Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973)
Kekarr meru Keka merupakan pakan salah satu stru struktur ktur yang palin paling g umum dijumpai dijumpai pada batuan. Kekar atau join jointt adala adalah h rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk lurus, planar dan tidak t erjadi pergeseran. Joint set adalah kumpulan kekar pada satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan joint set lainnya.
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami perge seran. Secara umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan b). !iasanya terisi mineral lain "mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan si#at dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam pola-pola yang teratur. !iasanya berupa ber upa gar garis is lur lurus us yan yang g ara arahny hnya a teg tegak ak lur lurus us $ek $ektor tor teg tegasa asan n "st "stres ress). s). %erka rkadan dang g beb bebera erapa pa kek kekar ar sal salin ing g berpotongan, membagi sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah. Kekar memegang peranan penting di geo#isika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak bumi atau air tanah. &pabila kekar dile'ati larutan hidrotermal, maka mineral dapat mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum membuat desain 'aduk.
Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya. Kekar membagibagi batuan yang tersingkap tersingkap menj menjadi adi blok-b blok-blok lok yang besarnya bergantung bergantung pada kera kerapatan patan kekarnya. kekarnya. (an merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. !iasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut berkisar antara * sampai + derajat. Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. mumnya pada batuan yang getas. Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan "tension) berkaitan dengan sesar atau lipatan. &da kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan $olkanik terbentuk oleh tegasan yang terjadi ketika la$a mendingin dan mengkerut.
Kekarr juga mempunyai Keka mempunyai nilai ekonomis. ekonomis. (apat memperbesar memperbesar perme permeabili abilitas tas yang penting bagi migrasi dan menampung air tanah dan minyak bumi. &nalisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam. ekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal, seng, merkuri,perak,emas dan tungsten.
arutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-urat mineral "mineral $eins). Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang ber$ariasi dari beberapa millimeter "kekar mikro) hingga ratusan kilometer "kekar mayor). Sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya proses tektonik, proses perlapukan dan perubahan temperature yang signi#ikan.
Kekar merupakan jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Si#at dari bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. %etapi tidak mengalami perubahan posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya. Klasi#ikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasi#ikasi yaitu : 0. !erdasrkan 1ara %erbentuknya: Srinkage Joint "Kekar Pengkerutan)
Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul akibat pendinginan "kalau pada batuan beku terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat pengeringan "seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal yang memanjang.
Kekar embar "Sheet Joint)
2aitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah. Kekar seperti ini terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk akibat penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat : 0.!atuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh 3.Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku 4.&danya peristi'a intrusi konkordan "sill) dangkal
3. !erdasarkan !entuknya Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang lainnya .
Kekar 5on Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan
4. Kekar !erdasarkan 6anesanya
Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau aliran tersebut akan berdiri $ertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan hori7ontal, dengan mengukur sumbu kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan struktur batuan beku.
Kekar 6erus
Kekar 6erus "Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincirkan bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
1iri-ciri di lapangan : 0)!iasanya bidangnya licin. 3)8emotong seluruh batuan. 4)8emotong komponen batuan. )!iasanya ada gores garis. *)&danya joint set berpola belah ketupat.
Kekar embar
Kekar lembar "sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. %erbentuknya kekar ini akibat penghilangan beb an batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat: 0.!atuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh 3.%iba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat 4.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan "sill) dangkal
Kekar %arik "9sktension Joint dan elease Joint)
Kekar %arikan "%ensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan "gaya tension). al ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berla'anan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi. 1iri-ciri dilapangan : 0)!idang kekar tidak rata. 3)Selalu terbuka. 4)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak. )Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut $ein. Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
0)%ension ;racture, yaitu kekar t arik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan. 3)elease ;racture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut S%2<=%9.
Kekar ybrid
Kekar ibrid "ybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder. .!erdasarkan 6enesa > Keakti#an 6aya yang membentuknya Kekar
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya pembentuk kekar .mumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relati$e besar .
