MAKALAH PSIKOLOGI STRESS DOSEN PEMBIMBING : FLORA SONG BONG DISUSUN : Ainun Badriyah
72.20.001.D.13.043
Andriyanto
72.20.001.D.13.044
Annissa Amelia Irawan
72.20.001.D.13.046
Deni Gunawan Akbar
72.20.001.D.13.049
Ilham Ramdhan
72.20.001.D.13.060
Indie Eka Bella Pitaloka
72.20.001.D.13.062
Roby Pandu Pradana
72.20.001.D.13.075
TINGKAT IB
\\\\\\
AKADEMI KEPERAWATAN PEMPROV KALTIM 2013 Makalah Stres Psikologi
Page 1
Kata Pengantar
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "PENGERTIAN STRES". Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Psikologi Kesehatan semester satu di Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Kaltim tahun ajaran 2013 serta untuk mengetahui lebih dalam di bidang Psikologi Kesehatan.
Penuis mangambil data-data untuk penyusunan makalah ini dari berbagai sumber.Dalam penyusunan Makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih.
Akhirnya sesuai dengan pepatah tiada gading yang tak retak, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan Makalah ini.
Penulis berharap Makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi penulis sendiri dan rekan - rekan pembaca pada khususnya serta masyarakat pada umumnya.
Samarinda, 15 Oktober 2013
Penyusun
Makalah Stres Psikologi
Page 2
Daftar Isi Halaman Judul…………………………………………………………………………. 1 Kata Pengantar…………………………………………………………………………. 2 Daftar Isi………………………………………………………………………………… 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan……………………………………………………....... 4 B. Ruang Lingkup Bahasan………………………………………………………..... 4 BAB II PEMBAHASAN A. Stress 1. 2. 3. 4.
Pengertian Stress……………………………………………………………... 6 Gejala Stress………………………………………………………………….. 6 Faktor yang mempengaruhi Stress…………………………………………… 7 Tiga Tahapan Dalam Stress………………………………………………….. 9
B. Coping Stress 1. Pengertian Coping Stres…………………………………………………….. 10 2. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping……………………………….. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………………... 16 B. Saran…………………………………………………………............................. 16 Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 17
Makalah Stres Psikologi
Page 3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kita selalu berubah dan kita kerap sulit menyesuaikan diri.Saat kita belum bisa menyesuaikan diri, di situlah timbul stres.Stres bisa berasal dari mana saja.Dimana tempat yang sering kita tempati itulah merupakan tempat yang sangat potensial menjadi sumber stres. Stres yaitu keadaan yang muncul apabila tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Korchin (dalam Prabowo, 1998)
B. Ruang Lingkup Bahasan Stres yaitu keadaan yang muncul apabila tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Korchin (dalam Prabowo, 1998). Gejala Stres 1) Gejala- gejala perilaku (Behavioral symptoms) Dari banyaknya gejala- gejala perilaku yang timbul, beberapa diantaranya adalah prokrastinasi dan avoidance, menarik diri dari teman dan keluarga, hilangnya nafsu makan dan tenaga, ledakan emosi dan agresi, berubahnya pola tidur (tidur tidak nyenyak). 2) Gejala- gejala Emosi (Emotive symptoms) Gejala- gejala emosi yang paling umum adalah cemas, takut, mudah marah, dan depresi.Gejala lainnya, ketakutan, frustasi, merasa bingung dan kehilangan kendali.
Makalah Stres Psikologi
Page 4
3) Gejala- gejala kognitif (Cognitive symptoms) Gejala- gejala kognitif yang paling umum adalah hilangnya motivasi dan konsentrasi.Individu seakan-akan kehilangan kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada tugas- tugas yang harus dikerjakan dan kehilangan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik.Gejala- gejala mental dan kognitif lainnya adalah kekhawatiran yang berlebihan.Salah satu gejala final dari gejala kognitif ini adalah keinginan untuk melarikan diri dari situasi dimana dia berada. 4) Gejala- gejala fisik (Physical symptoms) Gejala- gejala fisik yang paling umum adalah pegal- pegal dan lemas, migraine dan sakit kepala, sakit punggung termasuk sakit punggung bagian bawah, dan ketegangan otot yang dapat dilihat dalam bentuk kejang urat. Pada system kardiovaskular, stres seringkali direflesikan dengan meningkatnya detak jantung, hipertensi, dan buruknya peredaran darah arteri.Pada system pernafasan, seringkali diperlihatkan dengan tarikan nafas yang cepat dan pendek- pendek dan mengalami kelelahan yang luar biasa.
