ELEKTROFORESIS GEL AGAROSA
Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten
: Saefullah Habibi : B1J0008010 : VI :3 : Zakiyyah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MOLEKULER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2011
I. PEND PENDAH AHU ULUAN LUAN A. Latar Latar Belakan Belakang g
DNA DNA memil memiliki iki stru struktu kturr pilin pilinan an utas utas gand gandaa yang yang anti antipar paral alel el deng dengan an kompo komponen nen-ko -kompo mponen nennya nya,, yaitu yaitu gula gula pentos pentosaa (deoks (deoksirib iribosa osa), ), gugus gugus fosfat, fosfat, dan pasangan pasangan basa. Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur cincinganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. DNA dapat diisolasi, baik dari sel hewan, manusia, maupun pada tumbuha tumbuhan. n. Metode standar yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi dan memurnikan fragmen DNA adalah elektroforesis gel agarosa. Hasil dari berbagai manipulasi DNA dan analisis DNA dapat dimonitor melalui proses elektroforesis yang yang meru merupak pakan an suatu suatu tekn teknik ik pemis pemisah ahan an seny senyaw awaa yang yang berm bermua uatan tan deng dengan an meletakkannya pada suatu medan listrik. Separasi material elektroforesis didasarkan pada perbedaan perbedaan dalam muatan molekul, molekul, ukuran ukuran molekul, molekul, atau kombinasi kombinasi antara keduanya. Karena elektroforesis merupakan pergerakan dari molekul bermuatan listrik pada medan arus listrik maka molekul bermuatan negatif akan bergerak ke elektroda bermuatan positif (kutub positif) dan molekul bermuatan positif akan bermigrasi bermigrasi ke arah arah kutub kutub negatif. negatif. Elektroforesis Elektroforesis digunakan untuk mengamati mengamati hasil amplifikasi dari DNA. DNA. Hasil Hasil elekt elektrof rofor ores esis is yang yang terli terlihat hat adal adalah ah terbe terbent ntuk ukny nyaa band yang band yang merupa merupakan kan fragmen fragmen DNA DNA hasil hasil amplifi amplifikas kasii dan menunj menunjukk ukkan an potong potongan-p an-poto otonga ngan n jumlah jumlah pasangan pasangan basanya. basanya. Elektroforesis Elektroforesis digunakan digunakan dengan dengan tujuan untuk mengetahui mengetahui ukura ukuran n dan dan bentu bentuk k suat suatu u partik partikel el baik baik DNA, DNA, RNA RNA dan protein protein.. Selai Selain n itu, itu, elektro elektrofore foresis sis juga juga diguna digunakan kan untuk untuk fraksio fraksionas nasii yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk meng mengis isol olas asii
masi masing ng-m -mas asin ing g
komp kompon onen en
dari dari
camp campur uran anny nya, a,
memp mempel elaj ajar arii
fitogenetika, kekerabatan dan mempelajari penyakit yang diturunkan. Elektroforesis dalam bidang genetika, digunakan untuk mengetahui ukuran dan jumlah basa yang dikandung suatu sekuen DNA tertentu.
Elektroforesis gel agarosa adalah metode pemisahan molekul DNA dan RNA menurut muatan, ukuran dan bentuk. Teknik ini sederhana, cepat terbentuk, dan mampu memisahkan campuran potongan DNA sesuai dengan ukurannya secara akur akurat at,, diba diband ndin ing g deng dengan an dens densit itas as grad gradie ient nt sent sentri rifu fuga gasi si.. Saat Saat arus arus list listri rik k diapli diaplika kasi sika kan n pada pada gel, gel, mole moleku kull berm bermuat uatan an nega negatif tif akan akan berpi berpind ndah ah menu menuju ju elektroda positif. Metode elekroforesis telah digunakan dan dikembangkan didalam teknik analisa untuk penelitian di bidang biologi dan genetika. Metode tersebut berkembang berkembang sangat pesat sekali di zaman kemajuan kemajuan teknologi, teknologi, disebabkan disebabkan karena pengerjaannya pengerjaannya sangat sangat sederhana dan sangat mudah. mudah. Di dalam ilmu biologi biologi maupun biologi biologi molekuler, molekuler, metode metode elektrorofesis elektrorofesis banyak digunakan digunakan untuk taksonomi, taksonomi, sistematik dan genetik dari hewan ataupun tumbuhan.
