BAB I PENDAHULUAN
a. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Masa Masala lah h Perm Permasa asala laha han n pend pendid idik ikan an di Indo Indone nesi siaa seol seolah ah-o -olah lah tida tidak k ada ada
habi habisny snyaa untu untuk k dibi dibica carak rakan an.. Masal Masalah ah-m -masa asalah lah yang yang akhi akhirr-ak akhi hirr ini ini mencu mencuat at yaitu yaitu mutu mutu pend pendid idik ikan an,, peru peruba baha han n kuri kuriku kulu lum, m, saran saranaa dan dan prasarana pendidikan, sistem evaluasi, sertifikasi guru, dan masalahmasalah masalah lain lain yang yang menjad menjadii proses proses belajar belajar mengaja mengajar. r. Persoa Persoalan lan alam pembelajaran merupakan suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah itu tidak akan pernah habis untuk dikupas dan tidak pernah
tuntas
dibahas.
Maka
dari
itu,
guru hendaknya dengan
seprof seprofesio esional nal mungki mungkin, n, begitu begitu juga juga dengan dengan muridmurid-mur murid, id, setiap setiap tahun tahun berganti murid, masalah yang dihadapi dihadapi guru akan berbeda pula. IPA IPA bagi bagi kala kalang ngan an pela pelajar jar khus khusus usny nyaa siswa siswa !, !, meru merupa paka kan n paradigma yang menakutkan bahkan disisi lain menimbulkan ketakutan yang berlebihan "phobia#, hiperbolis $ tentu tidak. %arakteristik IPA "Ilmu &ksak# menjadi sebuah dasar untuk menentukan sebuah pandangan yang baik bagi IPA khususnya anak IPA tetapi ini sudah menjawab IPA merupakan sebuah studi yang hanya mampu dilakukan sebagian orang dengan kata lain mempunyai stratifikasi khusus. 'agaimanakah anak yang tak mampu mempelajari IPA mengimbangi sebuah kehidupan yang akan merek erekaa
hada hadap pi
yaitu aitu
glob lobalis alisas asii
yang ang
men menuntu untutt
berta ertaha han n
pada ada
1
pembelajaran holistik$ esungguhnya mereka tidak pernah beruntung ke dunia ini. (ancurnya paradigma kuno tentang IPA menjadi tema khususnya pembelajaran IPA di sekolah, s ekolah, khususnya di ekolah !asar "!#. ebagai arena arena pemben pembentuk tuk dan pemberi pemberi watak watak usia usia dini dini anak anak sudah sudah tidak tidak suka suka pembelajaran IPA. IPA. )leh *hoiri mengatakan bahwa banyak permasalahan pembelajaran IPA yang diangkat ke media tanpa adanya inovasi pembelajaran di kelas, seakan-akan tetap bertahan bahkan jatuh pada lobang yang sama, lantas bagaimana dengan kemajuan yang kita inginkan. ela elain in itu itu pemb pember erian ian mate materip ripun un haru haruss dipe diperh rhati atika kan, n, hal hal ini ini untu untuk k menghindari kesalahan+kekurangan penerimaan konsep pada anak dengan benar
dengan
memperhatikan
psikologi
anak
yang
dimulai
dari
pembukaan, sampai evaluasi di akhir pembelajaran pertama ini. elain elain itu pembela pembelajara jaran n bermak bermakna na dimana dimana penyam penyampai paian an materi materi dengan contoh yang terdekat dengan anak sehingga akan lebih mudah memahami dan dirasakan lebih bernilai, maksudnya lebih bisa berguna bukan hanya sekedar teori dan menyenangkan. menyenangkan.
2
b. Rumusan Masalah !ari rumusan masalah tersebut, maka dapat dituliskan rumusan
masalah sebagai berikut . 'agaimana karakteristik pembelajaran IPA di !+MI$ . Apa saja problematika pembelajaran IPA di !+MI dan solusinya$ c. Tujuan !ari rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan masalah berikut . Mengetahui karakteristik pembelajaran IPA di !+MI. . Mengetahui problematika pembelajaran IPA di !+MI dan solusinya.
