MINI RISET TELAAH KURIKULUM MENGANALISIS SILABUS PADA SEKOLAH
DOSEN PENGAMPU : Dra. Dra. RATNA RATNA TANJUNG M. Pd Pd
Oleh:
KELOMPOK XI YUNI CHARTIKA KUDADIRI 4173321062 YUNI SHARA PAULINA SIMBOLON (4171121038) YUNUS AL MAHDI SIREGAR 4173321063
KELAS
: FISIKA DIK D 2017
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu menyelesaikan tugas Mini Riset. Kami juga berterimakasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung M. Pd yang telah membimbing kami dalam menyusun tugas Mini Riset ini dan kepada pihak pihak yang ikut berperan serta dalam penyusunan tugas Mini Riset ini. Tugas Mini Riset ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kami, yaitu Telaah Kurikulum
(Pengembangan Silabus pada sekolah).
Tugas Mini Riset ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya dalam hal Pengembangan Program Pembelajaran. Kami menyadari bahwa tugas Mini Riset ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,kami mohon maaf. Oleh karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga tugas Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya, atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
Medan, 20 November 2018
Kelompok XI
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ 2 DAFTAR ISI ........................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................... 4 1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 5 1.3 Tujuan............................................................................................ 5 1.4 Manfaat .......................................................................................... 5 BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi ............................................................................................ 6 2.2 Populasi/Sampel ............................................................................ 6 2.3 Jenis penelitian .............................................................................. 6 2.4 Identitas narasumber...................................................................... 6 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 7 BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 9 4.2 Saran .............................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kurikulum
merupakan
salah
satu
komponen
penting
dalam
sistem
pendidikan, yang berisi rumusan tujuan/keputusan yang harus dicapai, isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari siswa, kegiatan belajar mengajar dan cara untuk mengetahui pencapaianya. Untuk memenuhi tuntutan perkembangan Iptek di Indonesia yang sangat pesat maka Pemerintah banyak merubah kurikulum sekolah yang berlaku yang rata-rata terjadi tiap 9-10 tahun. Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah ini adalah disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang lebih dikenal dengan istilah KTSP. Landasan yang lebih rinci terdapat dalam Peraturan Pemerintah RI no 19 tahun 2005 tentang
Standar
Nasional
Pendidikan (SNP),
yang
diperjelas dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas) no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas no 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Pengembangan dan penyusunan silabus dalam sekolah bertujuan agar guru dapat mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungan. Silabus merupakan sumber yang sangat penting dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran
(RPP),
pengembangan
pengelolaan
kegiatan
pembelajaran di kelas dan pengembangan penilaian yang dilakukan oleh guru. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah dalam menyusun silabus itu bagaimana tim pendidik membekali kecakapan hidup (life sklill ) pada peserta didik dan keterampilan sikap yang diperlukan siswa agar saat pembelajaran siswa dapat menerima atau mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
4
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang disusun dan dikembangkan dalam mini riset ini antara lain : 1. Apakah silabus yang disusun oleh guru Fisika sudah dikembangkan berdasarkan KTSP atau kurikulum 13 sesuai dengan prinsip relevansi yaitu dalam membekali siswa pad a pr os es pe mb el aj ar an ? 2.
Faktor-faktor apa saja yang menghambat penyusunan silabus Fisika di sekolah?
3. Silabus kurikulum 13 dan KTSP manakah yang baik untuk diterapkan di dalam proses belajar mengajar? 1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, mini riset ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui silabus yang diterapkan pada sekolah sudah sesuai dengan prinsip relevansi dalam membekali siswa pada proses pembelajaran. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat penyusunan silabus Fisika di sekolah. 3. Mengetahui Silabus kurikulum 13 dan KTSP yang baik untuk diterapkan
di dalam proses belajar mengajar. 1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari mini riset ini antara lain : 1. Menambah pemahaman mahasiswa tentang perbedaan Silabus K13 dan KTSP yang diterapkan dalam proses pembelajaran. 2. Menerapkan dan mengembangkan program pembelajaran guna untuk memperbaiki atau meningkatkan program pembelajaran yang baik.
5
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi
Penelitian diakukan
di Kampus UNIMED tepatnya di Bundaran FMIPA
dilaksanakan pada hari kamis,17 November 2017 pada pukul 11:30 – 11:50.
2.2 Populasi/sampel
Yang menjadi sampel penelitian ini ialah Mahasiswa FMIPA UNIMED.
2.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam mini riset
dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriktif kualitatif adalah prosedur penelitian yang mendiskriptifkan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelas secara kualitatif.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah wawancara. Wawancara pada penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan narasumber yaitu Asisten Laboratorium Kimia.
Identitas Narasumber
Nama
: Edward Sembiring
Jabatan
: Guru Fisika di sekolah SMA ST. Antonius Bangun (Dikelas 10 IPA dan 11 IPA)
Mengajar
: ± 5 tahun
Pertanyaan
: 1. Bapak mengajar dikelas berapa? 2. Selama Bapak mengajar disekolah ini, silabus apakah yang baik digunakan? Apakah silabus K 13 atau KTSP?
