I.
Deskripsi Kegiatan Proyek Proyek Pembangunan Mall
Rencana pembangunan mall beserta sarana dan prasarananya akan didirikan pada tanah seluas ««.. Ha. Secara umum, mall terdiri dari bangunan utama dan bangunan pendukung lain berupa rumah toko (ruko), taman bermain, dan tempat parkir. Bangunan utama terdiri dari 2
««. lantai dengan luas bangunan «« m , kemudian akan dibuat sebanyak ««.. buah 2
rumah toko dengan luas bangunan masing-masing «««« m . Untuk taman bermain 2
2
direcanakan seluas «««« m dan untuk tempat parkir park ir seluas ««««m . Kebutuhan air bersih yang akan digunakan sekitar ««««.. L/hari. Adapun sarana penunjang yang akan dibangun yaitu: a. Pembuatan jalan, baik itu di dalam lokasi mall maupun diluar lokasi mall seperti jalan yang berada di tengah-tengah lahan yang akan dijadikan mall, digeser ke dekat sungai dengan panjang «««.. m dan lebar «««. m b. Pemasangan instalasi listrik , dipilih sumber tenaga PLN dan sebagai cadangan menggunakan tenaga diesel/generator. c. Pemasangan jaringan telepon d. Pemasangan
jaringan
air
bersih,
dimana
akan
menggunakan
1.1 Uraian 1.1.1
Rencana Tahapan Proyek
Tahapan pra konstruksi :
Tahapan ini dilakukan sebelum dimualainya kegiatan pembangunan mall dari perencanaan sampai persiapan lahan siap dilakukan pekerjaan konstruksi. Adapun kegiatannya yaitu: a. Survey lokasi Survey yang dilakukan antara lain survey luas lahan, survey kelayakan lahan dan keadaan lingkungan di sekitarnya serta keadaan sosial daerah tersebut, dimana hasil survey tersebut dipaparkan pada rona awal. b. Kegiatan perijinan Perizinan bangunan gedung meliputi izin lokasi, advice planning, Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB), UKL UPL, HO (ijin gangguan), IMB (ijin mendirikan bangunan), dan perijinan lainnya sesuai dengan perturan daerah tempat gedung berdiri. Permintaan ijin, wajib dilakukan untuk mendirikan sebuah bangunan agar nantinya jika terjadi sesuatu terhadap lahan tersebut ada jaminan dari pemerintah. c. Kegiatan pembebasan lahan
a. Mobilisasi tenaga kerja Yaitu kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk pelaksanaan pembangunan perumahan. Kebutuhan tenaga kerja d iperkirakan sebesar «««.. tenaga kerja. b. Pembuatan base camp/barak kerja Yaitu pembuatan pos untuk semua kegiatan dengan cara membuat suatu bangunan khusus buat para kontraktor dan penempatan bahan-bahan material bangunan. c. Pembuatan jalan kerja Pembuatan ini bertujuan untuk jalan bagi kendaraan pengangkut material seperti semen, pasir, batu-batuan, besi, dan lain-lain dan juga sebagai jalan bagi alat-alat berat dan jalan bagi para pekerja proyek. d. Mobilisasi alat berat dan material Alat-alat berat yang dibawa dan akan digunakan seperti bulldozer, excavator, vibro roller, damp truk dan peralatan lainnya dimana akan digunakan untuk mengangkut material seperti pasir, semen, batu-batuan, besi, dll. e. Pembangunan gedung mall
sampah dikumpulkan terlebih dahulau di bak pengumpulan sampah kemudian dibaung ke TPS. 1.1.3
Tahapan pasca konstruksi.
a. Kegiatan operasional mall Mall akan banyak dikunjungi orang untuk berbagai tujuan, karena mall merupakan ruang public yang dapat digunakan oleh siapa pun. ««««. b. Perawatan bangunan, seperti melakukan pengecatan ulang pada bangunan yang sudah rusak warnanya. c. Perawatan lingkungan, seperti: y
Penyiraman tanaman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari.
y
Pemangkasan tanaman dilakukan apabila tanaman tersebut sudah tua atau mengganggu.
y
Perawatan drainase dilakukan dengan cara melakukan monitoring terhadap saluran tersebut secara berkala.
II.
