14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kurikulum adalah suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang di dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran disekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan seberapa banyak pencapaian tujuann-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum sekolah dicantumkan tujuan-tujuan pendidika nasional yang harus dicapai oleh sekolah yang bersangkutan.
Konsep kurikulum yang berlaku di Indonesia dapat dilihat dari definisi kurikulum yang terdapat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 pasal 1 ayat11, yang berbunyi: "Kurikulum adalh seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar". Telah kita ketahui kurikulum dalam pendidikan dikenal dengan kata-kata "Manhaj" yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka. Selain itu kurikulum juga di pandang sebagai suatu progam pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Rumusan Masalah
Tujuan Kurikulum PAI di madrasah.
Ruang Lingkup Kurikulum PAI di Madrasah .
Fungsi Kurikulum PAI di Madrasah.
Kurikulum PAI Pada Program Pengajaran Keimanan, Ibadah, Alquran Hadits dan Sejarah
3. Tujuan penulisan
Mengetahui Tujuan Kurikulum PAI di Madrasah
Mengetahui Ruang Lingkup Kurikulum PAI di Madrasah
MengetahuiFungsi Kurikulum PAI di Madrasah.
Mengetahui Apa dan Bagaimana Kurikulum PAI Pada Program Pengajaran Keimanan, Ibadah, Alquran dan sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan Kurikulum PAI di Madrasah
Tujuan pendidikan islam memiliki perbedaan dengan tujuan pendidikan lain, misalnya tujuan pendidikan menurut paham pragmatisme, yang menitik beratkan pemanfaatan hidup manusia didunia. Yang menjadi standar ukurannya sangat relatif, yang bergantung pada kebudayaan atau peradaban manusia. Arifin dalam bukunya "Pendidikan Islam Dalam Arus Dinamika Masyarakat" menyatakan bahwa rumusan tujuan pendidikan islam merealisasikan manusia muslim yang beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada sang khaliknya dengan sikap dan kepribadian bulat menyerahkan diri kepada-Nya dalam segala aspek kehidupannyadalam rangka mencari keridhoannya. Rumusan tujuan pendidikan islam sangatlah relefan dengan rumusan tujuan pendidikan nasional. Rumusan tujuan pendidikan nasional, ialah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa kapada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dan jika dihubungkan dengan filsalafat islam, maka kurikulumnya tentu mesti menyatu (integral) dengan ajaran islam itu sendiri. Tujuan yang akan dicapai kurikulum PAI ialah membentuk anak didik menjadi berakhlak mulia, dalam hubungannya dengan hakikat penciptaan manusia. Sehubungan dengan kurikulum pendidikan islam ini, dalam penafsiran luas, kurikulumnya berisi materi untuk pendidikan seumur hidup (long life education), sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW.
اطلب العلم من المهدي الي اللهدي
Artinya: "Tuntutlah ilmu dari buayan hingga keliang kubur".
Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Maka secara garis besar (umum) tujuan pendidikan agama islam ialah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama islam, sehingga ia menjadi manusia muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia baik dalam kehidupan pribadi, bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan tersebut tetap berorientasi pada tujuan penyebutan nasional yang terdapat dalam UU RI. No. 20 tahun 2003. selanjutnya tujuan umum PAI diatas dijabarkan pada tujuan masing-masing lembaga pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.
Selain itu, pendidikan agama islam sebagai sebuah program pembelajaran yang diarahkan untuk:
Menjaga akidah dan ketakwaan peserta didik.
Menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu agama,
Mendorong peserta didik unutik lebih kritis, kreatif, dan inovatif,
Menjadi landasan prilaku dalam kehidupan sehari-haro dimasyarakat. Dengan demikian bukan hanya mengajarkan pengetahuan secara teori semata tetapi juga untuk dipraktekkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (membangun etika sosial).
RuangLingkup Kurikulum PAI di Madrasah
Untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang disebutkan dalam tujuan kurikulum PAI, maka isi materi kurikulum PAI didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada dalam dua sumber pokok, yaitu: AlQur'an dan Sunnah NAbi Muhammad SAW. Disamping itu, materi PAI juga diperkaya dengan hasil istimbat atau ijtihad para ulama, sehingga ajaran-ajaran pokok yang bersifat umum, lebih rinci dan mendetail. Kurikulum PAI mencakup usaha untuk mewujudkan keharmonisan, keserasian, kesesuaian, dan keseimbangan antara:
Hubungan manusia dan Sang Pencipta (Allah SWT.)
