DEFINISI INSTALASI GAWAT DARURAT
Pengertian Instalasi Gawat Darurat Yang dimksud dengan pelayanan gawat darurat Emergency (Emergency care) care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh pend erita dalam waktu segera (mediately) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving ). Pe layanan instalasi gawat darurat (IGD) adalah salah satu unjuk tombak pelayanan kesehatan sebuah rumah sakit.Setiap rumah sakit pasti memiliki layanan IGD yang melayani pelayanan media 24 jam. Instalasi Gawat Darurat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian dirumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapa y mengancam kelangsungan hidupnya. Di IGD dapat ditemukan dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter. Pelayanan Gawat Darurat (Emergency care) adalah bagian dari pelayanan dari kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera (immediately) untuk menyelamatkan kehidupan (life saving).
Tujuan Instalasi Gawat Darurat
Tujuan dari pelayanan gawat darurat adalah untuk memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang dan menghindari sebagai resiko, seperti ; kematian, menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan. Pelayanan pada instalasi Gawat darurat bagi pasien yang datang akan langsung dilakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Bagi pasien yang tergolong emergency (akut) akan langsung dilakukan tindakan menyelamatkan jiwa pasien (life saving). Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan gawat akan dilakukan pengobatan sesuai dengan kebutuhan dan kasus masalahnya yang setelah itu akan dipulangkan kerumah.
Kriteria Pelayanan IGD
Kriteri Pelayanan Gawat Darurat yaitu: 1. Pelayanan yang harus diselenggarakan selama24 jm 2. Pelayanan pasien yang tidak gawat darurat tidak boleh menganggu pelayanan yang gawat darurat. 3. Instalasi gawat darurat yang membatasi diri dalam pelayanan gawat da rurat saja, perawat selanjutnya diatur dibagi ditempat lain
4. Instalasi gawat darurat menyelenggarakan pendiddikan pelatihan penanggulangan keadaan gawat darurat untuk perawat/pegawai rumah sakit dan masyarakat sekitar. 5. Penelitian yang berhubungan dengan fungsi instalasi gawat darurat dan kesehatan masyarakat yang harus diselenggarakan. Fasilitas Instalasi Gawat Darurat 1. Susunan ruangan dan arsiktetur bangunan harus dapat menjamin efisiensi pelayanan kegawatan. 2. Harus ada pelayanan radiolog yang di organisasi dengan baik serta lokasiny berdekatan dengan instalasi gawat 3. Alat dan instrument harus berkualitas baik dan selalu tersedia untuk dipakai. 4. Memiliki mobil Ambulance Peralatan dan Obat Di Instalasi Gawat Darurat 1. Tabung oksigen dengan cukup oksigen untuk terapi dan nebulisasi 2. Alat ventilasi manual yang mampu memberikan 100% oksigen medis 3. Alat pengisap. 4. Laringoskop dan pipa endotrakhea 5. Cairan infus 6. ECG (Electro Cardio Graphy) dengan 12 titik pantau untuk diagnosis. 7. Defibrilator 8. Set bedah minor 9. Anti bisa dan tetanus 10. Military anti Shock Troursers (MAST Suit) untuk anak dan d ewasa; 11. Jordan frame; 12. Alat untuk pemasangan WSD (Water Sealed Drainage); 13. Set bedah minor 14. Obat penyambung nyawa 15. Respirator 16. Humidifer 17. Resusitasi 18. Pemanasan darah; 19. Lemari es untuk menyimpan darah; 20. Alat CVP ( Central Venous Preassure) 21. Dan obat lain lainya.
Indikator Intalasi Gawat Darurat
1. 2. 3. 4. 5.
Kemampuan menangani life saving anak dan dan dewasa, standar 100% Jam buka pelayana gawat darurat , standar 24 jam. Pemberi pelayanan gawat daruratan yang bersertifikat yang masih berlaku, standar 100% Ketersediaan tim penanggulangan bencana, standar 1 tim Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat, standar ≤ 5 menit terlayani setelah pasien dating. 6. Kepuasaan pelanggan, standar ≥ 70% 7. Kematian pasien ≤ 24 jam, standar ≤ 2 per 100 ( pindah kepelayanan rawat inap setelah 8 jam). 8. Khusus untuk RS jiwa, pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 jam, standar 100%. 9. Perawat minimal D3 dan bersertifikat pelatihan pelayanan gawat da rurat. 10. Tidak adanya yang dharuskan membayar uang muka standar 100%.
Prosedur Instalasi Gawat Darurat
1. 2. 3. 4. 5.
Pasien masuk gawat darurat Pengantar mendaftar kebagian administrasi (front liner) IGD menerima status pasien dari rekam medic dan map plastic merah. Para medic dan dan dokter triase memeriksa kondisi pasien Paramedik dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan SPM emergensi dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasien/keluarga (informe consent) 6. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik, penunjang, ranap), pasien/keluarga menandatangani surat penolakan. 7. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter para medis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien. 8. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke instalasi terkait dan mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel laboratorium dilakukan diruangan gawat darurat untuk pemeriksaan rontgen, para medic mengantarkan pasien ke instalasi radiologi. 9. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasien/keluarga (informed consent). 10. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tidak (medic,penunjang,ranap), passion/keluarga mendatangani surat penolakan. 11. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau para medis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancama jiwa pasien. 12. Bila diperlakukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke instalasi terkait dan mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel laboratorium dilakukan d iruang
gawat darurat, untuk pemeriksaan rontgen, paramedic mengantarkan ke instalasi radiologi.
Batasan pelayanan Gawat darurat penanganan lebih lanjut diluar pelayanan IGD:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Rawat inap Laboratorium Radiologi ICCU/ICU Ruang Operasi Ruang kamar jenasah Farmasi Rumah sakit lain.