ETIKA PEMBANGUNAN
“Dunia sedang menderita. Wajahnya begitu pucat dan suram. Manusia kontemporer tengah terjerat dalam jejaring pelik problem global yang diciptakannya sendiri. Planet bumi terjerembab dalam krisis ekologi, milyaran penduduknya tercekik oleh ketimpangan ekonomi, dan tata pemerintahannya terjebak dalam keculasan politik yang menciptakan ruang bagi berkecambahnya politisi-politisi petualang tak bertanggung jawab. Sudah terlalu banyak pemimpin politik dan pebisnis ekonomi oportunis yang berwawasan dangkal dan miskin grand vision. Terlalu banyak jawaban lama untuk tantangan-tantangan baru. Hingga gerbang millennium ketiga ini pun, hampir tidak ada mereka yang memiliki visi, tak ada seorang, bahkan nabi sekalipun, dapat meramalkan kemana arah peradaban dan masa depan manusia akan menuju (Hans Kung)” Pengertian Etika
Menurut Hans Kung etika adalah seperangkat konsensus, sebuah kesepakatan atas nilai, kriteria kriteria dan sikap tertentu tertentu yang akan digunakan sebagai basis masyarakat masyarakat dunia yang akan datang.1 Etika global diperlukan diperlukan
karena situasi situasi yang menindas, menindas,
situasi yang semakin lama semakin menciptakan jurang pemisah antara manusia satu dengan lainnya, dan banyaknnya ketimpangan sosial dalam kehidupan manusia, yang disebabkan oleh sistem tatanan ekonomi politik dan pembangunan dunia yang hanya ingi ingin n menc mencip ipta taka kan n dan meng menger eruk uk keunt keuntung ungan an sebe sebesa sarr-be besa sarn rnya ya.. Etik Etikaa globa globall diperl diperluka ukan n untuk untuk
mencip menciptak takan an tatana tatanan n dunia dunia yang lebi lebih h harmoni harmoniss dan lebih lebih
memanusiakan manusia manusia sesuai dengan tujuan tujuan pembangunan yaitu untuk mengangkat moral dan mensejahterkan masyarakat di sebuah bangsa. Etika global yang dimaksud bukanlah seperangkat ideology atau spectrum baru. Etika global tidak berusaha membuat etika spesifik yang membuat agama dan filsafat filsafat menjadi tidak berguna. berguna. Maka etika disini disini bukanlah bukanlah pengganti pengganti Taurat, Taurat, Zabur, AL-Qur’an, Injil, Tripitaka, Darmo gandul, Khotbah sang Budha atau ucapan-ucapan Konfusius. Etika global tidak berarti memunculkan sebuah budaya global atau sebuah agama global tunggal. Secara positif, sebuah etika global, sebuah etika dunia, yang 1
Global , Penerbit Qalam. Yogyakarta, 1997. Hal. 157. Hans Kung, Etika Ekonomi Politik Global ,
1
tidak lain adalah kebutuhan minimum akan nilai, kriteria, dan sikap dasar manusia yang sama. Atau lebih tepatnya, tepatnya, etika global adalah sebuah konsensus konsensus dasar tentang tentang nilai-nilai pengikat yang tak terbantahkan bagi semua bidang kehidupan, keluarga dan komunitas, ras, bangsa dan agama, dan sikap dasar yang dikokohkan oleh semua agama meskipun terdapat perbedaan dogmatis, dan yang sesungguhnya dapat juga disumbangkan oleh kaum non beriman. Berangkat dari definisi etika sebagaimana tersebut di atas, etika pembangunan dapat dapat diliha dilihatt dalam dalam perban perbandin dingan gan dengan dengan etika etika bisnis bisnis,, etika etika kedokt kedoktera eran, n, etika etika lingku lingkungan ngan atau atau etika-e etika-etik tikaa praksi praksiss dari dari area area serupa. serupa. Setiap Setiap area area praksi praksiss selalu selalu memunculkan memunculkan pertanyaanpertanyaan-perta pertanyaan nyaan etis tentang prioritas prioritas dan prosedur, prosedur, hak dan kewajiban. Menurut Goulet etika pembangunan adalah “the examnation of ethical and and valu valuee quest questio ions ns posed posed by deve develo lopm pmen entt theo theory, ry, plan planni ning ng,, and and pract practic ice” e”.. Sedangkan Sedangkan Crocker Crocker mendefinisi mendefinisikan kan etika pembangunan sebagai sebagai “the ormative or ethical assessment of the ends and means of Third World and Global Development”2. Dengan kata lain, etika pembangunan dapat dilihat sebagai satu perhatian tertentu yang mempertanyakan tentang pilihan-pilihan nilai utama yang terdapat dalam proses pembangunan pembangunan sosial dan ekonomi. ekonomi. Apakah pembangunan pembangunan yang baik itu? Bagaimana Bagaimana manfaat dan biaya dibagi antara generasi sekarang dan generasi yang akan datang? Siapa Siapa yang yang menent menentukan ukan dan bagaim bagaimana? ana? Apakah Apakah hak-hak hak-hak indivi individu du yang yang harus harus dipenuhi dan dijamin?
