RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
KATA PENGANTAR
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan sebagai upaya pemrakarsa kegiatan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dan kegunaan rencana pemantauan lingkungan. Dengan disusunnya dokumen RPL ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pemantauan lingkungan Pembangunan Estuari DAM Sei Gong. Terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu penyelesaian dokumen ini, semoga dokumen ini dapat memberikan manfaat kepada segenap pihak yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
Batam, Agustus 2013 Balai Wilayah Sungai Sumatera IV
Kata Pengantar
i
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR PENGANTAR ............................................................ ......................................................................... .............
i
DAFTAR ISI ......................................................... .................................................................................. .........................
ii
DAFTAR TABEL ...................................................... ............................................................................. .......................
iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................. ........................................................................... .............
iii
BAB I
Pendahuluan Pendahuluan ........................................................ ..................................................................... ............. I - 1 1.1. Maksud dan Tujuan ...................................................... I - 1 1.2. Pernyataan Kebijakan Lingkungan ..................................... I - 3
BAB II
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup .................................... II -1
BAB III
Jumlah Dan Jenis PPLH Yang Dibutuhkan ................................... III -1
Surat Pernyataan Komitmen Pemrakarsa Dalam Pelaksanaan RPL DAFTAR PUSTAKA
Daftar Isi
ii
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Rencana Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Hidup (RPL)............................. (RPL)............................. II-3
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Rencana Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan Hidup (RPL) .................. II-27
Daftar Tabel & Daftar Gambar
iii
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah :
Mengetahui kondisi lingkungan dari waktu ke waktu, sehingga apabila terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat kegiatan Pembangunan Estuari DAM Sei Gong pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan pada tahap operasional, dapat terdeteksi secara dini sehingga tindakan pengelolaan dapat dilakukan dengan segera agar penurunan kualitas kualitas lingkungan dapat diatasi.
Sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kualitas lingkungan.
Menentukan pelaksana dan pengawas pengelolaan lingkungan di antara lembaga terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebagai acuan pengendalian dan informasi perencanaan dalam pengelolaan lingkungan secara regional termasuk upaya pengembangan wilayah.
Tujuan dari Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah membuat pedoman pelaksanaan pemantauan lingkungan yang baku agar bisa dipakai oleh semua pihak yang terkait. Pedoman ini menjelaskan tentang lokasi pemantauan, komponen lingkungan atau kegiatan Rencana Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam yang harus dipantau, cara pemantauan, alat yang dipergunakan, periode pemantauan, sistem pelaporan dan lain-lain. Dengan demikian diharapkan :
Tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan pemantauan.
Diperoleh gambaran kondisi lingkungan yang kontinyu dari waktu ke waktu karena adanya pemantauan yang periodik.
Diperoleh format laporan yang seragam sehingga mempermudah evaluasi lingkungan.
Adanya mekanisme prosedur pelaporan yang baik sehingga mempermudah koordinasi penanggulangan lingkungan seandainya terjadi perubahan lingkungan yang memerlukan tindakan segera.
Bab I : Pendahuluan
I-1
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
1.2.
PERNYATAAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Berbagai kebijakan pengelolaan lingkungan di tingkat nasional maupun daerah disadari sepenuhnya oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa kegiatan
perlu
menjalankan
dimasukkan
aktifitas
sebagai
rencana
pertimbangan
pembangunan
dan
Estuari
komitmen
DAM
Sei
Gong
dalam yang
diprakirakan akan menimbulkan dampak negatif penting maupun positif penting bagi lingkungannya. Dalam hal ini, semua dampak yang diprakirakan terjadi tersebut perlu dikelola dan dipantau secara cermat dan seksama agar semua dampak negatif dapat dicegah dan ditanggulangi agar tidak menurunkan kualitas lingkungan.
Sebaliknya,
semua
dampak
positif
yang
akan
terjadi
dapat
dikembangkan secara optimal. Upaya pengelolaan lingkungan tersebut mempunyai sasaran sebagai berikut:
Memelihara keseimbangan lingkungan
Mencegah dan memperkecil pencemaran lingkungan udara, air dan tanah
Menciptakan lingkungan yang baik, asri dan nyaman
Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV sebagai pemrakarsa kegiatan pembangunan Estuari DAM Sei Gong menyadari peranan dan tanggung jawabnya dalam pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan. Komitmen Balai Wilayah Sungai Sumatera IV di bidang lingkungan, khususnya khususnya dalam penyusunan RKL dan RPL Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam adalah :
Mematuhi semua peraturan di bidang pengelolaan lingkungan baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kota/kabupaten.
