BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya pemerintah dalam mewujudkan kesehatan komunitas, salah satunya adalah dengan mengaktifkan peran serta masyarakat dalam pokja-pokja kesehatan (Pokjakes) di tiap RW maupun RT. Dengan demikian diharapkan pelayanan kesehatan dapat menyentuh masyarakat bahkan dalam segmen yang paling kecil, yakni di tiap individu dalam keluarga. Untuk menyukseskan upaya tersebut, maka di RW IV Kelurahan Mulyorejo telah dibentuk pokja-pokja pokja-pokja kesehatan yang bertanggung bertanggung jawab pada kesehatan segmen komunitas komunitas terte tertentu ntu,, yakni yakni KIA/K KIA/KB, B, rema remaja, ja, lansi lansiaa dan AUS. AUS. Pokja Pokja-p -pok okja ja ters tersebu ebutt meru merupa pakan kan perpanjangan perpanjangan tangan Puskesmas Puskesmas dalam menyukseskan menyukseskan program kesehatan komunitas. komunitas. Selai Selain n pokj pokjaa yang yang bert bertang anggun gung g jawab jawab terha terhada dap p kese kesehat hatan an dalam dalam masya masyarak rakat at maka maka dibentuk sebuah organisasi karang taruna dimana anggotanya adalah para remaja yang mengkoordinasi semua kegiatan remaja di lingkungan tempat tinggalnya. Peran remaja masih sangat kurang di RW IV ini, tetapi pengembangan minat dan bakat perlu ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan aktivitas yang positif. Beberapa hal yang dapat menunjukkan menunjukkan kurangnya peran peran remaja tersebut tersebut seperti seperti masih ditemukannya ditemukannya remaja yang cangkrukan, merokok, dll. Sementara itu, masih ada kegiatan warga yang membut membutuhka uhkan n kontrib kontribusi usi dari remaja sepert sepertii kerjasa kerjasama ma dengan dengan kader kader KIA KB dalam dalam pembagian pembagian kapsul iodium dari puskesmas. puskesmas. Keaktifan Keaktifan pokja remaja dalam pelaksanaan pelaksanaan program program masih dirasa kurang, akibatnya banyak program program kesehatan kesehatan yang belum berjalan optimal. Hasil FGD ditemukan bahwa di wilayah RW IV sudah dibentuk karang taruna tetapi belum sepenuhnya bekerja secara optimal karena masing-masing anggota belum menget mengetahui ahui job descriptionnya description nya masi masing ng-m -masi asing. ng. Sedan Sedangka gkan n hasil hasil RRA RRA Rural (Rural Rapid Assessement Assessement ) dengan pengurus karang taruna RW IV menunjukkan bahwa kendala utama belum berjalannya program adalah dari segi financial. financial. Hal ini dapat dilihat dari data awal yang kelompok kumpulkan dari hasil FGD remaja yang dilakukan pada tanggal 15 Juni 2011, didapatkan bahwa kegiatan remaja (Karang Taruna), hampir di seluruh RT di RW IV tidak berjalan dengan baik. Kegiatan hanya dilakukan momental untuk peringatan hari besar nasional, nasional, tidak tidak memiliki memiliki program program rutin organisas organisasii dan pengurus pengurus yang aktif aktif jumlahnya jumlahnya terbata terbatas. s. Sebagian Sebagian besar besar terkenda terkendala la kesibuk kesibukan an masing masing-mas -masing ing SDM yang ada dalam dalam keanggotaan. keanggotaan. Pengurus karang taruna melakukan kegiatan masih terfokus pada pembuatan pembuatan acara besar tanpa memperhatikan kemampuan finansial / income.
Penggalangan dana
masih berasal dari uang kas karang taruna dan donatur. Melihat Melihat kondisi kondisi tersebu tersebut, t, maka maka diperlu diperlukan kan upaya upaya untuk untuk mengakt mengaktifka ifkan n kembali kembali program-prog program-program ram yang dulu pernah dilaksanakan dilaksanakan namun saat ini terhenti. terhenti. Upaya revitalisasi tersebut membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat. Keterlibatan kader
kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh, menyeluruh, sehingga masyarakat benar benar mampu dan mandiri mandiri dalam setiap upaya pelayanan pelayanan kesehatan dan keperawatan keperawatan yang diberikan (Effendi, 1998). Masyarakat diharapkan mampu menggali potensi internal dan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan komunitas. Untuk maksud tersebut, maka mahasiswa Praktik Profesi Keperawatan Komunitas yang saat ini berada di RW IV diharapkan mampu memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran untuk untuk memba membantu ntu masy masyara arakat kat dalam dalam mewu mewujud judkan kan revitalisasi pelayana pelayanan n kesehata kesehatan n komunitas.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.2.1 2.1
Tujuan Um Umum Setelah Setelah menyele menyelesaik saikan an Progra Program m Profes Profesii Kepera Keperawata watan n Komunit Komunitas, as, mahasis mahasiswa wa
mampu menerapkan menerapkan asuhan keperawatan keperawatan komunitas, komunitas, keluarga dan gerontik pada setiap area pelayanan keperawatan di masyarakat dengan pendekatan proses keperawatan dan pengorganisasia pengorganisasian n komunitas. komunitas.
1.2.2 2.2
Tujua juan Khusus usus Sete Setelah lah melak melakuka ukan n kegi kegiata atan n Profe Profesi si Kepe Kepera rawat watan an Keseh Kesehat atan an Komu Komunit nitas as di
Lingkungan RW IV Kelurahan Mulyorejo, mahasiswa mampu : 1.
Mener nerapkan pkan strateg ategii yang yang tepat dala alam me mengka ngkaji ji masalah kese keseha hattan re remaja
di RW 4. 2.
Melak elakuk ukaan pe penapis apisaan da data de denga ngan te tepat pat se sehing hingg ga di dihas hasilka ilkan n ana anallisi isis da data
yang sesuai dengan keperluan kesehatan remaja di RW 4. 3.
