivitas : sebagian berasumsi bahwa semakin bertambahnya usia maka produktivi produktivitas tas akan menurun, namun kajian kajian lain menyatakan menyatakan bahwa usia usia yang yang bertamb bertambah ah akan akan dikiut dikiutii oleh oleh pengal pengalama aman n yg tinggi tinggi,, sehing sehingga ga akan akan menambah produktivitas kerja.
2. Jenis kelamin (akan berpengaruh terhadap ketrampilan analitis, kepatuhan terhadap
otoritas, ekspektasi/harapan, agresivitas, dsb.) Tida Tidak k ada ada perb perbed edaa aan n yang yang kons konsis iste ten n anta antara ra pria pria dan dan wani wanita ta dala dalam m kemamp kemampuan uan memeca memecahka hkan n masala masalah, h, ketram ketrampil pilan an anali analisis sis,, dorong dorongan an kompet kompetiti itif, f, motivasi, motivasi, sosiabilitas sosiabilitas,, atau kemampuan belajar. belajar. Namun Namun studi-studi studi-studi psikologi telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang, dan pria lebih agre agresi siff dan dan lebi lebih h besa besarr kemu kemung ngki kina nann nnya ya dari daripa pada da wani wanita ta dala dalam m memi memili liki ki pengharapan pengharapan untuk sukses. sukses. Bukti yang konsisten konsisten juga menyataka menyatakan n bahwa wanita mempunyai tingkat kemangkiran yang lebih tinggi daripada pria (Stephen P Robbins, 2001:48). Tetapi terdapat teori lain yang berpendapat bahwa perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja, teori ini diungkapkan oleh Glenn, Taylor, dan Wlaver (1977) yang menyatakan bahwa ada perbedaan tingkat kepuasan kepuasan kerja antara antara pria dengan wanita, wanita, dimana kebutuhan kebutuhan wanita wanita untuk merasa puas dalam bekerja ternyata lebih rendah dibandingkan pria (Moh. As’ad, 1995:121).
3. Status pernikahan (berhubungan dengan tanggungjawab, kepuasan kerja , tingkat
kehadiran, dsb.) Status pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita wanita sebagai sebagai suami suami istri dengan tujuan membentuk membentuk keluarga yang bahagia bahagia dan keka kekall berd berdas asar arka kan n Ketu Ketuha hana nan n YME YME (Lem (Lemba baga ga Demo Demogr graf afii FE UI, UI, 2000 2000:1 :146 46). ). Berd Be rdas asar arka kan n pend pendap apat at So Soerj erjon ono o So Soek ekan anto to dala dalam m buku bukuny nya a Kamu Kamus s So Sosi siol ologi ogi menyat menyataka akan n bahwa bahwa kata kata perkawi perkawinan nan (marri (marriage age)) adalah adalah ikatan ikatan yang yang sah antara antara seorang pria dan wanita yang menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara mereka maupun keturunannya. Salah satu riset menunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas puas deng dengan an peke pekerj rjaa aan n mere mereka ka dari daripa pada da reka rekan n seke sekerj rjan anya ya yang yang buja bujang ngan an.. Pernikahan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerja pekerjaan an yang yang tetap tetap menjad menjadii lebih lebih berharg berharga a dan pentin penting g (Step (Stephen hen P Robbin Robbins, s, 2001:49).
4. Tingkat Tingkat pendidik pendidikan an Semakin Semakin tinggi tinggi tingkat tingkat pendidikan pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi mempengaruhi pola pikir yang nantinya berdampak pada tingkat kepuasan kerja (Robert kreitner, Angelo Kinicki, 2003:277). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendid pendidika ikan n maka maka tuntut tuntutan an – tuntut tuntutan an terhad terhadap ap aspek aspek – aspek aspek kepuasa kepuasan n kerja kerja di
temp tempat at kerj kerjan anya ya akan akan sema semaki kin n meni mening ngka katt (Kenn (Kennet eth h N. Wexl Wexley ey,, Gary Gary A. Yuki Yuki,, 2003:149). Hasil penelitian penelitian dari Adib Farchan (1984) menyimpulkan bahwa tidak ada hubung hubungan an yang yang positi positiff antara antara tingka tingkatt pendid pendidika ikan n dengan dengan kepuas kepuasan an kerja. kerja. Namun Namun berbeda berbeda dengan dengan hasil hasil peneli penelitia tian n dari dari Gilmer Gilmer (1966) (1966) yang yang menyim menyimpul pulkan kan bahwa bahwa karyawan yang berpendidikan lanjutan atas merasa sangat puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan (Moh. As’ad, 1995:122).