Terus menerus melakukan perbaikan dalam melaksanakan kegiatannya dengan mengacu kepada dokumen RKL dan RPL.
Selalu berpegang pada prinsip kerjasama yang saling menguntungkan dengan masyarakat setempat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan di wilayah tersebut.
Bab I : Pendahuluan
I-2
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
BAB II RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada Rencana Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam dalam pembahasan bab sebelumnya telah diuraikan mengenai prakiraan dampak penting serta evaluasi dampak penting, sehingga teridentifikasi seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak, baik dampak negatif maupun dampak positif terhadap komponen komponen fisika–
kimia, sosial ekonomi dan budaya, serta aspek transportasi. Untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif, maka dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam akan dikelola komponenkomponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak, sedangkan untuk mengetahui seberapa
jauh
keberhasilan/efektifitas
pengelolaan
tersebut,
maka
akan
dilaksanakan pemantauan lingkungan terhadap komponen-komponen lingkungan yang tercakup dalam ruang lingkup AMDAL. Dengan dilakukannya pemantauan lingkungan, maka apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan (bersifat negatif) dalam pelaksanaan kegiatan dapat segera diantisipasi dan dilakukan usaha-usaha perbaikan selanjutnya. Sebaliknya apabila ada gejala-gejala yang bersifat positif akan segera diketahui dan dapat dilakukan usaha-usaha peningkatan. Untuk lebih memudahkan dalam melakukan pemantauan lingkungan, maka bahasan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini diperinci berdasarkan pembahasan sebagai berikut:
Dampak Yang Dipantau
Jenis Dampak Yang Terjadi
Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Indikator/ Parameter Yang Dipantau dan Sumber Dampak
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pemantauan
Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II - 1
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
Institusi Pemantau Lingkungan Hidup
Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
Berikut adalah Tabel yang menyajikan rencana pemantauan lingkungan yang akan dilakukan terhadap komponen lingkungan fisik-kimia, transportasi dan sosekbud, baik pada tahap prakonstruksi, tahap konstruksi maupun tahap operasional.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II - 2
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
Tabel 2.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER KONSTRUKSI 1 Terciptanya Upaya pemrakarsa Mobilisasi Tenaga Kesempatan dan kontraktor Kerja Konstruksi Kerja dalam merekrut tenaga lokal. Jumlah/frekuensi penduduk lokal yang direkrut dalam pekerjaan konstruksi. 2 Peluang Usaha Jumlah kontribusi sumber penghasilan yang didapat dari peluang kerja serta peluang usaha dari kegiatan konstruksi DAM Motivasi dan upaya penduduk lokal untuk memanfaatkan peluang kerja dan berusaha serta hambatan yang dihadapi dalam memanfaatkan peluang tersebut 3 Tingkat Jumlah peluang Pendapatan usaha yang dapat diraih oleh masyarakat setempat NO
•
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Wawancara dan observasi
•
Wawancara dan observasi
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam
Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam
Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PELAKSANA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
•
Wawancara dan observasi
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam
Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Dinas Tenaga Kerja Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Dinas Tenaga Kerja Dinas Sosial Pihak/ aparat kelurahan
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
II -
3
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 4
5
6
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Konflik Sosial Ada tidaknya gangguan kamtibmas sebagai akibat dari ketidakpuasan masyarakat pada pemrakarsa terkait dengan perekrutan tenaga kerja konstruksi. Sikap Persepsi Indikator yang Masyarakat digunakan untuk Terhadap Proyek mengetahui besaran dan Lingkungan dampak terhadap aspek persepsi dan sikap masyarakat yaitu frekuensi keluhan terhadap kegiatan Pembuatan Jalan Akses.
