REFLEKS FISIOLOGIS
I.
PENDAHULUAN
Refleks adalah jawaban terhadap suatu perangsangan. Gerakan yang timb timbul ul
nama namany nyaa
gera geraka kan n
refl reflek ekto tori rik. k.
merupakan merupakan gerakan gerakan yang bangkit bangkit
Semu Semuaa
gera geraka kan n
refl reflek ekto tori rik k
untuk untuk penyesuaian penyesuaian diri, baik baik untuk
menjamin menjamin ketangkasan ketangkasan gerakan volunter, volunter, maupun maupun untuk untuk membela membela diri. Bila Bila suatu suatu perang perangsan sangan gan dijawab dijawab dengan dengan bangki bangkitny tnyaa suatu suatu geraka gerakan, n, menandakan menandakan bahwa daerah yang dirangsang dirangsang
dan otot yang bergerak bergerak
secara reflektorik terdapat suatu hubungan.Lintasan yang menghubungkan resepto reseptorr dan efektor efektor itu dikena dikenall sebagai sebagai busur busur reflek refleks. s.
Reflek Reflekss dibagi dibagi
dalam dua kelompok yaitu refleks fisiologis dan refleks patologis. (1) Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling
sederhana.
Jalur
saraf
ini
dibentuk oleh
sekuen
neuron
sensor,interneuron,dan neuron motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe tipe
refl reflek ek
tert terten entu tu.G .Ger erak ak
refl reflek ekss
yang ang
pali paling ng
sede sederh rhan anaa
hany hanyaa
memer emerlu luka kan n dua dua tip tipe sel sel sara saraff yaitu aitu neur neuro on sen sensor sor dan neu neuron ron motor.Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. (2) Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sen sensori sori
lan langsun gsung g
disa disam mpaik paikan an
oleh oleh
neuro euron n
peran eranta tara ra
(neu (neuro ron n
penghubung). Hal ini berbeda sekali dengan mekanisme gerak biasa. Gerak biasa rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan.(2)
II. II.
MEKA MEKANI NISM SME E TER TERJA JADI DINY NYA A REF REFLE LEKS KS
1
Mekani Mekanisme sme gerak gerak reflek reflekss merup merupaka akan n suatu suatu geraka gerakan n yang yang terjadi terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Refleks fleksor, penarikan kembali tangan secara refleks dari rangsangan yang berbahaya, merupakan suatu reaks reaksii perl perlin indu dung ngan an.. Refl Reflek ekss ekst eksters ersor or (pol (polis isin inap aps), s), rang rangsan sanga gan n dari dari resep resepto torr peri perife ferr yang yang mulai mulai dari dari flek fleksi si pada pada angg anggot otaa bada badan n dan dan juga juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan.(2) Untuk Untuk terjadi terjadiny nyaa gerak gerak refleks refleks maka maka dibutu dibutuhka hkan n struktu strukturr sebaga sebagaii berikut : organ sensorik yang menerima inspuls misalnya misalnya kulit. Serabut saraf sensorik yang menghantarkan inpuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan impuls-impuls menuju menuju subtan subtansi si pada pada kornu kornu poster posterior ior medula medula spinal spinalis. is. Sumsum Sumsum tulang tulang belakang menghubungkan antara impuls menuju kornu medula spinalis. Sel saraf motorik menerima menerima impuls impuls dan menghantar menghantar impuls-impuls impuls-impuls ini melalui melalui serabut motorik. Organ motorik melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik. (3)
Gambar 1. Mekanisme Refleks (13)
