DAFTAR INVENTARISASI INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM KIMIA KIMIA
A.
No.
1.
ALAT – ALAT ALAT GELAS
Nama Alat
Gelas Beker /
Gambar
Fungsi
Gelas Kimia
Untuk larutan
Cara Menggunakan
mengukur volume yang
memerlukan
kimia yang berisi larutan untuk dipanaskan.
tingkat
Menampung
zat
Dalam memanaskan larutan, simpan bunsen dibawah kaki tiga kemudian alasi kaki tiga menggunakan kawat kasa, lalu letakkan gelas
tidak
ketelitian yang tinggi.
•
•
Jika ingin mengukur volume larutan, maka tuang larutan ke dalam gelas kimia kemudian anda dapat mengetahui volumenya dengan melihat
kimia.
sampai di garis mana cairan tersebut berada,
Memanaskan cairan. Media pemanasan cairan 2.
. Erlenmeyer
•
Tempat
penyimpanan
•
larutan / media •
Mencampur larutan kimia
Memegang leher erlenmeyer, masukkan larutan yang akan di encerkan / dititrasi
•
Pada saat mencampur (menghomogenkan) larutan tetap memegang
yang akan digunakan untuk
leher erlenmeyer dengan satu tangan, kemudian menggoyangkan
uji laboratorium
secara berputar, perlahan – perlahan – lahan lahan hingga larutan menyatu. Sedangkan tangan yang lain bisa tetap tenang, santai. Arah pendangan mata tertuju pada larutan. Pengisian larutan maksimal hingga batas tulisan volume untuk memberi ruang muai larutan. Ketika menyimpan larutan, umumnya bibir erlenmeyer akan ditutup dengan aluminium foil dan dilapisi kertas lalu diikat dengan karet.
3.
Gelas Ukur
•
Untuk mengukur volume larutan
yang
•
tidak
memerlukan
tertera pada skalanya
tingkat
ketelitian yang tinggi dalam
Mengisi gelas ukur dengan larutan yang sesuai dengan volume yang
Cara membaca volume pada gelas ukur •
jumlah tertentu
Masukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan.
•
Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.
4.
Labu Ukur
•
Untuk
membuat
larutan Mengisi larutan yang akan akan diencerkan atau padatan padatan yang akan dilarutkan.
dengan konsentrasi tertentu. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu •
Untuk
mengencerkan terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak – membolak – balikkan balikkan labu
larutan
sampai larutan homogen. 5.
Kaca Arloji
•
Penutup gelas kimia ketika Meletakkan zat yang akan ditimbang di atas kaca arloji menggunakan tengah proses pemanasan spatula kemudian masukkan dalam alat penimbangan sampel (penguapan).
•
Sebagai
tempat
mengeringkan dalam desikator.
untuk padatan
•
Sebagai tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan
•
Sebagai
tempat
menyimpan
untuk
bahan
yang
akan ditimbang. 6.
Pipet Tetes
Memindahkan
cairan
dalam Tekan bulatan karet pada pipet, maka larutan akan masuk ke dalam pipet.
jumlah yang sangat kecil yaitu Tekan lagi untuk mengeluarkan larutan. berupa tetesan. 7.
Pipet Volum dan
•
Pipet Gondok
Untuk mengambil larutan
•
Sebelum digunakan pipet harus dalam kondisi kering dan bersih.
dengan volume tertentu
•
Pasangkan bola hisap ke pipet bagian atas, usahakan agar ujung pipet masuk ke bagian dalam bola hisap sehingga pipet tidak mudah lepas dari bola hisap.
•
Kempeskan katub dengan menekan huruf A (aspirate) yang terdapat pada bola hisap, kemudian untuk menyedot cairan pencet pencet huruf S (suction) dan untuk mengeluarkan pencet huruf E pada bola hisap. Ketika cairan sudah masuk dalam pipet dan sudah pas dengan garis meniskus pada pipet maka pindahkan cairan ke dalam wadah yang lainnya.
8.
Corong Gelas
•
Untuk
memasukan
atau
memindah larutan dari satu
Letakkan kertas saring yang telah dilipat sesuai ukuran ke dalam corong
tempat ke tempat lain.
untuk menyaring larutan
•
Untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
9.
Tabung Reaksi
•
•
Sebagai
tempat
untuk Pada saat proses pemanasan bahan kimia menggunakan tabung reaksi
mereaksikan bahan kimia
umumnya terdapat 2 cara yaitu,
Untuk
•
melakukan
reaksi
dan selanjutnya dipanaskan menggunakan kompor/heater pembakar
kimia dalam skala kecil •
Untuk
memanaskan
Tabung reaksi dipanaskan dahulu kedalam gelas kimia yang berisi air
zat
dalam skala kecil
spiritus •
Memegang tabung reaksi harus dijepit oleh penjepit tabung reaksi atau menggunakan sarung tangan anti panas agar tidak terkena dampak panas dari tabung dan selanjutnya dipanaskan langsung di atas api
10.
