Proses pembuatan ikan sarden kaleng - Food TechnologyDeskripsi lengkap
Proses pembuatan ikan sarden kaleng - Food TechnologyFull description
iqifDeskripsi lengkap
Keju
DIAGRAM ALIRDeskripsi lengkap
diagram alir pembuatan bakso dari mulai penyiapan bahan baku hingga produk jadiFull description
Proses Pembuatan Kertas
Full description
Alur Kerja Quality Control BatubaraFull description
ntdu,dcuyyjDeskripsi lengkap
kerja praktekFull description
Full description
Air MinumFull description
Deskripsi lengkap
Sop h Alert Diagram AlirDeskripsi lengkap
2016 Diagram Alir Ohm-kirchoffFull description
2016 Diagram Alir Ohm-kirchoffDeskripsi lengkap
Cara membuat diagram alir dalam SOPFull description
3.3 Diagram Diagram Alir a. Proses Proses pembuata pembuatan n Sirup Sirup Malto Maltosa sa (Kelomp (Kelompok ok 4)
Tepung Beras
Tepung Tepung Beras ditimbang sebanyak 30
Tepung Tepung Beras dilarutkan dengan aquades 100 ml
Larutan tepung diukur pH-nya dengan pH meter.
Ditambahkan HCl sehingga pH-nya mencapai pH ptimum yaitu !"#-#
Ditambahkan 0"# ml en$im %-amilase
Dipanaskan dengan suhu &0 C selama 1 'am dan diaduk
(irup )altsa
(irup )altsa diambil sedikit dan ditambahkan larutan idin 1 tetes dan diaduk
Diamati *arna dan kekentalan dari (irup
(isa supernatan disentri+uge agar terpisah antara padatan dengan cairan
Dilihat ttal padatan terlarut menggunakan re+raktmeter
b. Pembu Pembuata atan n Sirup Sirup Glukos Glukosa a
(irup )altsa
Diukur pH dengan pH meter
Ditambahakan dengan ,H sehingga pH-nya mencapai pH ptimum" yaitu #"#
Ditambahkan en$im gluksidase 0"# ml dan diaduk
Diinkubasi dengan suhu 0 C selama /! 'am
(irup luksa
Sirup Glukosa diambil sedikit dan ditambahkan larutan iodin 1 tetes dan diaduk
Diamati warna dan kekentalan dari Sirup Glukosa
Sisa supernatan disentrifuge agar terpisah antara padatan dengan cairan
Dilihat total padatan terlarut menggunakan refraktometer
4.2 Pembahasan
raktikum ini mengenai prses pembuatan sirup maltsa dan sirup gluksa secara en$imatis. luksa adalah gula yang dihasilkan dari hasil hidrlisis yang sempurna dari selulsa seperti pati dan maltsa. )altsa adalah disakarida yang dihasilkan dari hidrlisis dari sebagian leh pemecahan en$im amilase dari pati. (irup gluksa atau sering disebut gula cair dibuat melalui prses hidrlisis pati. rses pembuatan maltsa hampir sama dengan pembuatan sirup gluksa" namun hanya mencapai tahap liqui+ikasi. 2pabila dilan'utkan prses sakari+ikasi maka akan dihasilkan sirup gluksa. (ehingga sirup maltsa sering disebut 'uga dengan sirup gluksa dengan D rendah 4aman" 1&516.
Hidrlisa en$im dilakukan menggunakan bantuan en$im %-amilase dan en$im glukamilase 4amilgluksidase6. n$im %-amilase digunakan pada prses likui+ikasi" sedangkan glukamilase digunakan pada prses sakari+ikasi. Hidrlisa en$im lebih banyak memberikan keuntungan dibandingkan dengan hidrlisa asam. Hidrlisa en$im menghasilkan kn7ersi yang lebih besar 'ika dibandingkan dengan hidrlisa asam. Hidrlisa en$im 'uga dapat mencegah adanya reaksi e+ek samping
karena
si+at
katalis
en$im
sangat
spesi+ik"
sehingga
dapat
mempertahankan +la7r dan arma bahan dasar 4aman" 1&516.
