PENERAPAN TEKNIK “ ROLE PLAY PLAY ” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 DLANGGU MOJOKERTO TAHUN PELAJARAN 2006/2007
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Di!!" #$%&' TITIK MARDIATI (101()0*1
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MOJOKERTO PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2007
0
BAB I PENDAHULUAN
A+ L,-,. B%$,,"
Pendidikan yang dikembangkan melalui proses pembelajaran pada masing- masing mata pelajaran mempunyai tujuan tertentu. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses belajar mengajar (PBM) siswa hendaknya secara akti mendengarkan! mengamati! menyelidiki! dan menguraikan satu ketentuan dengan ketentuan yang lain ("ohani dan #hmadi! $%%$). Bahasa &nggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan inormasi! pikiran! perasaan! dan mengembangkan ilmu pengetahuan! pengetahuan! teknologi! dan budaya. budaya. 'emampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana! yakni kemampuan memahami danatau menghasilkan menghasilkan teks lisan danatau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa! yaitu mendengarkan! berbicara! membaca! dan menulis. 'eempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. ebuah tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya sikap partisipasi dari siswa! di antaranya dapat berupa mendengarkan! memahami! dan menjelaskan! serta menulis. #kan tetapi lebih jauh dari sikap partisipasi tersebut adalah bagaimana siswa dapat akti menerima pelajaran! dan ikut berpartisipasi baik pemahaman atau pun perbuatan. Untuk siswa sekolah menengah kejuruan (M')! khususnya M' swasta! bahasa &nggris merupakan mata pelajaran yang sulit! khususnya khususnya pada keterampilan berbicara. #lasan ini cukup sederhana! karena ketakutan dan ketidakmampuan siswa untuk mengungkapkan ide atau perasaan mereka melalui berbicara ( speaking ). ). &ni adalah eek dari enomena pembelajaran di &ndonesia yang biasanya tidak komunikati (non-communicative ( non-communicative). ). #kibatnya! #kibatnya! siswa sis wa lebih suka untuk diam ketika pelajaran bahasa &nggris berlangsung. *ika kondisi ini tetap diteruskan! dapat dimungkinkan bahwa mereka tidak bisa bersaing di era $
BAB I PENDAHULUAN
A+ L,-,. B%$,,"
Pendidikan yang dikembangkan melalui proses pembelajaran pada masing- masing mata pelajaran mempunyai tujuan tertentu. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses belajar mengajar (PBM) siswa hendaknya secara akti mendengarkan! mengamati! menyelidiki! dan menguraikan satu ketentuan dengan ketentuan yang lain ("ohani dan #hmadi! $%%$). Bahasa &nggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan inormasi! pikiran! perasaan! dan mengembangkan ilmu pengetahuan! pengetahuan! teknologi! dan budaya. budaya. 'emampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana! yakni kemampuan memahami danatau menghasilkan menghasilkan teks lisan danatau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa! yaitu mendengarkan! berbicara! membaca! dan menulis. 'eempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. ebuah tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya sikap partisipasi dari siswa! di antaranya dapat berupa mendengarkan! memahami! dan menjelaskan! serta menulis. #kan tetapi lebih jauh dari sikap partisipasi tersebut adalah bagaimana siswa dapat akti menerima pelajaran! dan ikut berpartisipasi baik pemahaman atau pun perbuatan. Untuk siswa sekolah menengah kejuruan (M')! khususnya M' swasta! bahasa &nggris merupakan mata pelajaran yang sulit! khususnya khususnya pada keterampilan berbicara. #lasan ini cukup sederhana! karena ketakutan dan ketidakmampuan siswa untuk mengungkapkan ide atau perasaan mereka melalui berbicara ( speaking ). ). &ni adalah eek dari enomena pembelajaran di &ndonesia yang biasanya tidak komunikati (non-communicative ( non-communicative). ). #kibatnya! #kibatnya! siswa sis wa lebih suka untuk diam ketika pelajaran bahasa &nggris berlangsung. *ika kondisi ini tetap diteruskan! dapat dimungkinkan bahwa mereka tidak bisa bersaing di era $
global! karena globalisasi akan +menendang, siapa saja yang tidak bisa berbicara dalam bahasa &nggris dengan benar. Untuk itu! guru sebagai asilitator harus mampu menciptakan atmoser yang dapat membuat siswa merasa bebas dan tidak takut untuk menggunakan bahasa yang mereka pelajari (BPP! (BPP! $%%/). $%%/). Berkaitan dengan pernyataan pernyataan tersebut! a1ignon ($%23/) berpendapat bahwa hal yang paling penting untuk kemajuan siswa adalah aktiitas yang ber1ariasi di mana siswa bisa menggunakan bahasa di dalam situasi nyata yang diciptakan oleh guru! dan dapat dapat menghindarkan siswa dari rasa bosan. uru harus mampu untuk memacu siswa berekspresi tanpa harus takut untuk melakukan kesalahan. 4i sinilah! role play menjadi salah satu alternati yang bisa diterapkan untuk memicu interaksi seperti tersebut di dalam kelas. Berdasarkan uraian latar belakang di atas! peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul +Penerapan 5eknik 5eknik + Role Play, Play, untuk Meningkatkan 'emampuan Berbicara Bahasa &nggris iswa 'elas 6& M' 7egeri $ 4langgu Mojokerto 5ahun 5ahun Pelajaran 30083009,. 30083009,.
