KATA PENGANTAR
Jalan sebagai sistem jaringan berhubungan erat dengan sistem pergerakan dan sistem kegiatan. Hal inilah yang menjadikan keberadaan jalan sebagai hal pokok yang mempengaruhi mobilitas orang dan barang. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, jalan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah jalan arteri primer. Jalan arteri primer memiliki fungsi sebagai penghubung antara pusat kegiatan nasional dan antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Maka, sudah seharusnya jalan dengan klasifikasi arteri primer memiliki kualitas dan tingkat pelayanan jalan yang baik.
Seiring berjalannya waktu, jumlah kendaraan juga turut meningkat. Keberadaan jalan saat ini dirasa belum mampu melayani dengan baik, terbukti dengan adanya kemacetan. Di wilayah UPT Malang, jalan arteri primer memiliki tingkat pelayanan jalan yang terus menurun, lantaran terjadi penumpukan kendaraan dan pembebanan jalan. Jika terus dibiarkan, akan sangat merugikan, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Dengan berdasar kondisi yang ada, pihak konsultan setuju untuk mencari alternatif jalan guna mengurangi pembebanan jalan pada jalan arteri primer yang ada. Sehingga diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah kemacetan di wilayah UPT Malang. Terdapat 4 sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang yang tertulis pada KAK yang dirasa mampu menjembatani tujuan proyek. Dengan adanya sasaran, pihak konsultan mampu mengetahui secara lebih jelas terhadap target yang harus dicapai guna mencapai tujuan proyek dari SKPD Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur dengan Sherlita R.D.A, S.Si sebagai pejabat pembuat komitmen dan dengan adanya pendanaan yang jelas bersumber dari APBD, penulis paham akan maksud tujuan dan sistematika proyek pembangunan Jalan Arteri Primer di Wilayah UPT Malang. Pihak konsultan menyadari bahwa dalam penyusunan proposal proyek ini masih terdapat begitu banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran proyek.
Surabaya, Desember 2016
Konsultan Manajemen Proyek
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3 1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 3 1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................................................. 4 1.3 Sasaran ..................................................................................................................................... 4 1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan ........................................................................................................ 5 1.5 Sumber Pembiayaan ................................................................................................................. 6 1.6 Output / Hasil Keluaran............................................................................................................ 6 BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI .................................................................................. 7 2.1 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................................................... 7 2.1.1.
Prinsip Perencanaan Teknis ....................................................................................... 7
2.1.2.
Pendekatan Pokok-pokok Perencanaan ..................................................................... 7
2.1.3.
Pendekatan Kriteria Perencanaan .............................................................................. 9
2.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ........................................................................................ 10 2.2.1.
Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................. 10
2.2.2.
Tahap Pengumpulan Data........................................................................................ 11
2.2.3.
Tahap Analisis ......................................................................................................... 11
2.2.4.
Tahap Perumusan Penetapan ................................................................................... 12
BAB III RENCANA KERJA.............................................................................................................. 13 BAB V STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................................. 17 BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI........................................................................................... 18 BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA .................................................................................. 21 BAB VII ANGGARAN BIAYA ........................................................................................................ 23