Kekar
Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik atau lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .
BAB VIII KEKAR 8.1.
Dasar Teori Dari hasil pengambilan data lapangan didapat beberapa lokasi pengukuran kekar, dimana penentuan lokasi sendiri berdasarkan keberadaan interpertasi keluarusan lansat yang telah dilakukan pada tahapan awal. Dari pengamatan lapangan kekar yang berkembang
didaerah penelitian secara genetik termasuk kedalam kekar gerus (shear Joint), yang terbentuk akibat adanya gaya kompresi. Dari data kekar ini juga dilakukan proses analisi dengan memproyeksikan kedalam stereogram dan rosset diagram, dari analisis dapat disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang secara abstrak atau memiliki pola yang berbeda – beda setiap lokasi pengamatan.
Gambar 8.1. struktur kekar
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan dua proses, yaitu bending ( melengkung dan bucking ( melipat . !ada gejala bucking gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending , gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan (Hill 1953).
"eberapa unsur lipatan Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan hori#ontal pada bidang $ertikal.
Core,
bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. Crest , daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan hori#ontal diukur pada bidang poros. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner yang melalui semua inge !ine dari suatu lipatan. !imb (sayap, bagian dari lipatan yang terletak Do"ndip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampaihinge sinklin atau updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin. %ayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar)# melengkung (curve)# atau bergelombang ("ave)$ %ore !imb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri. &ack !imb, sayap yang landai. inge Point , titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. inge !ine, garis yang menghubungkan inge Point pada suatu perlapisan yang sama. inge 'one, daerah sekitar inge Point$ Crestal !ine, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik&titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan. rough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin$ rough !ine, garis khayal yang menghubungkan titik&titik terendah pada setiap permukaan lapisan pada sebuah sinklin. rough Surface, bidang yang melewati rough !ine$ *ial !ine, garis khayal yang menghubungkan titik&titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan. *ial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap&sayap lipatannya. 8.2
Hubungan a!a "an #ola Ke$ar "erdasarkan de'inisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan telah menunjukkan bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain. isalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami pergeseran pada bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan ( sinklin maupun antiklin. )ubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melalui three stages of deformation yang merupakan si'at de'ormasi suatu benda terhadap gaya berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. *etiga tingkatan tersebut adalah +
+$ Elastic "enda dikatakan elastic jika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami de'ormasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang, maka benda tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan ukuran semula. batas dimana suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya dilepas, disebut elastic limit . aka jika besar gaya yang bekerja melebihi elastic limit , benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang. ,$ Plastic "enda dikatakan plastic jika gaya yang bekerja mencapai elastic limit . "enda yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula, jika gaya dihilangkan. -$ &rittle and Ductile
"enda dikatakan brittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang bekerja mencapai titik plastis. "enda dikatakanductile# jika benda pecahhancur setelah gaya melewati titik elastic. "erdasarkan penjelasan mengenai tingkat de'ormasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan. )al ini dikarenakan kekar menjadi #ona lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur geologi sesar dan lipatan. %edangkan sesar naik umumnya terbentuk pada daerah lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang berupa antiklin. )al ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah lipatan hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali berusaha kebentuk semula, tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena pergerakan yang terjadi pada bidang kekar. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa sinklin atau antiklin. %elain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.
