1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman suku, budaya dan bahasa. Sehingga Negara lain pun tidak sanggup menyangkalnya. Karena Indonesia adalah satu Negara kepulauan yang dianugerahi kekayaan alam dan budaya. budaya. Kemudian Kemudian bermuara bermuara menjadi menjadi budaya budaya nasional nasional Negara Indonesia. Indonesia. Selain itu sangat dipuji oleh Negara lain, karena rasa toleransinya yang tinggi antar masyarakatnya masyarakatnya serta keramah keramah tamahan tamahan warga warga Indonesia. Indonesia. Di Indonesia, Indonesia, kita tidak hanya bisa melihat rasa toleransi akan budaya saja tetapi juga toleransi akan kepercayaan dan keyakinan. Fenom Fenomenaena-en enom omena ena yang yang hadir hadir beberap beberapaa tahun tahun terakhi terakhirr ini sunggu sungguh h sangat membuat kita semua merasa miris dikarenakan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang selalu mengedepankan nilai-nilai etika dan estetika serta s erta moral yang berbudi luhur didalam berkehidupan berbangsa dan bernegara sudah sangat tergerus oleh kemajuan-kemajuan !aman saat ini, berbagai berita yang disajikan oleh media cetak maupun media elektronik telah cukup membuktikan kepada kita semua semua suat suatu u bent bentuk uk degr degrad adasi asi moral moral bang bangsa sa Indo Indone nesia sia yang ang meng mengal alam amii peningkatan dari tahun ketahun diiringi oleh kemajuan perkembangan !aman yang pesat. Sebuah kemunduran besar bagi bangsa yang telah memiliki suatu nilainilai luhur didalamnya, sebuah harapan besar sebagai bangsa yang telah memiliki peradapan dengan nilai-nilai luhur yang telah lama tertanam kinipun kian jauh antara harapan dan realitasnya. Kemunduran atau bahkan kehancuran moral inipun kini kian terasa hampir menyeluruh menyeluruh diberbagai diberbagai bidang bidang dan aspek didalam tantanan budaya budaya kehidupan kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak dapat dipungkiri lagi kehancuran moralitas sudah meny menyel elim imut utii semu semuaa kala kalang ngan an anak anak bang bangsa sa,, baik baik itu itu para para peny penyel elen engg ggar araa pemerintahan, penegak hukum, instansi-instansi maupun masyarakat awam
2
bahkan anak kecil sekalipun kini mereka mengalami suatu degradasi moral yang kian memprihatinkan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
".#." $pa pengertian dan ciri-ciri Degradasi dari segi moral, sikap dan perilaku %angsa Indonesia& ".#.# %agaimana bentuk-bentuk degradasi bangsa Indonesia dewasa ini& ".#.' $pa peran pendidikan pancasila dalam mencegah dan menanggulangi degradasi bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai (ancasila& ".#.) %agaimana usaha-usaha pemerintah dalam mencegah menanggulangi degradasi bangsa Indonesia terhadap
dan
nilai-nilai
(ancasila&
1.3. TUJUAN
".'." *engetahui pengertian dan ciri-ciri Degradasi dari segi moral, sikap dan prilaku %angsa Indonesia. ".'.# *engetahui bentuk-bentuk degradasi bangsa Indonesia dewasa ini. ".'.' *engetahui peran pendidikan pancasila dalam mencegah dan menanggulangi degradasi
bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai
(ancasila. ".'.) *engetahui
usaha-usaha
pemerintah
dalam
mencegah
menanggulangi degradasi bangsa Indonesia terhadap (ancasila.
dan
nilai-nilai
3
BAB II
ISI
#.". (+N+I$N D$N /II-/II D+$D$SI D$I S+I *0$1, SIK$( D$N (I1$K2 %$NS$ IND0N+SI$
Deg3ra3da3si 4d5gradasi4 n kemunduran, kemerosotan, penurunan, mutu, moral, pangkat7. Kata *oral berasal dari kata latin kebiasaan.
