LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN SEPSIS NEONATORUM
Di susun oleh: Anindya Sekar Ua!i "#$%'##(%
PRO)RAM STUDI PRO*ESI NERS UNI+ERSITAS MUHAMMADI,AH ,O),AKARTA ,O),AKARTA "#$(
A- DE*INISI
Sepsis neonatorum adalah keadaan dimana terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh yang terjadi pada bayi baru lahir 028 hari pertama (Maryunani & Nurhayati, 200!" Menurut #au$iah & Sudarti (20%!, sepsis neonatorum yaitu infeksi sistemik pada neonatus yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan 'irus" .- KLASI*IKASI
%" Sepsis )itan *ini (+S Early Onset Sepsis! Merupakan infeksi perinatal yang terjadi segera dalam periode setelah lahir (./2 jam! dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran atau in utero" arakteristiknya yaitu sumber organisme pada saluran genitalia ibu dan atau 1airan amnion biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi" enis kuman yang sering ditemukan adalah streptokokus group 3, +s1heri1hia 4oli, 5aemophilus 6nfluen$ae, 7isteria Mono1ytogenesis, batang gram negatif
(Maryunani &
Nurhayati, 200!" 2" Sepsis )itan 7ambatSepsis 7anjutanSepsis Nosokomial Merupakan infeksi setelah lahir (/2 jam! yang diperoleh dari lingkungan
sekitar
atau
rumah
sakit
(infeksi
nosokomial!"
arakteristiknya yaitu didapat dari bentuk langsung atau tidak langsung dengan organisme yang ditemukan dari lingkungan tempat pera)atan
bayi,
sering
mengalami
komplikasi
(Maryunani
&
Nurhayati, 200!" /- *AKTOR PEN,E.A.
Sepsis neonatorum dapat disebabkan oleh mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan 'irus" 9enyebab paling sering: +s1heri1ia 4oli dan Strepto1o11us grup 3, diikuti dengan malaria, sifilis, dan toksoplasma" 9atogen lainnya yakni Strepto1o11us grup , strepto1o11us 'iridans, gonokokus, 1andida albi1ans, 'irus herpes simpleks (tipe 66!,
dan
organisme rubella, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influen$a, parotitis (Staf 9engajar 6lmu esehatan nak, 20%%!"
D- TANDA DAN )E0ALA
Sepsis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan terapi diberikan tanpa menunggu hasil kultur" ;anda dan gejala sepsis neonatal tidak spesifik dengan diagnosis banding yang sangat luas, termasuk gangguan napas, penyakit metabolik, penyakit hematologik, penyakit susunan syaraf pusat, penyakit jantung, dan proses penyakit infeksi lainnya (misalnya infeksi ;<45 = toksoplasma, rubela, sitomegalo 'irus, herpes!" 3ayi yang diduga menderita sepsis bila terdapat gejala: •
7etargi, iritabel
•
ulit berubah )arna keabu-abuan, gangguan perfusi, sianosis, pu1at, kulit bintik-bintik tidak rata, petekie, ruam, sklerema atau ikterik"
•
Suhu tidak stabil: hipertermia atau hipotermia
•
9erubahan metaboli1: hipoglikemi, hiperglikemi, asidosis metabolik
•
>ejala gangguan kardiopulmonal: gangguan pernapasan (merintih, napas 1uping hidung, retraksi, takipnu!, apneu dalam 2? jam pertama atau tiba-tiba, takikardi, atau hipotensi (biasanya timbul lambat!