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Keberadaan jalan merupakan hal pokok dalam menunjang pergerakan dan segala aktivitas manusia maupun perkembangannya terutama di darat. Dalam arti lain, perkembangan jalan seiring dan saling membutuhkan dengan perkembangan aktivitas manusia baik pembangunan fisik wilayah maupun mobilitas orang dan barang. Dengan demikian, maka semakin baik atau semakin tersedia prasarana jalan, maka semakin baik pula kemudahan dalam beraktivitas bagi manusia. Demikian sebaliknya, semakin tinggi kegiatan manusia dan perkembangannya maka keberadaan jalan semakin dibutuhkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Di Indonesia, keberadaan jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan. Di dalamnya diatur mengenai pokok-pokok penyelenggaraan jalan di Indonesia. Salah satu aturan tersebut menyebutkan bahwa jalan di Indonesia dibagi jenisnya berdasarkan beberapa hal, diantaranya adalah pembagian jalan berdasar fungsinya. Fungsi jalan berupa arteri primer menunjukkan pentingnya peran dan fungsi jalan ini secara regional untuk menghubungkan antar kota atau pusat pertumbuhan utama atau sebagai urat nadi utama sistem transportasi darat pada skala regional. Sebagaimana umumnya di Indonesia, pembangunan wilayah dan perkembangan aktifitas manusia di Jawa Timur menunjukkan dinamika yang terus meningkat setiap waktunya. Sebagaimana kaidah yang telah disebutkan di awal, maka hal ini juga seiring dengan meningkatnya perkembangan transportasi darat dan peran maupun kebutuhan jalan. Beban jalan arteri primer yang merupakan urat nadi transportasi regional di Jawa Timur pun secara pasti bertambah setiap waktunya. Bahkan di beberapa ruas jalan, pada waktu-waktu tertentu mengalami tingkat pelayanan yang sangat rendah atau macet. Dengan demikian maka pelayanan jalan menjadi terhenti dan mengakibatkan inefesiensi sumber daya dan waktu bagi pemanfaat jalan tersebut. Untuk itu, berbagai upaya telah dan terus dilakukan untuk meningkatkan palayanan di bidang jalan, baik pemeliharaan dan peningkatan jalan, manajemen lalu lintas bahkan mengembangkan jalan-jalan baru. Upaya pengembangan jaringan jalan baru atau pembangunan jalan baru merupakan upaya yang paling banyak membutuhkan 3
sumber daya dan saat ini termasuk paling sulit untuk dikerjakan. Sehingga pembangunan jalan baru sampai saat ini sulit untuk diwujudkan secara menyeluruh sesuai dengan rencana tata ruang yang ada. Untuk itu perlu dipikirkan cara lain dalam rangka menangani permasalahan kemacetan yang sering terjadi. salah satunya adalah dengan mengidentifikasi dan menetapkan jalan-jalan lain sebagai alternatif arteri primer. Diharapkan jalan ini dapat menjadi alternatif jalur transportasi terutama pada saat terjadi kemacetan atau dapat memecah besar arus kendaraan pada ruas jalan arteri primer tersebut. 1.2
Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Maksud dari pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang ini adalah untuk mengidentifikasi potensi atau kemungkinan-kemungkinan penetapan jalan sebagai alternatif membantu fungsi dan peran arteri primer di ruas-ruas tertentu. 1.2.2 Tujuan Tujuan dari Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang ini adalah merumuskan rekomendasi bagi penetapan jalan arteri primer pada lokasi studi sebagai alternatif jalan arteri primer, baik sebagai pemecah beban maupun sebagai jalan alternatif.
1.3
Sasaran Adapun sasaran dari pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang ini adalah : Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan pelayanan dalam kaitannya dengan fungsi arteri primer Tersusunnya peta jaringan jalan di wilayah lingkup studi terutama jalan-jalan utama Teridentifikasinya potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri primer Tersusunnya alternatif dan/atau rekomendasi dalam penetapan jalan alternatif bagi ruas arteri primer di wilayah studi
4
1.4
Ruang Lingkup Pekerjaan Kegiatan manajemen perencanaan teknis sektor perhubungan dengan paket pekerjaan berupa identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang ini terbagi menjadi dua lingkup, yakni: a) Lingkup Wilayah Perencanaan Lingkup wilayah pekerjaan adalah UPT Malang, Provinsi Jawa Timur. b) Lingkup Kegiatan dan Materi Perencanaan Adapun lingkup kegiatan yang harus dilakukan guna mencapai pelaksaaan pekerjaan adalah sebagai berikut.
Melakukan persiapan berupa koordinasi dan penyiapan administrasi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan telaah literatur dan peraturan perundang-undangan maupun standar teknis yang terkait dengan pengembangan jalan alternatif arteri primer.
Melakukan kajian kebijakan pengembangan jaringan jalan pada studi literatur, maupu pedoman pembangunan dan perencanaan wilayah.
Menetapkan variabel kajian secara lebih teknis.
Melakukan survei dan pendataan kondisi jalan arteri perimer pada wilayah studi beruoa geometri dan kapasitas jalan, pola ruang secara umum di sepanjang jalan, kapasitas jalan, arus lalu lintas, dan kapasitas layanan.
Melakukan survei dan pendataan permasalahan yang dialami pada jalan-jalan arteri primer maupun ekses atau dampak permasalahan tersebut terhadap peran jalan arteri.
Melakukan survei dan identifikasi jalur atau jalan alternatif yang dapat difungsikan sebagai alternatif arteri primer yang disajikan dalam bentuk peta.
Menghimpun data dan informasi pendukung lainnya yang diperlukan guna mendukung
upaya
penyelesaian
permasalahan
yang
telah
berhasil
diidentifikasi, diantaranya laporan kejadian macet, data lalu lintas tahunan, kejadian bencana yang menjadi sebab terganggunya fungsi jalan, dan lainnya.
Melakukan kajian yang dianggap perlu dalam penentuan alternatif-alternatif jalan arteri primer.