B+ R!!," M,,$,&
Berdasarkan latar belakang di atas! maka rumusan permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini! adalah/ #pakah penerapan teknik +role +role play, play, dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa &nggris siswa kelas 6& M' 7egeri $ 4langgu Mojokerto tahun pelajaran 30083009! khususnya khususnya dalam cara baca ( pronounciation pronounciation)) dan struktur (grammar (grammar ): ):
C+ T!!," P%"%$i-i,"
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas! maka tujuan penelitian ini adalah/ $. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii apakah apakah penerap penerapan an teknik teknik +role +role play, play, dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa &nggris siswa kelas 6& M' 7egeri $ 4langgu Mojokerto tahun pelajaran 30083009. 3
D+ M,"3,,- P%"%$i-i,"
;asil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran M' 7asional Mojosari! meliputi/ $. Bagi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A+ P.%-,i B%$,,. 1+ P%"%.-i," P.%-,i
ebelum membahas pengertian prestasi belajar! perlu kiranya mengetahui arti dari +prestasi, terlebih dahulu. 4alam kamus besar bahasa &ndonesia ($%%8) disebutkan! bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan! dikerjakan! dan lain-lain). 4apat dikatakan bahwa prestasi merupakan buah dari sebuah aktiitas. 4ikatakan +buah, yang baik adalah buah yang kualitasnya baik. Berarti prestasi lebih bersiat kualitati daripada kuantitati. Prestasi merupakan hasil yang diperoleh dengan menggunakan standar yang telah ditentukan. 4alam dunia pendidikan standar yang digunakan untuk dapat dikatakan berprestasi adalah tercapainya tujuan pendidikan. 5ujuan merupakan perangkat hasil yang hendak dicapai oleh siswa melakukan kegiatan-kegiatan belajar. 5ujuan yang disadari oleh siswa sendiri sangat bermakna dalam upaya menggerakkan kegiatan belajar utnuk mencapai hasil yang optimal. ehubungan dengan deskripsi tugas yang menjelaskan apa-apa yang mereka harus lakukan! juga perlu dipertunjukkandiberitahukan tujuan yang dicapai oleh siswa! setelah pembelajaran tersebut dilaksanakan. ;al ini perlu! agar siswa mengetahui kegiatan itu. Untuk itu! guru perlu membangun dalam diri siswa predisposisi yang dapat menambah inkliasi belajar. Upaya yang mungkin dilakukan untuk mengarahkan perhatian siswa kepada tujuan belajar! antara lain seperti yang diungkap oleh ;amalik (300)! adalah (a) bagi siswa yang berada pada tingkat lanjutan= dapat diberikan suatu tes nyata! lalu indi1idu menerima umpan balikan! serta bantuan mengerjakan tes! dan melakukan diskusi kelompok kecil. 4engan cara ini diharapkan siswa lebih siap berpartisipasi secara akti dalam belajar! (b) bagi siswa tingkat M'= barangkali lebih eekti jika menggunakan situasi kehidupan nyata berdasarkan pengalaman siswa sendiri atau dari contoh media yang kemudian didiskusikan sehingga mereka lebih terarah pada pelajaran karena merasa jelas nilai belajar itu bagi
mereka! dan (c) mempertunjukkan nilai belajar itu bagi pribadi dan intelektual siswa! misalnya meningkatkan keterampilan sehingga mereka melihat pentingnya belajar itu! dan melakukan kegiatan sebagaimana mestinya.
2+ P%"%.-i," B%$,,.
Belajar mempunyai pengertian sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang! mencakup perubahan tingkah laku! sikap! kebiasaan! ilmu pengetahuan! keterampilan! dan lain sebagainya. ;erbart seperti dikutip ;amalik (300) mengemukakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar. Pengalaman-pengalaman berasosiasi dan bereproduksi! karena latihan memegang peranan penting,. edangkan ;ilgard dan Bower (dalam ;amalik/3003) mengemukakan bahwa belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui akti1itas! praktek! dan pengalaman. Belajar dapat dideinisikan sebagai suatu usaha kegiatan yang bertujuan mengadakan di dalam diri seseorang! mencakup perubahan tingkah laku! sikap! kebiasaan! ilmu pengetahuan! keterampilan! dan lain sebagainya.
adaptasi! ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang! yang biasanya hanya berlangsung sementara! dan (d) tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian! baik isik maupun psikis! seperti/ perubahan dalam pengertian! pemecahan suatu masalahberikir! keterampilan! kecakapan! kebiasaan ataupun sikap. 4ari berbagai pendapat di atas! maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku karena adanya proses pembelajaran menyangkut berbagai aspek kepribadian! baik isik maupun psikis! seperti/ perubahan dalam pengertian! pemecahan suatu masalahberikir! keterampilan! kecakapan! kebiasaan ataupun sikap dalam diri siswa dengan melalui latihanlatihan yang dilakukan secara sengaja.
)+ 4,-#. 5," %%",.!&i .%-,i %$,,.
#gar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan! siswa yang mengalami proses belajar! haruslah memperhatikan beberapa aktor yang dapat mempengaruhi belajar! yaitu/ (a) aktor internal! yaitu/ aktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri! baik isik maupun mental. eperti/ kesehatan! rasa aman! kemampuan! minat. #spek-aspek tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya seseorang dalam belajar! dan (b) aktor eksternal! yaitu/ aktor yang datang dari luar diri seseorang! misalnya kebersihan rumah! udara yang panas! ruang belajar yang memenuhi syarat! alat-alat pelajaran yang tidak memadai! juga lingkungan sosial maupun lingkungan alamiahnya.
*+ K%-!"-,," B%$,,.
'etuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 ? $00@. 'riteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 90@. atuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimum dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber data pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. atuan pendidikan diharapkan meningkatkan
8
kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. 4engan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik! tingkat esensial dan kompleksitas kompetensi dasar! serta kemampuan sumber data pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran! M' menetapkan ketuntasan belajar minimal yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran tingkat kelas. Pada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan diberi layanan pengayaan! dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan diberi layanan perbaikan (remedial). Untuk M' kriteria ketuntasan minimal Bahasa &nggris kelas 6& semester & dan && nilai 90. (4epdiknas/3009).
