MAKALAH FILSAFA FIL SAFAT T PANCASILA PANCASIL A FILSAFAT PANCASILA diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh :
Kelompok 1 1.
Restu millati
2.
Ruth May
3.
Siti Hayatunufus
4.
Wahyu Maulana
Kelas C
PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Jalan Raya Jakarta Km.4 Pakupatan, Serang-Banten 2009
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berfilsafat dan berguna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. depannya. Untuk itu diperlukan diperlukan penguasaan penguasa an ilmu pengetahuan pengetahuan berfilsafat berfilsafat dan berfikir penguasaan filsafat yang berdasar pada nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral nilai kemanusiaan dan nilai-n nilai-nila ilai budaya bangsa bangsa.. Nilai-n Nilai-nilai ilaii dasar dasar tersebu tersebutt berper berperan an sebaga sebagaii pandua panduan n dan ai-nilai ilaii budaya ai-nila pegan pegangan gan hidup hidup setiap setiap warga warga negara negara dalam dala m kehidu kehidupan pan bermasy bermasyara arakat, kat, berbangsa gsa dan dalam asyarak at, berban bernegara
B. Pengertian Filsafat Dalam kehidupan manusia, filsafat senantiasa menyertai dalam diri kita. Dengan kata lain,selama manusia itu hidup ia tidak dapat mengelak dari filsafat. Pengertian filsafat itu sendiri sebenarnya sangat sangat sederhana dan mudah mudah dipahami. Istilah filsafat secara secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya cinta dan “sophos” yang mempun mempunyai yai arti bijaks bijaksana ana.. Jadi Jadi istila istilah h filsafa filsafatt
mengan mengandun dung g makna makna cinta cin keb ijaksa ksa cinttaa kebija kebijak sa
kebn kebnaa aan. n. Pili Piliha han n manu manusi siaa seba sebaga gai su atu u pand pandan angan gan dalam hidu hidup p yang yang bertu be rtuju juan an bagai gaii suat suatu atu anga n dalam bert rtuj ujua uan n memperoleh kebahagiaan itulah yang disebut hidup berfilsafat. Sebenarnya jika ditinjau dari segi pembahasannya filsafat tidak hanya membahas tentang manusia saja, tetapi juga bidang-bidang lainnya antara lain tentang pengetahuan, agama, etika dan sebagainya.
C. Tujuan Filsafat Dalam kehidupan kehidup an kita mempunyai mempunya tujuan hidup, hidup, apakah apakah ke arah kehidupan mempunyai memp unyaii tujuan arah yang baik atau yang buruk. Semua itu tergantung bagaimana cara berpikir kita. Hal itu sesuai dengan tujuan tujuan berfils berfilsafat afat , bagaim bag aimana ana car a berpik berpikir ir dan bertin bertindak dak dalam dalam melaku melakukan kan aktivi aktivitas tas bagaima na cara cara berfilsafat yang pada umumnya diartikan sebagai proses pemecahan suatu permasalahan dengan metode atau cara tertentu yang sesuai dengan objek permasalahan tersebut.
KATA KATA PENGANTAR PEN GANTAR PE NGANT PENGAN TAR
Puji Puji syuk syukur ur saya saya panj panjat atka kan n kepa kepada da Tuhan uhan Yang ang Maha Mah a Kuas Kuasaa kare ka rena naa berk berkat at Maha karen limp limpah ahan an rahma rahmatt dan dan karu karuni nia-N a-Nya ya,, saya saya dapa dapatt meny menyele elesa saik ikan an tuga tugass ini ini tepa te pat pada nyel eles esaik aikan tep tepat att pada waktunya. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah yang kami susun ini membahas mengenai mengenai Filsafat Filsafat Pancasila. Pancasila. Di Di dalamnya dalamnya berisi berisi tentang tentang makna makn a Filsafat Filsafat Pancasila Pancasila beserta beserta contohnya contohnyaa yang disusun disusun secara sistematis sistematis makna contohny untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan. Dalam penyusunan makalah ini menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu kami membuka dengan luas kritik dan saran dari pembaca untuk dapat menyempurnakan makalah ini dan untuk selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terima kasih.
