BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik yang diterjemahkan ke dalam komponen-komponen panjang gelombang untuk menghasilkan spektra, merupakan plot beberapa fungsi dari intensitas radian versus panjang gelombang atau frekuensi. Peran spektroskopi yaitu untuk membedakan struktur molekular, mengidentifikasi molekul yang tidak diketahui, mendeteksi molekul yang sudah diketahui, dan mengukur konsentrasi. Terdapat dua macam instrumen spektroskopi yang sering dipergunakan yaitu spektroskopi molekuler dan spektroskopi atomik. Spektroskopi molekuler adalah tehnik yang digunakan unutk mengidentifikasi senyawa organik dan anorganik dalam spesi molekuler. Spektroskopi molekuler berdasarkan atas radiasi ultraviolet, sinar tampak, dan infrared. Banyak digunakan untuk identifikasi dari baynyak spesies organik, anoragnik, maupun biokimia. Spektroskopi atomik adalah tehnik yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur organik dan anorganik dalam spesi atom. Spektroskopi atomik digunakan untuk penentuan kualitatif dan kuantitatif dari sekitar 70 elemen. Ciri khas spektroskopi atomik adalah sampel harus diatomkan terlebih dahulu. Perbedaan spektroskopi atomik dan molekuler dapat diketahui dari spesi, metode, suhu, dan fasa zat yang dianalisa.
Spesi
Metode
Spektroskopi molekuler
Spektroskopi atomik
Molekul
Atom
Spektroskopi UV/visibel dan IR
Flame AAS, flame AES, elektrotermal AAS, elektrotermal AES, dll Tinggi karena
Suhu
Rendah
diperlukan untuk proses atomisasi (pelepasan
1
ikatan kimia) Fase
Padat, cair, gas
Gas
Perbedaan besar lain antara spektroskopi atomik dengan spektroskopi molekuler terletak pada spektrumnya. Spektrum spektroskopi atomik jauh lebih tipis dari spektrum spektroskopi molekuler karena pada spektroskopi atomik hanya ada getaran elektronik dan tidak ada getaran vibrasional. Induktif Coupled Plasma (ICP) yang termasuk ke dalam spektroskopi atomik adalah sebuah tehnik analisis yang digunakan untuk mendeteksi jejak logam dalam sampel dan untuk mendapatkan karakteristik unsur-unsur yang memancarkan gelombang tertentu. Inductively Coupled Plasma (ICP) merupakan instrumen yang digunakan untuk menganalisis kadar unsur-unsur logam dari suatu sampel dengan menggunakan metode spektrofotometer emisi. Spektrofotometer emisi adalah metode analisis yang didasarkan pada pengukuran intensitas emisi pada panjang gelombang yang khas untuk setiap unsur . Bahan yang akan dianalisis
untuk alat ICP ini harus terwujud larutan yang homogen. Ada sekitar 80 unsur yang dapat dianalisa dengan menggunakan alat ini. Metode analisis yang menggunakan comple induksi yaitu medan magnet dan medan listrik. Comple ini akan membentuk medan magnet dengan frekuensi tinggi sehingga atom tereksitasi tidak hanya kesatu tingkat elektron yang lebih tinggi tapi akan tereksitasi kebeberapa macam tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Gabungan elektron-elektron yang tereksitasi akan membentuk awanawan elektron yang jenuh dengan elektron yang disebut plasma sehingga disebut I nductively Coupled Plasma (I CP). Elektron yang sah tereksitasi
kembalai ke keadaan dengan melepaskan energi berupa sinar yang masuk ke spektrometer oleh grating difraksi sinar dispensikan menjadi spektrum garis yang spesifik untuk masing-masing atom atau ion yang terkandung dalam sampel. Karena intensitas sinar yang dilepas atau di emisi ketika kembali ke keadaan dasar yang diukur oleh spektrometer maka ICP disebut juga ICPAES ( Inductively Coupled Plasma Atomic Emission Spektroscopy).
