Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak pada Klien dengan Sepsis Neonatorum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seps Sepsis is pada pada bayi bayi baru baru lahi lahirr masi masih h meru merupa pakan kan masa masala lah h yang yang belu belum m dapa dapatt
dipecahkan dalam perawatan dan penanganan bayi baru lahir. Di negara berkembang hampir sebagian besar bayi baru lahir yang dirawat mempunyai kaitannya denagn sepsis. Hal yang sama ditemukan pada negara maju yang dirawat di unit intensif bayi baru lahir. Disamping morbiditas, mortalitas tinggi ditemukan pada penderita sepsis bayi baru lahir. Dalam laporan WHO yang dikutip dalam Child Health esearch !roject Special eport eport " reduci reducing ng perina perinatal tal and neonata neonatall mortal mortality ity #$%%%& #$%%%& dikemu dikemukaka kakan n bahwa bahwa '() kematian bayi baru lahir terjadi karena berbagai bentuk infeksi seperti infeksi saluran napas, napas, tetanu tetanuss neonat neonatorum orum,, sepsis sepsis dan infeks infeksii gastro gastroint intest estina inal. l. disamp disamping ing tetanus tetanus neonatorum, case fatality rate yang tinggi ditemukan pada sepsis neonatorum. Hal ini terjadi karena banyak faktor resiko infeksi pada masa perinatal yang belum dapat dicegah dan ditanggulangi. Sepsis Sepsis neonat neonatoru orum m atau atau septic septicemi emiaa neonato neonatorum rum merupak merupakan an keadaan keadaan dimana dimana terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh. !erjalanan penyakit sepsis neonato neonatorum rum dapat dapat berlan berlangsu gsung ng cepat cepat sehing sehingga ga sering sering sekali sekali tidak tidak terpan terpantau tau,ta ,tanpa npa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam *' sampai '+ jam. jam. ngka kejadian sepsis neonatorum masih cukup dan merupakan penyebab kematian utama pada neonatus.Hal ini karena neonatus rentan terhadap infeksi. -erentanan neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. #Surasmi, *((& B. $. *. . '. 1. 2.
umsan !asalah pa yang dimaksud dengan sepsis neonatorum/ pa klasifikasi dari sepsis neonatorum/ pa penyebab terjadinya sepsis neonatorum/ 0agaimana patofisiologi sepsis neonatorum/ pa manifestasi klinis dari sepsis neonatorum/ pa komplikasi pada sepsis neonatorum/
3. pa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap pasien sepsis neonatorum/ +. pa saja tindakan dan pencegahan yang harus dilakukan dari sepsis neonatorum/ %. pa prognosis dari sepsis neonatorum/ $(. 0agaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien sepsis neonatorum/
". #u$uan #u$uan Penulisan Setelah mendapatkan bahan pembelajaraan asuhan keperawatan pada anak sepsis
$. *. . '. 1. 2. 3. +.
neonatorum, mahasiswa dapat " 4engetahui definisi sepsis neonatorum. 4engetahui klasifikasi dari sepsis neonatorum. 4engetahui etiologi sepsis neonatorum. 4emahami patofisiologi sepsis neonatorum. 4engetahui manifestasi klinis dari sepsis neonatorum. 4engetahui komplikasi yang dapat terjadi terhadap p asien sepsis neonatorum. 4emahami pemeriksaan penunjang sepsis neonatorum. 4engetahui tata cara pelaksanaan dan pencegahan yang dilakukan terhadap pasien sepsis
neonatorum. %. 4engetahui prognosis dari sepsis neonatorum. $(. 4emahami dan mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien sepsis neonatorum.