B+ M,-, P%$,,.," B,&,, I".i !"-! SMK
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual! sosial! dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya! budayanya! dan budaya orang lain. elain itu! pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan! berpartisipasi dalam masyarakat! dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginati yang ada dalam dirinya. Bahasa &nggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan inormasi! pikiran! perasaan! dan mengembangkan ilmu pengetahuan! teknologi! dan budaya. 'emampuan berkomunikasi dalam pengerian yang utuh adalah kemampuan berwacana! yakni kemampuan memahami danatau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa! yaitu mendengarkan! berbicara! membaca dan menulis. 'eempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Aleh karena itu! mata pelajaran bahasa &nggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa &nggris pada tingkat literasi tertentu.
9
5ingkat literasi mencakup performative! functional ! informational ! dan epistemic. Pada tingkat performative! orang mampu membaca! menulis! mendengarkan! dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional ! orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti surat kabar! manual atau petunjuk. Pada tingkat informational ! orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa! sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (ells! $%29). Pembelajaran bahasa &nggris di MPM5s ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari! sedangkan untuk M#M' diharapkan dapat mencapai tingkat informational ! karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. 5ingkat literasi epistemic dianggap telalu tinggi untuk dapat dicapai oleh peserta didik M#M' karena bahasa &nggris di &ndonesia berungsi sebagai bahasa asing. 1+ T!!," 8," R!," Li"!
Mata pelajaran Bahasa &nggris di M#M' bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut/ (a) mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational ! (b) memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa &nggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global! dan (c) mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya. edangkan ruang lingkup mata pelajaran bahasa &nggris di M#M' meliputi/ (a) kemampuan berwacana! yakni kemampuan memahami danatau menghasilkan teks lisan danatau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa! yakni mendengarkan! berbicara! membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi informational = (b) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks ungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure! descriptive! recount ! narative! report ! news item!
2
analytical exposition! hortatory exposition! spoof ! explanation! discussion! review! public speaking . radasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata! tata bahasa! dan langkah-langkah retorika= dan (c) kompetensi pendukung! yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata! tata bunyi! tata tulis)! kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi)! kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung)! dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
C+ P%"%.,," M%-#8% Role Play 8,$, P%%$,,.," B,&,, I".i 1+ P%"%.-i," Role Play
Role play adalah latihan di mana siswa harus memainkan suatu peran dan mereka harus berimpro1isasi tehadap karakter! dua hal penting dalam role play adalah impro1isasi dan peran ikti. Role play bagi siswa adalah memberikan peran ikti di mana mereka dapat mempraktekkan untuk berkomunikasi sesuai dengan bahasa sasaran dalam situasi yang diberikan. 4alam role play situasi yang diberikan adalah situasi yang menunjukkan pengalaman siswa yang ada dalam kehidupan sehari-hari mereka. ;al tersebut akan melatih siswa untuk menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi sebenarnya. illian ($%29/>) menyatakan ketika siswa melakukan role play! mereka bermain baik dengan dirinya sendiri atau orang lain pada hal yang khusus. Bermain berarti bahwa peran tersebut diambil dari lingkungan yang mana mereka bisa menemukan hal baru. Role play dapat menggiring siswa untuk tertarik berbicara melalui role play dan membuat situasi yang bagus di mana mereka bisa menjadi dokter! kepala sekolah! guru! dsb. 4engan melakukan hal tersebut para siswa bisa membayangkan bahwa mereka adalah orang lain di situasi tertentu. Role play merupakan metode unik yang eek ti dari simulasi kehidupan nyata. Role play biasanya diberikan untuk pengajaran berbicara ( speaking )! dengan tujuan agar siswa mampu merespon dengan cepat apa yang terjadi di %
sekelilingnya atau mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan situasi tertentu. Role play membantu siswa untuk mempunyai moti1asi yang tinggi untuk belajar bahasa &nggris. Para siswa akan menemukan kepuasan pribadi ketika mereka tampil memainkan peran. 2+ 4#.,- ,-,! B%"-! Role Play
"ole play terdiri dari tiga bagian! yaitu/ situasi! peran! dan useful expres sion. ituasi digunakan untuk menjelaskan tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan. ;al tersebut menjelaskan keadaan tempat di mana aktiitas ini terjadi. uru harus memberikan keadaansituasi kepada siswa yang tidak terlalu sulit atau bisa dimengerti agar mereka bisa melakukan kegiatan dengan baik. Peran berisi tentang karakter! inormasi penting lainnya seperti pengalaman pri badi! hasratkeinginan dan lainnya. edangkan useful expression (ungkapan) digunakan di situasi tertentu. Ungkapan membantu siswa untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan atau pikirkan.
