I.
A.
PEMBAHASAN
Drum Drying Drum drying adalah suatu alat yang terdiri dari tabung silinder berrongga dan dipasang
horizontal yang digunakan untuk mengeringkan suatu bahan pangan/agroindustri. Drum drying terbuat dari besi cor bermutu tinggi atau stainless steel. Diameter drum umumnya berkisar khas dari 0.5 – 6 m dan panjang antara 1 – 6 m (sesuai skala produksi). Prinsip kerja dari Drum drying ialah uap sampai suhu 200oC akan memanaskan permukaan bagian dalam drum. Bahan/material yang seragam diletakan dalam lapisan tipis (0,5 – 2 mm) ke luar drum permukaan. Waktu tinggal produk pada drum berkisar antara beberapa detik sampai puluhan detik untuk mencapai kadar air akhir kurang dari 5%. Konsumsi energi dalam pengering drum berkisar antara 1,1 kg uap per kg air yang diuapkan dan 1,6 kg uap per kg air menguap, sesuai dengan efisiensi energi sekitar 60% – 90%. Dalam kondisi ideal, kapasitas penguapan maksimum pengering drum dapat mencapai 80 kg H2O/hr m2. Pengering drum dapat menghasilkan produk pada tingkat antara 5 kg hr-1 m-2 dan 5 kg hr-1 m-2, tergantung pada jenis makanan, kadar air awal dan akhir, serta kondisi operasional lainnya. Tujuan Tujuan utama utama dari pengeringan pengeringan Drum drying drying adalah adalah memecah memecah struktur granula pati solubility) produk dan penyerapan air (water absorption absorption) sehingga meningkatkan daya larut ( solubility
dalam air dingin pada pasta dari pati (Luqman,2012). Ada beberapa macam drum dryer, dryer, yaitu Single Drum Dryer, Double Drum Drum Dryer, Twin Drum Dryer, dan Vacuum Drum Dryer. Single Drum Dryer digunakan untuk mengubah cairan kental kental atau pasta menjadi menjadi bubuk, bubuk, flakes, flakes, atau lembaran lembaran.. Bahan yang akan dikeringkan dikeringkan biasanya dengan dengan diper dipercik cikkan kan,, dengan dengan roll roll atau atau dicelu dicelup. p. Sering Sering diguna digunakan kan untuk untuk penger pengering ingan an serea sereal, l, makanan bayi, pati pregelatinisasi, pulp buah-buahan, pasta dan sayuran. Double drum dyer memiliki dua drum yang berputar terhadap satu sama lain pada bagian atas. Gap antara dua drum akan mengontrol ketebalan lapisan bahan yang diletakan pada permukaan drum. Sama seperti single single drum dryer, dryer, double drum dryer juga sering digunakan digunakan untuk sayur dan buah-buaha buah-buahan. n. Misalnya pasta tomat. Twin Drum Dryer hampir sama dengan double drum dryer, twin drum dryer juga terdiri dari dua drum yang berputar saling berlawanan arah pada bagian atasnya. Untuk drum dryer jenis ini biasanya digunakan untuk menghasilkan bahan atau produk berupa butiran atau debu, misalnya susu bubuk, deterjen, spent yeast . Vacuum drum dryer prinsipnya sama dengan drum dryer, hanya saja drum tertutup dalam ruang kedap udara atau vakum. Drum dryer jenis ini digunakan untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas dan bisa untuk proses yang membutuhk membutuhkan an kondisi kondisi steril. steril. Misalnya, Misalnya, karbon karbon aktif, aktif, aspirin, aspirin, apple pomace, calcium calcium alginate alginate (Rahman,2012).