5. Masa kerja (berhubungan dengan kepuasan kerja, tingkat kehadiran, dsb.)
Masa kerja Masa kerja ternya ternyata ta konsis konsisten ten berhub berhubung ungan an secara secara negatif negatif dengan dengan keluar keluar masukn masuknya ya karyaw karyawan an dan kemang kemangkir kiran, an, namun namun memili memiliki ki hubung hubungan an yang yang positi positif f terhadap produktivitas kerja (Stephen P Robbins, 2001:49). Masa kerja yang lama akan akan cend cenderu erung ng memb membua uatt seor seoran ang g karya karyawa wan n lebi lebih h mera merasa sa beta betah h dala dalam m suat suatu u orga organi nisa sasi si,, hal hal ini ini dise diseba babk bkan an dian dianta tara rany nya a karen karena a tela telah h bera berada dapt ptas asii denga dengan n lingkungannya yang cukup lama sehingga seorang karyawan akan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Penyebab lain juga dikarenakan adanya kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup dihari tua ( Robert kreitner, Angelo Kinicki, 2003:275).
KEMAMPUAN
Adalah Adalah kapasita kapasitas s seorang seorang individu individu untuk untuk suatu pekerjaan, meliputi :
mengerjakan mengerjakan berbagai berbagai
tugas dalam dalam
1. Kemamp Kemampuan uan Fisi Fisik k Yaitu Yaitu kemampuan kemampuan yang diperlukan diperlukan untuk melakukan melakukan tugas-tu tugas-tugas gas stamina, kecekatan, kekuatan, dan ketrampilan motorik tertentu.
yang menuntut menuntut
2. Kemampuan Kemampuan Intelektua Intelektuall Yaitu Yaitu kemampuan kemampuan yang diperlukan diperlukan untuk yang meliputi dimensi-dimensi sbb :
mengerjakan mengerjakan kegiatan-k kegiatan-kegiat egiatan an mental
a. Kecerdasan Kecerdasan numeris numeris (kemampuan (kemampuan berhitung) berhitung) Misalnya : untuk menghitung pajak penjualan pada seperangkat sepe rangkat barang. b. Pemahaman verbal verbal (kemampuan (kemampuan memahami instruksi/pesan) Misalnya : kemampuan mengikuti/mengartikan kebijakan pimpinan organisasi. c. Kecepatan perseptual (kemampuan mengenali kemiripan atau beda visual dengan cepat dan tepat) Misalnya : pada proses kontrol kualitas produk. d. Penalaran Induktif (kemampuan mengenali urutan logis dari suatu masalah atau fenomena tertentu.
Misalnya : memperkirakan permintaan pasar pasar dalam suatu suatu kurun waktu tertentu.
e. Penalaran Penalaran deduktif deduktif (kemampuan (kemampuan menggunakan menggunakan logika dan menilai implikasi implikasi dari suatu keputusan) Misalnya : menentukan pilihan dari dua atau lebih saran yang berbeda. f. Visualisasi Ruang (daya abstraksi/daya layang layang ruang) Misal : menentukan desain ruang, kemasan suatu produk, dsb. g. Kapasitas Memori (kemampuan mengingat). mengingat).
