Fase fase Perkembangan Manusia By Muhammad Baitul Alim + December 22nd, 2009 Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase ya ng cukup cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase fas e perkembangan. Klasifikasi periode perkembangan perkembangan yang paling luas digunakan meliputi meliputi urutan s ebagai berikut: Periode pra pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan da n akhir anak anak, masa r emaja, masa awal dewasa, masa pertengahan pertengahan dewasa dan masa a khir dewasa. Perkiraan rata rata rentang r entang usia menurut menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum kapan suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia: Periode prakelahiran (prenatal ( prenatal period ) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme orga nisme yang sempurna denga n kemampua kemampuan n otak dan perilaku, yang dihasilkan dihas ilkan kira kira dalam periode 9 bulan. Masa bayi (infacy (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya s ebagai permulaan permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, si mbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar s osial. Masa awal anak anak (early ( early chidhood ) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga hi ngga usia lima atau ena m tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam ja m untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak. Masa pertengahan dan akhir anak anak ( middle and late childhood ) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun ta hun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Ketera mpilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat. Masa remaja (adolescence (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak a nak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun da n berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. ta hun. Masa remaja bermula pada perubahan f isik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual se s eperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pa da perkembangan perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Masa awal dewasa (early (early adulthood ) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak. Masa pertengahan dewasa ( middle adulthood ) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan ta nggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir. Masa akhir dewasa ((late late adulthood adulthood ) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan da n kesehatan, menatap kembali kehidupannya, kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
Tahap Perkembangan Manusia Posted on January 26, 2010 by the corner
2.1 Pengertian Perkembangan Manusia
Dalam buku ³Human Development´, definisi perkembangan manusia adalah proses perubahan dan kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan ilmu perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya.(Papalia et al, 2007) Perubahan dan kemantapan mencakup pada perkembangan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh dan otak, sensori, ketrampilan, kesehatan. Perkembangan kognitif yang meliputi belajar, perhatian, memori, bahasa, berfikir, berargumen dan kreativitas. Perkembangan psikososial yang meliputi emosi, emosi, kepribadian dan hubungan hubungan sosial. Tapi tidak ada definisi yang baku dalam tahapan perkembangan ini, tergantung pada konstruk sosial yang dianut di masing-masing negara atau budaya. (Papalia et al, 2007) 2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Perkembangan itu komplek, setiap individu dalam tahapan perkembangan yang sama menunjukkan perbedaan, seperti ukuran tubuh, keadaan emosi, intelegensi, dan sebagainya. Beberapa faktor yang ya ng mempengaruhi perkembangan menurut Papalia et al (2007) dalam buku ³Human Development´ adalah:
a. Keturunan (nature), yaitu sifat bawaan dari orang tua biologis, misalnya kecerdasan dan watak. b. Lingkungan (nurture), yaitu tempat dan kondisi sosial di mana individu tumbuh dan berkembang. c. Kematangan, kesiapan individu untuk menguasai ketrampilan baru, misalnya kematangan otak dan tubuh pada fase anak-anak awal, sehinggga mempunyai kemampuan untuk berjalan dan berbicara. Karakteristik diri dan pengalaman sangat berperan dalam beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. d. Keluarga (cara mendidik, perhatian dan memperlakukan anak) e. Status sosial dan ekonomi (penghasilan, pendidikan, dan pekerjaan, kemiskinan) f. Budaya (adat, tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, perilaku modeling dari orang tua) g. Ras/suku (leluhur, bangsa, agama, bahasa, yang membentuk identitas diri) (Papalia, et al, 2007) 1.3 Pengaruh Normatif dan Non-normatif
Untuk mengerti kesamaan dan perbedaan di masa perkembangan, kita harus melihat apakah tahap perkembangan tersebut dialami oleh sebagian besar individu atau hanya individu tertentu. Pengaruh normatif adalah pengalaman yang dialami oleh hampir semua individu sepanjang rentang kehidupannya. Jadi mereka mengalami pengalaman yang sama sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengalaman normatif seperti kematangan seksual yaitu pubertas dan menopause, peran sosial yaitu dalam pendidikan, menikah, menjadi orang tua dan pensiun. (Papalia et al, 2007) Pengaruh non-normatif adalah peristiwa yang tidak biasa yang dialami individu yang berdampak dalam kehidupan individu. Suatu peristiwa yang terjadi pada suatu waktu di rentang kehidupan. Peristiwa non-normatif seperti menikah di usia remaja, meninggal sewaktu kecil, mengalami kecelakaan pesawat, memenangkan lotre.(Papalia et al, 2007) 1.4 Risk Factors dan Protective Factors
Dalam rentang kehidupan manusia terdapat hal-hal yang dapat mendukung atau malah sebaiknya menggangu proses perkembangan sesuai dengan tahapannya. Hal ini yang disebut risk factors dan protective factor s. Risk factors adalah kondisi-kondisi yang meningkatkan kemungkinan perkembangan yang negatif, misalnya kurangnya akses jaminan kesehatan, keluarga yang berantakan, dan tekanan dari orang lain serta kemiskinan. (Papalia et al, 2007). Protective factors adalah segala sesuatu yang melindungi atau mengurangi kemungkinan gangguan perkembangan, misalnya dukungan keluarga dan sosial, strategi koping. (www.about.com) 1.5 Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