B. Tu Tuju juan an
Prak Prakti tiku kum m kali kali ini ini bert bertuj ujua uan n untu untuk k meli meliha hatt cara cara kerj kerjaa dan dan prin prinsi sip p elektroforesis gel agarosa.
II. MATER MATERII DAN METO METODE DE A. Mater Materii
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini meliputi Gelas ukur 1000 ml, Labu erlenmeyer 50 ml, Mikropipet beserta tip, Sarung tangan, Kertas parafilm, Seperangkat alat elektroforesis, UV transiluminator dan Kamera (Foto digital). Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini meliputi DNA produk PCR (DNA No. 9), DNA marka (DNA λ yang dipotong dengan Hind III), Hind III), Agarosa, Larutan Larutan buffer TAE TAE 1X (tris-ba (tris-base, se, asam asam asetat asetat glacial glacial dan EDTA EDTA), ), Akuade Akuades, s, Loadi Loading ng dye dye ( Bromophenol Bromophenol blue, xylene cyalol ) dan Larutan Larutan Etidium Etidium Bromid (EtBr).
B. Metode
1. 10 ml larutan larutan buffer buffer TAE 0,2M 0,2M + 500 mL akuades akuades dihom dihomoge ogenka nkan n (larutan (larutan 500 mL TAE 1x). 2. Gel agaros agarosaa 0,2 g + TAE hingg hinggaa 20 ml (agarosa (agarosa 1%), dididih dididihkan kan hingg hinggaa larut sempurna. 3. Disi Disiap apka kan n baki baki elek elektr trof ofor ores esis is dan dan dile dileta takk kkan an selo seloti tip p dise diseti tiap ap ujun ujung g baki baki elektroforesis. 4. Sisir Sisir elektr elektrofo ofore resis sis dipas dipasang ang di salah salah satu satu ujun ujung g baki baki deng dengan an posi posisi si hamp hampir ir menyentuh dasar baki. 5. Dituang larutan agarosa agarosa 60°C 60°C ke dalam dalam baki elektrofor elektroforesis esis dan dibiarkan dibiarkan hingga hingga larutan berubah menjadi gel yang padat. 6. Sisir Sisir diambi diambill dengan dengan hati-hat hati-hatii kemud kemudian ian selotip selotip dilepask dilepaskan an dari ujung-uju ujung-ujung ng baki. 7. Baki Baki yang telah berisi berisi gel agarosa agarosa dimasuka dimasukan n ke dalam dalam tangki tangki elektro elektrofore foresis sis yang telah diisa dengan dengan larutan buffer TAE 1x (dipastikan bahwa gel terendam seluruhnya dalam TAE). 8. Disiapkan Disiapkan kertas kertas parafilm, parafilm, dimasukkan dimasukkan 10µL sampel sampel DNA DNA dan 2µL loading loading dye dye 6x ke dalam sumuran gel dengan cara mencampurkan kedua bahan tersebut terlebih dahulu secara merata pada kertas parafilm. 9. Elektroforesis Elektroforesis dinyalakan, dinyalakan, diatur voltase voltase dan waktunya waktunya (70 (70 V, V, 35’), 35’), dirunning. dirunning. 10. Hasil running diangkat menggunakan menggunakan sarung tangan, gel agarosa dimasukkan ke dalam EtBr selama 2 menit kemudian dipindahkan ke aquades selama 1’. 11. Gel dikeluarkan kemudian divisualisasikan divisualisasikan pada U UV V transiluminator.