6
3. Silabus apakah yang diterapkan disekolah ini pak? 4. Menurut Bapak apakah saja kelebihan dan kekurangan dari silabus KTSP dan K13? 5. Adakah masalah pada materi yang menyangkut silabus tersebut yang pernah Bapak alami? 6. Apakah ada pengaruh signifikan Pak terhadap silabus yang diterapkan pada kelas 10 dan kelas 11? Apakah semakin baik saat menggunakan silabus K13? 7. Menurut
Bapak
bagaimana
peranan
silabus
ini
untuk
mewujudkan tercapainya tujuan pendiidikan? 8. Apakah harapan Bapak kedepannya silabus tersebut dengan dunia pendidikan?
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pembahasan dalam laporan mini riset ini adalah berupa jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dengan Guru Fisika di sekolah SMA ST. Antonius Bangun 1. Bapak mengajar dikelas berapa? Jawaban: Dikelas 10 IPA dan 11 IPA
2. Selama Bapak mengajar disekolah ini, silabus apakah yang baik digunakan? Apakah silabus K 13 atau KTSP? Jawaban: Dua- duanya bagus, dimana ada kelebihan dan kekurangan. Pada
silabus kurikulum 13 terlalu banyak administrasinya dibanding dengan KTSP. 3. Silabus apakah yang diterapkan disekolah ini pak? Jawaban: Pada kelas 10 K13 sedangkan dikelas 11 dan 12 KTSP
4. Menurut Bapak apakah saja kelebihan dan kekurangan dari silabus KTSP dan K13? Jawaban: Pada KTSP administrasinya tidak terlalu ribet sedangkan pada K13
terlalu banyak administrasinya.
7
5. Adakah masalah pada materi yang menyangkut silabus tersebut yang pernah Bapak alami? Jawaban: Pada sarana dan prasarana, di sekolah ini
kebetulan sarana dan
prasarana nya sederhana atau boleh dikatakan kurang. Jadi, pada K13 ini disini lah kendalanya, masih kurangnya sarana dan prasarana sehingga kurang baik diterapkan.
6. Apakah ada pengaruh signifikan Pak terhadap silabus yang diterapkan pada kelas 10 dan kelas 11? Apakah semakin baik saat menggunakan silabus K13? Jawaban:
Sama saja, disini tergantung pada muridnya. Apakah iya dapat menerima pembelajaran atau tidak.
7. Menurut Bapak bagaimana peranan silabus ini untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendiidikan? Jawaban: Peranan silabus K13 dan KTSP sudah baik, namun pada sarana
prasarananya masih kurang. Sehingga kurang mendukung bagaimana menerapkan secara murni. Dimana penerapannya ini tergantung dilapangan, bukan
berarti
pada K13 kita harus fokus disini sementara sarana prasarana kurang memenuhi. Silabus kurikulum mana pun yang kita gunakan baik, asal siswa nya dapat belajar setiap hari baik itu kurikulum lama. Sedangkan pada K13 ini terlalu banyak administrasinya sehingga waktu pun terlalu banyak terbuang kesini.
8. Apakah harapan Bapak kedepannya silabus tersebut dengan dunia pendidikan? Jawaban: Harapan saya adalah apabila pemerintah menerapkan suatu kurikulum
apapun itu, sebaiknya difasilitasi dulu baik sarana prasarana, baik guru (sudah latih dengan baik). Sehingga saat mengajar nanti sudah mengerti bagaimana itu kurikulum 13 sehingga lebih mudah menerapkan dilapangan. Kemudian barulah diterapkan kurikulum tersebut.
8
BAB IV PENUTUP
4.2 Kesimpulan
Dari hasil wawancara dengan salah satu Guru Fisika di sekolah SMA ST. Antonius Bangun yaitu mengenai Pengembangan Silabus dapat diketahui bahwa tujuan menerapkan Silabus bagi guru adalah sebagai pedoman dalam penjabaran SK dan KD. Silabus merupakan sumber yang sangat penting dalam
pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP),
pengembangan pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas dan pengembangan penilaian yang dilakukan oleh guru. Selain itu, keberhasilan pengembangan KTSP dapat dinilai dari beberapa indikator yaitu
adanya peningkatan 1) mutu pendidikan yang dapat
dicapai oleh sekolah melalui kemandirian dan inisiatif guru dan
mendaya
gunakan
serta
mengemas
pembelajaran
dalam mengelola di
sekolah,
2)
perhatian guru serta partisipasi masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar dalam menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang dicapai melalui pengambilan
keputusan
bersama,
3)
tanggung
jawab
sekolah
kepada
pemerintah, orang tua siswa dan masyarakat berkaitan dengan mutu sekolah, dan 4) terwujudnya proses pembelajaran yang efektif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa silabus pada kurikulum mana pun baik, baik itu K13 dan KTSP. Namun hanya bergantung pada sarana prasarana yang sudah terpenuhi di setiap sekolah. 4.2 Saran
Untuk mini riset(wawancara) ke depan lebih banyak melibatkan narasumbernarasumber
lain
untuk
mendapatkan
perbedaan
yang
spesifik
terhadap
Pengembangan Silabus.
9
DAFTAR PUSTAKA
Tanjung, Ratna dan Wahyuni, Ida. 2015. Telaah Kurikulum Fisika. Medan: Unimed Press Sasiti, Kendarti. 2009. Analisis Silabus Fisika Yang Dikembangkan Guru Berdasarkan KTSP Sesuai Prinsip Relevansi Terhadap Kebutuhan Kehidupan Di SMA Sekabupaten Kulon Rogo. Jurnal Program Madister Pedidikan Fisika, PPS Universitas Ahmad Dahlan,01(02), hal 33- 41
10