Mortal dan Alu
•
Untuk menghancurkan atau Masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam mortar dan gerus hingga menghaluskan suatu bahan halus menggunakan alu atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.
11.
Botol
semprot
•
plastik
Tempat
menyimpan Menekan badan botol sampai airnya keluar
aquades •
Membersihkan alat – alat kimia tertentu yang tidak bisa
dijangkau
dengan
proses penuangan biasa
12.
Batang Pengaduk
•
Untuk mencampur cairan Masukan batang pengaduk ke dalam larutan yang akan dicampur lalu dengan bahan kimia untuk aduk keperluan
praktek
laboratorium
cairan
di di
dalam gelas kimia 13.
Spatula
•
Untuk mengambil bahan Masukkan spatula dalam tempat berisi zat kimia berbentuk padat kemudian kimia
yang
berbentuk ambil zat tersebut dengan spatula.Tidak boleh menggunakan spatula yang
padatan
14.
Termometer Alkohol
sama untuk mengambil zat kimia yang berbeda
•
Mengaduk larutan
•
Mengukur
suhu
dan
•
Sebelum menggunakan termometer termometer hal yang harus dilakukan adalah
perubahan suhu. Memiliki
memastikan bahwa termometer tersebut dalam kondisi bersih, baik dan
batas pengukuran sampai
normal.
dengan 78oC. Mempunyai titik
beku
sampai
derajat celcius,
•
-112
Jika diperlukan, gunakan tiang penyangga sebagai alat bantu untuk menyangga termometer.
•
Masukkan termometer kedalam zat cair sekitar 3-5 menit. Posisi Reservoir kurang lebih berada ditengah-tengah dari zat yang diukur suhunya. Tujuannya adalah agar suhu yang didapat merupakan suhu rata-rata dari zat tersebut.
•
Perhatikan pengisi termometer yang berwarna merah ( alkohol ) berhenti pada angka berapa. Perhatikan pula skala yang tertera pada termometer.
•
Catat hasil pengukuran suhu. Ketika membaca skala termometer alkohol, pastikan posisi mata sejajar dengan permukaan kolom alkohol.
•
Kemudian angkat termometer
•
Apabila hendak melakukan pengukuran kembali, maka tunggu beberapa saat sampai termometer termometer siap untuk digunakan kembali.
•
Lakukan kembali seperti langkah diatas.
•
Apabila sudah selesai, silahkan cuci termometer dan simpan ditempat yang aman
15.
Termometer
•
Raksa
Mengukur suhu yang sangat
•
tinggi •
Untuk
Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada di reservoir atau atau di bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan
mengukur
suhu
badan, dalam laboratorium,
ujung yang tidak berair raksa. •
dan industri
Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan pembesih alkohol.
•
Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya.
•
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak demam. Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya meningkat karena banyak bergerak. Jika kurang pasti, lakukan lagi pengukuran sekitar 30 menit kemudian.
•
Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali t ermometer dengan pembersih beralkohol.
16.
Cawan Penguapan
•
Wadah untuk bahan berupa Larutan yang akan dikristalisasi dimasukkan ke dalam cawan porselen padatan dalam skala kecil
•
kemudian dipanaskan diatas Bunsen yang telah diberi klawat kasa dan
Tempat untuk menguapkan diberi penyangga kaki tiga. zat padat
17.
Plat Tetes
•
Tempat mereaksikan zat-
Celupkan kertas lakmus merah dan biru yang sudah dipotong kecil dalam
zat, tapi dalam jumlah kecil. plat tetes yang berisi larutan kemudian kemudian amati perubahan warna pada •
Tempat untuk menentukan kertas lakmus untuk menentukan pH larutan asam/basa/netral. pH
larutan
asam-basa,
netral 18.
Cawan Krus
•
Untuk mengabukan sampel
Bahan yang akan diabukan ditempatkan pada krus pengabuan
(dimasukkan dalam mufel
Lama pengabuan tiap bahan berbeda – beda antara 2 – 8 jam.
furnace). Dapat dipanaskan
Pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa pengabuan yang
sampai 1900 derajat Celcius
umumnya berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan dengan selang waktu pengabuan 30 menit
Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin, sehingga krus yang berisi abu yang diambil dari dalam muffle harus lebih dahulu dimasukkan kedalam oven bersuhu 105 derajat Celcius agar suhunya turun, kemudian dimasukkan kedalam eksikator sampai dingin
Apabila penutup krus pengabuan tidak sesuai dapat menyulitkan proses pengabuan sehingga tutuplah dengan rapat penutup krus pengabuan sebelum digunakan.
19.
Buret
•
Untuk larutan tertentu,
mengeluarkan dengan
volume biasanya
Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan.
digunakan untuk titrasi.
Cara mengisinya : •
Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas
•
Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita
•
Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata.
•
Jangan sampai ada gelembung di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung tutup kran.
•
Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.
20.
Corong Bouchner
•
Untuk menyaring sampel
•
Siapkan kertas saring yang telah dibentuk seukuran dengan corong.
agar lebih cepat kering.
