2013
PANDUAN PELAYANAN TAHAP TERMINAL RS. XXX
1
TAHUN 2013
2
BAB I GAMBARAN UMUM
1. Latar belakang Kondisi terminal merupakan kondisi seseorang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai untuk sembuhdan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam ) bulan atau kurang. Proses menghadapi kematian merupakan bagiandari kehidupan normalyang harus dijalani. Meski demikian, pasien yang berada pada tingkat akhir hidupnya dan keluarganya tetap memerlukan pelayanan yang terokus akan kebutuhannya yang unik. Pada tahap pelayanan kepada pasien dalam kondisi terminal juga bisa dikondisikan pasien dalam kondisi sakarotul maut sehingga seluruh aspek pelayanan dan pera!atan pada pasien berada dalam kondisi seperti ini dapat disamakan. " #imbinglah orang yang hendak mati mengu$apkan ( kalimat% perkataan ) " &iada &uhan selain 'lloh ( *. Muslim) &idak dipungkiri kematian itu tak dapat dihindari dari kehidupan sehari+hari kita. Kematian tidak pandang bulu, anak+anak, remaja maupun orang de!asa sekalipun dapat mengalami hal terssebut. Kita tidak tahu kapan kematian akan menjemput kita. Kematian seakan menjadi ketakutan yang sangat besar di hati kita. Proses terjadinya kematian dia!ali dengan mun$ulnya tanda+tanda sakarotul maut atau dalam istilah disebut dying. leh karena itu perlunya pendampingan pada seseorang yang menghadapi sakarotul maut ( dying) -angat penting diketahuioleh kita , sebagai tenaga kesehatan tentang bagaimana menangani pasien yang menghadapi sakarotul maut. nti dari penanganan
pasien
menghadapai
sakarotul
maut
adalah
memberikan
pera!atan yang tepat, memberikan perhatian yang lebih kepada pasien sehingga pasien merasa lebih ikhlas dalam menghadapi kondisi sakarotul maut. /ntuk meningkatkan pelayanan akan kebutuhan yang unik ini di rumah sakit diperlukan suatu panduan. #uku ini diharapkan dapat menjadi pegangan atau a$uan bagi rumah sakit 000 untuk melaksanakan kegiatan pelayanan pada
pasien terminalse$ara komprehensi dan juga
pada pasien dalam kondisi
sakarotul maut. 2. &ujuan 2.1.
Memberikan pengobatan yang sesuaidengan gejala dan permintaan
pasien dan keluarga 2.2.
Menghargai nilai yang dianut pasien, agamadan preerensi budaya
2.3.
Mengikut sertakan pasien dan keluarganya dalam semua aspek
pelayanan 2.4.
Memberikan respon psikologik, emosional,spiritual, dan budaya dari
psien dan keluarga 2.5.
#erdasarkan uraian diatas dapat dikemukanan suatu uraian " ara menangani pasien yang akan menghadapi sakarotul maut
. Pengertian 3.1.
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk
pasien yang mengalami penyakit yang tidak mempunyai untuk sembuhdan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam ) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat akhir hidupnyamemerlukan pelayanan berokus akan kebutuhan yang unik.Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan
dengan proses penyakitatau terapi kuratiatau
memerlukan bantuan berhubungan dengan a$tor psikososial, agama, dan budayayang berhubungan dengan kematian atau proses kematian. Keluarga
dan pemberi layanan dapat diberikan kelonggaranmelayani
pasien pada tahap terminal atau meringankan rasa sedih dan kehilangan. 3.2.
-akarotul maut ( dyaing )merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai haldan harapan tertentu untuk meninggal.
3.3.
Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernapasan , nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya akti3itas otak atau terhentinya ungsi jantung dan paru se$ara menetap. -elain itu dr .'hmadi 4, -p K5 juga mendeisinikan death sebagai a. ilangnya ase sirkulasi dan respirasi yang irre3ersible.
b. ilangnya ase keseluruhan otak , termasuk batang.
7
8ying dan death merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan suatu enomena tersendiri. 8ying lebih kearah suatu proses, sedangkan death merupakan suatu enomena tersendiri. 8ying lebih kea rah proses, sedangkan death merupakan akhir dari hidup . (9ny *etna 'mbar!ati, 2:1:) 3.4.
abang ilmu yang berkaitan dengan Dying a. ;eriatri lmu yang mempelajari penyakit pada usia lanjut ( degenerati3e) b. ;erontologi disiplin ilmu diluar atau $abang geriatri$ yang memperajari aspek isik, mental, dan psikosoisal yang ada pada lanjut usia. /ntuk memberikan pelayanan geriatri$ bagi penderita lanjut usia (dr .'hmadi 4, -p K5)
<
BAB II DASAR HUKUM
-ebagai a$uan dan dasar pertimbangan dalam memberikan pelayanan pasien tahap terminal *- 000 diperlukan peraturan perundang+undangan pendukung sebagai berikut 1.