BAB II PE!BAHASAN A. Konsep Dasar Pen%akit Sepsis Neonatorum &. De'inisi Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda5tanda klinis dan gejala5
gejal gejalaa infe infeks ksii yang yang para parah h yang yang dapa dapatt berk berkem emban bang g ke arah arah sept septis isem emia ia dan syok syok septik. #Doenges, $%%%& Sedangkan sepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejal gejalaa sist sistem emat atik ik dan dan terd terdap apat at bakt bakter erii dalam dalam dara darah. h. !erj !erjal alan anan an penya penyaki kitt seps sepsis is neonato neonatorum rum dapat dapat berlan berlangsu gsung ng cepat cepat sehing sehingga ga sering sering sekali sekali tidak tidak terpan terpantau tau,ta ,tanpa npa
pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam *' sampai '+ jam. #Surasmi, *((& 0erikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian dari sepsis neonatorum atau sepsis pada neonatus yang perlu diketahui #4aryunani, *((%&, yaitu" $. Sepsis neonatorum atau septicemia neonatorum merupakan keadaan dimana terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh. *. Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan jaringan lain . Sepsis bakterial pada neonatus adalah sindrom klinis dengan gejala infeksi sistemik dan diikuti dengan bakterimia pada bulan pertama kehidupan. #WHO, $%%2& '. Sepsis merupakan suatu proses berkelanjutan mulai dari infeksi, S6S #Systeic 6nflammatory espopnse Syndrome&, sepsis, sepsis berat, syok septic, disfungsi multiorgan dan akhirnya kematian.
(. Klasi'ikasi
0erdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatus dapat dibagi menjadi dua bentuk #4aryunani, *((%& yaitu" a.
Sepsis dini7Sepsis awitan dini 4erupakan infeksi perinatal yang terjadi segera dalam periode setelah lahir #kurang
dari 3* jam& dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran atau in utero b. Sepsis lanjutan7sepsis nasokomial atau sepsis awitan lambat #S8& 4erupakan infeksi setelah lahir #lebih dari 3*jam& yang diperoleh dari lingkungan sekitar atau rumah sakit #infeksi nasokomial& ). Etiologi
!enyebab sepsis neonatorum adalah berbagai macam kuman seperti bakteri, 9irus, parasit, atau jamur. Sepsis pada bayi hampir selalu disebabkan oleh bakteri seperti cinetobacter sp, :nterobacter sp, !seudomonas sp, serratia sp, :scerichia Coli, ;roup 0 streptococcus, 8isteria sp, dan lain5lain. #4aryunani, *((%& 0eberapa komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya sepsis pada neonatus adalah" a. !erdarahan b. Demam yang terjadi pada ibu c. 6nfeksi pada uterus dan plasenta d. -etuban pecah dini #sebelum usia kehamilan 3 minggu& e. -etuban pecah terlalu cepat saat melahirkan #$+ jam atau lebih sebelum melahirkan&
f.
!roses kelahiran yang lama dan sulit
*. Pato'isiologi
Sepsis dimulai dengan in9asi bakteri dan kontaminasi sistemik. !elepasan endotoksin oleh bakteri menyebabkan perubahan fungsi miokardium, perubahan ambilan dan penggunaan oksigen, terhambatnya fungsi mitokondria, dan kekacauan metabolik yang progresif. !ada sepsis yang tiba5tiba dan berat, menimbulkan banyak kematian dan kerusakan sel. kibatnya adalah penurunan perfusi jaringan, asidosis metabolik, dan syok, yang mengakibatkan disseminated intra9askuler coagulation #D6C& dan kematian. 4ikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa cara #Surasmi, *((&, yaitu " a.
Pada masa antenatal atau se+elum lahir . !ada masa antenatal kuman dari ibu setelah
melewati plasenta dan umpilikus masuk kedalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin. -uman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta,antara lain 9irus rubella, herpes, situmegalo, koksari, hepatitis, influen
Pathwa%-
!enyakit infeksi yang diderita ibu 0akteri dan 9irus 4asuk ke neonatus 4asa antenatal 4asa intranatal !ascanatal -uman dan 9irus dari ibu -uman di 9agina dan ser9ik 6nfeksi nosokomil dari luar rahim 4elewati plasenta dan umbilikus =aik mencapai kiroin dan amnion 4asuk ke sirkulasi darah janin 4asuk ke dalam tubuh bayi 4elalui suction, selang indotrakeal, selang =;>7O;>, botol minuman atau dot mnionitis dan korionitis -uman melalui umbilikus masuk ke tubuh janin Sepsis anoreksia, muntah, diare, menyusui buruk Nutrisi kurang dari ke+utuhan In'eksi