2
B. Rumusan Masalah 1. Menjelaskan pengertian spektroskopi emisi atom (AES) ? 2. Bagaimana prinsip dasar AES ? 3. Bagaimana prinsip kerja AES ? 4. Instrumen apa yang dapat mengukur AES ? 5. Menjelaskan interferensi dalam ICP ? 6. Menjelaskan aplikasi dalam ICP ? 7. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan ICP ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian spektroskopi emisi atom (AES). 2. Untuk mengetahui prinsip dasar AES. 3. Untuk mengetahui prinsip kerja AES. 4. Untuk mengetahui instrumen yang dapat mengukur AES. 5. Untuk mengetahui interferensi dalam ICP. 6. Untuk mengetahui pengaplikasian ICP. 7. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan ICP.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Spektroskopi Spektroskopi merupakan suatu metode analisis yang menggunakan prinsip absorbsi, emisi, dan hamburan radiasi elektromagnetik oleh atom atau molekul untuk studi kualitatif atau kuantitatif atom atau molekul atau untuk mempelajari proses-proses fisika. Spektroskopi yang biasa digunakan untuk analisa struktural yaitu spektroskopi ultraviolet, spektroskopi infra merah dan spektroskopi resonansi magnetik inti yang termasuk spektroskopi absorbsi serta spektroskopi massa. Spektroskopi
didefenisikan
sebagai
suatu
metode
analisis
yang
mempelajari interaksi antar suatu materi dan radiasi gelombang elektromagnetik. Interaksi ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan arah radiasi atau transisi antar tingkat energi atom atau molekul. Inductively Coupled Plasma spektrometri (ICP) adalah metode yang berdasarkan ion yang tereksitasi dan memancarkan sinar. Intensitas cahaya yang terpancar pada panjang gelombang tertentu dan mempunyai karakteristik unsur tertentu yang terukur berhubungan dengan konsentrasi dari tiap unsur dari sampel. Inductively Coupled Plasma (ICP) adalah induksi yang diperoleh dari arus bolak balik pada frekuensi radio melalui kumparan. Berguna untuk mendeteksi kandungan logam dalam sampel dari lingkungan. Prinsip utama dari Inductively Coupled Plasma (ICP) mendapatkan unsurunsur yang memancarkan karakteristik cahaya pada panjang gelombang yang biasa diukur. Inductively Coupled Plasma (ICP) perangkat keras dirancang untuk menghasilkan plasma, yang mana atom dalam berbentuk gas hadir dalam keadaan terionisasi. Susunan dasar dari ICP adalah terdiri dari 3 tabung, terbuat dari silika. Tabung ini yaitu termed outer loop, intermediet loop, and
inner loop, yang
bersama menyusun obor ICP. Obor diposisikan dalam water-colled coil dari suatu frekuensi radio generator. Gas dialirkan dalam obor, frekuensi radio bidang diaktifkan, dan gas di daerah coil dibuat secara elektris. Urutan peristiwa ini
4
membentuk plasma. Pembentukan plasma bergantung pada cukup kuatnya intensitas medan magnet dan pola arus gas mengikuti pola putaran simetris tertentu. Plasma dijaga dengan induksi dari pengaliran gas. Adapun bagian yang harus ada pada ICP: 1. ICP torch 2. Sample Inroduction System (nebulizer) 3. High Frequency Generator 4. Transfer Optic and Spectrometer 5. Computer Interface Unsur-unsur yang akan dianalisa dengan ICP harus dalam bentuk larutan. Larutan yang mengandung air lebih disuka daripada larutan organik sebab larutan organik memerlukan perlakuan khusus sebelum penyuntikan ke dalam ICP. Begitu juga dengan sampel padat. Cahaya yang dipancarkan oleh atom dan unsur dalam ICP dikonversi menjadi sinyal elektrik yang dapat diukur jumlahnya (kuantitasnya). Hal ini terpenuhi dengan komponen radiasinya oleh kisi difraksi, dan kemudian diukur intensitas cahayanya dengan tabung fotomultiplier pada panjang gelombang yang spesifik untuk masing-masing garis unsur. Cahaya yang dipancarkan oleh atom atau ion di dalam ICP dikonversi ke isyarat elektrik oleh fotomultiplier. Intensitas sinyal ini kemudian dibandingkan dengan intensitas yang telah diketahui, sehingga konsentrasi dapat dihitung. Masing-masing unsur akan mempunyai banyak panjang gelombang spesifik di dalam spektrum yang biasa digunakan untuk analisa.
