Huraian ringkas tentang Teori Pembelajaran iaitu Teori Kecerdasan Pelbagai dan Teori Kecerdasan Emosi. Jika tak dpt dwnload, tinggalkan email.Full description
Deskripsi lengkap
Kecerdasaan buatan
fhkkgfdDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
KECERDASAN INTUITIF DAN KECERDASAN REFLEKTIF
A. Pengertian Pengertian Kecerdasan Intuitif dan Kecerdasan Kecerdasan reflektif
Istila Istilah h intuis intuisii memilik memilikii banya banyak k penger pengertia tian. n. Ada Ada yang yang mengart mengartika ikanny nnyaa sebaga sebagaii kapa kapasit sitas as bati batin n yang ang memb membua uatt kita kita meng mengeta etahu huii sesua sesuatu tu keti ketika ka piki pikiran ran kita kita tida tidak k mengetahuinya. Intuisi adalah kemampuan untuk mengetahui sesuatu tanpa melalui proses reasoning reasoning atau conscious conscious analyzing analyzing hingga hingga kita bisa menjawab menjawab "what to do". Intuisi Intuisi juga diartik diartikan an sebaga sebagaii Alam Bawah Bawah Sadar Sadar (The (The ncons nconscio cious! us!ind ind atau atau sesuatu sesuatu yang yang kita kita lakuka lakukan n tanpa tanpa proses proses berpik berpikir ir secara secara sadar sadar atau atau sudah sudah menjad menjadii kebiasa kebiasaan. an. Ini seperti seperti layaknya seorang sopir kendaraan yang mengetahui sesuatu tentang kendaraannya di jalan secara otomatik tanpa proses menemukan #akta logis lebih dahulu$ misalnya mengukur besar%kecilnya atau harus ke kanan atau kiri. &ada tingkat intuiti#$ kita menyadari bahwa mela melalui lui resep resepto tor' r' alat alat inde indera ra (teru (teruta tama ma peng pengli liha hata tan n dan dan pend penden enga gara ran n$$ kita kita dapa dapatt meng menget etah ahui ui ling lingku kung ngan an luar luar.. al al ini ini dika dikaren renak akan an$$ secar secaraa otom otomat atis is data data terse tersebu butt diklasi#ikasikan dan dihubungkan dengan data serupa yang sudah ada. )engan otot%otot yang dimiliki$ dimiliki$ kita dapat menggerakan menggerakan kerangka untuk berbuat pada lingkungan lingkungan luar. Akti#itas Akti#itas ini banyak dikontrol dan diarahkan diarahkan oleh umpan umpan balik$ balik$ selanjutnya selanjutnya in#ormasi mengenai kemajuan dan hasilnya dapat diketahui melalui reseptor luar. )alam banyak kasus$ hal tersebut tersebut dapat berhasil tanpa adanya adanya kesadaran. kesadaran. !isalnya$ !isalnya$ ketika ketika membaca membaca dengan suara keras$ mengemudikan mobil$ atau menjawab pertanyaan *+ , -. Berikut skema kecerdasan intuiti#/
Campur tangan aktivitas mental
Reseptor
Efektor
LINGKUNGAN LUAR
0ecerdasan intuiti# merupakan kemampuan untuk memunculkan dan menyeleksi ide'konsep' skema yang sudah kita ketahui untuk merespon stimulus secara otomatis dan spon sponta tan n deng dengan an ting tingka katt akur akurasi asi yang ting tinggi gi.. 0ecer 0ecerda dasan san ini ini menc mencerm ermin inka kan n peran peran pengetahuan dalam membantu kita untuk memutuskan dan bertindak lebih e#ekti#. e# ekti#. 0etika kita pertama kali menyelesaikan permasalahan matematika yang masih baru$ kita mungkin bergerak perlahan karena kita tidak yakin terhadap solusi yang mungkin. Tetapi Tetapi ketika kita *
berpengalaman dengan soal yang ber1ariasi maka akan lebih mudah bagi kita untuk menyelesaikan permasalaha tersebut. )engan kata lain intuisi yang dilatih dari pengalaman membuat kita cerdas. &erkins (2ohn Tagg$ -333 &ada tingkat re#lekti#$ akti#itas mental yang berinter1ensi itu menjadi obyek kesadaran untuk introspeksi' mawas diri. )a1id &arkims (4ose -33-/ 536 mende#inisikan kecerdasan re#lekti# adalah kemampuan
untuk
menyadari
kebiasaan
mentalnya
dan
kemampuan
untuk
mentransendenksikan pola%pola yang terbatas$ dengan kata lain kemampuan untuk memikirkan cara berpikir. Sebagai cotoh seorang siswayang menumpang kendaraan bertanya 7!engapa kita harus mengubah gigi (gear sebelum melewati tikungan tajam89. Seolah%olah kita telah melakukan 7tanpa berpikir9 terlebih dahulu$ dan kita tidak akan kesulitan dalam menerangkan alasannya. :ontoh lainnya$ kita dapat menjawab 533 dengan cepat ketika diberikan pertanyaan *+ , -. Berikut ini skema kecerdasan re#lekti#.