!eningkatan leukosit
Ketidak e'ekti'an $alan na'as
!ola napas terganggu Dispneu, apneu, takipneu,tarikan otot pernapasan Hipertermi Kekurangan olume ,airan Ketidake'eti'an per'usi $aringan peri'er
/. !ani'estasi Klinis >anda dan gejala sepsis neonatorum umumnya tidak jelas dan tidak spesifik serta
dapat mengenai beberapa sistem organ. 0erikut ini adalah tanda dan gejala yang dapat ditemukan dapa neonatus yang menderita sepsis. a. ;angguan nafas seperti serangan apnea, takipnea dengan kecepatan pernafasan ?2(@7menit, cuping hidung, sianosis, mendengus, tampak merintih, retraksi dada yang dalam" terjadi karena adanya lesi ataupun inflamasi pada paru5paru bayi akibat dari aspirasi cairan ketuban ibu. spirasi ini terjadi saat intrapartum dan selain itu dapat menyebabkan infeksidengan perubahan paru, infiltrasi, dan kerusakan jaringan bronkopulmonalis. -erusakan ini sebagian disebabkan oleh pelepasan granulosit dari protaglandin dan leukotrien. b. !enurunan kesadaran, kejang, ubun5ubun besar menonjol, keluar nanah dari telinga, ekstensor kaku" terjadi karena sepsis sudah sampai ke dalam manifestasi umum dari infeksi sistem saraf pusat. -eadaan akut dan kronis yang berhubungan dengan organisme tertentu. pabila bayi sudah mengalami infeksi pada selaput otak #meningitis& atau abses otak menyebabkan penurunan kesadaran, hal tersebut juga menyebabkan ubun5ubun besar menonjol #berisi cairan infeksi& dan keluarnya nanah dari telinga. Dalam hal terganggunya sistem saraf pusat ini kemungkinan terjadi gangguan saraf yang lain seperti ekstensor kaku. c. Hipertermia #? 3,3oC& atau hipotermi #A1,1oC& terjadi karena respon tubuh bayi dalam menanggapi pirogen yang disekresikan oleh organisme bakteri atau dari ketidakstabilan sistem saraf simpatik. d. >idak mau menyusu dan tidak dapat minum adalah respon keadaan psikologis bayi yang tidak menyenangkan terhadap ketidakstabilan suhu tubuhnya, serta nanah yang keluar dari telinga e. -emerahan sekitar umbilikus terjadi karena bakteri dapat bertumbuh tidak terkendali di saluran pencernaan, apalagi jika penyebab sepsis pada bayi terjadi dimulai dari infeksi luka umbilikus. 0erdasarkan manifestasi klinis yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa tanda dan gejala pada bayi yang mengalami sepsis neonatorum saling berhubungan baik dari perjalanan infeksi, proses metabolik, dan tanda neurologi bahkan psikologinya saling berhubungan.
0. Komplikasi a. Hipoglikemia, hiperglikemia, asidosis metabolik, dan jaundice 0ayi memiliki kebutuhan glukosa meningkat sebagai akibat dari keadaan septik.
0ayi mungkin juga kurang gi
endotoksin
ataupun
bakteri
gram
postif
yang
mengeluarkan
mukopoliskarida pada sepsis. 6nilah yang akan memicu pelepasan faktor pembekuan darah dari sel5sel mononuklear dan endotel. Sel yang terakti9asi ini akan memicu terjadinya koagulasi yang berpotensi trombi dan e mboli pada mikro9askular. 1. Pemeriksaan Penun$ang
adiografi pada dada seharusnya dilakukan sebagai bagian dari e9aluasi diagnostik dari bayi yang diduga sepsis dan tanda5tanda penyakit saluran pernapasan. Dalam kasus ini, radiografi dada dapat menunjukkan difusi atau infiltrat fokus, penebalan pleura, efusi atau mungkin menunjukkan broncograms udara dibedakan dari yang terlihat dengan sindrom gangguan pernapasan surfaktan5kekurangan. Studi radiografi lainnya dapat diindikasikan dengan kondisi klinis spesifik, seperti diduga osteomyelitis atau necroti
menstabilkan status kardiopulmonary, untuk memperbaiki hipoglikemia dan untuk mencegah kecenderungan perdarahan. !erawatan suportif neonatus septik sakit #Datta, *((3& meliputi sebagai berikut" $& 4enjaga kehangatan untuk memastikan temperature. gar bayi tetap normal harus dirawat di lingkungan yang hangat. Suhu tubuh harus dipantau secara teratur. *& Cairan intra9ena harus diperhatikan. Bika neonatus mengalami perfusi yang jelek, maka saline normal dengan $( ml 7 kg selama 1 sampai $( menit. Dengan dosis yang sama $ sampai * kali selama ( sampai '1 menit berikutnya, jika perfusi terus menjadi buruk. De@trose #$()& * ml per kg pil besar dapat diresapi untuk memperbaiki h ipoglikemia
