FILUM ANNELIDA
1. Amati sediaan di bawah mikroskop lalu gambar dan berilah keterangan pada kertas gambar! Beri keterangan dan lengkapai dengan klasifikasinya! Jawab: Lumbriscus terrestris
Klasifikasi ilmiah Kerajaan
: Animalia
Filum
: Annelida
Kelas
: Clitellata
Ordo
: Oligochaeta
Upordo
: Lumbricina
Family
: Lumbricidae
Genus
: Lumbrisus
Spesies
: Lumbriscus terrestris
Nereis sp.
Klasifikasi ilmiah Kingdom
: Animalia
Subkingdom : Eumetazoa Phylum
: Annelida
Class
: Polychaeta
Subclass
: Palpata
Order
: Phyllodocida
Family
: Nereidae
Genus
: Nereis
Spesies
: Nereis sp.
2. Buatlah tabel yang membandingkan ketiga kelas pada filum Annelida mengenai hal-hal berikut:
Permukaan tubuh
Alat gerak
Pertukaran gas
Rongga tubuh
Segmen tubuh
Organisasi otot
Distribusi dan tipe strukut sensor
Jawab: Polychaeta
Oligochaeta
Permukaan
Seluruh
permukaan
tubuh
tubuh
polychaeta pada tubuhnya dan kulit
mengandung
rambut-
Memiliki
Hirudinia
dilapisi
sedikit
setae Cacing
kutikula.
ini
mempunyai
Setae parapodia,
rambut kaku atau setae tidak membentuk berkas,
pipih
dilapisi kutikula sehingga
rangkaian tertentu, tidak permukaan
licin dan kaku. Tubuhnya
memiliki parapodia; jarang
seperti
kemerah- (kecuali
ungu
merahan.
Di
insang
yang
akuatik);
bagian prostomium
seta.
Tubuh
tunggal dan membentuk dorsoventral
menarik, mempunyai
rambut, dan
yang
berwarna
tidak
ditutupi
dengan yang
oleh
lapisan
kutikula.
Tidak
mempunyai
parapodia
kecil, dan setae. Mempunyai
anterior terdapat kepala berbentuk kerucut, tanpa
alat penghisap (sucker)
yang
di
sempurna,
mata atupun tentakel
disebut prostomium. Pada
kepala
bagian
anterior
maupun posterior
terdapat
mata, antena, sepasang palpus
dan mulut
di
bagian ventral. Alat gerak
Pergerakan oleh antar
disebabkan Cacing
perpaduan parapodia,
Gerak
otot
undulating
dapat
berenang dengan cepat.
posterior
Oligochaeta adalah gerak besar) Gerak
(lebih
termodifikasi
ini manjadi alat penghisap
dilakukan oleh 2 lapis otot
yang digunakan untuk
yang terdapat di dinding
menempel
cacing tubuhnya,
menjalar
anterior (biasanya kecil)
dan otot sirkuler. Gerak dan
tubuh. peristaltik.
mengakibatkan
bergerak Segmen-segmen ujung
gerak dengan otot longitudinal
dinding tubuh & cairan rongga
tanah
yaitu
stratum bergerak.
& circularae yang merupakan
dengan
lapisan otot sbelah luar melekukkan
dan Bergerak cara badan,
dan stratum longitudinale
melekat dengan sucker
yang
otot
Berenang dengan cara
Jika
menggelombangkan
merupakan
sebelah
dalam.
stratum
circularae badan.
berkontraksi
maka
menimbulkan
akan
gerakan
menggelombang sehingga cacing
tanah
bergerak.
akan
Arah
pergerakan tersebut
dari
gelombang
dapat
dibalik,
dengan demikian cacing tanah
dapat
bergerak
mundur. Untuk pergerakan cacing
perairan
kurang
lebih sama dengan cacing tanah ketika „berjalan‟ di permukaan alga,
debris
namun
atau ketika
berenang mereka dibantu oleh prostomium bersilia. Pertukaran gas
• Bernafas dengan insang pernapasannya •
Pertukaran
permukaan
gas
tubuh
via juga
terjadi
dilakukan
melalui seluruh permukaan
kapiler
tubuhnya.
epidermis.