Menentukan diagnosa keperawata atan komunitas dan menetapkan prioritas
masalah keperawatan berdasarkan kriteria kesehatan remaja. 4.
Merencanak nakan tind tindaakan kep keperawatan bai baik dal dalam kel kelompok ker kerja rem remaja
maupun maupun masyara masyarakat kat sehingg sehinggaa individu individu/kel /keluarg uargaa dan masyara masyarakat kat mampu mampu mengenal mengenal masalah kesehatan yang terjadi. 5.
Menerapkan
pendidikan
kesehatan
yang
spesifik
dan
strategi
pengorganisasian pengorganisasian komunitas komunitas dalam mengadakan mengadakan perubahan serta peningkatan peningkatan kesehatan komunitas. 6.
Melak elakssanak anakaan pe perawatan atan ke kesehat hatan ko komunit nitas be berdas dasarka arkan n fak fakttor resiko
personal, personal, sosial dan dan lingkungan lingkungan dengan pendekatan pendekatan lintas lintas program program dan lintas lintas sektoral. sektoral. 7.
Mengkoordinasi
sumber-sumber
yang
ada
di
komunitas
untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dan kesehatan yang ada di komunitas. 8.
Melak elakssanak anakaan pri prinsi nsip-prinsi nsip kol kolabor aboraasi, ne negosias iasi dan dan kem kemitraan da dalam
masyarakat.
9.
Mener nerapkan pkan pr proses pe penel nelitian da dan pe penge ngetahua ahuan n pene penellitia itian n unt untuk me mence ncegah
penyakit dan meningkatkan meningkatkan kesehatan. kesehatan. 10. 10.
Mende endemo mons nstr tras asik ikan an kara karakt kter eris isti tik k peran peran prof profeesion sional al,, berf berfik ikir ir krit kritis is,, belaj belajar ar
mandiri dengan ketrampilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan di dalam komunitas. 11. 11.
Melak elaksa sana naka kan n eva evalu lusa sasi si has hasil tind tindak akan an kepe kepera rawa wata tan n yang yang tel telah dit diter erap apka kan n
sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan.
1.3
Manfaat Kesehatan Untuk Mahasiswa
1.
Dapat apat menga ngaplik plikas asiikan kan ko konse nsep ke kesehat hatan kom komu unit nitas secara ara ny nyata ke kepada ada
masyarakat 2.
Belajar jar me menja njadi mod modeel pr profe ofesiona ionall da dalam mener nerapka pkan as asuhan han ke keperawata atan
komunitas 3.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat. 4.
Meningkatkan ketrampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal. Untuk Masyarakat
1.
Menda endapa patk tkan an kese kesem mpata patan n selu seluas as-l -lua uasn snya ya untuk ntuk berp berper eran an akt aktif dala dalam m upay upayaa
peningkatan peningkatan kesehatan kesehatan dan pencegahan pencegahan penyakit. penyakit. 2.
Mend Mendap apat atka kan n kema kemamp mpua uan n untu untuk k meng mengen enal al,, meng menger erti ti dan dan meny menyad adar arii masa masala lah h
kese keseha hata tan n dan dan meng menget etah ahui ui cara cara peny penyel eles esai aian an masa masala lah h kese keseha hata tan n yang yang ada ada di masyarakat. 3.
Masy Masyar arak akat at meng menget etah ahui ui gam gamba bara ran n stat status us kese keseha hata tann nnya ya dan dan memp mempun unya yaii upaya upaya
peningkatan peningkatan status kesehatan tersebut tersebut.. Untuk Pendidikan
1.
Sala Salah h satu satu tola tolak k ukur ukur kebe keberh rhas asil ilan an Prog Progra ram m Stud Studii Ilmu Ilmu Kep Keper eraw awat atan an Faku Fakult ltas as
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya Program Profesi khususnya di bidang keperawatan komunitas. 2.
Seba Sebaga gaii sala salah h satu satu bah bahan an per perti timb mban anga gan n dala dalam m peng pengem emba bang ngan an mod model el pra prakt ktik ik
keperawatan komunitas selanjutnya. Untuk Profesi
1.
Upay Upayaa men menyia yiapka pkan n tena tenaga ga peraw perawat at yang yang prof profes esio ional nal,, berp berpote otensi nsi secar secaraa mand mandir irii
sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2.
Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi
mampu mengembangkannya. 3.
1.4
Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.
Ruang Lingkup
Dalam penulisan laporan ini kami memberikan asuhan keperawatan komunitas di RW IV Keluruhan Mulyorejo Kota Surabaya dalam masalah lingkungan dan kesehatan.
1.5
Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan metode pendekatan pada kader, keluarga, dan masyarakat melalui asuhan keperawatan profesional yang meliputi biologis, psikologis, sosial, dan kultural secara mandiri maupun kolaborasi lintas sektor.
1.6
Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan dimulai dengan pengkajian data keperawatan, hasil analisis data, penapisan masalah, penentuan prioritas diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan dan simpulan.
BAB 2 PENGKAJIAN KOMUNITAS
2.1. PENGERTIAN
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun, jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa dan bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka tetap dimasukkan ke dalam kelompok remaja. Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada diantara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis dan emosi. Untuk mendeskripsikan remaja dari waktu ke waktu memang berubah sesuai perkembangan zaman. Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri mendapatkan haid pertama semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi 12 tahun, demikian pula remaja pria. Kebanyakan orang menggolongkan remaja dari usia 12-24tahun dan beberapa literature yang menyebutkan 15-24 tahun. Hal yang terpenting adalah seseorang mengalami perubahan pesat dalam hidupnya di berbagai aspek.
2.2. PERKEMBANGAN SEKSUAL REMAJA
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan dewasa. Istilah ini menunjuk pada masa awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 tahun pada pria dan usia 12 tahun pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi antara satu budaya dengan budaya yang lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu di mana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka. Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas.