ebagai sebuah teknik! role play mempunyai keuntungan dan kerugian. 'euntungan dalam role play adalah guru dapat memandu siswa untuk bekomunikasi secara bebas dalam Bahasa &nggris. ;al tersebut bisa melatih siswa untuk menggunakan bahasa secara tepat dalam kegiatan komunikasi sehari-hari pada situasi kehidupan yang sebenarnya. Aleh karena itu! ketika siswa mempunyai kemampuan untuk menggunakan ungkapan yang tepat berdasarkan situasi yang diberikan! mereka dapat mengungkapkan diri mereka melalui ide dan keinginan mereka secara bebas. 4alam role play! para siswa harus berbicara Bahasa &nggris dan mereka biasanya bisa memecahkan kecemasan mereka dan keengganan mereka karena mereka harus berkomunikasi dengan teman mereka. $0
Role play bisa memicu para siswa untuk berbicara Bahasa &nggris dalam komunikasi langsung dengan rekan mereka. Mereka bisa berperan menjadi bos! guru! asisten toko! dokter dan sebagainya. Mereka bisa dengan bebas mengungkapkan ide mereka! pikiran dan perasaan dalam berbagai situasi dalam Bahasa &nggris. ;al tersebut juga merupakan sebuah latihan yang bisa memoti1asi para siswa untuk belajar Bahasa &nggris. 'ita bisa mengatakan hal tersebut dengan akta bahwa bermain peran bisa memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mempraktekkan bahasa kedua pada situasi kerja yang nyata. *+ K%!$i-,"9%!$i-," 8,$, M%$,,",," Role Play
Role play akan menjadi teknik yang tidak eekti! jika siswa kurang percaya diri dan tidak bisa bekerja sama. ebagaimana kita tahu bahwa bermain peran merupakan kesempatan untuk berlatih di dalam kelas dengan menggunakan masalah atau topik yang ada di kehidupan nyata. *ika siswa merasa malu! hal tersebut akan membuat aktiitas role play sulit untuk diterapkan akibat perintah yang tidak jelas. 4alam hal ini guru memberikan siswa situasi yang terlalu sulit untuk dimengerti. ebagai contoh/ situasi tentang presiden yang memberikan pidato tentang masalah politik dalam rapat kabinet. uru tidak sepantasnya memberikan situasi tersebut! karena akan membuat mereka sulit untuk membayangkan. ituasi yang tepat untuk mereka adalah tentang kegiatatn sehari-hari atau masalah yang terjadi disekitar mereka! contohnya= tentang membeli pakaian di supermarket. 5erdapat tiga aktor yang berperan pada kesuksesan role play adalah/ yakinlah bahwa bahasa diminta adalah bahasa yang sesuai dengan kapasitas peserta didik! guru yang antusias! perintah yang jelas dan tepat. (+ T,-, C,., M%$,!," Role Play ,+ P%.i,,"
Pertama-tama peneliti menyiapkan bentuk role play termasuk situasi! peran dan useful expression (ungkapan). #da empat langkah dalam persiapan=
$$
pemilihan topik! menciptakan situasi! menentukan peran dan penggunaan useful expression (ungkapan) yang tepat. + P%i$i&," -#i
Pertama-tama! peneliti memilih topik yang sesuai berdasarkan minat dan kemampuan. 4alam hal ini peneliti atau guru harus menyiapkan topik yang sesuai dengan umur mereka. iswa M' biasanya termasuk dalam le1el sedang. :+ M%.,":," i-!,i
Peneliti menyiapkan situasi berdasarkan topik. etiap situasi harus berhubungan dengan kehidupan siswa sehari-hari. 4engan melakukan hal tersebut! akan lebih mudah bagi siswa untuk membayangkan situasi dan untuk memutuskan apa yang mereka katakan. Peneliti membuat situasi yang mudah dipahami! artinya bahwa dia tidak akan memberi siswa situasi yang membuat mereka sulit untuk membayangkan. Contoh/ situasi tentang diskusi masalah politik. ituasi tersebut bisa digunakan jika subjeknya bukan siswa MUM' tetapi mahasiswa. 8+ M%"!"! %.,"
Peneliti menyiapkan peran dan kemudian menulis peran di kartu/ untuk satu topik! peneliti menyiapkan tiga peran! peneliti menggabungkan situasi dan peran yang bisa dipahami. ;al yang penting dalam memilih peran adalah para siswa seharusnya diberikan peran yang akan memoti1asi mereka untuk berbicara! mengungkapkan emo si! perasaan mereka dalam permainan.
$3
BAB III METODE PENELITIAN
A+ S%--i" P%"%$i-i,"
Penelitian ini dilakukan di M' 7egeri & 4langgu Mojokerto! yaitu pada kelas 6&."est-$ semester 3 tahun pelajaran 30083009. Penelitian dilaksanakan pada bulan Debruai 3009 ? #pril 3009! dan terdiri dari siklus.
B+ S!5% P%"%$i-i,"
ubjek penelitian ini adalah kelas 6&."est-$ semester 3 tahun pelajaran 3008-3009 dengan jumlah sebanyak % siswa. Penentuan subjek penelitian ini dikarenakan kemampuan berbahasa &nggris dari kelas ini paling rendah dibandingkan dengan siswa kelas 6& lain! sedangkan karakteristik siswa (kemampuan akademik dan keadaan sosial ekonomi) pada kelas ini sama dengan siswa pada kelas 6& yang lain.
C+ T%"i P%"!!$," D,-, 1+ O%.;,i
Menurut #rikunto ($%%2)! yang dimaksud dengan obser1asipengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis terhadap enomena-enomena yang diselidiki. Metode atau cara ini peneliti pergunakan untuk mengadakan pengamatan secara langsung terhadap subyek penelitian! guna mendapatkan data mengenai moti1asi siswa ketika proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa &nggris berlangsung dengan menggunakan metode role play. Metode atau cara ini peneliti pergunakan untuk memperoleh data guna diproses untuk membuktikan hipotesa yang diajukan.
$
2+ I"-%.;i%<
&nter1iew adalah pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penyelidikan. Metode ini penulis gunakan pada saat bergaul dengan siswa di saat istirahat atau waktu senggang dengan melaksanakan Bimbingan belajar dalam memecahkan kesulitan dan supaya lebih bersemangat belajar siswa. Untuk memperoleh data dan atau inormasi yang lebih rinci untuk melengkapi data hasil obser1asi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru! siswa! kepala sekolah dan asilitator yang berkolaborasi. awancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap! pendapat! atau wawasan. )+ T%
Metode tes yang digunakan adalah tes lisan. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam kemampuan berbicara dan mengetahui tingkat ketuntasan belajarnya. #dapun tes lisan yang dijadikan tolak ukur keberhasilan adalah jenis inter1iew dalam bahasa &nggris.
