AKUNTANSI BIAYA – DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD TUGAS MAKALAH AKUNTANSI BIAYA TENTANG DEPARTEMENTALISASI BIAYA BIAYA OVERHEAD DISUSUN OLEH: SILVIANI
(B.131.12.0325)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN 201!
BAB I PENDAHULUAN •
L"#"$ B%&"'"
Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik manfaatnya untuk Pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Dengan digunakann ya tarif – tarif biaya overhead pabrik yang berbeda – beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemenproduksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif departemen
yang bersangkutan. Departemen biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan hatga pokok. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap bia ya yang terjadi dalm departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif – tarif biaya overhead pabrik yang berbeda – beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhed pabrik sesuai dengan ratif departemen yang bersangkutan.
BAB II PEMBAHASAN
•
P%%$#*" D%+"$#%,%#"&*-"-*
dalah pembagian pabrik ke dalam bagian!bagian yang disebut departemen atau pusat biaya "cost center# yang dibebani dengan biaya overhead pabrik. Dalam departementalisasi biaya overhead pabrik, tarif biaya overhead dihitung untuk setiap departemen produksi dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda diantara departemen! departemen produksi yang ada. Oleh karena itu departementalisasi biaya overhead pabrik memerlukan pembagian perusahaan ke dalam departemen!departemen untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi. Departemen!departemen inilah yang merupakan pusat!pusat biaya yang merupakan tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut. •
M"""# D%+"$#%,%#"&*-"-*
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead p abrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif!tarif biaya overhead pabrik yang berbeda!beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai tarif dari departemen yang besangkutan. $al ini mempunyai akibat terhadap ketelitian terhadap penentuan harga pokok produk. •
T//" T/ /" D%+"$#%,%#"&*-"-* D%+"$#%,% #"&*-"-*
dapun tujuan utama departemenisasi biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut% &. 'ntuk pembebanan pembebanan biaya biaya overhead overhead pabrik pabrik dengan dengan adil dan teliti teliti..
yang bersangkutan. Departemen biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan hatga pokok. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap bia ya yang terjadi dalm departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif – tarif biaya overhead pabrik yang berbeda – beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhed pabrik sesuai dengan ratif departemen yang bersangkutan.
BAB II PEMBAHASAN
•
P%%$#*" D%+"$#%,%#"&*-"-*
dalah pembagian pabrik ke dalam bagian!bagian yang disebut departemen atau pusat biaya "cost center# yang dibebani dengan biaya overhead pabrik. Dalam departementalisasi biaya overhead pabrik, tarif biaya overhead dihitung untuk setiap departemen produksi dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda diantara departemen! departemen produksi yang ada. Oleh karena itu departementalisasi biaya overhead pabrik memerlukan pembagian perusahaan ke dalam departemen!departemen untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi. Departemen!departemen inilah yang merupakan pusat!pusat biaya yang merupakan tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut. •
M"""# D%+"$#%,%#"&*-"-*
Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead p abrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif!tarif biaya overhead pabrik yang berbeda!beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai tarif dari departemen yang besangkutan. $al ini mempunyai akibat terhadap ketelitian terhadap penentuan harga pokok produk. •
T//" T/ /" D%+"$#%,%#"&*-"-* D%+"$#%,% #"&*-"-*
dapun tujuan utama departemenisasi biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut% &. 'ntuk pembebanan pembebanan biaya biaya overhead overhead pabrik pabrik dengan dengan adil dan teliti teliti..
(. 'ntuk pengendalian pengendalian biaya overhead overhead pabrik pabrik yang yang lebih lebih baik. baik. ). 'ntuk 'ntuk pembuat pembuatan an keputu keputusan san oleh oleh manaj manajeme emen. n.
•
S"$"# "#"/ K*-*
gar supaya ketiga tujuan tersebut diatas dapat di capai, dalam depertemenisasi diperlukan syarat atau kondisi!kondisi sebagai berikut % &. *etepatan *etepatan dalam menentukan menentukan jumlah jumlah departeme departemen n produksi produksi maupun maupun pembantu. pembantu. Departemen yang dibentuk terlalu sedikit dapat mengakibatkan pembebanan yang kurang adil dan teliti,dari segi pengendalian menjadi kurang teliti pula. Departemen yang terlalu banyak akan menaikkan jumlah biaya dan waktu yang dikorbankan yang mungkin tidak sesuai dengan manfaatnya. (. Pembagian Pembagian departemen departemen hendaknya hendaknya selaras selaras dengan dengan dengan dengan pembagian pembagian struktur struktur organis organisasi asi di dalam pabrik. ). Dapat dipilih dipilih dasar distr distribusi ibusi,alokas ,alokasi, i, maupun maupun pembebanan pembebanan yang yang tepaat. tepaat. +. Penetuan Penetuan dasar kapasit kapasitas as dan besarnya besarnya kapasita kapasitass dengan tepat tepat yang sesuai sesuai pula pula dengan variabilitas biaya overhed pabrik.
•
"'#$ – "'#$ " *+%$#*,4"'"
aktor!faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menentukan atau memilih departemen! departemen didalam pabrik adalah sebagai berikut % &. Pembagian Pembagian tanggungjaw tanggungjawab ab atas pengola pengolahan han produk produk dan jasa jasa yang di hasilkan hasilkan di dalam dalam pabrik, serta atas biaya yang terjadi. (. -ifat operasi operasional onal dari setiap setiap tahapan tahapan pengolahan pengolahan produk produk dihubungkan dihubungkan dengan dengan gerakan! gerakan! gerakan yang dilalui produk di dalam pabrik. ). okasi dari operasi, operasi, proses proses pengolahan, pengolahan, dan mesin. mesin. +. /umlah /umlah depar departem temen en atau atau pusat pusat biaya biaya yang tepat tepat.. 0. Penyesuaian Penyesuaian mesin, mesin, proses, proses, atau operasi operasi di dalam setiap setiap departem departemen en atau pusat pusat biaya. biaya.
•
P%&" B*"" O%$6%" P"4$*'
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan % •
P%&" 4*"" %$6%" ,%/$/# -*"#".