Dalam buku ³Human Development´ karangan Papalia et al (2007) disebutkan tahapantahapan perkembangan manusia yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Masa prenatal Masa bayi & toddler ( lahir-3 ta hun) Anak-anak awal (3-6 tahun) Anak-anak pertengahan (6-11 tahun) Remaja /adolescence (11-20 tahun) Young adulthood (20-40 tahun) Middle adulthood (40-65 tahun) Late adulthood (65 tahun ke atas)
1.6 Tugas-Tugas Perkembangan Manusia
Tahapan perkembangan manusia mempunyai 3 dimensi tahapan perkembangan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognisi dan perkembangan psikososial. Perkembangan fisik terdiri dari pertumbuhan fisik dan otak, kapasitas sensori, ketrampilan motorik dan perkembangan kesehatan. Sedangkan untuk perkembangan kognisi adalah berupa perubahan dalam kemampuan mental, contohya pembelajaran, perhatian, memori, bahasa, pemikiran, penalaran dan kreatifitas. Untuk perkembangan psikososial perubahan dalam emosi, kepribadian, dan hubunga sosial. Pada bagian ini, penulis akan memaparkan tugas perkembangan sesuai rentang waktu pengalaman yang masih diingat oleh subyek. Ada lima tahapan perkembangan yang dilalui dan masih diingat oleh subyek, yaitu masa toddler, masa anak a wal, masa ana k petengahan, masa remaja dan masa dewasa awal. 1.6.1 Bayi dan Toodler
Pada tahapan ini dialami seorang individu dimulai pada saat bayi sampai mencapai umur 3 tahun. Perkembangan fisik meliputi beroperasinya semua sistem rasa dan tubuh dengan tingkatan yang bervariasi, perkembangan otak yang kompleks dan tingginya pengaruh lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan fisik (ketrampilan) berlangsung dengan cepat. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan untuk belajar dan mengingat peristiwa yang saat ini terjadi, pengunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan masalah diakhir tahun ke-2, dan berkembangnya pemahaman dan bahasa dengan cepat. Perkembangan psikososial meliputi terbentuk hubungan kelekatan dengan orang tua, caregiver dan orang lain dengan kuat, berkembangnya sistem kewaspadaan diri, adanya perubahan dari ketergantungan menjadi mandiri. Meningkatkan ketertarikan dengan anak-anak yang lain yang seumuran. (Papalia et al, 2007) 1.6.2 Anak-Anak Awal (E arly Childhood)
Rentang umur dalam tahap ini adalah 3-6 tahun. Perkembangan fisik meliputi mengalami pertumbuhan fisik yang stabil, penampilan fisik menjadi lebih ramping dan proporsional seperti orang dewasa, biasanya terjadi berkurangnya nafsu makan dan kurang tidur, meningkatnya ketrampilan dan kekuatan gerakan. Perkembangan kognitif meliputi pemahaman mengenai perspektif orang lain berkembang, ketidakmatangan kognitif karena memiliki beberapa ide yang tidak logis mengenai dunia, berkembangnya memori dan bahasa,
kecerdasan dapat diprediksi, mempunyai pengalaman belajar di preschool dan kindergarten. Perkembangan psikososial meliputi konsep diri dan pemahaman emosi menjadi lebih kompleks, meningkatnya kemandirian, inisiatif, dan kontrol diri, berkembangnya identitas gender, permainan menjadi lebih imajinatif, elaboratif dan melibatkan orang lain (sosial), berkembangnya sifat menolong, agresif dan ketakutan. (Papalia et al, 2007) 1.6.3 Anak-Anak Pertengahan (Middle Childhood )
Tahapan ini dialami individu dimulai dari umur 6 sampai 11 tahun. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan fisik lambat, meningkatnya kekuatan dan ketrampilan atletis, mengalami masalah pada sistem pernafasan,tetapi umumnya kesehatan lebih baik di rentang kehidupan. Perkembangan kognitif meliputi menurunnya egosentris, anak mulai berfikir secara logis, tapi nyata, menigkatkan kemampuan memori dan bahasa, memasuki sekolah dasar, karena secara kognitif mengizinkan. Perkembangan psikososial meliputi konsep diri lebih konpleks, yang mempengaruhi sistem perhargaan dirinya, kontrol yang berubah dari orang tua ke anak (agak kurang diperhatikan kebutuhannya), pentingnya hubungan dengan teman sebaya. (Papalia et al, 2007) 1.6.4 Remaja (Adolescence)
Tahapan perkembangan ini dimulai sejak individu berumur 11 tahun sampai 20 tahun. Perkembangan fisik meliputi perubahan fisik dengan cepat, terjadinya kematangan alat reproduksi, meningkatnya gangguan makan (eating disorder ) dan pengunaan narkoba dan obat-obatan terlarang dalam rangka pencapaian identitas diri. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berfikir abstrak, dan berkembangnya pengunaan alasan yang ilmiah, ketidakdewasaan berfikir dalam beberapa perilaku dan kebiasaan, pendidikan difokuskan untuk persiapan ke pendidikan yang lebih tinggi dan universitas. Perkembangan psikososial meliputi pencarian identitas termasuk identitas seksual, hubungan dengan orang tua baik, pergaulan dengan teman sebaya berdampak positif atau negatif. (Papalia et al, 2007) 1.6.5 Dewasa Awal (Young Adulthood )
Dewasa awal ini merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini disebut dengan ³masa muda´ (Kenniston dalam Santrock, 1995). Transisi ini ditunjukan dengan kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan ( karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup) dan merupaka n transisi dari sekolah menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini dimulai ketika individu berumur 20 tahun sampai 40 tahun (Papalia et al, 2007). 1.6.5.1 Perkembangan Fisik
Di masa ini, pemuda berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna, ketajaman visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan akan mengalami penurunan pada usia 45 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu genetik, perilaku (apa yang dimakan (nutrisi), pola tidur, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang). Faktor yang tidak langsung seperti kondisi sosialekonomi, ras, gender dan hubungan dengan orang lain. Hal-hal ini memberi kontribusi besar pada kesejahreaan pada saat ini dan mendatang. Hubungan perilaku dan kesehatan mengambarkan hubungan antara aspek fisik, kognitif dan emosional. (Santrock, 1995)
1.6.5.2 Perkembangan Kognitif