yang adalah biasanya ada dalam sepsis neonatal dan dilanjutkan selama * hari atau sampai bayi dapat memiliki feed oral. & >erapi oksigen harus disediakan jika neonatus mengalami distres pernapasan atau sianosis '& Oksigen mungkin diperlukan jika bayi tersebut apnea atau napas tidak memadai 1& itamin - $ mg intramuskular harus diberikan untuk mencegah gangguan perdarahan 2& 4akanan secara enteral dihindari jika neonatus sangat sakit atau memiliki perut kembung. 4enjaga cairan harus dilakukan dengan infus 6. 3& 8angkah5langkah pendukung lainnya termasuk stimulasi lembut fisik, aspirasi nasigastric, pemantauan ketat dan konstan kondisi bayi dan perawatan ahli b. >erapi pengobatan !rinsip pengobatan pada sepsis neonatorum adalah mempertahankan metabolisme tubuh dan memperbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan intra9ena termasuk kebutuhan nutrisi dan monitor pemberian antibiotik hendaknya memenuhi kriteria efektif berdasarkan pemantauan mikrobiologi, murah dan mudah diperoleh, dan dapat diberi secara parental. !ilihan obat yang diberikan adalah ampisilin, gentasimin atau kloramfenikol,
eritromisin
atau
sefalosporin
atau
obat
lain
sesuai
hasil
tes
resistensi. #Sangayu, *($*& 3. Pen,egahan Sepsis neonatorum adalah penyebab kematian utama pada neonatus.tanpa
pengobatan yang memadai, gangguan ion dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Oleh karena itu, tindakan pencegahan mempunyai arti penting karena dapat mencegah terjadinya kesakitan dan kematian #Surasmi, *((& >indakan yang dapat dilakukan #Surasmi, *((& adalah " a. Pada masa antenatal . !ada masa antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara bekala,imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu,asupan giindakan inter9ensi pada ibu dan bayi seminimal mungkindilakukan # bila benar5benar diperlukan &. 4engawasi keadaan ibu dan janin yang baik selama proses persalinan,melakukan rujukan secepatnya bila diperlukan, dan menghindari perlukaan kulit dan selaput lendir. c. Sesudah persalinan . !erawatan sesudah lahir meliputi menerapkan rawat gabung bila bayi normal,penberiab S6 secepatnya,mengupayakan lingkungan dan peralatan tetap
persih, setiap bayi menggunakan peralatan sendiri. !erawatan luka umbilikus secara steril. >indakan infasif harus dilakukan dengan prinsip prinsip aseptik. 4enghindari perlukaan selaput lendir dan kulit, mencuci tangan dengan menggunakan larutan desinfektan sebelum dan sesudah memegang setiap bayi. !emantauan keadaan bayi secara teliti disertai pendokumentasian data5data yang benar dan baik. Semua personel yang menangani atau bertugas dikar bayi harus sehat. 0ayi yang berpenyakit menular harus diisolasi. !emberian antibiotik secara rasional, sedapat mungkin memalui pemantauan mikrobiologi dan tes resistensi. &4. Prognosis !ada umumnya ngka kematian pada sepsis neonatal berkisar antara $() 5 '( ) dan pada meningitis $1) 5 1(). ngka tersebut berbeda5beda tergantung dari waktu timbulnya penyakit penyebabnya, cara dan waktu awitan penyakit, derajat prematuritas bayi, adanya dan keparahan penyakit lain yang menyertai dan keadaan ruang bayi atau unit perawatan. B. Konsep Asuhan Keperawatan &. Pengka$ian
!engkajian dilakukan melalui anamnesis untuk mendapatkan data, yang perlu dikaji adalah identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat perawatan antenatal, adanya7tidaknya ketuban pecah dini,partus lama atau sangat cepat #partus presipitatus&. iwayat persalinan di kamar bersalin, ruang operasi, atau tempat lain. da atau tidaknya riwayat penyakit menular seksual #sifilis, herpes klamidia, gonorea, dll&. pakah selama kehamilan
dan
saat
persalinan
pernah
menderita
penyakit
infeksi
#mis.