Sejauh mana kita sebagai hamba Allah SWT. telah melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkan-Nya? Dan setaat kita telah mematuhi segala dalam islam dalam kehidupan sehari-hari? Banyak sekali ayat Al-Qur'an maupun hadits Nabi yang menegaskan kewajiban seorang hamba dengan sang Khalik yaitu Allah SWT.
Hubungan manusia dengan manusia.
Apakah kita seorang muslim yang menjadikan orang lain merasa tentram berapa didekat kita? Sejauh mana hak-hak orang lain telah kita tunaikan? Jangan sampai kita merugikan apalagi mendholimi atau menganiaya hak-hak orang lain.
Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam.
Kita sebagai khlifah dibumi, tentu mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola dan melestarikan alam dan memakmurkan bumi jangan sampai alam dan makhluk lain terpedaya dan terusik karena keberadaan kita yang akibatnya akan kembali kepada manusia itu sendiri
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan diri sendiri)
Penghargaan orang lain terhadap diri kita, sangat tergantung kepada sejauh mana kita menghargai atau dengan kata lain berakhlak kepada diri sendiri.
Keempat hubungan tersebut diatas, tercakup dalam kurikulum PAI yang tersusun dalam beberapa mata pelajaran, yaitu:
Mata pelajaran akidah akhlak,
Mata pelajaran ibadah syariah (fiqh),
Mata pelajaran Al-Qur'an hadits
Mata pelajaran sejarah dan kebudayaan islam (SKI), dan
Matapelajaran bahasa arab
Mata-mata pelajaran tersebut yang merupakan scope atau ruang lingkup kurikulum PAI yang disajikan pada sekolah-sekolah yang berciri khas agama islam atau madrasah, sementara ruang lingkup kurikulum PAI pada sekolah-sekolah umum adalah mata pelajaran pendidikan agama islam yang bentuk kurikulumnya Broad Field atau in one system.
Ruang lingkup kurikulum PAI dilembaga pondok-pondok pesantren tentu lebih banyak lagi mata pelajaran, umumnya kurikulum PAI pada pondok pesantren terdiri dari mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated subject curriculum), seperti: tauhid, tajwid, fiqih, ushul fiqih, ilmu hadits, tarikh, dan lain-lain.
Fungsi Kurikulum PAI di Madrasah
Kurikulum PAI berbeda dengan kurikulum yang lain, yang memiliki fungsi atau peranan yang memiliki kurikulum PAI, bahkan kemungkinan ada kurikulum yang tidak memiliki fungsi seperti kurikulum PAI. Karena itu, sudah sepatutnya guru-guru agama sangat memperhatikan dan mengaplikasikan fungsi-fungsi kurikulum PAI ini kedalam pembelajaran PAI. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut:
Fungsi pengembangan
Kurikulum PAI berupaya mengembangkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Fungsi penyaluran
Kurikulum PAI berfungsi untuk menyalurkan peserta didik yang mempunyai bakat-bakat khusus bidang keagamaan, agar bakat-bakat tersebut berkembang secara wajar dan optimal, bahkan diharapkan bakat-bakat tersebut dapat dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi hobby yang akan mendatangkan manfaat kepada dirinya dan banyak orang.
Fungsi perbaikan
Yaitu berfungsi untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan peserta didik terhadap keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari, terutama dari segi keyakinan (akidah) dan ibadah.
Fungsi pencegahan
Kurikulum PAI berfungsi untuk menangkal hal-hal negative baik yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya, maupun dari budaya luar yang dapat membahayakan dirinya sehingga menghambat perkembangannya menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Fungsi penyesuaian
Yaitu kurikulum PAi berupaya menyesuaikan diri dengan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial dan pelan-pelan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran islam.
Sumber nilai
Kurikulum PAI merupakan sumber dan pedoman hidup unutk mencapai kebahagiaan didunia dan di akhirat kelak
Menurut Prof. H. Muhaimin, M. A. fungsi kurikulum PAI ada tiga, yaitu:
Fungsi kurikulum PAI bagi sekolah / madrasah yang bersangkutan.