Pikiran sehat menyatakan cara berfikir pemuda berbeda dengan anak-anak dan remaja. Pemuda melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang lebih rumit, mengunakan pengalaman untuk memecahkan masalah. Piaget : Pemuda mengalami pergeseran ke pemikiran post-formal . Pemikiran pada masa dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap kognisi orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran post-formal yang bersifat relatif. Pemikiran postformal melihat bayangan abu-abu. Pemikiran tersebut sering kali muncul sebagai respon terhadap peristiwa dan interaksi membuka cara pandang tidak biasa terhadap sesuatu dan menantang pandanan sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Pemikiran tersebut memungkinkan orang dewasa melampaui sistem logika tunggal dan mendamaikan atau memilih diantara beberapa ide yang saling berlawanan. (Papalia et al, 2007) Schaie: Model Rentang Kehidupan Perkembangan Kognitif. Model schaie melihat perkembangan penggunaan inteletual dalam konteks sosial. Tujuh tahapnya berkaitan dengan tujuan yang muncul ke permukaan dalam berbagai tahap usia. Tujuan ini bergeser dari penguasaan informasi dan keterampilan (apa yang harus saya ketahui) kepada intergrasi praktis pengetahuan dan keterampilan (bagaimana menggunakan apa yang saya ketahui) untuk mencari makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu).(Papalia et al, 2007)
Perkembangan Moral
Dalam teori Kohlberg, masa dewasa, penilaian moral seringkali menjadi lebih kompleks. Pengalaman mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali kriteria mereka tentang benar dan salah. Sebagian orang secara spontan menyebut pengalaman personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilemma moral. Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi istrinya yang sedang sakit sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri (Papalia, 2007). Pendidikan dan Pekerjaan
Bagi pemuda, keterbukaannya terhadap pendidikan atau lingkungan kerja baru menawarkan peluang untuk mengasah kemampuannya, mempertanyakan asumsi yang sudah dipegang sejak lama, dan mencoba cara baru memandang dunia. Memasuki dunia kerja. Penyesuaian pertama adalah memilih bidang yang cocok dengan bakat, minat dan faktor psikologis lainnya yang secara hakiki sulit dipungkiri agar kesehatan mental dan fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga. Penyesuaian kedua adalah pilihan jurusan harus dilakukan dengan mantap. Seberapa jauh tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi seseorang bergantung pada tiga faktor, yaitu pengalaman pekerjaan, daya tarik pribadi terhadap perkerjaan, dan nilai yang terkandung pada pekerjaan ya ng dipilih. Riset otak memberikan penjelasan bagaimana orang menghadapi pekerjaan yang kompleks. Perkembangan yang sempurna pada lobus frontal pada masa dewasa awal telah memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Magnetic resonance imaging mengungkapkan bagian paling depan lobus frontal, fronto-polar prefrontal cortex (FPPC) memiliki fungsi khusus dalam memecahkan masalah dan perencanaan.
Pendidikan dan literasi orang dewasa. Banyak orang dewasa ini yang berusaha meningkatkan keterampilan kerja mereka. Literasi merupakan persyaratan fundamental untuk berpartisipasi bukan hanya di tempat kerja tapi juga dalam segala segi masyarakat inf ormasi modern. Orang dewasa terpelajar adalah mereka yang dapat menggunakan informasi cetak dan tertulis untuk berativitas dalam masyarakat, mencapai target mereka, dan mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka. (Papalia et al, 2007) 1.6.5.3 Perkembangan Psikososial
Tahap perkemba ngan psikososial Erikson, masa dewasa awal ini berada pada tahap ke-6 yaitu ³intimidasi vs isolasi´, Jika seorang dewasa awal tidak dapat membuat komitmen personal yang dalam terhadap orang lain, maka mereka akan terisolasi dan terpaku pada kegiatan dan pikiran sendiri (self absorb). Akan tetapi, mereka juga butuh kesendirian sebagai upaya merefleksikan kehidupan meraka. Ketika mereka berusaha menyelesaikan tuntutan saling berlawanan dari intimidasi, kompetisi dan jarak, mereka mengembangkan pemahaman etis, yang dianggap Erikson sebagai tanda kedewasaan. (Papalia et al, 2007) Pernikahan & Menjadi Orang Tua
Pernikahan dianggap cara terbaik menjamin keteraturan dalam membesarkan anak. Pernikahan memungkinkan pembagian dalam hal konsumsi dan pekerjaan. Pernikahan menawarkan intimasi, komitmen, persahabatan, kasih sayang, pemuasan seksual, pendampingan dan peluang bagi pertumbuhan emosional, serta sumber identitas dan kepercayaan diri. Kehadiran seorang anak merupakan kebahagiaan tersendiri dan mengembangkan kecemasan dan tanggung jawab akan masa depan anaknya.(Papalia et al, 2007)
Edukasi Jadikan Teman | Kirim Pesan
Dwi Teguh Priyanto
simpel. . .
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia OPINI | 15 November 2010 | 19:50
674
0
Nihil
Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain berbeda. Sedangkan perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang
menjadi unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda, perkembangan juga memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dala m banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana a man, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang seda ng tumbuh dan berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Fase dan Tugas Perkembangan
Fase perkembangan manusia: 1. Bayi 2. Anak-anak 3. Remaja 4. Dewasa 5. Lansia Setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Tugas fase ya ng muncul dalam setiap perkembangan, merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar t erampil melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan adalah: adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembanangan tertentu adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri, dan adanya tuntutan kultural masyarakat. Setiap anak ata u individu berkembang melalui tahap perkembangan. Setiap tahap, terutama tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson dan Havigurst mempunyai tema yang menggambarkan tugas utama dari masa itu. Setiap ta hap juga memiliki tugas-tugas perkembangan konkrit yang penting, yang harus dicapai si anak ata u individu. Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannya manusia harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara pada rentang usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tententu pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Prinsip Perkembangan
Secara spesifik, prinsip perkembangan dapat diartikan s ebagai ³kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan´. Bisa pula dikatakan, prinsip perkembangan adalah ³patokan generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangandalam diri manusia´. Pada pembahasan ini akan diterangkan prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991). Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak, prinsip tersebut adalah : a. Adanya perubahan.