Itu
sebabnya
terdapat insang, kecuali cacing tanah tertutup oleh anterior
&
posterior •
di
bawah Beberapa
mengapa tubuh kelompok bernapas dengan insang
• Beberapa jenis tiap ruas cacing ini berlendir. Tubuh
ujung
Menggunakan anyaman
Pada
mengalami
selaput bening dan tipis yang
cacing
yang
disebut
kutikula.
Kutikula ini selalu lembap
modifikasi, dan basah. Melalui selaput
jumlah & letak insang inilah
cacing
bernapas.
contohnya Piscicolidae
terbatas
pada
ruas Kutikula
tertentu.
menyebabkan
udara di dalam tanah dapat masuk ke pembuluh darah cacing. Setelah masuk ke pembuluh
darah,
tersebut
udara
diedarkan
ke
seluruh tubuh. Tetapi ada juga
Oligochaeta
yang
bernafas
dengan
menggunakan
insang,
yakni
kelas
oligochaeta
yang hidup akuatik. Rongga tubuh
Bagian
tubuhnya
dibedakan
menjadi
prostomium
Pada cacing tanah yang merupakan
yang anelida,
Rongga tubuh Annelida
anggota berisi
setiap
cairan
segmen berperan
merupakan bagian kepala
dalam
tubuhnya pergerakkan
dengan dilengkapi mata,
mengandung
sepasang
antena,
dan
sensor metanefridium,
kecuali
peristomium, dan terakhir.
mengelilingi mulut dan memiliki
seta,
palpus, Metanefridium
dan rahang berkitin.
dua lubang. Lubang yang pertama
Tubuh terdiri tiga bagian:
disebut
pra segmental, segmental bagian &
memiliki
berupa
corong,
nefrostom (di anterior)
dan
pascasegmental. terletak pada segmen yang
Kepala di prasegmental, lain.
Nefrostom
bersilia
parapodia di segmental & dan bermuara di rongga pygidium pascasegmental
di
tubuh Rongga
(pseudoselom). tubuh
ini
berfungsi sebagai sistem
dalam annelida
dan
sekaligus
melibatkan
kontraksi
palpus. Segmen pertama pada tiga segmen pertama otot. disebut
yang
pencernaan.
Corong
(nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berlikuliku
pada
segmen
berikutnya. Segmen tubuh
Tubuh
bersegmen-
Tubuh
cacing
segmen, setiap segmen memiliki mempunyai
tanah
segmen yaitu 34, walau lapisan
parapodia berjumlah 15 – 200 buah.
(kaki bedaging). Tubuh cacing
Pada
setiap
atas
bagian segmen
anterior yang terdiri dari prostomium peristomium mempunyai
pertama
sekunder
dan
di
(annuli)
menyamarkan segmentasi
primer
terakhir. Pada segmen ke-
tersebut.
Clitteum
dan 32 sampai segmen ke-37
dibentuk
segmen-
yang terdapat atau
cincin
segmen luarnya
Polychaeta terdapat seta kecuali pada
tersusun
Jumlah segmen tetap,
klitelum
atau segmen IX,X atau XI.
tidak sadel yang mengandung
mempunyai
parapodia
kelenjar
(achateous
segment). kopulasi.
sebagai
alat untuk
Sejumlah segmen pada menyekresikan cocoon bagian badan pygidium terletak
pada
ujung
anterior. Organisasi otot
Seta
terdiri
dari Otot longitudinal dan otot
notopodium,
sirkuler.
Terdiri
dari
neuropodium, acicula &
lapis otot yang terdapat di
2 melingkar (sirkuler) dan
otot yang bekerja untuk dinding tubuhnya, yaitu berjalan,
merangkak, stratum
bersembunyi
atau
berenang. Ototnya terdiri dari
otot
(sirkuler)
circularae
merupakan
lapisan
dan
otot
yang otot
sbelah luar dan stratum
melingkar longitudinale merupakan
memanjang
dalam.