D+ I"8i,-#. Ki"%.,
Pada penelitian ini! peneliti di sini menjadi instrumen utama! artinya selain sebagai pengumpul data! peneliti juga menjadi perencana dan pelaksana tindakan kelas yang nantinya akan banyak terlibat langsung dengan siswa di dalam proses penelitian. &nstrumen pendukung lain yang dapat digunakan untuk memperoleh data adalah lembar obser1asi dan skala penelitian terhadap siswa di dalam keaktian siswa ber diskusi dan mengerjakan tugas. 4alam penelitian ini digunakan penasiran skor acuan kriteria. Penasiran skor acuan kriteria adalah pemberian skor berdasarkan kemampuan siswa menyelesaikan e1aluasi atau ulangan harian. 4ari skor bisa ditasirkan tentang ketuntasan belajar siswa sesuai dengan standar kompetensi kurikulum sebagai berikut/ $. 'etuntasan perorangan seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan)! jika telah mencapai tara penguasaan minimal 90@. iswa yang $
tara penguasaannya kurang dari 90@ diberikan remidi pokok bahasan yang belum dikuasai! sedang siswa yang telah mencapai penguasaan 90@ atau lebih dapat melanjutkan ke pokok bahasan berikutnya. 3. 'etuntasan klasikal atau suatu kelas dikatakan telah berhasil (mencapai ketuntasan belajar)! jika paling sedikit 2>@ dari jumlah dalam kelompok atau kelas tersebut telah mencapai ketuntasan perorangan. #pabila sudah terdapat 2>@ dari banyaknya siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar maka kelas yang bersangkutan dapat melanjutkan pada satuan pembelajaran berikutnya. #pabila banyaknya siswa dalam kelas yang mencapai tingkat ketuntasan belajar kurang dari 2>@ maka/ a. iswa yang tara penguasaannya kurang dari 8>@ harus diberikan program perbaikan mengenai bagian-bagian bahan pelajaran yang belum dikuasai. b. iswa yang telah mencapai tara penguasaan 8>@ atau lebih dapat diberikan program pengayaan. Bila ketuntasan siswa secara klasikal lebih dari 2>@! maka pembelajaran yang dilaksanakan peneliti dapat dikatakan berhasil. 5etapi bila ketuntasan siswa kurang dari 2>@! maka pengajaran yang dilaksanakan peneliti belum berhasil.
E+ A",$ii D,-,
Pada dasarnya dalam penelitian tindakan! proses analisis data sudah dilakukan sebelum program tersebut dilaksanakan! sehingga analisis data berlangsung dari awal sampai akhir dari pelaksanaan program tindakan (uwarsih=$%%). Berkaitan dengan konsepsi tersebut! data penelitian ini juga dianalisis dengan mengikuti pola analisis pe nelitian sejenis! yaitu mulai dari tahap orientasi sampai pada tahap berakhirnya seluruh program tindakan sesuai dengan karakteristik okus permasalahan dan tujuan penelitian. 4ata dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitati dan kuantitati. #nalisis kualitati digunakan untuk menganalisis data yang menunjuk kan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian! yaitu data $>
tentang unjuk kerja guru! akti1itas belajar siswa! pola interaksi belajar-mengajar! pendapat siswa dan guru tentang penggunaan metode role play serta kemungkinan penerapan model ini bagi pembelajaran materi atau mata pelajaran bidang lain.
4+ P.#%8!. P%"%$i-i," 1+ R%":,", Ti"8,,"
4alam penelitian tindakan kelas ini akan dipakai model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan! sehingga diharapkan semakin lama akan semakin menunjang hasil yang ingin dicapai.
#dapun kegiatan atau tindakan yang dilaksanakan di kelas selama pertemuan sebagai berikut/ a) Menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Menyampaikan materi secara garis besar. c) 'egiatan pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi. )+ O%.;,i 8," I"-%..%-,i
4alam kegiatan pembelajaran! peneliti melakukan pengamatan dengan pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. ;al tersebut antara lain/ a) 'egiatan siswa selama belajar. b) 'reati1itas siswa baik indi1idu maupun kelompok.
$8
*+ A",$ii 8," R%3$%i
4ata yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan akan di analisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan metode role play dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas 6&."est-$ M' 7egeri & 4langgu. 4alam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik-teknik yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai! yakni memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang nantinya akan diimplementasikan dalam role play dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas 6&."est-$ M' 7egeri & 4langgu.
$9
BAB I= HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas dimulai pada hari 'amis! $ Debruari 3009. Penelitian dilaksanakan dalam siklus. Masing-masing siklus terdiri dari $-3 kali pertemuan! di mana setiap pertemuan dibagi dalam tahap/ situasi! peran dan useful expression (ungkapan). etiap akhir pertemuan diadakan obser1asi! perekaman! pencatatan! dan tes lisan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbicara bahasa &nggris siswa mengenai topik yang telah diberikan dengan menggunakan role play. #lokasi waktu untuk pelajaran bahasa &nggris di kelas 6& adalah jam pela jaran per minggu (E > menit).
A+ P%"!",," M%-#8% Role Play 8,$, M%"i",-," K%,!," B%.9 i:,., > Speaking ? Si<,
4alam penggunaan role play di kelas 6&."est-$ M' 7egeri & 4langgu! ada beberapa langkah yang telah dilakukan oleh peneliti! antara lain/ 1+ 4,% P%.i,,"
Peneliti menyiapkan segala sesuatu dari role card ! dan tape recorder ! dan hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang diinginkan. #da beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan role card ! yaitu/ a). 5opik 5opik yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan siswa. b). ituasi ituasi yang dipilih harus tidak membingungkan dan sesuai dengan apa yang pernah dialami oleh siswa dalam kehidupan nyata. c). Peran Peran yang dipilih tidak rumit dan mudah mereka bayangkan. d). Penjelasan tentang role play. e). Penjelasan tentang ungkapan-ungkapan yang diberikan.