Moral
6tentang
“mos” yang
berarti
berasal dari %ahasa 1atin yaitu Moralitas adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positi. *anusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positi di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. *enurut Kamus %esar bahasa Indonesia, moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima maupun mengenai perbuatan, sikap, kewajiban. Immanuel Kant berpendapat, moralitas adalah hal keyakinan dan sikap bathin dan bukan hal sekedar penyesuain aturan dari luar, entah itu aturan hukum Negara, agama atau adat-istiadat. Selanjutnya dikatakan bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal kesetiaannya pada hatinya sendiri. *oralitas adalah pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap hukum, sedang hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia. Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untukk mengikuti apa yang dalam hati didasari sebagai kewajiban mutlak. *enurut obert 8. 9a:ighurst moral yang bersumber dari adanya suatu tata nilai yakni a :alue is an obyect estate or aair wich is desired 6suatu obyek rohani atas suatu keadaan yang di inginkan7. *aka kondisi atau potensi internal kejiwaan seseorang untuk dapat melakukan hal-hal yang baik, sesuai dengan nila-nilai :alue yang diinginkan itu 6Sholeh, #;;<=";)7. 8adi dapat disimpulkan menurut kelompok kami, Degradasi moral merupakan menurunnya suatu kualitas moral perkembangan globalisasi yang tidak seimbang.
4
>irus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang 6lagi7 aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidak seimbangan itulah yang pada akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak. %egitu juga dengan perilaku penyimpangan yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat dinamakan perilaku menyimpang. (enyimpangan terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang tidak mematuhi norma atau patokan dan nilai yang sudah baku di masyarakat. /iri-ciri degradasi moral bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai pancasila= ". %anyaknya penyimpangan sosial yang terjadi yang di akibatkan oleh berbagai aktor yaitu aktor intern maupun akster dari sang pelaku. #. *udahnya budaya asing yang masuk sehingga memicu munculnya budaya ? budaya baru yang bertentangan dengan nilai ? nilai yang ada dalam bangsa Indonesia pada khususnya. '. Semakin berkurangnya keeesienan dan keektian ungsi lembaga-lembaga social masyarakat. (enerapan-penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda pada khusunya mengabaikan aturan-aturan tersebut. ). %ergesernya ungsi dan peranan terhadap nilai-nilai yang di lakukan atas nama rakyat. *isalnya demonstrasi mahasiswa, memang pada mulanya digunakan sebagai media penyampaian kritik ataupun saran-saran terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak kepada rakyat. etapi dewasa ini demonstrasi
identik
dengan
kegiatan
penyampaian
pendapat
disertai
anarkisme masa dan perusakan inrastruktur pemerintah. <. 1unturnya tingkat kepercayaan dan kepedulian terhadap bangsa sendiri. *isalnya kunjungan para anggota dewan kehormatan D( pada beberapa waktu lalu ke @unani untuk studi banding padahal di dalam negeri pada saat itu sedang terjadi bencana. Diberitakan jika Komisi II D( membatalkan kunjungan ke /hina, tetapi rombongan Komisi > D( telanjur pergi ke Italia hanya sehari setelah bencana tsunami *entawai dan letusan unung *erapi. A. %angga menggunakan produk luar negeri dari pada produk dalam negeri. Ketika kita merasa lebih bangga dengan menggunakan barang-barang dari luar negeri, hal tersebut sesungguhnya termasuk dalam penyimpangan nilai-nilai
5
pancasila. Kegemaran kalangan masyarakat tertentu terhadap produk impor sebetulnya disebabkan gaya hidup yang ingin meniru luar negeri. Ini sesungguhnya patut disesalkan karena kalangan masyarakat ini umumnya berintelektual tinggi.
#.# %+N2K-%+N2K D+$D$SI %$NS$ IND0N+SI$ D+B$S$ INI ". *eningkatnya kekerasan pada remaja 1embaga Swadaya *asyarakat 61S*7 elepon Sahabat $nak 6+S$7 8awa imur mencatat, kekerasan remaja saat masa pacaran terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. %erdasarkan pengaduan, penyebab terjadinya kasus kekerasan pada masa pacaran ini, cukup ber:ariasi yaitu akibat ketidak percayaan diri remaja sebanyak ") kasus, kemudian sebanyak A) kasus karena ketidak tahuan dan ketidak percayaan terhadap potensi yang dimiliki, dan sisanya sebanyak #< kasus, disebabkan disharmoni keluarga, persoalan ekonomi, perbedaan pandangan antara anak dan orang tua dalam memilih teman atau pacar. Kasus kekerasan pada masa pacaran, biasanya diawali dengan permintaan bukti kasih sayang dari pihak laki-laki. %ukti kasih sayang tersebut biasanya diartikan dengan bentuk hubungan pasangan suami istri6(asutri7, dengan menyerahkan kesucian remaja perempuan. (embuktian kasih sayang ini berbanding lurus dengan momen-momen tertentu, seperti hari :alentine, lebaran, pergantian tahun hingga saat kelulusan. *enurut kelompok kami, kebanyakan cowok yang sudah mendapatkan keinginannya yaitu Cperawan si cewek maka dengan mudahnya si cowok akan meninggalkan begitu saja tanpa bertanggungjawab.