Penentuan Dampak
No
Dampak potensial
Evaluasi dampak potensial
Dampak penting hipotetik
Pra Konstruksi
Pada kegiatan pra kontruksi tidak menghasilkan dampak bagi kesehatan masyarakat, maka dari itu tidak dilakukan evaluasi dampak potensial. Konstruksi 1.
Kebisingan
Kebisingan yang berasal dari suara kendaraan berat, Kebisingan akibat pengangkut alat berat, material, dan suara mesin-mesin yang digunakan lalu dari kegiatan pembanguan. Kebisingan ini dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar proyek pembangunan.
2.
Getaran
Getaran berasal dari kendaraan berat yang melintas, penurunan alat berat dan material, pemancangan tiang yang tentunya getaran ini akan dirasakan oleh warga sekitar proyek pembangunan
3.
Pencemaran udara
Pencemaran kendaraan
udara berat
disebabkan yang
oleh
melintas
emisi
serta
dari
aktivitas
pembangunan yang menyebabkan konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb, di udara meningkat. 4.
Perubahan suhu
Suhu
menjadi
panas
karena
pohon-pohon
sebelumnya sudah tidak ada karena ditebangi.
yang Perubahan
suhu
pembangunan
karena
polusi
akibat
5.
Penyakit ISPA
Keberadaan debu di udara dalam konsentrasi yang cukup tinggi dapat menyebabkan warga sekitar proyek menderita penyakit ISPA
6.
Kuntitas
dan Dalam kegiatan konstruki (pembangunan) tentunya Kualitas dan kuantitas air menurun pada saat
kualitas
air membutuhkan air untuk menunjang kegiatan tersebut. kemarau.
menurun
Jumlah air yang dibutuhkan sangatlah banyak, dan untuk memenuhi kebutuhan air tersebut maka sumber air yang digunakan adalah air tanah. Sehingga kuantitas air tanah bisa berkurang dan kualitasnya pun bisa menurun karena kontaminasi lumpur pada kegiatan pembangunan.
7.
Adanya
vektor Keberadaan vektor penyakit seperti nyamuk dapat
penyakit
terjadi dan karena adanya genangan-genangan air berupa
binatang penggangu lubang galian yang dapat menjadi breeding place nyamuk, kemudian ada lalat dan tikus karena ada tumpukan sampah dari aktivitas pekerja proyek. 8.
Penularan penyakit
Penularan penyakit dapat terjadi dari pekerja yang berasal dari daerah endemic penyakit menular, dia dapat menularkan kepada sesama pekerja bahkan kepada warga sekitar
9.
Timbulan sampah
Aktivitas para pekerja bangunan dapat menghasilkan Sampah yang dihasilkan pengunjung yang sampah, dan tentunya dari kegiatan konstruksi pun melihat proyek
menghasilkan sampah. 10.
Bertambahnya
Para pekerja bagunan yang datang dari luar daerah, Membuat masyarakat ingin menetap didaerah
kepadatan
akan menyebabkan jumlah penduduk di wilayah tersebut karena adanya mall
penduduk
pembangunan mall bertambah sehingga kepadatan penduduk bertambah.
11.
Kerusakan jalan
Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh lalu lalangnya Banyaknya kendaran yang melintas, apalagi truk
pengangkut
material
dapat
menyebabkan saat
musim
hujan
kerusakannnya
kualitas
tumbuhan
bisa
kecelakaan lalu lintas sehingga bisa menimbulkan bertambah parah kemacetan dan tentunya polusi udara. 12.
Perubahan
Pengalihfungsian
ekosistem
pembabatan tumbuhan di lokasi proyek pebangunan, pencemaran udara dari pembangunan dan
lingkungan
menyebakan ekosistem lingkungan berubah, seperti berkurangnya burung yang berterbangan di tidak
adanya
sawah,
belut
penebangan
sawah,
ular,
pohon
bebek,
dan Menurunnya
akibat
karena sekitar proyek
habitatnya telah tidak ada. I Pasca konstruksi 1.
