DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi
sebagai dasar pertimbangan pertimbangan dan pengambilan keputusan keputusan oleh para pengguna pengguna informasi
keuangan tersebut. Berdasarkan definisi tersebut maka ak untansi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bahwa akuntansi adalah suatau proses yang produk akhirnya adalah informasi yaitu laporan keuangan 2. Bahwa infoemasi yang dihasilkan dari proses tersebut dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan bagi para penggunanya
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Dimulai
pada tahun 1994. Lucas paciolo mengeluarkan buku berjudul summa de arithmetica
coemertica, proportioni, et proportionalita. Buku tersebut memperkenalkan system double entry yang memperhatikan keseimbangan (balance) sisi kredit dengan sisi debit kepada dunia perdagangan di Italy. Pertengahan abad ke 18 terjadi revolosi industry di eropa dan amerika. Hal tersebut mendorong perkembangan system akuntansi double entry menjasi system anglo saxon. System paling baru ini memiliki cakupan ya ng lebih luas. Perkembangan akuntansi di Indonesia dapat di telusuri dari zaman VOC dan pemerintahan colonial Belanda. Stible dan stroomberg mencatat bahwa akuntansi di Indonesia telah dikenal sejak tahun 1642 sampai Indonesia merdeka tidak ada perkembangan yang cukup signifikan dalam hal akuntansi. Indonesia saat itu hanya memiliki satu orang akuntan, yakni Prof.
Dr.
Abutari. Baru pada tahun 1957, permunculan akuntan-akuntan yang lulus dari belanda. Mereka sepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan akuntan khusus Indonesia, karena tidak mungkin bergabung dengan anggota NIVA ( Netherland Institute Van Accountants) . Tidak mungkin karena organisasi itu tidak memperhatikan kepentingan Indonesia. pada akhirnya, ikatan akuntan Indonesia atau IAI berdiri untuk membuat standar akuntasi karena perekonomian Indonesia pada saat itu mulai berkembang.
KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI PEMAKAI
Bagi para pemakai menurut Ikatan Akuntant Indonesia (IAI) dalam buku standart akuntansi keuangan pihak yang membutuhkan informasi akuntansi adalah sebagi berikut. 1. Investor. Investor membutuhkan informasi akuntansi untuk membutuhkan keputusan apakah membeli, menahan, atau menjual saham mereka dalam perusahaan.
2. Karyawan Karyawan membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dlam memberikan balas jasa,manfaat (pension benefit), dan kesempatan kerja
3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pokok pinjaman dan bungannya pada saat jatuh tempo
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar jumlah hutang tepat pada waktunya pada saat jatuh tempo. 5. Pelanggan Pemerintah membutuhkan informasi tentang perusahaan untuk mengatur aktifitas perusahaan, kebijakan pajak, dan sebagai dasar penyusun statistic pendapatan nasional. 6. Pemakai lainnya Pemakai lain atau pihak-pihak lain yang memerlukan, misalnya BPS (Badan Pusat Statistik), lembaga penelitian dan masyarakat pada umumnya, termasuk pelanggan. Mereka mengetahui informasi keuangan perusahaan melalui berita-berita keuangan dalam berbagai surat kabar dan majalah.
MACAM MACAM BIDANG SPECIALISASI AKUNTANSI
1. Akuntansi keuangan (financial accounting). Akuntansi keuangan adalah cabang akuntansi berfokus pada pencatatan transaksi perusahaan danm secara periodic menyajikannya dalam laporan keuangan.
Dengan
kata lain akuntansi keuangan berfokus pada penyusunan laporan
keuangan secara umum. Akuntansi keuangan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum berdasarkan standart akuntansi keuangan(SAK). 2. Akuntansi pemeriksaan(auditing). Adalah cabang akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran dan kewajiban atas pernyataan penyusun laporan. 3. Akuntansi biaya(cost accounting). Akuntansi biaya merupakan cabang khusus dari akuntansi yang menitik beratkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian informasi biaya operasional 4. Akuntansi manajemen(management accounting). Merupakan cabang dari akuntansi yang mengkhususkan diri dari pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan perusahaan. 5. Akuntansi pajak(tax accounting). Tugas seorang akuntan dalam akuntansi perpajakan berbeda dengan akuntan untuk akuntansi lainnya. 6. Akuntansi internasioanal (international accounting). Merupakan bidang akuntansi untuk diterapkan pada perusahaan dengan lingkup aktivitas mencakup lebih dari satu Neg ara. 7. Akuntansi lembaga nirlaba(non- profit accounting). Merupakan bidang akuntansi yang secara khusus diterapkan pada organisasi-organisasi yang mana aktivitasnya bertujuan untuk tidak mencari keuntungan, seperti yayasan social dan lembaga pendidikan. 8. Akuntansi sector public (government accounting). Adalah bidang akuntansi yang secara khusus diterapkan pada instansi instansi pemerintah 9. System akuntansi(accounting system). System akuntansi merupakan bidang akuntansi yang menitik beratkan kegiatan pada pembuatan system akuntansi. 10. Akuntansi anggaran(budgetary accounting). Adalah bidang akuntansi yang menitik beratkan kegiatannya pada perencanaan kegiatan perusahaan.
