MAKALAH
PEMBANGUNAN BENDUNGAN JATIGEDE DI KABUPATEN SUMEDANG
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Perencanaan Perencanaan Lingkungan
Disusun oleh:
Vita Rosmiati 30000214420047
PROGRAM MAGISTER IM! I"G#!"GA" PROGRAM PAS$A SAR%A"A !"IVERSITAS !"IVERSITAS DIPO"EGORO SEMARA"G 201&
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan air bagi manusia dalam menunjang kehidupannya
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak. Namun pada era sekarang ini, keberadaan air sebagai suatu sumber daya sudah mencapai titik kritis yang mengkhawatirkan tidak hanya dilihat dari ketimpangan antara jumlah ketersediaan yang tidak sepadan dengan kebutuhan melainkan keberadaan air itu sendiri, baik dari segi mutu, temporal maupun spasial.
Dalam era
kehidupan modern ini, air tidak hanya digunakan sebagai sarana pokok kehidupan seperti mandi, mencuci dan minum saja, akan tetapi meluas dalam segala bidang kehidupan, contohnya untuk bidang pertanian dan industri. Seringnya terjadi bencana alam di Jawa Barat, khususnya bencana banjir dan kekeringan sangat berpengaruh terhadap produktivitas hasil pertanian. Daerah yang sering dilanda bencana tersebut adalah wilayah antai !tara Jawa Barat yang termasuk dalam bagian D"S #imanuk meliputi wilayah $ndramayu dan #irebon. Daerah yang termasuk rawan banjir dan kekeringan di wilayah antai !tara tersebut seluas
± %&.'''
ha. Selain itu,
lahan kritis di sekitar D"S #imanuk telah mencapai ( ))'.''' *a atau sekitar +) dari luas keseluruhan D"S #imanuk. Sedangkan potensi air sungai #imanuk baru diman-aatkan sekitar ,+ milyar m/0tahun dengan artian hanya diman-aatkan ( 12 saja dan sisanya terbuang ke laut karena belum ada waduk yang dibangun di sekitar D"S #imanuk. Kondisi demikian mendorong emerintah untuk melakukan upaya pengelolaan yang terencana baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. !paya jangka panjang salah satunya dengan memperbaiki daerah tangkapan air. Sedangkan untuk upaya jangka pendek yang dapat ditempuh dengan membangun prasarana pendukung supaya bencana banjir dan kekeringan yang sering melanda daerah antai !tara Jawa Barat dapat segera teratasi. rasarana pendukung yang pemerintah anggap perlu dibangun adalah Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang.
ada dasarnya, pembangunan merupakan suatu perubahan, dari yang kurang baik menjadi lebih baik atau usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat. Kemajuan yang dimaksud seringkali dikaitkan dengan kemajuan dalam segi material, sehingga pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh suatu masyarakat dibidang ekonomi 3Budiman, 1'''4)5. Salah satu indikator keberhasilan suatu proses pembangunan adalah tahap perencanaan yang akurat sebagai landasan utama. Dengan demikian, untuk mengetahui apakah pembangunan Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang ini sudah tepat sasaran atau belum akan dianalisis dalam pembahasan makalah ini.
1.2 Peruusan Masalah 6umusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah
sebagai berikut4
1. Bagaimana
proses
perencanaan
dari
pembangunan
Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang? 2. Bagaimana
dampak
yang
ditimbulkan
dari
proses
perencanaan Pembangunan Bendungan Jatigede? 3. Bagaimana alternatif kebijakan pemecaan masala dari proses perencanaan pembangunan Bendungan Jatigede?
1.! Tu"uan Penel#t#an
!dapun tujuan dan sasaran dari pembaasan makala ini" antara lain untuk# 1. $engetaui proses
perencanaan
dari
pembangunan
Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang. 2. $engetaui dampak yang ditimbulkan dari
proses
perencanaan Pembangunan Bendungan Jatigede 3. $erumuskan alternatif kebijakan pemecaan masala dari proses perencanaan pembangunan Bendungan Jatigede. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pr$ses Peren%anaan Pe&angunan Ben'ungan Jat#ge'e roses perencanaan pembangunan Bendungan Jatigede dimulai sejak
)7&% saat pemerintahan orde baru, dan baru ditindak lanjuti tahun )721 berupa pendataan terhadap lokasi pembangunan yang meliputi lahan milik warga serta proses ganti rugi dengan cara relokasi pada tahun )72 hingga )72&. Dalam proses ganti rugi sempat menemui beberapa kendala, mulai dari mengalami penundaan hingga dilakukan secara bertahap oleh emerintah dari tahun )728)72&, dilanjutkan tahun )77& hingga 1')+. 9ebih parahnya lagi hingga sekarangpun tahun 1'): proses ganti rugi lahan warga yang terdampak genangan belum sepenuhnya rampung. Berdasarkan data pemerintahan, proyek pembangunan bendungan ini akan menggenangi wilayah seluas .7%+ *a yang mencakup +' desa di : Kecamatan. embangunan proyek Bendungan Jatigede memiliki nilai investasi kurang lebih empat triliun rupiah melalui dana "BN sebesar )' dan selebihnya merupakan pinjaman Bank ;ebruari 1'), pada kenyataanya hingga sekarang belum terselesaikan )''. Bendungan Jatigede sendiri merupakan prioritas dalam 6encana embangunan Jangka ?enengah Nasional 36J?N5 tahun 1')'81') karena berkaitan dengan ?asterplan ercepatan dan erluasan embangunan ;konomi $ndonesia 3?+;$5 yang akan memberikan man-aat untuk irigasi, air baku dan pembangkit listrik tenaga air 39@"5. $rigasi yang akan mendapat pasokan air dari bendungan ini sekitar 7'.''' ha, 9@" )' ?A dan air baku +,: meter kubik perdetik juga bendungan ini dapat diman-aatkan sebagai pengendali banjir di daerah antura.
