rsitektur MODERN rsitektur MODERN EKLEKTIS A. PENGERTIAN Eklektik
: yaitu memilih yang yang baik baik dari dari yang sudah ada sebelumnya.
Arsitektur Eklektik Eklektik
: aliran memilih , memadukan memadukan unsur-unsur unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri.
Eclectismus
: suatu semangat semangat menjiplak menjiplak serba campur aduk dari dari semua unsur saja yang kebetulan kebetulan disukai, tanpa refleksi , tanpa prinsip, selera liar.
B. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ARSITEKTUR EKLEKTIK Berdasarkan arti katanya , eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada aman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru. Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia. Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme . Arsitektur Eklektisme, Eklektisme, abad XIX , mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan
gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif B. FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME
1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis. 2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa
manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi. 3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau . 4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton. C. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
1.
Pengulangan bentuk- bentuk lama
2. Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru. D. BEBERAPA CONTOH BANGUNAN EKLEKTIK
EROPA
INGGRIS : 1. British Museum London
( Pediment gaya Romawi dengan kolom Ionik Yunani ), British
terbesar
Museum
di London ialah salah satu museum dan
dalam sejarah dan budaya manusia di dunia.
terpenting Koleksinya
termasuk lebih dari 7 juta benda dari seluruh benua. Semuanya menggambarkan dan mendokumentasikan sejarah budaya manusia dari awal hingga kini. Seperti museum nasional dan galeri lain di Britania Raya, museum ini bebas bebas biaya masuk. 2. Albert Memorial
( konsep Gothic, kolom Romawi , puncak cungkup Gothic),
3. Fitzwilliam Museum (Corinthian Romawi, ujung bangunan gaya Barok).
PERANCIS :
Opera de Paris (unsur Renaissance dan Barok), Gereja katolik Madeleine (keluar dari kaidah
arsitektur gereja, kuil Corinthian Romawi), Stasiun kereta api Gare de L’Est (bentuk renaissance ,jendela gothic).
JERMAN
Altes Museum, Berlin (1823-30); Karl Friedrich Schinkel
Unsur Yunani terutama kolom ionic, denah yang sederhana simetris dengan sisi-sisi segi empat tanpa penonjolan. Bangunan tengah berbentuk rotunda dengan kolom seperti partenon.
ITALIA : Monumen Victor Emmanuel II (gaya Corinthian Yunani ).
Terdiri dari platform atau panggung teras dan trap naik. Bangunan sangat simetris pada titik sentral terdapat patung Emmanuel. Latar belanag dinding melengkung. Unit pelengkung ini terdiri dari deretan kolom Corinthian dari Yunani Hellenic. Kolom mendukung sebuah attic penuh ornament. Pada deretan kolom sebagai akhiran terdapat pavilion atau unit yang menonjol pada sisi kiri kanan juga penuh dengan patung dan relief.
BELANDA
Rijksmuseum Amsterdam (bentuk jendela , atap Gothic )
AMERIKA
Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika Serikat; John Russel Pope Pada bangunan jefferson memorial dapat dilihat penggabungan atau pemilihan arsitektur lama namun dengan dimensi yang cukup besar. Identik dengan Pantheon Roma dengan portico berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah pedimen. Portico ini menempel pada sebuah rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin. Kemegahan memorial ini selain dibentuk oleh arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico. Gedung Capitol, Washington (1792-1827); Amerika Serikat; William Thornton, Eitinne Hallet, George Hadfield,
Banyamin Latrobe dan Charles Bulfinch Terdiri dari bangunan tunggal besar, simetris. Sumbu utama
didominasi
oleh
kubah
yang
merupakan salah satu terbesar di dunia. Puncak kubah terdapat patung kemerdekaan setinggi 6 meter diatas pattern dengan kolom penyangga silindris. Kubah bergaya Bizantine berada di atas dinding tambour. Dengan jari jari yang berumpak. Di bawah tambour terdapat rotunda atau ruang berdenah lingkaran. Dari rotunda terdapat ruang persegi yang maju portico dengan kolom-kolom ionic. Aspek reinesanse diterapkan di gedung Capitol pada bentuk keseluruhan yang melebar, deretan jendela dan kolom-kolom monoton di bagian depan dan belakang 2. AMERIKA , White House ( Renaissance / Palladian), Massachusetts State House Boston (kubah Byzantine,
kolom Romawi, jendela Renaissance), Jefferson Memorial (Pantheon Roma, kolom Doric).
