Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Jl. Sanggrahan Meruya Utara, Kota Jakarta Barat merupakan jalan yang berada di samping Tol Kebon Jeruk dan cukup sempit. Jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang menghubungkan menghubungkan antara Kota Jakarta Barat dengan Ciledug dan merupakan salah satu jalan yang padat lalu lintas.. Sepajang jalan tersebut terdapat berbagai gedung baik restoran maupun perkantoran. Meskipun pada pagi hari jalan dibuat one way pada way pada pagi hari namun kemacetan tidak dapat dihindari. Akibat dari kemacetan dijalan tersebut, seringkali para pengguna kendaran baik motor maupun mobil menyalakan klakson yang akan menyebabkan kebisingan. Salah satu sektor lingkungan yang ikut terkena dampak kebisingan yakni sekolah. Masalah kebisingan karena lalulintas yang padat di daerah perkotaan menyebabkan sulitnya untuk mendapatkan lokasi sekolah yang tenang. Akibatnya bangunan pendidikan yang berdekatan dengan jalan raya yang sangat rawan bising dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa di dalam ruang kelas (Halil et al , 2015). Apabila tingkat kebisingan di sekolah telah melampaui batas, maka kondisi lingkungannya tidak lagi kondusif sehingga dapat berdampak pada kenyamanan belajar. Oleh sebab itu sekolah yang terletak dekat jalan dengan lalu lintas padat tentu memerlukan tindakan lebih untuk mengurangi tingkat kebisingan yang berasal dari luar, khususnya dari lalu lintas agar tercipta kondisi eksternal
yang
kondusif.
Dengan
demikian,
proses
pembelajaran
tetap
berlangsung nyaman meskipun letak sekolah tersebut dekat kawasan lalu lintas padat. Dari latar belakang tersebut, penulis ingin melalukakan analisis tingkat kebisingan lalu lintas pada Jalan Sanggrahan Meruya Utara terhadap kegiatan di SMA 112 Jakarta Barat.
1.2
Maksud dan Tujuan
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
1
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
Maksud dari pelaksanaan Penelitian ini adalah sebagai syarat tugas mata kuliah Pengendalian Kebisingan di Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan. Tujuan dari Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat kebisingan lalu lintas di Jalan Sanggragan Meruya Utara, Jakarta Barat. 2. Untuk mengidentifikasi sumber dan jenis kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat. 3. Untuk menganalisis dampak kebisingan lalu lintas terhadap kegiatan di SMA 112 Jakarta Barat. 4. Untuk menentukan cara pengendalian dan pencegahan kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat.
1.3
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup kegiatan Penelitian secara umum yang akan dilakukan meliputi : 1. Mengumpulkan data mengenai jumlah kendaraan, jenis kendaraan yang melewati ruas Jalan Sanggrahan Meruya Utara, kondisi lingungan sekitar dan fasilitas-fasilitas lainnya yang menunjang dalam pembuatan laporan 2. Meninjau sumber dan jenis kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat. 3. Menganalisis tingkat kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat 4. Melakukan pencegahan dan pengendalian kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat. 5. Penyelesaian laporan Penelitian.
1.4
Waktu dan Pelaksanaan PKP
Penelitian ini dilaksanakan di SMA 112 Jakarta Barat berlokasi di Jalan Raya Sanggrahan Meruya Utara. Penelitian ini dilakukan mulai pukul 07.30 – 12.30 selama 5 hari pada hari sekolah.
1.5
Metodologi
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
2
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
Dalam keseluruhan pelaksanaan penelitian ini, terdapat beberapa metode yang digunakan, yaitu :
Metode Observasi Metode ini adalah termasuk metode pengumpulan data, cara yang dilakukan adalah melaksanakan pengamatan secara langsung pada lokasi pelaksanaan Penelitian
Metode Wawancara ( Interview) Metode wawancara adalah metode pengumpulan data informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung pada staf yang berwenang atau berkaitan langsung pada lokasi pelaksanaan Penelitian
Studi Literatur Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data sekunder yang mencakup jurnal, makalah, laporan penelitian terdahulu, website dan data pendukung lainnya dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan obyek studi
1.6
Sistematika Penulisan
Laporan Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan
Dalam bab ini terbagi atas latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, waktu dan pelaksanaan Penelitian, metodologi serta sistematika penulisan.