III. III.
LENG LE NGKU KUNG NG REFL REFLEK EKS S
Pros Proses es yang ang terja terjadi di pada pada refle refleks ks mela melalu luii jalan jalan tert terten entu tu diseb disebut ut lengkung refleks. Lengkung refleks sederhana, melibatkan sejumlah struktur resepto reseptorr yaitu yaitu organ organ indera indera yang yang khusus khusus bagian bagian akhir akhir kulit kulit atau fusus
2
neuromuskularis yang perangsangannya memprakarsai suatu impuls neoron aferent yang mentransmisi impuls melalui suatu saraf perifer ke susunan saraf pusat, tempat di mana saraf bersinaps dengan suatu neuron interkalasi, satu atau lebih neuron interkalasi menyampaikan impuls ke saraf eferent. (2) Neuron eferent berjalan keluar dalam saraf dan menyampaikan impuls ke suatu efektor. Dan efektor yaitu otot (otot polos, lurik, atau otot jantung) atau atau kelenj kelenjar ar yang yang membe memberik rikan an respon. respon. Sement Sementara ara kesatu kesatuan an anatom anatomik ik susun susunan an saraf saraf adala adalah h neur neuron on,, maka maka kesat kesatua uan n fung fungsio siona naln lnya ya adal adalah ah lingkungan refleks ini merupakan dasar anatomik untuk kegiatan – kegiatan refleks diluar pengendalian kemauan kita, ini berarti reaksi – reaksi yang lebi lebih h kura kurang ng bers bersif ifat at otom otomot otik ik dan dan tida tidak k beru beruba bahh-ub ubah ah yang ang tida tidak k melibatkan pusat-pusat fungsional susunan saraf pusat yang lebih tinggi. (2) Kompon Komponen-k en-kom ompon ponen en utama utama suatu suatu lengku lengkunga ngan n refleks refleks terdiri terdiri atas atas unsur-unsur sebagai berikut: (2) 1. Resept Reseptor or rangsa rangsanga ngan n sensori sensorik k yang yang peka peka terhad terhadap ap suatu suatu rangsa rangsanga ngan n misalnya kulit 2. Neuron Neuron aferen aferen (sensor (sensoris) is) yang yang dapat dapat mengha menghanta ntarka rkan n impul impulss menuju menuju kesusunan saraf pusat (medula spinalis-batang otak) 3. Pusat Pusat saraf saraf (pus (pusat at sinap sinaps) s) tempa tempatt inte integr grasi asi masu masukn knya ya sensor sensorik ik dan dan dianalisis kembali ke neuron eferen 4. Neuron eferen (motorik) (motorik) menghantarkan impuls impuls ke perifer 5. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar.
3
Gambar 2. Lengkung Refleks (11)
Kegiatan pada lengkung reflex dimulai di reseptor sensorik, sebagai potensial reseptor yang besarnya besar nya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor ini akan membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tunt tuntas, as, di saraf saraf aferen aferen.. Frek Frekue uensi nsi pote potens nsia iall aksi aksi yang ang terb terben entu tuk k akan akan seband sebanding ing dengan dengan besarny besarnyaa potens potensial ial generat generator. or. Di system system saraf saraf pusat pusat (SSP), terjadi lagi respons yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang, berupa
potensial
eksitasi
pascasinaps
(Excitatory
Postsynaptic
Potential=E Potential=EPSP) PSP) dan potesial potesial inhibisi inhibisi postsinaps postsinaps (Inhibitory (Inhibitory Postsynaptic Postsynaptic Potential=IPSP) di hubungan-hubungan saraf (sinaps). Respon yang timbul di serat serat eferen eferen juga juga berupa berupa repon reponss yang yang bersifa bersifatt gagal gagal atau tuntas tuntas.Bi .Bila la potensial aksi ini sampai di efektor, terjadi lagi respons yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Bila efektornya berupa otot polos, akan terjadi sumasi respons sehingga dapat mencetuskan potensial aksi di otot polos. Akan tetapi, di efektor yang berupa otot rangka, respons bertahap tersebut tersebut selalu cukup besar untuk untuk mencetuskan mencetuskan potensial potensial aksi yang mampu mengh menghasil asilkan kan kontrak kontraksi si otot. otot. Perlu Perlu diteka ditekanka nkan n bahwa bahwa hubung hubungan an antara antara neuron neuron aferen aferen dan eferen biasan biasanya ya terdap terdapat at di system system saraf saraf pusat, pusat, dan kegiatan di lengkung reflex ini dapat dimodifikasi oleh berbagai masukan dari neuron lain yang juga bersinaps pada neuron eferen tersebut. (3)
4
Lengku Lengkung ng reflex reflex paling paling sederh sederhana ana adalah adalah lengku lengkung ng reflex reflex yang yang mempunya mempunyaii satu sinaps anatara anatara neuron neuron aferen dan eferen. eferen. Lengkung Lengkung reflex semacam itu dinamakan monosinaptik, dan reflex yang terjadi disebut reflex monosinaptik. Lengkung reflex yang mempunyai lebih dari satu interneuron anta antara ra neur neuron on afere aferen n dan dan efere eferen n dina dinama maka kan n poli polisan sanpt ptik ik,, dan dan juml jumlah ah sinapsnya antara 2 sampai beberapa ratus. Pada kedua jenis lengkung reflex, terutam terutamaa pada pada lengku lengkung ng reflex reflex polisin polisinapt aptik. ik. Kegiata Kegiatan n refleks refleksny nyaa dapat dapat dimo dimodi difik fikasi asi oleh oleh adan adanya ya fasil fasilit itas as spas spasia iall dan dan temp tempor oral, al, oklu oklusi si,, efek efek penggiatan bawah ambang (subliminal fringe), dan oleh berbagai efek lain. Neuron aferen secara langsung bersinaps bers inaps dengan neuron motorik alfa yang memper mempersara sarafi fi serat-se serat-serat rat ekstrafu ekstrafusal sal otot otot yang yang sama, sama, sehing sehingga ga terjadi terjadi kontra kontraksi ksi otot otot itu. itu. Reflek Reflekss regang regang (stretc (stretch h reflex reflex)) ini berfun berfungsi gsi sebagai sebagai mekanisme umpan balik negative untuk menahan setiap perubahan pasif panjang otot, sehingga panjang optimal optimal dapat dipertahankan. (3)
IV.