#. (enggunaan kata-kata yang memburuk (engguanaan kata-kata sekarang makin memburuk karena lihat saja aktanya, banyak sekali anak muda baik dari kalangan pelajar sampai
6
masyarakat umum sering menggunakan kata-kata yang kurang baik dan benar. Sebut saja kata-kata alay sering kita dengar dan baca di sosial media seperti facebook , twitter dan blogger . 2ngkapan-ungkapan kotor juga seringkali keluar sebagai umpatan dan sumpah serapah. %iasanya juga hasil luapan kekesalan. %aik diungkapkan secara keras atau lirih tentu itu tidak menyenangkan jika didengar orang lain. Karena pengaruh lingkungan yang kurang baik, akhirnya ungkapan kotor dan kasar berkembang menjadi hiasan pembicaraan sehari-hari dan cenderung juga dibapakai sebagai bahan candaan. Ini kebiasaan buruk karena kata kasar atau kotor itu tidak etis diucapkan. idak semua orang senang mendengar ungkapan-ungkapan tersebut. 8adi alangkah baiknya kita menjaga omongan kita dengan hal-hal baik, dan mengurangi penggunaan kata-kata yang buruk. '. (engaruh peer group 6rekan kelompok7 yang kuat dalam tindak kekerasan Dalam hubungan pertemanan, remaja akan merasa senang apabila diterima dan sebaliknya akan merasa sangat tertekan dan cemas apabila dikeluarkan dan diremehkan oleh teman-temannya. 9al ini yang membuat kebanyakan remaja akan melakukan apa saja agar bisa diterima oleh teman-temannya, karena bagi remaja pandangan teman terhadap dirinya merupakan hal yang paling penting 6Santrock #;;E7. (engaruh peer group yang kuat pada remaja dapat ditunjukkan dari hasil penelitian arnier dan Stein 6#;;#7 tentang aktor-aktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, bahwa aktor yang paling kuat dalam masalah narkoba dan kenakalan remaja adalah peer group dari remaja tersebut. Sementara itu Sulli:an 6#;;;7 juga menyatakan bahwa peer group adalah salah satu aktor eksternal yang dapat menyebabkan perilaku bullying , selain gaya pengasuhan orang tua, kejadian di dalam kehidupan, dan iklim sosial sekolah. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, banyaknya kasus bullying yang terjadi di sekolah dan hubungannya dengan karakter hormat santun juga empati remaja, serta peran peer group yang cukup kuat dalam perilaku bullying . Bullying adalah kasus yang telah mendunia, dan mungkin merupakan
7
tipe kekerasan di sekolah yang paling umum. (enelitian yang dilakukan di berbagai negara terhadap siswa berusia hingga "A tahun menunjukkan bahwa hingga ' persen siswa adalah korban bully 6*c+achern et al . #;;<7. Sementara itu, Swearer dan Doll 6#;;"7 mengungkapkan angka kejadian dunia untuk bullying pada remaja di sekolah adalah sekitar "; persen siswa S*( hingga #E persen siswa S*$ tercatat sering mengalami bully. Fenomena kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh teman sebaya di Indonesia semakin lama semakin banyak bermunculan. entunya masih jelas dalam ingatan, peristiwa yang terjadi di I(DN 6Institut (emerintahan Dalam Negeri7 dengan klimaks meninggalnya seorang (raja akibat dianiaya oleh seniornya di lingkungan kampus, kemudian kasus seorang siswi S1( di %ekasi yang gantung diri karena tidak kuat menerima ejekan dari temantemannya ' sebagai anak tukang bubur, atau bahkan aksi Genk Nero dari (ati yang terdiri dari kumpulan anak-anak perempuan yang melakukan kekerasan terhadap adik kelas atau siapa saja yang berani mengusik geng mereka. ). *eningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas (enggunaan narkoba 6N$(G$7 dan alkohol adalah aktor besar dalam penyebaran ineksi 9I>. $lat-alat yang dipakai secara bergantian untuk memakai narkoba dapat membawa 9I> dan hepatitis, dan penggunaan narkoba dan alkohol juga dikaitkan dengan hubungan seks secara tidak aman. (enggunaan narkoba dan alkohol juga dapat berbahaya untuk orang yang memakai terapi antiretro:iral 6$7. Kepatuhan pada pengobatan tampaknya lebih sulit untuk pengguna narkoba, dan narkoba jalanan dapat berinteraksi secara
gawat
dengan
obat
antiretro:iral
6$>7.
