MAKALAH FIQIH Tentang “PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG HARAM DINIKAHI"
Disusun oleh:
KELOMPOK XIII ARWINDA FEBRI : 409 295 ELMI YENTI
: 409 128
HELMI AMALIA
: 409 440
Dosen Pembimbing: Drs. Ilman Nasution, MA
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM BONJOL PADANG 1431 H/2010 M
KATA PENGANTAR
Alham Alhamdul dulil illa lahh hira hirabb bbil il’a ’ala lami min, n, sega segala la puji puji bagi bagi Alla Allahh SW SWT. T. Sala Salawa watt berir beriring ingan an Salam Salam semoga semoga tercur tercurahk ahkan an kepada kepada bagind bagindaa Rasulu Rasululla llahh SAW SAW,, kepada kepada keluarga sahabat-sahabat rasul serta kepada pengikut rasul yang setia sampai akhir. Karena berkat limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT, pemakalah telah Perempuan-perempuan mpuan Yang dapat dapat menyel menyelesa esaika ikann makala makalahh ini, ini, yang yang berjud berjudul ul “ Perempuan-pere Haram Dinikahi”
Pemakalah ucapkan terima kasih kepada Pak Drs. Ilman Nasution, MA , sebag sebagai ai pembi pembimb mbin ingg bidan bidangg stud studii Fiqi Fiqihh yang yang tela telahh memb membim imbi bing ng kami kami dala dalam m menyelesaikan makalah ini dan tak lupa pula kepada rekan-rekan semua yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Dengan kemungkinan kurang sempurnanya makalah ini, pemakalah mohon maaf dan mengharapkan kritikan kritikan dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi cahaya petunjuk bagi pembaca dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan isi makalah ini. Amin.
Padang, Oktober 2010
(Pemakalah)
PENDAHULUAN
Pernikahan merupakan sunnah dari Rasulullah SAW, namun tidak semua perempuan perempuan itu boleh dinikahi dinikahi oleh seorang laki-laki laki-laki,, karena dalam hukum syara’ syara’ telah ditetapkan bahwa ada beberapa golongan yang diharamkan untuk dinikahi. Masalah pernikahan adalah suatu permasalahan yang membayangi kehidupan kita. kita. Perhat Perhatian ian islam islam yang yang sedemi sedemikia kiann terhad terhadap ap pernik pernikahan ahan terlih terlihat at dari dari hukumhukumhukum yang membahas pernikahan secara rinci agar keturunan keturunan umat islam islam suci dan terjaga. Meskipun hak pernikahan bagi seorang muslim halal dilaksanakan menurut agama, tetapi harus diingat juga bahwa ada juga beberapa golongan wanita yang haram dinikahi dinikahi dan perbuatan perbuatan itu dibenci dibenci oleh Allah SWT. Maka dengan begitu kita sebag sebagai ai umat umat Musl Muslim im harus harus bisa bisa menj menjag agaa hubun hubunga gann yang yang baik baik dala dalam m hidu hidupp berumahtangga agar tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah. Dengan mempelajari Perempuan-perempuan yang haram dinikahi ini, kita akan menambah pengetahuan, pandangan dan pengalaman tentang pernikahan itu, dan dengan kita mengerti tentang pernikahan, maka kita dapat menjaga hubungan yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah di dalam rumahtangga. rumahtangga. Halal dan haramnya juga terdapat dalam hukum pernikahan. Maka dari itu pemakalah mencoba menjelaskan salah satu yang haram dalam pernikahan yang berjudul “Perempuan-perempuan yang haram dinikahi” Agar pembaca lebih mengerti akan pembahasan ini, mari bulatkan niat, dalam tujuan memahami ilmu agama dalam mata kuliah Fiqih.