PERSEPSI
Pengertian : Menurut Stephen P. Robins; Robins; persepsi adalah suatu proses di mana individuindi indivi vidu du meng mengor orga gani nisa sasi sika kan n dan dan mena menafs fsir irka kan n kesa kesann-ke kesa san n inder indera a merek mereka a agar agar memberikan makna bagi lingkungan mereka sendiri. Menur Menurut ut Morga Morgan n; persep rseps si adalah suatu pros roses di mana seseora orang membedakan membedakan rangsangan rangsangan yang satu dengan rangsangan rangsangan yang lainnya dan berusaha berusaha mengadakan interpretasi terhadap arti dari r angsangan tersebut. Mengapa persepsi itu penting di dalam Perilaku Organisasi ? Hal ini disebabkan karena perilaku orang-orang didasarkan atas persepsi mereka masing-masing mengenai suatu realita, bukan mengenai realita itu sendiri. Proses persepsi melibatkan dua faktor : 1. Faktor Faktor struktural struktural ; yaitu faktor faktor yang semata-mat semata-mata a berasal dari stimuli fisik dan efekefek neural yang membangkitkan sistem saraf individu. 2. Faktor Faktor fungsional fungsional ; faktor yang berkaitan dan melibatkan melibatkan proses-proses proses-proses psikologik psikologik seperti needs, pengalaman masa lalu, dsb. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi : 1. Stere Stereot otiv ive e Kecenderungan untuk menyamaratakan / menggeneralisasikan dan menyede menyederha rhanak nakan an obyek. obyek. Menila Menilaii seseora seseorang ng atas atas dasar dasar perseps persepsii kita kita terhad terhadap ap kelompok dari orang tersebut (menggeneralisasikan) 2. Selekt Selektivi ivitas tas
Berkaitan dengan dasar-dasar yang digunakan didalam menafsirkan apa yang diamati (kepentingan, latarbelakang, pengalaman dan sikap) karena terbatasnya kemampuan pengamatan manusia. 3. Karakteris Karakteristik tik Pengamat Pengamat Berkaitan dengan konsep diri dari pengamat. Individu cenderung menggunakan diri mereka sendiri sebagai perbandingan (bench mark) dalam memandang orang lain. Oleh Oleh karen karena a itu itu mana manajer jer yang yang perfe perfeks ksio ioni nis s cend cenderu erung ng menc mencar arii kese kesemp mpur urna naan an bawahan. 4. Faktor Situasi
Berkaitan Berkaitan dengan tekanan waktu atau tuntutan tuntutan yang ada, baik yang menyangkut menyangkut kondisi fisik ataupun sosial. 5. Kebu Kebutu tuha han n Orang akan cenderung melihat apa yang ingin ia lihat.
6. Perasa Perasaan/ an/Emo Emosi si 7. Berkaitan dengan perasaan senang atau tidak senang terhadap obyek. obyek. Pros Proses es pers perseps epsii berpe berperan ran dala dalam m : sele seleks ksii pegaw pegawai ai,, evalu evaluas asii kine kinerj rja, a, upah upah karyawan, karyawan, pengharapan pengharapan/eksp /ekspektas ektasii kinerja, kinerja, loyalitas loyalitas dan konformitas konformitas dari karyawan. karyawan. Bagaim Bagaimana ana indivi individudu-ind indivi ividu du dalam dalam organi organisas sasii mengam mengambil bil keputu keputusan san (menen (menentuk tukan an pilihan pada sejumlah alternatif), dan kualitas pilihan terakhir mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.
KEPRIBADIAN
Keprib Kepribadi adian an beras berasal al dari dari bahasa bahasa latin latin “pers “persona ona”.P ”.Pada ada mula mulanya nya “pers “persona ona” ” menunjuk pada “topeng” yang biasa dipergunakan oleh para pemain sandiwara dalam memainkan peran-perannya. Kepribadia Kepribadian n adalah adalah gambaran gambaran sosial sosial yang lumrah/bi lumrah/biasa/u asa/umum, mum, yang diambil diambil individu untuk memainkan peran-peran kehidupannya.Pandangan di atas sesuai dengan pandan pandangan gan umum umum yang yang biasan biasanya ya menghu menghubun bungka gkan n kepriba kepribadia dian n dengan dengan sifatsifat-si sifat fat menarik seperti : murah hati, pandai bergaul, dsb.Kepribadian juga sering dipandang sebaga sebagaii ciri-c ciri-ciri iri tertent tertentu u yang yang domina dominan n pada pada diri diri indivi individu, du, al. : agresi agresif, f, pemalu, pemalu, pemura pemurah, h, dsb.Pa dsb.Panda ndanga ngan n di atas atas menunj menunjuk uk pada pada bagaim bagaimana ana individu individu tampil tampil atau atau menimbulkan kesan bagi orang lain. Kepribadian Dipengaruhi oleh Dua Faktor Penentu Utama : 1. Faktor Faktor heredit herediter/ket er/keturunan urunan
Berhub Berhubung ungan an dengan dengan faktorfaktor-fak faktor tor geneti genetik k yang yang dituru diturunka nkan. n. Fakto Faktorr ini biasan biasanya ya mulai mulai terbentuk terbentuk pada saat pembuahan. pembuahan. Misalnya Misalnya ; raut wajah, temperamen, temperamen, tingkat energi, dsb.