/ndang = /ndang 4o. 77 tahun 2::> tentang *umah -akit.
2.
/ndang = /ndang 4o. 6 tahun 2::> tentang Kesehatan.
.
Peraturan 8irektur /tama *- 000 4omor 6%P9*%2:12 tentang ak Pasien dan Keluarga.
BAB III
6
TATA LAKSANA
Pada tata laksana pelayanan pada pasien yang mengalami tahap terminal dan sakarotul maut ini dapat dilihat dari hal+ hal seperti 1. 8iskripsi rentang pola hidup sampai menjelang Kematian Pandangan pengetahuan tentang kematian yang dipahami oleh seseorang berdeda+ beda. 'dapun seorang ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang deskripsi rentang pola hidup sampai menjelang kematian adalah Marto$$hio. Menurut Marto$hio, rentang pola hidup sampai menjelang kematian sebagai berikut a. Pola pun$ak dan lembah Pola ini memiliki karakteristik periodi$ sehat yang tinggi >pun$ak) dan periode krisis > lemah). Pada kondisi pun$ak, pasien benar+ benar merasakan harapan yang tinggi atau besar. -ebaliknya pada periode lemah, klien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai bisa menimbulkan depresi b. Pola dataran yang turunyang tidak bisa dipastikan Karakteristik dari pola ini adalah adanya sejumlah tahapan dari kemunduran yang terus bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama atau setelah periode kesehatan yang stabil serta berlangsung pada !aktu $. Pola tebing yang menurunakin buruknya kondisi. Kondisi penurunan ini akan diramalkan dalam !aktu yang bisa diperkirakan baik dalam ukuran jam, atau hari. Kondisi ini la?im ditemui di unit khusus ( /%/) Karakteristik dari pola ini adalah adanya kondisi penurunan yang menetap stabil, yang menggambarkan sem d. Pola landai yang turun sedikit+sedikit Karakteristik dari pola ini kehidupan yang mulai surut, perlahan dan hamper teramati sampai akhirnya menghebat menuju ke maut 2. PerkembanganPersepsi &entang Kematian 8idalam kehidupan masyarakat de!asa, kematian adalah sesuatu yang menakutkan . -ebaliknya pada anak+anak usia:+@ th kematian itu adalah sesuatu biasa saja, yang ada dipikirannya kematian adalah sesuatu hal yang hanya terjadi pada orang tua yang sakit. Mereka sangat a$uh sekali dengan kematian -eiiring perkembangannya menuju de!asa, mereka mengerti tentang apa itu kematian. Karena ituberkembanglah klasiikasi kematian menurut umur yang di deinisikan oleh 9ny *etna 'mbar!ati, yaitu a. #ayi+ < th &idak mengerti tentang kematian, kenyakinan bah!a kematian adalah tidur ayau pergi yang temporer. b. A > th Mengerti bah!a titik akhir orang mati dapat dihindari
@
$. >+12 th Mengerti bah!a mati adalahakhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari, dapatmengekspresikan ide+ide tentang kematianyang diperolehdari orang tuaatau de!asa lainnya d. 12+ 1B th Mereka takut dengan kematian
yang amenetap, kadang+ kadang memikirkan
tentang kematian yang dikaitkandengan sikap religi. e. 1B+7< th Memiliki sikap terhadap kematianyang dipengaruhi oleh religi% keyakinan . 7<+6< th Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian merupakan pun$ak ke$emasan. g. 6< tahun keatas &akut kesakitan yang lama. Kematian mengandung beberapamakna terbebasnya dari rasa sakitdan reuni dengananggota keluarga yang telah meninggal . iri+$iriPokok pasien yang akan meninggal Paien yang menghadapi sakarotul mautakan amemperhatikan tingkah lakuyang khas antara lain a. Penginderaan dan gerakan menghilang se$araberangsur+angsuryang dimuali anggota gerakpaling ujung khususnyapada ujung kaki, tangan, ujung anggota b. $. d. e.
gerak tersebut akan terasa dingindan lembab Kulit nampak kebiru+biruan kelabu atau pu$at 4adi mulai tidak teratur, lemah dan pu$at &erdengar suara mendengkurdisertai gejala naas $yene stokes Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perier menjadi terhentidan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang, Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan ber3ariasi tiap indi3idu.tot rahang menjadi mengendur, !ajah pasien yang tadinya terlihat $emas nampak menjadi lebih pasrah.