PEMBAHASAN Perempuan-perempuan Yang Haram Dinikahi
Tidak semua perempuan yang boleh dinikahi oleh seorang pria. Perempuan yang yang hara haram m dini dinikah kahii dise disebu butt mahr mahram am.. Sebab Sebab-s -seb ebab ab yang yang memb membuat uat seor seoran angg perempuan menjadi haram dinikahi oleh seorang laki-laki dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Hara Haram m sela selama many nyaa a. Sebab Sebab perta pertalia liann darah darah atau atau hubun hubungan gan nasa nasabb Dalam Alquran surat Annisa ayat 23
ôMtBÌhãm öNà6øn=tã öNä3çG»yg¨Bé& öNä3è?$oYt/ur öNà6è?ºuqyzr&ur öNä3çG»£Jtãur öNä3çG »n=»yzur ßN$oYt/ur ËF{$# ßN$oYt/ur ÏM÷zW{$# “ Dan diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang yang perempu perempuan, an, saudarasaudara-saud saudara ara ibumu ibumu yang yang perempu perempuan, an, anak-ana anak-anak k perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudaramu yang perempuan.”
1) Ibu (term (termasu asukk nenek dari dari pihak pihak ibu dan dari dari pihak pihak bapak terus terus ke atas) 2) Anak perempu perempuan an (termasu (termasukk cucu peremp perempuan uan terus terus ke bawah) bawah) 3) Saudara Saudara perempua perempuann (baik (baik kandung, kandung, ayah dan seibu) seibu) 4) Saud Saudar araa pere peremp mpuan uan bapak bapak (bib (bibi) i) baik baik kandu kandung ng,, seay seayah ah atau atau seibu 5) Saudara Saudara perempuan perempuan ibu (bibi) (bibi) baik kandung, kandung, seayah seayah atau atau seibu seibu 6) Anak Anak peremp perempuan uan saud saudara ara laki laki-la -laki ki 7) Anak Anak perempua perempuann saudara saudara perempu perempuan an (keponak (keponakan) an)
b. Sebab Sebab pertali pertalian an semenda semenda atau atau hubungan hubungan mushaha mushaharah rah1 Lanjutan surat An-Nisa’ ayat 23
àM»yg¨Bé&ur öNä3ͬ!$|¡ÎS ãNà6ç6Í´¯»t/uur ÓÉL» ©9$# Îû Nà2Íqàfãm `ÏiB ãNä3ͬ!$|¡ÎpS ÓÉL» ©9$# OçFù=yzy £`ÎgÎ/ bÎ*sù öN©9 (#qçRqä3s? OçFù=yzy ÆÎgÎ/ xsù yy$oYã_ öNà6øn=tæ ã@Í ´¯»n=ymur ãNà6ͬ!$oYö/r& tûïÉ©9$# ô`ÏB öNà6Î7»n=ô¹r& Dan an diha dihara ramk mkan an ibuibu-ib ibu u istr istrim imu, u, anak anak-a -ana nakk istr istrim imu u yang yang dala dalam m “ D pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum bercampur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya dan istri-istri anak kandungmu”
1) Mertua perempua puan, nenek nek perempuan uan istri dan seterusnya ke atas, baik garis ibu atau ayah. 2) Anak Anak tiri, tiri, dengan syara syaratt kalau telah telah terjadi terjadi hubunga hubungann kelamin antara suami dengan ibu anak tersebut. 3) Menantu, Menantu, yakni yakni istri istri anak, anak, istri istri cucu, dan seterusnya seterusnya ke bawah 4) Ibu tiri, yakni bekas istri ayah, untuk ini tidak disyaratkan harus adanya hubungan seksual antara ibu dengan ayah.2 c. Sebab Sebab hubun hubunga gann sesu sesusu suan an Q.S. An-Nisa’: 23
ôMtBÌhãm öNà6øn=tã öNä3çG»yg¨Bé& öNä3è?$oYt/ur öNà6è? ºuqyzr&ur öNä3çG»£Jtãur öNä3çG»n=»yzur ßN$oYt/ur ËF{$# ßN$oYt/ur ÏM÷zW{$# ãNà6çF»yg¨Bé&ur ûÓÉL» ©9$# öNä3oY÷è|Êör& Nà6è?ºuqyzr&ur ÆÏiB Ïpyè»|ʧ9$# Dihara Diharamka mkan n atas atas kamu kamu (mengaw (mengawini ini)) ibumu, ibumu, anak perempu perempuan, an, saudara saudara
1 Drs. Moh. Saifullah al aziz, Fiqh Islam Lengkap , (Surabaya: Terbit Terang) 2005 hal 480 2 Dr. H. Abd. Rahman Ghazaly MA, Fiqh Munakahat , (Jakarta: Kencana) 2006 hal 108
perempuanmu, perempuanmu, saudara perempuan perempuan bapakmu, bapakmu, saudara perempuan ibumu, anak perempuan dari saudara perempuan ibu yang menyusukanmu, menyusukanmu, saudara perempuan dari sesusuanmu.