BAB II
3
PEMBAHASAN
a. Pengertan Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam "IPA#
menurut
*arin dan
und
mendefinisikan IPA sebagai /pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum "universal#, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen0. IPA juga berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sitematis, IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Ilmu Pengetahuan Alam secara konsep dikenal berupa konsep konkrit "benda nyata# atau abstrak.1 Ilmu Pengetahuan Alam "IPA# merupakan dasar dari teknologi, adapun
teknologi
itu
sendiri
merupakan
tulang
punggung
dari
pembangunan. ementara itu teknologi dimanfaatkan hampir pada semua bidang, sehingga IPA dapat kita rasakan pada semua bidang kehidupan. elain penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip, IPA juga merupakan suatu proses penemuan. (al ini karena IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
1 2im Pustaka 3ustisia, Panduan Lengkap KTSP "4akarta Pustaka 3ustisia, 556#, hlm.
71 2 Ibid.,hlm. 7
3 8uryani 9., Strategi Belajar Mengajar Biologi "Malang :M Press, 55;#, hlm. ;
4
tentang alam secara sistematis. 9asa ingin tahu hanya dimiliki oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. 9asa ingin tahu pada hewan dan tumbuhan berlangsung sepanjang masa yang hanya berpusat pada satu tujuan yaitu mempertahankan kelestarian hidupnya.< Proses pembelajaran sains+IPA yang tepat diharapkan dapat membentuk keterampilan maupun kemampuan berpikir dalam menemukan pemecahan secara kritis dan rasional berdasarkan permasalahan di kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajari.; 4ika ditinjau dari fisiknya IPA merupakan ilmu pengetahuan yang objek kajiannya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan, dan manusia. edangkan jika dilihat istilah atau namanya IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab akibat dari kejadian-kejadian di alam ini. elain merupakan kumpulankumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir, dan cara memcahkan masalah. 'erdasarkan pernyataan di atas tersirat tiga unsur utama IPA yaitu sikap manusia, proses atau metode, dan hasil yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan. ikap manusia berupa rasa ingin tahu akan lingkungan,
4 Hakikat IPA (http: repoitor!.upi.edu, diake "# $o%e&ber '#"' , ja& "#.'# ib)
5Agus Mukti =ibowo, Penerapan Pendekatan S*ien*e Te*hnolog! and So*iet! (STS)
dala& Pe&belajaran Sain di MI. 4urnal Madrasah, :I8 Maliki Malang. >olume , 8). 4anuari-4uni 55? .
5
kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, dan opini-opininya. !ari itu muncul masalah-masalah, unuk pemecahannya digunakan proses atau metode dengan cara menyusun hipotesis, membuat desain eksperimen dan evaluasi atau mengadakan pengukuran dan lain-lain sehingga akhirnya dihasilkan suatu produk berupa fakta-fakta, prinsip-prinsip, teori-teori, dan lain-lain. @ 2elah diungkapkan di atas bahwa, IPA sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA dalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip, serta teori-teori. Prosedur yang digunkan para ilmuwan untuk mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analisis. !alam prosedur empirik ilmuwan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk selanjutnya dianalisa. Proses
empirik
pengukuran.
dalam
edangkan
IPA mencakup dalam
observasi,
prosedur
klasifikai,
analitik
dan
ilmuwan
menginterpretasikan penemuan mereka dengan menggunakan proses proses sebagai hipotesa, eksperimentasi terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. !ari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa untuk menjalankan suatu penelitian alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki. 6 b. !arakterstk Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang
diperoleh melalui pengumpulan data eksperimen, pengamatan dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebauh gejala yang dapat 6 Ibid..
7 Ibid.,hlm.
6
dipercaya. Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu "# kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, "# kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, "1# dikembangkan sikap ilmiah. %egiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban, memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang /apa0, /mengapa0, dan /bagaimana0 tentang gejala alam maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. %egiatan tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah. Metode ilmiah dalam mempelajari IPA itu sendiri telah diperkenalkan sejak abad ke-@ "alileo alilei dan Brancis 'acon# yang meliputi mengidentifikasi masalah, menyusun hipotesa, memprediksi konsekuensi dari hipotesis, melakukan eksperimen untuk menguji prediksi dan merumuskan hukum umum yang sederhana yang diorganisasikan dari hipotesis, prediksi dan eksperimen.7 !alam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada metode
8 2im Pustaka 3ustisia, Panduan Lengkap KTSP "4akarta Pustaka 3ustisia, 556# , hlm.