B. Prinsip Dasar Dari AES ( Atomic Emission Spektroscopy) Spektorkopi emisi atom atau Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk analisa logam secara kualitatif maupun kuantitatif yang didasarkan pada pemancaran atau emisi sinar dengan panjang gelombang yang karakteristik
untuk unsur
yang dianalisa. Sumber dari
pengeksitasi dari Atomic Emission Spectroscopy bisa didapat dari nyala api gas atau Busur listrik. Sumber eksitasi dari nyala gas biasanya disebut ICP (Inductively Couple Plasma) sedangkan sumber eksitasi dari busur listrik biasa
5
disebut “ARC” atau “SPARK”, sedangkan alat detector sinarnya adalah Tabung Penggandaan Foton atau “Photo Multiplier Tube (PMT)” Prinsip dasar dari analisa Atomic Emission Spectrometer (AES) ini yaitu : Apabila atom suatu unsur ditempatkan dalam suatu sumber energi kalor (sumber pengeksitasi), maka elektron di orbital paling luar atom tersebut yang tadinya dalam keadaan dasar atau ‘groud state’ akan tereksitasi ke tingkat-tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Karena keadaan tereksitasi itu merupakan keadaan yang sangat tidak setabil maka elektron yang tereksitasi itu secepatnya akan kembali ke tingkat energi semula yaitu kekeadaan dasarnya (ground state). Pada waktu atom yang tereksitasi itu kembali ketingkat energi lebih rendah yang semula, maka kelebihan energi yang dimilikinya sewaktu masih dalam keadaan tereksitasi akan ‘dibuang ’ keluar berupa ‘ emisi sinar ’ dengan panjang gelombang yang karakteristik bagi unsur yang bersangkutan.
C. Prinsip Kerja ICP Prinsip kerja ICP adalah menghasilkan plasma yang merupakan gas dimana di dalamnya terdapat atom dalam keadaan terionisasi. Ion yang tereksitasi dan memancarkan sinar pada panjang gelombang tertentu terukur sebagai suatu karakteristik suatu unsur.
1. ICP-AES Inductively Coupled Plasma – Atomic Emission Spectroscopy (ICP AES) adalah salah satu dari beberapa tehnik analisa atomik spektroskopi. ICPAES menggunakan plasma sebagai sumber atomisasi dan eksitasi dan kemudian pancaran yang dihasilkan unsur diukur intensitasnya. Plasma adalah suatu gas ionisasi yang terdiri dari ion, atom, dan elktron. Adapun langkah kerja dari ICP-AES yaitu : a. Preparasi sampel Beberapa sampel memerlukan langkah preparasi khusus seperti penambahan asam, pemanasan, dan destruksi dengan microwave.
6
b. Nebulisasi Cairan diubah menjadi aerosol. c. Desolvasi/volatisasi Pelarut dihilangkan sehingga terbentuk aerosol kering. d. Atomisasi Ikatan gas putus, dan hanya ada atom. Suhu plasma dan temperatur sangat penting dalam tahap ini. e. Eksitasi/emisi Atom memperoleh energi dari tumbukan dan memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang khas. f. Deteksi/pemisahan Grating mendispersikan cahaya yang dapat diukur secara kuantitatif.