•
Letakkan kertas saring pada corong, lalu basahi sedikit dengan aqua DM. Diselipkan lagi kertas saring di mulut labu ukur agar udara yang masuk memudahkan larutan untuk masuk kedalam labu.
21.
Corong Pisah
•
Untuk
memisahkan
campuran
larutan
yang
memiliki
kelarutan
yang
berbeda.
Biasanya
•
Letakkan corong di mulut labu, tuang larutan yang akan disaring
•
Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katub dalam keadaan tertutup.
•
Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik.
digunakan
dalam
proses
•
ekstraksi.
22.
Desikator
•
•
Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan.
•
Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.
Tempat menyimpan sampel
•
Membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping
yang harus bebas air
•
Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama
Mengeringkan padatan
Keterangan Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 0C sampai warnanya kembali membiru.
23.
Kuvet
kaca kaca dan
Kuvet plastik
•
Tempat menaruh larutan
Kuvet harus memenuhi syarat – syarat – syarat syarat sebagai berikut :
sampel dan blangko ke
•
Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya
dalam
•
Permukaannya secara optis harus benar – benar – benar benar sejajar
•
Harus tahan (tidak bereaksi) dengan bahan kimia
•
Tidak boleh rapuh
•
Mempunyai bentuk atau design yang sederhana
berkas
cahaya
spektrofotometer
Kualitas kuvet dilihat dari banyak sedikitnya sinar yang diserap oleh kuvet tersebut. Semakinn sedikit sinar yang diserap oleh kuvet maka kualitas kuvet semakin baik •
Kaca optis , memiliki jangkauan panjang gelombang optik 340 – 340 – 2500 nm
•
Kuvet plastik, dengan panjang gelombang 380 – 380 – 780 780 nm
Cara menggunakan
•
Hubungkan
alat
dengan
arus
listrik
dan
Hidupkan
alat
spektrofotometer (biasanya dibagian belakang alat) •
Tunggu sampai 30 menit (sampai semua tampilan di layar menunjukkan OK)
•
Tekan angka 1 (pilih menu Photometric)
•
Mengatur panjang gelombang dengan menekan tombol Go To WL (Wavelenght), kemudian tekan enter
•
Tekan tombol autozero untuk mengnolkan angka yang tertera pada layar
•
Cuci kuvet dengan aqudest (setelah dicuci dilap dengan tisu secara searah)
•
Isi kuvet dengan pelarut yang digunakan pada sampel yang akan diukur (misalnya: aquades, etanol)
•
Menaruh kuvet di tempat pembacaan absorbansi
•
Cuci kuvet dan dilab
•
Isi kuvet dengan sampel 1
•
Lakukan pembacaan absorbansi
•
Cuci kuvet dan dilab
•
Isi kuvet dengan sampel selanjutnya
24.
Chamber KLT
•
Untuk mengetahui jumlah
•
komponen dalam sampel
Potong plat sesuai ukuran. Biasanya, untuk satu spot menggunakan plat selebar 1 cm. Berarti jika menguji 3 sampel ( 3 spot ) berarti menggunakan plat selebar 3 cm.
•
Buat garis dasar ( Base l ine ) di bagian bawah, sekitar 0,5 cm dari ujung bawah plat, dan garis akhir di bagian atas.
•
Menggunakan pipa kapiler, totolkan sampel cairan yang telah disiapkan sejajar, tepat di atas base line. Jika sampel padat, larutkan pada pelarut tertentu. Keringkan Keringkan totolan.
•
Dengan pipet yang berbeda, masukkan masing- masing eluen ke dalam chamber chamber dan campurkan.
•
Tempatkan plat pada chamer berisi eluen. Base line jangan sampai tercelup oleh ulen. Tutuplah chamber.
•
Tunggu eluen mengelusi sampel sampai mencapai garis akhir, disana pemisahan akan terlihat.
•
Setelah mencapai garis akhir, angkat plat dengan pinset, keringkan dan ukur jarak spot. Jika spot tidak terlihat, amati lampu UV. Jika masih tidak terlihat, semprot dengan pewarna tertentu seperti kalium kromat, alkohol atau ninhidrin.
25.
Alat Destilasi
•
Memisahkan dua atau lebih
Lihat dan ketahui titik didih zat campuran yang akan didestilasi
komponen yang memiliki
Susun alat destilasi dengan baik dan tepat
perbedaan titik didih yang
Masukkan larutan yang akan didestilasi pada labu destilasi (isi zat
jauh
untuk
memperoleh
dalam labu palig banyak 2/3 bagian labu) lalu masukkan batu didih ke
senyawa murninya.
dalam labu destilasi
Panaskan labu destilasi menggunakan alat pemanas, misalnya ho t plate
Alirkan air pendingin
Amati termometer, apabila ada cairan yang keluar sebelum mencapai titik didihnya, pisahkan cairan tersebut. Sedangkan apabila termometer menunjukkan titik didih sampel, tahan supaya suhu tersebut konstan dan tampung destilat yang dihasilkan
Hentikan destilasi pada saat sampel hampir habis (jangan sampai kerinng) jika titik didih zat sampel lebih besar dari titik didih zat pencemar. Sedangkan jika titik didih zat sampel lebih kecil dari titik didih zat pencemar, maka destilasi dihentikan pada suhu melebihi titik didihnyya sebesar ± 50oC. Pindahkan penangas
26.