7<
7
ilmiah. )leh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya "# memberikan pengalaman pada peserta didik sehingga mereka kompeten melakukan pengukuran berbagai besaran fisis, "# menanamkan pada peserta didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji suatu pernyataan ilmiah "hipotesis#. (ipotesis ini dapat berasal dari pengamatan terhadap kejadian sehari-hari yang memerlukan pembuktian secara ilmiah, "1# latihan berpikir kuantitatif yang mendukung kegiatan belajar matematika, yaitu sebagai penerapan matematika pada masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan peristiwa alam, "<# memperkanalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif dalam kegiatan perancangan dan pembutan alat-alat sederhana maupun penjelasan berbagai gejala dan keampuhan IPA dalam menjawab berbagai masalah.? c. Pr"blematka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam #an S"lusn$a %. Pr"blematka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Permasalahan pendidikan di Indonesia seolah-olah tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Masalah-masalah yang akhir-akhir ini mencuat yaitu mutu pendidikan, perubahan kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, sistem evaluasi, sertifikasi guru, dan masalahmasalah lain yang menjadi proses belajar mengajar. Persoalan alam pembelajaran merupakan suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah itu tidak akan pernah habis untuk dikupas dan tidak pernah tuntas dibahas. Maka dari itu, guru hendaknya dengan seprofesional mungkin, begitu juga dengan murid-murid, setiap tahun berganti murid, masalah yang dihadapi guru akan berbeda pula. 9 Ibid..
8
IPA
sebagai
suatu
penopang
pembelajaran
memiliki
permasalahan tersendiri yang ikut andil menjadi sebuah problematika wajah pendidikan tanah air. impony permasalahan ini seolah membuka tabir sejarah pendidikan yang tak pernah berubah seiring kemajuan dan perubahan kurikulum. Memang pada dasarnya kurikulum hadir bukan untuk menghilangkan masalah tetapi apakah problematika ini menjadi identitas negeri kita. IPA bagi kalangan pelajar khususnya siswa !, merupakan paradigma yang menakutkan bahkan disisi lain menimbulkan ketakutan yang berlebihan "phobia#, hiperbolis $ tentu tidak. %arakteristik IPA "Ilmu &ksak# menjadi sebuah dasar untuk menentukan sebuah pandangan yang baik bagi IPA khususnya anak IPA tetapi ini sudah menjawab IPA merupakan sebuah studi yang hanya mampu dilakukan sebagian orang dengan kata lain mempunyai stratifikasi khusus. 'agaimanakah anak yang tak mampu mempelajari IPA mengimbangi sebuah kehidupan yang akan mereka hadapi yaitu globalisasi yang menuntut bertahan pada pembelajaran holistik$ esungguhnya mereka tidak pernah beruntung ke dunia ini. (ancurnya paradigma kuno tentang IPA menjadi tema khususnya pembelajaran IPA di sekolah, khususnya di ekolah !asar "!#. ebagai arena pembentuk dan pemberi watak usia dini anak sudah tidak suka pembelajaran IPA. )leh *hoiri mengatakan bahwa banyak permasalahan pembelajaran IPA yang diangkat ke media tanpa
9
adanya inovasi pembelajaran di kelas, seakan-akan tetap bertahan bahkan jatuh pada lobang yang sama, lantas bagaimana dengan kemajuan yang kita inginkan elain itu pemberian materipun harus diperhatikan, hal ini untuk menghindari kesalahan+kekurangan penerimaan konsep pada anak dengan benar dengan memperhatikan psikologi anak yang dimulai dari pembukaan, sampai evaluasi di akhir pembelajaran pertama ini. elain itu pembelajaran bermakna dimana penyampaian materi dengan contoh yang terdekat dengan anak sehingga akan lebih mudah memahami dan dirasakan lebih bernilai, maksudnya lebih bisa berguna bukan hanya sekedar teori dan menyenangkan. Permasalahan lain yang timbul yaitu tidak adanya media pembelajaran yang memadai untuk menjelaskan suatu konsep diluar praktikum dan observasi. (al ini akan mempersulit anak dalam memahami konsep sehingga tak jarang anak memahami diluar konsep yang
sebetulnya
jadi
guru
harus
kreatif
dan
inovatif.