7. &ata laksana kegiatan pelayanan pada pasien tahap terminal ( akhir hidup) di ruamh sakit 000 a. Melakukan assessment pada pasien tahap terminal problem isik yang berkaitan dengan penyakitnya, problem psikologis, ketidakberdayaan, kehilangan diri dan harapan,problem isolasi dan perpisahan b. Memberikan pelayanan dan pera!atan pada pasien tahap terminal. Pasien tahap terminal meliputi kondisi mati batang otak (M#) dan pasien kondisi terminal (end o lie). $. Kondisi Mati batang tak ( M#) harus dinyatakan oleh minimal orang dokter terdiri dari 8P5P, dokter spesialis syara% neurologi, dokter spesialis anestesi, dengan penanggungja!ab adalah dokter spesialis syara% neurologi
B
d. 8alam hal 8P5P sudah dokter spesialis syara% neurologi sebagai dokter pendampingnya adalah dokter spesialis anestesi dan dokter jaga / e. Keadaan mati batang otak (M#) dilakukan e3aluasi oleh masing+masing dokter setiap 6 jam. . Pasien tahap terminal ( 9nd o Lie ) harus dinyatakan oleh minimal orang dokter yang terdiri dari 8P5P, dokter spesialis 'nestesi dan dokter jaga / sebagai penanggungja!abnya adalah 8P5P g. Melakukan inter3ensi untuk mengurangi rasa nyeri, gejala primer dan skunder serta memberikan pengobatan sesuai permintaan pasien dan keluarga h. Melakukan inter3ensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya sesuai permintaan pasien dan keluarga i. Mengikutsertakan keluarga dalam dukungan mental spiritual j. Menghormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau tindakan medis lai k. Menghormati keputusan dokter untuk tidak melanjutkan pengobatan atas persetujuan pasien dan keluarganya. l. Mendampingi keluarga dan meminta tandatangan persetujuan % penolakan apabila diperlukan di lembar *M 179 setelah mendapat penjelasan dari dokter Pelayanan tahap akhir dapat dilakukan di unit ga!at darurat dan unit ra!at inap.'dapun proses operasional pelayanan ini atau assesmen pasien tahap terminal dilakukan oleh pera!at % bidan . <. Casilitas pelayanan pada tahap terminal a. Casilitas yang ada di /;8 3entilator portable, monitor, 9;, deibrillator, 'mbubag, selang % masker oksigen% 9&, -u$tion set, kateter, 4;&, spuit, inuse set, obat analgetik, dan obat+obatan resusitasi( adrenalin, -'), $airan koloid, obat+ obat support tekanan darah sesuai standart trolley emergen$y /;8 b. Casilitas di unit ra!at inap 3entilator (unit intensi), Monitor, 8eibrilator, 9& ( di unit intensi dan 48) -u$tion set, kateter, 4;&, spuit, inuse set, obat analgetik, dan obat+obatan resusitasi( adrenalin, -'), $airan koloid, obat+obat support tekanan darah % sesuai standart trolley emergen$y /%/%48, !ard) $. #ila pasien meninggal dunia, maka dilakukan tindakan pera!atan pasien setelah meninggal dunia atau pera!atan jenasah dengan tujuan membersihkan dan merapikan jenasah, memberikan penghormatan terakhair. Peralatan sarung tangan , kassa gulung, pinset, gunting, bengkok, ember mandi, tempat sampah medis dan non medis. Prosedur member tahu pada keluarga pasien,mendekatkan peralatan ke dekat jenasah, men$u$i tangan, memmakai sarung tangan, melepas perhiasan atau barang berharga lain yang diberikan kepada keluarga, melepas peralatan in3asi, membasuh tubuh pasien dengan pasien, mengikat dagu sampai keatas kepala dengan perban gulung, tangan dilipat di atas dada dan ditali dengan
>
kassa gulung, mengikat kedua ibu jari kaki dengan kassa gulung, menutup jenasah dengan selimut, merapikan alat, melepas sarung tangan serta men$u$i tangan. d. -etelah jenasah 2 jam dan setelah keluarga menyelesaikan administrasi jenasah boleh diba!a pulang oleh keluarga dengan menggunakan serah terima jenasah. -elain itu surat kematian juga di serahkan kepada keluarga.
BAB IV DOKUMENTASI
1. *ekam medis ra!at jalan 2. *M 17 9 . atatan terintegrasi 7. -urat kematian
.
1:
BAB V PENUTUP
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit, yang terkait dengan keenam dasar ungsi rumah sakit yaitu meningkatan, pen$egahan, penyembuhan, pemulihan, pendidikan, dan penelitian. 8engna pelayanan tahap terminal yang tepat membantu pasien dan keluarga dalam mele!ati ase kritisnya. Pera!atan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut oleh petugas kesehatan dilakukan dengan $ara member pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien
meninggal.
Pera!at
memiliki
peran
memenuhi
kebutuhan
biologis,
sosiologis ,psikologis, dan spiritual, memperhatikan moral, etika, serta menumbuhkan sikap empati dan $aring kepada pasien dan keluarga. Panduan pelayanan tahap terminal ini merupakan panduan bagi pelaksanaan pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan di rumah sakit, sehingga terlaksana dengan baik.
11
12