12. Didokumenta Didokumentasikan sikan dengan dengan kamera.
III. HASIL HASIL DAN DAN PEMBAHA PEMBAHASAN SAN A. Hasil
Gambar 1. Visualisasi DNA Hasil Elektroforesis
B. Pemb Pembah ahas asan an
Berdasarkan hasil visualisasi DNA setelah dielektroforesis diperoleh bahwa pita DNA marka tidak muncul, muncul, sedangkan sedangkan DNA sampel sampel menghasilkan menghasilkan pita-pita DNA. DNA. Hal Hal terse tersebu butt dapat dapat terja terjadi di karen karenaa DNA DNA mark markaa terde terdenat natur uras asii sebe sebelu lum m dielek dielektro trofor fores esis, is, peny penyim impan panan an DNA DNA marka marka sete setelah lah sele selesai sai digu digunak nakan an tidak tidak disim disimpa pan n kemb kembal alii pada pada lemari lemari pend pending ingin. in. Menu Menuru rutt Stand Standfie field ld et al. (1996), kemu kemung ngki kina nan n terja terjadin dinya ya kega kegaga galan lan terse tersebu butt karen karenaa DNA DNA telah telah meng mengala alami mi depolarisasi. Perlu diperhatikan bahwa pemberian arus listrik pada gel agarosa tidak boleh sembaranga sembarangan n karena jika terlalu besar dapat mengakibatkan mengakibatkan panas yang akan merubah bentuk pita DNA. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan pita-pita DNA tidak terbetuk seperti seharusnya, diantaranya adalah DNA dimasukan dalam sumur sumur dengan tidak hati-hati sehingga DNA hilang karena larut, perendaman perendaman yang terlalu lama pada TBE 1X dengan alat elektroforesis maka DNA gagal berada di gel agarosa. DNA terus menembus gel tersebut hingga keluar dari gel. Akibatnya tidak ada satu pun garis cahaya yang muncul pada gel. Waktu yang paling optimal dalam elektroforesis yang sebenarnya adalah 30 – 50 menit dengan menggunakan arus 50 mA. Pita-pit Pita-pitaa DNA DNA yang yang terbent terbentuk uk seharu seharusny snyaa terdiri terdiri atas 4 pita yaitu, yaitu, open open circular, linear, circular dan supercoiled. Setiap DNA tersebut mempunyai bentuk berbeda-beda berbeda-beda
sehingga sehingga
kecepatan kecepatan
migrasinyapu migrasinyapun n
berbeda. berbeda.
Hal
tersebut tersebut
meny menyeb ebab abka kan n letak letak DNA DNA terse tersebu butt beru berurut rutan an sesu sesuai ai deng dengan an kece kecepat patan an laju laju migrasinya (Sambrook & Russel 2001). Menuru Menurutt Pratiwi Pratiwi (2001 (2001), ), elektro elektrofore foresis sis merupa merupakan kan proses proses bergerak bergeraknya nya molekul bermuatan pada suatu medan listrik. Kecepatan molekul yang bergerak pada medan listrik tergantung tergantung pada muatan, muatan, bentuk dan ukuran. ukuran. Klug and
Cummings Cummings (1994) menambahkan menambahkan bahwa elektroforesis elektroforesis adalah suatu teknik yang mengu mengukur kur laju perpind perpindahan ahan atau perger pergerakan akan partike partikel-par l-partike tikell bermua bermuatan tan dalam dalam suatu suatu medan medan listrik. listrik. Prinsi Prinsip p kerja kerja dari elektro elektrofore foresis sis berdas berdasarka arkan n perger pergerakan akan partikel-partikel partikel-partikel bermuatan bermuatan negatif negatif (anion), dalam dalam hal tersebut tersebut DNA, DNA, yang bergerak bergerak menuju kutub positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anode). Elektroforesis Elektroforesis DNA merupakan merupakan teknik untuk memisahkan memisahkan sampel sampel DNA berdasarkan berdasarkan atas ukuran ukuran (berat molekul) molekul) dan struktur struktur fisik molekulnya. molekulnya. Gel yang biasa digunakan digunakan antara lain gel agarosa. Elektroforesis Elektroforesis gel agarosa dapat dilakukan untuk memisahkan sampel DNA dengan ukuran