Perangkat keras ICP dirancang untuk mengahasilkan plasma, yang merupakan gas dimana terdapat atom dalam keadaan terionisasi . dasa r pengaturan suatu ICP terdiri dari 3 tabung konsentris, yang sering dibuat dari silika. Tabungtabung tersebut yaitu auter loop, loop menengah, dan loop dalam, yang membentuk obor suatu ICP. Obor terletak dalam kumparan pendingin air frekuensi (rf) generator radio. Sebagai gas mengalir diperkenalkan ke senter, bidang rf diaktifkan dan gas di wilayah coil dibuat elektrik konduktif. Ini urutan kejadian pembentukan plasma.
Pembentukan
plasma
tergantung
pada
kekuatan medan magnet yang cukup dan pola aliran gas mengikuti pola simetris rotationally tertentu. Plasma dikelolah oleh pemanasan induktif gas
7
yang mengalir. Induksi medan magnet menghasilkan frekuensi tinggi arus listrik yang melingkar dalam konduktor. Konduktor pada akhirnya, dipanaskan sebagai hasil dari tahanan tersebut. Untuk mencegah kemungkinan arus pendek serta kritis, plasma harus terisolasi dari sisa instrumen. Isolasi dicapai oleh aliran gas secara bersamaan melalui sistem. Tiga gas mengalir melalui sistem-gas luar, gas menengah, dan gas dalam atau gas pembawa. Gas yang luar biasanya adalah argon atau nitrogen. Gas luar
digunakan
untuk
beberapa
tujuan
yaitu
memelihara
plasma,
memantapkan/menstabilkan posisi plasma, dan memisahkan plasma dari tabung luar pada suhu tinggi. Argon biasanya digunakn sebagai gas intermediet dan gas pemabawa. Tujuan dari gas pembawa adalah untuk menyampaikan sampel untuk plasma. Sampel yang telah mengalami preparasi diantarkan pada plasma melewati nebulizer dan spray chamber. Nebulizer berfungsi untuk mengubah cairan sampel menjadi aerosol. Sedangkan spray chamber berfungsi untuk mentransportasikan aerosol ke plasma, pada spray chamber ini, aerosol mengalami desolvasi atau polatisasi yaitu proses penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering yang betuknya telah seragam.
Rf generator adalah alat yang menyediakan tegangan (700-1500 watt) untuk menyalakan plasma dengan argon sebagai sumber gasnya. Tegangan ini ditransferkan ke palsma melalui loat coil, yang mengelilingi puncak dari obor. Saat sampel gas masuk ke dalam plasma terjadi eksitasi atom, atom yang tereksitasi kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan energi pada panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang setiap unsur memilki sifat yang khas. Intensitas energi yang dipancarkan pada panjang gelombang sebanding dengan jumlah (konsentrasi) dari unsur dalam sampel yang dianalisis. Selanjutnya panjang gelombang tersebut masuk ke dalam monokromator, dan diteruskan ke detektor. Lalu diubah menjadi sinyal listrik oleh detektor dan masuk ke dalam integrator untuk diubah ke dalam sistem pembacaan data. Sebuah ICP mensyaratkan bahwa unsur-unsur yang harus dianalisis adalah larutan. Larutan dalam bentuk pelarut air lebih disukai daripada pelarut organik,
8
untuk larutan organik memerlukan perlakuan khusus sebelum injeksi ke dalam ICP. Sampel padat juga tidak diperbolehkan, karena dapat terjadi penyumbatan pada instrumentasi. Nebulizer yang mengubah larutan menjadi aerosol. Cahaya yang dipancarkan oleh unsur atom-atom dalam ICP harus dikonversi ke sinyal listrik yang dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini dilakukan dengan memecahkan cahaya menjadi komponen radiasi (hampir selalu melalui suatu kisi difraksi) dan kemudian megukur intensitas cahaya dengan tabung fotomultiplier pada panjang gelombang yang spesifik untuk setiap baris elemen. Cahaya yang dipancarkan oleh atom atau ion dalam ICP diubah menjadi sinyal-sinyal listrik oleh fotomultiplier dalam spektrometer. Setiap elemen akan memilki panjang gelombang tertentu dalam spektrum yang dapat digunakan untuk analisis.