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami perubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. P erbuhan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran. b. P erkembangan
awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar a wal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yang membenarkan pendapat ini. 1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan ha l yang dominan dalam perkembanga anak 2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak 3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah 4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak untuk mengadakan perubahan bagi dirinya. c. P erkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaitu terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu ya ng berasal dari warisan genetik individu. d. P ola perkembangan dapat diramalkan
Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum yang kedua yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu. e. P ola perkembangan mempunyai karateristik yang dapat diramalkan
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap berikutnya. f. T erdapat perbedaan individu dalam perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, seda ngkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. g. S etiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial
Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya yang dapat mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain dari lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan ana k tidak menaik tapi datar artinya tidak a da peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak seda ng mengalami gangguan penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan F aktor
genetik
Faktor keturunan Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang opti mal. F aktor
eksternal / lingkungan
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya Aliran Psikologi dan Implikasinya dalam Pembelajaran Aliran gestalt
Menurut para pengikut gestalt perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder;
bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lainnya, keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya. Bila kita bertenu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt; baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya. T eori Behaviorisme
Menurut teori belajar ini adalah perubahan tingkah laku, seseorang dianggap belajar sesuatu bila ada menunjukkan perubahan tingkah laku. Misalnya, seorang siswa belum bisa membaca maka betapapun gurunya berusaha sebaik mungkin mengajar atau bahkan sudah hafal huruf A sampai Z di luar kepala, namun bila siswa itu gagal mendemonstrasikan kemampuannya dalam membaca, maka siswa itu belum bisa dikatakan belajar. Ia dikatakan telah belajar apabila ia menunjukkan suatu perubahan dala m tingkah laku ( dari tidak bisa menjadi bisa membaca). Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dala m hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak dipakai didunia pendidikan ialah (Harley & Davies, 1978 dalam Toeti, 1997): Proses belajar dapat berhasil dengan baik apabila si belajar ikut berpartisipasi secara aktif didalamnya Materi pelajaran dibentuk dalam bentu unit-unit kecil dan diatur berdasarkan urutan yang logis sehingga si belajar mudah mempelajarinya Tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung, sehingga si belajar dapat mengetahui apakah respons yang diberikan telah benar atau belum Setiap kali si belajar memberikan respons yang benar maka ia perlu diberi penguatan. Penguatan positif ternyata memberikan pengaruh yang lebih baik daripada penguatan negatif T eori
Kognitif
Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan yaitu: 1) Memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. 2) Mengutamakan peran siswa dala m berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar. 3) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan per- kembangan. 4) Mengutamakan peran siswa untuk saling berintera ksi.
T eori
konstruktivisme
Implikasi teori konstruktivisme pada pembelajaran diantaranya : a. Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelasjelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seora ng guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena, hanya dengan usaha yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan betul-betul memahami suatu materi yang diajar kan. b. Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, s ehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditana mkan oleh guru. Para sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya. c. Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu. d. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dala m mengajar bukannya ³menguliahi´, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.
Tahapan Penciptaan Manusia Published On Sunday, December 05, 2010 By nisrinalubis. Under: Akidah, Sains. Tags: Tahapan Penciptaan Manusia
Allah mengutus Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam sebagai utusan untuk seluruh alam semesta sebagaimana dalam firman-Nya: ³Dan
tidaklah kami mengutusmu melainkan, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.´ (QS. al-Anbiyaa¶ [21]: 107). Demikianlah, Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta¶ala untuk masyarakat badui di gurun pasir sebagaimana beliau pula adalah utusan-Nya bagi para ilmuwan hari ini di laboratorium modernya. Beliau adalah utusan Alla h Subhanahu wa Ta¶ala kepada seluruh manusia untuk segala zaman. Sebelum Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam, tiap Rasul diutus khusus untuk kaumnya sebagaimana dikatakan dalam firman-Nya: ³Dan
bagi tiap-tiap kaum ada yang memberi petunjuk.´ (QS ar-Ra¶d [13]: 7).
Risalah Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa salla m, biar bagaimanapun, adalah untuk seluruh manusia. Untuk alasan inilah, Allah Subhanahu wa Ta¶ala memberikan bukti bagi risalah Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam, sebuah bukti yang berbeda dengan
bukti-bukti yang diberikan kepada rasul-rasul sebelumnya. Bukti-bukti rasul terdahulu hanya dapat dilihat oleh orang-orang semasanya, yang didukung dengan mukjizat untuk menyadarkan keimanan kaumnya. Namun, karena Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam ditakdirkan untuk menjadi nabi terakhir hingga hari Pembalasan, maka Dia menganugerahkan kepada beliau mukjizat abadi sebagai bukti kenabiannya. Jika kita bertanya kepada orang Yahudi atau Kristen untuk menunjukkan mukjizat Nabi Musa atau Isa alaihima Salam, mereka akan menyampaikan bahwa tidak ada kuasa bagi manusia untuk meredemonstrasikan kembali mukjizat-mukjizat itu lagi s ekarang. Tongkat Musa takkan bisa diciptakan lagi demikian hal nya Isa takkan bisa lagi dimintai tolong untuk membangkitkan manusia dari kematian. Bagi kita, pada hari ini, mukjizat-mukjizat ini tiada lain hanyalah berita sejarah. Namun jika seorang muslim ditanya mengenai mukjizat terbesar Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam, dia dapat secara langsung menunjukkannya, yakni al-Qur¶an. Al-Qur¶an adalah mukjizat yang ada pada kita hingga saat ini. Al-Qur¶an adalah kitab yang terbuka bagi siapa saja untuk memeriksa isinya. Allah berfirman di dalam al-Qur¶an: ³K atakanlah: S iapakah