erapi
pemulihan
ketergantungan narkoba dan alkohol dapat mengurangi risiko ter ineksi 9I>. 2ntuk banyak orang, narkoba dan seks saling berhubungan. (engguna narkoba dapat menawarkan seks untuk narkoba atau uang untuk membeli narkoba. %eberapa orang mengaitkan seks tidak aman dengan penggunaan narkoba.(enggunaan narkoba, termasuk metametamin 6 shabu7 dan alkohol, meningkatkan kemungkinan orang tidak akan melindungi dirinya saat
8
berhubungan seks. Seseorang yang Hmenjual seks untuk narkoba mungkin mengalami kesulitan untuk membatasi apa yang dia akan melakukan. (enggunaan narkoba dan alkohol dapat mengurangi angka penggunaan kondom dan praktek seks aman yang lain. Sering kali, pengguna narkoba berganti-ganti pasangan seksual. (erilaku ini meningkatkan risiko terineksi 9I> atau ineksi menular seksual 6I*S7 lain. I*S dapat meningkatkan risiko tertular atau menularkan 9I>. <. Kaburnya batasan moral baik-buruk Kaburnya batas-batas moral tersebut, telah menggiring masyarakat kita ke arah krisis moral dan krisis legitimasi moral sang penguasa, sebagaimana yang dijelaskan oleh 8urgen 9abermas di dalam bukunya 1egitimation /risis. Krisis legitimasi 6moral7 menyebabkan tidak didengarnya lagi oleh masyarakat imbauan-imbauan moral pihak berwenang 6khususnya penguasa7, oleh karena mereka sendiri yang justru dianggap sering mempertontonkan tindakantindakan melanggar moral. $bjeksi moral yaitu suatu kondisi indi:idu atau masyarakat yang tenggelam ke dalam jurang moralitas yang paling rendah, yaitu ketika lenyapnya batas-batas moral itu sendiri 6baik4buruk, benar4salah, bagus4jelek, halal4haram, dan sebagainya7. Nilai-nilai moralitas mengambang ke sanakemari, menciptakan ambiguitas moral tentang mana hal yang salah dan benar. %anyak akta dilapangan hal yang dianggap benar justru adalah hal yang salah. 1ihat saja banyak sekali KKN terjadi dimana-mana, baik dari ruang lingkup yang kecil sampai ruang lingkup yang bes ar.
A. *enurunnya etos kerja +tos kerja menunjukkan kualitas kerja dan kinerja seseorang. *enurunnya etos kerja seseorang berarti menurunnya kualitas kerja dan kinerja seseorang. $pabila ini terjadi secara komunal, alangkah buruk akibat yang disebabkan
9
oleh hal tersebut. $pabila masyarakat memiliki etos kerja yang rendah maka pembangunan Indonesia akan tersendat. *asyarakat malas untuk membangun negerinya sendiri. Balaupun Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, namun apabila tidak dikelola dengan baik itu sama saja dengan bohong. Diperlukan semangat dan etos kerja yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat agar bisa membangun Indonesia menjadi lebih baik. E. endahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru (enghormatan kepada orang yang lebih tua sudah selayaknya dilakukan. 1ebih-lebih
kepada
orang tua dan
guru
kita
sendiri.
$langkah
memprihatinkan, apabila situasi ini terjadi di masyarakat kita. $nak-anak muda sekarang sudah memiliki rasa hormat yang sangat rendah terhadap orang yang lebih tua. 0rang tua yang seharusnya dihormati malah dihujat dengan kata-kata yang tidak pantas dan tidak lagi dihargai. idak jarang siswa melanggar peraturan sekolah dan tidak memperdulikan kata-kata gurunya. Selain itu pengertian akrab dengan guru sekarang sering disalahgunakan seperti merangkul guru, berbicara tidak sopan, dan bercanda yang berlebihan. . endahnya rasa tanggung jawab indi:idu dan warga Negara *ulai rendahnya masyarakat menyadari tentang tanggung jawabnya terhadap bangsa. *ereka lebih cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan umum. Nilai-nilai luhur (ancasila semakin redup dalam menjaga NKI. *asyarakat harus sadar akan tanggung jawabnya untuk menjaga %angsa dan Negara ini. 8angan hanya menuntut hak, utamakan terlebih dahulu tanggung jawab dan kewajiban terhadap bangsa dan negara.