Serang, 30 September 2009
Penyusun
BAB I FILSAFAT PANCASILA A. CARA BERPIKIR FILSAFAT
1. Peng Penger erti tian an Fils Filsaf afat at
Dalam Dalam wacana wacana ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an sebena sebenarny rnyaa pengert pengertian ian filsafa filsafatt adalah adalah sangat sangat sederhana dan mudah dipahami. Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Seca Secara ra etim etimol olog ogi, i, fils filsaf afat at beras berasal al dari dari baha bahasa sa Yunan unani, i, yait yaitu u philosophia : artinya ya cint cintaa / pecin pecinta ta / menc mencin intai tai dan dan sophia, berarti kebijakan philo/philos/philein artin Jadi, filsaf filsafat at artinya artinya cinta cinta akan akan kebijak kebijakan an /wisdom/kearifan/hi /wisdom/kearifan/hikmah/hakikat kmah/hakikat kebenaran . Jadi, atau atau haki hakikat kat kebe kebena naran ran.. Hal Hal ini ini namp nampak akny nyaa sesu sesuai ai deng dengan an seja sejarah rah timb timbul ulny nyaa ilmu ilmu pengetahuan, yang sebelumnya di bawah naungan filsafat. Berfilasafat, berarti berpikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap sesuatu secara metodik, sistematis, menyeluruh, dan universal untuk mencari hakikat sesuatu. Menurut D. Runes, filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan. (BP-7, 1993 : 8). Pada umumnya, terdapat dua pengertian filsafat, yaitu: filsafat dalam arti produk mencakup pengertian
a. Pengertian filsafat yang mencakup arti-arti filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep dari para filsuf pada zaman dahuluatau pendangan tertentu, yang merupakan hasil dan proses berfilsafat dan yang mempunyai mempunyai ciri-ciri tertentu. filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimana pun mereka berada. b. Filsafat sebagai suatu jenis problema problema yang dihadapi dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas aktivitas berfilsafat. berfilsafat. Filsafat dalam pengertian pengertian jenis ini mempunyai ciri-ciri khas tertentu sebagai suatu hasil kegiatan berfilsafat dan pada umumnya proses pemecahan perso persoalan alan filsafa filsafatt ini disele diselesai saikan kan dengan dengan kegiata kegiatan n berfils berfilsafat afat (dalam (dalam penger pengertian tian filsafat yang dinamis). filsafat dalam arti proses mencakup pengertian
Filsaf Filsafat at yang yang diarti diartikan kan sebaga sebagaii bentuk bentuk suatu suatu aktivi aktivitas tas berfils berfilsafat afat,, dalam dalam proses proses
pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai sesuai dengan dengan objek permasalahanny permasalahannya. a. Dalam pengertian ini filsafat filsafat merupakan merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi hanya merupa merupakan kan sekump sekumpula ulan n dogma dogma yang yang hanya hanya diyaki diyakini ni diteku ditekuni ni dipaha dipahami mi sebaga sebagaii suatu suatu sistem nilai tertentu, tertentu, tetapi lebih merupakan merupakan suatu aktivitas aktivitas berfilsafat, suatu proses yang dinamis dengan menggunakan suatu cara dan metode tersendiri. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu dan filsafat sebagai pandangan hidup. Demikian pula, dikenal ada filsafat dalam arti teoretis dan filsafat dalam arti praktis. .
Nilai Nilai adalah adalah sifat, sifat, keadaa keadaan, n, atau kualit kualitas as dari dari sesuat sesuatu u yang yang berman bermanfaat faat bagi bagi kehidupan kehidupan manusia, baik lahir maupun maupun batin. batin. Setiap orang di dalam kehidupannya, kehidupannya, sadar atau tidak sadar, tentu memiliki filsafat hidup atau pandangan hidup. Pandangan hidup atau filsafat filsafat hidup hidup seseor seseorang ang adalah adalah kristal kristalisa isasi si nilai-n nilai-nilai ilai yang yang diyaki diyakini ni kebena kebenaran rannya nya,, ketepatan, dan manfaatnya. Nilai-nilai sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang dianggap dianggap paling baik bagi bangsa bangsa Indonesia Indonesia adalah Pancasila, Pancasila, baik sebagai sebagai filsafat dalam arti produk maupun sebagai pandangan hidup. Fils Filsafa afatt meru merupak pakan an kegi kegiat atan an pemi pemiki kiran ran yang yang tingg tinggii dan dan murn murnii (tida (tidak k terik terikat at langsung dengan suatu obyek), yang mendalam, dan daya pikir subyek manusia dalam memaham memahamii segala segala sesuat sesuatu u untukl untukl mencari mencari kebena kebenaran ran.. Berpik Berpikir ir aktif aktif dalam dalam mencari mencari kebenaran adalah potensi dan fungsi kepribadian manusia. Ajaran filsafat merupakan hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kesemestaan, secara mendasar (fundamental dan hakiki). Filsafat sebagai hasil pemikiran pemikir (filosof), merupakan suatu ajaran atau sisem nilai, baik berwujud pandangan hidup (filsafat hidup) maupun sebagai ideologi yang dianut suatu mesyarakat atau bangsa dan negara. Filsafat demikian telah berkembang dan terbent terbentuk uk sebaga sebagaii suatu suatu nilai nilai yang yang melemb melembaga aga (denga (dengan n negara) negara) sebaga sebagaii suatu suatu paham paham (isme (isme), ), sepe seperti rti kapi kapital talis isme me , komu komuni nism sme, e, sosi sosial alis isme me,, dan dan seba sebaga gain inya ya yang yang cuku cukup p mempengaruhi kehidupan bangsa dan negara modern.