BAB II Gambaran Umum SMA 112 Jakarta Barat
Dalam bab ini menjelaskan tentang profil sekolah secara umum yang mencakup informasi umum sekolah, lokasi,bagunan sekolah, serta kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.
BAB III Tinjauan Pustaka
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
3
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
Dalam bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan obyek studi selama pelaksanaan Penelitian yang berdasarkan teori (dari buku teks atau dari hasil penelitian baik jurnal dan laporan hasil penelitian yang lain). Bahasan dalam bab ini mencakup pengertian kebisingan, jenis-jenis kebisingan, sumber kebisingan, cara pencegahan dan pengendalian kebisingan dan peraturan yang mengatur tingkat kebisingan.
BAB IV Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Dalam bab ini menjelaskan tentang penerapan dan kondisi eksisting pengukuran tingkat kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat, yang mencakup pedoman pengukuran tingkat kebisingan , baku mutu tingkat kebisingan sekolah, sumber dan jenis kebisingan, serta evaluasi terhadap kondisi eksisting tingkat kebisingan di sekolah berdasarkan peraturan yang berlaku.
BAB V Penutup
Dalam bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari laporan Penelitian Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintasdi Jalan Sanggarahan Meruya Utara terhadap SMA 112 Jakarta Barat
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
4
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
BAB II GAMBARAN UMUM SMA 112 JAKARTA BARAT 2.1
Informasi Umum Sekolah
Gambar 2.1.1 Gedung SMA 112 Jakarta Barat
Nama Sekolah
: SMA 112 Jakarta Barat
Status Kepemilikan
: Pemerintah Pusat
Tanggal berdiri
: 5 September 1991
Luas Area
: 5.140 m2
Jumlah Lantai
: 2 Lantai
Jam Sekolah
: Pukul 06.30 – 15.30 selama 5 hari ( Senin – Jum’at)
Alamat
: Jalan Sanggrahan Meruya Utara Jakarta Barat RT.10/RW.5, Meruya Utara, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11620 Phone:(021) 5850695
Email
2.2
:
[email protected]
Lokasi Perusahaan
Lokasi SMA 112 Jakrta Barat berada di Jalan samping Tol Kebon Jeeruk, tepatnya di Jalan Sanggrahan Meruya Utara Jakarta Barat. SMA 112
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
5
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
Jakarta Barat berada pada belokan jalan yang sering kali terjadi kemacetan lalu lintas.
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
6
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1.Definisi
Kebisingan adalah bentuk suara yang tidak diinginkan atau bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya (Suratmo, 2002). Suara tersebut tidak diinginkan karena mengganggu pembicaraan dan telinga manusia, yang dapat merusak pendengaran atau kenyamanan manusia, kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konsep ruang dan waktu sehingga menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia (Sasongko, dkk, 2000). Jenis kebisingan yang bersumber dari lalu lintas jalan raya umumnya termasuk fluctuating noise, kecuali pada saat kepadatan lalu lintas yang rendah dan pada waktu tertentu dilewati oleh kendaraan berat, dimana jenis kebisingan 7 seperti ini termasuk intermitten noise seperti kebisingan yang ditimbulkan oleh kereta api.
3.2. Sumber dan Jenis
Menurut Suma’mur (1995) sumber bising utama dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok, yaitu : a. Bising interior, berasal dari manusia, alat rumah tangga, atau mesin-mesin gedung, misalnya radio, televisi, bantingan pintu, kipas angin, komputer, pembuka kaleng, pengkilap lantai, dan pengkondisi udara. b. Bising
eksterior,
berasal
dari
kendaraan,
mesin-mesin
diesel,
transportasi.Dari kedua sumber bising tersebut di atas, tingkat bising yang sangat tinggi diproduksi dalam beberapa bangunan industri oleh proses pabrik atau produksi. Tingkat bunyi sumber-sumber bising tertentu, yang diukur dengan meter tingkat bunyi. Kebisingan menurut Suma’mur (1995) dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
7
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
a. Kebisingan yang kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas (steady state, wide band noise), misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar, dan lain-lain. b. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi sempit (steady state, narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dan lain-lai n. c. Kebisingan terputus-putus (intermitten), misalnya lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara. d. Kebisingan impulsive (impact or impulsive noise), seperti pukulan, tembakan atau meriam, ledakan, dan lain-lain.