,ali ini akan dibahas mengenai prses pembuatan sirup maltsa. (irup maltsa ini dibuat dari sumber pati berbeda" yaitu pati yang berasal dari tepung terigu dan tepung beras. ati singkng dari tepung tapika memiliki rasi 189 amilsa dan 539 amilpektin 4Beynum dan :els" 1&5#6. ati 'agung tersusun atas /#9 amilsa dan 8#9 amilpektin 4,earsley" 1&. ati di tepung ketan tersusun atas 19 amilsa dan &&9 amilpektin. ati beras dari tepung beras memiliki rasi 189 amilsa dan 539 amilpektin 4,s*ara" /00&6. ati gandum dari tepung terigu memiliki rasi /59 amilsa dan 8/9 amilpektin 4aman" 1&516.
ati terdiri dari dua +raksi yang dapat dipisahkan dengan air. ;raksi terlarut disebut amilsa dan +raksi tidak larut disebut amilpektin. 2milsa mempunyai struktur
lurus
dengan
ikatan
%-41"!6-D-gluksa"
sedangkan
amilpektin
mempunyai cabang dengan ikatan %-41"!6-D-gluksa sebanyak !-#9 dari berat
ttal. (emakin kecil kandungan amilsa atau semakin tinggi kandungan amilpektinnya" semakin lekat nasi tersebut 4
rses pembuatan sirup maltsa dia*ali dengan prses pretreatment yaitu membuat bubur pati beras atau pati tapika yaitu melarutkan 30 gr tepung beras atau ke dalam 100 ml air sehingga ter'adi gelatinisasi. Larutan tepung beras diukur pH-nya dengan pH meter agar mencapai pH ptimum pada prses liqui+ikasi" yaitu yaitu #-#"# atau -"# sehingga en$im %-amilase dapat beker'a secara maksimum. =amun" pada praktikum ini pH yang digunakan pada prses liqui+ikasi adalah !"#-#" maka perlu ditambahkan asam kuat HCl hingga pH larutan tersebut mencapai pH !"#-#. (etelah pH-nya ptimum" masuk ke tahap liqui+ikasi yang dia*ali dengan memasukan en$im %-amilase sebanyak 0"# ml. Dilakukan pemanasan dengan suhu &0 C selama 1 'am dan diaduk. (irup maltsa yang telah terbentuk kemudian diamati kekentalannya dan dituang sedikit ke dalam tabung kecil untuk ditetesi larutan idin yang digunakan untuk medeteksi adanya pati 4suatu plisakarida6 atau gluksa. (isa supernatan disentri+uge agar terpisah antara padatan dengan cairan dan dilihat ttal padatan terlarut menggunakan re+raktmeter.
ada prses hidrlisis pati" terdapat tiga tahapan dalam mengkn7ersi pati yaitu tahap gelatinisasi" likui+ikasi dan sakari+ikasi. Tahap gelatinisasi merupakan tahap pembentukan suspensi kental dari butir pati" tahap likui+ikasi yaitu hidrlisis pati parsial yang ditandai dengan menurunnya 7isksitas" sedangkan sakari+ikasi merupakan prses lebih lan'ut dari hidrlisis untuk menghasilkan gluksa 4(hi" al ."
et.
/0006. n$im %-amilase umumnya digunakan pada tahap likui+ikasi pati pada
prses pembuatan gula cair. n$im %-amilase banyak diman+aatkan untuk industri gula cair seperti gluksa" maltsa" dekstrsa" alkhl" dan prses bikn7ersi pati men'adi mnmernya. rses likui+ikasi berlangsung pada suhu sekitar &0>C sehingga % -amilase termstabil sangat tepat untuk prses ini. rses permbakan pati leh %-amilase pada tahap liqui+ikasi hanya sebagian atau parsial" sehingga sirup gluksa yang dihasilkan memiliki D rendah atau dapat disebut 'uga dengan sirup maltsa 4Lestari" /0016.
,er'a en$im dipengaruhi leh beberapa +aktr" terutama adalah substrat" suhu" keasaman" k+aktr dan inhibitr. Tiap en$im memerlukan suhu dan pH 4tingkat keasaman6 ptimum yang berbeda-beda karena en$im adalah prtein" yang dapat mengalami perubahan bentuk 'ika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai" en$im tidak dapat beker'a secara ptimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan en$im kehilangan +ungsinya sama sekali. (ebagian besar en$im beker'a secara khas" yang artinya setiap 'enis en$im hanya dapat beker'a pada satu macam senya*a atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap en$im yang bersi+at tetap. (ebagai cnth" en$im %-amilase hanya dapat digunakan pada prses permbakan pati men'adi maltsa 4Bassett" 1&&!6.