2. Fakto Faktorr lingkun lingkungan gan Berkai Berkaitan tan dengan dengan habita habitatt sosia sosiall dimana dimana indivi individu du dibesa dibesarka rkan, n, melaku melakukan kan proses proses belajar, belajar, bekerja, bekerja, menerima menerima nilai-nil nilai-nilai, ai, dsb. Hal tersebut tersebut akan berpengaruh terhadap cara berpikir, idiologi, dsb. Konsep Kepribadian dalam buku Psikoanalisa yang Dikembangkan oleh Sigmun Freud Menurut konsepsi ini ada 3 unsur yang membentuk struktur kepribadian individu, yaitu : 1. ID Merupakan sumber segala segala “energi psikis” yang berbentuk impuls-impuls yang berasal dari dari kebutu kebutuhan han-ke -kebut butuha uhan n biolog biologis is (berke (berkemba mbang ng sejak sejak bayi) bayi).. ID bersif bersifat at tidak tidak disadari, amoral, tidak realistik, dsb. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat menghubungkan ID dengan realitas.
2. E G O Merupakan Merupakan suatu suatu sistem sistem yang berfungsiny berfungsinya a berdasarkan berdasarkan “prinsip realitas” realitas” (reality (reality principle) principle).. Fungsinya Fungsinya adalah adalah menghadapi menghadapi realitas realitas dan menterjema menterjemahkann hkannya ya untuk ID.Sumber energi EGO berasal dari ID, dan EGO beroperasi atas dasar proses berpikir sekund sekunder er dalam dalam menguj mengujii realit realitas as (reali (reality ty testin testing). g).Den Dengan gan perkata perkataan an lain lain dalam dalam menginterpretasikan realitas , EGO menggunakan logika. 3. SUPE SUPER R EGO EGO Merupakan sistem moral dari kepribadian yang berisikan norma, nilai dan tata cara yang sudah diserap kedalam jiwa. Fungsi Super EGO bertentangan dengan ID (jika ID berf berfun ungs gsii untu untuk k menc mencar arii kese kesena nang ngan an,, maka maka Su Supe perr EGO EGO berf berfun ungs gsii menc mencar arii kesempurnaan). Dengan demikiak Super EGO dapat menghambat impuls ID. Kesimpulan : 1. EGO bertugas bertugas menyusun menyusun strategi strategi tingkah tingkah laku laku sedemikian sedemikian rupa sehingga sehingga keingina keinginan n ID dan SUPERE SUPEREGO GO dapat dapat terpenu terpenuhi hi dapat dapat terpenu terpenuhi hi dan sekali sekaligus gus sesuai sesuai dengan dengan realita. 2. Keseimbangan antara ID dan SUPER EGO membuat orang tidak tidak ragu untuk bertindak, tetapi tetapi juga juga tidak tidak akan akan mengab mengabaik aikan an tata tata aturan aturan yang yang ada. ada. Hal demiki demikian an pentin penting g untuk kepribadian. 3. Pemben Pembentuk tukan an SUPER SUPER EGO yang yang sehat sehat (meneri (menerima ma tata tata aturan aturan masyar masyaraka akatt sebaga sebagaii aturan-aturannya sendiri) berlangsung dalam proses sosialisasi (proses belajar sosial yang berlangsung terus menerus).
