Tindakan untuk menangani pasien yang mengalami alergi transfusi
reaksi transfusi
KustaDeskripsi lengkap
ybDeskripsi lengkap
MH
Full description
kulit dan kelaminFull description
hh
Full description
Makalah reaksi-reaksi organik
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
reaksi-reaksi kimia organikFull description
Penanganan reaksi kusta
Pada prinsipnya, pengobatan reaksi kusta terutama ditujukan untuk : 1. Mengatasi neuritis untuk mencegah agar tidak berkelanjutan menjadi paralisis atau kontraktur 2. Secepatnya dilakukan dilakukan tindakan agar tidak terjadi kebutaan bila mengenai mata 3. Membunuh kuman penyebab, agar penyakitnya tidak meluas 4. Mengatasi rasa nyeri
PENGOBATAN Prinsip pengobatan reaksi kusta : 1. Pemberian obat anti reaksi 2. Istirahat atau imobilisasi 3. Analgetik, sedatif untuk mengatasi rasa nyeri 4. Obat anti kusta diteruskan
Untuk semua tipe reaksi kusta, bila tidak ada kontraindikasi, semua obat anti kusta dosis penuh harus tetap diberikan : 1. Untuk membunuh kuman agar penyakitnya tidak meluas 2. Untuk mencegah timbulnya resistensi 3. Dengan mengentikan obat anti kusta saat pengobatan reaksi, kadang justru akan menimbulkan reaksi pada waktu obat anti kusta itu i tu diberikan kembali.
Reaksi ringan Non medikamentosa :
Istirahat
Imobilisasi
Berobat jalan
Medikamentosa
Aspirin Masih merupakan obat terbaik dan murah untuk mengatasi n yeri dan sebagai
anti inflamasi. Dosis yang dianjurkan antara 600-1200 mg diberikan tiap 4 jam, 4-6 kali sehari.
Klorokuin Kombinasi aspirin dan klorokuin dikatakan lebih baik khasiatnya
dibandingkan dengan pemberian tunggal. Dosis : 3 x 150 mg sehari Efek : toksik pada penggunaan jangka panjang dapat berupa : ruam pada kulit, fotosensitisasi serta gangguan gastrointestinal, gangguan penglihatan dan pendengaran.
Antimon Stibophen berisi 8,5 mg antimony per ml.
Dosis : 2-3 ml diberikan secara selang-seling, dosis total tidak melebihi 30 ml. Digunakan pada reaksi tipe II yang ringan untuk mengatasi rasa nyeri sendi dan tulang. Efek samping : ruam pada kulit, hipotensi, bradikardi. Kini jarang dipakai karena kurang efektif dan lebih toksik daripada kortikosteroid, talidomid dan klofazimin.
Talidomid Obat tersebut digunakan untuk mengatasi reaksi tipe II agar dapat melepaskan
ketergantungan pada kortikosteroid. Dosis : awal diberikan 400 mg/hari sampai reaksinya teratasi, kemudian secara bertahap diturunkan hingga menjadi 50 mg/hari.
Reaksi berat
Segera rujuk ke rumah sakit untuk perawatan
Untuk reaksi tipe I harus segera diberikan kortikosteroid, sedangkan untuk reaksi tipe IIdapat diberikan klofazimin, talidomid dan kortikosteroid kombinasi atau dosis tunggal. Mengenai dosis, cara atau lama pengobatan reaksi kusta sangat bervariasi, sehinggan belum ada dosis baku
Cara pemberian kortikosteroid :
Dimulai dengan dosis tinggi atau sedang
Gunaka prednisone atau prednisolone
Gunakan sebagain dosis tunggal pada pagi hari
Dosis diturunkan setelah terjadi respons maksimal
Dosis steroid dapat dimulai antara prednisone 30-80 mg/hari dan diturunkan 510 mg/2 minggu
Fenomena Lucio Rifampisin merupakan obat utama bagi pasien fenomena Lucio yang belum pernah mendapat pengobatan anti kusta. Pemberian kosrtikosteroid seperti pada pengobatan ENL. Talidomid dan klofazimin tidak efektif.