Di era globalisasi seperti saat ini, eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki bangsa tersebut. Dibutuhkan karakter bangsa yang kuat agar bangsa tersebut mampu bersaing di tengah derasnya arus globalisasi. Karakter suatu bangsa akan menentukan kemajuan maupun kemunduran bangsa tersebut. Karakter bangsa yang kuat dapat diperoleh dari kualitas karakter yang tinggi dari masyarakat. Kualitas karakter masyarakat yang baik akan menumbuhkan keinginan kuat untuk meningkatkan kualitas bangsa. Upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk masyarakat dengan kualitas karakter yang baik yaitu melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan
suatu
pembelajaran
pengetahuan,
keterampilan,
dan
kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan ditempuh untuk menghasilkan sumber daya da ya manusia yang berkualitas. Namun dalam penerapannya tujuan pendidikan sebenarnya tidak hanya dituntunt untuk membentuk masyarakat menjadi cerdas. Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas, dan spiritual). Oleh karena itu dalam suatu pendidikan perlu ditanamkan suatu pendidikan karakter pada masyarakat untuk membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan taat akan nilai-nilai yang ada. Tujuan dari pendidikan karakter yaitu mengembangkan potensi afektif anak didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Selain itu juga untuk mengembangkan kebiasaan k ebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal, dan tradisi budaya bangsa Indonesia yang religius. Dalam persaingan global, pendidikan menjadi salah satu kunci sebagai modal membangun sumber daya manusia yang kompetitif. Membekali anak Indonesia dengan pendidikan karakter bertujuan agar nantinya bisa beradaptasi dengan lingkungan global yang dinamis dan beragam. Apabila pendidikan di Indonesia mampu membekali siswa dengan pengetahuan serta keterampilan yang memadai, maka akan memiliki rasa percaya diri serta motivasi tinggi untuk mampu bersaing secara global. Memajukan pendidikan bagi anak agar bisa bersaing dalam era ke depan tidak hanya dengan mengubah kurikulum dan melengkapi sarana dan prasarana saja, melainkan juga memperhatikan pembangunan SDM, khususnya membangun karakter anak bangsa. Individu baru bisa dikatakan berkarakter apabila dirinya sudah mampu melaksanakan segala keputusan yang diambilnya dengan pertimbangan moral.
Pendidikan karakter mencakup keluarga, dan masyarakat. Sekolah, sebagai tempat anak untuk menghabiskan waktu dan guru sebagai panutan di sekolah. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan telah mengembangkan delapan belas (18) nilai dalam pendidikan karakter bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang berkarakter. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan formal di Indonesia harus mempersiapkan pendidikan berkarakter dalam proses pendidikannya. 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut menu rut Kementerian Pendidikan yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Nilai religius sebagai dasar dari nilai-nilai yang ada pada pendidikan karakter. Jika anak didik telah menerapkan nilai religius yang baik makan mereka akan paham akan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dan tau akan akibat yang akan ditimbulkan bila melanggar norma-norma tersebut. Sehingga nilai religius menjadi tombak pendidikan karakter masyarakat. Selanjutnya perilaku jujur harus ditanamkan pada anak sejak dini sebab dengan berprilaku jujur akan menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Sikap toleransi sangat penting agar anak dapat menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Sikap disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri dan demokratis sangat penting ditumbuhkan pada anak. Disiplin perlu ditegakkan agar anak mampu menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Selain itu menanamkan perilaku yang mampu bekerja keras sangat penting agar mereka dapat menunjukkan upaya dengan sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Berfikir kreatif sangat diperlukan apalagi ditengah tantangan global seperti saat ini untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Ide-ide kreatif menjadi hal yang sangat penting saat ini dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, dimana inovasi-inovasi baru sangat diperlukan d iperlukan untuk mampu bertahan dan bahkan bersaing dalam dunia global. Jika kita tidak berfikir maju dan kreatif maka ma ka akan tertinggal dari negara-negara lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sikap sikap mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Kemandirian akan membuat suatu bangsa tidak begitu saja tergantung dengan negara lain. Dengan kemandirian, suatu negara harus memiliki ciri khas tertentu yang dapat membedakannya
dengan negara lain. Oleh karena itu penting untuk menanamkan sikap-sikap tersebut pada generasi muda bangsa agar bangsa ini mampu mengimbangi bangsa-bangsa lain yang telah maju. Hal lainnya yang terdapat pada pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan global yaitu demokratis untuk membentuk cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu yang dibentuk pada karakter anak bangsa bertujuan agar mereka mampu mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Dengan tumbuhnya rasa ingin tahu yang tinggi akan menimbulkan keinginan untuk mencari sesuatunya yang lebih dari hal yang telah mereka ketahui atau miliki sehingga akan menambah wawasan. Semangat kebangsaan akan membentuk cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Hal ini juga berhubungan dengan sikap cinta Tanah Air untuk membentu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Generasi muda juga harus memiliki sikap menghargai prestasi untuk mendorong dirinya menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Sikap bersahabat/komunikatif, akan mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Perilaku cinta damai, bertujuan untuk mendorong anak menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Kebiasaan gemar membaca dengan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan akan memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap peduli lingkungan, agar mereka selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap peduli sosial merupakan sikap yang perlu ditanamkan agar mereka selalu ingat memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Hal yang tak kalah pentinya yaitu tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.