B. enge!"angkan Kecerdasan Intuitif dan Kecerdasan reflektif
Sebelum kita membahas bagaimana cara mengembangkan kecerdasan intuiti# dan re#lekti#$ kita perlu mengetahui kaitannya kecerdasan intuiti# dan re#lekti# pada skema. )ata%data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan$ tidak datang dari lingkungan$ tetapi dari sistem konseptual kita sendiri. &erhatian kita arahkan pada sumber data$ sehingga dengan begitu kita akan mudah dan terbiasa mampu melakukan akti#itas secara re#leks. Berikut ini dua contoh karya &iaget/ :ontoh * ;eng (< tahun =uru / 7Sebuah meja panjangnya 5 meter$ kemudian 6 meja disusun memanjang. Berapa panjang meja sekarang89 ;eng / 7*- meter9 -
=uru / 7Bagaimana kamu menghitungnya89 ;eng / 7Saya menambahkan - dan - dan - dan - dan -$ dan -9 =uru / 7!engapa -8 !engapa tidak mengambil bilangan lain89 :ontoh =ath (< tahun =uru / 72ika akan dibagikan > apel kepada 6 anak$ maka berapa banyak apel yang diterima setiap anak89 =ath / 7Tiga buah9 =uru / 7Bagaimana kamu menghitungnya89 =ath / 7Saya mencoba berpikir9 =uru / 7Apa89 =ath / 7Saya mencoba berpikir di kepala9 =uru / 7Apa yang dipikirkan di kepalamu89 =ath / 7Saya menghitung? Saya mencoba melihat bagaimana itu terjadi dan akhirnya saya menemukan 69 )engan mengetahui kemampuan anak mengerjakan suatu hal$ maka kita dapat mengetahui bagaimana dia mengerjakan hal lain. Setelah kita mampu memikirkan pada skema kita sendiri$ langkah penting selanjutnya dapat diambil$ yaitu mengkomunikasikannya dan mempersiapkan skema baru. Seseorang anak mungkin tidak dapat menyelesaikan *+ , - secara cepat$ tetapi setelah diberi petunjuk bahwa *+ , - dapat ditulis menjadi 5 , (5 , - @ 5 , *33 maka dimungkinkan dapat langsung menemukan jawabannya yaitu 533. Sehingga dengan cara yang sama$ diharapkan anak juga dapat menyelesaikan perkalian lain seperti -5 , - secara cepat$ bahkan menyelesaikan - , -. 2ika seorang anak dapat menyelesaikan semua itu$ ini akan menunjukkan bahwa anak tersebut telah mencapai skema sederhana dan tidak sekedar jawaban atas pertanyaan tertentu. 0ita dapat membenahi kesalahan dalam skema yang ada. 2ika kita mengatakan 7Saya melihat kesalahan yang saya lakukan9. Ini berarti kita tidak hanya berpikir pada metode yang kita gunakan$ tetapi kita berusaha menemukan detail%detail khusus didalamnya yang menyebabkan kegagalan$ yang biasanya diikuti dengan perubahan detail%detail itu. Berikut ini contoh yang melibatkan akti#itas re#lekti#. Seseorang ingin mengetahui bagaimana mengalikan dua pecahan desimal$ misalnya *$- dan 3$<. !aka kita dapat menerangkan bahwa titik desimal dapat dihilangkan terlebih dahulu$ kemudian mengalikan *- dan < dengan cara biasa$ dan langkah terakhir menyisipkan kembali titik desimal dengan cara 6
menghitung total banyaknya angka dibelakang titik desimal dari dua angka tersebut. Aturan ini memungkinkan anak mendapatkan jawaban benar$ tetapi siswa tidak mengetahui pengertian notasi desimal. ntuk menjelaskan notasi desimal$ kita dapat menulis kembali pecahan desimal tersebut ke dalam pecahan biasa$ sebagai berikut/
&ada