2. Sist Sisteem Fils Filsa afat
Pemikiran filsafat berasal dari berbagai tokoh yang menjadikan manusia sebagai subyek. Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang berbagai segi kehidupan yang mendas mendasar ar.. Suatu Suatu
sistem sistem filsaf filsafat at sedikt sediktnya nya mengajark mengajarkan an tentang tentang sumber sumber dan hakikat, hakikat,
filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan log logika. ika.
Seba Sebali lik knya, nya,
fils filsaf afat at
yang ang
men mengaja gajark rkan an
hanya anya
sebag ebagia ian n
kehid ehidup upan an
(sektoral,fragmentaris) tak dapat disebut sebagai sistem filsafat, melainkan hanya ajaran filosofis seorang ahli filsafat.
3. Aliran-aliran Filsafat a. Aliran Materialisme
Aliran materialisme mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan, termasuk makhlu makhluk k hidup hidup dan manusi manusia, a, ialah ialah materi. mate ri. Semua Semua realitas realitas itu ditentu dite ntukan kan oleh materi materi materi. ditent dit entuka ukan n oleh (misal (misalnya nya benda, benda,mak makana anan) n) dan terikat ter pada hukum hukum alam, alam, yaitu yaitu hukum hukum sebabseb ab-aki akibat bat teriikat kat pada sebab-a ab-akib kibat at (hukum kausalitas) yang bersifat obyektif. b. Aliran Idealisme/Spiritualisme Idealisme/Spiritualisme
Aliran idealisme atau spiritualisme mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang yang menent menentuka ukan n hidup hidup dan penger pengertian tian manusi manusia. a. Subyek Subyek manusi manusiaa sadar sadar atas realita rea litas s realitas real itas dirinya dan kesemestaan, karena ada akal budi dan kesadaran rohani. Manusia yang tak sadar atau mati sama sekali tidak menyadari dirinya apalagi realitas kesemestaan. Jadi, hakikat diri dan kenyataan kesemestaan ialah akal budi ( ide dan spirit ). c. Aliran Realisme
Alir Aliran an reali realism smee meng mengga gamb mbar arka kan n bahw bahwaa kedu keduaa alira aliran n di atas atas,, mater materia ials ls dan dan idea idealis lisme me yang yang bert berten enta tang ngan an itu, itu, tidak tidak sesu sesuai ai deng dengan an keny kenyata ataan an (tida (tidak k reali realist stis is). ). Sesungguhnya, realitas kesemestaan, terutama kehidupan bukanlah benda (materi) sematamata. mata. Karena Karenanya nya,, realita realitass adalah adalah paduan paduan benda benda (materi (materi dan jasman jasmaniah iah)) dengan dengan yang yang nonmateri (spiritual, jiwa, dan rohaniah). Jadi, menurut aliran realisme, realitas merupakan sintesis antara jasmaniah-rohaniah, materi dan nonmateri.