Merumuskan rekomendasi penetapan jalan alternatif arteri primer, serta program pengembangannya. 5
1.5
Sumber Pembiayaan Kegiatan ini dibiayaain oleh sumber pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 dengan pagu dana sebesar Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) termasuk pajak.
1.6
Output / Hasil Keluaran Hasil keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Studi Mengenai Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang, yang terdiri dari laporan pendahuluan, laporan akhir, dan album peta.
6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI
2.1
Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan 2.1.1. Prinsip Perencanaan Teknis Dalam upaya memberikan wacana perencanaan teknis, maka dalam usulan teknis ini konsultan perencana pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer menguraikan beberapa prinsip dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini, prinsip perencanaan yang akan dijadikan acuan antara lain sebagai berikut: a. Pihak konsultan akan membentuk tim kerja yang terdiri dari tenaga ahli profesioanal dengan susunan personil yang berpengalaman dan kompeten di bidang perencanaan transportasi, didukung dengan sertifikasi keahlian yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang dan terakreditasi. b. Pihak konsultan akan bertanggung jawab terhadap hasil identifikasi perencanaan dengan menunjukkan sertifikat kelayakan jalan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pertanggungjawaban akan dilakukan dengan cara menandatangani setiap lembar peta jaringan jalan serta setiap dokumen analisi yang mendukung. c. Konsep identifikasi dan perencanaan akan memperhatikan kebijakan terkait di lokasi pekerjaan, serta rencana tata guna lahan di lokasi perencanaan agar didapatkan suatu hasil rancangan optimal yang terkolerasi dengan rencana kebijakan maupun eksisting. d. Hasil identifikasi dan perencanaan akan berdasarkan hasil survey lapangan dan survey literatur yang dapat menjelaskan kondisi eksisting di lokasi pekerjaan, dan kondisi teknis lainnya yang mendasari kriteria perencanaan. 2.1.2. Pendekatan Pokok-pokok Perencanaan Dalam melakukan identifikasi potensi jalan alternatif menggunakan dua pendekatan dasar untuk menghasilkan rekomendasi pengembangan jalan alternatif arteri primer di loksi perencanaan, yaitu pendekatan normatif serta pendekatan eksploratif.
7
a. Pendekatan Normatif Pendekatan normatif dalam penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang meliputi pendekatan yang bersifat komperhensif dan mengacu pada norma (peraturan, strategi, dokumen perencanaan, dsb) yang erat hubungannya kepadan identifikasi jalan alternatif di UPT Malang. Pendekatan normatif ini erat kaitannya dengan pendekatan perencanaan dan analisis kebijakan. Adapun mekanisme yang umum digunakan dalam pendekatan normatif antara lain adalah: 1. Perumusan masalah (definisi) menghasilkan informasi dari proses identifikasi dan analisis normatif (kebijakan, peraturan, dokumen perencanaan, dsb) dari kondisi eksisting mengenai permasalahan pelayanan kaitannya dengan fungsi arteri primer. 2. Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai konsekuensi di masa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk pula pilihan tidak melakukan sesuatu. 3. Rekomendasi (preskripsi) menyediakan informasi mengenai nilai dari konsekuensi di masa depan dari suatu pemecahan masalah. 4. Pemantauan (deskripsi) menghasilkan informasi tentang konsekuensi saat ini dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan 5. Evaluasi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi pemecahan maslah. Kelima tahapan ini merupakan satu rangkaian siklus yang berulang sifatnya, siklus ini dilihat sebagai bagian dari siklus yang ada, yang pada hasil akhirnya akan sampai pada tahap penyusunan Dokumen Identiikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer. Terkait dengan lingkup pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen, pendekatan normatif akan digunakan dalam beberapa lingkup kegiatan sebagai berikut:
Review RTRW, RDTR dan Masterplan Transportasi serta Kebijakan Terkait,
Koordinasi dan diskusi dengan tim tenaga ahli utama dan tim tenaga ahli pendukung,
Identifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan dalam kaitannya dengan fungsi arteri primer,
8
Penyusunan potensi penetapan atau pengembangan jalan alternatif arteri primer di lokasi pekerjaan.