yang lebih kuat persaksiannya? K atakanlah, µ Allah.¶ Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan, al-Qur¶an diwahyukan kepadamu supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Qur¶an kepadanya.´ (QS al-An¶aam [6]: 19). Sifat al-Qur¶an yang menakjubkan terbaring pada ilmu pengetahuan yang dikandungnya sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya: ³T etapi, Allah
mengakui al-Qur¶an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkan dengan ilmu-Nya dan malaikat pun menjadi saksinya«.´ (QS an-Nisaa¶ [4]: 166). Oleh karena itu, para ilmuwan dan pelajar kontemporer kita, profesor dari segala universitas yang menjadi pemimpin pengetahuan manusia, memiliki kesempatan untuk memeriksa pengetahuan yang ditemukan di dalam Kitabullah. Pada saat ini, mereka telah mengungguli di dalam penemuan alam semesta, walaupun al-Qur¶an telah mendiskusikan alam semesta dan perkembangan manusia jauh sebelumnya. Jadi, apakah hasilnya? Kami menghadirkan Profesor Emeritus Keith Moore, salah seorang ilmuwan anatomi dan embriologi terkemuka di dunia. Kami pernah bertanya padanya tentang analisis sains berkenaan dengan ayat-ayat spesifik di dala m al-Qur¶an dan hadits-hadits Nabi yang menyinggung/berkenaan dengan bidang spesialisasinya. Profesor Moore adalah penulis sebuah buku yang berjudul the Developing Human. Beliau adalah Profesor Emeritus Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto, Kanada. Beliau pernah menjadi Kepala Dekan Sains Dasar di Fakultas Kedokteran dan sela ma 8 tahun dan menjadi Kepala Departemen Anatomi. Dr. Moore sebelumnya juga mengajar di Universitas Winnipeg, Kanada, selama 11 tahun. Beliau telah mengepalai banyak asosiasi internasional anatomis dan dewan persatuan sains biologi. Profesor Moore juga pernah terpilih menjadi anggota Royal Medical Association di Kanada, di Akademi Sitologi Internasional, Perhimpunan Anatomis Amerika, dan Perhimpunan Anatomis Amerika Utara dan Selata n.
Tahun 1984, beliau menerima penghargaan istimewa di bidang anatomi di Kana da, yaitu JCB. Grant Award dari Asosiasi Anatomis Kanada. Beliau telah mempublikasikan banyak buku pada bidang ilmu kesehatan anatomi dan embriologi, 8 di antara buku-bukunya digunakan sebagai referensi di sekolah-sekolah kedokteran dan telah diterjemahkan ke dalam 6 ba hasa. Ketika kami minta beliau untuk memberikan analisisnya t erhadap ayat-ayat Qur¶an dan pernyataan Nabi, beliau tercengang. Ia bertanya-tanya, bagaimana mungkin Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam, 14 abad yang la lu, dapat memaparkan embrio dan fase perkembangannya secara mendetail dan akurat, sementara para ilmuwan mengetahuinya baru pada akhir abad ketiga belas. Ketakjuban Profesor Moore tumbuh menjadi kekaguman terhadap wahyu dan bimbingan ini. Beliau memperkenalkan pandangan-pandangan ini ke dalam intelektualitas dan siklus sains. Beliau juga memberikan kuliah terhadap kesesuaian modern embriologi dengan al-Qur¶an dan as-Sunnah, di mana beliau menyatakan : ³Sungguh menyenangkan sekali bagiku untuk membantu menjelaskan pernyataan mengenai perkembangan manusia di dala m al-Qur¶an. Sangat jelas bagiku bahwa pernyataanpernyataan ini pasti datang kepada Muhammad dari Allah, kar ena hampir seluruh pengetahuan ini belum diketemukan hingga beberapa abad kemudian. Hal ini membuktikan kepadaku bahwa Muhammad pasti adalah seorang utusan Allah.´ Ilmuwan embriologi terkemuka dan terhormat ini telah menyatakan studinya mengenai ayatayat al-Qur¶an yang berkenaan dengan disiplin ilmunya dan berkesimpulan bahwa Muhammad shallallahu µalaihi wa salla m pastilah seorang utusan Allah. Allah berfirman di dalam al-Qur¶an berkenaan tahap-tahap penciptaan manusia: ³Dan,
sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah. K emudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). K emudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, la lu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. K emudian, kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha S ucilah Allah, P encipta yang paling baik.´ (QS. al-Mu¶minuun [23]: 12±14). Kata µalaqah memiliki 3 makna, makna pertama adalah lintah, makna kedua adalah sesuatu yang tergantung, dan makna yang ketiga adalah segumpal dara h. Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada ta hap µalaqah, Profesor Moore menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap µalaqah memiliki bentuk yang sangat mirip dengan lintah. Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan. Beliau mempresentasikan gambar-gambar tersebut di hadapan para ilmuwan pada beberapa konferensi. Arti kedua dari µalaqah adalah sesuatu yang tergantung dan hal ini adalah a pa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap µalaqah. Arti ketiga adalah segumpal darah. Hal ini signifikan sebagaimana pernyataan Profesor Moore bahwa embrio selama tahap µalaqah mengalami peristiwa internal yang sudah ma¶lum, seperti pembentukan darah pada pembuluh tertutup, sampai siklus metabolisme selesai di
plasenta. Selama tahap µalaqah, darah ditangkap di dalam pembuluh tertutup dan inilah alasan mengapa embrio memiliki penampakan seperti gumpalan darah, sebagai tambahan dari penampakan seperti lintah. Kedua deskripsi tersebut secara mengagumkan disodorkan oleh satu kata µalaqah dalam Qur¶an. Bagaimana bisa Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam mengetahui dengan sendirinya? Prof. Moore juga mempelajari embrio da lam tahap mudghah (substansi mirip hasil kunyahan). Beliau mengambil beberapa potong tanah liat kasar dan mengunyahnya di dalam mulutnya, kemudian membandingkannya dengan gambar embrio pada tahap mudghah. Prof Moore berkesimpulan bahwa embrio pada tahap mudghah memiliki bentuk yang sangat mirip dengan substansi seperti kunyahan. Beberapa buletin ilmiah bulanan Kanada mempublikasikan banyak pernyataan Prof. Moore. Sebagai tambahan, beliau menampilkannya di 3 program televisi di mana beliau menyoroti kesesuaian sains modern dengan apa-apa yang dikandung oleh al-Qur¶an sejak 1400 tahun yang lalu. Kemudian, beliau ditanya dengan pertanyaan berikut, ³Apakah dengan demikian ini Anda mengimani bahwa al-Qur¶an adalah perkataan Allah?´ Beliau menjawab, ³ Aku tak menemukan musykilah untuk menerimanya.´ Kemudian, beliau ditanya lagi, ³ Bagaimana bisa Anda mengimani Muhammad seda ngkan Anda juga mengimani Yesus Kristus?´ Beliau menjawab, ³Aku yakin mereka berdua berasal dari pembinaan yang sa ma.´ Jadi, para ilmuwan modern di seluruh penjuru dunia hari ini dapat mengetahui bahwa alQur¶an telah dinyatakan berasal dari pengetahuan ilmu Allah. Sebagaimana Allah Yang Maha Besar berfirman: ³T etapi, Allah mengakui al -Qur¶an yang diturunkan-Nya kepadamu (wahai Muhammad), Allah
menurunkannya dengan ilmu -Nya.´ (QS an-Nisaa¶ [4]: 166).