Parameter Etika dalam Pembangunan
Sebuah etika dapat dipahami dipahami dengan menggunakan menggunakan
prinsip prinsip dasar
(a)
setiap manusia harus diperlakukan secara manusiawi dan (b) kebaikan yang kamu lakukan pada dirimu lakukanlah pada orang lain. Dua prinsip ini harus menjadi norma tanpa syarat yang tidak terbatalkan bagi semua bidang kehidupan, ras, bangsa dan agama. agama.
Amart Amartaa Sen menyebut menyebutkan kan bahwa Etika Etika dalam dalam pembangun pembangunan an dapat dapat pula pula
2
Subhilha Subhilhar, r, Etika Etika Pembangu Pembangunan nan : Kajian Kajian Alternat Alternatif if dalam dalam studi Pembangunan, Pembangunan, Naskah Naskah Pidato Pidato Pengukuhan Guru Besar pada Bidang Ilmu Studi Pembangunan, Pembangunan , Universitas Sumatera Utara, 20 September 2008, hal. 9 – 10.
2
dilihat melalui beberapa hal. Pertama, kebaikan seseorang dipengaruhi oleh kondisi orang lain (simpati). Kedua, seseorang melakukan sesuatu untuk mendukung orang lain lain atau atau seba sebab b lain lainny nyaa mesk meskip ipun un perbua perbuata tan n ters terseb ebut ut tida tidak k berk berkai aita tan n denga dengan n kebaikannya (komitmen)3. Sedangkan Hans Kung berkecenderungan untuk melihat pada aspek komitmen yang meliputi beberapa hal4. Pertama, Pertama, komitmen pada budaya antike antikeker kerasa asan n dan penghor penghormat matan an pada pada hidup, hidup, Kedua, Kedua, komit komitme men n pada pada buday budayaa Ketiga,, komitmen pada budaya toleransi solidaritas dan tatanan ekonomi yang adil, adil, Ketiga dan hidup yang jujur, Keempat jujur, Keempat , komitmen pada budaya dan hak yang sama dan kerja sama antara laki-laki dan perempuan. Sebag Sebagia ian n besa besar, r, etik etikaa pemba pembangu nguna nan n memb member erik ikan an pali paling ng tida tidak k sepu sepulu luh h keyakinan atau komitmen tentang bidang mereka dan parameter umum untuk dasar etika pembangunan. Pertama, meskipun perkembangan/pertumbuhan ekonomi dapat mengur mengurang angii perbuda perbudakan kan dan mening meningkat katkan kan
standar standar hidup hidup namun namun menyisak menyisakan an
permasala permasalahan han kemakmuran kemakmuran sedikit orang atas kebanyakan kebanyakan orang. Kedua, teori dan prakt praktek ek pembangu pembangunan nan
mempuny mempunyai ai dimens dimensi-d i-dim imens ensii nilai nilai dan etika etika dan dapat dapat
meng mengam ambi bill manfa manfaat at dari dari konst konstru ruks ksi, i, krit kritis isme me,, dan anali analisi siss etis. etis.