penyebut terdapat angka *3 dan *33. Banyaknya 3 pada penyebut itu sama dengan banyaknya angka di belakang titik desimal. &erkalian penyebut setara dengan penambahan banyaknya 3 dan juga setara dengan penambahan banyaknya tempat desimal. Setelah menyelesaikan perkalian tersebut$ kita dapat melangkah ke bagian selanjutnya$ tanpa disadari kita telah menggunakan metode komunikasi$ kemudian kita dapat memutuskan metode yang lebih baik. Sehingga kita akan dapat mengkomunikasikan skema perkalian desimal. Salah satu hal yang penting dalam mengembangkan kecerdasan re#lekti# adalah komunikasi. 0omunikasi muncul sebagai salah satu pengaruh yang menguntungkan pada perkembangan kecerdasan re#lekti#. )i dalamnya perlu ada kaitan antara ide dengan simbol%simbol. Selain itu$ adanya interaksi ide%ide seseorang dengan ide%ide orang lain$ yaitu menjelaskan ide%ide dalam pikiran seseorang$ menyebutnya dengan istilah%istilah yang tidak menimbulkan salah paham$ menyatakan hubungannya dengan ide%ide lain memodi#ikasi kelemahan pihak lain$ dan akhirnya mendapatkan struktur yang lebih kuat dan lebih kohesi# dibandingkan sebelumnya. Sehingga diskusi merupakan salah satu akti1itas yang mendukung pengembangan kecerdasan re#lekti#. Berdasarkan contoh% contoh sebelumnya$ kita bisa melihat bahwa kecerdasan re#lekti# selalu mengiringi kecerdasan intuisi. Intuisi berasal dari hal%hal yang kita ketahui$ pola yang kita kenali yang memandu kita secara otomatis dan spontan dalam merespon stimulus. 0etika intuisi sudah muncul maka ada kecenderungan untuk memikirkan kembali respon yang sudah dilakukan$ dengan kata lain mere#leksikan kembali cara berpikirnya. 0etika kita sudah sanggup melakukan sesuatu dengan cepat (tanpa perlu berpikir keras$ panjang dan lama dan tingkat akurasi yang tinggi (The unconsciously skilled$ maka tingkat keahlian kita sudah tinggi le1elnya$ Stephen 4. :o1ey$ menyebutnya sebagai habit. ntuk melatih habit$ maka syaratnya harus tiga$ yaitu/ a mengasah ketrampilan$ b menambah pengetahuan$ dan c memiliki keinginan yang kuat.
5
)ominasi Intuisi dalam pengambilan keputusan$ dapat mengakibatkan beberapa hal berikut (4obert. :. C !iranda Den / a. (hasty make snap judgments without taking time to consider the situation #ully b. (narrow #ocus only on a small area that we think we know well or #eel com#ortable with c. (#uzzy look at a situation without clarity$ discrimination$ or synthesis o# deeper insight d. (sprawling jump #rom idea to idea without organization or connectednes Sehingga dalam hal ini dibutuhkan kecerdasan re#lekti# yang mampu mengatur dan mengontrol kecerdasan intuisi. 0ecerdasan re#lekti# tidak terpisah dari kecerdasan intuiti#. 2ika kita terjebak dalam kesalahan bepikir diatas$ maka kita butuh waktu untuk berpikir lebih$ berpikir lebih jernih dan mendalam serta menyusun cara berpikir yang kesemua itu adalah kecerdasan re#lekti#. Salah satu hal yang penting dalam mengembangkan kecerdasan re#lekti# adalah komunikasi. 0omunikasi muncul sebagai salah satu pengaruh yang menguntungkan pada perkembangan kecerdasan re#lekti#. )i dalamnya perlu ada kaitan antara ide dengan simbol%simbol. Selain itu$ adanya interaksi ide%ide seseorang dengan ide%ide orang lain$ yaitu menjelaskan ide%ide dalam pikiran seseorang$ menyebutnya dengan istilah%istilah yang tidak menimbulkan salah paham$ menyatakan hubungannya dengan ide%ide lain memodi#ikasi kelemahan pihak lain$ dan akhirnya mendapatkan struktur yang lebih kuat dan lebih kohesi# dibandingkan sebelumnya. Sehingga diskusi merupakan salah satu akti1itas yang mendukung pengembangan kecerdasan re#lekti#.