Aktivitas kelenjar pituitari pada masa ini berakibat dalam sekresi hormone yang meningkat dengan efek fisiologis yan tersebar luas. Hormone pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam rentan waktu sekitar 2 tahun. Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada wanita daripada pria, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual ditandai dengan datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Salah satunya adalah masalah gizi. Saat ini, usia mendapatkan menstruasi pertama (menarche) pada wanita adalah atau 9 tahun. Namun, pada umumnya pada usia 12 tahun. Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium yidak dibuahi oleh sperma dalam uterus. Sel telur tersebut menempel pada dinding uterus dan membentuk lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah, kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut uterus dan vagina dalam bentuk darah,yang biasanya terjadi antara 3 sampai 7 hari. Jarak antara satu siklus haid dengan siklus berikutnya tidak sama pada setiap wanita, adakalanya 21 hari ataubisa juga 35 hari. Pria memproduksi sperma setiap harinya. Sperma tidak selalu harus dikeluarkan, sperma yang tidk dikeluarkan akan diserap kembali oelh tubuh atau dikeluarkan melalui keringat, urine, dan feses. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami dan tidak disadari oleh remaja pria melalui mimpi basah. Hormon utama yang mengatur perubahan-perubahan ini adalah androgen (pada pria), dan hormon estrogen (pada wanita). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertranggung jawab atasa munculnya dorongan seksual. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tahu dengan adanya berbagai macam penyakit menular. Selain perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan fisik dan emosional. Perubahan emosional tercermin dalam sikap dan
tingkah laku sedagkan
perubahan perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga dan temanteman sekolahnya. 2.3 REMAJA DAN PENYAKIT MENULAR
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang dapat
ditularkan dari
seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual. Seseorang beresiko tinggi terkena PMS (salah satunya adalah HPV) bila melakukan hubungan seksual secara berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral, maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar akan menimbulkan penyakit yang serius bagi kesehatan reproduksi. Cara yang paling ampuh untuk mencegah terjadinya penyakit ini adalah tidak melakukan hubungan sebelum menikah bagi remaja. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kesehatan usai remaja perlu
ditingkatkan
melalui berbagai upaya pernyluhan kesehatan.Asuhan keperawatan
komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan rasional yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat. Penerapan ilmu dan asuhan keperawatan komunitas yang ada di masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan yang kita harapkan. Pelaksanaan kegiatan mahasiswa Praktik Profesi Keperawatan Komunitas di RW IV Kelurahan Mulyorejo Kota Surabaya selama 7 minggu dari tanggal 13 Juni sampai dengan 31 Juli 2011, dengan kegiatan sebagai berikut : Dari pengkajian di RW IV Kelurahan Mulyorejo Kota Surabaya selama 4 hari (1417 Juni 2011) didapatkan data hasil wawancara dan pengamatan melalui komponen Windshield Survey sebagai berikut : KOMPONEN WINDSHIELD SURVEY ELEMEN Perumahan dan Lingkungan (Daerah)
Lingkungan Terbuka
Batas
DESKRIPSI 1. Bangunan Mayoritas bangunan di RW IV terbuat dari tembok (permanen) namun status kepemilikan tanah masih sewa. 2. Arsitektur Bentuk rumah di wilayah RW IV hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Hampir semua lantainya terbuat dari tegel, rata-rata di setiap rumah terdapat jendela, namun sebagian besar pencahayaan remang dan jarak antar rumah saling berdekatan serta beberapa ada yang menjadi satu. 3. Halaman Sebagian besar rumah di RW IV tidak mempunyai halaman dan sebagian kecil memiliki halaman yang tidak seberapa luas dan digunakan sebagai teras dengan diberi beberapa tanaman. Luas Terdapat 4 lahan kosong di RT 1 bekas bangunan rumah gusuran galaxy ukuran 12x15m, 22x25m, 25x20m, 14x18m. Hampir semua lahan digunakan sebagai kandang dan ditanami banyak pohon seperti pohon pisang serta dijadikan tempat pembuangan sampah oleh sebagian besar warga. Di RT 2 Terdapat 2 lahan kosong, 1 bekas bangunan rumah gusuran galaxy ukuran 12x15m digunakan sebagai tempat sampah warga musiman dan banyak kayu-kayu yang dibiarkan berserakan, serta 1 petak tanah ukuran 7x15m yang digunakan sebagai tempat berdirinya menara sutet. Batas daerah RW IV Barat : Perumahan Dharmahusada Indah RW IX kelurahan Mulyorejo Utara : Perumahan Dharmahusada Indah RW IX kelurahan Mulyorejo Timur : Perumahan Dharmahusada Indah RW IX kelurahan Mulyorejo Selatan : Wilayah RT 12 kelurahan Manyar Sabrangan
Tingkat Sosial Ekonomi
Kebiasaan
Transportasi
Fasilitas Umum