'erdasarkan hasil monitoring kelas pada saat pembelajaran IPA, banyak sekali masalah yang muncul yang dialami oleh guru, diantaranya . uru tidak siap mengajar, dalam arti terkadang guru belum memahami konsep materi yang diajarkan. . %esulitan memahami pelajaran, guru
sering kesulitan
dalam
memunculkan minat belajar anak. 1. %urang optimal dalam penerapan metode pembelajran yang ada
10
<. %esulitan memilih dan menentukan alat peraga yang sesuai dengan materi yang diajarkan. ;. %esulitan menanamkan konsep yang benar pada siswa dan sering bersifat verbalistik. etelah ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran IPA ! dicatat dan diidentifikasi dan masalah tersebut dibahas dalam %% IPA tiap guslah untuk membenahi berbagai macam kekurangan pembelajaran. Para guru bergantian melaksanakan microteaching, dihadapan guru lain secara bergantian sehingga masalah-masalah dalam pembelajaran dieliminiasi sekecil mungkin. %egiatan membenahi
motivasi dan
prestasi merupakan
kegiatan awal pembelajaran. %egiatan itu perlu dirancang sebaik mungkin guna mengkoordinasikan murid-murid untuk /siap0 belajar, menerima pelajaran dengan bertanya dan menggali ilmu pengetahuan yang akan dipelajari. %egiatan yang bisa memberikan motivasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan, misalnya metode ceramah "bercerita#, peragaan, demonstrasi, dan sosiodrama dengan bermain peran, serta metode tanya jawab. Pada kegiatan
memberikan
motivasi,
guru
hendaknya
memberikan
pertanyaan awaC yang mengarahkan pada materi yang akan dibahas, sehingga muncul berbagai opini anak tentang bebagai macam pelajaran. (al ini penting sekali bagi murid untuk menghilangkan pola pembelajaran !!*( "duduk, dengar, catat dan hapal#. Pola pembelajaran !!*( punya kelemahan, yaitu
11
. kurangnya interaksi guru sehingga murid dapat menurunkan motivasi anak belajar . murid apatis karena tidak ada keaktifan terlihat dalam proses pembelajaran. 1. .murid kesulitan memahami konsep materi pelajaran. <. munculnya trauma murid kepada guru yang mengajar ;. materi pelajaran yang diserap murid masuk dalam ingatan jangka pendek alias 2M "short time memory#. @. prestasi pembelajaran IPA ! cenderung menurun. :ntuk mengurangi bebagai permasalahan diatas, guru dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran /PAI%&M0 dan inovatif, pembelajaran
aktif,
kreatif,
enak,
menyenangkan.
Pendekatan
pembelajaran PAI%&M paling tidak dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu . guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antar keduanya. . guru dan murid dapat
mengembangkan
kreatifitasnya
dalam
pembelajaran. murid merasa senagn dan nyaman dalam pembelajaran 1. munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas. Akhirnya pembelajaran yang dilaksanakan jika ingin mencapai /ukses0 sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu guru, murid, tujuan yang akan dicapai, penggunaan media pembelajaran, metode diterapkan dan sistem evaluasi, pengetahuan yang tepat yang dimiliki siswa mengarahkan perhatiannya pada satu atau dua hal tertentu dari seluruh materi yang sedang dipelajari. !engan demikian, pengetahuan siswa ini menjadi semacam penjaring tentang hal-hal yang harus dipelajari, selain itu pengetahuan yang telah dimiliki juga menentukan bangunan pengetahuan yang baru
12
dikonstruksi. Proses belajar siswa sesungguhnya mirip dengan apa yang dilakukan para Ilmuwan IPA, yaitu melalui pengamatan dan percobaan. Penelitian IPA adalah penelitian empiris, siswa sekolah dasar juga belajar IPA melalui investigasi yang mereka lakukan sendiri. 4ika pengalaman itu tidak memadai maka pemahamannya juga tidak lengkap. Investigasi merupakan cara normal bagi siswa yang belajar. Abstrak mata pelajaran di ekolah !asar merupakan program menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan menilai ilmiah kepada siswa. !engan pelajaran IPA diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep IPA dan keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan ide tentang alam "kurikulim ! hal-@#. !ilihat dari sisi satu cakupan materi IPA termasuk mata pelajaran yang relatif sarat dengan materi. ecara keseluruhan materi mata perlajaran IPA di ! mencakup "# makhluk hidup dan proses kehidupannya yaitu manusia, hewan dan tumbuhan serta interaksinya, "# materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi D udara, air, tanah dan batuan, "1# listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tatasurya, bumi dan benda-benda langit lainnya, "<# kesehatan makanan, penyakit dan pencegahannya, dan ";# sumber daya alam, pemeliharaan dan kegunaan, pemeliharaan dan pelestarian "program pengajaran IPA, %ur, ! ??<@#.