Makalah Stres Psikologi
Page 5
BAB II PEMBAHASAN
event
interprtation
A. Stres 1. Pengertian Stres Stres yaitu keadaan yang muncul apabila tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Korchin (dalam Prabowo, 1998).
2. Gejala Stres Menurut Rice (1998), secara umum gejala- gejala stres dapat dibedakan ke dalam empat macam jenis, yaitu gejala- gejala berupa perilaku, emosi, kognitif dan fisik : 1) Gejala- gejala perilaku (Behavioral symptoms) Dari banyaknya gejala- gejala perilaku yang timbul, beberapa diantaranya adalah prokrastinasi dan avoidance, menarik diri dari teman dan keluarga, hilangnya nafsu makan dan tenaga, ledakan emosi dan agresi, berubahnya pola tidur (tidur tidak nyenyak). 2) Gejala- gejala Emosi (Emotive symptoms) Gejala- gejala emosi yang paling umum adalah cemas, takut, mudah marah, dan depresi.Gejala lainnya, ketakutan, frustasi, merasa bingung dan kehilangan kendali. Makalah Stres Psikologi
Page 6
3) Gejala- gejala kognitif (Cognitive symptoms) Gejala - gejala kognitif yang paling umum adalah hilangnya motivasi dan konsentrasi.Individu seakan-akan kehilangan kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada tugas- tugas yang harus dikerjakan dan kehilangan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik.Gejala- gejala mental dan kognitif lainnya adalah kekhawatiran yang berlebihan.Salah satu gejala final dari gejala kognitif ini adalah keinginan untuk melarikan diri dari situasi dimana dia berada. 4) Gejala- gejala fisik (Physical symptoms) Gejala - gejala fisik yang paling umum adalah pegal- pegal dan lemas, migraine dan sakit kepala, sakit punggung termasuk sakit punggung bagian bawah, dan ketegangan otot yang dapat dilihat dalam bentuk kejang urat. Pada system kardiovaskular, stres seringkali direflesikan dengan meningkatnya detak jantung, hipertensi, dan buruknya peredaran darah arteri.Pada system pernafasan, seringkali diperlihatkan dengan tarikan nafas yang cepat dan pendek- pendek dan mengalami kelelahan yang luar biasa.
3. Faktor yang mempengaruhi stres Lahey dan Cimnero (dalam Jannah, 2006), beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi manusia terhadap stres yaitu: 1. Intensitas dan lamanya stres Pada umumnya semakin kuat dan semakin seseorang mengalami keadaan yang membuat stress, maka makin serius reaksi stres yang akan di alami.