1. Tingkat Sosial Masyarakat di RW IV mempunyai hubungan sosial yang baik antar tetangga, kegiatan pengajian mingguan yang diadakan oleh RW IV dapat berjalan dengan baik. Jarak masing-masing rumah sebagan besar saling berdekatan tetapi ada beberapa juga yang bersatu. 2. Tingkat Ekonomi Sebagian besar pekerjaan warga RW IV adalah buruh bangunan dan sebagian besar warga berada pada tingkat ekonomi menengah kebawah. 1. Lansia Sebagian besar lansia baik di RW IV menggunakan waktunya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan, merawat cucu dan bercengkrama dengan lansia lain. kegiatan pengajian rutin yang diadakan tiap hari rabu malam di Musholla untuk jama’ah perempuan dan hari ahad malam untuk jama’ah laki-laki di Balai RW 4. 2. Dewasa-tua Pada pagi dan sore hari sebagian warga RW IV bekerja. Dan pada malam hari warga mempunyai kegiatan rutin mengikuti pengajian di rumah secara bergilir (tiap 1 minggu sekali) yang terdiri dari pengajian bapak-bapak setiap hari ahad malam di Balai RW 4 serta pengajian ibu-ibu setiap hari Rabu malam di Musholla. Beberapa warga juga menggunakan waktunya untuk mengikuti kegiatan yang ada di daerahnya khususnya pengurus RT, kader, dan PKK. 3. Remaja Remaja di RW IV mempunyai kebiasaan berkumpul dengan teman (cangkrukan) dan bermain karambol dan sebagian kecil remaja adalah perokok 4. Anak-anak Baik di RW IV pada pagi hari mayoritas pergi ke sekolah, siang hari bermain dengan teman sebaya atau menonton televisi di rumah dan sore hari mayoritas mengikuti kegiatan keagamaan dengan mengaji (TPA). 1. Umumnya sebagian besar warga menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilisasi dengan menggunakan motor, mobil dan sepeda, selain itu juga beberapa warga menggunakan mobil angkutan umum, becak ataupun jalan kaki. 2. Situasi jalan yang masuk ke area warga RW IV sebagian besar paving blok dan sebagian kecil jalanan di aspal. 1. Kesehatan Terdapat PUSKESKEL dan PUSLING yang diadakan setiap 1 bulan sekali. 2. Sekolah Terdapat PAUD dan TK yang terletak dalam wilayah RT 1 3. Agama
Musholla dan TPA yang terletak dalam wilayah RT 2 4. Ekonomi Terdapat warung kelontong, pedagang keliling, dan warung makan yang menyebar diseluruh wilayah RW IV. 5. Agen-agen Air isi ulang, air mineral, LPG 6. Toko/Warung/pusat belanja Terdapat beberapa toko sembako, sayur mayur, dan warung makan. Pedagang keliling (bakso, roti, nasi goreng, siomay) dapat ditemui di jalan wilayah RW IV. Berdasarkan pengamatan dari penggunaan bahasa sehari-hari, mayoritas warga RW IV berasal dari suku Jawa. Mayoritas warga beragama Islam 1. Penyakit terbanyak yang terjadi di masyarakat selama 3 bulan terakhir adalah batuk pilek. Sedangkan pada lansia penyakit yang terbanyak diderita adalah Hipertensi dan reumatik. 2. Sebagian besar warga RW IV bila sakit mempunyai kebiasaan untuk berobat ke puskesmas Mulyorejo dan bidan praktek di wilayah Mulyorejo 3. Ada kegiatan posyandu balita yang diadakan setiap hari senin minggu ke 2 oleh bidan puskesmas mulyorejo dengan dibantu oleh IV kader dari RW IV. 4. Belum terdapat posyandu lansia dan senam lansia di wilayah RW IV. 1. Komunikasi: sebagian besar warga telah memiliki televise, radio (tape) dan menggunakan telepon (handphone), serta selebaran. 2. Informasi: warga mendapatkan informasi melalui speaker di Musholla
Suku bangsa
Agama Health and Morbidity
Media
2.4. CONTENT ANALYSE DATA HASIL PENGKAJIAN
1. POKJAKES REMAJA Daftar Pertanyaan Kesehatan Remaja
1.
Mengapa kegiatan remaja menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki di lingkungan masyarakat belum optimal?... (organisasi, seni, olah raga, keagamaan)
2.
Setelah kegiatan karang taruna berjalan kembali sejauh mana keterlibatan remaja dalam kegiatan karang taruna?
3.
Apakah setiap pengurus karang taruna mengetahui tugasnya masing-masing?
4.
Mengapa dalam kegiatan politik hanya bapak-bapaknya saja yang berperan dan remaja belum dilibatkan?... (terlibat parpol, pemilihan umum, pemilihan ketua RW, dll)
5.
Menurut saudara bagaimana kalau diadakan penyuluhan tentang bahaya merokok dan penggunaan narkoba sebagai upaya untuk mengurangi tindakan negatif remaja?
2. Data Remaja
Jumlah
Remaja di RW IV Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo Kota
Surabaya setelah dilakukan survey adalah sebanyak 94 remaja. 2.2.1 Usia Remaja No. 1 06 - 10 tahun 2 11 - 15 tahun 3 16 - 21 tahun
Jawaban
Frekwensi (f) Prosentase (%) 49 53 23 24 22 23 Total 94 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut : usia remaja
23%
6-10 tahun 53%
11-15 tahun 16-21 tahun
24%
Gambar 1. Diagram pie usia remaja di RW IV Berdasarkan diagram pie didapatkan hasil bahwa rata-rata remaja berusia antara 16-21 tahun yaitu 22%. 2.2.2 Pendidikan Remaja No. 1 2 3 4
Jawaban
Frekwensi (f) Prosentase (%) SD 48 51 SMP 25 27 SMA 16 17 PT 5 5 Total 94 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut :
pendidikan anak 5% 17%
51% 27%
SD SMP SMA PT
Gambar 2. Diagram Pie Pendidikan remaja di RW IV Berdasarkan diagram pie di dapatkan hasil bahwa sebagian besar pendidikan remaja di tingkat SD sebesar 51 % 2.2.3 Kegiatan Remaja di Luar Sekolah No Jawaban Frekwensi (f) Prosentase (%) 1 Karang Taruna 0 0 2 Keagamaan 37 36 3 Olah Raga 17 16 4 Tidak ada 50 48 Total 94 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut : Kegiatan diluar sekolah
36% 48% Keagamaan Karang Taruna 0% 16%
Olah raga Lain-lain
Gambar 3. Diagram Pie Kegiatan diluar sekolah remaja di RW IV
Berdasarkan diagram pie diatas didapatkan hasil bahwa sebagian besar (48 %) remaja tidak memiliki kegiatan di luar sekolah. Pada bidang olah raga 16%, keagamaan 36 % 2.2.4 Penggunaan Waktu Luang Remaja No. Jawaban 1 Musik/ TV 2 Olah raga 3 Rekreasi 4 Keagamaan
Frekwensi (f) 72 14 4 4
Prosentase (%) 76 16 4 4
Total 94 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011 Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut : penggunaan waktu luang anak
4%
4%
16% Musik/TV Olahraga Rekreasi Keagamaan 76%
Gambar 4. Diagram Pie Penggunaan waktu luang remaja di RW IV Berdasarkan Diagram pie diatas didapatkan hasil bahwa banyak remaja yang menggunakan waktu luangnya untuk menonton TV atau mendengarkan musik 76% dan untuk olah raga 16%.