b. Pendekatan Eksploratif Pendekatan eksploratif bercirikan pencarian yang berlangsung secara berkelanjutan. Pendekatan ini akan digunakan baik dalam proses pengumpulan data dan informasi maupun dalam proses analisa serta penetapan dalam kaitannya jalan arteri primer. 1. Eksplorasi dalam Proses Pengumpulan Data dan Informasi Dalam proses ini pendekatan eksploratif digunakan untuk kegiatan inventarisasi dan pengumpulan data awal, hingga eksplorasi data dan informasi di lokasi pekerjaan. Sifat pendekatan yang berkelanjutan memungkinkan terjadinya pembaharuan data dan informasi berdasalkan hasil temuan terakhir. Pendekatan eksploratif juga memungkinkan proses pengumpulan data yang memanfaatkan sumber informasi secara luas, seperti dari literatur yang ada. Dalam pendekatan eksploratif ini juga sangan memungkinkan diperoleh informasi tambahan yang tidak diduga sebelumnya atau tidak pernah didapatkan pada review literatur sebelumnya. 2. Eksplorasi dalam Proses Analisa dan Penetapan Eksplorsi dalam proses analisa dan penetapan dilakukan guna mengelaborasi fakta serta pokok permasalahan yang terdapat terkait dengan fungsi jalan arteri primer pada wilayah UPT Malang. Proses eksplorasi ini akan mengerucut pada suatu bentuk pendekatan yang konfirmatif dalam menetapkan fungsi jalan sesuai kebutuhan rumusan kebijakan sehingga dapat diimplementasikan dan mencapai hasil yang optimal. 2.1.3. Pendekatan Kriteria Perencanaan Dalam melakukaan identifikasi dalam penetapan jalur alternatif arteri primer UPT Malang, pihak konsultan perencana pekerjaan mengacu kepada beberapa kriteria perencanaan yang antara lain meliputi beberapa hal sebagai berikut:
Peraturan-peraturan yang dipergunakan sebagai acuan penetapan,
Penerapan metode peninjauan kondisi eksisting terhadap kebijakan,
Penerapan metode pengumpulan data lapangan,
Program komputer yang dipergunakan dan validasi kehandalan.
9
2.2
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Metodologi pelaksanaan adalah serangkaian cara dan tahap pelaksanaan kegiatan yang
sistematis yang merupakan gambaran penyelenggaraan pekerjaan dengan mendasarkan pada langkah kerja yang mengacu pada perncapaian sasaran dan tujuan pekerjaan atas dasar batasan ruang lingkup kegiatan, waktu pelaksanaan, dan ketersediaan biaya pada KAK (Kerangka Acuan Kerja). 2.2.1.Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang akan dilakukan dalam pengerjaan Dokumen Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer Wilayah UPT Malang. Pokok-pokok kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi : 1. Persiapan Administrasi. Persiapan administrasi pada tahap ini adalah dimaksud dengan dilakukan perumusan atau pembuatan proposal terkait pelaksanaan kegiatan untuk Dokumentasi Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer Wilayah UPT Malang, termasuk didalamnya penjadwalan rencana kerja dan penugasan personil. 2. Mobilisasi Personil. Pada pelaksanaan survey dibutuhkan tenaga ahli baik tenaga ahli utama maupun tenaga ahli pendukung, dalam pelaksanaanya para tim tenaga ahli diberikan pemaparan terkait detail program pekerjaan pada kegiatan pekerjaan ini. 3. Perumusan Pendekatan Dan Metodologi Pendekatan dipahami sebagai cara pandang dalam memahami suatu hal yang kemudian akan melandasi pemilihan metode. Dalam konteks kegiatan, pendekatan dipahami lebih kepada pola pikir yang digunakan oleh pelaksana pekerjaan. 4. Pengumpulan Data-Data Literatur Terkait. Dalam melakukan identifikasi penetapan jalan alternatif arteri primer, diperlukan kegiatan kajian baik terhadap literatur berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait serta kebijakan terkait. Bahan-bahan yang dikumpulkan meliputi produk legal peraturan perudangan, baik untuk nasional maupun daerah terkait. 5. Persiapan Survey Tahap persiapan survey merupakan tahap awal dalam kegiatan pengumpulan data dan informasi terkait pelaksanaan kegiatan.