•
>ejala gastrointestinal: toleransi minum yang buruk, muntah, diare, kembung dengan atau tanpa adanya bo)el loop"
E- PATO*ISIOLO)I
Sepsis dimulai dengan in'asi bakteri dan kontaminasi sistemik" 9elepasan endotoksin oleh bakteri menyebabkan perubahan fungsi miokardium, perubahan ambilan dan penggunaan oksigen, terhambatnya fungsi mitokondria, dan keka1auan metabolik yang progresif" #aktorfa1tor yang mempengaruhi kemungkinan infeksi se1ara umum berasal dari tiga kelompok, yaitu : %" #aktor Maternal a" Status sosial-ekonomi ibu mempengaruhi ke1enderungan terjadinya infeksi dengan alasan yang tidak diketahui sepenuhnya" 6bu yang berstatus sosio- ekonomi rendah mungkin nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat dan tidak higienis"
b" urangnya pera)atan prenatal 1" etuban pe1ah dini (9*! d" 9rosedur selama persalinan" 2" #aktor Neonatatal a" 9rematurius (33 .%@00 gram!, merupakan faktor resiko utama untuk sepsis neonatal" Amumnya imunitas bayi prematur lebih rendah dari bayi 1ukup bulan" ;ranspor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh terakhir trimester ketiga" Setelah lahir, konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun, menyebabkan hipigamaglobulinemia berat" 6maturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit" b" *efisiensi imun" Neonatus bisa mengalami kekurangan 6g> spesifik, khususnya
terhadap
streptokokus
atau Haemophilus
influenza" " #aktor 7ingkungan a"
9ada defisiensi imun bayi 1enderung mudah sakit sehingga sering memerlukan prosedur in'asif, dan memerlukan )aktu pera)atan di rumah sakit lebih lama" 9enggunaan kateter 'ena arteri maupun kateter
nutrisi
parenteral
merupakan
tempat
masuk
bagi
mikroorganisme pada kulit yang luka" 3ayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi" b"
9aparan terhadap obat tertentu, seperti steroid, bisa menimbulkan resiko pada neonatus yang melebihi resiko penggunaan antibiotik spektrum luas, sehingga menyebabkan kolonisasi spektrum luas, sehingga menyebabkan resisten berlipat ganda"
1" 9enyebaran mikroorganisme yang berasal dari petugas (infeksi nosokomial!, paling sering akibat kontak tangan" Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat men1apai neonatus melalui beberapa 1ara, yaitu :
1. Masa antenatal atau sebelum lahir" 9ada masa antenatal kuman dari ibu setelah mele)ati plasenta dan umbilikus masuk dalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin" uman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta antara lain 'irus rubella, herpes, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influen$a, parotitis" 3akteri yang dapat melalui jalur ini, antara lain malaria, sipilis, dan toksoplasma" 2. Masa intranatal atau saat persalinan" 6nfeksi saat persalinan terjadi karena bakteri pada 'agina dan ser'iks naik men1apai korion dan amnion sehingga terjadi amniotis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilikus masuk dalam tubuh bayi" 4ara lain, yaitu saat persalinan, 1airan amnion yang sudah terinfeksi akan terinhalasi oleh bayi dan masuk dan masuk ke traktus digesti'us dan traktus respiratorius, kemudian menyebabkan infeksi pada lokasi tersebut" Selain 1ara tersebut di atas infeksi pada janin dapat terjadi melalui kulit bayi atau port de entre lain saat bayi mele)ati jalan lahir yang terkontaminasi oleh kuman" 3eberapa kuman yang melalui jalan lahir ini adalah Herpes genetalis, Candida albican,dan N.gonorrea. . 6nfeksi paska atau sesudah persalinan" 6nfeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim (misal melalui alat-alat : penghisap lendir, selang +;, infus, N>;, botol minumandot!" 9era)at atau profesi lain yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial" 6nfeksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus (#au$iah & Sudarti, 20%!"