Hal ini juga seharusnya diikuti oleh ilmuwan modern saat ini untuk tidak memiliki kesulitan di dalam mengakui Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam sebagai utusan Allah. Buku the Developing Human yang ditulis oleh Prof. Keith Moore telah diterjemahkan ke dalam 8 bahasa. Buku ini telah menjadi buku referensi dan dipilih oleh komite khusus di Amerika Serikat sebagai buku terbaik yang ditulis secara individu. Kami bertemu dengan penulis buku ini dan menghadirkan pada beliau beberapa ayat al-Qur¶an dan hadits Rasulullah yang berhubungan dengan spesialisasinya di embriologi. Prof Moore diyakinkan dengan bukti-bukti kami, jadi kami menanyaka n padanya beberapa pertanyaan berikut: ³Anda menyebutkan di dalam buku Anda bahwa pada abad pertengahan tidak ada kemajuan sains di bidang embriologi dan hanya sedikit sekali yang benar-benar diketahui saat itu. Pada saat yang sama, al-Qur¶an sedang diwahyukan kepada Nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam dan dia membimbing manusia kepada apa yang Allah wahyukan kepadanya. Ditemukan di dalam al-Qur¶an deskripsi secara mendetail mengenai penciptaan manusia dan perkembangan tahapan manusia yang berbeda. Anda adalah ilmuwan termasyhur di dunia saat ini, jadi mengapa Anda tidak menegakkan keadilan dan menyebutkan kebenarankebenaran ini di dalam buku Anda?´
Beliau menjawab, ³Anda memiliki buktinya, namun aku tidak. Kenapa ta k kau tunjukkan kepadaku?´ Kemudian, kami tunjukkan kepadanya fakta-fakta dan Prof. Moore me mbuktikannya dirinya sebagai ilmuwan yang hebat. Pada edisi ketiga bukunya, beliau memberikan beberapa tambahan. Bukunya telah diterjemahkan, sebagaimana telah ka mi jelaskan di atas, ke dalam 8 bahasa termasuk Rusia, Cina, Jepang, Jerman, Italia, Portugis, dan Yugoslavia. Prof Moore menyatakan di dalam bukunya mengenai abad pertengahan sebagai berikut: ³Pertumbuhan sains sangat lemah sela ma periode pertengahan, dan sangat sedikit investigasi embriologi yang dikerjakan selama masa ini dan ini maklum bagi kita. Disebutkan di alQur¶an, kitab suci umat muslim, bahwa manusia dihasilkan dari sekresi pria dan wa nita yang bercampur. Beberapa rujukan dibuat tentang penciptaan manusia sejak dari setetes sperma, dan hal ini juga menunjukkan bahwa organis me yang terbentuk bertempat di tubuh wanita seperti sebuah biji/benih, 6 hari setelah permulaannya (blastocyst manusia mulai tertanam sekitar 6 hari setelah fertilisasi). ³Al-Qur¶an juga menyatakan bahwa tetesan sperma berkembang menjadi gumpalan darah yang membeku/didih. (sebuah blastocyst yang tertanam atau gagal/gugur secara spontan berbentuk seperti didih/darah yang membeku). Perujukan juga menunjukkan penampakan embrio seperti lintah. Embrio menyerupai seekor lintah atau pe ngisap darah, pada penampakannya. Embrio juga dikatakan menyerupai substansi yang dikunyah seperti getah atau kayu. ³Emrio yang sedang berkembang disadari akan menjadi manusia sekitar 40±42 hari dan tida k lagi mirip embrio hewan pada tahap ini. (Embrio manusia mulai memiliki karakt eristik manusia pada tahap ini). Al-Qur¶an juga menyatakan bahwa embrio berkembang di dalam 3 kegelapan. Hal ini kemungkinan besar merujuk kepada: (1) dinding anterior abdominal ibu, (2) dinding uterus, dan (3) membran amniokorion.´ Ini adalah apa yang telah ditulis oleh Dr. Moore di dalam bukunya, Alhamdulillah, yang sekarang ini dibaca oleh seluruh dunia. Pengetahuan sains membuatnya memiliki wewenang untuk menyebutkan hal ini di dalam bukunya. Beliau telah berkonklusi bahwa klasifikasi modern tentang tahap perkembangan embrionik, yang telah dia dopsi di seluruh dunia, tidaklah mudah ataupun komprehensif. Hal ini tida klah memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai tahapan perkembangan embrionik karena tahap-tahap tersebut berdasarkan bentuk numerik, yaitu, tahap 1, tahap 2, ta hap 3, dan seterusnya. Pembelahan yang telah disebutkan di dalam al-Qur¶an tidaklah bergantung pada sistem numerik. Lebih jauh pembelahan yang ada di Qur¶an berdasarkan pada pengidentifikasian bentuk dan ukuran yang terang dan mudah perkembangan embrio yang terjadi. Al-Qur¶an mengeidentifikasikan tahapan perkembangan prenatal sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nuthfah, yang berarti setetes atau sejumlah kecil air. Alaqah yang berarti struktur seperti lintah. Mudghah yang berarti struktur bekas kunyahan. Idhaam yang berarti tulang atau rangka. Kisaa al-Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang dengan daging atau otot. An-Nasya yang berarti formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas.