Keti Ketiga ga,,
pembangunan bersifat multi disiplin yang memiliki komponen praksis dan teoritis yang saling berkaitan dalam berbagai cara. Oleh karena itu, etika pembangunan tidak hanya bertujuan memahami hakekat, sebab, dan konsekuensi pembangunan namun juga mempromosikan konsepsi tertentu terkait perubahan yang diinginkan. Ke empat, etika pembangunan berkomitmen untuk memahami dan mengurangi perampasan kemanusiaan dan penderitaan di Negara-negara miskin. Kelima, pemberi bantuan, proyek dan institusi pembangunan harus memiliki komitmen dan konsensus untuk mencari strategi yang memperhatikan kebaikan manusia dan lingkungan. Ke enam, pembangunan dapat dipahami secara deskriptif dan normatif. Secara deskriptif, 3
Des Gasper dan Thanh – Dam Truong, Deepening Development Ethics : From Economism to Human Development to Human Security, The European Journal of Development Research, Vol. 17, No. 3, September 2005, 2005, hal. 380 – 381. 4 Hans Kung , op cit , Hal. 187.
3
pem pemba bang nguna unan n
dipa dipaha hami mi
seba sebaga gaii
pert pertum umbuh buhan an
ekono ekonomi mi,,
indu indust stri rial alis isas asi, i,
dan
modern modernisa isasi si yang yang dapat dapat mening meningkat katkan kan pendapa pendapatan tan per kapita kapita.. Secara Secara normat normatif, if, pembangunan adalah institusionalisasi kebijakan yang merealisasikan penyelesaian perampasan sosial dan ekonomi. Ke tujuh, etika pembangunan melakukan penilaian atas (a) prinsip-prinsip etika dasar dasar sepert sepertii keadil keadilan, an, kebeasa kebeasan, n, otonmi otonmi,, dan demokr demokrasi asi;; (b) model model dan tujuan tujuan pembangunan seperti “pertumbuhan ekonomi”, “pertumbuhan dengan persamaan”, “tata ekonomi internasional baru”, “kebutuhan dasar”, “pembangunan berkelanjutan”, “pen “penye yesu suai aian an
stru struct ctur ural al”, ”,
“pem “pemba bang ngun unan an
manu manusi sia” a”,,
dan dan
“pem “pemba bang ngun unan an
ber berke kela lajut jutan an”; ”; (c) (c) stra strate tegi gi,, proy proyek ek,, an inst instit itus usii tert terten entu tu.. Ke dela delapan pan,, etik etikaa pembangunan harus diupayakan melalui tingkatan global yang melibatkan Negaranegara miskin. Ke Sembilan, Sembilan, kebijakan kebijakan pembangunan pembangunan harus memiliki sensitif sensitifitas itas terhadap terhadap konteks. konteks. Prinsip Prinsip dan sarana sarana terbaik terbaik tergantung tergantung pada sejarah sejarah masyarakat masyarakat politik dan tahapan perubahan sosial. Ke sepuluh, strategi dan model pembangunan bersifat fleksibel dan tidak eksklusif dengan orientasi untuk seluruh manusia tanpa memb membed edak akan an jeni jeniss kela kelami min, n, usia usia,, ras, ras, suku, uku, dan dan agam agama. a. Pend Penduk ukun ung g etik etikaa pem pemba bang nguna unan n menol menolak ak dua dua mode modell dala dalam m pemb pemban angu gunan nan:: (a) (a) Mema Memaks ksim imal alkan kan pertumbuhan ekonomi dalam suatu masyarakat tanpa memperhatikan secara langsung untuk mengubah kemakmuran kemakmuran yang lebih besar menjadi menjadi kondisi kondisi kehidupan kehidupan manusia manusia yang lebih baik untuk anggotanya, apa yang disebut Amartya Sen dan Jean Dreze “kemew “kemewaha ahan n tanpa tanpa tujuan” tujuan”.. Yaitu Yaitu suatu suatu masyar masyarakat akat yang yang tidak tidak peduli peduli dengan dengan kesenjangan kesenjangan antara antara si kaya dan si miskin dan (b) egalitaria egalitarianisme nisme yang memenuhi memenuhi kebutuhan fisik dengan mengorbankan kebebasan politik. Menuru Menurutt pendeka pendekatan tan etika etika pemban pembanguna gunan, n, pemban pembanguna gunan n harusl haruslah ah bersif bersifat at komprehensi komprehensif. f. Yaitu secara langsung langsung dan bersamaan bersamaan serta berkelanjutan berkelanjutan menyentuh menyentuh segenap aspek-aspek kehidupan manusia. Tidak ada hak istimewa atas aspek tertentu terhadap aspek-aspek lainnya. Hak istimewa terhadap salah satu aspek tertentu akan berar berarti ti peramp perampasa asan n atas atas aspek aspek lainny lainnyaa yang yang kemudi kemudian an melahi melahirka rkan n proble problemat matika ika dalam pembangunan sebagaimana terjadi dalam fenomena pembangunan dewasa ini.