Gambar -.-. enis&jenis *ekar
/ntuk menentukan suatu sesar, kita dapat melakukannya dengan analisis kekar untuk mendapatkan nilai 01, 0-,0. ika kedudukan 01, 0- relati' hori#ontal, sedangkan 0 relati' $ertikal sehingga menghasilkan hanging "all bergerak naik terhadap foot "all maka sesar tersebut merupakan sesar naik. ika kedudukan 0-, 0 relati' horisontal, sedangkan01
$ertikal sehingga menyebabkan hanging "all bergerak turun terhadap foot "all maka sesar tersebut merupakan sesar turun. ika kedudukan 01, 0 relati' horisontal, sedangkan 0$ertikal, sehingga menyebabkan blok bergeser ke kanan atau kiri maka sesar tersebut merupakan sesar geser. 8.3. Analisis Ke$ar !enganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan daerah tersebut. )ubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan oleh %oo"! dan Hill (195&). Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga metode,yaitu+ a. )istogram b. Diagram kipas c. %tereogra'is Dalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar dan analisis arah kemiringan, sehingga analsis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar&kekar yang dianalisis mempunyai dip yang cukup besar atau mendekati 234 .Gaya yang bekerja dianggap lateral, karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan kekar yang mempunyai arah 5183 46 dihitung sama dengan 57 49 . adi semua pengukuran dihitung ke dalam inter$al 5 3 4 6& 5 23 46 Dan 5 3 49 – 5 23 49. /ntuk analisis statistik, data yang diperkenankan umumnya 3 data , tetapi 3 data masih diperkenankan. Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik dipisahkan, karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda. 8.'
Ala "an Baan :dapun alat dan bahan yang digunakan dalm praktikum ini adalah sebagi berikut + 8.'.1. Ala :lat&alat yang digunakan adalah + !ensil. !enghapus. !enggaris. !ensil 9arna. "usur. 8.'.2. Baan "ahan&bahan yang di gunakan adalah + *ertas 'orm yang telah ditentukan dan berukuran :;. 8.5.
#ose"ur Ker*a :dapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut + "uat tabulasi 'ata dari hasil pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke dalam tabel , kemudian buat inter$al misalnya derajat . )itung 'rekuensi dan prosentase masing&masing inter$al. !ersentase dihitung masing&masing inter$al terhadap pengukuran. embuat histogram a. "uat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai prosentase b. %umbu datar terdiri dari inter$al 5 3 46& 5 23 46 Dan 5 3 4w – 5 23 49. "uat skala sesuai inter$al. c. "uat balok masing&masing inter$al sesuai dengan besar prosentase msing&masing inter$al. embuat diagram kipas
a "uat setengah lingkaran bagian atas dengan jari&jari menunjukan besar prosentase terbesar
dari inter$al yang ada, misal -;<. b "usur dibagi menurut inter$al (jika inter$al derajat maka dibagi menjadi 18 segmen. !lot jurus kekar sesuai inter$al. c "uat busur lingkaran dengan jari&jari sama dengan prosentase masing&masing inter$al mulai dari batas bawah inter$al , hingga atas inter$al . isal 5 3=6 – 5 = 9 persentase -3<, maka buat busur lingkaran dari sumbu dekat (5 3=6 hingga sama 5 =9 dengan jari&jari skala -3<. >nterpretasi a. !ada diagram kipas arah gaya pembentuk kekar adalah besarnya sudut (jenis kekar yang terbaca pada busur lingkungan, yang diperoleh dengan membeagi dua dari dua maksima (inter$al dengan presentase terbesar yang berjarak kurang dari 23 derajat. b. !ada )sitogram, arah gaya sama dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar yang merupakan titik tengah antara dua maksima yang berjarak kurang dari 23 derajat. c. "ila ingin mencari arah sumbu lipatan , tambahkan 23 derajat dari arah gaya, searah atau berlawanan jarum jam. 8.&.
Kesi+,ulan setelah melakukan pratikum ini *esimpulan yang dapat di dapat adalah praktikan dapat mengetahui gambar kekar, bentuk kekar, mengetahui hubungan gaya dan pola kekar dan praktikan juga dapat mengetahui bagaimana analisa kekar dan aplikasinya di lapangan. Dari data kekar ini juga dilakukan proses analisi dengan memproyeksikan kedalam stereogram danrosset diagram, dari analisis dapat disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang secara abstrak atau memiliki pola yang berbeda – beda setiap lokasi pengamatan. Dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa sinklin atau antiklin. %elain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.