Makalah Stres Psikologi
Page 7
2. Kehadiran stressor lain Suatu sumber stres tidak hanya menyebabkan seseorang mengalami stres, taetapi juga akan membuat individu mudah terpengaruh oleh stressor lain. Menurut Holmes dan rahe (dalam Jannah, 2006) ada hubungan yang erat antara sakit yang serius dan jumlah kejadian stress yang dialami individu dalam kehidupannya. 3. Pengalaman terdahulu Reaksi stres umumnya akan lebih kuat pada waktu individu mempunyai pengalaman terdahulu terhadap kejadian stres tertentu dan bila ia tidak mendapatkan peringatan tentang stres tersebut (casel dalam Jannah, 2006) misalnya jika individu pernah gagal mendapatkan pekerjaan, saat ia melamar lagi ke perusahaan lain untuk bidang pekerjaan yang sama, kemungkinan ia akan mengalami stres lebih besar dibanding stres yang ia alami sebelumnya. 4. Karakteristik Individu Beberapa karakteristik dan keadaan tertentu membuat individu mengalami stres yang berbeda intensitasnya. Jenis kelamin, suku bangsa dan usia memegang peranan penting (Becker dkk dalam Jannah, 2006) 5. Dukungan sosial Beberapa studi (Miller dan igham dalam Jannah, 2006), menunjukan bahwa stres yang dialami berbanding terbalik dengan dukungan sosial yang diterima. Artinya stres yang dialami berbanding terbalik dengan dukungan sosial yang diterima, artinya stres yang dialami bias menurun intensitasnya jika individu menerima dukungan sosial dari lingkungannya. Dukungan sosial yang dapat menurunkan kemungkinan individu berhadapan dengan situasi yang menekan diwaktu-waktu berikutnya (Cooper dan Payne, dalam Jannah, 2006)
Makalah Stres Psikologi
Page 8
4. Tiga Tahapan Dalam Stres Menurut Sarafino (1998), tiga tahapan dalam stres atau lebih dikenal dengan General Adaption Syndrome (GAS) yaitu: 1. Alarm Reaction Merupakan respon terhadap kondisi stres yang muncul secara fisik.Terjadi perubahan pada tubuh atau biokimia seperti tidak enak badan, sakit kepala, otot tegang, kehilangan nafsu makan, merasa lelah.Secara psikologi, meningkatnya rasa cemas, sulit konsentrasi atau tidur tidak nyenyak,
bingung
atau
kacau.Mekanisme
seperti
rasionalisasi
atau
penyangkalan sering dilakukan. 2. Resistance Kondisi dimana tubuh berhasil melakukan adaptasi terhadap stres.Gejala menghilang, tubuh dapat bertahan dan kembali pada kondisi normal. 3. Exhaustion Kondisi yang muncul jika stres berkelanjutan sehingga individu menjadi rapuh/ kehabisan tenaga.Secara fisik, tubuh menjadi breakdown, energi untuk beradaptasi habis, reaksi atau gejala fisik muncul kembali, yang akhirnya dapat mengakibatkan individu meninggal. Secara fisiologis, mungkin terjadi halusinasi, delusi, perilaku apatis bahkan psikosis.
Makalah Stres Psikologi
Page 9
B. Coping Stres 1. Pengertian Coping Stres Coping stres yaitu sebagai penyesuaian secara kognitif dan perilaku menuju keadaan yang lebih baik, mengurangi dan bertoleransi dengan tuntutan-tuntutan yang ada yang mengakibatkan stres, Radley (1994). 2. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping Menurut Mu`tadin (2002), cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial dan materi, 1) Kesehatan Fisik Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar. 2) Keyakinan atau pandangan positif Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control) yang mengerahkan individu
pada
penilaian
ketidakberdayaan
(helplessness)
yang
akan
menurunkan kemampuan strategi coping tipe :problem-solving focused coping 3) Keterampilan Memecahkan masalah Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa
situasi,
mengidentifikasi
masalah
dengan
tujuan
untuk
menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
Makalah Stres Psikologi
Page 10
4) Keterampilan Sosial Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat. 5) Dukungan sosial Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. 6) Materi Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli. Jenis Coping stres Menurut Lazarus dan Folkman (1976), cara coping dibedakan menjadi dua bagian besar berdasarkan tujuan atau intensi individu, yaitu: a. Problem Focused Coping. Coping yang memfokuskan pada masalah ini melibatkan usaha yang dilakukan untuk merubah beberapa hal yang menyebabkan stres (stressor).Tujuannya adalah untuk mengurangi tuntutan dari situasi dan meningkatkan usaha individu dalam menghadapi situasi tersebut.Cara ini lebih sesuai apabila digunakan dalam menghadapi masalah atau situasi yang dianggap dapat dikontrol atau dikuasai oleh individu. Menurut Carver, Scheiver dan Weintraub (dalam Triyani Harika, 2000) Dalam penelitiannya telah menyebutkan beberapa strategi coping yang bisa dikelompokan kedalam kelompok problem focused coping, yaitu b. Active coping, merupakan proses mengambil langkah aktif untuk mencoba menghilangkan stressor atau untuk meringankan dampaknya.