4
Yait Yaitu, u, keti ketika ka aspek aspek ekon ekonom omii mend mendap apat at perla perlakua kuan n isti istime mewa wa maka maka pende pendeka kata tan n akumulasi akumulasi kapital kapital (kekayaan) (kekayaan) mensubordin mensubordinasikan asikan kepentingankepentingan-kepent kepentingan ingan lain. Termasuk di dalamnya adalah subordinasi kepentingan ekonomi masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap sumber permodalan maupun kepentingan pemeliharaan lingkungan. Orientasi pada liberasi masyarakat miskin tidaklah sepantasnya hanya menjadi rasion rasionali alisas sasii bagi pembol pemboleha ehan n ekspans ekspansii capital capital secara secara luas luas dan bebas bebas atas atas dasar dasar akumul akumulasi asi.. Fenome Fenomena na bahwa bahwa libera liberasi si masyar masyarakat akat miskin miskin pada hakekat hakekatnya nya hanya hanya menjadi dalih bagi kemudahan-kemudahan untuk ekspansi capital banyak ditemukan pada realitas pembangunan di Negara-negara miskin yang melibatkan peran dominan Negara-negara kaya. Implikasinya, pembangunan yang dijalankan tidak membumi pada “local wisdom” maupun “local genius” sehingga tidak efektif bagi liberasi masyarakat setempat.
Perkembangan Peran dan Signifikansi Etika dalam Pembangunan
Meskip Meskipun un pemban pembanguna gunan n member memberika ikan n peruba perubahan han positi positiff pada hampir hampir seluruh seluruh aspek kehidupan masyarakat, masyarakat, perlu dicatat bahwa pembangunan pembangunan tidak terlepas terlepas dari dampak dampak negatif yang saat ini semakin semakin mendapat mendapat perhatian perhatian dalam stud studii pemb pemban angun gunan an.. Beber Beberap apaa damp dampak ak negat negatif if yang yang dima dimaks ksud ud antar antaraa lain lain ketimpangan ketimpangan sosial sosial dalam masyarakat, masyarakat, kerusakan kerusakan lingkungan, lingkungan, malnutrisi malnutrisi,, dan berbagai berbagai masalah masalah lainnya. lainnya. Pembangunan, Pembangunan, dalam perkembangannya, perkembangannya, dipahami dipahami sebagai sebuah konsep yang destruktif yang menyebabkan rusaknya aspek-aspek nilai, kultural dan kemanusiaan. Lebih jauh, beberapa realitas realitas yang menunjukkan menunjukkan bah bahwa wa
kons konsep ep
pemb pemban angu guna nan n
tida tidak k
berj berjal alan an
deng dengan an
seme semest stin inya ya
adal adalah ah
menurunnya pertumbuhan negara-negara termiskin di dunia dari 1,9% ke 0,6% dalam rentang waktu 1960-2000 serta meningkatnya jumlah penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Meningkatnya level kemiskinan tersebut juga sejalan dengan fenomena kelaparan yang semakin meluas dalam rentang waktu 19691969-201 2010. 0. Di sisi sisi lain lain,, pema pemana nasa san n globa globall sema semaki kin n menun menunju jukka kkan n damp dampak ak
5
kerusa kerusakan kan lingku lingkungan ngan,, dimana dimana dalam dalam rentan rentang g waktu waktu 1990-21 1990-2100 00 akan akan terjad terjadii kenaikan kenaikan temperatur global antara 1.4 hingga 5.8 derajat derajat celcius dan hal ini akan meng mengak akib ibat atka kan n kenai kenaika kan n leve levell air air laut laut anta antara ra 0.090.09-0. 0.88 88 mete meter. r. Taja Tajamn mnya ya disparitas pembangunan seperti yang terjadi dalam kawasan tertentu seperti Asia Tenggara, dimana GDP per-kapita Singapura 45 kali lebih besar dari Myanmar, juga menjadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa konsep pembangunan mulai kehilangan makna. Berb Berbag agai ai pem pemba bang ngun unan an
real realit itas as tela telah h
ters terseb ebut ut
meli meliba batk tkan an
diat diatas as
menu menunj njuk ukka kan n
peng pengor orba bana nan n
dan dan
bahw bahwaa
biay biayaa
jala jalann nnya ya
kema kemanu nusi siaa aan. n.