Sanitasi Lingkungan
Estetika lingkungan. Kondisi sanitasi lingkungan
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Wawancara dan observasi Di lokasi wilayah Setiap 6 bulan studi Kelurahan sekali pada Sijantung tahap Kecamatan konstruksi Galang Kota Batam,
Wawancara dan observasi
7
Timbulan Sampah
Estetika lingkungan. Kondisi sanitasi lingkungan
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi
Pengamatan langsung dilapangan terhadap timbulan limbah padat dan limbah cair domestik. Analisis data dilakukan secara deskriftif analisis.
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi
Pengamatan langsung dilapangan terhadap timbulan limbah padat dan limbah cair domestik. Analisis data dilakukan secara deskriftif analisis.
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas Sosial Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas Sosial Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas Kebersihan Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
II -
4
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 8
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Penurunan Zat pencemar Mobiliasasi Alat Kualitas Udara partikulat/debu dan gas dan Bahan NO2, SO2, CO yang diemisikan dari kendaraan proyek dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kualitas udara ambien menurut PP RI No. 41 tahun 1999
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Melakukan sampling kendaraanminimal 6 di lokasi kegiatan kendaraan proyek bulan sekali kemudian dianalisis di di lokasi kegiatan selama laboratorium dan sekitar keluar kegiatan hasilnya dibandingkan masuk lokasi mobilisasi alat dengan baku mutu proyek dan tapak dan bahan kualitas udara proyek sesuai ambient menurut PP arah angin RI No. 41 Tahun 1999. dominan Analisis debu mengguna-kan metode gravimetri; NO2, SO2, dan CO masing-masing mengguna-kan metode analisis : Saltzman, Pararosanilin dan NDIR. Penentuan titik sampling ditentukan berdasarkan pertimbangan arah angin dominan, letak tapak proyek/lokasi rencana kegiatan, dan permukiman penduduk sekitar yang akan terkena dampak
•
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
•
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
5
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Zat pencemar Pembuatan Jalan partikulat/debu dan gas Akses NO2, SO2, CO yang diemisikan dari kendaraan proyek dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kualitas udara ambien menurut PP RI No. 41 tahun 1999
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Melakukan sampling kendaraanminimal 6 di lokasi kegiatan kendaraan proyek bulan sekali kemudian dianalisis di di lokasi kegiatan selama laboratorium dan dan tapak proyek kegiatan hasilnya dibandingkan sesuai arah angin Pembuatan dengan baku mutu dominan Jalan Akses kualitas udara ambient menurut PP RI No. 41 Tahun 1999. Analisis debu mengguna-kan metode gravimetri; NO2, SO2, dan CO masing-masing mengguna-kan metode analisis : Saltzman, Pararosanilin dan NDIR. Penentuan titik sampling ditentukan berdasarkan pertimbangan arah angin dominan, letak tapak proyek/lokasi rencana kegiatan, dan permukiman penduduk sekitar yang akan terkena dampak
•
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
•
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
6
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Zat pencemar Pembangunan partikulat/debu dan gas Struktur Utama NO2, SO2, CO yang diemisikan dari kendaraan proyek dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kualitas udara ambien menurut PP RI No. 41 tahun 1999
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Melakukan sampling kendaraanminimal 6 di lokasi kegiatan kendaraan proyek bulan sekali kemudian dianalisis di di lokasi kegiatan selama laboratorium dan dan tapak proyek kegiatan hasilnya dibandingkan sesuai arah angin konstruksi dengan baku mutu dominan struktur utama kualitas udara DAM ambient menurut PP RI No. 41 Tahun 1999. Analisis debu mengguna-kan metode gravimetri; NO2, SO2, dan CO masing-masing mengguna-kan metode analisis : Saltzman, Pararosanilin dan NDIR. Penentuan titik sampling ditentukan berdasarkan pertimbangan arah angin dominan, letak tapak proyek/lokasi rencana kegiatan, dan permukiman penduduk sekitar yang akan terkena dampak