dari beberapa ratus hingga 20.000 pasang basa (pb). Prinsip dasar tekhnik tekhnik elektroforesis elektroforesis ini adalah DNA, RNA, atau protein dapat dipisahkan dipisahkan oleh medan listrik. Elektroforesis Elektroforesis gel biasanya biasanya dilakukan dilakukan untuk untuk tujuan tujuan analisis analisis,, namun namun dapat dapat pula pula diguna digunakan kan sebaga sebagaii tekhnik tekhnik prepara preparatif tif (Standfield 1996). Menurut Rachmaniar (1998), agarosa merupakan polimer dari 3,6-AnhidroL-galak L-galaktos tosaa dengan dengan b-d-ga b-d-galakt laktosa osa,, yang yang memilik memilikii kompon komponen en netral netral atau tidak tidak bermuatan. bermuatan. Agarosa Agarosa merupakan merupakan polisakarida polisakarida yang diekstrak diekstrak dari rumput laut, rumput laut yang digunakan yaitu Evchema spinosum spinosum atau bisa juga dari jenis golong golongan an Phaeph Phaephyco ycophy phyta. ta. Agaros Agarosaa akan akan memben membentuk tuk gel padat padat jika dilarutk dilarutkan an dengan pemanasan pada konsentrasi antara 0,5% dan 2%. Agarosa yang digunakan untuk untuk elektro elektrofore foresis sis lebih lebih murni murni bila bila diband dibanding ingkan kan denga denga agar agar yang yang digunak digunakan an untuk untuk kultur kultur bakter bakteri. i. Agaros Agarosaa akan membentu membentuk k pori pori yang besar sesuai sesuai dengan dengan konsentrasi agarosa. Sambrook and Russel (2001), menambahkan bahwa gel ini mengandung larutan buffer Tris Aset Asetat at EDTA EDTA (TAE) yang dapat memberikan resolusi terbaik untu untuk k DNA. DNA. Gel Gel agar agaros osaa memp mempun unya yaii
laju laju pemi pemisa saha han n lebi lebih h cepa cepat, t, dapa dapatt
memisahkan fragmen DNA antara 100 bp–50 kb tergantung dari konsentrasi gel agarosa yang digunakan, medan gerak biasanya horizontal. Fungsi Fungsi dari masing-masing masing-masing alat dan bahan yang digunakan digunakan pada praktikum praktikum elektroforesis adalah: 1. Sarung Sarung tangan, tangan, digunaka digunakan n untuk menceg mencegah ah keringat keringat dari tangan tangan pada medium medium karena keringat mengandung DNAase dan melindungi toksik dari EtBr. Selama
pengerjaan pengerjaan harus mengenakan mengenakan sarung tangan dan berbicara berbicara sesedikit sesedikit mungkin mungkin (Faatih, 2009). 2. Mikrop Mikropipet ipet,, digunakan digunakan untuk untuk menga mengambi mbill sampel sampel DNA. 3. Transiluminator Transiluminator,, digunakan digunakan untuk untuk mengvisu mengvisualisasi alisasi DNA DNA yang sudah dirunning dirunning.. 4. Kertas Kertas parafilm, parafilm, digunaka digunakan n untuk untuk mencampu mencampurr atau mengho menghomog mogenk enkan an sampel sampel DNA dengan loading dye. dye. 5. Sisir elektroda, elektroda, digunak digunakan an untuk untuk membuat membuat sumur sumur untuk melekatkan melekatkan DNA. DNA. 6. EtBr, EtBr, digunaka digunakan n sebagai sebagai pewarna pewarna yang menyisip menyisip pada pada pasang basa basa yang akan menunjukan posisi fragmen-fragmen dengan ukuran berbeda. 7. Loading Loading dye, dye, digunakan sebagai sebagai pemberat pemberat ( Bromophenol Bromophenol blue sebagai penanda jalannya elektroforesis, elektroforesis, xylene cyalol seba sebaga gaii
pena penand ndaa awal awal jala jalann nnya ya