10
2.2.2.Tahap Pengumpulan Data Metode pelaksanaan survey terkait dengan pengumpulan data dan informasi yang dilakukan pada tahap awal dari suatu ragkaian kegiatan, pada intinya dalam metode ini berusaha mengumpulkan iformasi sebanyak-banyaknya namun tepat sasaran sebagai bahan dalam proses analisa persoalan lapangan untuk perumusan penetapan potensi alternatif jalan arteri primer. Metode pengumpulan data yang akan dilakukan meliputi: a. Metode Survey Primer Survey data primer adalah metode dalam mengumpulkan data dan infromasi secara langsung turun ke lapangan, metode survey primer ini dilakukan untuk merumuskan jalan-jalan mana saja yang berpotensi untuk dijadikann jalan arteri primer untuk kemudian dianalisa kemampuan jalannya. Metode lain yaitu traffic counting merupakan metode survey primer yang digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan meninjau dari volume lalu lintas dan kapasistas jalan untuk di proyeksikan atau dijadikan alternatif jalan arteri primer di UPT Malang. b. Metode Survey Sekuder Survey data sekunder adalah metode dalam mengumpulkan data dan informasi yang disajikan secara tertulis. Survey data sekunder ini dilakukan terhadap insansi terkait data mengenai transportasi lokasi pekerjaan, adapun data yang dapat diketahui dari metode survey sekunder ini adalah terkait data Tatralok (Tatanan Transportasi Lokal) di wilayah UPT Malang. 2.2.3.Tahap Analisis Pada metode ini dilakukan pemilihan, penggabungan, atau pentabulasian data guna mempermudah proses analisa data. Setelah itu dilakukan analisa data yang merupakan proses penting dari kegiatan pekerjaan ini. Analisis yang akan dilakukan meliputi analisis sebagai berkut: a. Analisis LOS Jalan Pada analisis ini kaitannya dengan bagaimana tingkat pelayanan jalan di waktu ini untuk dijadikan pertimbangan sebagai jalur alternative arteri primer meninjau dari volume lalu lintas serta kapasitas jalan. Analisa LOS jalan dilakukan kepada ruas jalan yang dijadikan sebagai ruas jalan alternatif untuk diproyeksikan di masa mendatang bagaimana pelayanan jalannya jika difungsikan sebagai jalan arteri primer.
11
b. Analisis Daya Dukung Sarana Prasarana Transportasi Jalan Analisis yang kaitannya dengan infrastruktur pendukung jalan yaitu sarana dan prasarana jalan seperti halte, lampu jalan, rambu jalan. Bagaimana ketersediaan pada kondisi eksisting dan proyeksinya mendukung ruas jalan dijadikan alternatif jalan arteri primer. c. Analisis Daya Dukung Fisik dan Lingkungan Analisis ini terkait dengan kemampuan fisik dan lingkungan baik itu topografi wilayah ataupun tata guna lahan wilayah dalam menampung pembebanan jalan tersebut. Bagaimana potensi jalan didukung dengan kemampuan fisik dan lingkungan untuk menjadi alternatif jalan arteri primer. 2.2.4. Tahap Perumusan Penetapan Metode ini merupakan keberlanjutan dari analisis yang sudah dilakukan, dalam metode ini keluaran yang diharapkan adalah berupa tersusunnya potensi alternanif jalan arteri primer di wilayah UPT Malang didukung dengan kelengkapan lembar peta dan dokumen analisa untuk jaringan jalan alternatif. Tersusunnya jalur alternative arteri primer dilakukang dengan melakukan survey dan inventarisasi jalan untuk kemudian didapatkan potensi dan permasalahan dari ruas jalan tersebut. Dari pertimbangan potensi dan masalah terhadap ruas jalan yang ada kemudian dirumuskan atau didapatkan hasil identifikasi akhir ruas jalan mana yang dapat dijadikan jalur alternatif arteri primer wilayah UPT Malang.
12
BAB III RENCANA KERJA
Berdasarkan pendekatan dan metoda yang sudah disusun pada bab sebelumnya, bagian ini membahas bagaimama tujuan kerja dapat terlaksana melalui program kerja yang diusulkan. Adapun program kerja disusun kedalam beberapa tahap pekerjaan sebagai berikut. 2.1
Tahap Inisiasi Tahap inisiasi adalah tahap awal suatu proyek dimulai. Pada tahap ini konsultan mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan persiapan survei. Tahap ini bertujuan untuk menentukan tujuan pekerjaan secara rinci, mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan pekerjaan, project management plan, dan menentukan kriteria keberhasilan proyek. Adapun rencana kerja pada tahap persiapan untuk pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang adalah sebagai berikut.
Koordinasi tim Pemilik proyek memberi penugasan kepada team leader atau project manager dan tim ahli proyek. Kemudian tim secara bersama-sama membuat definisi proyek untuk dijadikan acuan dalam pembuatan project management plan.
Persiapan administrasi dan perizinan Mempersiapkan segala bentuk perizinan yang berguna untuk pelaksanaan inventarisasi data sekunder dan pelaksanaan survei. Adapun surat survei ini disediakan oleh Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur selaku Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu, memperhitungkan kemungkinan biaya yang akan kelur untuk pengerjaan proyek ini.
Telaah literatur Survey literatur dilakukan dengan melakukan kajian baik terhadap literatur berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait. Selain itu juga melakukan telaah data sekunder yang berasal dari dokumen perencaaan (RTRW, masterplan transportasi), kebijakan, dan peraturan perundang-undangan yang dijadikan bahan acuan survei. Paling tidak data dasar, standar teknis, dan referensi hukum yang tertera pada KAK ditelaah.