*- PATHWA,
Gangguan perfusi
Kekurangan vol cairan
)- PEMERIKSAAN PENUN0AN)
%" 5ematologi *arah rutin, termasuk kadar 5b, 5t, leukosit dan hitung jenis trombosit" 9ada umumnya terdapat neutropeni 9MN %@00Bl, rasio neutrofil imatur : total 0,2" danya reaktan fase akut yaitu 4<9 (konsentrasi tertinggi dilaporkan pada infeksi bakteri, kenaikan sedang didapatkan pada kondisi infeksi kronik!, 7+*, >4S# (granulo1yte 1olonystimulating fa1tor!, sitokin 67-%C, 67-D dan ;N# (tumour ne1rosis fa1tor!" 2" 3iakan darah atau 1airan tubuh lainnya (1airan serebrospinalis! serta uji resistensi, pelaksanaan pungsi lumbal masih kontro'ersi, dianjurkan dilakukan pada bayi yang menderita kejang, kesadaran menurun, klinis sakit tampak makin berat dan kultur darah positip" " 3ila ada indikasi, dapat dilakukan biakan tinja dan urin" ?" 9emeriksaan apusan >ram dari darah maupun 1airan liEuor, serta urin" @" 7ain-lain misalnya bilirubin, gula darah, dan elektrolit (natrium, kalium!" D" 9emeriksaan radiologi: 9emeriksaan yang diperlukan ialah foto dada, abdomen atas indikasi, dan ginjal" 9emeriksaan AS> ginjal, skaning ginjal, sistouretrografi dilakukan atas indikasi" /" 9emeriksaan plasenta dan selaput janin dapat menunjukkan adanya korioamnionitis, yang merupakan potensi terjadinya infeksi pada neonates (Staf 9engajar 6lmu esehatan nak, 20%%!" H- PENATALAKSANAAN
%" 9era)atan suportif 9era)atan suportif diberikan untuk mempertahankan suhu tubuh normal, menstabilkan status kardiopulmonary, memperbaiki hipoglikemia, dan men1egah ke1enderungan perdarahan a" Menjaga kehangatan untuk memastikan temperature" 3ayi harus dira)at di lingkungan yang hangat" Suhu tubuh harus dipantau se1ara teratur"
b" 4airan intra'ena harus diperhatikan" ika
neonatus
mengalami perfusi yang
jelek, maka saline normal
dengan %0 mlkg selama @ sampai %0 menit" *engan dosis yang sama % sampai 2 kali selama 0 sampai ?@ menit berikutnya, jika perfusi terus menjadi buruk" *eFtrose (%0G! dapat memperbaiki hipoglikemia pada sepsis neonatal dan dilanjutkan selama 2 hari atau sampai bayi dapat memiliki feed oral" 1" ;erapi oksigen harus disediakan jika neonatus sianosis atau distres pernapasan d" Makanan se1ara enteral dihindari jika neonatus sangat sakit atau perut kembung" Menjaga 1airan harus dilakukan dengan infus 6H 2" ;erapi pengobatan 9rinsip pengobatan pada sepsis neonatorum adalah mempertahankan metabolisme tubuh dan memperbaiki keadaan umum dengan pemberian 1airan intra'ena termasuk kebutuhan nutrisi dan monitor pemberian antibiotik hendaknya memenuhi kriteria efektif berdasarkan pemantauan mikrobiologi, murah dan mudah diperoleh, dan dapat diberi se1ara parental" 9ilihan obat yang diberikan adalah ampisilin, gentasimin atau kloramfenikol, eritromisin atau sefalosporin atau obat lain sesuai hasil tes resistensi (Maryunani & Nurhayati, 200!" I-
PEN/E)AHAN $- Masa anenaal: pemeriksaan kesehatan ibu se1ara berkala, imunisasi,
pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu, asupan gi$i yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janin, rujukan segera ke tempat pelayanan yang memadai bila diperlukan" "- Saa 1ersalinan" 9era)atan ibu selama persalinan dilakukan se1ara
aseptik" ;indakan inter'ensi pada ibu dan bayi seminimal mungkin dilakukan (bila benar-benar diperlukan!" Menga)asi keadaan ibu dan
janin yang baik selama proses persalinan, melakukan rujukan se1epatnya bila diperlukan, dan menghindari perlukaan kulit dan selaput lendir" '- Sesudah 1ersalinan " 9era)atan sesudah lahir meliputi menerapkan ra)at
gabung bila bayi normal, penberian S6 se1epatnya, menjaga lingkungan dan peralatan tetap persih, setiap bayi menggunakan peralatan sendiri" 9era)atan luka umbilikus se1ara steril" ;indakan in'asif harus dilakukan dengan prinsip aseptik" Menghindari perlukaan selaput lendir dan kulit, men1u1i tangan menggunakan larutan desinfektan sebelum dan sesudah memegang setiap bayi" 9emantauan keadaan bayi se1ara teliti disertai pendokumentasian data-data yang benar dan baik" Semua personel yang menangani atau bertugas di kamar bayi harus sehat" 3ayi yang berpenyakit menular harus diisolasi" 9emberian antibiotik se1ara rasional, sedapat mungkin memalui pemantauan mikrobiologi dan tes resistensi"
A- PEN)KA0IAN
9engkajian dilakukan melalui anamnesis untuk mendapatkan data, yang perlu dikaji adalah identitas, keluhan utama, ri)ayat penyakit sekarang, ri)ayat pera)atan antenatal, adanyatidaknya ketuban pe1ah dini,partus lama atau sangat 1epat (partus presipitatus!"
