Berkembangbiak dan di fagosit oleh makrofag di lamina propia
Dibawa ke plague ke plague peyeri ileum distal dan KGB mesenterika
Menyebar ke organ lain dan disertai tanda serta gejala infeksi sistemik
Masuk sirkulasi darah (bakterimia) dan menyebar ke seluruh organ retikuloendotelial retikuloendotelial (hati dan limpa)
Pemeriksaan Penunjang
1. Peme Pemeri riks ksaa aan n Dara Darah h Ruti Rutin n Biasan Biasanya ya sering sering terjad terjadii luekop luekopeni eni namun namun dapat dapat leukos leukosit it normal normal atau atau leukos leukosito itosis sis.. Leukos Leukosito itosis sis dapat dapat terjad terjadii walau walau tanpa tanpa infeks infeksii sekunde sekunder. r. Pemeri Pemeriksa ksaan an hitung hitung jenis jenis leukosit dapat terjadi aneosinofilia maupun limfopenia. LED dapat meningkat. Selain itu dapat ditemukan anemia ringan dan trombositopenia. 2. Uji Widal Uji widal digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella. Salmonella. Uji ini untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum suspect serum suspect demam demam tifoid yaitu : a. Aglu Agluti tini nin n O (dari (dari tub tubuh uh kuma kuman) n) b.
Aglutinin H (flagela kuman)
c. Aglu Agluti tini nin n Vi (si (simp mpai ai kum kuman an))
Dari ketiga aglutini tersebut hanya aglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis. Semakin tinggi titernya semakin besar pula kemungkinan terinfeksi. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi uji widal, yaitu : a. Pengobatan dini antibiotik b. Gangguan pembentukan antibodi dan pemberian kortikosteroid c. Waktu pengambilan darah d. Daerah endemik dan non-endemik e. Riwayat vaksinasi f. Reaksi anamnestik g. Faktor teknik laboratorium 3. Kultur Darah Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid namun hasil negatif tidak dapat menyingkirkan demam tifoid, karena : a. Telah mendapat terapi antibiotik b. Volume darah yang kurang c. Riwayat vaksinasi d. Pengambilan darah saat minggu pertama sehingga pada saat aglutinin meningkat.