Paper Individu (Pengganti Ujian Tengah Semester) Mata Kuliah Seminar Diplomasi Kemanusiaan Global Diplomasi Kemanusiaan Global Oleh GO !"#si Kemanusiaan Jesuit Kemanusiaan Jesuit Refugee Service Te Terhadap rhadap Pengungsi Internal Int ernal (IDPs) di $itas $itas %arito& Passo& "mbon'
Disusun Oleh elga *ohana *ohana Simatupang (+,-,../0+-PSP-1/00) Program Studi Ilmu ubungan Internasional Minsus Global umanitarian Diploma23 Universitas Gadjah Mada *og3a#arta 45+1
"#si Kemanusiaan 6esuit 7e8ugee Servi2e Terhadap Pengungsi Internal (IDPs) di $itas %arito& Passo& "mbon
JRS (Jesuit Refugee Service) ( Pelayanan Jesuit untuk para pengungsi) adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional milik Ordo Serikat Yesus yang berkantor pusat di Roma, talia! Se"arah JRS adalah se"arah dan pengalaman para pengungsi! #enderitaan para manusia perahu $sia telah menyentuh hati Romo Jenderal Yesuit terdahulu, Rm! #edro $rrupe, pada tahun %&' untuk membantu para pengungsi! JRS telah tumbuh men"adi pelayanan mendunia, dengan aktivitas di negara, termasuk di ndonesia! Yayasan Jesuit Refugee Service (JRS) ndonesia adalah sebuah lembaga kemanusiaan yang didirikan pada %* +ovember %&' sebagai "awaban terhadap penderitaan manusia perahu- asal .ietnam yang berada di #ulau /alang! Selama 0 tahun terakhir, JRS bersama dengan semua pihak yang peduli, menemani, melayani dan membela hak para pengungsi baik mereka yang ada di kamp pengungsian, kawasan perkotaan, maupun di rumah1rumah detensi imigrasi! % JRS memiliki visi untuk menciptakan dunia yang bebas dari garis1garis batas, pemisahan, dan pengungsian paksa! 2unia tempat orang bisa bepergian dengan bebas dan aman dan dunia yang menghidupi nilai keramahtamahan bagi siapa sa"a! stilah 3pengungsi internal4 atau yang "uga sering disebut internally displaced person(s)4 (2#(s)), meru"uk pada orang atau orang1orang yang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya untuk pergi ke tempat lain yang lebih aman dan yang masih berada di dalam perbatasan negara orang yang bersangkutan! 5epergian terpaksa demikian disebabkan oleh ter"adinya atau ancaman ter"adinya bencana yang melanda kampung halaman mereka, yang dapat merupakan bencana alam (natural disaster) 3murni4 (seperti gempa, tsunami, dan topan), atau bencana yang diakibatkan oleh perbuatan manusia (human-made disaster) (seperti konflik bersen"ata, konflik antar1komunal, dan pelanggaran sistemis atau sistematis hak asasi manusia), atau bencana alam yang diakibatkan oleh perbuatan manusia (seperti tanah longsor atau ban"ir sebagai akibat penebangan hutan atau kebakaran hutan sebagai akibat kecerobohan atau kelalaian manusia)!6 #enyelesaian masalah 3pengungsi internal4 "uga diwu"udkan dalam tiga bentuk, yang pada hakikatnya merupakan penerapan mutatis mutandis3 bentuk1bentuk penyelesaian
1 http://jrs.or.id/about-us/, diakses tanggal 16 April 2014. 2 Tim esuit !e"ugee #er$i%es &!#' (ndonesia, Pengungsian Berlarut-Larut: Kaji Kasus Pengungsi Internal Di Vitas Barito, Passo, Ambon , &!# (ndonesia, )og*akarta, +etakan ertama, aret 201', hlm. $ii. )ang berarti perubahan *ang penting telah dilakukan. (stilah ini digunakan pada saat membandingkan dua situasi dengan $ariabel *ang berbeda. engungsi internal sebagaimana dimaksud di atas berada dalam kondisi *ang mirip dengan pengungsi (refugee(s)) sebagaimana dimaksud oleh #tatuta omisariat Tinggi erserikatan 3angsabangsa untuk engungsi (Oe of t!e "nite# $ations %ig! &ommissioner for 'efugees