n$im %-amilase 4% -1"!- glukan !- glukanhidrlase" .C 3./.1.16 merupakan enden$im yang menghidrlisis ikatan % -41"!6-gliksida dari bagian dalam secara acak baik pada amilsa maupun amilpektin. 2kti7itas en$im %-amilase dipengaruhi leh beberapa +aktr yang diantaranya adalah pH dan suhu. n$im % -amilase mempunyai kndisi ptimum pada suhu &0-10#>C dengan pH !"#-#. (ehingga perlu penambahan asam kuat HCl digunakan agar pH dari bubur pati ini mencapai pH ptimum dan en$im %-amilase dapat beker'a secara maksimal. (uhu yang terlampau tinggi dari kndisi ptimum akan menganggu dan merusak en$im" sedangkan pemberian suhu yang terlampau rendah dari kndisi ptimum akan menyebabkan gelatinisasi pati tidak sempurna 4Bassett" 1&&!6.
rse penambahan %-amilase pada tahap liqui+ikasi berpengaruh terhadap kekentalan sirup maltsa yng dihasilkan. (irup maltsa yang terbentuk menandakan hasil dari hidrlisis sebagian leh pemecahan en$im %-amilase dari pati. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan" en$im %-amilase yang diberikan pada larutan tepung tapika" larutan tepung 'agung" larutan tepung ketan" larutan tepung beras" dan larutan tepung terigu berpengaruh terhadap tingkat kekentalan sirup maltsa yang dihasilkan. ?ika kekentalan sirup maltsa
tinggi" mengindikasikan bah*a pati belum terhidrlisis sempurna leh en$im %amilase" yaitu kadar amilpektin yang tinggi.
Tepung tapika menghasilkan sirup maltsa dengan kekentalan sedikit lebih kental dibandingkan dengan sirup maltsa dari tepung lain. Tepung 'agung menghasilkan sirup maltsa dengan kekentalan sedikit kental dibandingkan dengan sirup maltsa dari tepung lain. Tepung ketan menghasilkan sirup maltsa dengan kekentalan yang lebih kental dibandingkan dengan sirup maltsa dari tepung lain. Tepung beras menghasilkan sirup maltsa dengan kekentalan yang kental dibandingkan dengan sirup maltsa dari tepung lain. Tepung terigu menghasilkan sirup maltsa dengan kekentalan yang sangat kental dibandingkan dengan sirup maltsa dari tepung lain.
ada prses liqui+ikasi ter'adi reaksi hidrlisis terhadap pati men'adi maltsa dan prses pemanasan ber+ungsi untuk membantu memutus ikatan pati leh %-amilase. (emakin banyak en$im %-amilase yang digunakan maka akan semakin cair sirup maltsa yang dihasilkan 4(umard'" /00&6.
(irup maltsa yang dihasilkan
mengalami perubahan *arna yang ter'adi setelah dilakukan penambahan idin. enambahan idin ber+ungsi untuk medeteksi adanya pati 4suatu plisakarida6. 2pabila sirup maltsa atau sirup gluksa yang ditambahkan idin menghasilkan *arna biru" maka sirup maltsa atau sirup gluksa tersebut memiliki kadar amilsa yang tinggi. 2pabila sirup maltsa atau sirup gluksa yang ditambahkan idin menghasilkan *arna ungu hingga ungu kemerahan" maka sirup maltsa atau sirup gluksa tersebut memiliki kadar amilpektin yang tinggi. 2pabila sirup maltsa atau sirup gluksa yang ditambahkan idin menghasilkan *arna merah hingga kecklatan" maka sirup maltsa atau sirup gluksa tersebut memiliki kadar gluksa yang tinggi 4
(irup maltsa dari bubur pati tapika ber*arna ungu muda sebelum ditambah indikatr idin" setelah ditambahkan indikatr idin menghasilkan ungu pekat. Hal ini menandakan bah*a sirup maltsa dari pati tapika cukup banyak mengandung amilpektin. (irup maltsa dari bubur pati 'agung ber*arna ungu
pekat sebelum ditambah indikatr idin" setelah ditambahkan
indikatr idin
menghasilkan *arna biru pekat. Hal ini menandakan bah*a sirup maltsa dari bubur pati 'agung mengandung amilpektin 4Buckle" 1&586.
(irup maltsa dari bubur pati ketan ber*arna ungu pekat sebelum ditambah indikatr idin" setelah ditambahkan indikatr idin menghasilkan *arna ungu muda. Hal ini menandakan bah*a sirup maltsa dari bubur pati ketan mengandung masih banyak mengandung amilpektin. (irup maltsa dari bubur pati beras ber*arna ungu sebelum dan sesudah ditambahkan indikatr idin. Hal ini menandakan bah*a sirup maltsa dari bubur pati ketan mengandung banyak amilpektin. (irup maltsa dari bubur pati terigu ber*arna ungu sebelum ditambah indikatr idin" setelah ditambahkan
indikatr idin menghasilkan
*arna kuning. Hal ini menandakan bah*a sirup maltsa dari bubur pati ketan mengandung gluksa.