elektroforesis. 8. Larutan buffer TAE TAE 1X (tris-base (tris-base sebagai sebagai penyeimbang penyeimbang pH, asam asam asetat asetat glasial sebagai elektrolit dan EDTA, digunakan untuk menginaktifkan enzim perusak DNA yaitu DNAase). 9. Agarosa, Agarosa, digunaka digunakan n untuk untuk memadatk memadatkan an dan dan mengvisu mengvisualisasi alisasi DNA. DNA. 10. Seperangkat Seperangkat elektroforesis, elektroforesis, sebagai sebagai alat untuk elektrofores elektroforesis is DNA dengan 70 V selama 35 menit. Fachiyah (2006) pun mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi Elektroforesis migration rate selama DNA bergerak menembus gel agarosa, sebagai berikut: berikut: 1. Ukur Ukuran an mole moleku kull DNA DNA Molekul yang lebih besar akan bergerak lebih lambat, missal DNA linier lebih cepat dibanding DNA sirkuler. Jarak migrasi molekul DNA pada gel adalah laju terbalik proporsional log-10 dari jumlah pasangan basa. 2. Kons Konsen entra trasi si gel gel aga agaro rosa sa Fragmen DNA yang bervariasi ukuran molekulnya akan berberak sesuai deng dengan an kons konsen entr tras asii dari dari gel gel agar agaros osaa yang yang digu diguna naka kan. n. Rumu Rumusn snya ya adal adalah ah:: logµ logµ=logµο =logµο-Kr -Kr T dimana µο adala adalah h free free electr electrop opho hores resis is mobi mobilit lity, y, Kr adala adalah h retardation retardation coefficient, coefficient, dan
T
adalah gel konsentrasi serta µ adalah electrophoretic electrophoretic
mobility DNA. Tabel 1. konsentrasi gel agarosa dan ukuran molekul DNA
No
Konsentrasi Konsentrasi Gel Gel
Effisiensi range Pemisahan
Agarosa (%) 0.3 0.6 0.7 0.9 1.2 1.5 2.0
pada DNA DNA linier linier (kb) 60-5 20-1 10-0.8 7-0.5 6-0.4 4-0.2 3-0.1
1 2 3 4 5 6 7 3. Konf Konfo ormas rmasii DN DNA
Laju Laju migrasi migrasi juga juga tergantu tergantung ng pada pada bentuk bentuk/ko /konfor nformas masii DNA, DNA, kita tahu bahwa ada 3 macam macam bentuk bentuk DNA DNA yaitu yaitu super-helix super-helix circular circular (I), circular-ope circular-opened ned (II), dan linier (III). Meskipun Meskipun ketiga bentuk itu mempunyai mempunyai berat yang sama tetapi laju migrasi pada gel elektroforesis berbeda. Perbedaan laju migrasi ini karena: •
Konsentrasi gel agarosa
•
Kekuatan arus listrik dan ionik buffer yang digunakan
•
Densitas kembaran superheliks pada bentuk I
•
Pada beberapa kondisi bentuk I lebih cepat dibanding bentuk III
•
Terga Tergantu ntung ng juga juga kenai kenaika kan n kuant kuantita itass EtBr EtBr:: kons konsen entra trasi si EtBr EtBr meni mening ngka kat, t, pengikatan pengikatan DNA meningkat meningkat pula sehingga sehingga mobilitas mobilitas meningkat meningkat tajam, contoh untuk bentuk I
•
Konsentrasi EtBr kritis antara 0.1µ 0.1 µg/ml-0.5µ g/ml-0.5µl/mg. Semakin padat gel agarosanya maka akan semakin lambat laju migrasinya
dan semakin basar berat molekul molekul DNA maka laju migrasinya migrasinya pun semakin semakin lambat. Berdas Berdasarka arkan n ukuran, ukuran, semakin semakin berat berat moleku molekull DNA DNA maka maka semakin semakin lambat lambat laju migrasinya, begitu juga sebaliknya. Menurut Pramono (2011), berdasarkan struktur molekulnya, DNA yang paling cepat lajunya adalah DNA bentuk covalently closed circular (CCC) disusul oleh bentuk linier, dan yang paling lambat adalah bentuk open circular ( circular (OC).
4. Pengg Penggunaa unaan n Voltag Voltagee dan arah arah dari bidan bidang g elektri elektriss Volta Voltage ge rend rendah ah meny menyeb ebabk abkan an laju laju migras migrasii DNA DNA linier linier prop propor orsi sion onal. al. ± 5v/cm. Arah dari bidang Idealnya untuk DNA ± 2kb pada gel agarosa agarosa bergerak bergerak ± elektris elektris konstan konstanss untuk untuk DNA DNA 50-10 50-100k 0kb b berger bergerak ak dengan dengan laju yang yang sama, sama, akan berubah berubah secara secara periodik periodik sesuai sesuai kecepatan kecepatan pergerakan pergerakan DNA DNA akan akan berubah berubah juga. juga.