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya!biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik di kelompokan menjadi beberapa golongan berikut ini% &. B*"" B"6" P%& Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. &. B*"" R%+"$"-* " P%,%&*6"$"" Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang "spareparts#, biaya bahan habis pakai "factory supplies# dan harga perolehan jasa dari pihak luar pe rusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan. &. B*"" T%"" K%$" T*"' L"-/ Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungakan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya kesejahteraan. &. B*"" Y" T*,4/& S%4""* A'*4"# P%*&"*" T%$6""+ A'#*" T%#"+ Biaya!biaya yang termasuk dlam kelompok ini antara lain adalah biaya!biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik. &. B*"" " #*,4/& -%4"* "'*4"# 4%$&"&/" 7"'#/ Biaya!biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya!biay asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen dan biaya amortisasi kerugian trial!run. &. B*"" %$6%" +"4$*' &"* " -%8"$" &"-/ ,%,%$&/'" +%%&/"$" /" #/"*. Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik P1, dan sebagainya.
•
P%&" B*"" O%$6%" P"4$*' M%/$/# P%$*&"'/" "&", H/4/" D%" P%$/4"6" V&/,% P$/'-*
Ditinjau dari perilaku unsure!unsur biaya overhead pabrik dalam hubunganya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan% &. Biaya overhead pabrik tetap adalah Biaya overhead yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. (. Biaya overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. ). Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. 'ntuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya overhead pabrik yang berisfat semivariabel dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan biaya variable.
•
P%&" B*"" %$6%" P"4$*' M%/$/# H/4/"" D%" D%+"$#%,%
Ditinjau dari hubungannya dengan departemen!departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu% &. Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut. 2ontoh% gaji mandor departetemen produksi, biaya depresiasi mesin dan biaya bahan penolong. (. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. 2ontoh% biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik.
•
D%+"$#%,% P$/'-* " D%+"$#%,% J"-" o
P%,*&*6" D%+"$#%,% P$/'-*
aktor!faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jenis departemen yang diperlukan untuk menetapkan tarif overhead departemental yang akurat adalah sebagai berikut%
•
*esamaan operasi dan mesin di setiap departemen
•
okasi dari operasi dan mesin
•
3anggung jawab atas produksi dan biaya
•
$ubungan operasi terhadap aliran produk
•
/umlah departemen o
P%,*&*6" D%+"$#%,% J"-"
/asa yang memberikan manfaat kepada departemen produksi dan departemen jasa lain, dapat diatur dengan cara% •
menetapkan departemen jasa yang terpisah untuk setiap fungsi4
•
menggabungkan berbagai fungsi ke dalam suatu departemen, atau
•
menempatkan beberapa biaya jasa dalam suatu departemen yang disebut tempat penampungan biaya umum pabrik. o
B*"" L"-/ D%+"$#%,%#"&
Biaya langsung departemental dapat dibagi menjadi ke dalam kategori!kategori sebagai berikut% " supervisi, tenaga kerja tidak langsung, dan lembur, "(# tunjangan tenaga kerja, ")# bahan baku tidak langsung dan perlengkapan, "+# perbaikan dan pemeliharaan, serta "0# langsung dengan departemen asalnya, tanpa memperdulikan apakah departemen tersebut adalah departemen produksi atau departemen jasa. •
B*"" T*"' L"-/ D%+"$#%,%#"&
Biaya departemental tidak langsung merupakan biaya overhead yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen karena penggunaan biaya tersebut secara bersama!sama. 5isalnya 4 sewa gedung, penyusutan, asuransi kebakaran, utilitas dsbnya. 5emilih dasar yang sesuai untuk mengalokasikan sebagian besar dari biaya tidak langsung departemental adalah sulit dan besrifat arbitrer. lokasi harus didasarkan pada salah satu dari daftar berikut% •
'kuran konsumsi dari suatu sumber daya4
•
'kuran output4
•
Pengganti yang mencerminkan sumber daya yang dikonsumsi4
•
P%%#/" T"$* BOP D%+"$#%,% 9 M%#% A&'"-* B*""
*arakteristik departemen menyebabkan pemicu biaya yang berbeda, yang digunakan sebagai dasar pembebanan biaya, sehingga berpengaruh pada perhitungan tarif setiap departemen. 2ontoh departemen produksi yang banyak menggunakan mesin, maka tarif BOP lebih tepat menggunakan jam mesin. BOP departemen produksi terdiri atas BOP departemen produksi dan alokasi biaya dari departemen jasa yang digunakan. Oleh karena itu, perlu mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi terlebih dahulu sebelum menghitung tarif BOP departemen. L"'"6L"'"6 P%%#/" T"$* B*"" O%$6%" P"4$*' +%$ D%+"$#%,% ""&"6 -%4""* 4%$*'/#:
&. M%/-/ ""$" B*"" O%$6%" P"4$*' +%$ %+"$#%,% nggaran BOP departemen produksi dan biaya dep artemen jasa terdiri atas anggaran biaya langsung dan biaya tidak langsung, baik yang bersifat variabel maupun tetap. 2ontoh biaya langsung adalah supervisor, bahan penolong, pemeliharaan, bahan bakar dan telepon, karena pemakaiannya dapat ditelusuri langsung melalui alat pengukur. 2ontoh biaya tidak langsung adalah depresiasi gedung yang dipakai bersama!sama oleh beberapa departemen. Depresiasi gedung tersebut dialokasikan pada setiap departemen berdasarkan luas lantai. Penyusunan anggaran biaya overhead per departemen dibagi menjadi empat tahap utama berikut ini% &. Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapastitas yang direncanakan untuk tahun anggaran . Dalam menyusun anggaran di bagi menjadi dua, yaitu % •
Biaya biaya overhead pabarik langsung adalah jenis biaya overhead pabrik yang terjadi atau dapat langsung dibebankan kepada departemen tertentu. 2ontoh% 'pah tenaga kerja tidak langsung merupakan biaya overhead langsung.
•
Penaksiran biaya overhead tidak langsung departemen
•
dalah jenis biaya overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. 2ontoh% Biaya depresiasi gedung, biaya asuransi.