JENIS REFLEKS FISIOLOGIS
1. Refle Refleks ks Glab Glabell ella. a.
Refleks Glabella adalah pengetukan ringan di antara mata. Jika pasien merespon dengan spasme otot-otot mata terus-menerus dan menutup mata, Glabella adalah positif.(6) Pada lesi nervus facialis, refleks ini berkurang atau negatif, sedangkan pada sindrom parkinson refleks ini sering meninggi. Pusat refleks ini terletak di pons.(15)
5
Gambar 13. Refleks Glabella (16)
2. Refleks Rahang bawah (Jaw Refleks)
Penderita diminta membuka mulutnya sedikit dan telunjuk pemeriksa di tempatkan melintang di dagu. Setelah itu,telunjuk diketuk-refleks (refleks hammer) yang mengakibatkan berkontraksinya otot maseter sehingga mulut merapat. Pusat refleks ini terletak di Pons. (7)
Gambar 14.
Refleks Rahang Bawah (17)
3. Refleks Biseps
Refleks tendo bisep diperiksa dengan meminta pasien melemaskan lengannya dan melakukan pronasi lengan bawah di pertengahan di antara fleksi dan ekstensi.pem ekstensi.pemeriksa eriksa harus meletakkan meletakkan ibu jarinya jarinya dengan dengan kuat pada tendo biseps.Palu refleks kemudian dipukulkan pada ibu jari pemeriksa itu. itu.pe peme meri riks ksaa haru haruss meng mengam amati ati kont kontra raks ksii bisep bisepss yang diik diikut utii flek fleksi si siku.pemeriksa dapat pula mempalpasi kontraksi otot ini.refleks ini menguji
6
saraf saraf pada pada radiks radiks C5-C6. C5-C6.Afe Aferen ren terlet terletak ak pada pada muscul musculocu ocutan taneus, eus, eferen eferen terletak pada musculocutaneus.(8) Pada lesi traksi kortikospinalis, ada refleks yang berlebihan. Pada lesi arkus refleks perifer atau kerusakan pada segmen traksi C5-C6 di sisi yang diuji, respon tertahan atau tidak ada .(11)
Gambar 15. Refleks Biseps (18)