(longitudinal).
circularae
yang otot
Jika
Ototnya terdiri dari otot
sebelah stratum
berkontraksi
otot
memanjang
(longitudinal).
maka akan menimbulkan gerakan
menggelombang
sehingga
cacing
tanah
akan bergerak. Distribusi dan Sistem saraf tangga tali
Sistem saraf Oligochaeta • Ruas 5 & 6 terdapat
tipe
terdiri dari:
strukutur
sensor
•
Alat
indera
utama:
mata, “nuchal organ” &
mata/tidak
ada
dua lobus di atas faring
papilla
dua syaraf penghubung
• Mata: fotoreseptor
disekitar faring menuju
•
ke
tonjolan
mata:
fotoreseptor •
Nuchal
organ:
kemoreseptor
untuk
mendeteksi •
Sel
peraba
ganglia
sub
makanan terdapat
diseluruh tubuh, terutama parapodia & kepala.
tali
Papilla
& kecil
sensila: pada
epidermis. Fungsi: alat
paringeal
Fungsi
“otak”
(sedentaria) •
(ganglion
• Alat indera: mata &
• Mata berkembang baik bintik
„otak‟ cerebral)
statocyst
(errantia),
lingkar saraf ganglia:
ventral peraba & perasa
syaraf
(sepanjang dasar selom ke arah somit anal). Beberapa syaraf menuju ke prostomium
&
daerah
mulut • Tali syaraf ventral dlm tiap
somit
ganglion
mempunyai
membesar
memberikan
3
&
pasang
syaraf lateral •
Tiap
syaraf
membentang
lateral setengah
somit terdiri dari serabut sensoris & motoris
3. Perhatikan sediaan Tubifex sp. Dimanakah letak clitellum-nya? Apa itu clitellum dan apa pula fungsinya?
Jawab: Clitellum pada Tubifex sp. Terletak di bagian epidermis tubuhnya. Clitellum merupakan penebalan epidermis pada cacing yang sudah dewasa dan berfungsi membantu proses reproduksi. Clitellum ini adalah bagian kelenjar menebal dinding tubuh cacing tanah dan lintah, yang mengeluarkan kantung kental di mana telur yang disimpan. Hal ini hadir sekitar 2 cm (0,79 in) di belakang ujung anterior tubuh (sekitar 14 segmen, 15 dan 16).
Clitellum adalah bagian dari dari sistem reproduksi clitellates, subkelompok annelida yang berisi Oligochaeta (cacing tanah) dan hirudineans (lintah). Clitellum berbentuk tebal sadel-seperti, cincin ditemukan pada epidermis (kulit) dari cacing, biasanya dengan pigmen berwarna terang. Untuk membentuk kepompong untuk telur-telurnya, clitellum ini mengeluarkan cairan kental. Organ ini digunakan dalam reproduksi seksual dari beberapa Annelida. Clitellum ini menjadi jelas dalam Annelida dewasa tapi mungkin sulit untuk menemukan secara visual dalam Annelida muda. Dalam lintah, tampak musiman. Warnanya biasanya sedikit lebih ringan daripada tubuh Annelida tersebut. Kadang-kadang, segmen hidup cacing akan ditumpahkan dengan clitellum tersebut (http://en.wikipedia.org/).
Pada cacing yang sudah dewasa akan terjadi penebalan epidermis yang disebut klitelum.
Alat
ini
dapat
digunakan
untuk
kopulasi
dan
akan
menghasilkan kelenjar-kelenjar yang membentuk lapisan lendir sangat kuat untuk membentuk kokon, yaitu tempat/wadah telur yang telah dibuahi.