13
Menetapkan variabel kajian Merumuskan dan menetapkan hal-hal apa saja yang akan disurvei dan dikaji.
Peninjauan awal lapangan Melakukan survei atau peninjauan lapangan untuk mengetahui kondisi dan lokasi potensial untuk identifikasi jalan.
2.2
Tahap Perencanaan Tahap perencanaan mencakup tentang penetapan sasaran, pendefinisian proyek, dan pembentukan organisasi tim. Perencanaan proyek ini disajikan dalam bentuk dokumen plan project management yang merupakan deskripsi detal dari definisi proyek ini. Adapun rencana kerja pada tahap perencanaan untuk pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang adalah sebagai berikut.
Menetapkan prosedur dan metode pelaksanaan Menentukan hal-hal apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan pekerjaan ini disertai dengan metodenya.
Membuat jadwal pelaksanaan proyek Setelah mengetahui prosedur pelaksanaanya, maka dibuatlah jadwal rencana kegiatan. Dalam pekerjaan ini, jadwal rencana kegiatan dibagi menjadi 5 tahap, yaitu tahap inisiasi dan perencanaan pada bulan pertama, tahap pelaksanaan pada bulan kedua, tahap pengawasan selama 70 hari penuh, dan tahap penutupan pada bulan ketiga.
Menentukan tim, penugasan, dan jadwal kerja Menentukan tim pendukung yang akan membantu kinerja para tim ahli. Adapun penentuan tim ini berdasarkan persyaratan-persyaratan dan jumlah yang telah ditentukan. Tim pendukung pada pekerjaan ini adalah asisten tim ahli, operator komputer, administrasi keuangan, dan surveyor. Disertai pula penugasan dan jadwal kerja.
Membuat Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan idealnya dirumuskan pada tahap persiapan sebelum tahap pelaksanaan. Laporan ini menjadi dasar dalam melaksanakan pekerjaan Identifikasi Alternatif Jalan Alteri Primer di Wilayah UPT Malang karena berisi metode, jadwal kerja, jadwal penugasan tim, dan rencana kerja.
14
2.3
Tahap Pelaksanaan Tahap ini merupakan tahap eksekusi proyek yang merupakan tindak lanjut dari apa yang telah dituangkan pada tahap persiapan atau project management plan. Adapun rencana kerja pada tahap pelaksanaan untuk pekerjaan identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang adalah sebagai berikut.
Melakukan survei dan inventarisasi data tentang jalan Konsultan pada program kerja ini akan berusaha memperoleh informasi yang komperhensif mengenai data inventarisasi jalan untuk digunakan sebagai input untuk tahapan, seperti melakukan pencatatan jaringan jalan yang ada di lokasi studi. Selain itu, melakukan pendataan kondisi jalan pada wilayah studi, seperti kapasitas jalan, arus lalu lintas, dan kapasitas layanan yang dapat diperoleh dengan melakukan traffic counting atau perhitungan jumlah kendaraan. Traffic counting dilakukan pada hari kerja dan hari libur (4 hari dalam seminggu) selama 3 minggu berturut-turut. Untuk mengetahui tingkat kinerja jalan (LOS), kapasitas jalan harus diketahui dengan melihat jumlah lajur, ada tidaknya median jalan, lebar ruang manfaat jalan, lebar bahu jalan, tingkat kepadatan, dan jumlah penduduk di Kota Malang.
Melakukan pendataan permasalahan Mendata berbagai permasalahan yang terjadi pada jalan-jalan di wilayah UPT Malang. Adapun permasalahan tersebut bisa dilihat dari kondisi fisik jalan, ketersediaan sarana prasarana transportasi, kondisi arus lalu lintas, kondisi hambatan samping, dan lain-lain. Pendataan permasalahan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan survei dan inventarisasi.
Mengidentifikasi jalur alternatif Identifikasi jalur alternatif ini adalah merumuskan dan menentukan jalan-jalan mana saja yang mampu menjadi alternatif jalan arteri primer tentunya dengan melihat potensi, masalah, dan hasil analisis data.
Pembuatan peta rencana Setelah merumuskan jalur alternatif, dibuatlah peta titik-titik lokasi jalan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan jalan alternatif arteri primer.