•
Distribusi biaya overhead tidak langsung departemen ke departemen!departemen yang menikmati manfaatnya.
•
5enjumlah biaya overhead pabrik per departemen "baik biaya overhead langsung maupun tidak langsung departemen# untuk mendapatkan anggaran biaya overhead pabrik per departemen "baik departemen produksi maupun departemen pembantu#.
&. Penaksiran Biaya Overhead 3idak angsung Depatemen. •
Biaya tidak langsung departemen Dasar distribusi
•
Biaya depresiasi gedung 5eter persegi luas lantai Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung 5eter persegi luas lantai 6aji pengawas gedug /umlah karyawan.
•
Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku Pajak bumi dan bangunan "PBB# Perbandingan harga pokok aktiva tetap dalam tiap departemen atau perbandingan meter persegi luas lantai.
&. Distribusi Biaya Overhead 3idak angsung Departemen ke Departemen – Departemen yang 5enikmati 5anfaatnya •
Penentuan harga tarif, biaya – biaya overhead pabrik tidak langsung departemen harus distribusikan kepada departemen – departemen yang menempati manfaatnya atas salah satu dasar distribusi tersebut.
&. 5enjumlah Biaya Overhead Pabrik Per Departemen Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik pabrik hanya hanya dihitung untuk departemen – departemen produksi. Dalam perubahan volume kegietan, ke dalam biaya overhead tetap dan biaya ovderhead variabel. (. M%%#"+'" "-"$ "&'"-* 4*"" %+"$#%,% "-" Dasar alokasi biaya departemen jasa tergantung pada pemicu biayanya. 2ontoh% departemen listrik menggunakan dasar alokasi konsumsi kwh departemen pengguna, departemen kafetaria yang banyak menggunakan tenaga karyawan dasar alokasi yang sesuai adalah jumlah karyawan atau jam kerja karyawan. ). M%"&'"-*'" 4*"" %+"$#%,% "-" +"" %+"$#%,% +$/'-* Biaya departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi biaya yang terjadi di departemen tersebut ditambah dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Biaya departemen jasa dapat dialokasikan dengan menggunakan metode langsung, bertahap dan a ljabar. &. M%#% A&'"-* L"-/( Direct Allocation Method ) Pada metode ini biaya departemen jasa hanya dialokasikan ke departemen produksi. 5etode ini dapat diterapkan jika selisih hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan metode lain tidak material atau suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa departemen jasa lainnya. *ebaikan metode ini adalah % "sederhana dan muda dilaksanakan, "(# tepat dipakai pada perusahan perusahan di mana jasa departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja, ")# dari segi pengendalian biaya melalui akutansi pertanggungjawaban, kepada
departemen pembantu hanya bertanggung! jawab atas biaya yang terjadi dan dapat dikendalikan di departemen saja. *elemahan metode ini dalah % " tidak dapat menggambarkan aliran biiaya sesuai dengan jasa yang dinikmati oleh setiap departemen , "(# harga pokok jasa yang di alokasikan terlalu renda karena tidak memperhitunggkan harga pokok dari departemen pembantu lainnya. &. M%#% A&'"-* B%$#"6"+ (Step Method) 5etode ini sering disebut metode alokasi tidak langsung yang tidak bertimbal balik "indirect allocaton method,non reciprocal #, atau metode alokasi bertahap yang urutan alokasinya diatur. Dalam metode alokasi bertahap tidak bertimbal balik digunakan ketentuan! ketentuan sebagai berikut% &. Biaya overhead pabrik depertemen pembantu di samping dialokasikan kepad adepartemen produksi, juga dialokasikan pula kepada departemen pembantu lainya yang dinikmati jasa dari departemen pembantu dialokasikan tersebut. (. $arus ditentukan urutan atau tahapan alokasi biaya departemen pembantu. ). Dalam metode ini dipakai anggapan bahwa suatu departemen pembantu yang biayanya sudah habis di alokasikan tidak lagi memperoleh alokasi biaya dari pembantu lainnya, meskipun departemen pembantu tersebut juga menikmati jasa dari departemen pembantu lain yang biayanya dialokasikan. +. Dalam menyusun tabel alokasi biaya departemen pembantu, di mana departemen produksi diletakkan pada sebelah kiri dan departemen pembantu diletakan pada sebelah kanan, departemen pembantu yang dialokasikan pertama diletakkan pada kolom yang paling kanan demikian seterusnya urutan kedua di kirinya.
M%#% A&'"-* B%$#"6"+ Y" M%,+%$6*#/'" J"-" T*,4"& B"&*' A#"$ D%+"$#%,% P%,4"#/
Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi secara langsung, tanpa memperhitungkan jasa yang antar departemen pembantu. /ika diantara departemen – departemen pembantu terdapat transfer jasa secara timbal balik, dan di dalam pembantu tarif biaya overhead transfer ini akan diperhitungkan, maka perlu dilakukan alokasi biaya overhead antar departemen pembantu, sebelum biaya overhed departemen pembantu akhirnya dialokasikan seluruhnya ke departemen produksi. 3arif distribusi adalah tarif yang digunakan untuk membagikan biaya overhead tidak langsung departemen kepada departemen – departemen yang menikmati manfaatnya, baik departemen pembantu maupun produksi. 3arif lokasi adalah tarif yang digunakan untuk membagikan biaya
overhead departemen pembantu kepada departemen produksi, baik secara langsung maupun bertahap. 3arif Pembebenan adalah tarif yang digunakan untuk membagikan biaya overhead pabrik kepada produk.