•
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
•
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
7
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Zat pencemar Pembangunan partikulat/debu dan gas Fasilitas NO2, SO2, CO yang Pendukung diemisikan dari kendaraan proyek dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kualitas udara ambien menurut PP RI No. 41 tahun 1999
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Melakukan sampling kendaraanminimal 6 di lokasi kegiatan kendaraan proyek bulan sekali kemudian dianalisis di di lokasi kegiatan selama laboratorium dan dan tapak proyek kegiatan hasilnya dibandingkan sesuai arah angin konstruksi dengan baku mutu dominan Sarana & kualitas udara Prasarana ambient menurut PP Penunjang RI No. 41 Tahun 1999. Analisis debu mengguna-kan metode gravimetri; NO2, SO2, dan CO masing-masing mengguna-kan metode analisis : Saltzman, Pararosanilin dan NDIR. Penentuan titik sampling ditentukan berdasarkan pertimbangan arah angin dominan, letak tapak proyek/lokasi rencana kegiatan, dan permukiman penduduk sekitar yang akan terkena dampak
•
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
•
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
8
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 9
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Peningkatan Memantau tingkat Mobiliasasi Alat Intensitas intensitas kebisingan dan Bahan Kebisingan yang berasal dari kendaraan/alat berat dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kepmenlh No. Kep48/MENLH/11/1996, yaitu 55 dBA (untuk permukiman)
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Melakukan kendaraanminimal 6 pengukuran intensitas kendaraan proyek bulan sekali kebisingan dengan di lokasi kegiatan selama menggunakan alat sekitar keluar kegiatan sound level meter masuk lokasi Mobilisasi alat dan hasilnya proyek dan tapak dan Bahan dibandingkan dengan proyek sesuai baku tingkat arah angin kebisingan menurut dominan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep48/MENLH/ 11/ 1996 Titik pengukuran kebisingan mengikuti titik sampling kualitas udara ambient. Melakukan kendaraanminimal 6 pengukuran intensitas kendaraan proyek bulan sekali kebisingan dengan di lokasi kegiatan selama menggunakan alat dan tapak proyek kegiatan sound level meter sesuai arah angin Pembuatan dan hasilnya dominan Jalan Akses dibandingkan dengan baku tingkat kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep48/MENLH/ 11/ 1996 Titik pengukuran kebisingan mengikuti titik sampling kualitas udara ambient.
•
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
•
Memantau tingkat intensitas kebisingan yang berasal dari kendaraan/alat berat dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kepmenlh No. Kep48/MENLH/11/1996, yaitu 55 dBA (untuk permukiman)
Pembuatan Jalan Akses
•
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
9
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Memantau tingkat Pembangunan intensitas kebisingan Struktur Utama yang berasal dari kendaraan/alat berat dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kepmenlh No. Kep48/MENLH/11/1996, yaitu 55 dBA (untuk permukiman)
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Melakukan kendaraanminimal 6 pengukuran intensitas kendaraan proyek bulan sekali kebisingan dengan di lokasi kegiatan selama menggunakan alat dan tapak proyek kegiatan sound level meter sesuai arah angin Konstruksi dan hasilnya dominan struktur utama dibandingkan dengan DAM baku tingkat kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep48/MENLH/ 11/ 1996 Titik pengukuran kebisingan mengikuti titik sampling kualitas udara ambient. Melakukan kendaraanminimal 6 pengukuran intensitas kendaraan proyek bulan sekali kebisingan dengan di lokasi kegiatan selama menggunakan alat dan tapak proyek kegiatan sound level meter sesuai arah angin Konstruksi dan hasilnya dominan Sarana & dibandingkan dengan Prasarana baku tingkat Penunjang kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep48/MENLH/ 11/ 1996 Titik pengukuran kebisingan mengikuti titik sampling kualitas udara ambient.