$2
2+ L,",& P%$,,",,"
a). 4iberikan penjelasan tentang role play b). 4iberikan penjelasan ungkapan-ungkapan yang diberikan. c) 4iberikan moti1asi agar siswa tidak merasa malu ketika tampil di depan kelas. )+ L,",& O%.;,i
;al yang harus dikerjakan guru dan juga sebagai peneliti pada ase ini! antara lain/ a). Peneliti merekam role play yang ditampilkan oleh siswa. b). Peneliti menulis apa saja kekurangan dari siswa yang telah melakukan role play. *+ L,",& P%$,,",,"
Pada tahap ini peneliti melakukan apa yang sudah direncanakan. (+ L,",& R%3$%i
#ktiitas yang sudah diobser1asi dan direkam! kemudian die1aluasi dan dijelaskan untuk siklus berikutnya. #ktiitas ini dilakukan sampai kesimpulan atau hasil yang diharapkan dapat tercapai. ecara ringkas! hasil penelitian setiap siklus dalam penelitian ini disajikan dalam 5abel .$.
%$ T,%$ *+1+ Ri",," H,i$ P%"%$i-i," Ti, Si$! Si$! K%9 iklus 'e-&
iklus 'e-3
W,-!
'amis! $ Debruari 3009
T#i
Health
'amis! Football 2 Debruari Game 3009 dan $> Debruari 3009
T,&,
K%-%.,","
Perencanaan
• Peneliti mengetahui bahwa
kelas 6&."est-$ mempunyai kemampuan berbicara bahasa &nggris yang kurang. • 5erkadang mereka menemui kesulitan ketika mereka harus berbicara di depan kelas. &ni karena mereka takut dan tidak bisa rileks. • Berdasarkan situasi di atas! role play bisa menjadi solusi untuk menciptakan kelas berbicara ( speaking ) lebih hidup dan juga dapat mem bangun moti1asi siswa untuk berbicara bahasa &nggris. Pelaksanaan • Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa role play terdiri dari elemen penting yaitu/ situasi! peran dan useful expression (ungkapan). • Peneliti juga memberikan siswa waktu selama $> menit untuk mempersiapkan percakapan sebelum mem peragakan di depan kelas. Abser1asi • Peneliti mengobser1asi aktiitas secara langsung dan juga merekam percakapan. "eleksi • #ktiitas role play tidak berjalan dengan sempurna siswa malu dan takut untuk menyampaikan ide mereka. Perencanaan • Peneliti harus menyiapkan kartu yang bertuliskan peran atau role card dan tape recorder . • Berdasarkan kesimpulan dalam siklus pertama bahwa siswa masih takut untuk me nyampaikan ide mereka di depan kelas! maka sangat penting bagi peneliti untuk
30
Si$! K%9
iklus 'e-
W,-!
'amis! 33 Debruari 3009
T#i
Perkenalan (introduction)
T,&,
K%-%.,","
memberikan mereka contoh dengan cara memperagakan percakapan di depan kelas. Pelaksanaan • Peneliti memberikan mereka contoh dengan cara mem peragakan percakapan di de pan kelas. • Pemberian tambahan waktu selama $> menit untuk menyiapkan percakapan sangat penting untuk mengurangi kesalahan pada struktur kali mat ( grammar ). Abser1asi • Peneliti mengobser1asi kegiatan dan juga membuat ca tatan "eleksi • iswa- siswa tidak dapat santai dan kelihatan sangat tegang ketika melakukan kegiatan role play. ;al ini dikarenakan adanya tape recorder yang ditaruh di atas meja untuk merekam percakapan mereka. • Peneliti memberikan waktu 3 kali pertemuan untuk melakukan role play tanpa merekam. Perencanaan • Peneliti telah mempersiapkan perlengkapan yang di butuhkan dalam role play dari kartu yang bertuliskan peran (role card ) sampai ta pe recorder . • Peneliti memberikan waktu 0 menit untuk mempersiapkan dialog. Pelaksanaan • Peneliti menberikan siswa kartu yang bertuliskan peran dan situasi. • Peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan dialog yang sudah mereka kerjakan. Abser1asi • Peneliti melakukan pengamatan langsung dan juga
3$
Si$! K%9
W,-!
T#i
T,&,
"eleksi
K%-%.,","
•
•
iklus 'e-
'amis! $ Maret 3009
Membeli pakaian
Perencanaan
•
Pelaksanaan
•
Abser1asi
•
• "eleksi
•
•
33
percakapan siswa. Banyak siswa yang melakukan pronounciation yang salah. Peneliti mencoba untuk mengatasi hal tersebut dengan memberikan penjelasan tentang pronounciation. Berdasarkan hasil dari siklus ketiga! bahwa siswa masih melakukan cara baca ( pronounciation) yang salah! pemberian waktu yang lebih lama untuk penjelasan tentang pronounciation sangat dibutuhkan. iswa mengungkapkan cara baca ( pronounciation) yang benar bersama-sama peneliti. Peneliti melakukan pengamatan langsung dan percakapan siswa. Peneliti melakukan tes lisan. iwa melakukan kegiatan dengan benar! ini berarti mereka telah terbiasa melakukan kegiatan role play. iswa telah mampu meminimalis kesalahan dalam pronounciation dan intonasi.