C. Kecerdasan Intuitif dan Kecerdasan Reflektif dala! Pe!"ela#aran ate!atika 2enis akti#itas re#lekti# yang jangkauannya lebih jauh adalah akti1itas yang
mengarah pada generalisasi matematis. )alam perkalian pangkat$ kita dapat melalukan secara langsung maupun melalui berberapa tahapan. :ontohnya sebagai berikut/ (dimana a suatu bilangan)
nampak bahwa/
Secara intiuiti#$ kita akan mempunyai skema untuk menyelesaikan perkalian bilangan berpangkat secara langsung. :ontohnya /
)engan menggunakan metode perkalian pecahan$ maka kita dapat menyusun skema untuk menyelesaikan pembagian bilangan berpangkat$ seperti contoh berikut /
Secara intiuiti#$ kita akan mempunyai skema untuk menyelesaikan pembagian bilangan berpangkat secara langsung. :ontohnya /
)ari dua skema diatas$ kita dapat
membentuk rumus umum sebagai berikut/
dimana m dan n adalah bilangan asli dan m E n. Aturan di atas dibatasi untuk
dan
aturan tersebut hanya dapat berlaku
Sehingga batasan
dapat dinotasikan
)an tidak berlaku untuk
adalah bilangan asli harus di hilangkan.
$ dan
$ sehingga
adalah bilangan asli dan
dapat dinotasikan
.
dapat dinotasikan *$
.
Berikut ini tahapan proses pengembangan metode/ +
*. )ari contoh%contoh disusun suatu metode. T$DE :ontoh
:ontoh
con to h
-. 0emudian metode tersebut diaplikasikan ke beberapa contoh lain. ET$DE
:ontoh
:ontoh
contoh
:ontoh
contoh
6. !etode dirumuskan secara eksplisit dengan mempertimbangkan sesuatu yang ada di dalamnya dan menganalisis struktur. ET$DE contoh contoh contoh
contoh
contoh
5. !etode tersebut diterapkan pada contoh%contoh baru
&roses generalisasi matematis merupakan akti#itas yang rumit dan tangguh. 4umit karena melibatkan pemikiran pada bentuk metode di dalamnya. Sedangkan tangguh karena membutuhkan kesadaran yang tinggi$ perlu pengendali dan harus akurat. Akurat yang dimaksud$ tidak hanya pada jawaban tetapi pada langkah%langkahnya. Selanjutnya$ kita menciptakan contoh%contoh baru yang sesuai dengan konsep tersebut. Fungsi kecerdasan re#lekti# sangat penting untuk kemajuan matematika ke tingkat yang lebih tinggi$ &enelitian Inhelder dan &iaget yang menunjukkan bahwa anak akan mengembangkan kemampuan untuk memikirkan pada isi (content selama usia < G **$ dan memanipulasi ideide konkret dengan berbagai cara$ seperti melakukan aksi (dalam imajinasi. memanipulasi ide%ide konkret dengan berbagai cara$ seperti melakukan aksi (dalam imajinasi. Tetapi mereka menemukan bahwa subyeknya tidak dapat beralasan secara #ormal sampai masa dewasa. Hang berkaitan erat dengan ini$ mereka menyatakan bahwa anak%anak yang lebih muda tidak dapat membantah hipotesis meskipun hipotesis ini bertolak belakang dengan pengalaman mereka. =uru telah mencoba mengajarkan kecerdasan re#lekti#. )alam mengajarkan suatu topik$ guru lebih menekankan pada klari#ikasi pemikiran siswanya. &enelitian sederhana juga mendukung pandangan <
ini.Siswa%siswa ST& yang berusia sekitar *5 tahun diajarkan
beberapa topik yang