4. Refle Refleks ks Trisep Triseps. s.
Refleks tendo triseps diperiksa dengan memfleksikan lengan bawah pasien pada siku dan menarik lengan itu ke arah dada.siku harus dipertengahan di antara fleksi dan ekstensi.Ketuklah tendo triseps di atas insersi prosesus olekranon ulna kirakira 1-2 inci di atas siku.Harus terjadi kontraksi segera pada triseps dengan ekstensi siku. (8) Lengkung refleks melalui nervus radialis yang pusatnya terletak di C6-C8. Aferen terletak pada N. Radialis, eferen terletak pada N. Radialis.(7)
7
Gambar 16. Refleks Triseps (18)
5. Refleks Brachioradialis(refleks radius)
Lengan Lengan bawah bawah di fleksika fleksikan n serta serta di pronas pronasika ika sediki sedikit.k t.kemu emudian dian di ketok pada prosesus prosesus stiloideus stiloideus radius. Sebagai Sebagai jawaban jawaban lengan bawah akan berfleksi dan bersupinasi.lengkung refleks melalui nervus radialis, yang pusatnya terletak di C5-C6. Aferen terletak pada N. Radialis, eferen ef eren terletak pada N. Radialis. (7)
Gambar 17. Refleks Brachioradialis (18) 6. Refl Refleeks Uln Ulna
Lengan bawah disemifleksi dan semipronasi, kemudian di ketok pada prosesus stiloideus dan ulna. Hal ini mengakibatkan gerakan pronasi pada leng lengan an bawa bawah h dan dan juga juga kada kadang ng-k -kad adan ang g addu adduks ksii pada pada perg pergel elan anga gan n tangan.lengkung refleks melalui nervus medianus yang pusatnya terletak di C5-Th1. Aferen tyerletak pada N. Ulnaris, eferen terletak pada N. Ulnaris. (7) 7. Refleks Kuadriseps Femoris (Refleks Tendon Lutut, Refleks Patella)
8
Untuk melakukan melakukan refleks refleks patella, patella, yang yang dikenal dikenal pula sebagai sentakan sentakan lutut, suruhlah pasien duduk dengan tungkai terjuntai di samping tempat tidur.Leta etakkan
tangan
pemerik riksa
pada
musku skulus
kuadrisep seps
pasien.Ketukkan tendo patella dengan kuat dengan dasar dasar palu refleks. (8) Refleks patella mengakibatkan Kuadrisep femoris akan berkontraksi dan mengakibatkan gerakan ekstensi tungkai bawah. Lengkung refleks ini melalui L2,L3,L4. Aferen terletak pada N. Femoralis, eferen terletak pada N. Femoralis. (9)
Gambar 18. Refleks Patella (18)
8. Refleks Trisep Sure (Refleks Tendon Achillles)
Reflek Reflekss Achill Achilles, es, yang yang dikena dikenall pula pula sebagai sebagai sentaka sentakan n pergel pergelang angan an kaki dibangkitkan dengan posisi kaki pasien terjuntai di samping tempat tidur.Tun tidur.Tungkai gkai harus difleksikan difleksikan pada pinggul dan lutut.Peme lutut.Pemeriksa riksa harus meletakkan tangannya di bawah kaki pasien untuk melakukan dorsofleksi
9
pada pergelangan kaki.Tendo Achilles diketuk tepat di atas insersinya pada permukaan posterior kalkaneus dengan ujung lebar lebar palu refleks. (8) Refleks Tendon Achilles mengakibatkan berkontraksinya M. Trisesps sure dan memberikan gerak plantar fleksi pada kaki. Lengkung refleks ini melalui S1,S2. Aferen terletak pada N. Tibialis, eferen terletak pada N. Tibialis. (7)
Gambar 19. Refleks Achilles (18) 9. Refl Reflek ekss Kor Korne nea. a.
Kornea mata disentuh dengan sepotong yang ujungnya dibuat runcing. Hal ini mengakibatkan di pejamkannya mata (m.orbikularis okuli). (8) Cara Pemeriksaan : Goreskan kapas runcing steril dari arah medial (limbus) ke arah lateral (Sklera). Pada pemeriksaan ini harus dijaga agar datangnya kapas kapas di mata mata tidak tidak diliha dilihatt oleh oleh pasien pasien,, misalny misalnyaa dengan dengan menyu menyuruh ruhnya nya melirik kearah berlawanan dengan datangnya kapas. Pada gangguan nervus V.sensorik, refleks ini berkurang atau sensibiltas kornea di urus oleh nervus V.sensorik V.sensorik cabang oftalmik. Refleks juga akan berkurang berkurang atau menghilang menghilang bila terdapat kelumpuhan m.orbikularis okuli, yang disarafi oleh nervus VII (fasia (fasiali lis). s). Afer Aferen en terle terleta tak k pada pada N. V, pusat pusat terl terleta etak k pada pada pons pons,, efere eferen n terletak pada N VII.(7)
Gambar 20. Refleks Kornea (19)
10
10. Refleks Dinding Perut