masalah pengungsi menurut hukum internasional, yakni, pertama, pengembalian ke daerah asal kedatangan (reintegrasi)7 kedua, integrasi di tempat pengungsian (integrasi setempat)7 dan, ketiga, pemukiman di daerah lain (yang bukan daerah asal kedatangan dan bukan pula daerah pengungsian)!* 8asalah 3pengungsi internal4 merupakan masalah nasional! #enanganan dan penyelesaiannya serta perlindungan orang1orang yang bersangkutan merupakan tanggung "awab sepenuhnya pemerintah negara yang bersangkutan! 9idak ada instumen internasional yang mengikat secara hukum yang mengatur masalah 3pengungsi internal4! +amun, pengalaman menun"ukkan bahwa, di mana pun ter"adi, peristiwa yang mengakibatkan banyak orang menderita, yang disebabkan oleh bencana alam, bencana buatan manusia, atau bencana alam yang disebabkan oleh perbuatan manusia, "adi yang beraspek sosial dan humaniter, selalu men"adi perhatian masyarakat luas, baik nasional maupun internasional, yang ingin membantu pemerintah nasional dalam menangani dan menyelesaikan masalah 3pengungsi internal4 tersebut! Selain beraspek sosial dan humaniter, masalah 3pengungsi internal4, sebagaimana halnya "uga masalah pengungsi menurut hukum internasional, adalah masalah perlindungan hak asasi dan kebebasan dasar manusia 3pengungsi internal4, selama mereka berada dalam pengungsian, pada waktu mereka kembali ke daerah asal, sewaktu dalam proses dan setelah integrasi setempat, dan setelah pemukiman mereka di daerah lain! :ntuk maksud itu, dokumen ber"udul 4/uiding #rinciples on nternal 2isplacement4 (#rinsip1prinsip #edoman tentang #engungsian nternal), diharapkan dapat di"adikan pedoman bagi setiap negara dalam menyusun peraturan perundang1undangan atau peraturan lainnya, penggarisan kebi"akan, dan praktik penanganan masalah 3pengungsi internal4 di negara masing1masing! #rinsip1prinsip tersebut diharapkan dapat di"adikan pedoman bagi semua pihak yang menghadapi atau terlibat dalam masalah 3pengungsi internal4 yakni Sekretariat #;;7 negara1negara yang bersangkutan7 semua pe"abat, kelompok dan orang lain7 serta organisasi1organisasi antar1 pemerintah dan non1pemerintah!<
Pengungsi Internal (IDPs) dan Kehadiran Jesuit Refugee Service (67S) Di Malu#u
5+! ), 1780 atau on$ensi engenai #tatus engungsi, 1781 sebagaimana diubah oleh rotokol mengenai #tatus engungsi, 1769.
4 Tim esuit !e"ugee #er$i%es &!#' (ndonesia, Pengungsian Berlarut-Larut: Kaji Kasus Pengungsi Internal Di Vitas Barito, Passo, Ambon , &!# (ndonesia, )og*akarta, +etakan ertama, aret 201', hlm. $iii. 8 Ibi#, hlm. i.
Satu pertikaian antara seorang pengemudi bus asli $mbon dan penumpang bus asal ;ugis, pada tanggal %& Januari %&&& , telah memicu kekerasan sektarian antara kelompok warga 5risten berhadapan dengan warga 8uslim! #ertikaian itu semakin meruncing karena melibatkan aparat keamanan dan kedatangan milisi =askar Jihad > dari Jawa! 2ua akar utama dari konflik komunal itu adalah kesen"angan sosial1ekonomi dan diperlemahnya struktur sosial tradisional sebagai mekanisme menghindari konflik! ' #emerintah telah memfasilitasi proses mediasi dengan membawa dua pihak yang bertikai ke me"a perundingan yang akhirnya memungkinkan mereka menandatangani #er"an"ian #erdamaian 8alino &! Ribuan orang tewas dalam kekerasan komunal tersebut! 28? % mencatat sebanyak *!' orang kehilangan nyawa, sekitar 0*! orang men"adi pengungsi di berbagai tempat di seluruh wilayah 8aluku, dan %! orang melarikan diri ke provinsi lain! (Sulawesi 9enggara dan Sulawesi :tara)! Setelah penandatanganan #er"an"ian 8alino, banyak pengungsi memilih pulang ke tempat asal atau direlokasi di tempat pemukiman baru! =edakan konflik tahun %&&& di 8aluku yang mengakibatkan pengungsian, mengundang JRS untuk mendampingi, melayani, dan membela hak1hak para #engungsi di 8aluku pada tahun 616
6 Ibi#, hlm. . 9;askar ihad didirikan pada bulan anuari 2000 dalam menanggapi kegagalan pemerintah dalam men*elesaikan kone.pd".