Makalah Stres Psikologi
Page 11
c. Planning, memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi stressor. Termasuk didalamya adalah memikirkan suatu strategi untuk bertindak, langkah-langkah apa yang harus diambil dan bagaimana cara paling baik untuk mengatasi masalah. d. Restraint coping, menunggu sampai adanya kesempatan yang tepat untuk bertindak sebelum waktunya. Coping ini dapat dilihat sebagai strategi yang aktif dalam arti tingkah lakunya dilakukan untuk mengatasi stressor, namun juga dapat dilihat secara pasif karena dalam strategi ini individu tidak melakukan tindakan apapun. e. Seeking social support for instrumental reasons, mencari nasihat, bantuan atau informasi. f. Suppressing of competing activites. Salah satu bentuk coping yang di fokuskan pada masalah adalah individu berusaha membatasi ruang gerak/aktifitas dirinya yang tidak berhubungan dengan masalah. Dalam hal ini individu mengurangi keterlibatannya dalam kegiatan lain yang juga membutuhkan perhatian untuk dapat berkonsentrasi penuh pada tantangan manapun ancaman yang dialaminya. Yang juga termasuk dalam jenis coping ini adalah perilaku mengabaikan masalah lain untuk menghadapi sumber stres. g. Emotion Focused Coping Coping ini merupakan bentuk coping yang lebih memfokuskan pada masalah emosi.Bentuk coping ini lebih melibatkan pikiran dan tindakan yang ditunjukan untuk mengatasi perasaan yang menekan akibat dari situasi stres.Emotion focused coping, terdiri dari usaha yang diambil untuk mengatur dan mengurangi emosi stres penggunaan mekanisme yang dapat menghindarkan dirinya dari berhadapan dengan stressor.
Makalah Stres Psikologi
Page 12
Lazarus, Folkman, dan rekannya (dalam Sarafino, 1998) telah menyebutkan beberapa strategi coping yang bisa dikelompokkan kedalam kelompok emotion focused coping, yaitu: a) Distancing. Individu mencoba membuat suatu pola pemikiran (berpikir) yang lebih positif terhadap masalah yang dihadapinya.Individu bisa mencoba bertingkah laku seakan-akan tidak pernah terjadi apapun. Individu mencoba untuk tidak terlalu terpengaruh dengan cara tidak terlalu memikirkan masalahnya. Carver, Scheier dan Weintraub (dalam Sarafino, 1998) menyebut bicara coping sebagai suatu usaha individu untuk menyangkal (denial) bahwa dirinya dihadapkan pada suatu masalah. b) Escape- avoidance. Individu menghindari untuk menghadapi masalah yang dihadapinya. Contohnya, individu berkhayal bahwa akan ada suatu keajaiban yang bisa membuat masalahnya selesai. Biasanya individu mengambil tindakan
pengalihan
perhatian
yang
negatif
(menghindar)
terhadap
masalahnya dengan tidur terus menerus, keluar rumah, lebih sering menonton televisi, merokok atau minum-minuman beralkohol. c) Self control. Individu mencoba untuk mengatur emosinya supaya tidak diketahui oleh orang lain dan mengatur tindakannya dalam menghadapi masalahnya. d) Accepting responsibility. Individu menyadari perannya sebagai salah satu penyebab dari masalah yang dihadapinya dan mencoba mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah.Individu merasa bertanggung jawab atas munculnya masalah tersebut. e) Positive repprasial.