D. Instrumentasi dalam ICP 1. Plasma Plasma, sebuah gas terionisasi , ketika obor dinyalakan medan magnet yang kuat. 2. Medan magnet Medan magnet adalah sebuah medan fektor yang dapat memberikan sesuatu gaya magnet pada muatan listrik bergerak dan pada dipol megnetik. Ketika ditempatkan dalam medan magnet, magnet dipol cenderung untuk menyelaraskan dengan medan magnet dari Rf generator dihidupkan. Gas argon yang mengalir melalui dinyalakan dengan satuan tesla (biasanya sebuah strip tembaga di luar tabung). Gas argon yang terrionisasi dalam bidang ini dan mengalir dalam suatu pola simetris r otasional ke arah medan magnet kumparan Rf. Yang stabil, suhu tinggi plasma sekitar 7000 K ini kemudian dihasilkan dari tumbukan inelastis antara atom argon netral dan partikel bermuatan. 3. Pompa peristaltik Sebuah pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan positif digunakan untuk memompa berbagai cairan Fluida yang terkandung dalam
9
tabung fleksibel yang dipasang di dalam casing pompa melingkar memberikan sebuah cairan atau sampel organik menjadi nebulizer. 4. Nebulizer Nebulizer berfungsi untuk mengubah cairan sampel menjadi aerosol. 5. Spray chamber Spray chamber berfungsi untuk mentransportasikan aerosol ke plasma, pada spray chamber ini aerosol mengalami disolfasi atau volatilisasi yaitu proses penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering yang bentuknya telah seragam. 6. RF generator RF generator adalah alat yang menyediakan tegangan (700-1500 watt) untuk menyalakan plasma dengan argon sebagai gasnya. Tegangan ini ditransferkan ke palsma melalui load coil, yang mengelilingi puncak dari obor. 7. Difraksi kisi Dalam optik, kisi difraksi adalah komponen optik dengan pola yang terukur, yang terbagi menjadi beberapa sinar cahaya perjalanan di arah yang berbeda di mana ia dipisahkan menjadi komponen radiasi dalam spektrometer
optik.
Intensitas
cahaya
kemudian
diukur
dengan
photomultiplier. 8. Photomultiplier Photomultiplier merupakan sebuah tabung vakum dan lebih khusus lagi phototubes, di mana alat ini sangat sensitif terhadap detektor cahaya dalam bentuk sinar UV, cahaya tanpak, dan infra merah.