•
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
•
Memantau tingkat intensitas kebisingan yang berasal dari kendaraan/alat berat dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu kepmenlh No. Kep48/MENLH/11/1996, yaitu 55 dBA (untuk permukiman)
Pembangunan Fasilitas Pendukung
•
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
10
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 10
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Timbulnya Tidak terjadinya Pembangunan Gangguan gangguan geologi dan Struktur Utama Geologi dan struktur tanah di lokasi Tanah pembangunan struktur Utama DAM
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Memantau pelaksanaan Di lokasi wilayah Setiap 6 bulan pemancangan. studi Kelurahan sekali pada Memantau peralatan Sijantung tahap berat/mesin Kecamatan konstruksi kendaraan proyek Galang Kota harus diupayakan Batam, sesuai prosedur. Memantau para pekerja yang terlibat diharuskan menggunakan peralatan keselamatan & kesehatan kerja, seperti sarung tangan (hand glove), glove), sumbat telinga (ear (ear plug), plug), dan peralatan K3 terkait lainnya Survey lalu lintas (Traffic sekitar jalan selama Counting /laju akses kegiatan kendaraan) untuk keluar/masuk ke mobilisasi alat menentukan beberapa lokasi kegiatan dan bahan parameter lalu lintas dan jalur menuju berlangsung seperti kapasitas lokasi proyek kendaraan, volume, rasio V/C dan sebagainya dibandingkan dengan kondisi sebelum ada proyek •
•
•
11
Kepadatan Lalulintas
Volume lalu lintas, kapasitas jalan dan ketertiban lalu lintas kendaraaan serta memperhatikan kecepatan dengan tolak ukur V/C ratio < 1 atau tidak terjadi kemacetan/antrian kendaraan dan tidak adanya kecelakaan lalu lintas di sekitar gerbang keluar masuk lokasi kegiatan
Mobilisasi Alat dan Bahan
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan setempat PELAKSANA
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Dinas Perhubungan Kota Batam, kepolisian Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
II -
11
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 12
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Gangguan Sifat Tidak terjadinya Pembangunan Fisik Tanah gangguan geologi dan Struktur Utama struktur tanah di lokasi pembangunan struktur Utama DAM
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Memantau pelaksanaan Di lokasi wilayah selama pemancangan. studi Kelurahan kegiatan Memantau peralatan Sijantung mobilisasi alat berat/mesin Kecamatan dan bahan kendaraan proyek Galang Kota berlangsung harus diupayakan Batam, sesuai prosedur. Memantau para pekerja yang terlibat diharuskan menggunakan peralatan keselamatan & kesehatan kerja, seperti sarung tangan (hand glove), glove), sumbat telinga (ear (ear plug), plug), dan peralatan K3 terkait lainnya Memantau pelaksanaan Di lokasi wilayah selama pemancangan. studi Kelurahan kegiatan Memantau peralatan Sijantung Pembuatan berat/mesin Kecamatan Jalan Akses kendaraan proyek Galang Kota berlangsung harus diupayakan Batam, sesuai prosedur. Memantau para pekerja yang terlibat diharuskan menggunakan peralatan keselamatan & kesehatan kerja, seperti sarung tangan (hand glove), glove), sumbat telinga (ear (ear plug), plug), dan peralatan K3 terkait lainnya
•
•
•
Tidak terjadinya gangguan geologi dan struktur tanah di lokasi pembangunan struktur Utama DAM
Pembuatan Jalan Akses
•
•
•
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Provinsi BLH Provinsi selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Provinsi Kepri
II -
12
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 13
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Erosi dan besarnya air larian Pembuatan Jalan Sedimentasi dan/atau debit air Akses saluran dan sungai
besarnya air larian dan/atau debit air saluran dan sungai
14
Penurunan Sifat Fisik Kualitas Air Sungai
Pembangunan Struktur Utama
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pembuatan Jalan Akses
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pembangunan Struktur Utama
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI melakukan pengontrolan Saluran drainase minimal setiap terhadap saluran dan badan air 3 (tiga) bulan drainase, dan melakukan yang menjadi selama pengukuran debit pada penerima kegiatan saluran/sungai terdekat. limpasan air Pembuatan Besaran debit kemudian hujan Jalan Akses dibandingkan dengan terutama pada sebelum ada kegiatan waktu hujan melakukan pengontrolan terhadap saluran drainase, dan melakukan pengukuran debit pada saluran/sungai terdekat. Besaran debit kemudian dibandingkan dengan sebelum ada kegiatan
Saluran drainase dan badan air yang menjadi penerima limpasan air hujan
minimal setiap 3 (tiga) bulan selama kegiatan konstruksi struktur utama DAM terutama pada waktu hujan
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
13
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
15
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Memantau kualitas air Pembangunan permukaan disekitar Fasilitas lokasi kegiatan Pendukung dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Hilangnya Habitat Fauna
Luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pematangan lahan. Kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pematangan lahan.