Kolom Kromatografi
•
Untuk
memisahkan
campuran lebih
senyawa dengan
melewatkan tersebut.
dua
Campuran akan dipisahkan dan dimasukkan dimasukkan pada bagian ujung atas k olom dan
atau
fasa gerak yang berupa zat cair akan dibiarkan mengalir di dalam kolom yang
cara
hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
kolom
B.
No.
1.
ALAT – ALAT ALAT NON GELAS
Nama Alat
Rak tabung reaksi
Gambar
Fungsi
Cara Menggunakan
•
Untuk menempatkan tabung reaksi
Simpanlah tabung rekasi pada lubang-lubang yang tersedia pada rak tabung reaksi
•
Menjepit tabung reaksi pada saat
Tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung reaksi.
pemanasan
Apabila alat ini longgar atau penjepit lepasan, segera perbaiki dan
kayu dan rak tabung reaksi besi 2.
Penjepit tabung reaksi
•
Untuk membantu mengambil kertas alat ini bisa digunakan lagi saring atau benda lain pada kondisi panas.
3.
Penjepit / tang cawan krus
•
•
Untuk menjepit cawan krus yang Memegang bagian pegangan pada tang krus lalu arahkan bagian sangat panas saat dikeluarkan dari
titik beban ke cawan uap, lalu jepit cawan uap supaya tidak terlepas
tanur pengabuan.
dari jepitan tang krus. Angkat dan pindahkan ke tempat yang kita
Untuk memegang cawan pada saat inginkan. pembakaran di atas bunsen.
4.
Pembakar Bunsen
•
•
Untuk
membakar
zat
atau
Untuk memanaskan larutan menggunakan bunsen
memanaskan larutan.
Siapkan pembakar bunsen
Untuk memanaskan medium
Letakkan kaki tiga diatas bunsen
Tempatkan kawat kasa diatas kaki tiga
•
Mensterilkan jarum inokulasi dan
alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom .
Kemudian tempatkan gelas kimia berisi larutan yang akan dipanaskan diatas kawat kasa
Untuk mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom, bagian api yang paling baik untuk pemijaran adalah bagian bagian api yang berwarna biru (paling panas).
Dalam sterilasasi jarum inokulasi, jarum yang telah disediakan dibakar diatas
api bunsen hingga berpijar berpijar
kemerahann dari ujung sampai pangkal. Selain itu pegangan jarum berupa kaca juga disterilkan dengan cara melewatkan diatas api bunsen
Dalam sterilisasi tabung reaksi, dilakukan dengan cara memanaskan mulut tabung reaksi diatas api bunsen selama beberapa menit. Kemudian mulut tabung ditutup erat dibungkus dengan aluminium foil
Dalam sterilisasi cawan petri dilakukan setelah sudah memegang cawan petri dengan benar, bagian yang disterilkan dari cawan petri adalah pinggiran cawan. Cara mensterilkannya adalah dengan memutar cawan petri (dilewatkan pinggirnya) diatas api bunsen selama beberapa menit
5.
Statip dan klem
•
Statip untuk menegakkan buret, Letakkan statif pada bidang datar lalu bagian atasnya dipasangkan corong dan peralatan gelas lainnya
klem sebagai penyangga buret.
•
Untuk menjepit peralatan gelas dan menempel statip
6.
7.
Kawat asbes
Kaki tiga
•
•
•
8.
Kertas
lakmus
merah dan biru
Sebagai alas penyebaran panas yang Simpan kawat kasa di atas kaki tiga, lalu simpan cawan porselin berasal dari suatu pembakar
atau gelas kimia di atas kawat kasa tersebut.
Sebagai penyangga pembakar
Letakkan alat pembakar di bawah kaki tiga seperti pembakar bunsen
spirtus
dan meletakkan peralatan gelas diatasnya, namun diantara kedua
Sebagai penahan kawat kasa
alat tersebut harus dipasang kawat kasa diatas kaki tiga.
Untuk mendeteksi asam, basa dan netral Celupkan kertas lakmus merah atau biru dalam suatu larutan. Amati dari suatu larutan. •
Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna berwarna biru dan dalam larutan larutan netral berwarna merah.
•
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna berwarna biru dan dalam larutan larutan netral berwarna biru
perubahan warna kertas lakmus
9.
Indikator Universal
•
Untuk
identifikasi
keasamaan
•
larutan/zat •
Celupkan kertas indikator universal dalam suatu larutan kemudian cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
Untuk mengidentifikasi nilai pH dari suatu larutan
10.