? http://===.undp.org/%pr/do%uments/pre$ention/integrate/indonesia/7@5TTnal.pd". 7 Bibuat dan ditandatangani di alino pada 12 ebruari 2002, *ang merupakan kesepakatan pemerintah dengan semua kelompok untuk meredam kon
memusatkan perhatian pada program tanggap1darurat di $ceh akibat bencana tsunami 1 JRS sangat terke"ut ketika men"umpai kenyataan bahwa sebagian dari pengungsi internal (internally displaced person, 2# ) dalam keadaan yang memprihatinkan di .itas ;arito, satu gudang tua di #asso, di pinggiran 5ota $mbon! Setelah mendengarkan saran dan rekomendasi dari rekan1rekan lembaga swadaya masyarakat di $mbon, JRS memilih .itas ;arito! JRS ingin mendampingi komunitas ini untuk menuntaskan mas a pan"ang pengungsian mereka dengan sebuah solusi yang berkelan"utan dan berdaya tahan (durable solution)! JRS memutuskan untuk mengutamakan karya penemanan, pelayanan, dan advokasi yang men"amin adanya kepastian hukum kepemilikan atas lahan pemukiman baru mereka, sebagai langkah awal yang penting untuk mengakhiri pengungsian yang sudah berlarut1larut selama lebih dari %6 tahun tersebut! 2ari penemanan selama tahun 6%6, JRS menemukan bahwa pengungsi di .itas ;arito masing1masing mempunyai se"arah pengungsian yang berbeda! 8ereka berasal dari 5ayeli, #ulau ;uru, dan dari wilayah lain di 8aluku, yang terkena konflik tahun %&&&, dengan tu"uan mencari penghidupan yang lebih baik! 8ereka yang telah mengungsi sampai di #ulau $mbon tidak ingin kembali ke tempat asal mereka sebelumnya! $lasannya, mereka masih trauma terhadap ke"adian konflik yang dipicu oleh isu perbedaan agama dan khawatir bahwa hal yang sama akan terulang kembali! 8enurut orang yang dituakan oleh komunitas pengungsi di .itas ;arito, mereka "uga tidak dapat pulang ke daerah asalnya karena mereka dianggap telah 3kalah perang4! %% Secara kultural, mereka yang kalah perang tidak berhak untuk tinggal lagi di tempat asal! Selain itu, alasan lainnya adalah lahan yang mereka tempati di tempat sebelumnya merupakan lahan pin"aman sementara yang telah dikembalikan kepada pemilik lahan, sehingga sebagian lahan telah di"ual kepada pihak lain ataupun ditempati oleh ahli waris pemilik lahan! #ara pengungsi sebagian besar telah tinggal di gudang .itas ;arito se"ak 6> hingga saat ini! +amun, pada perkembangannya, pengungsi yang tidak berasal dari 5ampung 5ayeli tidak lagi merasa men"adi satu warga dengan pengungsi yang berasal dari 5ampung 5ayeli! 8ereka merasa disisihkan dan bahkan "arang sekali mendapatkan bantuan yang diperoleh dari pihak1pihak yang peduli kepada mereka! ;ahkan, mereka dianggap bukan pengungsi oleh pengungsi lain! #engungsi di .itas ;arito sampai sekarang belum menemukan pemecahan masalah karenaA (%) minimnya kapasitas mengakses informasi, sehingga tidak bisa memiliki alternatif pemecahan berdaya1tahan bagi mereka sendiri dan (6) tidak memiliki kemampuan untuk mengorganisasi diri sebagai komunitas! Selama hidup bersama di /udang .itas ;arito, beberapa 55 menyatakan bahwa mereka tidak menerima bantuan dari pemerintah karena mereka tidak termasuk 3titik api4%6, tetapi mereka disebut sebagai 3pecahan 554%0!
11 Tim esuit !e"ugee #er$i%es &!#' (ndonesia, Pengungsian Berlarut-Larut: Kaji Kasus Pengungsi Internal Di Vitas Barito, Passo, Ambon , &!# (ndonesia, )og*akarta, +etakan ertama, aret 201', hlm. 6.
#engungsian yang berkepan"angan adalah tanda pengabaian negara dalam melaksanakan tanggung "awab sosialnya! 2alam sebuah diskusi di $mbon atas studi kasus .itas ;arito pada tanggal %' Bebruari 6%0, disepakati bahwa pemerintah memegang tanggung "awab utama dalam penyelesaian masalah pengungsi! =embaga swadaya masyarakat memiliki peran yang melengkapi dan mendukung pengelolaan pemerintah atas segenap potensi daya dukung politik, ekonomi, sosial dan budaya setempat! 2ari pengalaman ker"asama JRS dengan komunitas pengungsi, pemerintah lokal, ;adan #ertanahan +asional, 2inas Sosial, 5omnas C$8 R, masyarakat penerima di lahan relokasi, dan lembaga1 lembaga swadaya masyarakat lokal (;aileo, 5oalisi #engungsi 8aluku, Dalang #erempuan, $rika 8ahina, =embaga #emberdayaan #erempuan dan $nak, dan C.OS) %*, tahap1tahap menu"u solusi dapat diker"akan bersama1sama! =ebih dari %6 tahun mengungsi menyiratkan daya tahan dan strategi komunitas #engungsi untuk mengatasi kebutuhan1kebutuhan darurat dan temporer dengan pilihan dan keputusan "angka pendek! #ada masa1masa tertentu, ada momen kebuntuan dalam strategi hidup mereka sehingga ketergantungan terhadap bantuan semakin tinggi dan ikatan solidaritas melemah%
12 Titik api adalah asal &orang tua pemilik rumah *ang rusak karena kerusuhan' *ang diperhitungkan pemerintah untuk mendapatkan bantuan.