Kemiskinan, kelaparan, disparitas pembangunan dan kerusakan lingkungan terus meningkat di tengah gegap gempita pacuan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju maju.. Pent Pentin ing g untu untuk k dili diliha hatt bahwa bahwa kons konsep ep pemb pemban angun gunan an sela selama ma ini ini hany hanyaa terfok terfokus us pada pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomi, i, indust industria rialis lisasi asi dan modern modernisa isasi si yang yang kemu kemudi dian an meng mengab abai aikan kan aspe aspekk-as aspe pek k lain lain sepe sepert rtii ters terseb ebut ut diat diatas as.. Hal Hal ini ini mene menega gask skan an
perl perlun unya ya
pera peran n
etik etikaa
dala dalam m
kons konsep ep
pemb pemban angu guna nan. n.
Etik Etikaa
pembangunan harus melekat secara komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik untuk dapat menjadi pendekatan alternatif yang efektif dalam studi pembangunan. Sign Signif ifik ikan ansi si etik etikaa dala dalam m pemban pembangu guna nan n berke berkemb mban ang g seja sejala lan n denga dengan n perkembangan sejarah. Dalam konteks sejarah, munculnya konsep etika dalam pembangunan mulai dicetuskan pada era 1940-an dalam bentuk kritik terhadap kolonialisasi dan pendekatan pembangunan ekonomi yang digagas oleh Gandhi di India dan Raul Prebish di Amerika Latin. Kritik tersebut berlanjut hingga pada era 1970-an dimana beberapa filsuf dari Amerika Serikat seperti Hilary Putnam yang memaparkan bahwa pencapaian kesejahteraan ekonomi mengakibatkan disparitas yang besar antara negara-negara kaya dan miskin di dunia. Putnam menegaskan bahwa bahwa dalam dalam pemaham pemahaman an terseb tersebut, ut, teori teori tentan tentang g etika etika tidak tidak dapat dapat dipisa dipisahkan hkan dalam pendekatan pembangunan ekonomi. Gagasan etika dalam pembangunan semakin kuat saat aktifis seperti Denis Goulet yang banyak diilhami oleh ekonom
6
Prancis, Louis-Joseph Lebret dan ekonom pembangunan seperti Bernard Higgins, Albert Hirschman dan Gunnar Myrdal, menegaskan bahwa “development needs to be redefined, demystified, and thrust into the arena of moral debate”. debate” . Hal senada juga diungkapkan oleh ilmuwan sosiologi Peter Berger yang meyakini bahwa bahwa pemban pembanguna gunan n cenderu cenderung ng lebih lebih membaw membawaa banyak banyak kerugi kerugian an bagi bagi kaum miskin dan oleh karena itu diperlukan etika politik dan perubahan sosial dalam konsep pembangunan di negara Dunia Ketiga. Perkembangan konsep etika dalam pembangunan juga diwarnai dengan perde perdebat batan an tentan tentang g kewaji kewajiban ban moral moral negaranegara-neg negara ara kaya kaya untuk untuk member memberika ikan n bantu bantuan an pangan pangan kepada kepada masyar masyarakat akat yang yang mender menderit itaa kelapar kelaparan an dalam dalam negaranegaranegara negara berkem berkembang bang.. Salah Salah satu satu penggag penggagas as utama utama yang yang menduk mendukung ung wacana wacana tersebut adalah Peter Singer dengan argumen “...rich people commit moral wrong in refusi refusing ng or neglec neglecti ting ng to aid the starvi starving ng poor.” poor.” Berbeda Berbeda dengan Singer, ilmuwan Garrett Hardin dengan “lifeboat ethics” menegaskan bahwa memberi bantu bantuan an pangan pangan kepada kepada masyar masyaraka akatt miskin miskin justr justru u hanya hanya akan akan memper memperbur buruk uk permasalahan. Bagi Hardin, bantuan tersebut justru membuat fenomena kelaparan semaki semakin n meluas meluas dan memanc memancing ing keterg ketergant antung ungan an negara negara-ne -negar garaa miskin miskin akan akan bantu bantuan an dari dari negara negara kaya. kaya. Gagasan Gagasan yang yang kemudi kemudian an muncul muncul adalah adalah perlun perlunya ya pendek pendekata