Bola Karet / Bola Penghisap
•
Untuk menghisap dan mengeluarkan
•
larutan yang akan dari botol larutan
Kempeskan katup dengan menekan menekan bagian yang bersimbol A (aspirate), Sedot cairan cairan ke atas, dengan menekan bagian atas S (suction), Kemudian tekan katup E untuk mengeluarkan cairan cairan dari pipet ukur.
11.
Bomb Kalorimeter
Untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori)
yang
pembakaran berlebih)
dibebaskan
sempurna suatu
pada
(dalam
senyawa,
•
kemudian tekan tombol F1 untuk mengaktifkan pompa,
O2
bahan
Hidupkan bomb calorimeter dengan menekan tombol ON
pemanas dan mengalirkan air pendingin •
makanan, bahan bakar.
Ditimbang dengan teliti sejumlah sampel (sesuai kapasitas mangkok bomb calorimeter) yang akan diukur nilai kalorinya
•
Masukkan sampel tersebut kedalam mangkok bomb kalorimeter
•
Hubungkan seutas kawat dengan panjang tertentu antara kedua ujung katoda dan anoda dengan sampel
•
Masukkan mangkok yang berisi sampel tersebut kedalam silinder aluminium dan tutup rapat
•
Alirkan gas N2 kedalam silinder tersebut hingga penuh (pada tekanan tertentu), alat ini akan bekerja secara otomatis
•
Masukkan silinder yang berisi sampel tersebut kedalam ke dalam bak bomb kalorimeter yang sebelumnya telah didisi air suling, lalu ditutup dengan rapat
•
Inputkan data – data – data data berupa berat sampel dan panjang (massa) kawat
•
Pembakaran dimulai dengan menekan tombol star hingga beberapa saat (sekitar (sekitar 20 menit)
•
Setelah pebakaran sempurna, alat akan secara otomatis memberikan preliminary memberikan preliminary report yang dapat diprint out melalui komputer yang telah disiapkan
•
Buka penutup bak, keluarkan silinder sampel dan keluarkan mangkok sampel dari silinder
•
Ukur sisa kawat yang terlilit diujung katoda / anoda yang tidak terbakar
•
Residu yang kemungkinan mengandung asam didalam silinder dikumpulkan dan dimasukkan kedalam erlenmeyeruntuk kemudian dititrasi, misalkan menggunakan larutan NaOH dan KOH
•
Inputkan data – data – data data panjang sisa kawat dan konsentrasi asam asil titrasi, maka sesaat kemudian secara otomatis alat bomb kalorimeter akan membrikan final report berupa hasil akhir sebagai hasil koreksi, yang dapat diprint out melalui printer yag telah disiapkan
•
Akhiri penggunaan alat dengan menekan tombol OFF untuk memutuskan arus listrik
12.
Mikro pipet
Memindahkan cairan dalam jumlah kecil
•
Set atau atur volume cairan / larutan/ sampel yang dibutuhkan
secara akurat
•
Pasang tip disposable
•
Tekan “ plungger Button “ atau penyedot sampai batas pertama
•
Masukkan tip ke dalam sampel
•
Ambil atau sedot sampel : harus posisi tegak lurus kemudian lap dengan tisu bagian luar tip
•
Pindahkan samel dengan cara menekan “ plungger Button “ sampai batas kedua
C.
Lepaskan tekanan penyedot
•
Lepaskan tip
ALAT – ALAT ALAT DIGITAL
No.
1.
•
Nama Alat
Hot plate stirer
Gambar
Fungsi
Cara Menggunakan
Untuk menghomogenkan suatu
•
Pastikan alat pada posisi datar atau rata dan aman
larutan
•
Sambung socket kabel ke power
Pelat ( plate ) yang terdapat
•
Untuk menghidupkan putar ke posisi on
dalam alat ini dapat dipanaskan
•
Untuk pengadukan putar sampai lampu stir menyala sesuai yang
dengan
pengadukan.
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.
diinginkan, tanda 1 ( lambat ) sampai dengan tanda 10 ( cepat )
•
untuk pemanas putar sampai lampu heat menyala sesuai yang diinginkan, tanda 1 ( kurang panas ) sampai dengan tanda 10( panas )
2.
3.
Neraca analitik
Oven
•
Untuk mematikan, kembalikan stir dan heat ke posisi terendah
•
Putar tombol ke posisi off sampai lampunya mati
•
Kemudian socket kabel dilepas atau dicabut dari power atau listrik.
Untuk menimbang massa suatu
•
zat. Tingkat ketelitian lebih
•
Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
tinggi neraca di atas.
•
Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
•
Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
atau
•
Hubungkan drying oven dengan sumber listrik.
peralatan
•
Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur
•
Untuk
memanaskan
mengeringkan laboratorium •
Untuk
dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat. mengeringkan
•
peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut
•
Nolkan terlebih dahulu angka neraca tersebut
Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan berkedip.
•
Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan
organik.
terbuat dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet
Untuk mengukur kadar air.
ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C •
Bila waktu yang diatur telah telah selesai, pengatur waktu secara otomatis otomatis kemali ke nol .
•
Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
•
Jangan lupa mencabut kabel oven d ari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
4.
Oven vacuum
•
Berfungsi menganalisis dengan penentuan
untuk kadar
•
air
dianalisis kadar airnya, wadah pengering dan oven, serta persiapan
pengeringan, kadar
didasarkan
airnya
Pertama-tama lakukan persiapan-persiapan terhadap bahan yang akan
penanganan bahan hasil pengeringan seperti telah diuraikan di atas. •
pada
Cawan kosong beserta tutupnya dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C. selama 30 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit untuk
penimbangan berat.
cawan aluminium dan 20 menit untuk cawan porselen. Cawan kemudian ditimbang. Pengeringan cawan diulangi hingga diperoleh berat berat konstan dari cawan dan tutupnya •
Bahan yang telah dipersiapkan sebagaimana tersebut pada persiapan bahan di atas segera dimasukkan dalam cawan dan ditutup. Dalam keadaan terbuka cawan berisi bahan beserta tutup cawan dikeringkan dalam oven pada tekanan disesuaikan bahan yang digunakan dan suhu di bawah 100°C. selama 6 jam. Cawan diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh dinding dalam oven. Untuk bahan yang tidak terdekomposisi dengan pemanasan yang lama, dapat dikeringkan dalam oven selama satu malam (16 jam).
•
Setelah pemanasan, dengan penjepit cawan, cawan berisi bahan dikeluarkan dari oven langsung dimasukkan dalam desikator dan ditutup dengan penutup cawan. Dinginkan selama 10 – 20 menit, lalu timbang cawan berisi bahan kering tertutup penutup cawan. Setelah penimbangan,
cawan berisi bahan beserta tutupnya dikeringkan kembali ke dalam oven hingga diperoleh berat konstan dari cawan berisi bahan beserta tutupnya. 5.
Heating mantle
Untuk memanaskan labu berisi
•
Hubungkan kabel listrik di sisi belakang No.8, dan hidupkan dengan
zat kimia ( biasanya yang mudah
menggunakan tombol ON/OFF (No.6) di sisi samping. Sesuaikan
terbakar
pengaturan suhu yang diperlukan menggunakan tombol No.3.
)
dan
mendidihkan
pelarut
•
Lampu No.2 menyala secara otomatis sesuai waktu
pemanasan
berlangsung. Mengakhiri Penggunaan Heating Mantle
6.
Spektrofotometer
Untuk
infra merah
molekul
mengamati
interaksi
dengan
elektromagnetik
•
Matikan tombol ON/OFF (No.6).
•
Cabut kabel listrik dari sumber listrik. Instrumentasi spektrofotometer IR memiliki sistem optik yang
radiasi serupa dengan spektrofotometer UV-Vis. Perbedaan utama terletak pada
yang
berada
sumber energi, dan sel. Sumber radiasi bisa berupa laser , dan selnya lebih
pada daerah panjang gelombang tipis daripada sel pada UV-Vis karena energi IR lebih rendah dari UV-Vis. 0,75 –1.000
μm
atau
pada Umumnya alat IR menggunakan berkas ganda yang dirancang lebih
bilangan gelombang 13.000 – 10 10 sederhana daripada berkas tunggal. cm-
Prinsip kerja spektrofotometer IR yaitu radiasi dari sumber
radiasi IR dipecah oleh pencacah sinar menjadi dua bagian yang sama dengan arah yang saling tegak lurus. Kemudian kedua radiasi tersebut dipantulkan kembali ke dua cermin sehingga bertemu kembali di pencacah sinar untuk saling berinteraksi. Dari sini sinar dipancarkan ke cuplikan yang dapat menyerap energi, setelah itu terjadilah transisi diantara tingkat energi vibrasi dasar dan tingkat vibrasi tereksitasi berupa berkas radiasi IR yang
ditangkap oleh detektor, kemudian signal yang dihasilkan dari detektor direkam sebagai spektrum IR yang berbentuk puncak-puncak absorpsi berupa grafik. Sebagian sinar dari pencacah pencacah akan dibalikan ke sumber gerak. Maju mundur cermin akan menyebabkan sinar mencapai ke detektor berfluktuasi tetapi terkendali. 7.
pH meter
Untuk
mengukur
keasamaan
atau
Ph basa)
(kadar Hidupkan alat ph, lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang akan diukur, suatu
kemudian putar-putar elektroda larut menjadi homogen.
cairan.
8.
Tanur
Sebagai tinggi
pemanas
pada
suhu Pada analisa gravimetric, untuk mengabukan zat yang dianalisis,terlebih dahulu crus harus ditimbang hingga bobotnya tetap. Zat diekstraksikan hingga terbentuk endapan, lalu disaring dengan kertas saring bebas abu dan endapannya dimasukkan ke dalam crus yang dibakar dengan api kecil kemudian gunakan api besar. Setelah sebagian besar kertas endapan telah menjadi abu yang berwarna putih, pindahkan pemanasan kedalam tanur. Pada saat pemijatan kertas saring zat yang diuj i,maka seluruh zat organic akan terbakar menjadi arang yang berwarna hitam. Jika pemanasan dilanjutkan seluruh zat organic (arang) (arang) akan hilang terbakar dan akan diperoleh abu atau sisa yang terdiri atas zat anorganik yang berupa oksida logam yang berwarna putih atau berwarna lain tergantung tergantung dari jenis logamnya.