2.2.5 Kebiasaan Negatif Remaja No. Jawaban Frekwensi (f) Prosentase (%) 1 Merokok 8 9 2 Alkohol 0 0 3 Narkoba 0 0 5 Yang tidak memiliki kebiasaan negative 86 91 Total 94 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut : kebiasaan anak
9%
0%
Merokok Alkohol Narkoba Lain-lain
91%
Gambar 5. Diagram Pie kebiasaan negatif remaja di RW IV
Berdasarkan diagram pie diatas didapatkan hasil bahwa sebagian besar remaja tidak memiliki kebiasaan negative (91%). Remaja yang mempunyai kebiasaan rokok sebesar 9
%, serta tidak ada yang memiliki kebiasaan minum alcohol dan narkoba.
2.2.6 Remaja yang sakit No. Jawaban Frekwensi (f) Prosentase (%) 1 Ada 9 10 2 Tidak 85 90 Total 94 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011
Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut : ada yang sakit
10%
ada tidak
90%
Gambar 6. Diagram Pie remaja yang sakit di RW IV Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa sebagian besar remaja (90%) tidak sakit di RW IV.
2.2.7 Sarana Berobat Untuk Remaja No. Jawaban Frekwensi (f) Prosentase (%) 1 Medis 9 100 2 Non medis 0 0 Total 9 100 Sumber data : Survey Mahasiswa PSIK Fakultas Keperawatan Unair 2011 Berdasarkan tabel diatas didapatkan diagram pie sebagai berikut : berobat kemana
0%
Medis Non mendis
100%
Gambar 7. Diagram Pie remaja sarana berobat remaja di RW IV
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa sebagian besar remaja yang sakit (100%) mengatakan bahwa berobat ke ahli medis.
3. Data Hasil FGD
Berdasarkan FGD yang dilakukan oleh POKJAKES remaja di RW IV pada tanggal 4 Mei 2011 maka didapatkan data sebagai berikut : NO. 1.
2.
3. 4.
5.
PERTANYAAN Mengapa kegiatan remaja menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki di lingkungan masyarakat belum optimal?... (organisasi, seni, olah raga, keagamaan) Setelah kegiatan karang taruna berjalan kembali sejauh mana keterlibatan remaja dalam kegiatan karang taruna?
Apakah setiap pengurus karang taruna mengetahui tugasnya masing-masing? Mengapa dalam kegiatan politik hanya bapak-bapaknya saja yang berperan dan remaja belum dilibatkan?... (terlibat parpol, pemilihan umum, pemilihan ketua RW, dll) Menurut saudara bagaimana kalau diadakan penyuluhan tentang bahaya merokok dan penggunaan narkoba sebagai upaya untuk mengurangi tindakan negatif remaja?
JAWABAN “Karena di RW IV ini kartarnya baru terbentuk jadi belum dikoordinasi dan kita juga terhambat dana mbak”
”Semua remaja yang ada di sini bergabung di kartar semua mbak kalau saat ngumpul yg ada waktu baru bisa datang” ”Tau mbak, kemarin juga sudah ada pembekalan dari teman-teman mbak” “Karena kartarnya juga baru dibentuk jadi selama ini masih dipegang bapak bapak”
”Iya tidak apa mbak. Sebisa mungkin diusahakan mengumpulkan massa”
BAB 3 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW IV KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA
Sebelum ditentukan diagnosa keperawatan komunitas, maka data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan pada tanggal 14-17 Juni 2011, datadata tersebut dianalisa untuk kemudian dilakukan penapisan untuk menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang akan ditindak lanjuti. 3.1 ANALISA DATA No
1.
DATA SUBJEKTIF
Remaja
di
RW
IV
DATA OBJEKTIF
mengatakan
bahwa
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa :
banyaknya sampah atau limbah organic atau orang yang mempunyai hewan peliharaan yang
lingkungan yang kurang bersih (DBD, ISPA, TB •
limbahnya tidak diolah sehingga membuat lingkungan
kurang
bersih
dan
dapat
menimbulkan penyakit.
Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat
Adanya
kandang-kandang
hewan Paru, dan Tifus di RW IV Kelurahan Mulyorejo)
peliharaan yang limbahnya tidak diolah. •
Adanya sampah yang tidak diolah padahal
b.d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat dari lingkungan kurang bersih
masih dapat diolah menjadi pupuk organik dan pupuk kandang.
Remaja di RW IV mengatakan bahwa adanya keinginan untuk membuat lingkungan bersih 8 tetapi masih bingung cara yang tepat untuk pengolahan limbah organic atau limbah dari 2.
hewan peliharaan. Remaja dan ketua RW IV mengatakan Jumlah remaja adalah sebanyak 96 orang, dengan •
Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan
bahwa jika ada setiap kegiatan warga, teknik Total Sampling didapatkan data berdasarkan
kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan
•
banyak remaja yang tidak aktif, atau antara lain :
lingkungan b.d rendahnya minat remaja tentang
cenderung di rumah.
•
Remaja merokok sebanyak 8 orang (9%)
kesehatan.
Remaja di RW 4 ingin sekali untuk
•
Remaja memiliki kegemaran dalam bidang
mengikuti Surabaya Grean and Clean. •
Remaja menyatakan bahwa tidak ada Pelayanan kesehatan yang khusus diberikan pada remaja
•
Remaja
tidak
olahraga (16%) •
Remaja yang mempunyai kebiasaan minum alkohol 0 orang (0%)
Hasil winshield Survey : pernah
mendapatkan
•
informasi tentang kesehatan dari RT/RW
•
Remaja di RW IV mempunyai kebiasaan berkumpul dengan teman (cangkrukan) dan bermain karambol dan sebagian kecil remaja adalah perokok. Lingkungan di RW 4 sebagian besar terdiri dari tanah kosong yang di fungsikan sebagai lahan pembuangan sampah dan lahan yag tidak terawat
3.2 PENAPISAN MASALAH
Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun penapisan tersebut dapat dilihat sebagai berikut: No
Diagnosa Keperawatan
1.