1 Bisebut pe%ahan , karena pada saat kon
yang perlu dilindungi! #erlindungan dan pemenuhan hak asasi dan kebebasan dasar manusia ini, yang berlaku untuk setiap orang, termasuk 3pengungsi internal4, merupakan kewa"iban konstitutional negara, terutama pemerintah! #erlindungan dan perhatian khusus layak diberikan kepada 3pengungsi internal4mengingat kerentanan kondisi mereka! #erlindungan dan bantuan khusus kepada 3pengungsi internal4 wa"ib diberikan oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat, sebagai perwu"udan tanggung "awab konstitusionalnya, sampai orang1 orang yang bersangkutan berhenti statusnya sebagai 3pengungsi internal4, yakni setelah mereka dipulangkan ke daerah asal kedatangan, diintegrasikan setempat, atau dimukimkan ke daerah lainnya, dan dapat meneruskan kehidupan mereka secara mandiri dan bermartabat! #ihak lain, terutama organisasi masyarakat sipil, baik lokal, maupun nasional, ataupun internasional, dapat membantu, namun kewa"iban utama penyelesaian masalah 3pengungsi internal4 tetap berada pada negara, terutama pemerintah, baik daerah maupun pusat! Studi 5asus yang dilakukan oleh Jesuit Refugee Service (JRS) ndonesia mengenai 3pengungsi internal4 yang bermukim sementara di gudang .itas ;arito, #asso, 8aluku menun"ukkan, pertama, sangat rentannya kondisi para 3pengungsi internal4 tersebut, mungkin lebih rentan daripada 3pengungsi internal4 lainnya (terutama karena sebagian telah terpaksa mengungsi beberapa kali dan setelah lebih dari dua belas tahun tinggal 3sementara4 di tempat penampungan sementara tersebut belum "uga memperoleh penyelesaian masalahnya)A kedua, peran penting yang dilakukan oleh organisasi1organisasi masyarakat sipil baik lokal maupun nasional, ataupun internasional dalam membantu pemerintah mencari penyelesaiaan final masalah 3pengungsi internal4 tersebutA dan ketiga, tidak cukup besarnya perhatian pemerintah, baik daerah maupun pusat, dalam upaya penyelesaian tuntas masalah 3pengungsi internal4 di gudang .itas ;arito tersebut! % 2ikhawatirkan keadaan serupa ter"adi pula di tempat1tempat penampungan sementara 3pengungsi internal4 di daerah1daerah lainnya! Empat temuan penting dalam ka"i kasus ini adalah sebagai berikutA (%) Jumlah dan lamanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah dan lembaga lain, dalam beberapa kasus, tidak mempertimbangkan keadaan dan kebutuhan nyata para pengungsi! $kibatnya, se"umlah bantuan yang dimaksudkan untuk membangun kembali rumah ternyata digunakan untuk menutupi kebutuhan harian yang mendesak seperti makanan atau sebagian digunakan untuk membeli lahan7 (6) Jarang ada mekanisme yang membahas masalah keamanan, trauma dan rekonsiliasi bagi mereka yang kembali ke daerah asal (reintegrasi) atau yang dipindahkan ke tempat baru (relokasi)7 (0) #emilikan lahan yang sah secara hukum adalah langkah awal yang sangat menentukan dalam rangka pemecahan masalah yang berdaya tahan7 dan (*) Se"arah orang1orang yang mengungsi dalam waktu yang pan"ang menun"ukkan sederhana! ;anyak sekali faktor yang terlibat dan semuanya harus dika"i lebih "auh untuk menentukan pedoman dan praktik yang dapat mencegah pengungsian yang berlarut1larut di masa depan!
16 Tim esuit !e"ugee #er$i%es &!#' (ndonesia, Pengungsian Berlarut-Larut: Kaji Kasus Pengungsi Internal Di Vitas Barito, Passo, Ambon , &!# (ndonesia, )og*akarta, +etakan ertama, aret 201', hlm. i.
8eskipun konflik 8aluku tahun %&&& sudah berakhir, masih terdapat se"umlah warga pengungsi yang masih belum menemukan pemecahan masalah status kepengungsianmerekaA apakah akan kembali ke tempat asal (reintegrasi)7 menetap di tempat penampungan saat ini dan berbaur dengan warga setempat (integrasi)7 ataukah berpindah menetap ke tempat baru dan berbaur dengan warga setempat di sana (relokasi)! 9iga pilihan kemungkinan pemecahan masalah tersebut memang tidak mudah dan tidak sederhana! 5endala utamanya adalah ketakutan akan ter"adi kekerasan dan permusuhan baru! 5e"adian masa lampau di banyak tempat belum tuntas terselesaikan, baik secara perseorangan maupun sosial maupun secara hukum formal dan adat lokal! Sentimen dan trauma masa lalu antara para pengungsi dengan warga setempat, yang terdiri dari para penganut agama atau etnis yang berbeda, masih men"adi hambatan bagi pengungsi untuk memilih salah satu dari tiga kemungkinan pilihan pemecahan masalah tersebut! Selain itu, beberapa faktor lainnya "uga turut menentukan, antara lain, kesulitan memastikan "aminan hukum atas lahan pemukiman, kelemahan beberapa program pemerintah, dan kelemahan komunitas pengungsi sendiri dalam mengelola bantuan kemanusiaan yang mereka terima! Semua faktor kendala itulah yang mengakibatkan sebagian pengungsi internal selama ini di ndonesia, termasuk pengungsi .itas ;arito, masih tetap berada dalam keadaan yang memprihatinkan selama lebih dari %6 tahun!%>
Tantangan9Tantangan *ang Dialami 67S Dalam Mela#u#an "#si Kemanusiaan di Passo& "mbon
Selama melakukan diplomasi kemanusiaannya terhadap para pengungsi .itas ;arito, JRS mengalami banyak tantangan dan bela"ar bahwa penyaluran bantuan kemanusiaan seringkali tidak memadai! #engalaman menun"ukkan bahwa proses1proses yang partisipatif dan transparan merupakan kunci untuk men"amin ditemukannya pemecahan masalah yang berdaya1tahan! #enulis mencoba melihatnya dari beberapa sudut pandang! #ertama, dengan adanya kehadiran =S8 lain di sana yang "uga memiliki perhatian yang sama dengan JRS! Cal ini terkesan seperti menimbulkan kompetisi di antara para =S8 untuk memperoleh kredibilitas di daerah tersebut! 2an bila tidak ada pihak yang mau mengalah, hal ini akan menimbulkan overlapping tasks. 2alam kasus .itas ;arito, beberapa lembaga yang telah terlibat memperhatikan dan membantu kehidupan para pengungsi di .itas ;arito antara lain Jaringan ;aileo 8aluku, Dalang #erempuan, Yayasan $rika 8ahina, 5oalisi #engungsi 8aluku, dan C.OS! C.OS menyalurkan dana bantuan bagi pengungsi melalui beberapa =S8 lokal di $mbon! Jaringan ;aileo 8aluku (selan"utnya disebut 3;aileo4 sa"a) dan Dalang #erempuan adalah dua =S8 di $mbon yang memfasilitasi lebih lan"ut agar bantuan benar1benar sampai kepada para pengungsi, termasuk pengungsi di .itas ;arito! #engungsi di .itas ;arito telah
19 !# (ndonesia, La*oran Pemetaan Pengungsi Internal #i In#onesia Desember .. +aret .D monogra".