9.
Centryfuge
Untuk
mengendapkan
dan
•
Siapkan sample yang akan dipisah atau dimurnikan.
dari
•
Sambungkan Centrifuge pada arus listrik.
dalam
•
Hidupkan Centrifuge.
partikel
•
Buka Penutup dan tekan tombol open.
tersuspensi yang terlalu kecil
•
Masukan sample pada tabung Centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada pada
memisahkan larutan,
padatan efektif
menghilangkan
untuk disaring
setiap tabung harus sama ukurannya. •
Masukkan tiap tabung ke dalam lubang Centrifuge. Untuk meletakkan tabung berisi sample yang akan dimurnikan, posisikan tabung secara menyilang dan tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada Centrifuge terisi penuh oleh tabung sample yang akan diuji.
•
Tutup penutup Centrifuge.
•
Set waktu yang diperlukan dan tentukan kecepatan rotasi atau Rpm yang diinginkan.
•
Tekan tombol mulai.
•
Setelah proses selesai selesai tekan tombol open dan ambil hasil dari pemurnian sampel tersebut pada tabung.
10.
Rotary
•
Evaporator
Mengefisienkan mempercepat
•
dan
Rotary evaporator bekerja seperti alat destilasi. Pemanasan pada rotary
pemisahan
evaporator menggunakan penangas air yang dibantu dengan rotavapor akan
pelarut dari suatu larutan.
memutar labu yang berisi sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan
Menguapkan pelarut dibawah
lebih merata. Selain itu, penurunan tekanan diberikan ketika labu yang berisi
titik didih sehingga zat yang
sampel diputar menyebabkan penguapan lebih cepat. Dengan adanya
terkandung di dalam pelarut pemutaran labu maka penguapan pun menjadi lebih cepat terjadi. Pompa tidak rusak oleh suhu tinggi
vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan diubah kembali ke dalam bentuk cair. Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas bulat yang digunakan, kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan, kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang diinginkan. Cara Menggunakan
Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing. Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan temperatur standar yaitu 25⁰C. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol Up/Down. Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat. Untuk memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua benda, digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar knop pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan. Cara mematikan alat harus berurutan sesuai prosedur. Pertama matikan pompa vakum dengan menekan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan penangas penangas air dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara bertahap. Kedua matikan rotavapor dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti berputar. Terakhir, matikan pendingin dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu standar kemudian matikan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari sambungan dengan kondensor. Sebelumnya lepaskan klipnya terlebih dahulu. 11.
Freeze Dryer
•
Untuk mengeringkan bahan- Ekstrak cairan atau kental sebelum dimasukkan kedalam Freeze Dryer telah bahan cair seperti ekstrak dibekukan dalam refrigerator (lemari es) minimal semalam. Setelah membeku baik cair maupun kental, kemudian dimasukkan ke dalam alat, alat disetting sesuai dengan yang lebih
ditekankan
untuk diinginkan. Oleh vaccum puma alat tersebut akan menyedot solvent yang telah
pengeringan ekstrak dengan beku (freeze) menjadi menjadi uap. penyari/solvent dari air. 12.
Spektrofotometri Uv-Vis
•
Untuk
mengukur Cara kerj kerjaa alat spektrofotome spektro fotometer ter UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi
transmitansi, reflektansi dan diteruskan menuju monokromator. Cahaya dari monokromator diarahkan absorbsi
dari
cuplikan terpisah melalui sampel dengan sebuah cermin berotasi. Detektor menerima
sebagai fungsi dari panjang cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang-ulang, Sinyal listrik dari gelombang
detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram. terprogram. 13.
Salinity Refraktometer
Untuk mengukur kadar garam dalam air.
•
Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
•
Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal aquadest atau larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mengambil cairan yang ingin diukur.
•
Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi awal. Prisma jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan. tertahan.
•
Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer. Bakal terlihat satu angka skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda 0/00 yang berarti "bagian per seribu", dari 0 di dasar skala hingga 50 di ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis pertemuan bagian putih dan biru..
•
Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering menggunakan tisu atau kain lembut.
14.
Alat Kualitas Air
Ukur
TDS (Total Dissolve Solid ) Meter berfungsi untuk mengukur kualitas cairan yang digunakan pada pengairan, pemeliharaan air aquarium, pembuatan air mineral, air reverse osmosis, air
•
Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering.
Terlebih dahulu sediakan air yang akan diuji pada sebuah tempat atau gelas.
Selanjutnya celupkan TDS meter kedalam air tersebut.