Pembuatan Jalan Akses
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total Saluran sungai hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan
Luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pematangan lahan. Kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pematangan lahan.
Pembangunan Struktur Utama
Melakukan pengukuran luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Menghitung kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Memantau pelaksanaan pembibitan dan penanaman kembali mengrove. Melakukan pengukuran luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk.
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
selama kegiatan Pembuatan Jalan Akses berlangsung
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
selama kegiatan Pembangunan Struktur Utama berlangsung
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
14
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Menghitung kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Memantau pelaksanaan pembibitan dan penanaman kembali mengrove. pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) laut air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN
PELAKSANA
16
17
Penurunan Sifat Fisik dan Kimia Kualitas Air Laut
Penurunan Sifat Kimia Kualitas Air Sungai
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004
Pembangunan Struktur Utama
Melihat kelancaran aliran sungai dan saluran irigasi dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek
Pembangunan Struktur Utama
Pemantauan secara visual terhadap pembuatan jaringan saluran irigasi baru yang terpotong DAM agar tetap mensuplai kebutuhan air di area pesawahan.
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Pada lokasi jaringan saluran irigasi baru yang terpotong DAM hingga area sawah yang disuplai saluran tersebut
Selama kegiatan pembuatan jaringan saluran irigasi baru yang terpotong jalur DAM
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
15
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 18
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Hilangnya Pembangunan Luas hutan mangrove Ekosistem Bakau Struktur Utama yang hilang setelah ada kegiatan pematangan lahan.
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Di lokasi wilayah selama Pengukuran luas hutan studi Kelurahan kegiatan mangrove yang hilang Sijantung Pembangunan setelah ada kegiatan Kecamatan Struktur Utama pembersihan lahan Galang Kota berlangsung dan pembuatan jalan Batam, masuk. Menghitung kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Memantau pelaksanaan pembibitan dan penanaman kembali mengrove. Di lokasi wilayah selama Melakukan studi Kelurahan kegiatan pengukuran luas hutan Sijantung Pembangunan mangrove yang hilang Kecamatan Struktur Utama setelah ada kegiatan Galang Kota berlangsung pembersihan lahan Batam, dan pembuatan jalan masuk. Menghitung kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Memantau pelaksanaan pembibitan dan penanaman kembali mengrove.
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU PELAKSANA
Kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pematangan lahan.
Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat
19
Menurunnya Keanekaan Jenis Fauna
Luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pematangan lahan. Kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pematangan lahan.
Pembangunan Struktur Utama
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
16
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 20
21
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Berkurangnya Memantau kualitas air Pembangunan Kelimpahan dan permukaan disekitar Struktur Utama Keanekaan Jenis lokasi kegiatan Biota Perairan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004 dan PP No. 82/2001 Penggunaan Kesesuaian fungsi lahan Pembangunan Lahan seperti sebelum ada Struktur Utama kegiatan DAM dan kesesuaian dengan RTRW
OPERASIONAL 1 Perubahan Iklim
Terjadinya perubahan iklim mikro salah satunya peningkatan kelembaban udara di lokasi kegiatan
Terjadinya perubahan iklim mikro salah satunya peningkatan kelembaban udara di lokasi kegiatan
Penggenangan Waduk
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) laut air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total dan sungai hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan Survey lapangan dan hasilnya dibandingkan dengan RTRW
Pengoperasian Waduk
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
selama kegiatan Pembangunan Struktur Utama berlangsung
Pemantauan terhadap ada tidaknya perubahan iklim mikro Pemantauan terhadap terjadinya perubahan iklim mikro
Sepanjang DAM
Setiap 6 bulan sekali
Pemantauan terhadap ada tidaknya perubahan iklim mikro Pemantauan terhadap terjadinya perubahan iklim mikro
Sepanjang DAM
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV Dinas Tata BLH Prov. selaku Ruang Kepri pemrakarsa. Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
Setiap 6 bulan sekali
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
17
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 2
3
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Peningkatan besarnya air larian Penggenangan Sedimentasi dan/atau debit air Waduk saluran dan sungai
Penurunan Sifat Fisik Kualitas Air Sungai
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Penggenangan Waduk
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pengoperasian Waduk
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pengoperasian IPA
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI melakukan pengontrolan Saluran drainase Setiap 6 bulan terhadap saluran dan badan air sekali drainase, dan melakukan yang menjadi pengukuran debit pada penerima saluran/sungai terdekat. limpasan air Besaran debit kemudian hujan dibandingkan dengan sebelum ada kegiatan
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
II -
18
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
4
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Memantau kualitas air Pemeliharaan permukaan disekitar Waduk lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Penurunan Sifat Kimia dan Mikrobiologi Kualitas Air Sungai
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Penggenangan Waduk
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pengoperasian Waduk
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pengoperasian IPA
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total Saluran sungai hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
II -
19
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 5
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Penurunan Sifat Memantau kualitas air Penggenangan Fisik dan Kimia permukaan disekitar Waduk Kualitas Air Laut lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004
Pengoperasian Waduk
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004
Pengoperasian IPA
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) laut air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) laut
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) laut
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
II -
20
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 6
7
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Persepsi dan Adanya persepsi dan Penggenangan Sikap sikap yang positif dari Waduk Masyarakat masyarakat terhadap beroperasinya DAM
Hilangnya ekosistem Bakau dan Habitat Fauna
Luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pematangan lahan. Kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pematangan lahan.