13
Pembelajaran
IPA di
sekolah
dasar
mempunyai
misi
mengembangkan proses berpikir untuk memperoleh konsep.3ang menjadi permasalahan adalah menentukan model pembelajaran yang dapat mengembangkan misi pembelajaran IPA tersebut. &. S"lus Pr"blematka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam !alam pembelajaran ini ditawarkan suatu model pembelajaran IPA
! secara terpadu yang dimaksudkan adalah pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran secara menyeluruh dan melibatkan adanya proses sehingga anak dapat memperoleh konsep secara bermakna. Model pembelajaran IPA secara terpadu disini disajikan dengan metode eksperimen, dengan tujuan agar dapat memajukan antara materi dengan proses atau memadukan antara teori dengan praktek, baik yang terjadi dalam lingkungan alam maupun yang diterapkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. >ariabel bebas yang dimaksudkan adalah pembelajaran IPA baik yang secara terpadu maupun pembelajaran IPA secara biasa. edangkan dimaksud dengan variabel terikat adalah hasil belajar anak setelah mengikuti pembelajaran yang mencakup penguasaan konsep, pengembangan sikap ilmiah dan pengembangan persepsi terhadap keterampilan proses. Menggunakan analisis perbedaan dua rata-rata yang dimaksudkan untuk melihat sejauh mana efektifitas pembelajaran IPA secara terpadu tersebut, terhadap hasil belajar siswa tentang IPA. !ari hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa dengan pembelajaran IPA secara terpadu dapat "# Mencapai penguasaan
14
konsep pada siswa lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran IPA secara biasa, "# Mengembangkan sikap alamiah pada siswa lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran IPA secara biasa, dan "1# mengembangkan persepsi terhadap keterampilan, proses pada siswa lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran IPA secara biasa. etelah selesai dengan kegiatan awal guru dapat melanjutkan dengan
kegiatan
inti
yang
meliputi
berbagai
kegiatan
yaitu
pembelajaran kelompok kerja, pengajaran tugas dalam kelompok, penjelasan, tanya jawab, pemaparan hasil kerja kelompok dan kesimpulan. edangkan kegiatan penutup pelajaran dapat dijadikan kegiatan pemantapan yaitu mengulas kembali semua materi yang telah diserap murid. elanjutnya ada tanya jawab tentang aplikasi materi pelajaran yang sudah dibahas dengan penerapan yang terjadi di sekitar murid. %egiatan akhir penutup adalah post test pemberian evaluasi akhir pelajaran untuk mengetahui daya serap murid terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. 'erdasarkan pengalaman selama kegiatan konsep /kerja ilmiah0 yang termuat dalam kurikulum ! 55< telah banyak melibatkan siswa secara aktif khususnya pada sub konsep keterampilan proses. Para siswa sudah mempu melakukan pengamatan, menentukan variabel penelitian dan menganalisis langkah-langkah penelitian. %ondisi ini tidak sama halnya dengan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah yang berada di daerah atau di luar daerah.
15
'erdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru bidang studi pendidikan IPA pembelajaran IPA masih menekankan pada konsepkonsep yang terdapat didalam buku "*onseptual Cearning# dan kurang memanfaatkan lingkungan dan sumber-sumber pembelajaran yang ada di sekitar sekolah "*onteEtual Cearning and 2eaching#. elama ini siswa dianggap berhasil dalam belajar bilamana mereka telah menguasai isi buku yang disampaikan guru, tanpa memikirkan seberapa jauh mereka dapat memahami isi buku apalagi mengingat kuruikulum
berbasis
kompetensi
selanjutnya
disingkat
%'%
tidakhanya menuntut siswa memperoleh sains "IPA# tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir dan sejumlah keterampilan proses "!epdiknas. 55#. Menurut penelitian !ewey "?@# dalam2oharudin "55;# siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang tekah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok. !alam pelaksanaannya pembelajan IPA sealalu berkaitan dengan metode ilmiah. Penggunaan metode ini pada dasarnya tidak terlepas dari bebagai pendekatan-pendekatan terutama pendekatan proses. Proses merupakan sekumpulan keterampilan intelektual yang harus dimiliki oleh para siswa sebagai bekal dalam mempelajari IPA.