Ttal padatan terlarut digunakan untuk mengetahui kadar gluksa yang dihasilkan menggunakan
re+raktmeter.
Banyak
en$im
%-amilase
yang
digunakan
mempengaruhi banyaknya pati yang terhidrlisis men'adi gluksa" sehingga ttal padatan terlarut yang dihasilkan tinggi 4Les$c$ynski" /00!6. Ttal padatan terlarut sirup maltsa dari tepung tapika yaitu 1#. Ttal padatan terlarut sirup maltsa dari tepung 'agung yaitu 1"/. Ttal padatan terlarut sirup maltsa dari tepung ketan yaitu /1"#. Ttal padatan terlarut sirup maltsa dari tepung beras yaitu /1. Ttal padatan terlarut sirup maltsa dari tepung terigu yaitu 15. ?umlah ttal padatan terlarut yang berbeda-beda dapat disebabkan kandungan pati yang terdapat dalam tepung tapika" tepung 'agung" tepung ketan" tepung beras" dan tepung terigu berbeda-beda. =ilai T(( yang dihasilkan tidak berbanding lurus dengan kekentalan yang dihasilkan leh sirup maltsa" hal ini disebabkan sirup maltsa yang akan dilihat nilai T((-nya belum disentri+uge terlebih dahulu sehingga padatannya terikut saat mengu'i nilai T(( dari sirup maltsa tersebut.
(irup maltsa yang telah dihasilkan kemudian masuk ke tahap berikutnya untuk dihasilkan sirup gluksa" yaitu tahap sakari+ikasi. =ilai ekui7alen dekstrsa 4D6
sirup gluksa yang tinggi dapat diperleh dengan ptimalisasi prses likui+ikasi dan sakari+ikasi. (irup gluksa yang mempunyai nama lain dectrse adalah salah satu prduk bahan pemanis makanan dan minuman yang berbentuk cairan" tidak berbau dan tidak ber*arna tetapi memiliki rasa manis yang tinggi. (irup gluksa atau sering 'uga disebut gula cair dibuat melalui prses hidrlisis pati. erbedaannya dengan gula pasir yaitu" gula pasir 4sukrsa6 merupakan gula disakarida" sedangkan sirup gluksa adalah mnsakarida" terdiri atas satu mnmer yaitu gluksa 4stiasih" /006.
ada prses sakari+ikasi ter'adi reaksi hidrlisis terhadap pati men'adi gluksa. n$im yang digunakan pada prses sakari+ikasi ini adalah en$im glukamilase yang akan memecah ikatan %-1"! dan %-1" gliksidik sehingga akan dihasilkan gluksa tunggal. ,nsentrasi substrat sangat berpengaruh terhadap kecepatan reaksi en$imatik. +ek dari knsentrasi substrat pada kecepatan a*al dari reaksi amat penting dimana kecepatan tersebut merupakan +ungsi dari knsentrasi subsrat. (ebelum ter'adi hidrlisa" maka en$im dan subtrat bergabung terlebih dahulu membentuk kmpleks. ,nsentrasi substrat yangterlalu tinggi dan en$im yang terlalu rendah" akan menyebabkan larutan selama prses gelatinisasi amat kental dan susah diaduk. ,ndisi ptimum en$im glukamilase ter'adi pada suhu 0C dan pH !-!"# 4(umard'" /00&6. =amun" pada praktikum ini pH yang digunakan saat prses sakari+ikasi adalah #"#.
rses pembuatan sirup gluksa dia*ali dengan mengukur pH-nya dengan pH meter agar mencapai pH #"#" dilakukan penambahan basa kuat ,H agar pH mencapai #"#. )enurut (umard' 4/00&6" pH ptimum yang seharusnya agar en$im %-amilase dapat beker'a secara maksimum" yaitu !-!"#. (etelah pH-nya mencapai #"#" masuk ke tahap sakari+ikasi dengan memasukan en$im glukamilase sebanyak 0"# ml. Dilakukan pemanasan dengan suhu 0 C selama /! 'am. (irup gluksa yang telah terbentuk kemudian diamati kekentalannya dan dituang sedikit ke dalam tabung kecil untuk ditetesi larutan idin yang digunakan untuk medeteksi adanya gluksa. (isa supernatan disentri+uge agar terpisah antara
padatan dengan cairan dan dilihat ttal padatan terlarut
menggunakan
re+raktmeter.