M%#% A&'"-* B%$#"6"+ Y" T*"' M%,+%$6*#/'" T$"-%$ J"-" T*,4"& B"&*' A#"$%+"$#%,% P%,4"#/
*arakteristik metode urutan alokasi yang diatur adalah sbb % &. Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan secara bertahap. (. lokasi biaya overhead departemen pembantu diatur urutannya sedemikian rupa sehingga arus alokasi biaya menuju ke satu arah. ). Pedoman umum di dalam mengatur urutan alokasi biaya overhead departemen pembantu, adalah sebagai berikut % &. Biaya overhead departemen pembantu yang jasanya paling banyak dipakai oleh departemen!departemen lain, dialokasikan pada urutan pertama. (. 'rutan alokasi biaya dapat juga didasarkan pada urutan besarnya biaya overhead dalam masing!masing departemen pembantu. ). Departemen pembantu yang paling banyak menerima jasa dari departemen lain, maka diletakkan pada urutan paling akhir dalam proses alokasi biaya overhead. +. -elama melakukan alokasi biaya overhead harus diperhatikan pedoman umum berikut ini % •
3idak diadakan alokasi biaya overhead ke dalam departemen yang biaya overheadnya telah telah habis dialokasikan ke departemen lain. Dengan kata lain tidak dimungkinkan timbulnya arus balik dalam proses alokasi biaya overhead.
•
Departemen!departemen pembantu yang saling memberikan jasa, bila jumlahnya tidak tidak material dan saling mengkompensasi, tidak diadakan alokasi biaya overhead ke dalamnya.
&. M%#% A&'"-* A&"4"$;R%-*+$'"&;M"#$*'-;S*,/" 5etode ini dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. 5etode ini mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa.
*ebaikan dari metode aljabar adalah sebagai berikut % •
•
•
5encerminkan alokasi jasa antar departemen pembantu secara penuh atau timbal balik. ebih teliti dan adil dibandingkan metode alokasi langsung maupun metode alokasi bertahap tidak bertimbal!balik. Dapat menghindar tahapan putaran!putaran metode alokasi kontinyu, jadiwaktu dan biaya alokasi kontinyu, jadi waktu dan biaya alokasi dapat ditekan.
*elemahan metode alokasi aljabar yaitu % pada perusahaan yang memiliki banyak departemen pembantu,misalnya lebih dari ) departemen, seringkali ada persamaan tersamar dalam metode aljabar yang tidak dapat di pecahkan atau diselesaikan. 'ntuk menyelesaikan masalah ini dapat digunakan metode alokasi matrik aljabaryang akan diuraikan secara ringkas pada pembahasan berikutnya. &. M%#% A&'"-* K#*/ Dalam metode alokasi kontinyu merupakan metode alokasi terus menerus dngan cara menutup dan membuka kembali rekening biaya departemen pembantu. 'ntuk tujuan tersebut harus ditentukan urutan alokasi dari biaya departemen pembantu yang dapat di dasarkan atas besarnya biaya sebelum alokasi. Pada metode alokasi kontinyu biaya departemen pembantu dialokasikan berurutan dan dilakukan terus menerus secara timbal balik saampai jumlah biaya departemen pembantu habis atau jumlahnya menjadi relatif kecil, departemen pembantu yang biayanya suda habis dialokasikan akan memperoleh alokasi kembali dari departemen pembantu lainnya, sehingga sering disebut metode alokasi menutup dan membuka kembali. *ebaikan metode alokasi kontinyu adalah sebagai berikut % •
5encerminkan alokasi jasa antar departemen pembantu secara penuh atau timbal balik.
•
ebih teliti dan adil dibandingkan dengan metode alokasi langsung maupun metode alokasi bertahap yang tidak bertimbal balik.
*elemahan metode alokasi kontinyu yaitu % •
Perhitungan yang lebih rumit dibandingkan metode alokasi langsung dan metode alokasi bertahap tidak bertimbal!balik, lebih!lebih pada perusahan yang memiliki banyak departemen pembantu dan biaya overhead pabriknya cukup besar.
+. M%6*#/ T"$* B*"" O%$6%" D%+"$#%,%
-etelah biaya departemen jasa didistribusikan tarif overhead departemen produksi dapat dihitung dengan cara membagi total overhead pabrik final dari setiap departemen produksi dengan dasar alokasi yang dipilih. •
M%/"'" T"$* B*"" O%$6%" D%+"$#%,%
*etika informasi tersedia di akhir setiap minggu atau bulan, overhead pabrik dibebankan dengan cara menambahkan angka overhead pabrik dibebankan ke bagian overhead pabrik dalam kartu biaya pesanan, untuk perhitungan biaya berdasarkan pesanan, atau ke bagian o verhead pabrik dalam laporan biaya produksi departemental, untuk perhitungan biaya berdasarkan proses. /umlah yang dibebankan diikhtisarkan secara periodik untuk membuat ayat jurnal ke buku besar. •
B*"" O%$6%" A'#/"& – T%$%+"$#%,%#"&*-"-*
Overhead pabrik aktual diikhtisarkan dalam akun pengendali overhead di buku besar. 7inciannya dimasukkan dalam buku pembantu overhead pabrik. Departementalisasi overhead mengharuskan setiap biaya dibebankan ke suatu departemen dan juga ke suatu akun biaya pembantu tertentu. Pembebanan ini dikumpulkan dalam kertas kerja analisis overhead departemental, yang berfungsi sebagai buku pembantu overhead. -ebagian besar dari formulir yang digunakan, baik untuk departemen produksi maupun departemen jasa. •
L"'"6L"'"6 * A'6*$ P%$*% *-'"&
angkah!langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut% &. Biaya aktual dari overhead langsung departemental di departemen produksi dan departemen jasa, serta overhead tidak langsung departemental diikhtisarkan. (. -urvei kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang dialami selama tahun tersebut dipersiapkan. ). Biaya aktual dari overhead tidak langsung departemental dialokasikan berdasarkan hasil dari survei akhir tahun. +. Overhead pabrik aktual dibandingkan dengan overhead pabrik dibebankan, baik untuk fasilitas tersebut secara keseluruhan dan untuk setiap departemen produksi, serta jumlah overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dihitung. •
T"$* B*"" O%$6%" L%4*6 "$* S"#/
pabila terjadi tarif overhead pabrik yang keberad aannya terkait lebih dari satu departemen, maka salah satu solusi adalah membagi overhead menjadi dua kategori atau lebih yang disebut tempat penampungan biaya "cost pool #, serta menghitung suatu tarif overhead untuk setiap tempat penampungan biaya. /angan mencampuradukkan pendekatan tarif overhead lebih dari satu dengan keberadaan banyak departemen dalam satu fasilitas.