10
9. Intreferensi dalam ICP Pelarut, reagen, gelas, dan perangkat keras pengolahan sampel lain mungkin menghasilkan artefak dan gangguan pada analisis sampel. Semua materi ini harus bebas dari gangguan dan pada kondisi baik saat analisis. Gangguan fisik yang berhubungan dengan sampel nebulization dan tranaportasi proses serta efisiensi transmisi dengan ion. Nebulization dan transportasi proses dapat terpengaruh jika komponen matriks menyebabkan perubahan pada tegangan permukaan atau viskositas. Perubahan komposisi matriks dapat menyebabkan penekanan sinyal yang signifikan atau perangkat tambahan padatan terlarut dapat deposit di ujung nebulizer dari nebulizer pneumatik dan diinterface skimmer (mengurangi ukuran mulut dan kinerja instrumen). Gangguan unsur isobarik dalam ICP disebabkan dalam isotop yang berbeda unsur-unsur membentuk ion atom dengan rasio muatan nominal massamassa yang sama (m/z). Sebuah sistem data harus digunakan untuk mengoreksi gangguan ini. Hal ini meliputi penentuan sinyal untuk unsur campur dan mengurangkan sinyal yang sesuai dari analit. Walaupun jenis gangguan biasa, tidak mudah dikoreksi, dan contoh yang menunjukkan masalah yang signifikan dari jenis ini dapat meminta resolusi perbaikan, pemisahan matriks, atau analisis menggunakan diferifikasi lain didokumentasikan isotop, atau penggunaan metode
11
lain. Gangguan memori atau carry-over dapat terjadi bila ada perbedaan konsentrasi yang besar antar sampel atau standar yang dianalisis secara berurutan. E. Aplikasi dalam ICP Sebuah ICP dapat digunakan dalam analisis kuantitatif sebagai berikut: bahan alami seperti batuan, mineral, tanah, udara sedimen, air, dan tumbuhan dan jaringan hewan, murni dan terapan geokimia, mineralogi, pertanian, peternakan, kehutanan, ekologi kimia, dan industri makanan ilmu lingkungan, termasuk distribusi purificationand air analisis dari unsur yang tidak mudah diidentifikasi oleh AAS seperti sulfur, boron, fosfor, titanium dan zirkonium.
Menghubungkan ICP dengan AES Seringkali, ICP digunakan bersama dengan instrumrn analitis lainnya
seperti spektroskopis emisi atom (AES) dan spektroskopis massa (MS). Ini merupakan praktek menguntungkan baik sebagai AES dan MS menghaluskan sampel berada dalam bentuk gas atau aerosol sebalum injeksi ke dalam instrumen. Jadi, dengan menggunakan sebuah ICP bersama dengan salah satu dari instrumen ini dapat mengurangi waktu persiapan sampel yang tidak diperlukan. F. Kelebihan dan Kekurangan ICP Keuntungan
menggunakan
ICP
mencakup
kemampuan
untuk
mengidentifikasi dan mengkuantifikasi semua elemen dengan pengecualian argon, karena sensitifitas panjang gelombang bervariasi untuk setiap penentuan suatu unsur. Secara spesifik keuntukan menggunakan ICP yaitu : 1. Mempunyai sensitivitas yang tinggi Sensitivitas yang tinggi dapat dipengaruhi beberapa hal diantaranya yaitu temperatur arus listrik disekeliling flame, dimana temperatur yang tinggi menyebabkan partikel sampel terdifusi sempurna sehingga sedikit sekali sampel yang hilang (sampel tereksitasi sempurna). Juga dipengaruhi oleh kevakuman spektrometer dimana operasinya dalam kondisi vakum membuat ICP lebih sensitif daripada AES 2. Mempunyai ketepatan yang tinggi
12
Dimana ICP mempunyai pengontrol suhu yang dapat menjamin stabilnya suhu dalam ICP serta ICP juga punya mas flow kontrol sehingga aliran Ar terjaminstabil terutama Ar serbagai carier gas dan juga dapat mendeteksi dua panjang gelombang secara serentak 3. Memberikan hasil dengan ketelitian yang tinggi Dalam ICP eksitasi atom dan ion-ion dikonsentrasikan pada bagian tengah dan atas flame serta atom/ion yang sudah tereksitasi didorong ke atas dengan kecepatan konstan maka sampel yang belum terbakar/tereksitasi akan bergerak ke atas dengan kecepatan konstan pula sehingga sampel dengan konsentrasi kecil pun akan tereksitasi sempurna akibatnya data diperoleh pun mempunyain ketelitian yang tinggi 4. Mempunyai spektrometer dengan resolusi tinggi Grafing difraksi spektrometer ICP punya celah 3600/nm, karenanya spektrum garis yang sangat berdekatan dapat dipisahkan 5. Dapat menganalisis logam-logam dengan cepat Sepuluh macam logam hanya butuh 1 menit untukn analisisnya 6. Pengaruh matriks lain sangat kecil Matriks pengganggu seperti keasaman sampel akan mempengaruhi hasil analisis tapi dengan penambahan sejumlah asam yang sama ke standar dan sampel, maka pengaruh matriks dapat dieliminasi 7. Range konsentrasi yang dideteksi cukup besar Karena ICP dioperasikan pada suhu tinggi (10000 K) maka tidak ada uap sampel yang suhunya rendah disekeliling torch. Atom yang sudah tereksitasi akan menyerap kembali panas di sekeliling torch akibatnya konsentrasi sampel yang besar akan tetap tereksitasi sempurna. 8. Sangat aman dalam pengoperasiannya Gas Ar tidak mudah meledak serta bila alat tidak berfungsi sebagai mana mestinya maka Rf power generator akan otomatis mati. Selain itu, ICP juga mempunyai kekurangan dimana sebuah ICP sulit menganalisis unsur halogen, perlu optik khusus untuk transmisi dari panjang gelombang yang rendah.