kembali kapiler lambat, hipotensi, dehidrasi, sianosis" >ejala traktus gastrointestinal meliputi muntah, distensi abdomen atau diare"
.- Dia2nosa Ke1era3aan yan2 !un2kin !un4ul
%" 5ipertermia berhubungan dengan kerusakan 1ontrol suhu sekunder akibat infeksi atau inflamasi a" riteria 5asil %" Suhu tubuh berada dalam batas normal (Suhu normal D,@ o-/o 4! 2" Nadi dan frek)ensi napas dalam batas normal (Nadi neonatus normal %00-%80 Fmenit, frek)ensi napas neonatus normal 0D0Fmenit! b" 6nter'ensi dan
RASIONAL
%" Monitoring tanda-tanda 'ital setiap 9erubahan dua jam dan pantau )arna kulit
tanda-tanda
'ital
yang
signifikan akan mempengaruhi proses regulasi
ataupun
metabolisme
dalam
potensial
untuk
tubuh" 2" bser'asi dehidrasi
adanya
kejang
dan 5ipertermi
sangat
menyebabkan kejang yang akan semakin memperburuk kondisi pasien serta dapat menyebabkan pasien kehilangan banyak 1airan
se1ara
diketahui
e'aporasi
jumlahnya
yang dan
tidak dapat
menyebabkan pasien masuk ke dalam kondisi dehidrasi" " 3erikan kompres denga air hangat ompres pada aksila, leher dan lipatan pada aksila, leher dan lipatan paha, paha terdapat pembuluh-pembuluh dasar hindari penggunaan al1ohol untuk besar yang akan membantu menurunkan kompres"
demam" dilakukan
9enggunaan karena
akan
al1ohol
tidak
menyebabkan
penurunan dan peningkatan panas se1ara drastis" olaborasi
9emberian antipiretik juga diperlukan
?" 3erikan antipiretik sesuai kebutuhan untuk menurunkan panas dengan segera"
jika panas tidak turun" 2" ekurangan 'olume 1airan berhubungan dengan kehilangan sekunder akibat demam a" riteria 5asil %" Suhu tubuh berada dalam batas normal (Suhu normal D,@ o-/o 4! 2" Nadi dan frek)ensi napas dalam batas normal (Nadi neonatus normal %00-%80 Fmenit, frek)ensi napas neonatus normal 0D0Fmenit! " 3ayi mau menghabiskan S69S6 2@ mlD jam b" 6nter'ensi dan
RASIONAL
%" Monitoring tanda-tanda 'ital setiap 9erubahan dua jam dan pantau )arna kulit
tanda-tanda
'ital
yang
signifikan akan mempengaruhi proses regulasi
ataupun
metabolisme
dalam
potensial
untuk
tubuh" 2" bser'asi adanya hipertermi, kejang 5ipertermi dan dehidrasi"
sangat
menyebabkan kejang yang akan semakin memperburuk kondisi pasien serta dapat menyebabkan pasien kehilangan banyak 1airan
se1ara
diketahui
e'aporasi
jumlahnya
yang
tidak
dan
dapat
menyebabkan pasien masuk ke dalam kondisi dehidrasi" " 3erikan kompres hangat jika terjadi ompres hipertermi,
dan
air
hangat
lebih
1o1ok
pertimbangkan digunakan pada anak diba)ah usia %
untuk langkah kolaborasi dengan tahun, untuk menjaga tubuh agar tidak memberikan antipiretik"
terjadi
hipotermi
se1ara
tiba-tiba"
5ipertermi terlalu lama tidak baik untuk bayi oleh karena itu pemberian antipiretik diperlukan
untuk
segera
menurunkan
panas, misal:asetaminofen" ?" 3erikan S69S6 sesuai jad)al 9emberian dengan jumlah pemberian telah ditentukan
S69S6
sesuai
jad)al
yang diperlukan untuk men1egah bayi dari kondisi lapar dan haus yang berlebih"
" etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan 'olume bersirkulasi akibat dehidrasi a" riteria 5asil %" ;er1apai keseimbangan ai dalam suang interselular dan ekstraselular 2" eadekuatan kontraksi otot untuk pergerakan " ;ingkat pengaliran darah melalui pembuluh ke1il ekstermitas dan memelihara fungsi jaringan b" 6nter'ensi dan
RASIONAL
%" pera)atan sirkulasi (misalnya periksa %" meningkatkan sirkulasi arteri dan 'ena nadi
perifer,edema,
pengisian
perifer, )arna, dan suhu ekstremitas! 2" pantau perbedaan ketajamantumpul 2" mengetahui dan panasdingin
sensasi
perifer,
kemungkinan parestesia
" pantau status 1airan
" mengetahui
keseimbangan
antara
asupan dan haluaran ?" etidakefektifan pola napas bd hiper'entilasi dd bradipneu, dyspnea, fase ekspirasi memanjang, ortopnea, penggunaan otot bantu pernapasan a" riteria 5asil %" Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa ter1ekik, irama napas, frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada usara napas abnormal 2" ;anda-tanda 'ital dalam rentang normal (;*, 5<, <
33 bertambah
2"
ulit tidak pu1at
"
3ayi minum S6 dengan adekuat (sesuai dosis!