berbeda oleh guru matematikanya. !asing%masing diberikan sebuah tes mengenai topik yang telah diajarkan$ kemudian siswa dibagi menjadi dua kelompok yang sama berdasarkan hasil tes tersebut. 0elompok pertama mengajarkan apa yang telah mereka pelajari mengenai bilangan kepada kelompok kedua. Siswa yang beraksi sebagai tenaga pengajar berpikir bahwa siswanya akan dites mengenai apa yang telah diajarkan oleh mereka. Sebenarnya$ pada akhir penelitian semua dites lagi atas topik yang telah mereka pelajari. Tujuannya adalah untuk membandingkan e#ek pengajaran suatu topik pada orang lain$ dan terus mempraktekkannya sendiri. asilnya nampak sangat jelas bahwa kelompok siswa yang menjadi tenaga pengajar mempunyai hasil tes akhir yang lebih baik. )engan kata lain$ saling pendapat dan diskusi adalah cara cara pembelajaran yang sangat berman#aat bagi pengembangan kecerdasan re#lekti#. Siswa yang masih pada tahap intuiti#$ biasanya banyak tergantung pada cara penyajian materi oleh guru. 2ika konsep baru yang didapati sangat jauh dari skema yang ada$ mungkin dia tidak mampu mengasimilasikannya khususnya karena tingkat akomodasi yang mungkin pada tingkat intuiti# lebih rendah daripada yang dicapai dengan re#leksi. !aka pada tahap%tahap awal$ guru harus menganalisis konseptual siswa secara cermat sebagai dasar merencanakan pembelajaran$ sehingga siswa dapat melakukan sintesa struktur%struktur dalam ingatannya sendiri. Itulah hal yang harus diperhatikan$ tidak peduli apakah pembelajaran terjadi langsung oleh guru$ maupun pembelajaran tidak langsung yaitu dari buku. &embelajaran langsung oleh guru mempunyai keuntungan yaitu pertanyaan dapat diajukan$ penjelasan dapat diberikan dan bahkan keuntungan yang lebih besar bahwa guru yang sensiti# dapat mempersepsikan perkembangan skema tiap siswanya$ dan mengajarkan materi yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. &endekatan ini lebih #leksibel$ disesuaikan dengan penguasaaan siswa sehingga tidak harus tepat sesuai rencana yang telah disiapkan. 0ontribusi akhir dari guru adalah mengurangi ketergantungan siswa padanya. :ontohnya$ ketika seorang anak sedang mengerjakan sebuah teka%teki (jigsaw puzzles untuk pertama kalinya$ maka ibunya biasa memberi bagian%bagian yang dirasa cocok dengan apa yang telah dia tempatkan bersama. Tetapi ketika tahap intuiti# dan re#lekti# telah dicapai$ maka anak tidak akan suka jika dibantu dalam mengerjakan$ sehingga guru harus memberi kebebasan kepada siswanya. Setelah seorang siswa mampu menganalisis materi baru untuk dirinya sendiri$ maka dia dapat mencocokan pada skemanya sendiri dengan cara% cara yang paling berarti bagi dirinya sendiri dan mungkin mempunyai cara yang sama
dengan apa yang disajikan oleh guru. )ari uraian di atas$ dapat disimpulkan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan oleh tenaga pengajar matematika$ yaitu/ *. =uru harus menyesuaikan materi matematika sesuai dengan status perkembangan skema matematis siswa. -. =uru harus menyesuaikan cara penyajian materi sesuai dengan kemampuan ber#ikir siswa. 6. Secara bertahap guru harus meningkatkan kemampuan analitiknya untuk mencerna terlebih dahulu sebelum materi diberikan kepada siswa$ ketika siswa berada pada tahap dimana mereka tidak lagi tergantung pada guru.