KONSEP DASAR AKUNTANSI
Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut : a.
Entitas Akuntansi (Accounting Entity) Dipandang
dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha)
yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain. Transaksi ± transaksi dari setiap entitas di bebankan atau diperhitungkan secara terpisah dari transaksi ± transaksi organisasi ± organisasi lainnya. Pemisahan ini memudahkan kita untuk mengukur prestasi kerja dan posisi keuangan dari masing ± masing entitas secara sendiri ± sendiri terpisah dari entitas lainnya. Suatu entitas usaha dapat berupa suatu perusahaan perseorangan (dimiliki dan dijalankan oleh seorang individu ), suatu persekutuan dari dua orang atau lebih atau suatu perusahaan terbatas seperti misalnya PT Astra Internasional. Konsep entitas dapat diterapkan pada semua jenis dan ukuran organisasi dengan cara yang sama. Perusahaan besar seperti PT Astra Internasional memiliki divisi yang bermacam ragam, seperti divisi otomotif, divisi peralatan berat, dan divisi agro bisnis. Astra memperhitungkan setiap divisi tersebut secara terpisah untuk mengetahui bagian mana saja yang dapat menghasilkan laba, bagian mana saja yang membutuhkan pinjaman uang, dan sebagainya. Konsep entitas juga merupakan dasar bagi penggabungan anak ± anak perusahaan dengan perusahaan induknya menjadi satu kumpulan laporan keuangan tersendiri, PT Astra membuat satu set laporan keuangan konsolidasi untuk dilaporkan kepada masyarakat.
b.
Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.
Dengan
konsep kesinambungan ini diasumsikan bahwa
suatu entitas/perusahaan akan terus melanjutkan usahanya seterusnya dan tidak akan di bubarkan, kecuali ada bukti sebaliknya. Logika dibalik konsep kesinambungan ini dijelaskan lebih jelas digambarkan dengan mempertimbangkan asumsi alternatifnya: pembubaran usaha. Untuk tujuan kesinambungan, maka neraca akan melaporkan aktiva dan kewajiban berdasarkan harga perolehannya. Jika kita mempertimbangkan berapa harga yang dapat direalisasikan/harga sesungguhnya di pasar saat itu maka akan membutuhkan suatu perkiraan atau estimasi tertentu. Hal ini mungkin dapat bersifat obyektif dan dapat pula tidak obyektif. c.
Per iod e
Akuntansi (Accounting Per iod)
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun. Hampir seluruh perusahaan menggunakan periode tahunan sebagai periode waktu dasar mereka. Laporan-laporan tahunan biasa dibuat di dalam usaha. Perusahaan-perusahaan juga menyiapkan laporan-laporan kuartalan dan bulanan yang di sebut laporan-laporan interim. Untuk memenuhi kebutuhan para manajer, investor dan para kreditor akan informasi yang tepat waktu. Konsep periode waktu juga mendasari penggunaan metode akrual. Misalkan periode akuntansi suatu perusahaan berakhir pada tanggal 31 desember dan perusahaan telah berhutang/mengakui hutang-tetapi belum akan di bayar hingga periode akuntansi yang berikutnya-sebesar Rp. 900.000 atas beban gaji. Untuk mengaitkan beban ini pada periode yang sesuai, maka dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut: 31 desember Beban gaji «««««««««««««««. Hutang gaji««««««««««««..
900.000 900.000
Ayat-ayat akrual menempatkan pendapatan dan beban pada periode akuntansi yang tepat sehingga dapat membantu memberikan laporan-laporan keuangan yang berarti.
d.
Obj ektif ( Obj ective )
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada d okumen asli.
e.
Pengukur an
dalam satuan uang (Mon etar y M easurement Unit)
Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang. Informasi akuntansi terutama dinyatakan dalam istilah moneter. Unit moneter adalah peralatan utama dalam pengukuran aktiva. Pengukuran ini menggunakan uang sebagai denominator umum dengan transaksi-transaksi usaha. Konsep satuan moneter stabil ini memberikan suatu basis yang teratur dalam memperlakukan nilai-nilai sisa yang digunakan dalam laporan-laporan keuangan. Tidak seperti alat ukur lainnya. Misalnya liter, meter, kilogram. Nilai dari unit moneter ini hanya dapat berubah ubah setiap waktu. Walaupun pada kenyataannya nilai uang selalu berubah namun dalam akuntansi yang konvesioanal daya beli uang (dalam hal ini rupiah di asumsikan tidak berubah). f.
H ar ga Per tukar an ( H istor ical
Cost)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya. g.
Penandingan
beban d engan pendapatan (Matching Cost Against R evenue ).
Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.
KESIMPULAN
Konsep dasar akuntansi memiliki beberapa konsep yaitu entitas akuntansi yang berarti sebuah unit pemerintahan pengguna anggaran / pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Kesinambungan (Going Concern) Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual. Periode Akuntansi (Accounting Period) Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun. Objektif (Objective) Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli. Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit) Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang. Harga Pertukaran (Historical Cost) Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya. Penandingan beban dengan pendapatan
(Matching
Cost
Against
Revenue). Konsep
ini
menekankan
menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.
perlunya