atan n yang yang lebih lebih kompre komprehens hensif if,, empir empirik ik dan relevan relevan melalu melaluii kebijak kebijakan an “ethics of third world development” daripada sebatas etika bantuan. Dalam perkembangann perkembangannya, ya, perdebatan perdebatan Hardin-Sin Hardin-Singer ger tersebut tersebut mendapat mendapat development”. perhatian besar dari David A. Crocker dengan “ethics of global development”. Crocker mengkritik Singer yang tidak secara jelas menyebutkan bentuk kebijakan dalam etika bantuan yang dimaksud, dimaksud, apakah melalui bantuan seperti Oxfam atau melalu melaluii bantuan bantuan pembang pembangunan unan.. Crocke Crockerr juga juga melema melemahkan hkan argume argumen n Singer Singer dengan dengan klaim klaim bahwa bahwa fokus fokus Singer Singer terlal terlalu u banyak banyak pada pada negara negara-ne -negar garaa kaya kaya sehing sehingga ga mengab mengabaik aikan an fokus fokus terhad terhadap ap apa saja saja yang yang telah telah dilaku dilakukan kan negara negara miskin untuk mengatasi masalah kelaparan yang melanda negara mereka. Lebih lanjut lanjut,, Crocke Crockerr juga juga berpend berpendapat apat bahwa bahwa etika etika bantua bantuan n yang yang digagas digagas Singer Singer
7
menempatkan negara-negara miskin sebagai pihak pasif, sang penerima bantuan, dan negara kaya sebagai agen penyelamat masalah tersebut. Bagi Crocker, negara miskin juga harus dilibatkan sebagai agen untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Crocker menutup kritiknya terhadap Singer dengan menegaskan bahwa kelaparan perlu dipahami sebagai sebuah akibat dari tidak meratanya distribusi kesejahteraan dan kekuasaan. Kritik Kritik Crocker Crocker terseb tersebut ut pada dasarn dasarnya ya dikemb dikembang angkan kan dari dari pendeka pendekatan tan konsep konsep pembang pembanguna unan n yang yang digagas digagas oleh oleh Amarty Amartyaa Sen dengan dengan menemp menempatk atkan an “the expansi expansion on of people people’s ’s ‘valuabl ‘valuablee capabi capabilit lities ies and pembangunan pembangunan sebagai sebagai “the functionings’: what people can or cannot do, e.g., whether they can live long, escape avoidable morbidity, be well nourished, be able to read and write and communicate, communicate, take part in literary and scientific scientific pursuits, and so forth”. forth”. Dengan demikian, dimensi moral dalam pendekatan pembangunan memiliki signifikansi yang sama pentingnya dengan konsep pembangunan itu sendiri, yang kemudian semaki semakin n menega menegaska skan n penting pentingnya nya peran peran dan nilai nilai etika etika dalam dalam mengim mengimban bangi gi pembangunan, khususnya pertumbuhan ekonomi.
Etika Pembangunan (tidak) sama dengan Anti Pembangunan
Pembangunan dalam pelaksanaannya seringkali dikatakan memiliki dampak destruktif yang besar bagi kehidupan manusia. Istilah anti pembangunan kemudian munc muncul ul terk terkai aitt hal hal ini. ini. Pemb Pemban angu gunan nan,, mesk meskii pada pada awaln awalnya ya bertu bertuju juan an untuk untuk kepentingan kemaslahatan manusia, ternyata mampu memunculkan dampak-dampak sampingan yang justru mengancam dan malah merugikan bukannya menguntungkan. Pembangunan oleh Goulet dalam The Cruel Choice: A New Concept in the Theory Theory of Develo Developme pment nt (1971) (1971) dikata dikatakan kan telah telah menjad menjadii penyeb penyebab ab penderi penderitaa taan n manusia manusia dan kehilangan kehilangan tujuan tujuan awalnya awalnya yaitu yaitu mensejahtera mensejahterakan kan kemanusiaan kemanusiaan5. Peter Berger dalam Pyramids of Sacrifice (1974) juga menyatakan bahwa pembangunan 5
Crocker, David A. 2008. Ethics of Global Development: Agency, Capabilty, and Deliberative Democracy. New York: Cambridge University Press. Hal 4.