Penggenangan Waduk
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Wawancara dan observasi Di sepanjang ruas Selama DAM kegiatan operasional DAM dengan periode 6 bulan sekali
8
Penurunan Keanekaan Jenis Fauna
Luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pematangan lahan. Kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pematangan lahan.
Penggenangan Waduk
Melakukan pengukuran luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Menghitung kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Memantau pelaksanaan pembibitan dan penanaman kembali mengrove. mengrove. Melakukan pengukuran luas hutan mangrove yang hilang setelah ada kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk.
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
selama kegiatan Penggenangan Waduk berlangsung
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
selama kegiatan Penggenangan Waduk berlangsung
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat desa/ kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
21
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Menghitung kerapatan mangrove sebelum dan setelah kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk. Memantau pelaksanaan pembibitan dan penanaman kembali mengrove. pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) laut air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total dan sungai hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN
PELAKSANA
9
10
Penurunan Kelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Biota Perairan
Penurunan Sanitasi Lingkungan
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004 dan PP No. 82/2001
Penggenangan Waduk
Estetika lingkungan. Kondisi sanitasi lingkungan
Penggenangan Waduk
11
Timbulan Sampah
Estetika lingkungan. Kondisi sanitasi lingkungan
Pengoperasian IPA
Pengamatan langsung dilapangan terhadap timbulan limbah padat dan limbah cair domestik. Analisis data dilakukan secara deskriftif analisis.
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
Setiap 6 bulan sekali pada tahap operasional
Pengamatan langsung dilapangan terhadap timbulan limbah padat dan limbah cair domestik. Analisis data dilakukan secara deskriftif analisis.
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
Setiap 6 bulan sekali pada tahap operasional
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
22
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 12
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Penggunaan Kesesuaian fungsi lahan Pengoperasian IPA Lahan seperti sebelum ada kegiatan DAM dan kesesuaian dengan RTRW
Kesesuaian fungsi lahan seperti sebelum ada kegiatan DAM dan kesesuaian dengan RTRW
Pasca-Operasional 1 Penurunan Sifat Fisik Kualitas Air Sungai
Penggenangan Waduk
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI Survey lapangan dan Di lokasi wilayah selama hasilnya dibandingkan studi Kelurahan kegiatan dengan RTRW Sijantung Pengoperasian Kecamatan IPA Galang Kota berlangsung Batam,
Survey lapangan dan hasilnya dibandingkan dengan RTRW
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
Di lokasi wilayah studi Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam,
selama kegiatan Penggenangan Waduk berlangsung
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa.