b" 6nter'ensi dan
NO/
NI/
Respiratory Status: Ventilation
Ventilation Assistance
Rasional
- Monitor air)ay pasien
-
- Monitor status pernafasan dan osigenasi - 9osisikan pasien semifo)ler - 6nisiasi dan pertahankan suplemen oksigen Oxygen Therapy
-
riteria hasil: - Menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa ter1ekik, irama napas, frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada usara napas abnormal
- Monitor keefektifan terapi oksigen - Monitor tanda-tanda kera1unan oksigen - bser'asi tanda-tanda hipo'entilasi karena terapi oksigen - Monitor ansietas pasien terkait terapi oksigen - 6nstruksi klien tentang pentingnya pemasangan oksigen - ;inggikan kepala dan bantu ubah posisi - olaborasi dengan dokter terkait terapi oksigen" Nutrition !anage"ent, Nutrition !onitor
- ;anda-tanda 'ital dalam rentang normal (;*, 5<, <
Nutritional Status : food and Fluid Intake, eight control
Setelah dilakukan tindakan kepera)atan F2? jam, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria hasil: • • •
33 bertambah ulit tidak pu1at 3ayi minum S6 dengan adekuat (sesuai dosis!
-
-
-
Monitor ;;H Monitor 3erat 3adan (berat badan lahir, kemarin dan sekarang! Monitor >*S Monitor adaya mual dan muntah 7akukan pengukuran antropometrik (767, 6M;, 7, 7*, 93! *orong ibu untuk memerah S6 lebih banyak 3erikan S6 sesuai anjuran (melalui N>; dan spuit! olaborasi pemberian terapi
Mengantisipasi jalan napas yang m keadaan pasien - Antuk mengetahui upadate pasien - Memfasilitasi 'entil
ptimalkan terapi ksigen bertekan menyebabkan jarin patologis (tanda-ta pusing, batuk no dll! - Menambah pengeta keterampilan keluar pasien, sehingga da melakukan sendiri s keluar dari rumah s - ;erapi pasien lebi dan terarah"
- Mengetahui keadaan terbaru pasien (membaik atau memburuk! dan membantu menentukan tindakan yang akan dilakukan" - 9engukuran antropometrik menunjukkan tanda-tanda nutrisi tidak adekuat
- Meningkatkan asupan nutrisi bayi - Memaksimalkan inter'ensi yang diberikan pada pasien
intra'ena
DA*TAR PUSTAKA
#au$iah, , Sudarti" 20%" !suhan "ebidanan Neonatus #esi$o %inggi dan "ega&atdaruratan. Iogyakarta: Nuha Medika" Maryunani, , Nurhayati" 200" !suhan "ega&atdaruratan dan 'enyulit 'ada Neonatus" akarta: 4H ;rans 6nfo Media" Staf 9engajar 6lmu esehatan nak" 20%%. (lmu "esehatan !na$ " akarta: 3agian 6lmu esehatan nak #akultas edokteran Ani'ersitas 6ndonesia" >uyton, rthur, 4" 5all, ohn, +" 200/" )u$u !*ar +isiologi "edo$teran" +disi " akarta : +>4J" p" @8"