4. Pengerta Pengertaian ian Pancasila Pancasila sebagai sebagai Suatu Suatu Sistem Sistem
Pancasila yang terdiri dari lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang ang dimak di maksu sud d deng dengan an sist sistem em adala adalah h suatu su atu kesatu tuan an bagi bagian an-ba -bagi gian an yang sali saling ng dima maks ksud ud suat u kesa an-b -bag agia ian n yang bergabun ber gabungan, gan, saling keseluruhan bergabungan, saling bekerja bekerja sama sama untuk untuk suatu suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1)
Suatu kesatuan bagian-bagian
2)
Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3)
Saling berhubungan, saling ketergantungan
4)
Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem)
5)
Terjadi dalam dala m suatu lingkungan yang kompleks (Shore and Voich, Voich, 1974:22)
Dasa Dasarr fils filsafa afat negara ra Indo Indone nesi siaa terd terdir irii atas at ass lima lim a sila sila yang yang masi masing ng-ma -masi sing ng lsaf att nega ata lima merupakan suatu asas peradaban. Namun demikian, sila-sila pancasila itu bersama-sama merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, setiap sila merupakan suatu unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan Pancasila. Maka dasar filsafat negar pancasila merupakan suatu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal. Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terpisah dari sila yang lain. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasa dasarr yang yang terka ter kand ndun ung g dalam dalam panc pancas asila ila,, yait yaitu u emiki emikiran ran tenta te ntang ng manusi siaa dalm dalmam am terkand tent ntan ang g manu hubung hubungann annya ya dengan dengan Tuhan uhan Yang Maha Maha Esa dengan dengan diriny dir inya a sendir sendiri, i, dengan dengan sesama sesama dirinya diri nya manusi manusia, a, dengan dengan masyar masyarakat akat bangsa bangsa yang yang nilai-n nilai-nilai ilainya nya telah telah dimilik dimilikii oleh oleh bangsa bangsa Indonesia. Kenyataan Kenyat aan objektif objektif yang ada dan terlekat terlekat pada pancasila, pancasila, sehingga sehingga pancasila pancasila Kenyataan sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya liberalisme, materialisme dan lainnya. Hal ini secara ilmiah disebut ciri khas secara objektif (Notonagoro, 1975:14).
5. Nilai-nilai Pancasila Berwujud dan Bersifat Bersifat Filosofis
Pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang Pancasila. Untuk mendapatkan pengertian yang mendalam, kita harus mengetahui sila-sila Pancasila Pancasila tersebut. Dari setiap sila-sila sila-sil a kita cari pula intinya. intinya. Setelah Setelah kita ketahui hakikat sila-sila dan inti inti tersebu tersebutt selanj selanjutn utnya ya kita kita cari hakikat hakikat dan pokokpokok-pok pokok ok yang yang terkand terkandung ung di dalamnya, yaitu sebagai berikut. 1)
Pancas Pancasila ila sebaga seb agai pandangan gan hidup hidup bangsa bangsa,, berarti berarti bahwa bahwa nilai-n nilai-nilai ilaii yang yang sebagai agaii pandan ai-nila terk terkan andu dung ng dala dalam m Panc Pancas asil ilaa itu itu dija dijadi dika kan n tunt tuntut utan an dan dan pega pegang ngan an dala dalam m hubungannya dengan Tuhan, Tu han, Tuh an, masyarakat, dan alam semesta.
2)
Pancasila sebagai dasar negara, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancas Pancasila ila itu dijadi dijadikan kan dasar das ar dan pedoma pedoman n dalam dalam mengatu mengaturr tata tat a kehidu kehidupan pan dasar tata bernegara, seperti yang diatur oleh UUD 1945. Untuk kepentingan-kepentingan kegiatan praktis operasional diatur dalam Tap. MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Perundang-undangan, yaitu sebagai berikut. berikut.
a. Undang-undang dasar 1945 b. Ketetapan MPR c. Undang-undang d. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) e. Peraturan pemerintah f. Keputusan Presiden
g. Peraturan daerah 3)
Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan uraian terinci dari Agustus 1945 yang dijiwai Pancasila. dari Proklamasi 17 Agustus
4)
Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh.
5)
Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agus Agustu tuss 1945 1945,, terc tercerm ermin in dalam dalam poko pokokk-po poko kok k yang yang terk terkan andu dung ng dala dalam m Pembukaan UUD 1945.
6)
Berdas Ber dasark arkan an penjelasan san otenti otentik k UUD 1945, 1945, Undang Und ang-un -undan dang g Dasar Dasar 1945 1945 Berdasa Berd asarka rkan n penjela Undan Un dang-u g-unda ndang ng menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 pada pasal-pasalnya pasal-pa salnya. pasal-pas al dalam Batang Tubuh Tubu h UUD 1945 pasal-pas pasal-pasalnya. alnya.. Hal ini ini berarti pasal-pasal pasal-pasal Tubuh 1945 menjelmakan menjel makan pokok-po kok pikiran yang terkandung terkandung dalam Pembukaan menjelm akan pokok-pokok pokok-pok poko k-pokok ok pikiran Pembukaan Pembu kaan UUD 1945 sebagai perwujudan dari jiwa Pancasila.