•
A"&*-*- -%&*-*6 4*"" %$6%" +"4$*'
/ika tarif biaya overhead telah ditentukan pada awal tahun, maka selama tahun anggaran, pesanan atau produk yang diolah dalam departemen produksi yang diolah dalam departemen produksi, dibebani dengan biaya overhead atas dasar tariff tersebut. Biaya overhead yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan dan dicatat selama tahun anggaran tersebut, agar supaya pada akhir tahun dapat dilakukan pembandingan antara biaya overhead yang dibebankan berdasarkan angka taksiran dengan biaya overhead yang sesungguhnya terjadi. angkah!langkah yang harus ditempuh selama tahun anggaran tersebut adalah sebagai berikut % &. 5engumpulkan tiap jenis biaya overhead yang terjadi sesungguhnya dalam masing! masing departemen selama tahun anggaran. (. 5engumpulkan data sesungguhnya yang berhubungan dengan dasar distribusi dan alokasi biaya overhead pabrik. ). 5engalokasikan biaya overhead sesungguhnya departemen pembantu dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada waktu penentuan tarif biaya overhead pabrik. +. 5embandingkan biaya overhead sesungguhnya tiap!tiap departemen produksi dengan yang dibebankan kepada produk berdasarkan tariff, untuk perhitungan biaya overhead yang lebih atau kurang dibebankan. 0. 5enganalisis biaya overhead per departemen.
•
A'/#"-* 4*"" %$6%" +"4$*'
kuntansi biaya overhead pabrik terdiri dari pencatatan% &. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. pabila produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, untuk menampung biaya produksi, di dalam buku besar dibentuk rekening barang dalam proses untuk tiap departemen produksi. Biaya overhead yang dibebankan kepada produk d itampung dalam rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan. 7ekening biaya overhead pabrik yang dibebankan perlu dibentuk untuk tiap departemen produksi. &. Pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
Pencatatan biaya overhead pabrik yang dilakukan dengan mendebit rekening biaya overhead pabrik. Dari data yang dikumpulkan dalam buku pembantu, secara periodik "setiap bulan# dibuat daftar biaya overhead tiap – tiap departemen. &. Penutupan rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan ke rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. (. Perhitungan pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik. 'ntuk menghitung biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan kepada produk, pada akhir periode akuntansi dihitung saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya per departemen. /urnal pembebanan kurang atau lebih biaya overhead per departemen. Penentuan Pembebanan ebi atau *urang Biaya Overhead Pabrik 'ntuk menghitung pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik, pada akhir periode akuntansi dihitung saldo rekening biaya oveerhead pabrik per departemen.
•
P%%#/" T"$* B*"" O%$6%" P"4$*' D"&", M%#% V"$*"4&% <-#*
Dalam metode variable costing, produk hanya dibebani dengan biaya produksi variable saja, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. 3arif biaya pabrik variabel per departemen dihitung dengan langkah % &. Biaya overhead pabrik langsung departemen dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap. (. Biaya overhead pabrik variabel departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi berdasarkan kuantitas jasa yang dikonsumsi oleh departemen pembantu lain dan departemen pembantu. ). Biaya overhead pabrik variabel departemen produksi setelah ditambah dengan biaya overhead pabrik variabel yang diterima dari alokasi biaya departemen pembantu dibagi dengan dasar pembebanan untuk mendapatkan tarif biaya overhead pabrik.
•
A'/#"-* B*"" O%$6%" P"4$*' D"&", M%#% V"$*"4&% <-#*
kuntansi biaya overhead pabrik dalam metode variable costing berbeda dengan akuntansi biaya yang sama dengan metode full costing. Perbedaan tersebut terletak pada % &. Dalam metode variable costing biaya overhead pabrik perlu dipisahkan menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. *emudian pada akhir periode akuntansi tertentu, misalnya pada akhir bulan, dilakukan pemisahan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dengan memindahkan unsure biaya variable ke dalam rekening biaya overhead pabrik variable departemen tertentu dan rekening biaya overhead pabrik tetap departemen tertentu. (. *arena metode variable costing menghendaki pemisahan biaya variable dan biaya tetap, maka alokasi biaya overhead pabrik dari departemen pembantu ke departemen pembantu lain dank e departemen produksi harus selalu memisahkan unsure biaya variable dari biaya tetap. Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka adalah biaya overhead pabrik variable. Dari rekening yang terakhir inilah selisih antara bia ya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk berdasarkan tariff yang ditentukan di muka dengan biaya overhead pabrik variable yang sesungguhnya terjadi. /umlah selisih yang dihitung pada akhir periode akuntansi ini dipindahkan dari rekening biaya overhead pabrik variable sesungguhnya ke rekening 7ugi!aba.
BAB III PENUTUP
•
K%-*,+/&"
Biaya!biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tudak langsung dann biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya dikelompokan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik. Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya overhead p abrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif!tarif BOP yang berbeda!beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan BOP. -esuai dengan departemen bersangkutan.
Friday, December 7, 2012 DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVEREAD PABRI! A" !OMPETENSI 1. Memahami konsep departementalisasi 2. Mengetahui biaya langsung & tidak langsung departemen 3. Mampu menghitung penentuan tarif BOP departemen & metode alokasi biaya departemen jasa 4. Memahami akuntansi BOP . Memahami akuntansi selisih BOP
B" !ONSEP 1#" De$ar%eme&%a'i(a(i !dalah pembagian perusahaan ke dalam unit"unit yang disebut departemen. #epartementalisasi BOP adalah proses pengumpulan dan penentuan tarif BOP per departemen. #epartementalisasi BOP lebih tepat jika pabrik memproduksi berbagai produk yang tidak mele$ati departemen yang sama. %ujuan departementalisasi BOP adalah menentukan biaya produk dengan teliti. Produk yang diproses melalui lebih dari satu departemen akan dibebani dengan tarif yang berlaku di masing"masing departemen. #epartemen diklasikasikan menjadi departemen produksi dan departemen jasa. #epartemen produksi memproses bahan baku menjadi produk jadi' (ontoh) departemen pemotongan dan departemen penjahitan pada perusahaan garment. #epartemen jasa memberikan dukungan kepada departemen produksi dan tidak melakukan pekerjaan produksi' (ontoh) penerimaan' inspeksi dan penyimpanan bahan baku pada perusahaan garment .