Meskipun Annelida ini bersifat hemaprodit, tetapi pada saat terjadinya pembuahan harus dilakukan pada dua individu dengan saling memberikan sperma yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Clitellum ini berguna untuk menentukan mana yang bertugas sebagai jantan dan betina. Setelah selesai terjadinya perkawinan, maka kokon akan lepas dan berisi butir-butir telur yang telah dibuahi (Tim Ganesha Operation, 2004).
4. Perhatikan paropodia yang dimiliki Nereis sp. Dengan bantuan buku teks, gambarkan berbagai bentuk parapodia dan beri keterangan letak notopodium, neuropodium, cirrus, acicula dan lain-lain! Jawab: Parapodia pada kelas Polychaetes yaitu uniramous atau biramous. Dalam kasus terakhir, lobus dorsal atau cabang disebut notopodia dan neuropodia cabang ventral. Kedua neuropodia dan notopodia dapat menanggung cirri (masingmasing disebut neurocirri dan notocirri) dan setae (masing-masing disebut neurosetae dan notosetae). Cirri antara dua cabang disebut interramal cirri.
Parapodia dipasangkan, pelengkap lateral yang membentang dari se gment tubuh. Parapodium pada dasarnya memiliki tipe biramous atau uniramous, yang terdiri dari divisi atas yang disebut notopodium dan pembagian ventral disebut neuropodium tersebut. Lobus parapodial mengandung kantung setal dari mana proyek setae. Setae ini mengasumsikan berbagai bentuk dan pada beberapa spesies, bundel setal mungkin berisi lebih banyak jenis satu setae. Setae baru terus diproduksi setelah yang lama hilang.
Morfologi parapodium
Biramous parapodia, yaitu parapodia dengan dua c abang. Biramous parapodia menunjukkan notopodium (divisi bagian atas) dan neuropodium (divisi yang lebih rendah). Notopodia terdapat di bagian dorsal, neuropodia di bagian ventral.
Biramous parapodium ( Nephtyidae)
Uniramous parapodia, yaitu parapodia dengan satu cabang. Notopodium tidak hadir.
Uniramous parapodium ( Lumbrineridae) Sub-biramous parapodia yaitu parapodia dengan neuropodium dikembangkan dengan baik dan notopodium berkurang artinya adalah biramous namun kedua neuropodium dan notopodium dari setae yang kecil.
Berikut adalah berbagai jenis parapodia dimodifikasi untuk fungsi yang berbeda dalam kelas Polychaeta.
Jenis parapodia dan setae yang dimodifikasi untuk polychaete menggali.
Jenis parapodia dan setae yang dimodifikasi untuk polychaete hunian tabung.
Gabungan setae yang dimodifikasi untuk polychaete merangkak seperti
spionid dalam kelompok fouling. Setae berselubung yang dimodifikasi untuk polychaeta menetap. Pada
polychaeta
menetap
telah
parapodia
lebih
sedikit
(http://rmbr.nus.edu.sg/).
5. Apakah yang Anda ketahui tentang setae? Gambarkanlah pula macam-macam tipe setae pada Polychaeta? Jawab: Chaeta atau setae adalah bulu chitin atau rambut halus seta ditemukan pada serangga, cacing annelida atau arthropoda seperti cacing tanah, meskipun istilah ini juga sering digunakan untuk menggambarkan struktur serupa dalam invertebrata lainnya. Dalam Polychaeta, mereka terletak menempel pada parapodia. Terdapat berbagai bentuk dan format chaetal. Bentuk khusus dari chaetae sering spesies-spesifik, memberikan fitur fungsi taksonomi yang berguna.
Ada berbagai jenis setae yang dapat ditemukan dalam Polychaeta, seperti Uncini, limbate setae dan kait acicular. Ini biasanya karakter keluarga untuk identifikasi taksonomi. Sebagai contoh, semua anggota Phyllodocidae memiliki setae komposit (http://personal.cityu.edu.hk/). Tiap seta terdiri atas sejumlah filamen dan sel lateral. Tipe dasar seta yaitu Compound, Pseudocompound, Simple.