mengenal ;aileo dan Dalang #erempuan terlebih dahulu! Selain itu, 5oalisi #engungsi 8aluku (5#8) "uga telah hadir membantu para warga .itas ;arito membuka akses ke berbagai pihak! 9antangan lainnya adalah ter"adi beberapa penolakan terhadap pelaksanaan kegiatan komunitas di .itas ;arito oleh warga pengungsi yang tinggal di gudang tengah dan belakang, yang pada akhirnya menyebabkan #engurus 9im Relokasi .itas ;arito tidak memberikan iFin pelaksanaan kegiatan komunitas di tempat tersebut! Cal ini menyebabkan semakin renggangnya komunikasi di antara pengungsi .itas ;arito! JRS yang memfasilitasi pengungsi .itas ;arito bersama 5oalisi #engungsi 8aluku dan Yayasan ;aileo "uga mengalami hambatan utama karena komunikasi 9im Relokasi #engungsi di .itas ;arito yang kurang terbuka dan kurang transparan ketika 8ereka tidak menun"ukkan data pengungsi dan bukti pembayaran lahan1lahan yang sudah mereka pan"ar secara utuh dan "elas kepada JRS maupun Organisasi 8asyarakat Sipil lain yang hadir di .itas ;arito! #enulis melihat tindakan tidak partisipatif dari komunitas .itas ;arito dapat menghambat pencapaian program perdamaian yang diusung oleh JRS! #elaku utama advokasi bagi terpenuhinya hak1hak para pengungsi adalah diri para pengungsi itu sendiri! 5omunitas pengungsi di .itas ;arito kurang dapat memanfaatkan relasi1relasi yang sebelumnya telah ter"alin dengan pemerintah di tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi! 2ukungan dan bantuan dari berbagai pihak ini seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk pengungsi untuk melakukan advokasi atau menyuarakan kemauan, harapan dan kebutuhan mereka secara khusus di hadapan pemerintah, karena pemerintah memiliki mandat untuk menciptakan kebi"akan yang membantu para pengungsi untuk memenuhi hak mereka! Setelah sekian lama mengungsi, langkah1langkah swadaya untuk menyuarakan hak asasi mereka sendiri belum membuahkan hasil yang maksimal! ?ara berkomunikasi dengan pemerintah yang masih parsial, yang hanya melibatkan orang tertentu sa"a, dan ketidakpercayaan kepada pihak lain (=S8) yang sebenarnya dapat membantu mendukung proses advokasi pengungsi, membuat kondisi pengungsi tidak banyak berubah! 5etidaktahuan tentang bagaimana dan kepada instansi pemerintah yang mana mereka harus menyuarakan hak1haknya, men"adi hambatan tersendiri, sehingga pengungsi kurang bisa mempercepat proses untuk mengakhiri pengungsian mereka! =emahnya konsolidasi internal antar1pengungsi "uga men"adi penghambat dalam mengakhiri pengungsian di .itas ;arito! 5ekurangkompakan antar1pengungsi dan kurangnya keterlibatan mereka dalam diskusi1diskusi terbuka di antara mereka sendiri, memberikan kesan bahwa yang mempunyai pengaruh untuk berhubungan dengan pihak luar hanyalah orang1orang tertentu sa"a! $kibatnya, tidak semua keputusan merupakan suara bersama para pengungsi, sehingga tidak menggambarkan kemauan dan harapan bulat semua pengungsi di .itas ;arito! 9erbatasnya waktu program yang hanya satu tahun "uga mempengaruhi pelayanan JRS, terutama ketika mendalami keadaan pengungsi yang telah lama di pengungsian, dan karena mulai lunturnya kepercayaan pengungsi kepada pihak lain yang hadir (O8SG=S8)! ;erbagai
temuan yang didapatkan oleh JRS ketika proses need assessment belum sepenuhnya dapat mewakili keadaan yang sebenarnya di .itas ;arito! 5eadaan yang sebenarnya "ustru lebih sering terungkap saat JRS melakukan proses penemanan rutin di .itas ;arito! Cal ini pun "ustru ter"adi ketika JRS tidak secara senga"a melakukan penggalian informasi dari pengungsi! 2engan waktu program yang terbatas, secara umum Organisasi 8asyarakat Sipil (O8S) yang melayani pengungsi di .itas ;arito hanya akan memahami keadaan pengungsi di tataran pemukaan dan mengalami kesulitan untuk memahami keadaan mereka secara mendalam! #emeriksaan silang (cross-check ) data dari berbagai sumber "uga bisa dilakukan oleh O8SG=S8 yang melayani mereka! +amun hal ini pun memperlukan waktu dan koordinasi yang kuat dengan "aringan! Secara umum, pendampingan beberapa OS8G=S8 lain di .itas ;arito yang hadir sebelum JRS, bermasa singkat dan kurang intensif! 5ehadiran JRS di komunitas pengungsi .itas ;arito cukup intensif, namun masa program yang terbatas mempengaruhi kedalaman pemahaman JRS terhadap dinamika pengungsi!