16
Prestasi belajar siswa tidak semata-mata berasal dari pengetahuan yang ditransfer langsung dari pikiran guru ke dalam pikiran siswa. (al ini disebabkan siswa yang datang ke sekolah sudah membawa pengetahuan awal yang siap dikembangkan dengan bimbingan guru, sesuai dengan kaidah pembelajaran yakni proses interaksi antara guru dengan siswa. !alam
proses
pembelajaran,
guru memberikan
bimbingan, menyediakan berbagai kesempatan yang dapt mendorong siswa belajar, dan memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2ujuan pembelajaran dikatakan tercapai ditandai oleh tingkat
penguasaan
kemampuan
dan
pembentukan
kepribadian
"(amalik, 55#. !alam upaya mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat kontekstual dan memberikan kaitan yang bervariasi,
sehingga dapat
melayani
perbedaan individu siswa, mengaktifkan siswa dan guru mendorong berkembangnya kemampuan baru, menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah, responsif, serta rumah dan lingkungan masyarakat. Pada akhirnya
siswa
memiliki motivasi tinggi untuk
belajar
"2oharudin, 55;#. alah satu cara yaitu melalui pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas agar terjadi interaksi secara langsung antara siswa dengan lingkungannya. Menurut 2oharudin "55;# memanfaatkan lingkungan untuk memperoleh pengalaman belajar yakni dengan cara memberikan penugasan siswa untk belajar di luar kelas. 4adi lingkungan sebagai
17
salah satu kajian dalam IPA dapat dimanfaatkan dalam mempelajari konsep /kerja ilmiah0. !alam hal ini 8apari dkk "55<# melaporkan hasil penelitiannya bahwa pendekatan lingkungan dapat meningkatkan produk, proses, keterampilan dan meningkatkan kinerja para siswa ! dalam pembelajaran IPA. edangkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran untuk memahami konsep /kerja ilmiah0 masih belum pernah dilaksanakan. Proses pembelajaran dengan konteks lingkung akan berjalan efektif apabila ada kerjasama dalam kelompok, maka penyelidikan kelompok "group investigation# merupakan salah satu metode
dalam
pembelajaran
kooperatif
yang
mungkin
dapat
mengatarkan siswa belajar dengan baik dalam upaya memahami keterampilan proses dalam /kerja ilmiah0. !alam memahami keterampilan proses siswa tidakselalu terikat dengan urutan materi berdasarkan kurikulum. Ini menjadi alasan penyelidikan kelompok bisa dijadikan metode dalam pembelajaran konsep /kerja ilmiah0. Atas pertimbangan ini pula maka perlu dilaksanakan penelitian tentang optimalisasi pemahaman siswa tentang konsep /kerja ilmiah0 dengan menggunakan pendekatan lingkungan. Penentuan sekolah ini sebagai tempat penelitian didasarkan pada pengamatan dalam proses pembelajaran IPA tentang konsep /kerja ilmiah0 yang belum maksimal dan cenderung diajarkan secara verbal saja.
18
BAB III PENUTUP a. !esm'ulan !ari ulasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dunia
pendidikan atau pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai banyak problem. Problem tersebut muncul karena ketidaksesuaian konsep dasar IPA dan karakteristik pembelajaran IPA di tingkat pendidikan !+MI. Maka dari itu bagi seorang guru harus mampu menganalisis permasalahan permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan dan mampu mengatasinya dengan sesuai dengan kemauan kurikulum. b. Saran ebagai seorang guru atau tenaga kependidikan haruslah mampu mengetahui
masalah yang ada dalam dunia pendidikan dan haruslah
mampu mengatasinya dengan cara yang tepat.
19
DA(TAR PUSTA!A
Hakikat IPA (http: repoitor!.upi.edu, diake "# $o%e&ber '#"' , ja& "#.'# ib) 8uryani 9. 55;. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang :M Press 2im Pustaka 3ustisia. 556. Panduan Lengkap KTSP. 4akarta Pustaka 3ustisia 2im Pustaka 3ustisia. 556. Panduan Lengkap KTSP . 4akarta Pustaka 3ustisia =ibowo, Agus Mukti. 55?. Penerapan Pendekatan S*ien*e Te*hnolog! and So*iet! (STS) dala& Pe&belajaran Sain di MI. 4urnal Madrasah, :I8 Maliki Malang. >olume , 8). 4anuari-4uni 55?.
20