Acicular compound setae
Compound setae
Capillary setae
Denticulate setae
Acicular setae
(http://personal.cityu.edu.hk/).
Bipennate neurosetae
Forked setae
Hook setae
6. Polychaeta dapat bermanfaat bagi budidaya perairan. Teteapi pada beberapa jenis bersifat merugikan. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang hal tersebut? Jawab: Manfaatnya antara lain: Dari ordo polychaeta
contoh
yang
sering
di
manfaatkan
adalah Eunice
viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Namun beberapa tahun
akhir
ini lintah justru
digunakan
sebagai
terapi
pengobatan.
Potensi lintah pada bidang kesehatan sangat besar karena enzim yang dihasilkan dapat bersifat sebagai antibiotik. Di bidang kedokteran, lintah di gunakan untuk kasus tertentu pada operasi mikro, yaitu restorasi jaringan tangan, kaki dll. Lintah di gunakan karena mimiliki zat anti koagulan, sehingga membantu memperlancar aliran darah ke sirkulasi mikso pada saat operasi. • Penting secara ekonomi 1.
Sumber protein
2.
Bahan baku obat dan industri farmasi
3.
Parasit (cangkang kerang dan tiram mutiara, usus ikan)
4.
Budidaya (pakan ikan dan komoditi ekspor)
5.
Hiasan akuarium laut
• Penting secara ekologi: 1.
Indikator polusi organik ekosistem akuatik
2.
rantai dalam ekosistem
3.
Mendaur-ulang nutrien di alam
4.
Membentuk ekosistem terumbu karang
Bersifat merugikan antara lain: Lintah atau pacet dari kelas hirudinea Kebanyakan hidup sebagai parasit dengan cara
mengisap
darah
atau
jaringan
tubuh
binatang
lain
sebagai
makanan. Ada juga yang hidup dengan makan sisa -sisa binatang dan tumbuhan.
Selain lintah, cacing dalam kelas Polychaeta juga bersifat parasit yaitu sebagai hama (penggerek & penempel) badan kapal yang mengakibatkan kayu penyususn badan kapal menjadi rapuh dan mudah rusak (Kastawi dkk., 2003).
7. Beberapa Oligochaeta juga bermanfaat bagi budidaya perairan, tetapi beberapa jenis secara tidak langsung juga bersifat merugikan. Jelaskan tentang hal tersebut! Jawab: Manfaatnya Oligochaeta antara lain:
Sebagai bahan baku kosmetik
Sebagai bahan baku obat
Dapat di jadikan bahan makan ternak.
Dapat menyuburkan tanah
Sumber pakan ikan (Tubifex)
Perombak bahan organik & menyuburkan tanah (Lumbricus)
Bioindikator (Tubifex, Limnodrillus)
Salah satu anggota dari filum annelida yang paling di kenal adalah dari ordo olygochaeta yaitu cacing tanah (Lumbricus terrestris) yang mana banyak manfaat yang didapat dari cacing bersegmen ini. Hingga tak jarang hewan ini diternakkan. Cacing tanah memiliki banyak manfaat bagi manusia dan kehidupan di sekitarnya. Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai :
Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau ayam.
Bersifat merugikan antara lain:
Inang perantara parasit pada ikan ( Aulophorus furcatus dan Dero limosa)
Inang perantara cacing pita unggas ( Amoebotaenia spenoides)
Parasit pada anak ikan lele ( Lytocestus parvulus)
Pembawa virus dan bakteri minyak flu pada babi (Metastrongylus) (Kastawi dkk., 2003).
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Clitellum. Diakses tanggal 17 November 2012.
http://personal.cityu.edu.hk/~bhworm/errant/introduction.htm. Diakses tanggal 17 November 2012.
http://rmbr.nus.edu.sg/polychaete/feet.html. Diakses tanggal 17 November 2012.
Kastawi, Yusuf.dkk. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Jica.
Tim Ganesha Operation. 2004. Instan Biologi SMA. Jakarta: Erlangga.