Strategi 67S Dalam Men3alur#an Humanitarian Diplomacy
“Humanitarian diplomacy is persuading decision makers and opinion leaders to act, at all times, in the interests o vulnerable people, and !ith ull respect or undamental humanitarian principles." #$ %hereore, humanitarian diplomacy is about persuasion, communicating the message to domestic&international audiences, and more importantly bringing global change by speaking to the human conscience through active engagement. 'n broad terms humanitarian diplomacy can be means to generate a!areness or severe humanitarian conditions and&or political conlict that is lacking global attention. Humanitarian diplomacy can bring global historical change through a “human oriented approach." 2ari pengertian humanitarian diplomacy di atas, JRS melakukan beberapa strategi dalam menyalurkan diplomasi kemanusiaannya terhadap pengungsi .itas ;arito dan untuk mengatasi tantangan1tantangan yang dihadapi JRS di lapangan! :ntuk men"awab akar permasalahan pengungsi .itas ;arito, JRS yang mempunyai misi menemani, melayani dan membela hak1hak pengungsi yang vulnerable dengan mengadakan need assessment di delapan komunitas pengungsi pada tanggal '16< +ovember 6%%! eed assessment menghasilkan rekomendasi agar JRS melakukan pelayanan kepada pengungsi akibat konflik tahun %&&& yang masih bertempat tinggal di /udang .itas ;arito! eed assessment ini dilakukan dengan metodologi ocus *roup +iscussion (B/2) atau diskusi kelompok yang terfokus serta wawancara mendalam (indepth intervie!) pada beberapa kelompok khas sasaran seperti perempuan (para ibu), laki1laki (para bapak), dan anak1anak! 2alam hal ini, saya melihat JRS melakukan strategi 3human oriented approach4!
1? The (nternational Eederation o" !ed +ross and !ed +res%ent #o%ieties &(E!+', %umanitarian Di*loma Poli .
Casil analisis tim need assessment JRS memperlihatakan bahwa masalah utama yang dihadapi para pengungsi di .itas ;arito adalah kenyataan bahwa mereka masih tinggal di sana setelah bertahun1tahun tanpa ke"elasan alternatif pemukiman yang tetap di masa depan! Secara lebih rinci, masalah1masalah nyata yang dihadapi oleh para pengungsi adalah minimnya penghasilan karena tidak mempunyai lahan garapan, tidak amannya akses menu"u tempat pendidikan, adanya ancaman sewaktu1waktu dapat diusir oleh pemilik gudang, keadaan sanitasi dan air yang buruk, dan sekat ruangan yang tidak kedap suara! 2i samping itu, mereka "uga belum dapat menempati lahan yang sudah mereka beli, karena belum sepenuhnya lunas, meskipun mereka sudah membayar tunai uang muka (pan"ar) kepada pemilik lahan! 2i sisi lain, pemerintah telah memberikan hak1hak pengungsi seperti "atah hidup, ;;R, dan dana transportasi pemulangan! 2engan diberikannya hak1hak pengungsi tersebut, maka pemerintah beranggapan bahwa sudah tidak ada lagi pengungsi di $mbon! #emerintah tidak melihat lebih lan"ut apakah bantuan yang telah disalurkan itu efektif atau tidak! ;erdasarkan hasil need assessment diketahui bahwa ketersediaan lahan men"adi inti (core) program untuk mencapai pemecahan yang berdaya1tahan bagi pengungsi di .itas ;arito! Selain kebutuhan dasar akan lahan, JRS "uga menganggap perlunya suatu strategi khusus sebagai pintu masuk dan pendukung program inti dalam melayani pengungsi di .itas ;arito! Strategi lain ini "uga dikaitkan dengan kebutuhan pengungsi untuk meningkatkan kapasitasnya! Casil need assessment merekomendasikan adanya dua kegiatan utama! #ertama, kegiatan yang dapat dilakukan oleh para perempuan di /udang .itas ;arito yang berfokus pada perdamaian, serta teknik fasilitasi pertemuan! 5edua, rekreasi dan nonton film bersama! ;ersamaan dengan kegiatan ini, diharapkan pula agar komunikasi antarwarga ter"alin dengan baik dan kaum perempuan di .itas ;arito makin berdaya sehingga tu"uan program inti dapat tercapai! :ntuk mencegah kompetisi dan overlapping tasks di antara para =S8, dalam proses lebih lan"ut, JRS, C.OS, dan ;aileo saling berkordinasi agar dapat memfasilitasi bentuk bantuan secara lebih tepat, saling mendukung, dan tanpa tumpang tindih! 