13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Spektroskopi merupakan suatu metode analisis yang menggunakan prinsip absorbsi, emisi, dan hamburan radiasi elektromagnetik oleh atom atau molekul untuk studi kualitatif atau kuantitatif atom atau molekul atau untuk mempelajari proses-proses fisika. 2.
Spektorkopi emisi atom atau Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk analisa logam secara kualitatif maupun
kuantitatif
yang
didasarkan
pada pemancaran
atau
emisi
sinar dengan panjang gelombang yang karakteristik untuk unsur yang dianalisa. 3. Prinsip dasar dari analisa Atomic Emission Spectrometer (AES) ini yaitu : Apabila atom suatu unsur ditempatkan dalam suatu sumber energi kalor (sumber pengeksitasi), maka elektron di orbital paling luar atom tersebut yang tadinya dalam keadaan dasar atau ‘groud state’ aka n tereksitasi ke tingkat-tingkat energi elektron yang lebih tinggi. 4. Prinsip kerja ICP adalah menghasilkan plasma yang merupakan gas dimana di dalamnya terdapat atom dalam keadaan terionisasi.
14
5. Instrumentasi dalam ICP yaitu plasma, medan magnet, pompa peristaltik, nebulizer, spray chamber, RF generator, difraksi kisi, photomultiplier. 6. Interferensi dalam ICP yaitu pelarut, reagen, gelas, dan perangkat keras pengolahan sampel lain. 7. Kelebihan ICP yaitu mempunyai sensitivitas yang tinggi, mempunyai ketepatan yang tinggi, memberikan hasil dengan ketelitian yang tinggi, mempunyai spektrometer dengan resolusi tinggi, dapat menganalisis logam-logam dengan cepat, pengaruh matriks lain sangat kecil, range konsentrasi
yang
dideteksi
cukup
besar,
sangat
aman
dalam
pengoperasiannya. kekurangan dimana sebuah ICP sulit menganalisis unsur halogen, perlu optik khusus untuk transmisi dari panjang gelombang yang rendah. B. Saran 1. Diharapkan agar pembaca makalah ini dapat memberikan kritik yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. 2. Diharapkan agar makalah ini mampu menjadi sumber belajar bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa. 3. Diharapkan
makalah
ini
dapat
menjadi
tambahan
literature
di
Perpustakaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aprilanto, Joko. AES . (http://jokoaprilanto.wordpress.com/). Diakses pada Tanggal 27 September 2011. Karl Slickers, Dipl.-Ing.2011. Automatic Atomic-Emission Spectroscopy. (http://jokoaprilanto.wordpress.com/). Diakses pada tanggal 27 September 2011. Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: UI Press. Tim Era Media. 2008. Kamus Pintar Kimia. Jakarta: Era Media Publisher. N.G. Keats. Instrument Maitenance and Operation for Laboraty Assistant. Australian: Australian University. Shimadzu. Aplication data Optical Emission Spectrometer. Japan: Javan University.
16
17