S)a'*()a') a*
+ebutkan minimal 3 perusahaan manufaktur atau industri ke(il di sekitar tempat tinggal saudara' beserta produk yang dihasilkan,
b*
-ntuk setiap perusahaan yang tersebut pada poin a* diatas' terdiri atas berapa dan apa saja departemen produksi serta departemen jasanya,
2#" Biaya La&+(&+ - Tida. La&+(&+ De$ar%eme& Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang dapat ditelusur ke departemen tertentu dan dibebankan pada departemen tersebut tanpa melalui proses alokasi. /ontoh depresiasi mesin dan biaya se$a gedung yang digunakan hanya oleh #epartemen Perakitan merupakan biaya langsung departemen tersebut. Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusur ke departemen tertentu dan dibebankan kepada departemen tersebut melalui proses alokasi. /ontoh) depresiasi mesin dan biaya se$a gedung yang digunakan oleh beberapa departemen' tidak dapat ditelusur pemakaiannya se(ara langsung merupakan biaya tidak langsung departemen. Biaya ini dibebankan kepada departemen pemakai melalui proses alokasi.
S)a'*()a'/ a*
+ebutkan biaya langsung departemen pada setiap departemen yang saudara sebutkan pada soal 1b diatas,
b*
+ebutkan biaya tidak langsung departemen pada setiap departemen yang saudara sebutkan pada soal 1b diatas,
#" Pe&e&%a& Tari BOP De$ar%eme& - Me%)de A').a(i Biaya De$ar%eme& a(a 0arakteristik departemen menyebabkan pemi(u biaya yang berbeda' yang digunakan sebagai dasar pembebanan biaya' sehingga berpengaruh pada perhitungan tarif setiap departemen. /ontoh departemen produksi yang banyak menggunakan mesin' maka tarif BOP lebih tepat menggunakan jam mesin. BOP departemen produksi terdiri atas BOP departemen produksi dan alokasi biaya dari departemen jasa yang digunakan. Oleh karena itu' perlu mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi terlebih dahulu sebelum menghitung tarif BOP departemen. angkah"langkah penentuan tarif BOP departemen)
1*. Menyusun anggaran BOP departemen produksi dan anggaran biaya departemen jasa. !nggaran BOP departemen produksi dan biaya departemen jasa terdiri atas anggaran biaya langsung dan biaya tidak langsung' baik yang bersifat ariabel maupun tetap. /ontoh biaya langsung adalah superisor' bahan penolong' pemeliharaan' bahan bakar dan telepon' karena pemakaiannya dapat ditelusuri langsung melalui alat pengukur. /ontoh biaya tidak langsung adalah depresiasi gedung yang dipakai bersama"sama oleh beberapa departemen. #epresiasi gedung tersebut dialokasikan pada setiap departemen berdasarkan luas lantai. /ontoh) biaya depresiasi gedung p5.655. #ata luas lantai masing"masing departemen sebagai berikut) #epartemen
2 uas antai m *
#epartemen !
15
#epartemen B
155
#epartemen 1
63
#epartemen 2
45
7umlah
33
!lokasi biaya depresiasi gedung untuk setiap departemen sebagai berikut) #epartemen ! 8 15 9 33* : p5.655
8 p35.555
#epartemen B 8 155 9 33* : p5.655
8 p25.555
#epartemen 1 8 63 9 33* : p5.655
8 p12.655
#epartemen 2 8 45 9 33* : p5.655
8 p;.555
2*. Menetapkan dasar alokasi biaya departemen jasa #asar alokasi biaya departemen jasa tergantung pada pemi(u biayanya. /ontoh) departemen listrik menggunakan dasar alokasi konsumsi k$h departemen pengguna' departemen kafetaria yang banyak menggunakan tenaga karya$an dasar alokasi yang sesuai adalah jumlah karya$an atau jam kerja karya$an.
3*. Mengalokasikan biaya departemen jasa pada departemen produksi
Biaya departemen produksi yang digunakan untuk menghitung tarif meliputi biaya yang terjadi di departemen tersebut ditambah dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Biaya departemen jasa dapat dialokasikan dengan menggunakan metode langsung' bertahap dan aljabar. a*. Metode langsung Pada metode ini biaya departemen jasa hanya dialokasikan ke departemen produksi. Metode ini dapat diterapkan jika selisih hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan metode lain tidak material atau suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa departemen jasa lainnya. /ontoh)
0eterangan
#epartemen Produksi #epartemen 7asa !
BOP sebelum alokasi Biaya #epartemen 7asa
B
1
p125.55 5
p165.55 5
45
45
255
55
2
p2.65 p45.55 5 5
#asar alokasi) #epartemen 1 jumlah karya$an*
25 355
#epartemen 2 jumlah k$h*
0eterangan
%otal
#epartemen !
BOP sebelum alokasi Biaya #epartemen 7asa
p2;5.5 55 p112.6 55 p3<2.6
#epartemen 7asa B
p125.5 p165.5 55 55
1
2
p2.655 p45.555
0eterangan
%otal
#epartemen
#epartemen 7asa
55 !lokasi departemen jasa)
p36.35 p36.35 =p2.65 5 5 5*
#epartemen 1 #epartemen 2
11.42< BOP setelah alokasi
p3<2.6 55
==p45.55 5*
2;.1
p16. p224.; 2< 1
5
5
=459;5*:p2.655 ke #ept ! dan B ==255955*:p45.555 ke #ept !' 55955*:p45.555 ke #ept B
b*. Metode bertahap9bertingkat9sekuensial Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan se(ara bertahap ke departemen jasa lainnya dan departemen produksi yang telah menerima jasa' dimulai dari biaya departemen jasa yang terbesar. +etelah alokasi biaya departemen jasa pertama dilakukan' departemen tersebut tidak akan mendapatkan alokasi dari departemen jasa lain. /ontoh)
0eterangan
%otal
#epartemen !