7)
Berhubung dengan itu, esatuan tafsir sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan Pembukaan dan Batang Batang Tubuh Tubuh UUD UUD 1945. 1945.
8)
Nilai-nilai yang hidup berkembang dalam masyarakat Indonesia yang belum tertampung dalam pembukaan UUD 1945 perlu diselidiki untuk memperkuat dan memperkaya nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang Tubuh Tubu h UUD Tubuh UUD 1945, 1945, dengan dengan ketentuan sebagai berikut berikut
a. Nilai-n Nilai-nila ilai yang menunj men unjang ang mem perkua kuat kehidupan pan bermasy bermasyarak arakat at dan ai-nilai ilaii yang menun unjan jang g dan memper memperk perkuat uatt kehidu asyara kat bernegara dapat kita terima asal tidak tidak bertentangan bertentangan dengan dengan kepribadian kepribadian bangsa bangsa dan nilai-nil nilai-nilai ai yang yang terkand terkandung ung dalam Pancasila Pancasila,,
misaln misalnya ya referen referendum dum atau
pemilihan Presiden secara langsung. b. Nilai-nilai yang melemahkan dan bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 tidak dimasukkan sebagai nilainilai Pancasila. Bahkan harus diusahakan tidak hidup dan berkembang lagi dalam masyarakat Indonesia, misalnya demonstrasi dengan merusak bangunan/kantor, penjahat dihakimi massa, atau penjarahan. c. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 dipergunakan sebagai batu ujian dari nilai-nilai yang lain agar dapat diterima sebagai nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu, secara filosofis, dalamkehidupan bangsa bangsa Indonesia Indonesia diakui diakui bahwa bahwa nilai Pancasila adalah pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan, meliputi bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan. Sebagai ajaran
filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan dasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Yang Maha Pencipta.
C. PENGERTIAN PE NGERTIAN PANCASILA SECARA SEC ARA FILSAFAT FILSAFAT
Filsafat Filsa Pancasila dapat didefinisikan didefini sikan ringkas sebagai sebagai refleksi refleksi kritis dan Filsaffat at Pancasila didefinisi didef inisikan kan secara ringkas rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. Pembah Pembahasa asan n filsaf filsafat at dapat dapat dilaku dilakukan kan secara secara dedukt deduktif, if, yakni yakni dengan dengan mencari mencari hakika hak ikat hakikat ikatt Pancas Pancasila ila serta serta mengan menganalis alisis is dan menyus menyusunn unnya ya secara secara sistem sis temati atis s menjad menjadii keutuh keutuhan an sistema tematis tis pandangan yang komprehensif. Pembahasan filsafat dapat juga dilakukan secara induktif, yakni dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, memrefleksikannya, dan menarik hati dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu. Dengan demikian, kedua cara itu memberikan hasil yang dapat disajikan sebagai bahan-bahan yang sangat penting bagi penjabaran penjabaran ideologi ideologi Pancasila. Pancasila. Ideologi Ideologi Pancasila Pancasila adalah keseluruha kesel uruhan n prinsip prinsip normatif norm atif keseluruhan keselu ruhan norma tif yang berlaku bagi negara Republik Indonesia dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
D. KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang yang bersifa bersifatt formal formal logis logis saja saja namun namun juga juga meliput meli puti kesatuan an dasar dasar ontolo ontologis gis,, dasar dasar melipu mel iputi tii kesatu epistemologis serta dasar axiologis dari sila-sila Pancasila. Sebagaimana dijelaskan bahwa kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal, digunakan digunakan untuk untu k menggambarkan menggambark menggambarkan an hubungan hubungan urutan-urutan urutan-uru tan luas (kuantitas) untuk menggamb arkan urutan-urutan (kuantitas) (kuan titas) dan dalam pengertian inilah hubungan kesatuan sila-sila Pancasila itu dalam arti formal logis. Wawasan Wawasan filsafat meliputi meliputi bidang bidang bidan g penyelidikan penyelidika penye lidikan n ontologi, ontologi, ontol ogi, epistemologi, epistemolog episte mologi, i, axiologi. axiologi. axiolo gi. Ketiga bidang ini dapat dianggap mencakup kesemestaan. Aspek Ontologi