2.2 Da(ak 'ar# Peren%anaan Pe&angunan Ben'ungan Jat#ge'e
royek pembangunan Jatigede ini menenggelamkan : kecamatan dan +' desa dengan jumlah penduduk sekitar %)&+ Kepala Keluarga atau sekitar %'.''' jiwa. Dengan demikian, areal lahan yang akan tergenang diperkirakan
sekitar .7%+ *a. *al tersebut berarti sekitar 1' dari luas areal lahan pertanian di Kabupaten Sumedang akan hilang karena tergenang atau luas lahan sawah 3pertanian5 di Kabupaten Sumedang yang semula seluas ++.&%1 *a akan
berkurang menjadi 1&.7+ *a. "pabila proyek ini telah selesai
nantinya, ini berarti bahwa produksi beras di Kabupaten Sumedang akan berkurang sekitar 2'.''' ton per tahun atau senilai 6p )1' miliar0tahun. Karakter tanah dan hutan sekitar Jatigede yang unik, tentu menyimpan kekayaan alam berupa -lora dan -auna sangat beragam., =leh karena itu, ribuan spesies tumbuhan dan hewan, akan ikut amblas sebelum sempat terinventarisasi. Selain itu, bendungan diduga berkontribusi sebanyak proses
pemanasan
global
3A#D5
karena
gas
metana
3#*5
dan
karbondioksida 3#=15 yang dihasilkan. Selain dampak lingkungan yang ditimbulkan, terdapat berbagai permasalahan sosial yang terjadi seputar kegiatan pembangunan Bendungan Jatigede. ?engacu pada !! No. 1+07% mengenai engelolaan 9ingkungan *idup, maka lingkungan sosial merupakan bagian yang tak terpisahkan dari komponen lingkungan hidup lainnya. Dimana dilihat dari konsep kesatuan 3entity5 atau kesatuan sistem, lingkungan hidup merupakan kolekti-itas dari serangkaian subsistem yang saling berhubungan, membentuk satu kesatuan ekosistem yang utuh saling mempengaruhi dan membentuk keseimbangan. ada No. 1%077 mengenai "?D"9, dijelaskan juga bahwa dalam sebuah pembangunan, maka akan berdampak juga pada aspek8aspek yang melingkupi area atau kawasan pembangunan yang merupakan satu kesatuan lingkungan hidup tersebut diatas. !ntuk mendukung analisis secara komprehensi-, maka dikeluarkan peraturan perundangan yang lain, yakni SK ?enneg K9* No. 1770))0)77& mengenai "nalisis Dampak Sosial yang merupakan bagian tak terpisahkan dari "?D"9. Sejumlah permasalahan sosial yang ditimbulkan dari embangunan Bendungan Jatigede ini adalah adanya sikap pro dan kontra di masyarakat terhadap kegiatan. Secara umum berbagai permasalahan seputar kegiatan pembangunan Aaduk Jatigede terbagi ke dalam kegiatan pembebasan lahan
dan pemindahan penduduk. Kegiatan pembebasan lahan yang berlarut8larut dan ketidakjelasan kepastian kegiatan pembangunan waduk berpotensi menimbulkan kon-lik sosial baik vertikal maupun horisontal. Kon-lik vertikal terjadi akibat ketidaksepahaman antara tujuan yang ingin dicapai masyarakat dengan kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan oleh emda setempat. Kon-lik horisontal terjadi karena terjadinya sikap pro dan kontra di masyarakat terhadap rencana kegiatan. ?asalah lain yang dihadapi adalah proses inventarisasi situs8situs kebudayaan. Dalam inventarisasi yang telah dilakukan di sekitar Bendungan Jatigede terdapat sejumlah situs kebudayaan sekitar 1 situs dengan 7 objek. Jumlah situs yang akan tergenang ada + situs dengan %% objek. Jumlah situs yang tidak tergenang tetapi terkena langsung dampak pembangunan waduk Jatigede ada 2 situs dengan )% objek.