J. *embudayanya ketidakjujuran %anyak praktek ketidakjujuran berkembang dewasa ini. (raktek-praktek ini seakan mendarah daging dalam bangsa ini. Kejujuran telah banyak dicampakkan dari tata pergaulan sosial-ekonomi-politik dan disingkirkan dari
10
bingkai kehidupan manusia. Fenomena ketidak jujuran benar-benar telah menjadi realitas sosial yang menggelisahkan. Drama ketidakjujuran saat ini telah berlangsung sedemikian transparan dan telah menjadi semacam rahasia umum yang merasuk ke berbagai wilayah kehidupan manusia. *ulai dari tingkat rakyat jelata hingga birokrasi pemerintahan tidak luput dari praktek kecurangan. Sebut saja korupsi yang sudah merajalela di negeri ini. ";. $danya saling curiga dan kebencian di antara sesama Kurangnya rasa toleransi terhadap sesama menyebabkan masyarakat saling sentimen terhadap orang lain. *asalah ini sangat dekat dengan S$$. *asyarakat yang Ctidak segolongan dengannya akan dianggap remeh keberadaannya. 9al
ini membuat masyarakat terkotakkan dalam suatu
anatisme berlebihan. @ang berbahaya dari hal ini jika rasa curiga dan kebencian tersebut sudah mengarah ke konrontasi isik. %entrokan berbau S$$ akan terulang lagi dan mengikis rasa persatuan dan kesatuan NKI
#.'. (+$N
(+NDIDIK$N
($N/$SI1$
D$1$*
*+N/+$9
D$N
*+N$N21$NI D+$D$SI %$NS$ IND0N+SI$ +9$D$( NI1$I-NI1$I ($N/$SI1$
(endidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan4keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. 0leh karena itu pengembangan pendidikan haruslah berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. *oral tanpa intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Ialah manusia-manusia yang beriman dan brtawa kepada uhan @ang *aha kemanusiaan, menghargai sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan kebersamaan dan keberagaman, membamgun
11
kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan nilai-nilai pancasila. 0leh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang secara cermat sesuai dengan tujuan pendidikan. (ada giliran selanjutnya akan menjadi potensi bagi proses pembelajaran yang berkualitas Di dalam suatu kehidupan perlu adanya suatu dasar yang digunakan untuk bertumpu atau digunakan untuk berpedoman. Seperi salah satunya di Indonesia, masyarakat Indonesia mempunyai dasar yakni (ancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam (ancasila memiliki rti yang sangat mendalam baik itu secara historis maupun pengalamannya dalam bermasyarakat. Nilai-nilai ini bagi Indonesia merupakan landasan atau dasar, cita-cita dalam melakukan sesuatu juga sebagai moti:asi dalam perbuatannya, baik dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan. (ancasila sebagai sumber dasar ilsaah serta ideologi %angsa dan Negara Indonesia tidak terbentuk serta merta dan mendadak serta diciptakan oleh seseorang begitu saja berdasarkan pertimbangan dan pemikirannya sendiri seperti yang terjadi pada ideologi lain yang ada di Negara lain didunia. Seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia dijadikan suatu tinjauan dalam pembentukan (ancasila. 9al itu dikarakan (ancasila merupakan suatu sumber negara ataupun sumber nilai yang nantinya akan dianut oleh segenap rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupannya dan juga sebagai berometer dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak terkecuali dalam bergaul dengan dunia Internasional. Sehingga dalam pembentukan (ancasila harus mencerminkan kehidupan seluruh bangsa Indonesia. (endidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu indi:idu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain pendidikan karakter mengajarkan bangsa ini, pemuda negeri ini, untuk berpikir cerdas sehingga mampu mengatasi berbagai macam masalah baru yang ada, meningkatkan kemampuan untuk berbaur dengan bangsa lain dengan tetap mempertahankan identitas dan budaya bangsanya. Dijadikannya (ancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai (ancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berpikir dan berbuat, dan hal ini mengaharuskan bangsa
12
Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai (ancasila itu kedalam sikap dan perilaku nyata baik dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (endidikan karakter berbasis nilai-nilai luhur (ancasila adalah media yang tepat untuk merealisasikan hal tersebut, dengan tindakan yang tepat maka akan dihasilkan pula output atau keluaran yang tepat yaitu bangsa Indonesia yang berjiwa (ancasila. anpa adanya realisasi atau perwujudan nyata nilai-nilai luhur tersebut, maka (ancasila hanya tinggal ucapan-ucapan tanpa makna. *oral atau dalam kata lain disebut kesusilaan adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia di masyarakat untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar. 8adi pendidikan moral ditujukan untuk memagari manusia dari melakukan perbuatan yang buruk yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada baik itu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kurun satu dekade ini, bangsa Indonesia mengalami kemunduran moral yang sangat hebat, ditandai dengan tingginya angka freesex atau seks bebas di kalangan remaja, maraknya penggunaan obat-obatan terlarang, seringnya terjadi bentrokan antar warga, antar pelajar, mahasiswa dengan aparat, dan lainnya yang biasanya didasari hal-hal sepele, semakin banyaknya kasus korupsi yang terungkap ke permukaan juga menunjukan degradasi moral tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat biasa, tetapi juga terjadi pada para pejabat yang seharusnya menjadi pengayom dan teladan bagi warganya. (erpaduan atau kombinasi antara pendidikan moral dan pendidikan karakter yang berbasiskan nilai-nilai luhur (ancasila akan berdampak sangat positi terhadap pembentukan karakter dan moral generasi muda bangsa Indonesia. Negara Indonesia dengan berbagai macam masalah yang mendera di dalamnya ibarat sebuah Cpiring yang sudah kotor, yang apabila piring itu digunakan tanpa dibersihkan terlebih dahulu maka akan mengotori tangan pengguna berikutnya. 8adi diperlukan adanya treatment atau perlakuan khusus pada generasi muda sebagai calon penerus pemerintahan, pemegang tongkat estaet kekuasaan dan pengelola negara agar mereka tidak turut melakukan hal-hal negati yang justru akan menimbulkan derita dan krisis berkepanjangan bagi rakyat Indonesia. (erlakuan khusus tersebut berupa penanaman dan peingkatan
13
pemahaman mereka terhadap (ancasila dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. (embinaan generasi muda sejak dini dengan cara memperkenalkan mereka terhadap ideologi (ancasila dan pengaplikasiannya secara nyata merupakan hal mendesak yang harus segera dilaksanakan. Diperlukan andil pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia dalam proses pelaksanaanya. (ancasila dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya menjadi basis atau bahan utama dari pendidikan moral dan pendidikan karakter yang merupakan alat untuk membentuk keperibadian luhur, karakter, dan moral bangsa Indonesia. Dua jenis metode pendidikan tersebut akan saling bekerja sama, melebur menjadi satu, karena pada dasarnya keduanya dirancang untuk menanamkan nilai-nilai luhur (ancasila kepada generasi muda. (endidikan moral dan karakter selanjutnya harus diintregasikan atau dimasukkan ke dalam Sistem (endidikan Nasional karena akan lebih mudah untuk diawasi kualitasnya oleh (emerintah. Selanjutnya harus dibuat satu mata pelajaran khusus yang materinya adalah tentang bagaimana meningkatakan pemahaman siswa terhadap (ancasila dan makna atau nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk kemudian dilatih bagaimana cara pengaplikasiaannya di kehidupan nyataL ini merupakan kegiatan praktek yang harus dilakukan siswa atau peserta didik. Kegiatannya pun bisa dimodiikasi sedemikian rupa oleh guru atau pendidik contohnya kerja bakti bersama masyarakat desa, games atau permainan unik sehingga peserta didik dapat mengerti pesan-pesan moral apa yang didapat dari kegiatan tersebut. *ata pelajaran ini harus sudah ada mulai sejak SD hingga perguruan tinggi karena ini akan sangat membantu dalam pembentukan moral dan karakter generasi muda. Ini akan lebih eekti daripada seminar-seminar atau outbond bertemakan pembentukan karakter yang biasanya berlangsung hanya beberapa jam saja. (adahal untuk mencapai suatu hasil yang maksimal diperlukan usaha yang maksimal pula, tidak bisa didapatkan dengan cara-cara instant atau praktis seperti tersebut.