15
2.4
Tahap Pengontrolan
Monitoring dan evaluasi Pengawasan perlu dilakukan agar proyek atau pekerjaan dapat berjalan sebagai mana mestinya seperti yang tercantum pada Laporan Pendahuluan, selain itu agar semua kegiatan dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
2.5
Tahap Penutupan
Laporan Akhir Laporan akhir yang dihasilkan merupakan dokumen studi mengenai identifikasi potensi jalan alternatif arteri primer di wilayah UPT Malang. Laporan ini memuat hasil akhir berupa penetapan alternatif jalan arteri primer di wilayah UPT Malang serta memuat didalamnya hasil akhir berupa lembar peta. Laporan ini akan diserahkan pada hari kalender ke 70 (tujuh puluh) setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 5 (lima) buah. Laporan ini memuat hasil akhir berupa penetapan alternatif jalan arteri primer di wilayah UPT Malang serta memuat didalamnya hasil akhir berupa lembar peta. Laporan ini akan diserahkan pada hari kalender ke 70 (tujuh puluh) setelah dikeluarkannya SPMK berjumlah sebanyak 5 (lima) buah.
Album Peta Pada album peta berisikan kumpulan peta yang mendefinisikan hasil analisa berupa potensi jalan alternatif arteri primer wilayah UPT Malang. Printout peta akan dilampirkan pada kertas A3 dengan skala 1:10.000. Almbum peta akan diserahkan bersamaan dengan laporan akhir yaitu pada hari kalnder ke 70 (tujuh puluh) setelah dikeluarkannya SPMK.
16
BAB V STRUKTUR ORGANISASI
Team Leader
(Ir. Noerita Safira)
Asisten Tenaga Ahli
Ahli Perencana Wilayah (Fara Zalsabilla, ST)
Ahli Pemetaan GIS (Sovianita Natasha, ST)
Administrasi Keuangan
Operator Komputer
Surveyor
17
BAB V KUALIFIKASI TENAGA AHLI Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan Identifikasi Potensi Jalan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang ini adalah : a) Team Leader Team Leader atau Ketua Tim 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang Teknik Sipil lulusan Universitas atau Perguruan Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah berpengalaman minimal 6 (enam) tahun di bidang transportasi. Ketua tim mempunyai tugas utama memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepada tim kerja dan pihak instansi terkait dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. b) Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang Perencanaan Wilayah
lulusan Universitas atau
Perguruan Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya. Ahli Perencanaan Wilayah mempunyai tugas melakukan persiapan desain, pendataan dan investarisasi kondisi faktual jalan, mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi penyelesaian permasalahan, serta melakukan analisa upaya pengembangan jalan alternatif. c) Ahli Pemetaan GIS Ahli Pemetaan GIS 1 (satu) orang disyaratkan sebagai seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang Geodesi lulusan Universitas atau Perguruan Tinggi, baik negeri atau swasta, baik dalam negeri atau luar negeri yang telah berpengalaman minimal 2 (dua) tahun di bidangnya. Ahli Pemetaan GIS mempunyai tugas membuat peta lokasi pekerjaan dan peta identifikasi rekomendasi jalan alternatif. Tenaga pendukung yang diperlukan seperti yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a) Asisten tenaga ahli Asisten tenaga ahli sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang sarjana teknik sipil dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidangnya yang bertugas untuk membantu tenaga ahli.
18
b) Operator komputer Operator komputer sejumlah 1 (satu) orang yang diisyaratkan sebagai seorang lulusan diploma dan mampu mengoperasikan komputer dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidangnya yang bertugas untuk mengetik laporan. c) Administrasi keuangan Administrasi keuangan sejumlah 1 (satu) orang minimal lulusan SMA dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun di administrasi kantor dan keuangan yang bertugas untuk mencatat arus kas. d) Surveyor Administrasi keuangan sejumlah 4 (empat) yang diisyaratkan sebagai mahasiswa/i Perencanaan Wilayah dan Kota yang bertugas mengumpulkan data primer melalui survei dan inventarisasi data lapangan.
19
Tabel Kualifikasi Tenaga Ahli
Nama
Tenaga
Lingkup
Posisi
Personel Inti
Ahli
Keahlian
Diusulkan
Noerita Aulia Safira
Sipil
Uraian Pekerjaan
Orang Bulan
Mengkoordinir
Ahli Teknik Lokal
Jumlah
Team Leader
(transportasi)
seluruh aktivitas tim dalam mengelola
1
seluruh kegiatan lapangan dan kantor Memimpin jalannya survei,
Fara Zalsabilla
Lokal
Ahli
Ahli
Perencanaan
Perencanaan
Wilayah
Wilayah
mengidentifikasi permasalahan, dan melakukan analisa
1
upaya pengembangan jalan alternatif
Sovianita Natasha
Lokal
Ahli Geodesi
Ahli Pemetaan GIS
20
Membuat peta dan bertanggung jawab pada album peta
1
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN KERJA
Penyusunan Program Kerja dan Personil akan mengacu dan mempertimbangkan lingkup jasa layanan Konsultan yang dibutuhkan, serta metodologi pelaksanaan yang akan diterapkan. Pekerjaan Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 70 hari. Jadwal Pelaksanaan Identifikasi Alternatif Arteri Primer di Wilayah UPT Malang disusun sebagai berikut : JADWAL PELAKSANAAN No.