Menuru Menurutt Runes, Runes, ontolo ontologi gi ialah iala h teori teori tentan tentang g ada, ada, kebera keb eradaan daan eksistens ensi. i. ialah keberad aan atau eksist Menuru Menurutt Aristo Ari stotele teles, s,, ontolo ontologi gi adalah adalah ilmu ilm u yang yang menyel menyelidi idiki ki hakika hakikatt sesuat sesuatu u dan Aristot Aris toteles eles, ilmu disamakan artinya dengan metafisika. Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak hanya kesatuan yang menyangkut sila-silanya saja melainkan juga meliputi hakikat dasa dasarr dari dari sila sila-s -sil ilaa Panc Pancas asil ilaa atau atau seca se cara raa filo filoso sofi fiss meru merupa paka kan n dasa dasarr dari dari silasila-si sila la secar pakan kan Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki satu ontolo gi. Dasar ontologi satu kesatuan dasar ontologi. ontologi. ontologi Panc Pancas asil ilaa pada pada haki hakikat katny nyaa adala adalah h manu manusi sia, a, yang yang memi memilk lkii haki hakika kat hak mutl mu tlak ak kikat katt hak mutla k
oleh karena karena itu hakika hakikatt dasar dasar ini disebu disebutt sebaga sebagaii dasar antropologis. monopluralis, oleh antropologis. Subjek pendukung pokok sila-sila Pancasila adalah manusia, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil adil dan berada beradab, b, yang yang berper berpersat satuan uan,, yang yang berker berkeraya ayatan tan yang dipimp dipimpin in oleh oleh hikmat hikmat kerayat an yang kebijaksanaan kebijaksana kebij aksanaan an dalam permusyawaratan/perwakilan permusyawaratan/p permusyawar atan/perwaki erwakilan lan serta yang berkeadilan berkeadilan sosial sosial pada sosial pada hakikatnya adalah manusia (Notonogoro 1975:23). Demikianlah juga jikalau kita pahami dari dari segi segi filsafa fil safat negara bahwa bahwa Pancas Pancasila ila adalah adalah dasar dasar nilai nilai filsafa filsafatt negara, negara, adapun adapun filsaf att negara pendukung pokok negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakikat dasar antropologis silasila Pancasila adalah manusia.
Aspek Epistemologi
Epistemologi, menurut Runes, adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu ililmu mu pengetahuan. Penget Pengetahu ahuan an manusi manusia, a, sebaga sebagaii hasil hasil pengal pengalaman aman dan pemiki pemikiran ran,, memben membentuk tuk buday budaya. a. Bagaima Bagaimana na proses proses terjad te rjadiny inya a meliputi melip uti terjadin terja dinya ya meliputi melipu ti
pengeta pen getahua huan n sampai samp aii penget getahu ahuan an sampai sampa
memben membentuk tuk
kebuda kebudayaa yaan, n, sebagai sebagai wujud wu keutamaan an ( superioritas ) manusi manusia, a, ingin ingin disada disadari ri lebih lebih wujjud ud keutama dala dalam. m. Baga Bagaim iman anaa manu manusi siaa meng mengeta etahu huii bahw bahwaa ia tahu tahu,, atau at au ba gaim imana ana manusi siaa ata u baga bagai gaima mana na manu meng mengeta etahu huii bahw bahwaa sesu sesuat atu u itu ilmu ilm u peng pengeta etahu huan an,, hal hal itu itu menja me njadi dii peny penyeli elidi dika kan n suatu atu ilmu menj njad adi epistemologi. Epis Epistem temol olog ogii mene menelit litii sumb sumber er peng penget etah ahua uan, n,, pros proses es dan dan syara syaratt terja terjadi diny nyaa ngeta etahu huan an, pengetahuan serta batas dan validitas ilmu pengetahuan. Jadi, epistemologi dapat disebut ilm il m u tent tentan ang g ilmu ilmu atau atau teot teotii terj terjad adin iny y a ilm ilmu atau atau sci scien ence ce of scie scienc ncee atau ilmu mu inya ya termasuk uk cabang cabang episte epi stemol mologi ogi adalah matemati mate matika, ka,, logika logika,, Wissenchaftslehre. Yang termas epistem stemolo ologi gi adalah matemat matika ika, gramatika, dan semantik. Jadi, epistemologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki menyelidiki makna makna dan dan nilai nilai ilmu ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan proses terjadinya ilmu, termasuk semantik, logika, metematika, dan teori ilmu.