BAB VIII KEKAR 8.1.
Dasar Teori Dari hasil pengambilan data lapangan didapat beberapa lokasi pengukuran kekar, dimana penentuan lokasi sendiri berdasarkan keberadaan interpertasi keluarusan lansat yang telah dilakukan pada tahapan awal. Dari pengamatan lapangan kekar yang berkembang didaerah penelitian secara genetik termasuk kedalam kekar gerus (shear Joint), yang terbentuk akibat adanya gaya kompresi. Dari data kekar ini juga dilakukan proses analisi dengan memproyeksikan kedalam stereogram dan rosset diagram, dari analisis dapat disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang secara abstrak atau memiliki pola yang berbeda – beda setiap lokasi pengamatan.
Gambar 8.1. struktur kekar
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan dua proses, yaitu bending ( melengkung dan bucking ( melipat . !ada gejala bucking gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending , gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan (Hill 1953).
"eberapa unsur lipatan Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan hori#ontal pada bidang $ertikal. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. Crest , daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan hori#ontal diukur pada bidang poros. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
Enveloping
Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner yang melalui semua inge !ine dari suatu lipatan. !imb (sayap, bagian dari lipatan yang terletak Do"ndip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampaihinge sinklin atau updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin. %ayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar)# melengkung (curve)# atau bergelombang ("ave)$ %ore !imb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri. &ack !imb, sayap yang landai. inge Point , titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. inge !ine, garis yang menghubungkan inge Point pada suatu perlapisan yang sama. inge 'one, daerah sekitar inge Point$ Crestal !ine, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik&titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan. rough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin$ rough !ine, garis khayal yang menghubungkan titik&titik terendah pada setiap permukaan lapisan pada sebuah sinklin. rough Surface, bidang yang melewati rough !ine$ *ial !ine, garis khayal yang menghubungkan titik&titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan. *ial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap&sayap lipatannya. 8.2
Hubungan a!a "an #ola Ke$ar "erdasarkan de'inisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan telah menunjukkan bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain. isalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami pergeseran pada bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan ( sinklin maupun antiklin. )ubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melalui three stages of deformation yang merupakan si'at de'ormasi suatu benda terhadap gaya berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. *etiga tingkatan tersebut adalah +
+$ Elastic "enda dikatakan elastic jika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami de'ormasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang, maka benda tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan ukuran semula. batas dimana suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya dilepas, disebut elastic limit . aka jika besar gaya yang bekerja melebihi elastic limit , benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang. ,$ Plastic "enda dikatakan plastic jika gaya yang bekerja mencapai elastic limit . "enda yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula, jika gaya dihilangkan. -$ &rittle and Ductile "enda dikatakan brittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang bekerja mencapai titik plastis. "enda dikatakanductile# jika benda pecahhancur setelah gaya melewati titik elastic. "erdasarkan penjelasan mengenai tingkat de'ormasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan. )al ini dikarenakan kekar
menjadi #ona lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur geologi sesar dan lipatan. %edangkan sesar naik umumnya terbentuk pada daerah lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang berupa antiklin. )al ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah lipatan hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali berusaha kebentuk semula, tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena pergerakan yang terjadi pada bidang kekar. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa sinklin atau antiklin. %elain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.