8
lebih lebih banyak banyak mengor mengorbank bankan an ketimb ketimbang ang mengunt menguntungk ungkan an rakyat rakyat kecil. kecil. Di negara negara Dunia Ketiga, yang sangat diperlukan demi mengatasi permasalahan pembangunan seperti kemiskinan adalah keterlibatan etika politik yang diterapkan pada perubahan sosial sosial yang yang terjad terjadi. i. Lebih Lebih lanjut lanjut Berger Berger menyat menyatakan akan bahwa bahwa suatu suatu perbin perbincan cangan gan tentang masalah-masalah kemiskinan dunia yang menyedihkan tidak dapat dianggap manusiawi manusiawi kalau mengabaikan pertimbangan-pert pertimbangan-pertimbang imbangan an etis. Dan suatu etika polit politik ik tidak tidak pantas pantas disebut disebut dengan dengan nama nama itu kalau kalau mengaba mengabaika ikan n permas permasala alahan han penting yaitu Dunia Ketiga6. Etika dalam pembangunan selanjutnya menjadi hal yang semestinya berjalan berdampingan seiring dengan proses pembangunan yang dilakukan. Untuk sematamata menolak pembangunan sekiranya menjadi hal yang mustahil dilakukan bila meli melihat hat tunt tuntut utan an globa globali lisa sasi si dan moder moderni nita tass yang yang terj terjadi adi.. Dalam Dalam penge pengert rtia ian n deskriptif deskriptifnya nya sendiri, sendiri, pembangunan pembangunan biasa dikaitkan dengan proses pertumbuhan pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi yang menuju pada peningkatan GDP (Gross (Gross Domestic Product ) yang tinggi. Melihat hal ini, pembangunan kemudian menjadi sesuatu yang mendapat dukungan namun juga menuai kritik pada saat yang bersamaan. Pendekatan etika etika dalam dalam pemban pembanguna gunanla nlah h yang yang kemudi kemudian an bertug bertugas as menyam menyampai paikan kan kritik kritiknya nya terhadap terhadap keberlangsung keberlangsungan an pembangunan. pembangunan. Apabila Apabila secara deskriptif deskriptif,, pertumbuhan pertumbuhan ekonomilah yang menjadi parameter keberhasilan pembangunan, etika adalah tolak ukur pembangunan secara secara normatif. normatif. Dengan demikian, pembangunan pembangunan selayaknya selayaknya baru bisa dikatakan sepenuhnya berhasil apabila telah sanggup memenuhi parameter parameter baik dari segi fisik maupun norma. Ketika pembangunan hanya dipahami secara deskriptif dalam istilah-istilah pertu pertumbu mbuhan han ekonomi ekonomi,, indust industria rialis lisasi asi,, dan modern modernisa isasi si yang yang menjad menjadika ikan n GDP sebagai indicator utama maka pertanyaan-pertanyaan etika akan mudah dipersepsi sebagai anti pembangunan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perspektif pertumbuhan ekonom ekonomi, i, indust industria rialis lisasi asi,, dan modern modernina inasi si hanya hanya berkut berkutat at pada efisie efisiensi nsi sebagai sebagai 6
Berger, Peter L. 2004. Piramida Kurban Manusia: Etika Politik dan Perubahan Sosial . Sosial . Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Hal xxx.