Berdasarkan praktikum" sirup gluksa dari tepung tapika dan tepung 'agung memiliki kekentalan yang cair dari sirup gluksa dari tepung lainnya dan ber*arna cklat. Hal ini menun'ukan bah*a sirup maltsa yang dihidrlisis men'adi sirup gluksa dari tepung tapika dan tepung 'agung memiliki kadar gluksa yang tinggi. (irup gluksa dari tepung ketan" tepung beras" dan tepung terigu memiliki kekentalan yang sedikit kental dari sirup gluksa dari tepung lainnya dan ber*arna cklat kemerahan. Hal ini menun'ukan bah*a sirup maltsa yang dihidrlisis men'adi sirup gluksa dari dari tepung ketan" tepung beras" dan tepung terigu" memiliki kadar gluksa rendah atau kadar dekstrin yang cukup tinggi.
Ttal padatan terlarut 4T((6 menun'ukan kadar gluksa hasil hidrlisis leh en$im 4;ressenden" 1&56. arameter kekentalan dan *arna tidak sesuai dengan nilai ttal padatan terlarut 4T((6 yang dihasilkan dari alat re+raktmeter. Ttal padatan terlarut sirup gluksa dari tepung tapika yaitu 18"8#. Ttal padatan terlarut sirup gluksa dari tepung 'agung yaitu 15"8#. Ttal padatan terlarut sirup gluksa dari tepung ketan yaitu /3"8#. Ttal padatan terlarut sirup gluksa dari tepung beras yaitu /1"8#. Ttal padatan terlarut sirup maltsa dari tepung terigu yaitu /1.
?umlah ttal padatan terlarut yang berbeda-beda dapat disebabkan kandungan maltsa yang terdapat dalam tepung tapika" tepung 'agung" tepung ketan" tepung beras" dan tepung terigu berbeda-beda. (emakin tinggi nilai T(( maka semakin tinggi pula kadar gluksanya" dan semakin rendah kekentalannya atau semakin cair. =amun" nilai T(( yang dihasilkan tidak berbanding lurus dengan kekentalan dan *arna yang dihasilkan leh sirup gluksa" hal ini dapat disebabkan kesalahan saat pengamatan yang hanya diamati secara 7isual dengan mata. Berdasarkan nilai T((" sirup gluksa yang memiliki kadar gluksa tertinggi ke terendah adalah sirup gluksa dari tepung ketan" tepung beras" tepung terigu" tepung tapika" dan tepung 'agung. Dalam prses hidrlisis pati secara en$imatis" terdapat beberapa
en$im penghidrlisis pati yang beker'a spesi+ik yaitu ikatan gliksidik yang diputus" pla pemutusan" akti7itasnya dan spesi+itas substrat serta prduk yang dihasilkan. Tingginya keragaman 'enis pati dan spesi+iknya ker'a en$im penghidrlisis pati" maka prduk yang dibentuk akan mempunyai kmpsisi karbhidrat yang beragam 4(a'ilata" /006.
V. KS!MP"#A$
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan" maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. pH larutan tepung tapika" tepung 'agung" tepung ketan" tepung beras dan tepung terigu
berpengaruh
terhadap
ker'a
en$im
%-amilase
dan
glukamilase untuk menghidrlisis pati men'adi gluksa pada sirup maltsa dan sirup gluksa /. n$im %-amilase dan glukamilase berpengaruh terhadap 'umlah gluksa yang terhidrlisis dari pati tepung tapika" tepung 'agung" tepung ketan" tepung beras dan tepung terigu dapat dilihat dari kekentalan" *arna" dan nilai T(( sirup maltsa dan sirup gluksa 3. ,adar gluksa tertinggi pada sirup maltsa dapat diurutkan dari tertinggi hingga terendah berdasarkan nilai T((" yaitu sirup maltsa dari tepung ketan" tepung beras" tepung terigu" tepung tapika dan tepung 'agung. !. ,adar gluksa tertinggi pada sirup gluksa dapat diurutkan dari tertinggi hingga terendah berdasarkan nilai T((" yaitu sirup maltsa dari tepung ketan" tepung beras" tepung terigu" tepung tapika dan tepung 'agung. #. (emakin tinggi nilai T((" maka semakin rendah tingkat kekentalannya" sehingga tingkat kadar gluksanya tinggi. . ada u'i idium" *arna ungu menandakan tingkat amilpektin yang tinggi" *arna biru menandakan tingkat amilsa yang tinggi" dan *arna cklat menandakan tingkat gluksa yang tinggi. 8. arameter kekentalan dan *arna tidak berbanding lurus dengan nilai T((" dapat disebabkan kesalahan saat pengamatan secara 7isual