Diharamkan kawin karena sesusuan sebagaimana haramnya karena nasab. 1) Ibu susu, susu, karena karena ia ia telah telah menyusuin menyusuinya ya maka maka dianggap dianggap sebagai ibu dari yang menyusu 2) Ibu dar dari yang menyusui, ui, sebab ia merupa upakan neneknya. 3) Ibu dari dari bapak bapak susuny susunya, a, karena karena ia juga juga nenek nenek 4) Saudara Saudara perem perempuan puan dari dari ibu susun susunya, ya, karena karena ia bibi bibi susunya 5) Sauda Saudara ra peremp perempua uann bapa bapakk susu susuny nya, a, kare karena na ia bibi susunya 6) Cucu Cucu pere peremp mpuan uan ibu susu susuny nya, a, kare karena na menj menjad adii anak anak perempuan saudara laki-laki dan perempuan sesusuan dengannya. 7) Saud Saudar araa pere peremp mpua uann sesu sesusu suan an baik baik yang yang seba sebapa pak/ k/ sibu/ sekandung Susuan Yang Mengharamkan Susu Susuan an yang yang dapat dapat meng menghar haram amka kann perka perkawi wina nann yait yaituu susu susuan an yang yang sempur sempurna, na, maksudn maksudnya ya yaitu yaitu dimana dimana anak anak menyus menyusuu tetek tetek dan menyed menyedot ot air susunya dan tidak berhenti dari menyusui kecuali kemauannya sendiri tanpa sesuatu paksaan. Aisyah berkata, Rasulullah SAW telah bersabda
ن ِ اَ َ َ َ َُ ةَ َ ْ ُم ٌحَ تُ َ : ص م ِ و ُلْ سُ رَ َقالَ . Tidak haram kawin karena sekali atau 2 kali susuan
Pendapat para ulama tentang hal ini
1. Sedikit
susuan
ataupun
banyak
sama
mengharamkan 2. Yang Yang meng mengha hara ramk mkan an perk perkaw awin inan an susu susuan an yang tidak boleh kurang dari 5 kali dalam waktu yang berbeda 3. Susuan uan yang mengh ngharamkan itu cuk cukup dengan 3 kali menyusu atau lebih. Sifat Susuan
Perempuan menyusui yang air susunya menjadikan haramnya perkawinan yaitu air susu dari perempuan dewasa ataupun belum, sudah tidak haidh atau masih haidh, bersuami atau tidak bersuami, sedang hamil atau tidak. Umur Yang disusui
Anak susuan yang haram kawin dengan ibu susuannya bila umurnya sebelum 2 tahun. Saksi Yang Disusui
1) Saksi Saksi seorang seorang perempu perempuan an dalam masala masalahh dapat dapat diterim diterima, a, bila ia rela melakukannya.(Jumhur Ulama) 2) Saksi dalam dalam masalah masalah susuan susuan haruslah haruslah 2 orang orang laki-laki laki-laki// seorang seorang lakilakilaki dan 2 orang perempuan dan tidak boleh diterima saksi seorang perempuan saja. (golongan hanafi) Q.S. Albaqarah: 282 3) Jika saksiny saksinyaa semua perempuan perempuan haruslah haruslah 4 orang. orang. (dari (dari Syafi’i) Syafi’i) 4) Saksinya Saksinya 2 orang orang perempuan perempuan dalam dalam soal soal susuan susuan dapat diterima. diterima. Hikmah Haram Kawin Karena Senasab
Perkawinan diantara anggota-anggota keluarga yang dekat bisa menyebabkan lemahnya keturunan. Bila hal ini berjalan terus tentulah kelemahan tadi akan berantai sehingga menyebabkan kebinasaan.