Individu berusaha mengambil
sisi
positif dari
permasalahan yang dihadapinya yang dapat membantu pertumbuhan pribadinya. Menurut Carver, Scheire dan Weintraub (dalam Sarafino, 1998) terkadang hal ini disertai dengan meningkatnya kesadaran sisi religius individu (turnind to religion). Lebih jelasnya, Carver, Scheire dan Weintraub (dalam Sarafino, 1998) menyebut cara coping ini penting bagi beberapa individu, karena agama (keyakinan terhadap tuhan) dapat dijadikan sebagai Makalah Stres Psikologi
Page 13
dukungan sosial pribadi, individu terkadang menganggap hal ini sebagai sebuah alat untuk dapat mencapai pertumbuhan pribadi yang positif dan strategi coping yang aktif. f) Seeking for social support (for emotional reason). Jenis coping ini lebih mengarah kepada dukungan moral yang diperoleh individu, simpati ataupun pengertian dari orang lain terhadap masalah yang sedang dihadapinya. 1. Coping maladatif Adalah kecenderungan coping yang kurang bermanfaat dan kurang efektif dalam mengatasi sumber stres (Carver, Schaver dan Wentraub dalam Triyani Harika, 2000). Begitu pula jenis coping tersebut terbagi 4 strategi, antara lain: a. enting of emotions Kecenderungan untuk memusatkan diri pada pengalaman distres atau kekecewaan individu dan untuk mengeluarkannya.Sedangkan penonjolan gejala- gejala distres dapat meningkatkan ketegangan dan menjauhkan individu dari usaha coping aktif. b. Behavioral Disengagement Mengurangi usaha dalam menghadapi situasi yang menimbulkan stres bahkan menyerah atau tidak melakukan apapun terhadap sumber stres tersebut. Perilaku ini muncul pada seseorang yang merasa bahwa apapun yang dilakukannya tidak akan menimbulkan hasil. Fenomena ini sering disebut “Helplessness”. c. Mental Disengagement Merupakan variasi dari behavioral disengagement yaitu perilaku yang muncul apabila suatu kondisi tidak memungkinkan dilakukannya behavioral disengagement.Mental disengagement berupa kegiatan yang bertujuan untuk melupakan sressor yang sedang dihadapi misalnya dengan menghayal atau day dreaming, tidur, menonton dan berolahraga.
Makalah Stres Psikologi
Page 14
d. Alcohol Drug Disengagement Individu berusaha untuk melepaskan diri dari masalah dengan lari kepada alcohol atau obat-obatan terlarang.
Makalah Stres Psikologi
Page 15
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Stres yaitu keadaan yang muncul apabila tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Gejala Stres Menurut Rice (1998), secara umum gejala- gejala stres dapat dibedakan ke dalam empat macam jenis, yaitu gejala- gejala berupa perilaku, emosi, kognitif dan fisik :
Gejala- gejala perilaku (Behavioral symptoms) Gejala- gejala Emosi (Emotive symptoms) Gejala- gejala kognitif (Cognitive symptoms) Gejala- gejala fisik (Physical symptoms)
B. Saran Agar makalah ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi para mahasiswa maupun bagi masyarakat umum sehingga dari makalah ini dapat di ambil sebuah manfaat yang baik untuk pembelajaran.
Makalah Stres Psikologi
Page 16
DAFTAR PUSTAKA Ardiyanti N. Manajemen Stres pada Wanita Karir.Anakku. 2008 Nedd, Kenford, MD., Power over stress; 35 quick prescriptions for mastering the stress in your life, 1st ed., QP Press, Canada, 2003. Jeffers, Susan., Feel the fear....and beyond; dynamic techniques for doing it anyway, 3rd ed., Random House, London, 2000. Rahman, Eileen., Jadi Nomor Satu terdepan di era persaingan, 1st ed., Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007. Byrne, Rhonda., The Secret, 1st ed., TS Production Limited Liability Company, 20061 http://www.mtstcil.org/skills/stress-definition-1.html http://www.ehealthmd.com/library/stress/STR_whatis.html http://www.utexas.edu/student/cmhc/booklets/stress/stress.html http://www.samaritans.org/your_emotional_health/managing_stress.aspx http://www.utexas.edu/student/cmhc/booklets/stress/stress.html http://www.utexas.edu/student/cmhc/booklets/stress/stress.html http://www.uiowa.edu/~ucs/copstress.html
Makalah Stres Psikologi
Page 17