BOP sebelum alokasi Biaya #epartemen 7asa
p2;5.5 55 p112.6 55 p3<2.6 55
!lokasi departemen jasa)
#epartemen 7asa B
p125.5 p165.5 55 55
1
2
p2.655 p45.555
0eterangan
%otal
#epartemen
#epartemen 1
p2<.54 p2<.54 =p2.65 p14.25 5 5 5* ==p4.2 5* 1. 3;.<43
#epartemen 2
BOP setelah alokasi
#epartemen 7asa
p3<2.6 55
p164.6 p22.< 1 ;3
5
5
=459155*:p2.655 ke #ept ! dan B' 259155*:p2.655 ke #ept 2 ==255955*:p4.25 ke #ept !' 55955*:p4.25 ke #ept B
(*. Metode aljabar9resiprokal9matriks9simultan Metode ini dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling memberikan jasa. Pada metode ini biaya departemen jasa dialokasikan se(ara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. Metode ini mengalokasikan biaya ke departemen produksi dan antar departemen jasa. /ontoh) Misalkan biaya departemen 1 setelah alokasi adalah > dan biaya departemen 2 setelah alokasi adalah ?' maka persamaan aljabar dirumuskan sebagai berikut)
> 8 2.655 @ 5'35? ? 8 45.555 @ 5'25>
penyelesaian persamaan diatas) > 8 2.655 @ 5'3545.555 @ 5'25>* 8 2.655 @ 12.555 @ 5'56> 5'<4> 8 ;4.655 > 8 <5.555
? 8 45.555 @ 5'25:<5.555*
? 8 ;.555
0eterangan
%otal
#epartemen !
BOP sebelum alokasi Biaya #epartemen 7asa
p2;5.5 55
#epartemen 7asa B
p125.5 p165.5 55 55
19>
29?
p2.655 p45.555
p112.6 55 p3<2.6 55
!lokasi departemen jasa)
p36.55 p36.55 =p<5.55 p1;.555 5 5 5* ==p;.55 p1.455 5* 11.655 2<.555
#epartemen 1 #epartemen 2
BOP setelah alokasi
p3<2.6 55
p16.6 p22.5 55 55
5
=459155*:p<5.555 ke #ept ! dan #ept B' 259155*:p<5.555 ke #ept 2 ==25591555*:p;.555 ke #ep !' 5591555*:p;.555 ke #ept B' 35591555*:p;.555 ke #ept 1
5
4*.
Menghitung tarif BOP departemen produksi dengan (ara membagi departemen setelah alokasi dengan dasar pembebanan setiap departemen.
BOP
/ontoh) Perhitungan tarif BOP menggunakan metode langsung dalam mengalokasikan biaya departemen jasa' jika diketahui estimasi jumlah jam mesin pada departemen produksi ! adalah 1555 jam dan estimasi jumlah jam kerja langsung pada departemen produksi B adalah 155 jam.
0eterangan
%otal
#epartemen Produksi !
BOP sebelum alokasi
p2;5.555 p125.55 5 Biaya #epartemen 7asa p112.655
B
#epartemen 7asa 1
2
p165.555 p2.655
p45.555
p3<2.655 !lokasi departemen jasa)
p36.355
#epartemen 1
p36.355
11.42<
=p2.655*
2;.1
==p45.555 *
#epartemen 2 BOP setelah alokasi
p3<2.655 p16.2 <
#asar pembebanan %arif
p224.;1
1555 7M
155 70
p16'3
p224';;
5
7M jam mesin*' 70 jam kerja langsung*
S)a'*()a') 1.
P% +ukses terdiri atas dua departemen produksi' pemotongan dan perakitan' dan dua departemen jasa' pemeliharaan dan administrasi. Biaya departemen pemeliharaan didistribusikan berdasarkan kaki persegi' dan biaya departemen administrasi didistribusikan berdasarkan jumlah karya$an. Biaya departemen jasa hanya didistribusikan ke departemen produksi. %arif BOP departemen produksi
5
dihitung berdasarkan jam mesin. Buat distribusi BOP dan hitung tarif BOP berdasarkan data tahunan yang diestimasikan sebagai berikut)
Pemotongan
Perakitan Pemeliharaan
7umlah karya$an
15
0aki persegi 7am mesin
155
21.555
<.555
2.555
25.555
!nggaran BOP p25.555 p425.555
2.
!dministrasi
45
35
4.555
3.555
p255.555
p15.555
P% Akhtiar memiliki dua departemen produksi' pen(ampuran dan penyelesaian' serta dua departemen jasa' kafetaria dan desain produk. Perusahaan membebankan biaya departemen jasa ke departemen jasa lain' tetapi setelah biaya suatu departemen telah didistribusikan' tidak ada biaya yang dibebankan kembali ke departemen tersebut. 0afetaria didistribusikan pertama kali' berdasarkan jumlah karya$an' dan desain produk didistribusikan berdasarkan jumlah pesanan produk. #alam menghitung tarif BOP yang telah ditentukan sebelumnya' jam mesin digunakan sebagai dasar di kedua departemen produksi. itung tarif BOP yang ditentukan sebelumnya untuk departemen pen(ampuran dan departemen penyelesaian berdasarkan data yang diestimasi sebagai berikut)
0afetaria
#esain
Produk
Pen(ampuran
Penyelesaian !nggaran BOP
p15.555
7umlah karya$an 7umlah pesanan produk 7am mesin
3.
p5.555 15
p154.555
p255.555
6
135
155
255
45.555
65.555
BOP departemen yang diestimasikan untuk departemen produksi + dan %' serta biaya yang diestimasikan untuk departemen jasa C' D dan E sebelum distribusi dari departemen jasa manapun* adalah)
#epartemen Produksi
#epartemen 7asa
+
p65.555
C
p25.555
%
p<5.555
D
p25.555
E
p15.555
+aling ketergantungan antar departemen adalah sebagai berikut) 7asa #isediakan Oleh #epartemen
C
Produksi F +
"
35G
45G
Produksi F %
5G
45G
35G
7asa F C
"
25G
"
7asa F D
25G
7asa F E
35G
Pemasaran
D
E
"
"
15G
"
"
"
0antor -mum
25G "
155G
" 155G
15G 155G
#iminta) a*. itung jumlah BOP yang diestimasikan untuk setiap departemen jasa setelah transfer biaya resiprokal dihitung se(ara aljabar. b*. itung total BOP setiap departemen produksi dan biaya departemen E yang dibebankan ke departemen pemasaran dan kantor umum.