>oksoplasmosis,rubeola, toksemia gra9idarum, dan amnionitis&. 4engkaji tatus sosial ekonomi keluarga. !ada pemeriksaan fisik data yang akan ditemukan meliputi letargi #khususnya setelah *' jam petama&, tidak mau minum atau refleks mengisap lemah, regurgitasi, peka rangsang, pucat, berat badan berkurang melebihi penurunan berat badan secara fisiologis, hipertermi7hipotermi, tampak ikterus. Data lain yang mungkin ditemukan adalah hipertermia,pernapasan mendengkur, takipnea, atau apnea, kulit lembab dan dingin, pucat, pengisian kembali kapiler lambat, hipotensi, dehidrasi, sianosis. ;ejala traktus gastrointestinal meliputi muntah, distensi abdomen atau diare.
(. Diagnosa Keperawatan %ang !ungkin !un,ul
a. -etidak efektifan pola napas berhubungan dengan apnea b. 6nfeksi berhubungan dengan prosedur in9asif c. Hipertermia berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi atau inflamasi d. -ekurangan 9olume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder akibat demam e. -etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan h ipo9olemi f. =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan 6ntoleran terhaap makanan7minuman ). en,ana Asuhan Keperawatan a. -etidak efektifan pola napas berhubungan dengan apnea -riteria hasil" 5 >idak ada sianosis dan disipnea, mendemonstrasikan batuk efaktif dan suara nafas yang
bersih 5 4enunjukan jalan nafas yang paten#pelayan tidak merasa tercekik,tidak ada suara nafas 5
abnormal& >anda5tanda 9ital dalam rentang normal 6nter9ensi dan asional" IN#E5ENSI $. !osisikan pasien semi powler
!osisi
ASI6NAL semi powler
dapat
memaksimalkan 9entilasi *.. uskultasi suara napas, catat adanya suara napas tambahan
Suara napas tambahan dapat menjadi sebagai tanda jalan napas yang tidak
. 4onitor respirasi dan status O*,>>
adekuat !ada sepsis respirasi
dan
terjadinya status
gangguan O*
sering
ditemukan yang menyebabkan >> tidak dalam rentan normal '. 0erikan pelembab udara kasa basah 4engurangi jumlah lokasi yang dapat =acl lembab
menjadi tempat masuk organisme
1. jarkan batuk efektif,suction,pustural Entuk drainage
mengeluarkan
sekret
pada
saluran napas untuk menciptakan jalan
napas yang paten
b. 6nfeksi berhubungan dengan prosedur in9asif -riteria hasil" 5 Suhu dalam batas normal 5 !erkembangan status klien membaik selama masa terapi 6nter9ensi dan asional" IN#E5ENSI ASI6NAL $. 0erikan isolasi atau pantau pengunjung 6solasi7pembatasan pengunjung
sesuai indikasi
dibutuhkan untuk melindungi pasien imunosupresi dan mengurangi risiki
*.
Cuci
tangan
melakukan
sebelum akti9itas
dan
kemungkinan infeksi sesudah 4enugrangi kontaminasi
silang
walaupun
menggunakan sarung tangan steril . Dorong sering menggati posisi, napas 0ersihan paru yang baik mencegah dalam7batuk
pneumonia
'. 0atasi penggunaan alat7prosedur in9asif 4engurangi jumlah lokasi yang dapat jika memungkinkan
menjadi tempat masuk organisme
1. 8akukan inspeksi terhadap luka7 sisi alat 4encatat tanda5tanda inflamasi atau in9asif setiap hari
infeksi lokal, perubahan pada karakter drainase luka atau sputum dan urine.
4encegah infeksi yang berkelanjutan 2. ;unakan teknik steril setiap waktu pada 4encegah masuknya bakteri, saat penggantian balutan ataupun suction mengurangi risiko infeksi nasokomial atau pemberian perawatan 3. !antau kecenderungan suhu, jika demam Demam #+,1oC 5 ' ( oC& disebabkan berikan kompres hangat.
oleh efek5efek dari endotoksin pada hipotalamus
dan
endorfin
yang
melepaskan pirogen. Hipotermia #A2
o
C& adalah tanda5tanda genting yang
menunjukkan +. mati adanya menggigil dan diaforesis
status
syok
atau
penurunan perfusi jaringan 4enggigil seringkali mendahului memuncaknya suhu pada adanya infeksi
%.