2.! Alternat#) Ke"akan Pe&angunan Ben'ungan Jat#ge'e
Berdasarkan hasil pemaparan proses perencanaan hingga permasalahan yang ditimbulkan dapat dianalisis bahwa teori perencanaan yang digunakan dalam pembangunan Bendungan Jatigede adalah Sinoptik Komprehensi- yang bersi-at rasional ilmiah dan non politik, dimana metode yang digunakan didasari pada pemilihan cara terbaik untuk mencapai tujuan dengan memilih jawaban yang benar serta disebut aktivitas non politik karena perencanaan murni merupakan persoalan teknis. @eori ini terdiri dari empat elemen yaitu, penetapan tujuan, identi-ikasi alternati- kebijakan, evaluasi dan pelaksanaan kebijakan 3*udson, )7%75. Dengan demikian dalam pelaksanaanya proses pembangunan ini memerlukan waktu yang relati- lama karena melihat masalah dari berbagai sudut pandang sistem, menggunakan konseptual atau model matematika yang berkaitan dengan tujuan untuk mengkaji sarana sumber daya dan kendala dengan ketergantungan berat pada angka dan analisis kuantitati-. Dilihat dari metode yang digunakan, sebenarnya teori sinoptik ini cukup sederhana untuk memecahkan permasalahan yang bersi-at umum, tetapi
kurang memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Selain itu perencanaan ini bersi-at keahlian dimana perencana dituntut memahami perencanaan baik dari segi teknis maupun -iloso-is, sehingga para perencana memiliki andil penuh dalam mengambil keputusan tanpa melibatkan masyarakat. ?asyarakat yang terdampak oleh pembangunan hanya diberikan sedikit peran, biasanya hanya dalam bentuk public hearing yang bersi-at serimonial. Sebagai perencana, alternati- yang saya tawarkan menggunakan teori perencanaan transakti- dan pembelajaran sosial yang merupakan evolusi dari desentralisasi yang membantu orang8orang untuk memperoleh akses yang lebih dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. erencanaan tidak hanya dilihat sebagai operasi yang terpisah dari bentuk8 bentuk lain dari aksi sosial, melainkan sebagai proses yang tertanam dalam evolusi secara ide berkelanjutan dan divalidasi melalui tindakan 3>riedman4 )7%+5. erencanaan terdiri dari survey lapangan, analisis data dan dialog interpersonal yang ditandai dengan proses saling belajar. @ujuan dari dialog ini adalah untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat, nilai dan perilaku, kapasitas untuk tumbuh melalui kerjasama dan semangat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dari proses tersebut, perencana belajar tentang pengetahuan keseharian dan masyarakat belajar tentang pengetahuan teknis. ?enurut >riedman, perencanaan transakti- merupakan metode yang paling cocok untuk memadukan pengetahuan ilmiah dan teknis dengan pengetahuan personal0keseharian 3*adi, 1')141%5.
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil pemaparan ini adalah pada dasarnya suatu perencanaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi dengan objek perencanaan yang terdiri dari manusia dan lingkungan sekitarnya. erencanaan sinoptik ini cukup sederhana untuk
memecahkan
permasalahan
yang
bersi-at
umum,
tetapi
kurang
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Selain itu perencanaan ini bersi-at keahlian dimana perencana dituntut memahami perencanaan baik dari segi teknis, sehingga para perencana memiliki andil penuh dalam mengambil keputusan tanpa melibatkan masyarakat. Sedangkan dalam pembangunan itu sendiri salah satu tujuan utamanya adalah kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian diperlukan perencanaan yang lebih melibatkan masyarakat sekitar dalam pengambilan keputusan, yaitu dengan penggunaan metode transakti- dan pembelajaran sosial yang dapat memadukan pengetahuan ilmiah dan teknis dengan pengetahuan keseharian masyarakat.
DA*TA+ PUSTAKA Buku ,
Budiman, "rie-. 1'''. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta4 Cramedia ustaka. >riedman, John. )7%+. Retracking America: A Theory of Transactive Planning . Carden #ity, New ork 4 "nchor Books. *adi, Sudharto . 1''). Dimensi Lingkungan Perencanaan embangunan. ogyakarta4 C?! ress. *udson, Barclay ?. )7%7. EComparison of Current Planning Theories: Counterparts an ContraictionsF. "" Journal, =ctober )7%7, pp. +2%8 +72. D$kuen , No. 1% @ahun )777 @entang "nalisis ?engenai Dampak 9ingkungan *idup SK Kepala B";D"9 No. K;81770))0)77& tentang edoman @eknis Kajian "spek Sosial dalam enyusunan "?D"9. !! 6$ No. 1+ @ahun )77% @entang engelolaan 9ingkungan *idup.