B+ D,, P%"!",," M%-#8% Role Play -%.&,8, K%,!," B%.i:,.,
4alam pembelajaran atau menyampaikan materi kepada siswa! seorang guru harus dapat menggunakan metode yang ber1ariasi dan tidak monoton pada satu metode saja. 4engan menggunakan metode yang ber1ariasi maka akan membantu untuk menumbuhkan keaktian baru dalam menerima pelajaran. ;al ini juga berlaku untuk kelas speaking . uru yang memberikan kelas speaking dengan menyuruh siswa untuk menghaalkan suatu teks! kemudian mempresentasikannya di depan kelas akan membuat siswa bosan bahkan stress. elain itu! siswa juga tidak akan merasa nyaman berada di kelas. ebaliknya! siswa akan termoti1asi apabila guru memperhatikan! mendekati dengan penuh keakraban! ramah! dan antusias. 4engan demikian! dalam proses belajar mengajar khususnya keterampilan berbicara! ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru seperti! suasana belajar yang kondusi dan nyaman untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menerima pelajaran khususnya speaking . 4alam penilaian speaking ! hal-hal yang dapat diukur adalah peningkatan kelancaran! pronunciation! understandable (mudah dipahami) dan struktur bahasa ( grammar ). tandar ketuntasan belajar pada keterampilan speaking berbicara pada mata pelajaran Bahasa &nggris kelas 6& adalah F 90. "ata-rata nilai keterampilan berbicara siswa 6&."est-$ M' 7egeri & 4langgu selama penelitian disajikan dalam 5abel .3. T,%$ *+2+ R,-,9.,-, Ni$,i K%,!," B%.i:,., N#+
$ 3
Si$! K%9
iklus & iklus && iklus &&& iklus &G
R,-,9.,-, Ni$,i K%,!," B%.i:,., 89. 93.89 99.$ 2.33
Berdasarkan 5abel .3 tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan berbicara siswa mengalami peningkatan yang cukup signiikan. Pada siklus & diperoleh rata-rata nilai 89! (H 90!00). ;asil tersebut menunjukkan bahwa 3
secara umum! siswa belum tuntas. edangkan pada akhir siklus &G dapat dilihat bahwa rata-rata nilai siswa adalah 2!33 (F 90!00)! artinya secara umum pada akhir penelitian siswa telah tuntas belajar. ecara graik! hasil tes selama penelitian dapat dilihat pada ambar .$ berikut.
G,,. *+1+ H,i$ T% K%,!," B%.i:,., P,8, Si$! I@ II@ II@ 8," I=+
edangkan ketuntasan klasikal pada siklus &! &&! &&&! dan &G disajikan dalam 5abel . berikut. T,%$ *+)+ K%-!"-,," K$,i,$ P,8, Si$! I@ II@ III@ 8," I=+ K%-!"-,," K$,i,$ N#+
$ 3
Si$! K%9
iklus & iklus && iklus &&& iklus &G
J!$,&
P%.%"-,% >?
3> $ 9
9.8% 8.$0 9%.% %.29
Berdasarkan 5abel . dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal. Pada siklus & ketuntasan klasikal hanya 9!8%@! pada siklus && sebesar 8!$0@! pada siklus &&& sebesar 9%!%@! dan pada siklus &G ketuntasan
3
klasikal baru dapat terpenuhi! yaitu %!29@ (minimum ketuntasan klasikal 2>@). ecara graik! ketuntasan klasikal disajikan dalam ambar .3 berikut.
G,,. *+2+ K%-!"-,," K$,i,$ P,8, Si$! I@ II@ III@ 8," I=
3>
BAB = KESIMPULAN DAN SARAN
A+ K%i!$,"
Berdasarkan hasil penelitian di atas! maka dapat disimpulkan sebagai berikut/ $. 'emampuan berbicara bahasa &nggris siswa mengalami peningkatan yang cukup signiikan. ;al ini ditunjukkan oleh rata-rata hasil tes kemampuan berbicara selama penelitian yang terus meningkat! yaitu= pada siklus &! ratarata nilai 89!8 (H 90!00)! dan pada akhir siklus &G! rata-rata nilai siswa adalah 2!0 (F 90!00). ehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik +role play, dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa &nggris siswa.
B+ S,.,"
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut! maka saran yang dapat dikemukakan adalah/ $.
Bagi uru Mengingat bahwa penerapan teknik +role play, dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa &nggris siswa! maka disarankan agar guru bahasa &nggris menggunakan teknik +role play, dalam pembelajaran! khususnya pembelajaran keterampilan berbicara ( speaking ) bahasa &nggris.
3.
Bagi ekolah Mengingat pentingnya penggunaan metode pembelajaran yang kreati dan ino1ati dalam peningkatan kualitas pembelajaran! maka disarankan agar pihak sekolah untuk selalu mendukung adanya penelitian tindakan kelas lain! khususnya yang berhubungan dengan penerapan metode pembelajaran.
38
DA4TAR PUSTAKA
#rikunto! . $%%9. Prosedur Penelitian. *akarta/ P5. "inneka Cipta. 4epdikbud. $%%8. Kamus esar ahasa !ndonesia. *akarta/ Balai Pustaka. 4itjen Pendidikan &slam 4IP# "&. 3009. "odel K#$P "adrasah %liyah. *akarta. ;amalik! A. 3003. Psikologi ela&ar dan "enga&ar . Bandung/ inar Baru #lgesindo. ;amalik! A. 300. Proses ela&ar "enga&ar . *akarta/ P5. Bumi #ksara. Muhaimin. 3003. Paradigma ahasa !nggris. Bandung/ P5. "osda 'arya. "oestya. $%2%. $trategi ela&ar "enga&ar . *akarta/ Bina #ksara. iberman! M. $%%3. %ctive 'earning . 5okyo/ #llyn dan Bacon. imandjuntak. $%28. (itaktik dan "elodik . Bandung/ 5arsito. ubroto! . 3003. Proses ela&ar "enga&ar di $ekolah. *akarta/ P5. "inneka Cipta. uryabrata! . 3003. Pengantar Psikologi Pendidikan. urabaya/ P5. Bina &lmu. yah! M. $%%%. Psikologi ela&ar . *akarta/ "inneka Cipta. JJJJJJJJ 3003. $trategi ela&ar "enga&ar . *akarta/ P5. "inneka Cipta yaiul! B. 4. 3000. Guru dan %nak (idik (alam erinteraksi )dukatif . *akarta/ P5. "inneka Cipta. Usman! U. K
39
L,i.," 1' H,i$ T% K%-%.,i$," B%.i:,., Si$! I N#+
$ 3 > 8 9 2 % $0 $$ $3 $ $ $> $8 $9 $2 $% 30 3$ 33 3 3 3> 38 39 32 3% 0 $ 3 > 8 9 2 %
NAMA
#di iswanto #. uli ;ermawan #nis Ditria #gustn #riandri Puji ;. #rik ;andriyas #yu &ntani 4esy ahyu #ndrian 4ewi 7o1ita ari 4ita #priliana 4wi #gus 5ina 4wi #yu "ahmawati 4wi 7ur #ini Irilia Ditriani Ika sri ?