KEGIATAN
BULAN I 1
1.
2.
3.
4. 5.
Tahap Inisiasi - Koordinasi tim - Penyiapan perizinan dan administrasi - Telaah literatur, kebijakan, dan peraturan - Mempersiapkan peta wilayah perencanaan - Peninjauan awal lapangan - Penetapan variabel kajian Tahap Perencanaan - Penetapan prosedur - Pembuatan jadwal pelaksanaan proyek - Penentuan tim pendukung, jadwal penugasan, dan jadwal kerja - Pengumpulan Laporan Pendahuluan Tahap Pelaksanaan - Survei dan inventarisasi jaringan jalan - Survei dan pendataan kondisi jalan - Pendataan permasalahan - Identifikasi jalan alternatif - Pembuatan peta Tahap Pengontrolan - Monitoring target Tahap Penutupan - Pengumpulan Laporan Akhir - Pengumpulan Album Peta 21
2
3
BULAN II 4
1
2
3
4
BULAN III 1 2
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
WAKTU
JABATAN NAMA
DALAM PROYEK
BULAN I 1
2
3
BULAN II 4
1
2
3
BULAN III 4
1
2
3
JUMLAH KET
4
Tenaga Ahli Noerita Aulia Safira
Team Leader
1
Ahli Fara Zalsabilla
Perencanaan
1
Wilayah Sovianita Natasha
Ahli
1
Pemetaan GIS
22
BAB VII ANGGARAN BIAYA 1. RENCANA ANGGARAN BIAYA KEBUTUHAN PROYEK No
URAIAN KEGIATAN
JUMLAH/KUANTITAS
1 2 3 4
Laptop Printer Sewa Projector Sewa Plotter
5 2 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Alat Tulis Hardisk Flash Disk Kertas HVS Kertas A3 Tinta Komputer Biaya Penjilidan Bahan Bakar Kendaraan Telekomunikasi Sewa Ruang Kantor Listrik Kantor Air PDAM Kantor Alat Pengukur Jalan
40 1 2 12 1 16 3 300 1 1 1 1 1
SATUAN Waktu (Hari) PERALATAN KANTOR unit 90 unit 90 Unit 2 unit 90 OPERASIONAL KANTOR unit 90 unit 90 unit 90 Rim 90 Rim 90 unit 90 Unit 90 liter 90 unit 90 bulan 90 bulan 90 bulan 90 Unit 90
23
SATUAN BIAYA Rp Rp Rp Rp
6.000.000 850.000 100.000 1.300.000
Rp 500.000 Rp 600.000 Rp 45.000 Rp 22.000 Rp 66.000 Rp 95.000 Rp 20.000 Rp 6.500 Rp 450.000 Rp 2.500.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 500.000 Total Anggaran
TOTAL BIAYA Rp 30.000.000 Rp 1.700.000 Rp 200.000 Rp 3.900.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 500.000 Rp 52.060.000
500.000 600.000 135.000 264.000 66.000 1.520.000 60.000 1.965.000 450.000 7.500.000 1.500.000 1.200.000
2. RENCANA ANGGARAN BIAYA PERSONIL
No TENAGA AHLI
URAIAN KEGIATAN
PENDIDIKAN/PENGALAMAN
JUMLAH TENAGA
JAM
HARI
TOTAL BIAYA
1 Team Leader 2 Ahli Perencanaan Wilayah 3 Ahli Pemetaan GIS
S1 Teknik Sipil Transportasi S1 Perencanaan Wilayah Kota S1 Geodesi
1 1 1
8 8 8
90 90 90
1 2 3 4
S1 Teknik Sipil D3 Sistem Informasi SMA SMA
1 1 1 3
8 8 8 8
90 90 90 12 Total Anggaran
Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 Rp 7.250.000
TENAGA PENDUKUNG Asisten Tenaga Ahli Operator Komputer Administrasi keuangan Surveyor
3. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
RAB PERSONIL
Rp
40.940.000
RAB KEBUTUHAN PROYEK
Rp
52.060.000
TOTAL RAB
Rp
93.000.000
24
Rp Rp Rp Rp Rp
6.750.000 4.500.000 3.740.000 1.200.000 40.940.000