Selanjutnya akan terbaca angka yang berubah ubah pada layar displaynya. Pada saat seperti itu sebaiknya ditunggu terlebih dahulu sekitar 2 hingga 3
aki, air limbah, air sadah, budidaya hidroponik, koloid perak, proses kimia, air destilasi air pada kolam renang, dan juga untuk mengetahui air minum mana yang aman dikonsumsi tubuh serta biasa juga untuk mengetahui kualitas air murni
menit sampai angka digital menjadi stabil. Terdapat beberapa fitur yang dimiliki diantaranya adalah: sangat akurat dan tepat dikarenakan menggunakan mikroprosesor; memiliki fungsi hold yang digunakan untuk menyimpan pengukuran, membaca dan merekam; memiliki fungsi autooff yang secara otomatis dapat menutup setelah 10 menit tidak digunakan, dengan demikian mampu menghemat baterai; tampilan besar dan mudah dibaca layar LCD.
Water purity electrolizer ini Cara penggunaan alat ini sangat mudah, yaitu: merupakan salah satu Ambil 2 gelas air dengan volume 100ml sampai 150ml. Letakkan dalam alat pengukur kualitas air yang memiliki tingkat kesalahan gelas berwarna bening. hanya 1 – 3 mm. Pengukur tingkat kejernihan air ini Masukkan 2 batang logam dalam salah satu gelas dan 2 batang lain dalam memiliki 4 batang logam dengan gelas lainnya. panjang 7 cm dan diameter 0,7 cm. Alat ini mampu mendeteksi Pastikan posisi alat mendatar diatas gelas, kemudian hubungkan colokan kandungan terlarut yang ada pada sumber listrik. dalam air sehingga Anda bisa tau, air tersebut layak Anda konsumsi Tekan tombol ON untuk memulai proses elektrolisis atau tidak. Tunggu selama 30 detik, kemudian tekan tombol off.
Pindahkan water purity electrolyzer dari gelas, dan lihat perubahan warna pada air.
Berikut adalah deskripsi dari tampilan warna air pada gelas:
Kuning : mengandung sanso, senyawa silikon, mineral organik, molibdenum, silikon fluorida, dan bahan organik lainnya.
Hijau : arsen (arsenik), merkuri, timbal, tembaga, natrium.
Biru : bakteri, virus, karsinogen, fosfor organik (pupuk, detergen, pestisida)
Merah : besi dan karat, bakteri
Putih : timbal, seng, merkuri
Hitam : logam berat (seng, timbal, tembaga, kromium, mangan, kadmiun)
Dengan water purity electrolyzer ini Anda dapat menguji sendiri air yang Anda gunakan sehari-hari dan langsung bisa mengetahui kandungan dari air tersebut dengan mudah dan cepat. 15.
Liquid
Untuk memisahkan campuran Prinsip dasar dari LC / HPLC ( High Performance Liquid Chromatography )
Chromatograpy
senyawa
(LC)
mengidentifikasi, mengukur atau kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel yang akan diuji diinjeksikan
dengan
tujuan adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya. Adapun prinsip
memurnikan masing – masing ke dalam kolom dengan bantuan pompa maka sampel tersebut kemudian akan komponen campuran
terurai dan terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia ( analit ) sesuai dengan perbedaan afinitasnya. Hasil Hasil pemisahan pemisahan tersebut kemudian akan akan dideteksi oleh detector (spektrofotometer UV, fluorometer atau indeks bias) pada panjang gelombang tertentu, hasil yang muncul dari detektor tersebut selanjutnya dicatat oleh recorder yang biasanya dapat ditampilkan menggunakan integrator atau menggunakan personal computer (PC) yang terhubung online dengan alat HPLC tersebut.
16.
Computer
•
Mengintegrasikan
respon Hubungkan komputer dengan mesin kromatografi. Kemudian mengatur
dari detektor untuk setiap komputer sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan kromatografi. komponen hasil kromotografi dan
merubahnya
menjadi
kromatogram mudah
sehingga
dibaca
dan
diinterpretasikan. •
Mengontrol injektor secara otomatis
17.
•
Mengontrol popma gradien
•
Mengoleksi sampel
Total
Untuk menentukan konsentrasi Pengukuran secara langsung dangan Gas Chromatograf Hidrokarbon diukur
Hydrocarbon
hidrokarbon
Analyzer
yang ditimbulkan oleh ion yang Metode yang digunakan adalah kromatografi gas dengan detektor Flame
berdasarkan
arus sebagai total hidrokarbon (THC) dan Non Methanic Hydrocarbon (NMHC).
dihasilkan ketika hidrokarbon Ionisasi (FID). Hidrokarbon dari udara dibakar pada flame yang be -rasal dari dibakar hidrogen.
menggunakan
nyala gas hidrogen membentuk ion-ion. Ion yang terbentuk pada flame akan ditangkap oleh elektrode negatif. Banyaknya arus ion yang terbentuk menunjukkan konsentrasi hidrokarbon.