3. INDONESIA,
Pengaruh Eklektisme di Indonesia berawal pada masa pendudukan Belanda. Masa kolonialisme di Indonesia dimulai abad XVII – pertengahan abad XX. Arsitektur modern di Indonesia pada abad XIX ditandai dengan bangkitnya kembali gaya klasik, yang terlihat pada pembangunan gedung – gedung yang cenderung bercirikan arsitektur Eropa,
dengan
memasukkan unsur budaya setempat dan arsitektur tropis, dalam hal ini arsitektur neo klasik dan eklektisme banyak diterapkan pada bangunan penting orang – orang Belanda, misalnya gereja, benteng, kantor pemerintahan, dan lain sebagainya. Contoh bangunan eklektik di Indonesia : Gereja Katedral Jakarta (gaya Gothic Inggris), Gereja Emmanuel Gambir Jakarta (Patheon
Roma, pediment kuil Yunani ), Gereja Protestan Semarang (pengaruh gaya Renaissance dan Romawi). Gereja Protestan terletak di pusat kota lama, dibangun oleh arsitek Belanda, W. Westmaan i.s.m dan H.P.A. de Welde pada tahun 1778 – 1814.
Penampilan Gereja Blenduk pada awal pembentukannya sama sekali tidak mencerminkan arsitektur tropis, dimana pembukaan dinding baik pintu dan jendela langsung terkena panas dan hujan serta pada kubah tersebut udara panas tidak dialirkan keluar. Setelah diadakan renovasi, selain berfungsi sebagai estetika, disini mulai ditampilkan adanya usaha untuk mengantisipasi iklim dengan penambahan menara kubah dan penambahan kanopi untuk mengantisipasi panas dan hujan. Keterangan : 1. Portico 2. Ruang Peralihan dan tangga menuju balkon untuk koor 3. Ruang Umat 4. Menara Lonceng 5. Porch pintu mmasuk samping dan belakang Denah Gereja Protestan Semarang
Gereja ini memiliki bentuk denah segi delapan, merupakan suatu bentuk yang jarang digunakan untuk sebuah gereja. Hal ini dipengaruhi oleh arsitektur Renaissance. Gereja protestan mempunyai pintu masuk dari keempat arah mata angin, yang pada setiap pintu masuknya mempunyai konstruksi yang menempel pada bangunan pertama berupa portico Bentuk kubah pada gereja ini mengadaptasi arsitektur Byzanthium dengan dimensi yang sangat besar sehingga oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan “ Gereja Blenduk”, pada bagian kubah tersebut terdapat bentuk melingkar yang merupakan nave /
ruang umat.
Pada bagian tengah gereja memiliki atap pelana dan gable atau dinding segitiga di ujung atap identik dengan pedimen dari portico. Pada bagian dalam gereja setelah melalui unit tengah bertingkat terdapat atrium / taman terbuka, disana dapat kita lihat kembali deretan panjang kolom – kolom doric dan koridor terbuka yang merupakan penghubung ruang – ruang pada sayap kiri – kanan. Pengakhiran dinding pada gereja ini mirip dengan bangunan – bangunan renaissance. Di bagian tengah atas terdapat latern beratap cembung seperti kubah yang mempunyai empat sudut, dan lebih besar dibanding dengan bangunan, pada sisi – sisi atap latern terdapat jam dan dipuncaknya terdapat latern yang lebih kecil. Pengaruh arsitektur Yunani - Romawi tercermin pada kolom-kolom Doric dan Corinthian Romawi , terlihat pada ruangan koor, keempat pintu masuk gereja yang mengadaptasi
bentuk parthenon terlihat pada pintu masuk utama. Pada gereja tersebut Palladianisme , yaitu merupakan bangunan yang memiliki ciri simetris untuk memudahkan mendapatkan keselarasan dan keseimbangan bentuk. Bangunan tersebut terlihat pada menara lonceng kembar , mengapit portico pintu masuk utama, kedua menara kembar tersebut memiliki atap kubah tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Bentuk simetris dapat kita lihat juga pada bentuk denah segi delapan yang beraksis pada ruang umat.