Potensial pemberdayaan potensi remaja di wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubungan dengan kegiatan yang positif
2.
Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan b.d rendahnya minat remaja tentang kesehatan.
.
A 4
B 5
C 3
D 4
E 2
5
3
2
3
2
Kriteria F G 4 5
4
5
H 5
I 2
J 2
K 3
L 3
4
3
2
4
2
Jumlah
Keterangan Keterangan kriteria: A. Sesuai dengan peran perawat komunitas B. Resiko terjadi C. Resiko parah D. Potensi untuk pendidikan kesehatan E. Interest untuk komunitas F. Kemungkinan diatasi G. Relevan dengan program H. Tersedianya tempat I. Tersedianya waktu J. Tersedianya dana K. Tersedianya fasilitas L. Tersedianya sumberdaya Keterangan pembobotan: sangat rendah rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi
3.3 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan skoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas di RT1-2 RW IV Kel.Mulyorejo adalah sebagai berikut: No Prioritas 1
2
Diagnosa keperawatan
Jumlah
Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan b.d rendahnya kesadaran remaja tentang kesehatan lingkungan. Potensial pemberdayaan potensi remaja di wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubungan dengan kegiatan yang positif
39 42
BAB 4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW IV KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA
Dari hasil analisa data, maka telah didapatkan diagnosa keperawatan komunitas sesuai prioritas. Dari diagnosa tersebut, kami melakukan perencanaan bersama dengan perangkat RT RW , tokoh masyarakat dan kelompok kerja kesehatan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2011. Adapun perencanaan yang akan kami laksanakan adalah sebagai berikut: Dx
Tujuan
Sasaran
Rencana
Strategi
PJ
Tgl
Tempat
Evaluasi Kriteria
Kegiatan
Resiko
S ete la h
terjadinya
tindakan
penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri
di lak uk an
Remaja di
keperawatan RW IV
diharapkan remaja RW
1. Kerja Bakti Bersih kampung
1. Menentukan
Lia
Retno 29
susunan acara
Sari,
S.
2. Mempersiapkan
Kep
IV tidak menunjukakan
tempat
penurunan
peralatan
pengetahuan
dan kesadaran terhadap kesehatan lingkungan.
2011
Mei
Lingkungan
1.
RW 4
Remaja
kegiatan
kerja
kerja bakti 2. Peserta antusias
bakti 2.
1. Peserta aktif mengikuti kegiatan
mengikuti
dan yang
Standar
Remaja
terhadap
diperlukan
secara
3. Mengundang
royong
kampungnya.
membersihkan
3. Peserta tidak
kampung
ada yang
remaja RW IV 4. Mengadakan acara Kerja bakti
3.
gotong
Remaja
membersihkan
meninggalkan
dan
memiliki
tempat saat
lingkungan
kesadaran
kegiatan
b.d rendahnya kesadaran
tentang
berlangsung
kesehatan
4. Jumlah peserta
lingkungannya.
yang hadir 100 %
4.
remaja
dapat
tentang
menjaga
kebersihan
kesehatan
dari remaja yang
Remaja
diundang
dan
kesehatan
lingkungan.
lingkungan sekitar
5.
Remaja lebih
antusias
dalam
kegiatan
menjaga kesehatan. 2. Penyuluhan
1.
me nent uka n Indra
tentang Sampah
susunan acara
dan Composter
2.
A, S.Kep
mempersiapkan
tempat
dan
peralatan yang
di
perlukan 3.
Eko
Mengundang
28 Mei
PUSKESKEL
2011
RW 4
1. Peserta aktif mengikuti kegiatan
1. Remaja mengikuti
penyuluhan
kegiatan
2. Peserta antusias
dengan antusias
terhadap
2. bayak
remaja penyuluhan
yang mengerti
composter
pembicara
tentang
3. Peserta tidak
4.
pembuatan
ada yang
Mengundang
peserta dari kartar
komposter
dan remaja RW 4
3. bayak yang
meninggalkan
remaja bertanya
tempat saat kegiatan
tentang
berlangsung
pemanfaatan
4. Jumlah peserta
sampah
yang hadir 80 %
4. K ara ng
ta ru na
saggup
dari remaja yang diundang
mengadakan praktek komposter setelah
Potensial
1.
pemberdaya an
potensi
remaja
di
wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubunga
Setelah dilakukan tindakan di
keperawatan
harapkan
remaja
dapat memberdayakan potensi yang dimilki.
Remaja
Pembentukan
RW IV
kader karang
data remaja dari
taruna di RW IV
1. Mengumpulkan
Indra
21Mei
Rumah bapak
Eko,S.Kep
2011
Rt 2
kerja
bakti 1.
1.
Para
terbentuknya
Remaja
masing-masing
kader
menyetujui
ketua RT
taruna di RW
pembentukan
IV
kembali struktur
dengan
2.
organisasi
penanggung
Para
jawab
terlihat
2. Berkoordinasi
RW
remaja untuk
menyiapkan
karang
remaja
karang taruna
aktif
dalam pembentukan
RW 2.
Para
pengurus dapat
n
ka der
dengan
ka rt ar
kader
remaja
kegiatan
karang
taruna.
dan mengadakan
3. Mempersiapkan
yang positif
tempat
kegiatan Karang
dan
Taruna RW
waktu
3.
pelaksanaan
melaksanakan
y ang
secara aktif
berpotensi menjadi
dalam kegiatan kader
Karang Taruna
karang taruna
Pembekalan
1.
Kader Karang Taruna
Rema
ja ikut serta dan
4. mengundang rema ja
melaksanakan
Mempersiapkan
RW IV
Erlinda
24 Mei
PUSKESKEL
susunan acara
Septavy,
2011
RW 4
2.