Prof Moore telah mengenal bahwa pembelahan versi Qur¶an ini benar-benar berdasarkan pada fase yang berbeda pada perkembangan prenatal. Beliau t elah menggarisbawahi bahwa deskripsi sains yang elegan ini lebih komprehensif dan praktis. Dalam salah satu konferensi yang beliau hadiri, Prof Moore menyatakan berikut ini: ³Embrio berkembang di dalam rahim ibu atau uterus dilindungi oleh tiga kegelapan atau 3 lapisan. Karena tahapan embrio manusia sangat kompleks, yang memperlihatkan proses berkelanjutan perubahan selama perkembangan, perlu diusulkan perkembangan sebuah sistem klasifikasi yang baru dengan menggunakan istilah-istilah yang disebutkan al-Qur¶an dan as-Sunnah. Sistem yang diusulkan sangat mudah, komprehensif dan sesuai dengan pengetahuan embriologi saat ini. ³Studi intensif mengenai al-Qur¶an dan al-Hadits 4 tahun terakhir telah mengungkap sebuah sistem dalam mengklasifikasikan embrio manusia yang benar-benar menakjubkan sejak hal ini diwahyukan pada a bad ke-7 M. Walaupun Aristoteles, penemu sains embriologi, menyadari bahwa embrio ayam berkembang secara bertahap dari studinya mengenai telur ayam betina pada abad ke-4 sebelum Masehi, dia tidak memberikan detail apa pun mengenai tahapan-tahapan embrio. Sepanjang sejarah embriologi, masih s edikit diketahui mengenai tahapan dan klasifikasi embrio manusia hingga abad ke-20. Untuk alasan inilah, deskripsi embrio manusia di alQur¶an tidak bisa didasarkan kepada pengetahuan sains pada abad ke-7 M. Konklusi yang paling masuk akal adalah, penjelasan mengenai embriologi yang terdapat di al-Qur¶an ini dinyatakan oleh Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam dari Allah. Beliau tidak mungkin mengetahui hal ini begitu mendetail dikarenakan beliau adalah orang yang buta huruf dengan tak ada sedikit pun pengetahuan sains. Kami berkata pada Dr. Moore, ³Apa yang telah Anda katakan ada lah benar adanya, namun ini masih terlalu sedikit dengan kebenaran da n bukti yang telah kami hadirkan pada Anda dari al-Qur¶an dan as-Sunnah dan yang berkaitan dengan sains embriologi. Jadi, mengapa Anda tidak berlaku adil dan membawa caha ya dari ayat-ayat al-Qur¶an dan hadits secara keseluruhan yang berhubungan dengan bidang spesialisasi Anda?´ Prof Moore menjawab bahwa beliau telah me masukkan perujukan yang layak pada beberapa tempat yang cocok pada buku sains yang khusus. Biar bagaimanapun, beliau akan mengundang kami untuk memberikan beberapa tambahan islami, menempatkan seluruh ayatayat al-Qur¶an dan hadits nabi yang relevan, dan menyoroti berbagai aspeknya yang menakjubkan, untuk ditempatkan pada tempat yang tepat di bukunya. Hal ini telah selesai dan dia menulis pengenalan mengenai tambahan islami ini dan hasilnya adalah apa yang telah Anda baca sebelumnya. Pada tiap halaman yang memasukkan faktafakta mengenai sains embriologi, kami telah menempatkan ayat-ayat al-Qur¶an dan hadits nabi yang membuktikan ketiadabandingannya al-Qur¶an dan as-Sunnah. Apa yang kita saksikan hari ini adalah Islam bergerak ke lahan baru di dalam keadilan dan pengetahuan manusia yang tidak bias. Tahapan Embrionik
Kami hadirkan pada anda, Dr. GC. Goeringer, direktur mata kuliah dan profesor luar biasa untuk Kesehatan Embriologi Jurusan Biologi Sel, Fakultas Kedokteran, Universitas
Georgetown, Washington DC. Kami pernah bertemu dengan beliau dan bertanya kepadanya mengenai sejarah embriologi yang telah dis ebutkan perkembangan embrio pada beberapa tahapan yang berbeda dan bahwa tela h ada buku lain mengenai embriologi pada zaman nabi Muhammad shallallahu µalaihi wa sallam atau berabad-abad setelah beliau yang juga menyebutkan tahapan-tahapan berbeda ini, atau juga pembelahan kepada tahapa n yang berbeda yang hanya bisa diketahui pada pertengahan abad ke-19. Dia menyatakan bahwa orang Yunani kuno telah memperhatikan studi mengenai embriologi dan banyak di antara mereka mencoba menjelaskan kejadian pada fetus dan bagaimana terbentuknya. Kami setuju dengan beliau bahwa Aristoteles adalah di antara mere ka, yang berusaha menguraikan beberapa teori subjek ini, namun adakah penyebutan yang dibuatnya menjelaskan tenta ng tahapan-tahapan embriologi? Kami mengetahui bahwa tahapan ini t idaklah diketahui hingga pertengahan aba d ke-19 dan belum dibuktikan hingga permulaan awal abad ke-20. Setelah diskusi panjang, Prof Goeringer menyetujui bahwa tak ada penyebutan mengenai fase-fase ini. Lantas kita menanyai bagaimana jika ada istilah spesifik yang diterapkan pada fase-fase ini sama dengan yang ditemukan di al-Qur¶an. Jawabannya adalah negatif. Kita menanyainya: ³Apa pendapat a nda mengenai istilah-istilah ini di mana al-Qur¶an menggunakannya untuk menjelaskan fase-fase yang terjadi pada fetus?