4emantau tanda5tanda penyimpangan Dapat menunjukkan ketidaktepatan atau kondisi atau kegagalan untuk membaik ketiakadekuatan terapi antibiotik atau selama masa terapi
perumbuhan berlebih ari organisme
resisten $(. 6nspeksi rongga mulut terhadap plak putih Depresi sistem imun dan penggunaan atau sariawan, selidiki juga adanya rasa dari
antibiotik
dapat
meningkatkan
gatal atau peradangan 9aginal7perineal risiko infeksi sekunder. $$. -olaborasi dalam pemberian obat >erapi pengobatan sangat membantu antibiotik. !erhatikan dampak pemberian penyembuan obat
dalam
masa
terapi
perawatan
c.
Hipertermia berhubungan dengan kerusakan control suhu sekunder akibat infeksi atau
5 5
inflamasi -riteria hasil" Suhu tubuh berada dalam batas normal #Suhu normal 2,1o53o C& =adi dan frekwensi napas dalam batas normal #=adi neonatus normal $((5$+( @7menit, frekwensi napas neonatus normal (52(@7menit& 6nter9ensi dan asional" IN#E5ENSI $. 4onitoring tanda5tanda 9ital setiap dua !erubahan
jam dan pantau warna kulit
signifikan regulasi
*. Obser9asi adanya kejang dan dehidrasi
ASI6NAL tanda5tanda 9ital
yang
akan mempengaruhi proses ataupun
tubuh. Hipertermi
sangat
metabolisme potensial
dalam untuk
menyebabkan kejang yang akan semakin memperburuk kondisi pasien serta dapat menyebabkan pasien kehilangan banyak
cairan
secara
diketahui
e9aporasi
jumlahnya
yang dan
tidak dapat
menyebabkan pasien masuk ke dalam kondisi dehidrasi. . 0erikan kompres denga air hangat pada -ompres pada aksila, leher dan lipatan aksila, leher dan lipatan paha, hindari paha terdapat pembuluh5pembuluh dasar penggunaan alcohol untuk kompres.
besar yang akan membantu menurunkan demam.
!enggunaan
dilakukan
karena
alcohol
akan
tidak
menyebabkan
penurunan dan peningkatan panas secara -olaborasi"
drastis. !emberian
antipiretik
juga
diperlukan
'. 0erikan antipiretik sesuai kebutuhan untuk menurunkan panas dengan segera. jika panas tidak turun.
d. -ekurangan 9olume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder akibat demam -riteria hasil" 5 Suhu tubuh berada dalam batas normal #Suhu normal 2,1o53o C& 5 =adi dan frekwensi napas dalam batas normal #=adi neonatus normal $((5$+( @7menit, 5
frekwensi napas neonatus normal (52(@7menit& 0ayi mau menghabiskan S67!S6 *1 ml72 jam 6nter9ensi dan asional IN#E5ENSI $. 4onitoring tanda5tanda 9ital setiap dua !erubahan
jam dan pantau warna kulit
yang
signifikan akan mempengaruhi proses regulasi
ataupun metabolisme
tubuh. *. Obser9asi adanya hipertermi, kejang dan Hipertermi dehidrasi.
ASI6NAL tanda5tanda 9ital
sangat
potensial
dalam untuk
menyebabkan kejang yang akan semakin memperburuk kondisi pasien serta dapat menyebabkan pasien kehilangan banyak
cairan
secara
diketahui
e9aporasi
yang
jumlahnya
tidak
dan
dapat
menyebabkan pasien masuk ke dalam kondisi dehidrasi. . 0erikan kompres hangat jika terjadi -ompres air hangat
lebih
cocok
hipertermi, dan pertimbangkan untuk digunakan pada anak dibawah usia $ langkah kolaborasi dengan memberikan tahun, untuk menjaga tubuh agar tidak antipiretik.
terjadi
hipotermi
secara
tiba5tiba.