S.Kep
Mempersiapkan
1. Peserta aktif 1. Kader Antusias mengikuti kegiatan
tempat dan waktu
dalam pembekalan
acara.
2.
3.
y ang
ber ta ny a
modul dan materi
tentang
kegiatan pembekalan kader.
terkait
yang
pengorganisasian
dalam
kader.
taruna.
Mempersiapkan
Banyak
pembekalan
kader 2. Peserta antusias
dilakukan karang
terhadap
3. Peserta tidak ada yang meninggalkan
4.
Mengundang
Kader
Karang
tempat saat kegiatan
taruna yang sudah
berlangsung
terbentuk.
4. Jumlah peserta
5.
yang hadir 100 %
Mengadakan
pertemuan
dengan
dari remaja yang
para remaja umtuk
diundang
pembentukan
5.Remaja dapat
dan
pembekalan
menyusun
6.
program kerja
Menyajikan
materi tentang tugas
kegiatan karang
d an
taruna yang jelas
kew aj iba n
kader remaja
dan berkelanjutan.
BAB 5 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN ) DI RT 1-2, RW IV, KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA
Dalam kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas, keluarga, dan gerontik ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada perencanaan antara warga di RT 1-2, RW 4, Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya dengan mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya adalah sebagai berikut :
No. Diagnosa
Kegiatan
Waktu & Tempat
1. Potensial pemberdayaan potensi remaja di wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubungan dengan kegiatan yang positif
Pembentukan Struktur Karang Taruna RW 4
Sabtu, 21 Mei 2011 Di Rumah Bapak Bani RT 2, RW 4 Kelurahan Mulyorejo
2. Potensial pemberdayaan potensi remaja di wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubungan dengan kegiatan yang positif
Pembekalan Kader Karang Taruna RW 4
Peserta
Remaja RW IV yang ber jumlah 53 orang.
Pelaksana
Perangkat RW IV, Ketua RW, Pembina Kartar
.
Rabu, 25 Mei 2011
Remaja Karang Di PUSKESKEL RT 2 Taruna RW IV yang RW IV Kelurahan berjumlah 5 orang Mulyorejo .
Mahasiswa PSIK FKp Unair
Hambatan
1. Pengetahuan tentang Karang Taruna pada remaja RW 4 kurang sehingga para remaja kurang antusias terhadap proses pembentukan. 2. Terjadi kecurangan dalam pemilihan ketua karang taruna, yang ditandai dengan jumlah suara yang ada tidak sesuai dengan jumlah peserta yang hadir. 1. Susunan Acara tidak sesuai yang direncanakan, ditandai dengan para remaja bertanya ketika pembekalan selesai.
3. Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan b.d rendahnya kesadaran remaja tentang kesehatan lingkungan.
4. Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan b.d rendahnya kesadaran remaja tentang kesehatan lingkungan.
Penyuluhan tentang sampah dan Composter
Sabtu, 28 Mei 2011, Di PUSKESKEL RT 2 RW 4 Kelurahan Mulyorejo
Kerja bakti lapangan
Minggu, 29 Mei 2011, RT 2 Di lapangan RT 2 RW IV
Remaja RW IV Kelurahan Mulyorejo, berjumlah 13 orang
Mahasiswa PSIK FKp Unair
Mahasiswa PSIK FKp Remaja RW IV : 65 orang UNAIR Surabaya
1. Anggota karang taruna banyak yang telat datang dalam pelaksanaannya hingga mundur 30 menit dari jadwal awal pelaksanaan. 2. Anggota karang taruna kurang berminat untuk mendengarkan materi diskusi. 3. Jumlah peserta yang hadir 80% dari jumlah undangan yang hadir. 1. Acara mundur setengah jam dari waktu yang direncanakan 2. Kegiatan tidak sesuai dengan rencana awal, karena acara praktek pembuatan composter tidak dilaksankan, dikarenakan para remaja banyak yang kecapekan setelah kerja bakti.
BAB 6 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (PELAKSANAAN KEGIATAN ) DI RT 1-2, RW IV, KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA
Dalam kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas, keluarga, dan gerontik ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang dapat kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut : Diagnosa Keperawatan Komunitas 1. Potensial pemberdayaan potensi remaja di wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubungan dengan kegiatan yang positif
Strength
1. Antusiasme aparatur RW dalam membentuk karang taruna sangat tinggi
2. Telah di lakukan pembentukan struktur karang taruna yang dihadiri 53 remaja di RW IV
Weakness
1. Jumlah remaja yang hadir saat pembentukan karang taruna sebanyak 53 orang dari 96 remaja yang terdata.
2. Belum teerbentuk kader remaja untuk membentuk organisasi karang taruna di RW IV
Opportunity
Threathened
1. Ketua RW mendukung kegiatan remajadi RW IV
1. Sebagian besar remaja mengikuti keanggotaan karang taruna karena mendapat paksaan dari pembina. Karena apabila tidak mengikuti keanggotaan karang taruna, para remaja tidak dapat mengurus surat keterangan.
2. Aparatur RW telah menunjuk pembina untuk membimbing kegiatan remaja di RW IV
2. Tidak terdapat dana, karena karang taruna sebelumnya tidak berjalan sehingga anggaran dasar di RW IV belum bisa terbentuk.
Tindak Lanjut
1. Pembentukan kader karang taruna yang dilakukan oleh aparat RW.
2. Sosialisasi kegiatan karang taruna melalui ketua RW dan kegiatankegiatan kemasyarakatan.
3. Telah dilaksanakan pembekalan kader karang taruna tentang struktur organisasi, demam berdarah dan jumantik untuk peningkatan dan pemantapan organisasi karang taruna di RW IV
3. Antusiasme remaja dalam pembentukan kader remaja kurang karena remaja di RW IV di dominasi oleh remaja pada tahap awal (usia SMP dan SMA)
3. Kader remaja antusias terhadap kegiatan yang diadakan di RW IV
3. Karang taruna RW IV sudah tidak berjalan sekitar 10 tahun, sehingga para anggota karang taruna yang sekarang belum memiliki pandangan dan ide dalam menjalankan organisasi karang taruna tersebut.