Pada Pada lengku lengkung ng refleks refleks ini, ini, rangka rangkaian ian neuron neuron suprase suprasegm gment ental al juga juga diliba dilibatka tkan, n, sehing sehingga ga bila bila teradap teradapat at kerusa kerusakan kan suprase suprasegm gmenta entall refleks refleks dinding perut ini menjadi negatif. Refleks ini dibangkitkan dengan jalan mengg menggore oress dindin dinding g perut perut dengan dengan benda benda yang yang agak agak runcin runcing g maka maka otot otot (m.rektus abdominis) akan berkontraksi. Refleks ini dilakukan pada berbagi lapa lapang ngan an dind dindin ing g peru perutt yait yaitu u di epig epigast astri rium um(ot (otot ot yang berk berkon ontr trak aksi si diinervasi oleh Th6,Th7), perut baguan atas (Th7,Th9), perut bagian tengah (Th9 (Th9,T ,Th1 h11) 1) peru perutt bagi bagian an bawa bawah h (Th1 (Th11, 1,Th Th12 12 dan dan lumb lumbal al atas) atas).. Pada Pada kontraksi otot, terlihat pusar bergerak kearah otot yang berkontraksi. (8) Refleks Refleks superfisiali superfisialiss dinding dinding perut sering negatif pada wanita wanita normal normal yang banyak anak (sering hamil), yang dinding perutnya lembek, demikian juga pada orang gemuk dan orang lanjut usia, juga pada bayi baru lahir sampai sampai usia usia 1 tahun. tahun. Pada Pada orang orang muda muda yang yang otot-o otot-otot tot dindin dinding g pertun pertunya ya berkembang baik, bila refleks ini negatif, hal ini mempunyai nilai patologis. Bila refleks dinding perut superfisialis negatif disertai refleks dinding dalam perut meninggi hal ini menunjukkan lesi traktus piramidalis di tempat yang lebih lebih diatas diatas dari dari Th6. Th6. Refleks Refleks dindin dinding g perut perut superfi superfisial sialis is biasan biasanya ya cepat cepat lelah dan akan menghilang setelah beberapa kali dilakukan. (7)
Gambar 21. Refleks Dinding Perut (19) 11. Refleks Kremaster
Reflek Reflekss ini dibang dibangkit kitkan kan dengan dengan jalan jalan menggo menggoresk reskan an atau atau menye menyentu ntuh h bagian pangkal paha. Terlihat scrotum berkontraksi. Pada lesi traktus
11
piramidalis, refleks ini negatif. Refleks ini dapat negatif pada orang lanjut usia, penderita penderita hidrokel, hidrokel, varikokel, varikokel, orkhitis orkhitis atau epididimiti epididimitis. s. Lengkung Lengkung refleks melalui L1.L2. Aferen terletak pada N. Ilioinguinal, eferen terletak pada N. Genitofemoralis. (7)
Gambar 22. Refleks Kremaster (19)
Yang Perlu Diperhatikan dalam pemeriksaan refleks adalah:
(3)
Rela Relaks ksas asii semp sempur urna na:: oran orang g coba coba haru haruss rela relaks ks deng dengan an posi posisi si seena seenakn knya ya.. Bagi Bagian an (ang (anggo gota ta gera gerak) k) yang yang akan akan dipe diperik riksa sa haru haruss terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.
Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.
Pemeriksa Pemeriksa mengetukk mengetukkan an Hammer Hammer dengan dengan gerakan gerakan fleksi pada sendi tang tangan an deng dengan an keku kekuat atan an yang ang sama, sama, yang yang dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n regangan yang cukup.
V.
PENUTUP A. Simpul Simpulan an
Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi tiba tiba-ti -tiba ba dilu diluar ar kesad kesadara aran n kita kita.. Gerak Gerak refl reflek ekss adal adalah ah bagi bagian an dari dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi lebih cepat dari gerak sadar. Pada saat terjadi gerak refleks implus yang datang hanya sampai pada
12
medulla spinalis saja yang disampaikan oleh saraf sensoris. Implus tidak sampai pada otak. Implus yang ada pada medulla spinalis diteruskan oleh saraf motorik yang kemudian terjadi efektor. Kegiat Kegiatan an sistem sistem saraf saraf pusat pusat ditamp ditampilka ilkan n dalam dalam bentuk bentuk kegiat kegiatan an refleks. Dengan kegiatan refleks dimungkinkan terjadi hubungan kerja yang yang baik baik antara antara berbag berbagai ai organ organ yang yang terdapa terdapatt pada pada tubuh tubuh manus manusia. ia. Reflek Reflekss adalah adalah respon respon yang yang tidak tidak beruba berubah h terhada terhadap p rangsa rangsanga ngan n yang yang terja terjadi di di luar luar kehe kehend ndak ak.. Rang Rangsan sanga gan n meru merupa pakan kan reaks reaksii terh terhad adap ap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar. Dengan adanya reflex, tubuh mampu mengadakan reaksi yang tepat terhadap perubahan diluar maupun didalam tubuh. Jika terjadi kelainan atau terdapat lesi pada susunan saraf maka akan berpengaruh terhadap gerakan refleks. Jika terdapat lesi UMN maka akan memberikan gambaran gerakan refleks fisiologi akan meningkat, timb timbul ulny nyaa refle refleks ks pato patolo logi gi sehin sehingg ggaa kita kita akan akan meng mengeta etahu huii dima dimana na lesinya.
