BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji ( fast food ) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah 1
menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Kesemua perilaku tersebut dapa dapatt meru merupa paka kan n fakt faktor or peny penyeb ebab ab terj terjad adiny inyaa peny penyak akit it dege degene nera rati tiff yang yang seka sekara rang ng ini ini tela telah h meng mengga gant ntik ikan an pen peny yakit akit infe infeks ksii seba sebaga gaii peny penyeb ebab ab kema kemati tian an utam utamaa di Indonesia.
1,2
Salah Salah satu satu peny penyaki akitt degen degener erati atiff yang yang meny menyeba ebabka bkan n masal masalah ah cukup cukup besar besar adalah penyakit kardiovaskuler kardiovaskuler (PKV). (PKV). Di Indonesia, Indonesia, angka angka kesakitan kesakitan dan dan kematian akibat PKV terus meningkat tajam. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Tangga (SKRT) (SKRT) menunjuk menunjukkan kan bahwa PKV sebag sebagai ai penye penyebab bab kemat kematian ian tela telah h meningkat dari urutan ke-11 (1972) ke urutan ketiga (1986) dan menjadi penyebab penyebab kematia kematian n utama 1992, 1992, 1995, 1995, dan 2001. 2001. Penyebab Penyebab utama utama PKV adalah adalah adanya manifestasi manifestasi ateroklerosis ateroklerosis di pembuluh darah koroner, koroner, dengan salah satu faktor faktor risiko risiko utamanya utamanya adalah adalah dislipid dislipidemia emia.. Dislipid Dislipidemia emia merupaka merupakan n kelainan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar HDL dalam darah.
3,4
Di Indonesia prevalensi dislipidemia semakin meningkat. Penelitian MONICA di Jakarta 1988 menunjukkan bahwa kadar rata-rata kolesterol total pada wanita wanita adalah 206,6 mg/dl dan dan pria 199,8 199,8 mg/dl, tahun tahun 1993 meningkat meningkat menjadi 213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria. Dibeberapa daerah juga ditemukan ditemukan nilai kolesterol kolesterol yang sama yaitu Surabaya Surabaya (1985): (1985): 195 mg/dl, Ujung Pandang Pandang (1990): (1990): 219 mg/dl dan Malang (1994): 206 mg/dl. Apabila dipakai batas kadar kolesterol > 250 mg/dl sebagai batasan hiperkolesterolemia maka pada MONICA I terdapat terdapat hiperkolester hiperkolesterolemia olemia 13,4 % untuk wanita dan
Hubungan perilaku perilaku ..., Nico Gandha, FK UI., 2009 1
Universitas Indonesia
11,4 % untuk pria. Pada MONICA II hiperkolesterolemia terdapat pada 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria.
4
Peningkatan prevalensi dislipidemia, berdasarkan beberapa sumber, adalah akibat dari peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan yang diukur dari pendapatan per kapita. Kenaikan prevalensi dislipidemia di Indonesia masih akan terus meningkat yang disebabkan oleh karena faktor demografis (pertambahan jumlah penduduk, usia lanjut yang bertambah), gaya hidup kebarat-baratan, penghasilan
perkapita
yang
tinggi,
obesitas,
perkembangan
teknologi,
berkurangnya penyakit infeksi, dan meningkatnya layanan kesehatan.
4
Faktor
perilaku seperti yang disebutkan di atas sangat berkaitan dengan meningkatnya prevalensi dislipidemia di negara berkembang seperti Indonesia. Keadaan dislipidemia juga erat kaitannya dengan kelainan metabolik lainnya seperti hipertensi, intoleransi glukosa, dan obesitas. Menurut Riskesdas yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2007, Maluku Utara merupakan daerah dengan prevalensi DM dan toleransi glukosa terganggu paling tinggi di Indonesia. Di daerah tersebut prevalensi mencapai angka 11,1 % dari prevalensi DM dan toleransi glukosa terganggu di Indonesia. Dari antara kabupaten dan kota yang ada di propinsi Maluku Utara, kota Ternate merupakan kota dengan prevalensi DM yang terbesar kedua setelah Halmahera Utara dengan angka prevalensi 16% dari total prevalensi DM di Maluku Utara atau 2% di bawah Halmahera Utara.
5
Pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008 telah dilaksanakan survey untuk mengetahui prevalensi DM di Kota Ternate. Penelitian ini merupakan bagian dari survey tersebut dimana penulis tertarik untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara perilaku dengan prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate. 1.2 Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara perilaku dengan prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate.
Hubungan perilaku ..., Nico Gandha, FK UI., 2009 2
Universitas Indonesia
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya angka prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate dan faktor-faktor yang berhubungan. 1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya prevalensi dislipidemia di kota Ternate. 2. Diketahuinya sebaran responden menurut pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan minum alkohol. 3. Diketahuinya hubungan antara pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan minum alkohol terhadap prevalensi dislipidemia di kota Ternate. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Masyarakat
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah daerah/institusi kesehatan setempat dalam rangka menyusun program kesehatan masyarakat. 2. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi responden penelitian untuk mencegah, mengantisipasi, mengetahui, menatalaksana, dan mencegah komplikasi dari keadaan dislipidemia yang mungkin didapatkan. 1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
1. Realisasi Tridharma perguruan tinggi dalam melaksanakan tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 2. Mewujudkan UI sebagai research university dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hubungan perilaku ..., Nico Gandha, FK UI., 2009 3
Universitas Indonesia
3. Memberikan data masukan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan dislipidemia. 1.4.3 Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian. 2. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan untuk meneliti
masalah dislipidemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensinya.
Hubungan perilaku ..., Nico Gandha, FK UI., 2009 4
Universitas Indonesia