Penurunan kualitas Untuk memenuhi kebutuhan air pada operasional Kualitas dan kuantitasnya menurun pada saat dan tanah
kuantitas
air kegitan mall, sumber air yang digunakan adalah air musim kemarau tanah artesis. Dalam pemakaian air yang banyak makan kuantitas
air
tanah
dangkal
yang
dipakai
oleh
masyarakat sekitar menjadi berkurang dan kualitasnya pun dapat turun selain karena kuantitas air menurun dan terkontaminasi lumpur atau tanah pada sumur bor,
penurunan kualitas air tanah ini dapat disebabkan oleh limbah domestic yang diserapkan ke dalam tanah. 2.
Kebisingan
Kebisingan berasal dari kegiatan lalu lintas yang Kebisingan
akibat
mobil-mobil
pengirim
semakin ramai karena berdatangannya para pengunjung barang ke mall dan pengiriman barang dari ke mall. 3.
Pencemaran udara
mall ke konsumen
Pencemaran udara karena
lalu
lalang kendaraan Pencemaran udara seperti asap masakan dari
pengunjung mall, bahkan dapat terjadi kemacetan pedagang kaki lima disekitar mall, dan asap karena banyak angkot yang berhenti di sekitar mall.
rokok dari pedagang, supir angkot, pembeli atau pengunjung dan masyarakat sekitar.
4.
Timbulan sampah
Timbulan
sampah
berasal
dari
hasil
kegiatan Timbulan
sampah
yang
dihasilkan
oleh
operasional mall, seperti dari sampah kemasan barang- pedagang kaki lima disekitar mall barang, sampah bahan makanan dan makanan dari unit usaha resto. 5.
Limbah domestic
Limbah dari toilet, westafel, bak cuci piring usaha resto.
6.
Perubahan suhu
Suhu atau iklim dikawasan perumahan menjadi panas Perubahan suhu karena polusi dari kendaraan karena pohon-pohon yang sebelumnya sudah tidak ada yang lalu lalang disekitar mall karena ditebangi.
III.
No
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Sumber Dampak
Tolak Ukur
Penting
Dampak
Tujuan Rencana
Rencana Pengelolaan
Periode
Institusi
Pengelolaan
Lingkungan
Pengelolaan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Lingkungan
Prakonstruksi
Pada kegiatan pra kontruksi tidak menghasilkan dampak bagi kesehatan masyarakat, maka dari itu tidak dilakukan evaluasi dampak potensial. Konstruksi 1
Pasca Konstruksi
IV.
No
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Dampak
Sumber Dampak
Penting
Penting
Parameter
Tujuan Rencana
Metoda
Institusi
Pemantauan
Pemantuan
Pemantauan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Hidup
Hidup
Lingkungan Hidup yang Dipantau
Prakonstruksi
Konstruksi 1
Munculnya
Mobilisasi tenaga kerja
masyarakat
Untuk
mengetahui
penyakit
munculnya
menular
menular / mengetahui ada
penyakit
tidaknya pengelolaan
oleh
pengelola 2
Timbulan
Aktivitas
sampah
sehari-hari Jumlah
pekerja,
pembangunan
kegiatan sampah
timbulan Untuk
mengetahui
timbulan sampah yang terdapat dilokasi mall dan
sekitarnya
/
mengetahui tidaknya
ada pengelolaan
oleh pengelola 3
Kebisingan
-
-
4
Emisi
Untuk
mengetahui Sound level meter
basecap/barak
kebisingan
di
kerja
mall / untuk mengetahui
Pembuatan jalan
ada
kerja
Mobilisasi
debu
-
5
Pembuatan
Pb, Sox, NOx
-
alat
sekitar
tidaknya pengelolaan
oleh
pengelola
berat
dan debu
Untuk mengetahui debu HVS dan PDS
material
di sekitar mall / untuk
Pematangan
mengetahui
lahan
tidaknya
Pemancangan
oleh pengelola
tiang
CO,
kebisingan
Gas
ada pengelolaan
Untuk mengetahui gas- multilog
Pendirian
gas di sekitar mall /
bangunan
untuk mengetahui ada tidaknya
pengelolaan
oleh pengelola 6
getaran
7
Keberadaan vector
Getaran
Untuk mengetahui
Vibration meter
Nyamuk, lalat, tikus
Lalat = fly grill
Nyamuk
=
penykit
dan
container
index,
binatang
bretau index
pengganggu
Tikus = jumlah tikus
(1
tikus
menunjukan adanya 20 tikus) 8
Penurunan kualitas kuantitas
air
dan air
tanah Pasca Konstruksi