13
Daftar pustaka 1. 2009. Panduan Panduan Peserta Pemeriksaan Klinis Neurologi.Makassar:UNHAS. Neurologi.Makassar:UNHAS. 2. Cahaya I.N,Irmawati.2009. Makalah Makalah Postur Tubuh dan Peristiwa Gerak
Refleks.Kalimantan. Refleks.Kalimantan. 3. Implus
Refleks
Fisiologis
pada
Manusia.2012. Manusia.2012.
http://mualimrezki.blogspot.com/2011/02/impuls-refleks-fisiologis-padamanusia.html. manusia.html. (20 Oktober 2012)
14
4.
Suharsono Darto.2005. Pemeriksaan Pemeriksaan Neurologi pada bayi dan anak . Surabaya: FK UNAIR
5. Shidarta Priguna.2010.Tata Priguna.2010. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi.jakarta: Neurologi .jakarta:
Dian Rakyat 6. Definisi
Refleks
Glabella. Glabella.
http://kamuskesehatan.com/arti/refleks-
glabella/. glabella/. (19 Oktober 2012) 7. Marjon Marjono o Mahar Mahar dan Shidar Shidarta ta P.2010 P.2010.. Neurologi Neurologi Klinis Dasar. Jakarta:
Dian Rakyat 8. Swartz M.H.1995. Diagnostik Diagnostik Fisik.Jakarta:EGC Fisik.Jakarta:EGC 9. 2011. Penuntun Penuntun Skill Lab Neuropsikiatri.Padan Neuropsikiatri. Padang:Fak g:Fakultas ultas Kedokteran Kedokteran
Universitas Andalas 10. Marjono Mahar dan Shidarta P.2010. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta:
Dian Rakyat. 11. Refleks Refleks Bisep. Bisep. http://kamuskesehatan.com/arti/refleks-bisep/ (20 Oktober
2912) 12. Slid Slidee
Kuli Kuliah ah Sist Sistem em Neur Neurop opsi siki kiat atri ri..Sens Sensor oryy Nerve Nerve Syste System. m.Fakultas Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin 13. 2010. Lengkung Lengkung
Refleks
(Reflex
Arc)
dan
Gerak
Refleks.
http://prastiwisp.wordpress.com/2010/07/08/ (22 Oktober 2012) 14. 2011. Makalah Makalah
Refleks
Fisiologis
dan
Refleks
Patologis. Patologis.
http://frenshilgo.blogspot.com/2012/04/makalah-refleks-fisiologisdan.html (22 Oktober 2012) 15. Lumbantob Lumbantobing ing S.M.2012. S.M.2012. Neurologi Klinis Pemeriksaan Fisik dan
Mental . Etekan 14. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 16. Roberti J. Myerson’s J. Myerson’s Sign Is a Good Test You Can DoN At Home And
15
http://glutacure.com/ ((22 Oktober 2012) 17. 2011.Reflex 2011 .Reflex Tests : The Jaw Jerk. http://articlesofnursing.blogspot.com
(22 Oktober 2012) 18. Irawan P.2009. Pemeriksaan Pemeriksaan Tes Refleks. http://panji1102.blogspot.com
(22 Oktober 2012) 19. 2012. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis Neurologi 4. http://publichealthnote.blogspot http://publichealthnote.blogspot..
com/2012/04/pemeriksaan-klinis-neurologi-4.html (22 Oktober 2012) 20. Popp A. John. 2007. A Guide to the Primary Care of Neurologic Neurologic Disorder.
American: Thieme.
16