Atribu Atribut-a t-atri tribut but Keprib Kepribadi adian an (yang (yang dapat dapat dipergu dipergunak nakan an untuk untuk meramal meramalkan kan perilak perilaku u organisasi) 1. Letak Kendal Kendalii (Locus (Locus of control) control) Yaitu derajat sejauhmana orang meyakini mereka menguasai nasib mereka sendiri atau tingkat dimana orang percaya bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi padanya. Berdasarkan Berdasarkan atribut Locus of control, individu dapat bersifat :
a. Internal :
Kendal Kendalii kehidu kehidupan pan datang datang dari dari dalam dalam diri diri mereka mereka sendir sendiri. i. Orang Orang tipe tipe interna internall perc percay aya a bahw bahwa a merek mereka a meng mengua uasa saii takd takdir ir merek mereka a send sendir irii dan dan mene menerim rima a tanggungjawab pribadi atas atas apa yang terjadi pada mereka.Ciri-cirinya : motivasi tinggi, tinggi, mengendalik mengendalikan an lingkungan lingkungan,, aktif aktif mencari mencari informasi informasi sebelum sebelum mengambil mengambil keputusan.
b. Eksternal :
Kendal Kendalii kehidu kehidupan pan berasal berasal dari dari luar luar diri diri indivi individu. du. Orang Orang tipe tipe ekster eksternal nal percaya percaya bahwa hidup mereka dikendalikan oleh kekuatan luar dan mereka tidak berdaya menghadapi hal itu. (ciri : patuh, suka dengan pekerjaan rutin dan terstruktur dengan baik).
2. Penghargaa Penghargaan n Diri (Self Esteem) Esteem) Berkaitan dengan derajat suka atau tidak suka dari individu terhadap diri mereka sendiri.Pada individu individu yang memiliki memiliki self esteem tinggi keyakinan akan kemampuan diri diri tergolo tergolong ng tinggi. tinggi. Mereka Mereka berani berani mengam mengambil bil risiko risiko dan sangat sangat puas puas dengan dengan pekerjaannya. Mereka kurang menyukai pekerjaan yang bersifat konv konven ensi sion onal al.I .Indi ndivi vidu du yang yang memi memili liki ki self self este esteem emren renda dah h cend cenderu erung ng menc mencari ari persetujuan dari orang orang lain (menyesuaikan (menyesuaikan diri pada keyakinan/perilaku keyakinan/perilaku orang yang memiliki otoritas) dalam mengambil keputusan.
3. Machiavelianisme Machiavelianisme (Nama orang orang Italia : Niccolo Machiavelli) Adalah Adalah derajat derajat sejauh sejauhman mana a seo seoran rang g indivi individu du bersifa bersifatt pragma pragmatis tis,, menjag menjaga a jarak jarak emosional, dan meyakini bahwa tujuan membenarkan cara (Friedman). Seorang yang Mach Ma ch.. ting tinggi gi bias biasan anya ya bers bersif ifat at prag pragma mati tis s (mem (meman anda dang ng sesu sesuat atu u menu menuru rutt kegunaannya), menjaga jarak emosional dan meyakini bahwa tujuan-tujuan dapat membenarkan cara. Sikap “jika cara itu berhasil, gunakanlah”.
Pencarian Dini Ciri-ciri Utama Kepribadian J.M.D J.M.Digm igman, an, dengan dengan model model 5 besar, besar, ada lima lima dimens dimensii kepriba kepribadia dian n dasar dasar yang yang akan akan mendasari dimensi yang lain, yaitu : 1. Ekstravers Ekstraversii : mudah bergaul bergaul , banyak bicara, bicara, tegas tegas
2. Sifat menyenangkan menyenangkan : baik budi, kooperatif, dan mempercayai
Sifat mendengarkan mendengarkan kata hati : bertanggung bertanggung-jawab -jawab,, dapat diandalkan, diandalkan, tekun dan 3. Sifat berorientasi prestasi
4. Kemantapa Kemantapan n emosional emosional : tenang tenang bergairah, bergairah, terjamin (positif) (positif) lawan tegang, gelisah, gelisah, murung, dan tidak kokoh (negatif)
5. Keterbukaan terhadap pengalaman pengalaman : imaginatif, imaginatif, peka secara artistik, artistik, dan intelektual. intelektual.