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Penghentian Bendungan
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001
Pembongkaran dan Reklamasi
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
BAPEDAL Kota Batam BLH Prov. Kepri
II -
23
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
NO 2
3
4
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DIPANTAU JENIS DAMPAK INDIKATOR/ SUMBER DAMPAK YANG TIMBUL PARAMETER Penurunan Sifat Memantau kualitas air Penghentian Fisik Kualitas Air permukaan disekitar Bendungan Laut lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004
Penurunan Keanekaragaman Jenis dan Kelimpahan Biota perairan
Persepsi dan Sikap Masyarakat tehadap Proyek dan Lungkungan
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu Kepmen LH No. 45/2004
Pembongkaran dan Reklamasi
Memantau kualitas air permukaan disekitar lokasi kegiatan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan proyek berdasarkan baku mutu PP No. 82/2001 dan Kepmen LH No. 45/2004
Penghentian Bendungan
Adanya persepsi dan sikap yang positif dari masyarakat terhadap pasca-beroperasinya DAM
Pembongkaran dan Reklamasi
BENTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP METODE PENGUMPULAN WAKTU & LOKASI PANTAU & ANALISIS DATA FREKUENSI pengambilan sampel dan Pada lokasi badan 6 bulan sekali analisis laboratorium air penerima (air untuk sampling terhadap parameter permukaan) air dan setiap kekeruhan dan TSS (Total Saluran sungai hari untuk Suspended Solid) serta pengamatan pengamatan langsung langsung terhadap kondisi air permukaan pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
pengambilan sampel dan analisis laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (Total Suspended Solid) serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan
Pada lokasi badan air penerima (air permukaan) Saluran sungai
Wawancara dan observasi
Di sepanjang ruas DAM
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
6 bulan sekali untuk sampling air dan setiap hari untuk pengamatan langsung
Selama kegiatan operasional DAM dengan periode 6 bulan sekali
INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENERIMA PENGAWAS LAPORAN Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat Balai Wilayah BAPEDAL Kota BAPEDAL Kota Sungai Batam Batam Sumatera IV BLH Prov. BLH Prov. selaku Kepri Kepri pemrakarsa. Dinas PU Pihak/ aparat kelurahan serta kecamatan setempat PELAKSANA
II -
24
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
Gambar 2.1 Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Bab II : Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
II -
25
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
BAB III JUMLAH DAN JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN
Dalam studi AMDAL Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa kegiatan telah mendapatkan Izin Lokasi sebagai langkah awal dilaksanakannya studi AMDAL. Studi AMDAL ini nantinya selain mendapatkan Rekomendasi Kelayakan Lingkungan yang dikeluarkan oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau juga akan mendapatkan Izin Lingkungan yang menjadi dasar diterbitkannya izin-izin terkait izin PPLH. Dalam rencana kegiatan Pembangunan Estuari DAM Sei Gong ini, tidak terdapat izin PPLH lainnya, namun hanya berupa rekomendasi-rekomendasi yang dapat diajukan kemudian, seperti Rekomendasi Studi ANDAL Lalu-Lintas dan lain sebagainya.
Bab III : Jumlah & Jenis PPLH Yang Dibutuhkan
III - 1
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2013. Buku Profil Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang Kota Batam. Bappeda Kota Batam, 2013. Rencana Tata R uang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014. Canter L.W. 1996 Enviromental Impact Assessment. Mc. Graw Hill I nc. New York. Husin, Y.A. 1987. Dampak Terhadap Kualitas Air. BKLH-MISETA IPB. Bogor. Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. Harper & Row Publishing. New York. Lee, J. 1985. The Environment, Public Health and Human Ecology; Consideration for Economic Development. World Bank Publ, John Hopkins University Press, Baltimore, Maryland. McNeely, R.N. V.P. Neimanis and L. Dwyer. 1979 Water Quality Sourcebook, A Guide to Water Quality. Directorate, Water Quality Branch, Otawa, Canada. Munir, Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Pustaka Jaya. Jakarta. Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. Third Edition. WB Sounder Company, Phladelphia, London, Toronto. Schwab. G.O. R.K. Frevert. T.W. Eminster and K.K. Barnes. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. Engineering. John Willey, New York. Soemarwoto, Otto, 1994, Analisis Dampak Lingkungan, Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta Soedarto P. Hadi, 1995, Aspek Sosial AMDAL sejarah, Teori dan Metode, Metode , Gajah Mada University University Press, Yogyakarta Stern. A.C., R.W. Bouble D.L. Fok. 1984. Fundamental of Air Pollution. Second Edition. Academic Press Inc. New York.
Daftar Pustaka
1