14
#.). 2S$9$-2S$9$
(+*+IN$9
D$1$*
*+N/+$9
D$N
*+N$N21$NI D+$D$SI %$NS$ IND0N+SI$ +9$D$( NI1$I-NI1$I ($N/$SI1$.
". 9ankamnas melalui pembinaan nilai-nilai (ancasila terhadap pelaku anarkis sehingga selain terdapat eek jera juga terdapat eek moral bagi pelaku sikap anarkis. #. *engoptimalkan media komunikasi dan inormasi 6dalam hal ini pers7 menjadi asilitas yang mendukung penanaman nilai (ancasila melalui siaran yang edukati, sesuai dengan tujuannya dalam 22 (ers (asal ' 22 No. ); ahun "JJJ yang berbunyi (ers Nasional mempunya ungsi sebagai media inormasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. '. (endidikan yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstrukti, mandiri dan kreati menjadi aktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalam menghadapi benturan benturan nilai-niai 6clash o :alue7 yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya. ). Ketegasan penerapan sanksi yang tegas sehingga dapat menjadi shock teraphy 6terapi
kejut7 bagi
pelaku yang
melakukan
tindakan-tindakan
yang
menyimpang. Khususnya kepolisian dan lembaga-lembaga penegak hukum lainnya dengan tidak pandang bulu. <. (encegahan berbagai penyimpangan dengan pendekatan agama ini merupakan substansi dari program (engawasan dengan (endekatan $gama yang meliputi upaya pre:enti dan detekti dengan penanaman nilai-nilai ajaran agama. Karena sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi” mengutip sebuah ayat dalam $l-Muran, maka implikasinya tak ada satu pun akti:itas manusia yang luput dari jangkauan radar-Nya. Implikasi empirisnya, manusia tak mungkin melakukan penyimpangan atau abuse of power jika kesadaran ketuhanan semacam ini benarbenar telah tertanam pada diri mereka.
15
BAB III
3.1. KESIMPULAN
16
Kehidupan yang dinamis dituntut tidak hanya cerdas dalam menyikapi hidup melainan juga diprlukan sikap yang bermoral. *oral sendiri berarti suatu perilaku dan pemahaman yang dimiliki setiap manusia sehinga mampu mengerti setiap tindakan yang dilakukannya adalah benar. Dengan demikian, setiap tindakan harus dipertimbangkan sesuai dengan moral yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, di setiap aspek kehidupan dilihat dari segi indi:idualitas mapun secara umum dibutuhkan sebagai pedoman dalam menentukan arah tindakan yang akan dibutuhkan. *isalnya, dibutuhkan moral sebagai seorang pemimpin dan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. (eran (ancasila disini sangat krusial untuk mengatasi degradasi moral yang sedang terjadi. Diharapkan dengan pendidikan (ancasila yang baik dan benar dapat membuat tingkat moralitas bangsa Indonesia kembali membaik. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk membuat hal ini menjadi kenyataan, baik dari diri sendiri, masyarakat sekitar, serta pemerintah.
3.2. SARAN
2ntuk mengatasi kemerosotan moral sudah selayaknya sebagai umat manusia dan indi:idu yang beradab harus memperhatikan norma-norma yang berlaku dengan menjadi pribadi yang bermoral. *aka, dalam kehidupan bermasyarakat kita harus berpegang teguh pada aturan-aturan moral yang benar. *engingat moral merupakan aktor utama untuk mencapai kesuksesan atas apapun rencana dan tindakan yamg kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
". %( - E (2S$ 6"J<7. Penerapan Pancasila dalam emokrasi di !ndonesia, 8akarta= %( - E (2S$.
17
#. Daryono, * 6"JJ7. Pengantar Pendidikan Pancasila dan "ewarganegaraan, 8akarta= ( ineka /ipta. '. Saksono, atut 6#;;E7. Pancasila #oekarno, @ogyakarta= />. 2rna /ipta *edia 8aya. ). http=44akhmadsudrajat.wordpress.com4#;""4;E4'"4degradasi-moral-dan prinsip-pendidikan-karakter4 <. http=44dhechoiriyah-nurul.blogspot.com4#;"#4;<4peran-pancasila-dalam pendidikan-dan.html A. http=44nuhraini.blogspot.com4#;"#4";4peran-pendidikan-pancasiladalam.html E. http=44ajrinar.blogspot.com4#;"#4""4pendidikan-moral-dan-karakter berbasis.html