5. Kompos Komposisi isi basa basa DNA DNA atau atau temp temperat erature ure Baik Baik komp kompos osisi isi basa basa maup maupun un temp temper eratu ature re tidak tidak begi begitu tu berpe berpeng ngaru aruh, h, mobilitas DNA stabil pada temp. 4-30 4-30°°C dan elektroforesis gel agarosa dilakukan pada suhu suhu kamar kamar 6. Kebe Keberad radaan aan pewa pewarn rnaa DNA DNA Iintercalating Iintercalating agent Ethidium Ethidium bromide bromide (EtBr) adalah pewarna pewarna fluoresen fluoresen untuk deteksi asam nukleat, EtBr ini akan mengikat pada sela-sela pasangan basa DNA. EtBr dapat mengurangi mobilitas DNA linier sampai 15%. Hanya sedikit DNA ± 1ng dapat dideteksi secara langsung dengan cara gel diletakkan pada media UV-transillumi UV-transilluminator. nator. EtBr dapat digunakan untuk mendeteksi single- atau doublestranded asam nukleat (DNA atau RNA). Meskipun, affinity dari EtBr-dye ini untuk single-stranded asam nukleat relative rendah dan pendaran fluorensen minimum.
III.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimp impulan lan
Berdas Berdasark arkan an hasil hasil dan pembah pembahasa asan, n, dapat dapat diambi diambill kesimpu kesimpulan lan sebaga sebagaii berikut: berikut: 1. Prinsip Prinsip kerja kerja elektrof elektrofore oresis sis adalah adalah memisa memisahka hkan n moleku molekul-mo l-molek lekul ul bermua bermuatan tan listrik berdasarkan atas ukuran (berat molekul) dan muatan listriknya. 2. DNA bermuata bermuatan n negatif negatif sehingga sehingga DNA DNA akan akan bergera bergerak k menuju menuju kutub positif positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anode). 3. Semakin Semakin padat gel agarosa agarosa dan berat molekul molekul DNA maka akan semakin semakin lambat lambat laju migrasinya.
B. Saran
Pelaksanaan praktikum lebih bekerja secara aseptis dan teliti. Penggunaan sampel sampel DNA DNA yang yang digunak digunakan an lebih lebih diperhat diperhatikan ikan agar agar tidak tidak terjadi terjadi denatur denaturasi. asi. Selanjutnya dalam pelaksanaan praktikum tidak hanya demo dalam penggunaan alat agar semua praktikan dapat mengetahui secara detail penggunaan alat.
DAFTAR REFERENSI
Faatih, M. 2009. 2009. Isolasi dan Digesti DNA Kromosom. Kromosom. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 10(1):61 – 67. Fatchiy Fatchiyah. ah. 2006. 2006. Ele Elect ctro rofo fore resi siss Migra igrati tio on Rate. te. Labo Labora rato tori rium um Sent Sentra rall Biol Biolog ogii Molekuler & Seluler Universitas Brawijaya Malang, Malang. Klug, W. S. & M. R. Cummings. 1994. Concepts of genetics. genetics. 4th ed. Prentice Hall, Englewood cliffs. Pramon Pramono, o, H. 2011. 2011. Bahan Bahan Ajar Biolog Biologii Moleku Molekuler. ler. Fakulta Fakultass Biolog Biologii Unsoed Unsoed,, Purwokerto. Pratiwi, R. 2001. Mengenal Metode Elektroforesis. Oseana. Volume XXVI. Nomor 1. Balitbang Biologi Laut, Puslitbang Osenologi LIPI, Jakarta. Rachmaniar. 1998. Pemisahan Agarosa dari Polisakarida Agar. Buku Produk Alam Laut I. Puslit Oseanografi LIPI, Jakarta.
Sambrook, Sambrook, J., Russel Russel D. W. 2001. 2001. Ed. Molecular Molecular Cloning: Cloning: A Laboratory Laboratory Manual Manual 3rd Ed . Cold Spring Harbor Laboratory Press, New York. Stanfie Stanfield, ld, W. D., Jaime Jaime S. C., Raul Raul J. C. 1996. 1996. Molecular Molecular and Cell Biology. Biology. Mc Graw-Hill, New York.