´ Setelah diskusi panjang, beliau mempresentasikan sebuah studi pada Konferensi Medis Saudi ke-8. Beliau menyebutkan di dalam studinya mengenai dasar ketidaktahuan manusia terhadap fase-fase (yang terjadi pada embrio). Beliau juga mendiskusikan kekomprehensivitasan dan kepresisian istilah al-Qur¶an dalam menjelaskan perkembangan fetus dengan pemaknaan istilah yang ringkas dan komprehensif yang membawa kepada pencapaian kebenaran lebih jauh. Mari kita mendengarkan Prof Goeringer yang beliau jelaskan dalam opininya: ³Di dalam beberapa a yat yang berkaitan, mengandung deskripsi yang jauh lebih komprehensif mengenai perkembangan manusia semenjak masa percampuran gamet hingga fase organogenesis. Tak ada yang seterang dan sekomplet riwayat mengenai perkembangan manusia dalam hal klasifikasi, terminologi dan deskripsi yang eksis sebelumnya. Kebanyakan, jika bukan s eluruhnya, misalnya, deskripsi ini mendahului berabad-abad periwayatan mengenai tahapan yang berbeda embrio manusia dan perkembangan fetus yang dicatat di dalam literatur sains tradisional. Diskusi dengan Prof Goeringer mengajak kami berbicara tentang fakta yang ditemukan akhirakhir ini dan di mana akan mengeliminasi berbagai bentuk kontroversi. Walaupun kelahiran Isa dari perawan telah menjadi keyakinan umat Kristen selama berabad-abad, beberapa orang di antara mereka memaksa bahwa Isa haruslah memiliki ayah karena kelahiran dari perawan adalah mustahil secara sains. Mereka berargumen dengan hal ini, dan mungkin mereka tidak paham, bahwa ada kemungkinan penciptaan makhluk tanpa ayah. Al-Qur¶an menjawab mereka dan telah menggunakan perumpamaan penciptaan Adam. Allah berfirman: ³S esungguhnya
perumpamaan penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakannya dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, µJadilah!¶ maka jadilah ia.´ (QS. Ali µImran [3]: 59). Ada 3 macam penciptaan : 1.
Adam, yang diciptakan tanpa ayah dan ibu.
2.
Hawa, yang diciptakan tanpa ibu.
3.
Isa al-Masih, yang diciptakan tanpa ayah.
Oleh karena itu, Allah yang mampu menciptakan Adam dari tanpa ayah dan ibu tentulah juga mampu menciptakan Isa dari seorang ibu tanpa ayah. Kendati demikian, kaum Kristen masih mendebatnya walaupun Allah telah mengirim kepada mereka petunjuk di ata s petunjuk dan bukti di atas bukti. Dan, ketika mereka ditanya mengapa mereka masih mempertahankan pendapatnya dalam kontroversi ini, mereka membantah bahwa mereka tidak pernah melihat ata upun mendengar seseorang diciptakan tanpa a yah dan tanpa ibu. Namun, sains modern sekarang mengungkap bahwa banyak hewan dan makhluk hidup di muka bumi ini dilahirkan dan bereproduksi tanpa fertilisasi dari spesies jantan. Sebagai contoh, lebah jantan tidaklah lebih dari sebutir telur yang tidak difertilisasi oleh jantannya, karena mengingat telur yang telah difertilisasi akan menjadi lebah betina. Lebih jauh lagi, lebah-lebah jantan dihasilkan dari telur ratu ta npa fertilisasi jantan. Masih banyak lagi contoh yang demikian ini di dunia hewan. Lebih jauh, manusia sekarang memiliki pemahaman sains menstimulasi telur betina pada beberapa organisme sehingga telur dapat berkembang tanpa fertilisasi dari jantan. Mari kita simak kata-kata Pr of. Goeringer, ³Pada beberapa tipe pendekatan, telur tak terfertilisasi pada beberapa spesies amfibi dan mamalia tingkat rendah dapat diaktivasi dengan cara mekanik (seperti menusuknya dengan jarum), fisik (dengan sentuhan panas), ataupun dengan cara kimia dengan cara memberikan sejumlah substansi kimia yang berbeda, dan berlanjut menuju ke tahapan perkembangan. Pada beberapa spesies, tipe perkembangan partenogenetik ini adalah alami.´ Allah telah memberikan kepada kita jawaba n yang pasti dan Ia menggunakan Adam yang mereka mengimaninya, sebagai permisalan manusia yang tak memiliki ayah dan ibu. Kaum Kristen menganggap penyimpangan realitas bahwa manusia dapat dilahirkan tanpa a yah. Jadi, Allah telah menunjukkan kepada mereka analogi bahwa manusia ada yang tak memiliki ayah dan ibu, dan ia adalah Adam. Allah telah menghendaki bahwa akan ada kemajuan sains dan penemuan-penemuan yang akan menyediakan bukti setelah bukti dari kebenaran yang melintasi waktu. Ayat-ayat alQur¶an menjadi dikenal di kalangan ilmuwan terkenal dan sains aga ma kita dan generasi berikutnya. Sains takkan pernah kosong dari keajaiban al-Qur¶an. Allah berfirman: ³U ntuk
tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.´ (QS. al-An¶aam [6]: 67). ³Dan
Orang-orang yang diberi ilmu ( Ahli K itab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari T uhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan T uhan yang Maha P erkasa lagi Maha P enyayang.´ (QS. Saba¶ [34]: 6). ³K ami
akan memperlihatkan kepada mereka t anda-tanda (kekuasaan) kami di seluruh ufuk dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur¶an itu adalah
benar. Dan, apakah T uhanmu tidak cukup (bagimu) bahwa sesungguhnya Ia menyaksikan segala sesuatu?´ (QS. Fushilat [41]: 53). Penerjemah: Ibnu Burhan