2i sini terlihat bahwa JRS melakukan active engagement dengan =S81=S8 lokal di daerah .itas ;arito! 5oordinasi ter"adi karena kesamaan maksud antara JRS dan C.OS (melalui ;aileo) untuk melunasi lahan baru di 2esa Daai bagi pengungsi .itas ;arito! C.OS melalui ;aileo telah memutuskan untuk membantu penyediaan bahan1bahan bangunan yang dibutuhkan bagi pembangunan rumah warga .itas ;arito di lahan baru! 5emitraan C.OS dan ;aileo dibangun melalui program id to prooted People ($:#) yang didanai oleh 5omisi Eropa ( uropean /ommission, E?), untuk waktu 0 bulan, se"ak +ovember 6% sampai Oktober 6%0! #rogram ini bertu"uan untuk men"amin terwu"udnya pemukiman kembali dan penghidupan yang berkelan"utan bagi pengungsi internal yang tidak diikutsertakan dalam proses pemulihan di #rovinsi 8aluku! Sementara itu, JRS mengambil peran membantu pelunasan biaya dan pengadaan lahan! JRS bersama dengan ;aileo beker"asama mengurus
dokumen dan proses hibah dan sertifikasi lahan! %& JRS "uga mulai melakukan koordinasi dengan 5#8 untuk bergerak dalam penyediaan air bersih dan ker"asama dengan Dalang #erempuan terkait dengan rencana kegiatan komunitas dalam rangka meningkatkan relasi sosial di kamp .itas ;arito! JRS "uga menggandeng $rika 8ahina yang beker"asama dengan 2inas Sosial untuk mengorganisir perayaan Cari $nak +asional di 2inas Sosial! $nak1anak di .itas ;arito "uga termasuk yang diundang untuk terlibat dalam acara tersebut, sehingga JRS diminta untuk membantu menga"ak dan mendampingi anak1anak dari .itas ;arito! JRS dan ;aileo "uga berupaya memfasilitasi mereka yang bersedia pindah ke lahan Daai! Semua peserta diskusi "uga menyepakati bahwa advokasi melalui Jack Ospara 6 ($nggota 2#21R), ;#+, dan #9 Jakarta ;aru6% harus tetap diteruskan! 2alam hal ini, Jack Ospara telah menanggapi kebutuhan pengungsi terhadap lahan melalui proses fasilitasi pertemuan dengan ;aileo yang dilan"utkan dengan pertemuan dengan ;#+ dan #9 Jakarta ;aru!
Kesimpulan
Jesuit 0eugee 1ervice sebagai +/O yang berlandaskan aith-based (/atholic) memiliki prinsip accompany, serve22 , dan advocate, senantiasa men"un"ung tinggi prinsip1 prinsip impartial, neutral , dan universal selama menyalurkan bantuan kemanusiannya di 8aluku, tanpa membedakan pihak1pihak yang berkonflik, baik 8uslim maupun 5risten! Cal ini terlihat ketika JRS hadir untuk membantu permasalahan komunitas .itas ;arito yang sangat beragam, terdiri dari etnisitas dan agama yang berbeda1beda, tanpa sedikitpun membedakan latar belakang mereka! Relawan yang tergabung dalam JRS "uga banyak yang
17 Farga juga di"asilitasi oleh !# dengan bantuan sta" antor Besa asso untuk mengurus surat domisili =arga. #urat domisili dari Besa asso tersebut ber"ungsi sebagai jaminan bah=a =arga ada dalam masa transisi untuk berpindah ke lahan relokasi. #urat domisili dari Besa Faai juga akan diurus kemudian karena menjadi salah satu dokumen s*arat *ang akan digunakan ketika membuat akta hibah lahan dari !# kepada tiap pengungsi. #ementara itu, beberapa =arga *ang belum mempun*ai T sekaligus mengurus T sementara mereka agar dapat melengkapi dokumen hibah lahan.
20 erupakan salah satu dari empat orang anggota BB-!( dari Baerah emilihan aluku *ang sangat dihormati di Ambon, termasuk oleh para pengungsi di Citas 3arito. arena latar belakang asal daerah *ang sama &aluku Tenggara', pengungsi di Citas 3arito sangat berharap agar a%k Gspara dapat membantu sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan lahan bagi pengungsi.
21 Biduga bah=a beberapa lokasi lahan *ang dipanjar para pengungsi masuk dalam =ila*ah lahan milik T akarta 3aru dan hal ini menimbulkan keberatan dari pihak T.