Sebagai alat unutk mencapai tujuan pendidikan agama islam yang diinginkan atau dalam istilah KBK disebut standar kompetensi PAI, meliputi fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi tamatan atau lulusan, kompetensi bahan kajian PAI, kompetensi mata pelajaran PAI (TK, SD / MI, SMP / MTS, SMA / MA), kompetensi mata pelajar kelas (kelas I, II, III, IV, V,VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII)
Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan agama islam disekolah atau dimadrasah.
Fungsi kurikulum PAI bagi sekolah atau madrasah diatasnya.
Melakukan penyesuaian
Menghindari keterulangan sehingga boros waktu
Menjaga kesinambungan
Apa dan Bagaimana Kurikulum PAI Pada Program Pengajaran Keimanan, Ibadah, Alquran dan sejarah
Sebelum lebih jauh penulis membahas tentang kurikulum PAI di SD/MI pada program pengajaran keimanan, Ibadah, Al-Quran dan sejarah ada baiknya penulis menyampaikan beberapa pengertian dan beberap aspek-aspek yang penting didalam kurikulum itu sendiri. Adapun aspek-aspek tersebut antara lain ;
Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Adapun Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:
Struktur Kurikulum 2013 Sekolah Dasar (SD)
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
1.
Pendidikan Agamadan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5
6
6
4
4
4
3.
Bahasa Indonesia
8
8
10
7
7
7
4.
Matematika
5
6
6
6
6
6
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
-
-
-
3
3
3
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
-
-
-
3
3
3
Kelompok B
1.
Seni Budaya dan Prakarya
(termasuk muatan lokal)*
4
4
4
6
6
6
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
4
4
4
3
3
3
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
30
32
34
36
36
36
= Pembelajaran Terintegrasi
= Pembelajaran Terintegrasi
Keterangan:
*Muatanlokaldapatmemuat Bahasa Daerah
Kegiatan Ekstra Kurikuler SD/MI antara lain:
Pramuka (Wajib)
UKS
PMR
*)Struktur Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah (MI)
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER-MINGGU
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
1.
Pendidikan Agama Islam
a.
Al-Qur'an Hadis
2
2
2
2
2
2
b.
Akidah Akhlak
2
2
2
2
2
2
c.
Fikih
2
2
2
2
2
2
d.
Sejarah Kebudayaan Islam
-
-
2
2
2
2
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaraan
5
5
6
5
5
5
3.
Bahasa Indonesia
8
9
10
7
7
7
4.
Bahasa Arab
2
2
2
2
2
2
5.
Matematika
5
6
6
6
6
6
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
-
-
-
3
3
3
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
-
-
-
3
3
3
Kelompok B
1.
Seni Budaya dan Prakarya
4
4
4
5
5
5
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
4
4
4
4
4
4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
34
36
40
43
43
43
* : Revisi (tambahan) berdasarkan tugas dari dosen pengampu
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan satu kesatuan ide masing-masing mata pelajaran dimuat dalam tabel-tabel berikut ini:
KELAS:IV
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
Menerima, menghargai, danmenjalankanajaran agama yang dianutnya
Melaksanakan shalat secaratertibsebagai wujud dari penghambaan diri kepada Allah SWT.
Mengamalkan kebajikan kepada sesama manusia sebagaiimplementasidaripemahamanibadahshalat
Menghindari perilaku tercela sebagaiimplementasidaripemahamanibadahshalat
Meyakinikeberadaanmalaikat-malaikat Allah SWT
Meyakini adanya Rasul-Rasul Allah SWT
Memilikiperilakujujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, danpercayadiridalamberinteraksidengankeluarga, teman, tetangga, dan guru
Memilikisikap yang dipengaruhiolehkeimanankepada para malaikat Allah SWTyang tercermin dari perilaku kehidupan sehari-hari.
Memiliki sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
MemilikisikapamanahsebagaiimplementasidaripemahamankisahketeladanNabi Muhammad SAW
MemilikisikappantangmenyerahsebagaiimplementasidarikisahketeladananNabi Musa A.S
Memahamipengetahuanfaktualdengancaramengamati [mendengar, melihat, membaca] danmenanyaberdasarkan rasa ingintahutentangdirinya, makhlukciptaanTuhandankegiatannya, danbenda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dantempatbermain
Mengetahui Allah itu ada melalui pengamatan terhadap makhlukciptaan-Nya di sekitarrumahdansekolah.