3.3.Dampak
Menurut Buchari (2007), Pengaruh kebisingan terhadap manusia tergantung pada karakteristik fisik, waktu berlangsung dan waktu kejadian, ada beberapa gangguan yang diakibatkan oleh kebisingan diantaranya : a. Gangguan Pendengaran Pendengaran manusia merupakan salah satu indera yang berhubungan dengan komunikasi audio/suara. Alat pendengaran yang berbentuk telinga berfungsi sebagai fonoreseptor yang mampu merespon tanpa menimbulkan rasa sakit.Sensitifitas pendengaran pada manusia yang dikaitkan dengan suara paling lemah yang masih dapat didengar disebut ambang pendengaran, sedangkan suara yang paling tinggi yang masih dapat didengar tanpa menimbulkan rasa sakit disebut ambang rasa sakit. Kerusakan pendengaran (dalam bentuk ketulian) merupakan penurunan sensitifitas yang berlangsung secara terus-menerus. b. Gangguan Kesehatan Kebisingan berpotensi untuk mengganggu kesehatan manusia apabila manusia terpapar aras suara dalam suatu perioda yang lama dan terusmenerus. Aras suara 75 dB untuk 8 jam kerja per hari jika hanya terpapar satu hari saja pengaruhnya tidak signifikan terhadap kesehatan, tetapi apabila berlangsung setiap hari, maka suatu saat akan melewati
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
8
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
suatu batas dimana paparan kebisingan tersebut akan menyebabkan hilangnya pendengaran seseorang (tuli).
3.4. Peraturan yang Mengatur
Dalam Pengukuran Tingkat Kebisingan Lalu Lintas menggunakan Sound Level Meter, baku mutu yang digunakan adalah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.
3.5. Upaya Pengendalian
a. Pengurangan kebisingan pada sumbernya Hal ini bisa dilakukan dengan menempelkan alat peredam suara pada alat yang bersangkutan. Pada waktu sekarang penelitian dan perencanaan yang disertai teknologi modern, mesin-mesin baru yang mutakhir tidak lagi banyak menimbulkan kebisingan. Suara yang ditimbulkan juga suda tidak lagi mengganggu dan membahayakan lingkungan. b. Penembatan penghalang pada jalan transmisi Usaha ini dilakukan dengan jalan mengadakan isolasi ruangan atau alatalat penyebab kebisingan dengan jalan menempatkan bahan-bahan yang mampu menyerap suara sehingga suaara-suara yang keluar
tidak lagi
merupakan gangguan bagi ligkungan. c. Pemakaian sumbat atau tutup telinga Cara ini terutama dianjurkan kepaa orang yang berada di sekitar sumber kebisingan yang tidak dapat dikendalikan, seperti ledakan. Alat penyumbat telinga ini bisa mengurangi intensitas kebisingan kurang lebih 24 dB. d. Selain itu, bagi orang yang bekerja di ruangan dengan kebisingan di atas 100 dB diharuskan memakai tutup telinga.
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
9
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1.Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode penumpulan data, maka penelitian ini bersifat observasional komperatif, yaitu penelitian yang melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian dengan pengukuran tinkat kebisingan di SMA 112 Jakrta Barat . Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi cross sectional yaitu penelii melakukan pengamatan dan pengukuran dalam jangka waktu tertentu.
4.2. Alat yang digunakan
Penelitian analisis kebisingan di SMA 112 Jakarta Barat menggunakan Alat Sound Level Meter Dekko SL-130, Stoptwatch, dan Tripot. Ada 3 variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu : a. bising lalu lintas yang diterima di sekolah b. kenyamanan siswa selama melakukan pembelajaran di sekolah c. arus lalu lintas di sekitar sekolah.
4.3. Desain Penelitian
Penelitian analisis Kebisingan di Jalan Sanggrahan Meruya Utara di SMA 112 Jakarta Barat dilakukan dilakukan setiap 5 detik selama 10 menit pada 5 hari sekolah yaitu hari Senin – Jum’at pada pukul 07.30 – 12.30 Pengukuran arus kendaraan dilakukan menggunakan counter dan stopwatch.