Gambar -.-. enis&jenis *ekar
/ntuk menentukan suatu sesar, kita dapat melakukannya dengan analisis kekar untuk mendapatkan nilai 01, 0-,0. ika kedudukan 01, 0- relati' hori#ontal, sedangkan 0 relati' $ertikal sehingga menghasilkan hanging "all bergerak naik terhadap foot "all maka sesar tersebut merupakan sesar naik. ika kedudukan 0-, 0 relati' horisontal, sedangkan01 $ertikal sehingga menyebabkan hanging "all bergerak turun terhadap foot "all maka sesar tersebut merupakan sesar turun. ika kedudukan 01, 0 relati' horisontal, sedangkan 0$ertikal, sehingga menyebabkan blok bergeser ke kanan atau kiri maka sesar tersebut merupakan sesar geser. 8.3. Analisis Ke$ar
!enganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan daerah tersebut. )ubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan oleh %oo"! dan Hill (195&). Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga metode,yaitu+ a. )istogram b. Diagram kipas c. %tereogra'is Dalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar dan analisis arah kemiringan, sehingga analsis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar&kekar yang dianalisis mempunyai dip yang cukup besar atau mendekati 234 .Gaya yang bekerja dianggap lateral, karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan kekar yang mempunyai arah 5183 46 dihitung sama dengan 57 49 . adi semua pengukuran dihitung ke dalam inter$al 5 3 4 6& 5 23 46 Dan 5 3 49 – 5 23 49. /ntuk analisis statistik, data yang diperkenankan umumnya 3 data , tetapi 3 data masih diperkenankan. Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik dipisahkan, karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda. 8.'
Ala "an Baan :dapun alat dan bahan yang digunakan dalm praktikum ini adalah sebagi berikut + 8.'.1. Ala :lat&alat yang digunakan adalah + !ensil. !enghapus. !enggaris. !ensil 9arna. "usur. 8.'.2. Baan "ahan&bahan yang di gunakan adalah + *ertas 'orm yang telah ditentukan dan berukuran :;. 8.5.
#ose"ur Ker*a :dapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut + "uat tabulasi 'ata dari hasil pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke dalam tabel , kemudian buat inter$al misalnya derajat . )itung 'rekuensi dan prosentase masing&masing inter$al. !ersentase dihitung masing&masing inter$al terhadap pengukuran. embuat histogram a. "uat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai prosentase b. %umbu datar terdiri dari inter$al 5 3 46& 5 23 46 Dan 5 3 4w – 5 23 49. "uat skala sesuai inter$al. c. "uat balok masing&masing inter$al sesuai dengan besar prosentase msing&masing inter$al. embuat diagram kipas a "uat setengah lingkaran bagian atas dengan jari&jari menunjukan besar prosentase terbesar dari inter$al yang ada, misal -;<. b "usur dibagi menurut inter$al (jika inter$al derajat maka dibagi menjadi 18 segmen. !lot jurus kekar sesuai inter$al. c "uat busur lingkaran dengan jari&jari sama dengan prosentase masing&masing inter$al mulai dari batas bawah inter$al , hingga atas inter$al . isal 5 3=6 – 5 = 9 persentase -3<, maka
buat busur lingkaran dari sumbu dekat (5 3=6 hingga sama 5 =9 dengan jari&jari skala -3<. >nterpretasi a. !ada diagram kipas arah gaya pembentuk kekar adalah besarnya sudut (jenis kekar yang terbaca pada busur lingkungan, yang diperoleh dengan membeagi dua dari dua maksima (inter$al dengan presentase terbesar yang berjarak kurang dari 23 derajat. b. !ada )sitogram, arah gaya sama dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar yang merupakan titik tengah antara dua maksima yang berjarak kurang dari 23 derajat. c. "ila ingin mencari arah sumbu lipatan , tambahkan 23 derajat dari arah gaya, searah atau berlawanan jarum jam. 8.&.
Kesi+,ulan setelah melakukan pratikum ini *esimpulan yang dapat di dapat adalah praktikan dapat mengetahui gambar kekar, bentuk kekar, mengetahui hubungan gaya dan pola kekar dan praktikan juga dapat mengetahui bagaimana analisa kekar dan aplikasinya di lapangan. Dari data kekar ini juga dilakukan proses analisi dengan memproyeksikan kedalam stereogram danrosset diagram, dari analisis dapat disimpulkan bahwa kekar di daerah penelitian berkembang secara abstrak atau memiliki pola yang berbeda – beda setiap lokasi pengamatan. Dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa sinklin atau antiklin. %elain itu kita juga dapat mengetahui suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.