Mengerti makna iman kepada malaikat-malaikat Allah berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan alam sekitar.
MengertimaknaAsmaulHusna: Al-Bashir, Al-'Adil, Al-'Adhim
Memahamimaknabacaansholat
MengetahuikisahketeladanNabiAyyuba.s.
MengetahuikisahketeladanNabiDzulkifia.s.
MengetahuikisahketeladanNabiHaruna.s.
MengetahuikisahketeladanNabi Musa A.S
Mengetahuikisahketeladanwali-wali Allah
MengetahuisikapsantundanmenghargaisesamadariNabi Muhammad SAW
Menyajikanpengetahuanfaktualdalambahasa yang jelasdanlogisdansistematis, dalamkarya yang estetisdalamgerakan yang mencerminkananaksehat, dandalamtindakan yang mencerminkanperilakuanakberimandanberakhlakmulia
Membaca Q.S. Al Falaq, Al-Ma'un dan Al-Fil dengan tartil
Menulis kalimat-kalimatdalam Al Falaq, Al-Ma'un dan Al-Fil dengan benar
Menunjukkanhafalan Q.S. AlFalaq, Al Ma'undan Al-Fil dengan lancar.
Mencontohkansikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar
Menceritakan pengalaman melaksanakan shalat di rumah, atau di masjid lingkungan sekitar rumah.
Menceritakan kisah keteladan Nabi Ayyub a.s.
Menceritakan kisah keteladan Nabi Dzulkifi a.s.
MenceritakankisahketeladanNabiHaruna.s.
MenceritakankisahketeladananNabi Musa A.S
Menceritakankisahketeladananwali-wali Allah
Note : Untuk penjabaran KI & KD terlampir di folder "lampiran"
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dasar pengembangan kurikulum PAI adalah:
Agama merupakan hak asasi manusia.
Dasar Negara kita Pancasila sila Pertama "Ketuhanan yang Maha Esa"
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 tentang hak dan kebebasan menjalankan agama.
Undang -undang RI NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3.
Tujuan yang akan dicapai kurikulum PAI ialah membentuk anak didik menjadi berakhlak mulia, dalam hubungannya dengan hakikat penciptaan manusia. Sehubungan dengan kurikulum pendidikan islam ini, dalam penafsiran luas, kurikulumnya berisi materi untuk pendidikan seumur hidup (long life education), sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW.
Kurikulum PAI mencakup usaha untuk mewujudkan keharmonisan, keserasian,
kesesuaian, dan keseimbangan antara: hubungan manusia dan Sang Pencipta (Allah SWT.), hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam, hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan diri sendiri). keempat hubungan tersebut, tercakup dalam kurikulum PAI yang tersusun dalam beberapa mata pelajaran, yaitu: Mata pelajaran, akidah akhlak, Mata pelajaran ibadah syariah (fiqh), Mata pelajaran Al-Qur'an hadits, Mata pelajaran sejarah dan kebudayaan islam (SKI), dan Mata pelajaran bahasa arab.
Adapun Fungsi-fungsi Kurikulum PAI yaitu, fungsi pengembangan, fungsi penyaluran,fungsi perbaikan, fungsi pencegahan, fungsi penyesuaian, dan Sumber nilai.
Daftar pustaka
Drs. H. M. Ahmad, Dkk. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung. CV. Pustaka Setia.
Syaifuddin Sabda.2006. Model Kurikulum Terpadu IPTEK dan IMTAQ. Ciputat. PT. Ciputat Press Group.
Drs. H. Hamdan, M.Pd. 2009. Pengembangan dan Pembinanaan Kurikulum(Teori dan Praktek Kurikulum PAI). Banjarmasin.
Dr. Armai Arief, M.A. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta Selatan. Ciputat Pres.
Drs. Abdullah Idi, M.Ed. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jakarta. Gaya Media Pratama.
Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A.2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Prasada.
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan 2013. Kurikulum 2013 kompetensi dasar SD/MI.