Hikmah Haram Kawin Karena Sesusuan
Memper Memperlua luass daerah daerah tali tali kekelua kekeluarga rgaan an itu itu dengan dengan memasu memasukka kkann penyus penyusuan uan ke dalam lingkungannya. Hikmah Haramnya Kawin Karena Perkawinan
Jika boleh berarti perbuatan tersebut berlawanan dengan hikmah perkawinan dan hubungan keluarga serta akan menghancurkan tali kekeluargaan.3
2. Wanit Wanitaa yang yang haram dinikahi dinikahi tidak tidak untuk selaman selamanya ya (Larang (Larangan an yang bersifat bersifat sementara) a) Dua Dua perem perempu puan an bers bersau audar daraa hara haram m dini dinika kahi hi oleh oleh seor seoran angg laki laki-l -lak akii dala dalam m waktu yang bersamaan b) Wanita Wanita yang terikat terikat perkawina perkawinann dengan laki-laki laki-laki lain lain c) Wanit Wanitaa yang yang sedang sedang dalam dalam ‘iddah ‘iddah d) Wani Wanita ta yang yang dita ditala laqq 3 (tig (tiga) a),, haram haram kawi kawinn lagi lagi denga dengann bekas bekas suam suamin inya ya,, kecuali kalau sudah sudah kawin lagi dengan laki-laki lain. e) Wanit Wanitaa yang yang sedan sedangg melakuk melakukan an ihra ihram m f) Wani Wanita ta musy musyri rik, k, haram haram dini dinika kahi hi4 g) Kawin dengan budak, padahal mampu kawin dengan peremp perempuan uan merdeka merdeka h) Kawin Kawin dengan dengan peremp perempuan uan zina zina
3 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah , (Bandung: PT ALra’araf) 1981 Hal 91-109 4 Dr. H. Abd. Rahman Ghazaly MA, Fiqh Munakahat , (Jakarta: Kencana) 2006 hal 112-114
PENUTUP
A. Ke Kesi simp mpul ulan an
Tidak semua perempuan yang boleh dinikahi oleh seorang pria. Sebab-sebab Sebab-sebab yang membuat seorang perempuan menjadi haram dinikahi oleh seorang laki-laki dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Hara Haram m sela selama many nyaa a) Sebab Sebab pertal pertalian ian darah darah atau atau hubung hubungan an nasab nasab b) Sebab pertalian pertalian semenda semenda atau atau hubungan hubungan mushaharah mushaharah c) Sebab Sebab hubun hubungan gan sesu sesusu suan an 2. Wani Wanita ta yang haram haram dini dinika kahi hi tida tidakk untu untukk sela selama many nyaa (Lar (Laran anga gann yang yang bers bersif ifat at seme sement ntar ara) a),, dian dianta tara rany nya: a: wanita yang terikat perkawinan dengan laki-laki lain, wanita yang sedang dalam ‘iddah, wanita yang sedang melakukan ihram, dan kawin dengan perempuan zina B. Saran
Dalam Dalam penuli penulisan san makala makalahh ini, ini, pemakal pemakalah ah merasa merasa masih masih banyak banyak terdapa terdapatt kekurangan karena pengetahuan yang terbatas. Untuk itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca guna untuk menambah pengetahuan dan juga demi kesempurnaan makalah untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Saifullah al aziz, Drs. Moh. Fiqh Islam Lengkap, Surabaya: Terbit Terang 2005 Ghazaly MA, Dr. H. Abd. Rahman. Fiqh Munakahat , Jakarta: Kencana 2006 Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah, Bandung: PT Al ma’arif 1981