Hipertermi yang terlalu lama tidak baik untuk
tubuh
bayi
oleh
karena
itu
pemberian antipiretik diperlukan untuk segera menurunkan panas, misal dengan asetaminofen. '. 0erikan S67!S6 sesuai jadwal dengan !emberian S67!S6
sesuai
jadwal
jumlah pemberian yang telah ditentukan diperlukan untuk mencegah bayi dari kondisi lapar dan haus yang berlebih. e. 5 5 5
-etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan h ipo9olemi -riteria hasil" Saturasi oksigen ?%( ) -eadekuatan kontraksi otot untuk pergerakan >ingkat pengaliran darah melalui pembuluh kecil ekstermitas dan memelihara fungsi jaringan 6nter9ensi dan asional" IN#E5ENSI $. !ertahankan tirah baring
ASI6NAL 4enurunkan beban kerja mikard dan
*. !antau perubahan pada tekanan darah
konsumsi oksigen Hipotensi akan berkembang bersamaan dengan
mikroorganisme
aliran
menyerang
darah
. !antau frekuensi dan irama jantung, Disritmia jantung dapat terjadi sebagai perhatikan disritmia
akibat
dari
hipoksia
'.
-aji ferkuensi nafas, kedalaman, dan !eningkatan pernapasan terjadi sebagai kualitas
respon terhadap efek5efek langsung endotoksin
pada
pusat
pernapasan
didalam otak 1. Catat haluaran urine setiap jam dan berat !enurunan jenisnya 2.
-aji perubahan
urine
mengindikasikan
penurunan perfungsi ginjal warna
kulit,
suhu, 4engetahui status syok yang berlanjut
kelembapan
f. =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan 6ntoleran terhaap makanan7minuman -riteria hasil" 5 danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 5 0erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan 5 >idak ada tanda5tanda malnutrisi 5 >idak terjadi penurunan berat badan yang berarti 6nter9ensi dan asional" IN#E5ENSI $. 4onitor adanya penurunan berat badan
ASI6NAL noreksia ataupun intoleran terhadap
makanan
atau
menyebabkan *. 6dentifikasi makanan kesukaan
minuman
terjadinya
dapat
penurunan
berat badan 4eningkatkan selera klien terhadap makanan atau minuman
. njurkan untuk melakukan oral hygene 4enurunkan
rasa
mual
terhadap
sebelum makan
makanan
'. 4onitor intake cairan dan nutrisi
-ekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan hiper termi. -ekurangan nutrisi dapat menyebabkan terjadinya penurunan berat badan
1.
njurkan klien untuk mengkonsumsi !rotein dan 9itamin C berperan penting makanan yang berprotein dan 9itamin C
2.
Fakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung tinggi serat 3.
-olaborasi
dengan
dalam penyembuhan yang berkaitan
dengan infeksi juga -ekurangan serat dapat menyebabkan konstipasi
ahli
gi
untuk 4engidentifikasi masalah nutrisi dalam
menentukan jumlah kaloriyang dibutuhkan terapi perawatannya pasien
BAB III PENU#UP A. Kesimpulan
Sepsis neonatorum adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda5tanda klinis dan gejala5gejala infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistematik dan terdapat bakteri dalam darah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. !erjalanan penyakit sepsis neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga sering sekali tidak terpantau,tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam *' sampai '+ jam.
B. Saran Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami serta menanggapi apa yang telah penulis susun untuk kemajuan penulisan makalah selanjutnya dan umumnya untuk lebih dalam asuhan keperawatan dalam kasus sepsis neonatorum.
DA7#A PUS#AKA
Darsana, Wayan. Laporan Pendahuluan
Sepsis Neonatorum. $+ September *($(.
http"77darsananursejiwa.blogspot.com7*($(7(%7laporan5pendahuluan5sepsis5 neonatorum.html
Datta, !arul. *((3. Pediatric Nursing . BF!::"=ew Delhi
Doenges, 4arilynn :. $%%%. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi. !enerbit 0uku -edokteran :;C" Bakarta
6ndri.
Asuhan
Keperawatan
Sepsis
Neonatorum.
$$
4ei
*((%.
http"77indri5
dpl.blogspot.com7*((%7(17asuhan5keperawatan5sepsis5neonatorum.html
==D. *($*. Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NICN!C. 4edia ihardy"Fogyakarta
4aryunani, nik. *((%. Asuhan Kegawatdaruratan dan Pen"ulit Pada Neonatus. !enerbit 0uku -esehatan" Bakarta
4c4illan, Bulia . *((2. !ski#s Pediatrics Principles $ Practice. 8ippincott Williams G Wilkins" ES
Edara,
Sangayu.
Sepsis
Neonatorum.
$2
4ei
*($*.
http"77udarajunior.blogspot.com7*($*7(17sepsis5neonatorum.html
Surasmi, srining. *((. Perawatan %a"i Resiko &inggi. !enerbit 0uku -edokteran :;C" Bakarta