9
keniscayaan keniscayaan.. Hal-hal Hal-hal yang menghambat menghambat efisiensi efisiensi disamakan dengan menghambat menghambat pembangunan. pembangunan. Logika akumulasi akumulasi kapital kapital (kekayaan) (kekayaan) senantiasa senantiasa menekankan pada pembebasan pembebasan hambatan-hamba hambatan-hambatan tan bagi berlakunya berlakunya ekspansi ekspansi capital capital secara massif termasuk masalah etika. Berdasarkan fungsi utama etika pembangunan yang meliputi (a) Mengangkat nilai-nilai sebagai suatu kebutuhan (needs (needs)) bukan sekedar kemauan (wants); berbasis justice) bukan sekedar sedekah (charity pada keadilan ( justice) (charity); ); keadilan yang bukan bersifat indi indivi vidu dual al atau atau peril perilak aku u teta tetapi pi ters terstr trukt uktur ur dan dan terl terlem embag baga; a; dan tida tidak k seked sekedar ar memanipulasi sumber-sumber (kekayaan, kekuasaan, informasi, dan pengaruh); (b) Memf Memfor ormu mula lasi sika kan n
stra strate tegi gi-s -str trat ategi egi
yang yang
etis etis
dala dalam m
peme pemeca caha han n
masa masala lah h
pemba pembangun ngunan; an; dan (c) Menemu Menemukan kan jalan jalan yang yang menggam menggambar barkan kan altern alternati atiff proses proses perencanaan perencanaan yang layak (secara teknis, politik, politik, dan etika), etika), maka etika pembangunan pembangunan tidaklah dapat serta merta dinyatakan sebagai anti pembangunan. Etika Etika pemban pembanguna gunan n terfok terfokus us pada lintas lintasan an masyar masyaraka akatt manusi manusiaa dan jalan jalan hidup hidup indivi individu du yang yang membent membentuk uk masyar masyarakat akat.. Agendan Agendanya ya semaki semakin n urgen urgen dalam dalam menghadapi globalisasi dan berbagai dampaknya. Kita membutuhkan kerangka kerja etika etika global global.. Pendeka Pendekatan tan pemban pembanguna gunan n manusi manusiaa menjad menjadika ikanny nnyaa analisi analisiss terpad terpadu u trans-disi trans-disipliner pliner tentang tentang pembangunan. pembangunan. Pendekatan Pendekatan pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan (jaminan) (jaminan) dasar bagi setiap orang diperbarui dengan menghubungkan hak asasi manusia dengan reformulas reformulasii keamanan keamanan manusia. manusia. Hal ini kondusif kondusif bagi universali universalisme sme etika dalam hal “rasa “rasa kebers kebersatu atuan” an” –simpa –simpati ti dan komit komitmen men global global-- yang yang masih masih membut membutuhk uhkan an pendas pendasara aran n yang yang lebih lebih empati empatik k dan menonj menonjol. ol. Etika Etika pembang pembanguna unan n perlu perlu lebih lebih diperdalam untuk melayani secara lebih baik mereka yang secara langsung terkena dampak proses globalisasi. globalisasi. Kerentanan dan kapabilitas kapabilitas merupakan merupakan dua sisi dari satu kepi keping ng manu manusi sia. a. Keba Kebaik ikan an kepe kepedul dulia ian n meng menghub hubun ungka gkan n kedu keduany anya, a, dan dan haru haruss didor didorong ong untu untuk k memu memungk ngkin inkan kan terc tercap apai ainy nyaa soli solida dari rita tass dan dan keadi keadila lan n soci social al.. Pendalaman seperti itu akan membantu untuk membentuk tanggung jawab dan timbal balik moral antar orang-orang sebagai warga Negara dalam suatu Negara dan antar warga Negara dari Negara yang berbeda.
10
Daftar Pustaka
Berger, Peter L, Piramida Kurban Manusia: Etika Politik dan Perubahan Sosial . Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2004. Ethic icss of Glob Global al De Deve velo lopm pmen ent: t: Agen Agency cy,, Capa Capabi bilt lty, y, and and Crock Crocker er,, Davi David d A, Eth Deliberative Democracy. Democracy. New York: Cambridge University Press, 2008. Gasper Gasper,, Des dan Thanh Thanh – Dam Truong, Truong, Deepeni Deepening ng Develop Developmen mentt Ethics Ethics : From From Econom Economism ism to Human Human Develo Developme pment nt to Human Human Securi Security, ty, The European European Journal of Development Research, Vol. 17, No. 3, September 2005. 2005 . Kung, Hans, Etika Ekonomi Politik Global , Penerbit Qalam. Yogyakarta, 1997. Subhilhar, Etika Pembangunan : Kajian Alternatif dalam studi Pembangunan, Naskah Pembangunan, Naskah Pidat Pidato o Penguku Pengukuhan han Guru Besar Besar pada Bidang Bidang Ilmu Ilmu Studi Studi Pembang Pembangunan unan, Universitas Sumatera Utara, 20 September 2008.
11