22 Terdapat keper%a*aan, bah=a dengan mela*ani, kebesaran Tuhan dapat di=ujudn*atakan dalam tindakan-tindakan pela*anan *ang kita lakukan.
berasal dari masyarakat 8uslim 8aluku60! JRS menggalang ker"asama dengan berbagai pihak dan terlibat dalam upaya rekonsiliasi yang membawa para pemimpin dari pihak1pihak yang bertikai untuk duduk bersama dan mencari solusi! 8embangun kembali hubungan di kalangan orang1orang yang tinggal di suatu daerah merupakan satu1satunya cara untuk mencapai rekonsiliasi! ;erbagai bantuan telah disalurkan oleh pemerintah pusat dan lokal, =S8 lokal maupun internasional, dan berbagai pihak lainnya! Saat pemerintah daerah menyebarkan angket untuk mendata pengungsi di $mbon, pengungsi di .itas ;arito memilih kategori 3#engungsi #asrah46*, karena tidak atau belum mempunyai tempat tinggal alternatif! +amun, dengan kategori pasrah tersebut, mereka diberi bantuan berupa ;;R! 8eskipun demikian, keberlarutan pengungsian tidak dapat diputus karena kebutuhan pengungsi yang sebenarnya adalah adanya lahan untuk membangun rumah tempat tinggal tetap! ;antuan ataupun intervensi dari berbagai pihak tidak dapat dalam seke"ap menyelesaikan masalah pengungsi internal! #roses ini memerlukan waktu yang cukup pan"ang agar dapat memulihkan kembali kehidupan pengungsi internal di ndonesia! 8enurut penulis, dalam visi1misinya untuk mengatasi konflik pengungsi internal di .itas ;arito, JRS berupaya melakukan upaya comprehensive peacebuilding dengan menciptakan durable solution untuk masyarakat di sana, dengan tu"uan agar tidak ter"adi keterulangan konflik yang dapat menyebabkan konflik yang berlarut1larut! +amun setelah dianalisis, penulis melihat JRS masih berada dalam strategi 3do no harm4 dalam melakukan aksi1aksi kemanusiaannya, yaitu kerangka pikir untuk menganalisis bantuan kemanusiaan pada daerah konflik dan paska konflik! 2alam hal ini, penulis melihat JRS sudah cukup baik dalam menyalurkan bantuannya, dengan melakukan distribusi bantuan sampai ke daerah1 daerah yang kurang terekspos dan masyarakatnya sangat rentan! 32o no harm4 "uga berguna untuk menilai tidak hanya program bantuan sa"a, namun "uga berguna untuk menilai intervensi6< lain (program pembangunan) di daerah konflik dan paska konflik! 6 JRS berusaha men"awab kebutuhan utama pengungsi internal .itas ;arito yang pada dasarnya membutuhkan tempat tinggal tetap dengan melakukan advokasi dengan berbagai pihak!
2 Falaupun dalam beberapa kasus, akti$itas ;askar ihad dan termasuk tekanan terhadap rela=an muslim membuat proses saling mengunjungi tidak dapat dilanjutkan, !# masih tetap menghubungi dan membantu Tim !ela=an emanusiaan uslim, karena !# tidak dapat lagi se%ara langsung mela*ani pengungsi uslim seperti sebelumn*a. 24 Gpsi asrah merupakan salah satu kategori *ang ter%antum dalam angket data pengungsi *ang dibagikan oleh emerintah Baerah. Ada tiga kategori pengungsi berdasarkan kebutuhan *ang diperlukan oleh pengungsi. Tiga kategori tersebut adalah: &1' pengungsi *ang membutuhkan 33! D &2' pengungsi *ang akan pulang ke daerah asal sebelum mengungsiD dan &' pengungsi pasrah.
28 #alah satu prinsip dalam kerangka do no harm ini adalah apakah inter$ensi *ang dilakukan bisa memperkuat ikatan di mas*arakat & onnetor ' ataupun inter$ensi ini malah membuat semakin tajamn*a perbedaan-perbedaan & #i/i#er ' antara kelompok-kelompok *ang ada di satu =ila*ah kon
9rauma konflik dialami oleh setiap orang tanpa memandang di kelompok mana mereka berada! Semua merasakan kepedihannya, bahkan untuk orang yang tidak berada pada kelompok manapun menerima dampaknya! Jadi alangkah baiknya "ika trauma itu disembuhkan dengan hal1hal yang positif, yaitu dengan memperkuat ikatan1ikatan sosial di masyarakat, namun bukan memperkuat ikatan kelompok tertentu sa"a dan mengesampingkan keberadaan kelompok lain! Cal ini "ugalah yang dilakukan JRS selama berada di .itas ;arita yaitu berusaha memperkuat ikatan sosial di antara masyarakatnya melalui program1program yang membentuk komunikasi antarwarga yang bertu"uan agar warga pengungsi dapat meningkatkan kapasitas mereka agar lebih mandiri, karena JRS "uga kelak akan keluar dari .itas ;arito akibat keterbatasan waktu pelaksanaan program1program mereka! 8elalui kasus ini, dapat ditarik pembela"aran bahwa pengungsian bukanlah suatu proses yang linear dan tunggal! #ara pengungsi internal di .itas ;arito terpaksa harus mengungsi berkali1kali, baik akibat konflik maupun oleh bencana alam, bahkan sampai lintas generasi! Carapan akan masa depan yang aman bagi anak1anak mereka tidak dapat dianggap enteng dan mestinya men"adi inspirasi untuk berefleksi tentang bagaimana pengungsian yang berulang1ulang dan berkepan"angan itu dapat dicegah dan diakhiri! Semakin mendalam pengertian akan dinamika per"alanan pengungsian yang berlarut1larut, semakin besar peluang untuk memutus rantai pengabaian terhadap pengungsian tersebut!
26 ar* 3. Anderson, Do $o %arm: %o0 Ai# an 1u**ort Peae - or 2ar , 3oulder: ;*nne !ienner ublishers, Eebruar* 1777.