X1
X2
80 80 82 82 8> 8 8 88 82 82 8> 89 >> 8> 90 93 90 >2 90 90 82 92 90 8> 9> 82 82 92 90 93 90 >2 82 82 90 8> 90 90 82 26)1 67+*6
8> 80 8% 82 8> 8 8 80 8% 82 8> 82 80 8> 90 93 82 80 90 90 82 90 90 8 9> 8% 82 90 90 93 82 80 8> 82 90 89 90 90 82 2621 67+21
'eterangan/
32
K%-%.,"," T!"-, B%$! T!"-,
√ √ √ ) 7+6
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ )6
6$ N pronounciation (cara baca) 63 N grammar (struktur)
3%
L,i.," 2' H,i$ T% K%-%.,i$," B%.i:,., Si$! II N#+
$ 3 > 8 9 2 % $0 $$ $3 $ $ $> $8 $9 $2 $% 30 3$ 33 3 3 3> 38 39 32 3% 0 $ 3 > 8 9 2 %
NAMA
#di iswanto #. uli ;ermawan #nis Ditria #gustn #riandri Puji ;. #rik ;andriyas #yu &ntani 4esy ahyu #ndrian 4ewi 7o1ita ari 4ita #priliana 4wi #gus 5ina 4wi #yu "ahmawati 4wi 7ur #ini Irilia Ditriani Ika sri ?
X1
X2
90 82 9 9> 93 90 90 82 9 9> 93 90 80 82 9> 9 9> 8> 9> 9> 9 20 9 90 20 9 9 20 9 9 9> 8> 90 9> 9> 9> 98 98 9> 2)6 72+72
90 82 9> 9> 90 90 90 82 9> 9> 90 90 83 82 9> 9> 9 8> 9> 9> 9 9> 9> 90 20 9 9 9> 9> 9> 9 8> 90 9> 9> 98 98 9> 9> 2)2 72+62
'eterangan/
0
K%-%.,"," T!"-, B%$! T!"-,
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √
√ -
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ 2( 6*+10
√ √ 1*
6$ N pronounciation (cara baca) 63 N grammar (struktur)
$
L,i.," )' H,i$ T% K%-%.,i$," B%.i:,., Si$! III N#+
$ 3 > 8 9 2 % $0 $$ $3 $ $ $> $8 $9 $2 $% 30 3$ 33 3 3 3> 38 39 32 3% 0 $ 3 > 8 9 2 %
NAMA
#di iswanto #. uli ;ermawan #nis Ditria #gustn #riandri Puji ;. #rik ;andriyas #yu &ntani 4esy ahyu #ndrian 4ewi 7o1ita ari 4ita #priliana 4wi #gus 5ina 4wi #yu "ahmawati 4wi 7ur #ini Irilia Ditriani Ika sri ?
X1
X2
9> 9 92 20 99 9> 9> 9 92 20 99 9> 8> 9 20 92 20 90 20 20 9% 2> 9% 90 2> 92 9% 2> 9% 92 20 90 8% 20 20 20 2$ 2$ 20 )020 77+**
9> 90 20 20 9> 9> 9> 8% 20 20 9> 90 89 90 20 20 9% 90 20 20 9% 20 20 9 2> 92 9% 20 20 20 9% 90 9> 20 20 2$ 2$ 20 20 )010 77+1
'eterangan/
3
K%-%.,"," T!"-, B%$! T!"-,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ )1 7+*
− √ − − − − − − − − − √ √ √ − − √ − − − − − √ − − − − − √ √ − − − − − −
6$ N pronounciation (cara baca) 63 N grammar (struktur)
L,i.," *' H,i$ T% K%-%.,i$," B%.i:,., Si$! I= N#+
$ 3 > 8 9 2 % $0 $$ $3 $ $ $> $8 $9 $2 $% 30 3$ 33 3 3 3> 38 39 32 3% 0 $ 3 > 8 9 2 %
NAMA
#di iswanto #. uli ;ermawan #nis Ditria #gustn #riandri Puji ;. #rik ;andriyas #yu &ntani 4esy ahyu #ndrian 4ewi 7o1ita ari 4ita #priliana 4wi #gus 5ina 4wi #yu "ahmawati 4wi 7ur #ini Irilia Ditriani Ika sri ?
X1
X2
2$ 9% 2 28 2 2$ 2$ 9% 2 28 2 2$ 90 9% 28 2 28 98 28 28 2> %$ 2> 98 %$ 2 2> %$ 2> 2 28 98 9> 28 28 28 29 29 28 )2() )+*1
2$ 98 28 28 2$ 2$ 2$ 9> 28 28 2$ 98 9 98 28 28 2> 90 28 28 2> 28 28 9% %$ 2 2> 28 28 28 2> 98 2$ 28 28 29 29 28 28 )2) )+0)
'eterangan/
K%-%.,"," T!"-, B%$! T!"-,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ )7 *+7
− − − − − − − − − − − − √ − − − √ − − − − − − − − − − -− − − − − − − − − 2