3#" A.&%a&(i BOP a*. BOP dibebankan BOP dibebankan ke produk atau pesanan menggunakan tarif yang berlaku pada setiap departemen produksi. /ontoh) jumlah pemakaian jam mesin sesungguhnya departemen produksi ! ;55 jam' dengan tarif p165 per 7M' total BOP departemen produksi ! sebesar p12;.555. 7umlah pemakaian jam kerja langsung departemen produksi B 1.555 jam' dengan tarif p15 per 70' total BOP departemen produksi B sebesar p15.555. 7urnal pen(atatan pembebanan BOP departemen ! dan B sebagai berikut)
Barang #alam Proses F #epartemen ! p12;.555 Barang #alam proses F #epartemen B p15.555 BOP dibebankan F #epartemen !
p12;.555
BOP dibebankan F #epartemen B
p15.555
b*. BOP sesungguhnya BOP sesungguhnya diakumulasi pada setiap departemen produksi' dan ditambahkan dengan biaya alokasi dari departemen jasa. Proses alokasinya sama seperti proses alokasi untuk BOP pembebanan. /ontoh) !lokasi biaya sesungguhnya departemen jasa menggunakan metode langsung.
0eterangan
#epartemen Produksi #epartemen 7asa !
B
1
2
0eterangan
#epartemen Produksi #epartemen 7asa
BOP sebelum alokasi
p11;.55 5
p122.55 5
45
45
255
55
Biaya #epartemen 7asa
p65.55 p42.55 5 5
#asar alokasi) #epartemen 1 jumlah karya$an*
25 355
#epartemen 2 jumlah k$h*
0eterangan
%otal
#epartemen !
BOP sebelum alokasi Biaya #epartemen 7asa
p245.5 55
#epartemen 7asa B
p11;.5 p122.5 55 55
1
2
p65.555 p42.555
p152.5 55 p342.5 55
!lokasi departemen jasa)
p35.55 p35.55 =p65.55 5 5 5*
#epartemen 1 #epartemen 2
12.555 BOP setelah alokasi
p342.5 55
==p42.55 5*
35.555
p165.5 p1;2.5 55 55
=459;5*:p65.555 ke #ept ! dan #ept B ==255955*:p42.555 ke #ept !' 55955*:p42.555 ke #ept B
5
5
7urnal pen(atatan BOP sesungguhnya departemen produksi ! dan B)
BOP sesungguhnya F #epartemen !
p11;.555
BOP sesungguhnya F #epartemen B
p122.555
Berbagai rekening dikredit
p245.555
7urnal pen(atatan alokasi biaya departemen jasa)
BOP sesungguhnya F #epartemen !
p35.555
BOP sesungguhnya F #epartemen B
p35.555
Biaya departemen 1
BOP sesungguhnya F #epartemen !
p65.555
p12.555
BOP sesungguhnya F #epartemen B
p35.555
Biaya departemen 2
p42.555
4#" A.&%a&(i Se'i(i5 BOP 7ika jumlah BOP sesungguhnya tidak sama dengan jumlah BOP dibebankan' maka pada akhir periode dibuat jurnal pen(atatan selisih pembebanan' tetapi sebelumnya perlu menutup BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya)
BOP dibebankan F #epartemen !
p12;.555
BOP dibebankan F #epartemen B
p15.555
BOP sesungguhnya F #epartemen !
p12;.555
BOP sesungguhnya F #epartemen B
p15.555
Men(atat selisih BOP' jika selisih tersebut dibebankan pada arga Pokok Penjualan sebagai berikut)
+elisih BOP F #epartemen !
p32.555 p12;.555"p165.555*
selisih BOP F #epartemen B
p32.555 p15.555"p1;2.555*
BOP sesungguhnya F #epartemen !
p32.555
BOP sesungguhnya F #epartemen B
p32.555
arga Pokok Penjualan
p64.555
+elisih BOP F #epartemen !
p32.555
+elisih BOP F #epartemen B
p32.555
S)a'*()a'/ 1*. #ata biaya P% H bulan !gustus 2556 sebagai berikut)
#epartemen jasa
Pemeliharaan
Penyimpanan
p3.555.555
#epartemen produksi Pen(etakan
p4.555.555
Pen(ampuran
p.55.555
p.555.555
0apasitas) #epartemen
7am kerja
uas lantai m2*
7umlah Permintaan
Pemeliharaan
<55
5
15
Penyimpanan
;55
135
45
Pen(ampuran
1.<55
55
2.455
Pen(etakan
1.455
2.455
1.255
!lokasi biaya dari departemen pemeliharaan adalah luas lantai' departemen penyimpanan menggunakan jumlah permintaan. %arip BOP departemen pen(ampuran p2.5559jam dan departemen pen(etakan p4.5559jam. !lokasi BOP menggunakan metode langsung. Berdasarkan data diatas' buat tabel alokasi BOP sesungguhnya' hitung selisih BOP' dan buat jurnal untuk men(atat alokasi BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan.
2*. P% Bangkit pada tahun 2556 memiliki data sebagai berikut)
#epartemen H
#epartemen >
Cstimasi BOP
p6.555.555
p4.555.555
Cstimasi B%0
p65.555.555
p36.555.555
Cstimasi jam kerja langsung Cstimasi jam mesin
4.255
3.255
1.655
<55
#epartemen H menetapkan tarif berdasarkan jam mesin' dan departemen > berdasarkan biaya tenaga kerja langsung. #ata biaya bulan !pril 2556 sebagai berikut) #epartemen H
#epartemen >
BOP
p.<55.555
p2.;55.555
B%0
p.;55.555
p2.255.555
7am kerja langsung
35
2.455
7am mesin
15
;55
Berdasarkan data diatas) a*. itung tarif BOP departemen H dan departemen > b*. itung selisih BOP setiap departemen pada bulan !pril 2556