Aspek Axiologi
Axiologi, Axiologi, menurut menuru Runes, berasal dari istilah istilah Yunani, unani yang berati berati nilai, nilai, menurutt Runes, unani,, axios yang manfaat, pikiran atau ilmu/teori. Dalam pengertian yang modern, axiologi disamakan dengan teori nilai, yakni sesuatu yang diinginkan, disukai, atau yang baik, dan juga bidang yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria, dan kedudukan metafisika sebagai suatu nilai.
Menurut Prof. Brameled, axiologi dapat disimpulkan sebagai suatu cabang filsafat yang menyelidiki: 1.
tingkah laku moral, yang berwujud etika;
2.
ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan;
3.
sosio-politik, yang berwujud ideologi. Axiologi Axiologi ialah menyelidik menyelidikii makna nilai, sumber nilai, ialah cabang filsafat yang menyelidiki
jenis dan tingkatan nilai, dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika, ketuhanan, dan agama. Kehid Keh idup upan an manusi siaa seba sebaga gaii makh makhlu luk k suby subyek ek buda budaya ya,, penc pencip ipta, ta, dan dan Kehi Ke hidu dupa pan n manu peneg penegak ak nilai, nilai, berart berartii manusi manusiaa secara secara sadar sadar mencari mencari,, memili memilih, h, dan melaks melaksana anakan kan (menikmati) nilai; jadi, nilai merupakan fungsi kepribadian manusia. Bahkan, nilai di dalam kepribadian, seperti pandangan hidup, keyakinan (agama) (agama) dan dan bagaimana bagaimana kualitas kualitas kepribadian. Martabat manusia ditentukan oleh keyakinannya dan amal kebajikannya. a. Teori Nilai
Terdapat berbagai macam pandangan tentang nilai dan hal ini sangat terga ntung pada pada titik tit tolak dan sudut sudut ppanda ppandangn ngnya ya titiik k tolak
masing masing-mas -masing ing menent ukan n tentang tentang ing-ma -masin sing g dalam dalam dal am menentuka menent men entuka
pengertian serta hierarki nilai. Menurut tinggi rendahnya, nilai- nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkat, sebagai berikut : dalam tingk tingkat at ini ini terda terdapa patt dere dereta tan n nilai nilai-n -nila ilaii yang yang 1. Nila Nilaii-ni nila laii keni kenikm kmat atan an:: dalam mengenakan dan tidak mengenakan. terdapatlah nilai-nilai yang penting penting bagi 2. Nila Nilaii-ni nila laii kehi kehidu dupa pan: n: dalam tingkat ini terdapatlah keidupan (Werte (Werte des vitalen Fuhlens) misalnya kesehatan. 3. Nila Nilaii-ni nila laii kej kejiw iwaa aan: n: dalam tingkat tingkat ini terdapat terdapat nilai- nilai nilai kejiwaan kejiwaan yang sama
tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Nilai-nilai semacam itu ialah keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang dicapai dalam filsafat. 4. Nila Nilaii-ni nila laii keroh kerohan ania ian: n: dalam ini terdapatlah terdapatlah modalitas modalitas nilai nilai dari yang suci suci dan
tidak suci. Walter G. Everet menggolong-golongkan menggolong-golongkan nilai-nilai manusiawi ma nusiawi ke dalam kelompok yaitu: 1. Nila Nilaii-ni nila laii eko ekono nomi mis, s, ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua benda
yang dapat dibeli. 2. Nila Nilaii-ni nila laii keja kejasm sman ania ian, n, membantu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan
dari kehidupan badan 3. Nila Nilaii-ni nila laii hibu hibura ran, n, nilai-n nilai-nila ilaii permai permainan nan dan waktu waktu sengga senggan n yang yang dapat dapat
menyumbangkan pada pengayaan kehidupan 4. Nila Nilaii-ni nila laii sosi sosial al,, berasal mula dari pelbagai bentuk perserikatan manusia
keseluruhan n dari keutuhan keporibadian keporibadian dan sosial yang 5. Nila Nilaii-ni nila laii watak watak,, keseluruha diinginkan 6. Nila Nilaii-ni nila laii est estet etis is,, nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni 7. Nila Nilaii-ni nila laii inte intele lekt ktua ual, l, nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran kebenaran 8. Nila Nilaii-ni nila laii keag keagam amaa aan n
Notonagoro membagi nilai menjadi tiga yaitu: yaitu segala segala sesuat sesuatu u yang yang bergun bergunaa bagi bagi manusi manusiaa untuk untuk dapat dapat 1. Nila Nilaii mate material rial,, yaitu mengadakan kegiatan. yaitu u sega segala la sesu sesuat atu u yang yang berg bergun unaa bagi bagi manu manusi siaa untu untuk k dapa dapatt 2. Nilai vital, yait mengadakan kegiatan. 3. Nila Nilaii ker kerohan ohania ian, n, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani. Nilai kerohanian
ini dapat dibedakan atas empat macam : Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal manusia. Nilai keindahan, atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur perasaan manusia. Nilai kebaikan, atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai religius
ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
E. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA
Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' yang berarti 'gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita' dan 'logos' yang berarti 'ilmu' . Kata 'idea' berasal dari kata Yunani 'eidos' yang yang artiny artinyaa 'bentuk' . Maka Maka seca secara ra haraf harafia iah, h, ideo ideolo logi gi bera berarti rti ilmu ilmu peng pengeta etahu huan an- pengetahuan dasar. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila diangkat dari nilai-nilai nilai-nilai adat-istiadat, adat-istiadat nilai-nilai kebudayaan kebudayaan serta nilai religius yang terdapat terdap att dalam adat-istiadat adat-is tiadat,, nilai-nilai terdapa pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.
F. NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA
P anca an casi sila laa Panc Pa ncas asil ila
meman emanda dang ng dan ng
bahwa ahwa
keb ke bahag ahagia iaan an keb ebah
manu anusia sia
akan akan
terc tercap apai ai
bila bila
dikembangkan hubungan yang serasi antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Apabila memahami nilai-nilai dari sila-sila Pancasila akan terkandung beberapa hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antarhubungan tersebut, yaitu sebagai berikut a. Hubungan Vertikal
Hubungan vertikal adalah hubungan manusia dengan Tuhan, sebagai penjelmaan dari dari nilai-n nilai-nilai ilai Ketuha Ket uhanan nan Maha Esa. Esa. Dalam Dal am hubungan an ini, ini, manusi manusiaa memilik memilikii Ketuhan Ketu hanan an Yang Maha Dala m hubung kewaji kewajiban ban-kew -kewaji ajiban ban untuk untuk melaks melaksana anakan kan perint perintah ah Tuhan uhan dan menghe menghenti ntikan kan segala segala larangan-Nya, sedangkan hak yang diterima oleh manusia dari Tuhan adalah rahmat yang tidak terhingga diberikan oleh Tuhan dan pembalasan amal baik di akhirat nanti. b. Hubungan Horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik dalam fungsinya c. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala kekayaannya. Alasan yang prinsipil Pancasila Pancasila sebagai pandangan hidup dengan fungsi tersebut di Pancasila atas adalah sebagai berikut Pancasila ila mengak mengakui ui adanya adanya kekuat kekuatan an gaib gaib yang yang di luar luar diri diri manusi manusiaa menjad menjadii 1. Pancas pencipta, pengatur, serta penguasa alam semesta. Pancasila mengatur mengatur keseimbangan keseim bangan hubungan dan keserasian-k keserasian-keseras eserasian, ian, 2. Pancasila keseimbang kesei mbangan an dalam hubungan dimana untuk menciptakannya perlu pengendalian diri. 3. Dalam Dalam mengat mengatur ur hubun hub ungan gan, peranan n dan kedudu kedudukan kan bangs bangsaa sangat sangat penting pen ting. hubung ungan, an,, perana pentin g..
Persatuan dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral. 4. Kekeluargaa Kekeluargaan, n, gotong gotong royong, royo ng, kebers amaan, musyawarah untuk untuk mufakat mufaka royon g, kebersamaan kebersamaan, amaan,, serta musyawarah mufakatt
dijadikan sendi kehidupan bersama. 5. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan bersama
PENUTUP
Kesimpulan: Dari materi-materi yang telah dipaparkan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Dalam peranannya, filsafat juga tidak dapat dipisahkan dari hidup setiap manusia. Fils Filsaf afat at Panc Pancas asil ilaa meru merupa paka kan n ciri ciri khas khas yang yang dimi dimili liki ki bang bangsa sa Indo Indone nesi siaa yang yang membedakannya dari bangsa-bangsa lain.
Saran : Sebagai warga negara Indonesia, kita harus berpikir filsafat serta mengamalkan apa yang terkandung dalam filsafat bangsa kita yakni Pancasila demi mencapai kesejahteraan bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan dan Achmad Zubaidi.2007. Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi.Yogyakarta: Paradigma Syarbaini, Syahrial.2001. Pendidikan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia Indonesia