Gambar 1. Drum drying. (Sumber: www.huaxiadrying.com)
2.1
Aplikasi Drum Drying Pengeringan dengan drum ( Drum Drying ) secara luas digunakan dalam pengeringan di
industri pangan untuk berbagai jenis produk makanan berpati, makanan bayi, maltodekstrin, suspensi dan pasta dengan viskositas tinggi (heavy pastes), dan dikenal sebagai metode pengeringan yang paling hemat energi untuk jenis produk tersebut. Karena terpapar pada suhu tinggi hanya dalam beberapa detik, drum drying sangat sesuai untuk kebanyakan produk yang sifatnya sensitif terhadap panas. Pengering drum dikembangkan pada awal tahun 1900-an dan hampir digunakan pada semua bahan makanan cair sebelum penggunaan pengeringan semprot. Saat ini pengering drum digunakan dalam industri makanan untuk mengeringkan berbagai produk seperti produk susu, makanan bayi, sereal, buah dan sayur, pure kentang, dan pati masak (Mahadi,2007). Keuntungan penggunaan drum dryer antara lain: produk yang dihasilkan memiliki porositas yang baik sehingga sifat rehidrasi tinggi; bisa digunakan untuk makanan kering yang sangat kental, seperti pasta dan pati gelatinized atau dimasak, yang tidak dapat mudah dikeringkan dengan metode lain; efisiensi/hemat energi (penggunaan panas yang ekonomis) dan kecepatan yang tinggi; produk/hasil yang diperoleh lebih bersih dan higienis; mudah untuk mengoperasikan, memelihara dan murah; fleksibel dan cocok untuk beberapa pengeringan tapi dalam jumlah kecil; dapat memperbaiki daya cerna; serta mengawetkan bahan pangan, karena menggunakan suhu tinggi sehingga dapat membunuh mikroorganisme. Selain keuntungan, Drum drying juga memiliki kelemahan. Kelemahan Drum drying diantaranya : tidak cocok untuk produk yang tidak dapat membentuk film (lapisan tipis) yang bagus, khusus produk yang mengandung kadar gula tinggi seperti tomat pure tidak mudah dipisahkan dari drum karena thermoplasticity dari suhu bahan, Throughput (kecepatan hasil pengeringan per satuan waktu) relatif rendah dibandingkan
dengan spray drying, biaya tinggi untuk perubahan permukaan drum karena presisi mesin sangat dibutuhkan, kemungkinan panas produk dapat memberikan rasa ‘masak’ dan pudarnya warna karena kontak langsung dengan suhu tinggi di permukaan drum, tidak dapat memproses bahan/material yang mengandung garam tinggi (asin) atau bersifat korosif karena berpotensi terjadi lubang pada permukaan drum, luas kontak permukaan bahan dengan udara lebih rendah dibandingkan dengan jenis pengeringan lainnya seperti spray drying atau fluidized bed drying.
2.2
Komponen-kompoen drum driying Tiga komponen utama dari Drum dryer adalah : tangki, drum, dan pisau skrap. Tangki
berfungsi sebagai tempat produk yang akan dikeringkan. Produk yang akan dikeringkan ditampung dan dikumpulkan di tempat ini. Bentuk tangki dibuat sedemikian rupa agar semua produk dapat dikeringkan dengan sempurna. Drum berfungsi sebagai alat pengering dimana ditempatkan uap panas ke dalam drum . Drum mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat dimasukan uap panas ke dalamnya. Saat drum berputar maka proses pengeringan yang dilakukan pada drum ini merupakan proses pengeringan lapis batas dimana produk akan bersinggungan dengan permukaan panas dan menempel pada drum sehingga dapat terangkut mengikuti putaran drum. Selama pengangkutan ini kandungan air dalam produk akan menguap sehingga saat drum berputar menyelesaikan siklus putarnya produk telah mencapai kadar air yang diinginkan. Putaran Drum dan panas uap yang dimasukkan diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan produk dengan kadar air yang ditetapkan. Pisau skrap berfungsi untuk memisahkan
produk yang telah kering. Produk yang diinginkan dan masih menempel di drum dipisahkan dan ditampung ke dalam tangki keluaran. Proses pemisahan ini dilah-ukan dengan sebuah pisau skrap yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memisahkan produk dari drum dengan sempurna (Devahastin,2001).
Gambar 2. Komponen Drum drying. (Sumber: www.springerimages.com)
2.3
Kendala-kendala pada proses pengringnan drum drying Kendala yang timbul dalam proses pengeringan menggunakan Drum drying diantaranya :
terjadi fluktuasi kadar air dan ketebalan bahan; akumulasi noncondensable gas dalam tabung yang mempengaruhi keseragaman pengeringan; dan suhu permukaan drum mungkin berbeda-beda sepanjang drum.
II.
A.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Pengeringan sangat diperlukan untuk mengeringkan bahan-bahan agroindustri terutama
produk makanan yang berpati. pengeringan tersebut akan lebih efisien dengan menggunakan alat Drum drying dibandingkan pengeringan biasa. Drum drying merupakan alat yang sesuai terutama
untuk mengeringkan produk yang mengandung pati, karena dapat memecah granula pati sehingga dapat meningkatkan daya larut produk.
B.
Saran Harapannya praktikum dapat merata penjelasannya, dalam arti praktikan dibagi beberapa
kelompok, lalu bergiliran mendengarkan penjelasan, karena jika sekaligus sangat tidak efisien (sebagian susah mendengarkan karena terhalang oleh yang berada di paling depan)
Daftar Pustaka Rahman. 2012. Drum Dryer. [terhubung berkala] http://bajangkaranggenteng.wordpress.com / 2012/03/01/drum-dryer/ (diakses pada 24-03-2013) Luqman. 2012. Drum drying. [terhubung berkala] http://agungluqman-online.blogspot.com / 2012/02/drum-drying.html (diakses pada 24-03-2013) Devahastin, S. 2001. Pengeringan Industrial . Bogor: IPB Press. Mahadi, 2007. Model Sistim dan Analisa Pengering Produk Makanan. Medan: USU.