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
10
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
Tahapan – tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar berikut:
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
1.Observasi lokasi sampling 2.Penentuan lokasi sampling 3.Persiapan alat sampling
1.
Pengukuran kebisingan kereta api 2. Pengumpulan data sekunder 3. Pelaksanaan kuisioner
1.
Pengolahan Data
Tingkat kebisingan kereta api 2. Pengolahan data primer 3. Pengolahan data sekunder 4. Pengolahan data kuisioner
Analisis Data
Simpulan dan Saran
4.4. Cara Pengukuran
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan, dijelaskan bahwa pengukuran dengan mencatat data setiap 5 detik selama 10 menit. Waktu pengukuran dilakukan selama aktivitas 24 jam pada siang hari , yaitu tingkat aktivitas paling tinggi selama 16 jam pada seng waktu 06.00-22.00 WIB dan aktivitas malam hari pada selang 22.00-06.00. Namun dalam penelitian ini hanya dilakukan pada pukul 07.30 – 12.30 karena pengukuran hanya dilakukan pada jam sekolah. Setiap pengukuran harus mewakili selang waktu tertentu dengan menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang hari dan paling sedikit 3 waktu pengukuran pada malam hari.
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
11
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
Untuk menghitung tingkat kebisingan, dapat dihitung menggunakan rumus:
1. Leq 1 menit
Leq 1 menit = 10 Log
1 10, x ⋯ 1 0, x × 5 dBA 60
Leq = tingkat kebisingan dari kebisiangan yang berubah-ubah dB (A) L1 = tingkat kebisingan pada 5 detik pertama dB(A) L12 = tingkat kebisingan pada 60 detik dB (A)
2. Leq 10 menit
Leq = 10 Log
1 10, x ⋯ 1 0, x × 1 dBA 10
Leq = tingkat kebisingan dari kebisiangan yang berubah-ubah dB (A) L1 = tingkat kebisingan pada 1 menit pertama dB(A) L10 = tingkat kebisingan pada 10 menit dB (A)
3. L siang hari
Ls = 10 Log
1 T . 10, x ⋯ T . 10, x dBA 16
Keterangan : Ls = Leq selama siang hari (dB(A)) L1-4 = Leq 10 mneit jam ke- dB (A) T1 = jam pada saat L1 (jam)
4. L malam hari
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
12
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
1 LM = 10 Log T . 10, x ⋯ T7 . 10, x 7 dBA 8 Ls = Leq selama siang hari (dB(A)) L5-7 = Leq 10 mneit jam ke- dB (A) T5 = jam pada saat L5 (jam)
5. L siang malam
LSM = 10 Log
1 (16.10, x 8.10, x + ) dBA 24
Keterangan : Ls = Leq selama siang hari (dB(A)) L5-7 = Leq 10 mneit jam ke- dB (A) T5 = jam pada saat L5 (jam)
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
13
Draft Laporan Penelitian || Pengendalian Kebisingan
DAFTAR PUSTAKA
Doelle, L.L. 1972. Akustik Lingkungan. Jakarta:Penerbit Erlangga. Ikron, Djaja, M., dan Wulandari, R. 2007. Pengaruh Kebisingan Lalulintas Jalan terhadap Gangguan Kesehatan Prikologis Anak SDN Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta. Jurnal Makara Kesehatan. Vol 11 No. 1 : (32-37). Juni 2007. ISSN: 2356-3656 Kolcaba, K. 2003. Comfort Theory and Practice: A Vision for Holistic Health Care and Research. New York: Spinger Publishing Company. Maknun, J., Hananto, S., dan Busono, T. 2009. Pengaruh Kebisingan Lalulintas terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar (Studi Kasus pada Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung). Jurnal Ilmiah Arsitektur T.E.R.A.S . Vol. 9 No. 2: (1-12), Desember 2009. ISSN: 1412-0135 Magrab, E. B, 1995. Environmental Noise Control , John Wiley Sons. Inc. Washington. D.C. Morlok, E. K. 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta:Erlangga Shaheen, E.I. 1992. Technology of Environment Pollution Control: Second Edition. USA: Penwell Publishing Company. Wardhana, W.A. 1999. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset. Wilson, C.E. 1989. Noise Control . New York: Harper and Row Publisher.
Septyn Anggun Lestari || 082001500054
14