3. Pembekalan kader karang taruna yang diberikan kepada para anggota karang taruna
4. Memberikan gambaran tentang kegiatan yang dapat dilakukan oleh karang taruna sebagai motivasi anggota karang taruna dalam mendapatkan dana awal untuk melakukan kegiatan. 2. Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan b.d rendahnya kesadaran remaja tentang kesehatan lingkungan.
1.
Banyak remaja yang sadar terhadap kebersihan lingkungan di RW IV. 2. Telha di lakukan penyuluhan tentang sampah dan komposter kepada
1.
Kegiatan hanya di ikuti sebagian remaja di wilayah RW IV.
2.
Keterbatasan sumber daya mahasiswa.
1. 1. Dalam melaksanakan Warga dan ketua RT kegiatan remja sebagian selalu antusias dan besar harus sangat mendukung mendapatkan paksaan terhadap adanya dulu dari pembina agar kegiatan yang datang dalam kegiatan. berhubungan dengan kebersihan lingkungan.
1.
Kader yang telah terbentuk perlu diberikan pendidikan kesehatan yang cukup dan berkesinambungan.
para remaja di RW IV
3.
4.
Dilakukan kegiatan kerja bakti untuk menggerakkan remaja di RW IV dalam membersihkan lingkungan di RW IV.
Sebagian besar kader sudah berperan aktif dalam kegiatan yang di lakukan di lingkungan RW IV.
2. Remaja antusias dan turut serta dalam membersihkan lingkungan. 3. Dinas Kebersihan Kota ikut berpartisipasi dalam bentuk jasa pengangkutan sampah.
2. Sebagian besar remaja masih menganggap kegiatan dalam karang taruna sebagai sebuah paksaan dari RW
2.
Perlu koordinasi yang lebih baik dengan kader dan para remaja di RW IV
BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Program A Angkatan 2006, merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsepkonsep perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah. Dalam praktik klinik keperawatan komunitas terdapat 3 kegiatan yang dilakukan, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas, praktik klinik keperawatan keluarga, dan praktik klinik di Puskesmas. Pelaksanaan ketiga praktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Dalam pelaksanaan proses praktik keperawatan komunitas terutama pada kelompok kerja di lingkungan kerja RW IV kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo di bagi menjadi 4 kelompok kerja besar untuk menangani setiap masalah yang timbul dalam proses pengkajian keperawatan, 4 pokja yang di bentuk antara lain, pokja KIA/KB, pokja anak usia ssekolah, pokja remaja dan pokja lansia. Berdasarkan pengkajian di RW IV diidentifikasi 2 diagnosa keperawatan untuk masalah keperawatan pada pokja remaja, yaitu : Potensial pemberdayaan potensi remaja di wilayah RW IV kelurahan Mulyorejo berhubungan dengan kegiatan yang positif, dan Resiko terjadinya penurunan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan b.d rendahnya minat remaja tentang kesehatan. Adapun kegiatan praktik profesi keperawatan komunitas yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah keperawatan yang di dapat pada pokja remaja antara lain : Pembentukan Struktur Karang Taruna RW 4, Pembekalan Kader Karang Taruna RW 4, Penyuluhan tentang sampah dan Composter , serta Kerja bakti lapangan di lingkungan RW IV. Kegiatan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkattkan kembali antusiasme remaja serta partisipasi remaja dalam kegiatan yang di lakukan di wilayahnya. Dalam melaksanakan segala kegiatan tersebut, kelompok kerja remaja di bantu oleh beberapa instansi terkait untuk menunjang pelaksanaan program kerja tersebut, antara lain : aparatur RW IV dalam kegiatan pembentukan karang taruna, kader karang taruna dari Manyar Sabrangan dalam kegiatan penyuluhan tentang sampah dan composter serta pihak Dinas Kebersihan Kota dalam kegiatan kerja bakti.
Secara umum, praktik profesi keperawataan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama dengan kader pokjakes RW IV Kelurahan Mulyorejo
Kecamatan Mulyorejo, aparat RW IV serta pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan, dapat dikatakan berhasil, hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan kader kelompok kerja kesehatan tentang kebutuhan kesehatannya, perubahan perilaku kesehatannya,
peningkatan
penggunaan
sarana
Puskesmas
untuk
pelayanan
kesehatannya dan antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya, hal ini di motori oleh aparat warga RW IV Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo sebagai penanggung jawab tertinggi.
7.2 Saran Adapun saran-saran yang ingin Kami sampaikan kepada beberapa pihak adalah : Untuk Mahasiswa 1. Untuk optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya pembinaan dan
bimbingan yang intensif pra terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-konsep keperawatan komunitas sendiri. 2. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal tentang konsep keperawatan komunitas,keluarga dan gerontik sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik klinik keperawatan komunitas. 3. Mahasiswa
diharapkan
mempunyai
konsep
yang
lebih
matang
tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan, sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik klinik di masyarakat Untuk Kader 1. Mengoptimalkan program-program yang telah terbentuk dan berjalan. 2. Untuk optimalisasi persiapan warga terhadap program kegiatan Puskesmas. 3. Kerja sama antar kader, Puskesmas, Dinas Kesehatan atau pun lembaga sosial sehingga kegiatan yang bermanfaat bagi warga dapat tercapai. 4. Kader diharapkan lebih sigap dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat Untuk Puskesmas 1. Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya kerjasama dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas untuk mahasiswa maupun Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di masyarakat. 2. Diharapkan program PHN dari Puskesmas dapat dilaksanakan secara optimal sehingga pembinaan kesehatan dari berbagai segi dapat mencapai tujuan. 3. Diharapkan lebih tanggap memfasilitasi kebutuhan kesehatan masyarakat karena Puskesmas merupakan sarana rujukan pertama dalam kesehatan