Formulasi Dan Uji Evaluasi Tablet Antalgin 500mgDeskripsi lengkap
Makalah
FARMASI FARMASI INDUSTRI I NDUSTRI FORMULASI TABLET
A.NURAENI
N21108513
0LEH : A.NURAENI
N21108548
FACHRIYAH AS ASSAGAF
N21108514
ANDI RIZKY
N21108515
YULIARTI PASAU PASAU
N21108516
JUNIATI A
N21108517
!H.AKHSAN NU NURHADY
N21108518
LINA SALA
N21108547
JU"ITA
N21108548
N!ER PADHILL PADHILLAH AH P
N2110854#
TANTI TANTI INDRA"ATI INDRA"ATI
N21108550
IRAYANI IRAYANI ALIR
N21108551
RAHA
N21108552
R!SA"ATI
N21108536
FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2008 BAB I
PENDAHULUAN
Pemberian Pemberian obat melalui melalui mulut (per-oral) (per-oral) merupakan merupakan cara pemberian pemberian yang paling utama untuk memperoleh efek sistemik. Lebih dari 90% obat untuk sisitem sistemik diberikan peroral. Bila suatu obat baru ditemukan perusahaan framasi mulamula akan menanyakan apakah obat tersebut dapat efektif seperti yang diharapkan bila diberikan melalui mulut. !ari obat-obat yang berikan melalui mulut maka sediaan padat merupakan bentuk yang lebih disenangi. "u#uan desain dan pabrikasi tablet adalah untuk memberikan obat melalui mulut dalam bentuk yang memadai dalam #umlah yang tepat pada atau melalui $aktuyang tepat ditempat yang diinginkan yang #uga memiliki integritas kimia yang dilindungi. "ablet "ablet harus menarik menarik (bagus dilihat) dilihat) yang mempunyai mempunyai identitas identitas sendiri serta serta bebas dari serpihan keretakan pelunturanpemucatan dan kontaminasi. &elain itu tablet #uga harus sanggup menahan guncangan mekanik selama produksi pengepakan dan ekspedisi (pengiriman). "ablet #uga harus mempunyai stabilitas kimia dan fisika untuk mempertahankan kelengkapan fisiknya sepan#ang $aktu yang dipersyaratkan. 'euntugan bentuk sediaan tablet •
"ablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan mena$arkan kemampuan terb terbai aik k dari dari semu semuaa bentu bentuk k sedi sediaa aan n oral oral untu untuk k kete ketepa pata tan n ukura ukuran n sert sertaa ariabilitas kandungan yang paling rendah.
PENDAHULUAN
Pemberian Pemberian obat melalui melalui mulut (per-oral) (per-oral) merupakan merupakan cara pemberian pemberian yang paling utama untuk memperoleh efek sistemik. Lebih dari 90% obat untuk sisitem sistemik diberikan peroral. Bila suatu obat baru ditemukan perusahaan framasi mulamula akan menanyakan apakah obat tersebut dapat efektif seperti yang diharapkan bila diberikan melalui mulut. !ari obat-obat yang berikan melalui mulut maka sediaan padat merupakan bentuk yang lebih disenangi. "u#uan desain dan pabrikasi tablet adalah untuk memberikan obat melalui mulut dalam bentuk yang memadai dalam #umlah yang tepat pada atau melalui $aktuyang tepat ditempat yang diinginkan yang #uga memiliki integritas kimia yang dilindungi. "ablet "ablet harus menarik menarik (bagus dilihat) dilihat) yang mempunyai mempunyai identitas identitas sendiri serta serta bebas dari serpihan keretakan pelunturanpemucatan dan kontaminasi. &elain itu tablet #uga harus sanggup menahan guncangan mekanik selama produksi pengepakan dan ekspedisi (pengiriman). "ablet #uga harus mempunyai stabilitas kimia dan fisika untuk mempertahankan kelengkapan fisiknya sepan#ang $aktu yang dipersyaratkan. 'euntugan bentuk sediaan tablet •
"ablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan mena$arkan kemampuan terb terbai aik k dari dari semu semuaa bentu bentuk k sedi sediaa aan n oral oral untu untuk k kete ketepa pata tan n ukura ukuran n sert sertaa ariabilitas kandungan yang paling rendah.
•
"ablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah (#ika dihitung perdosisnya)
•
"ablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan paling kompal paling mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim.
•
Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah tidak memerl memerlukan ukan langka langkah h peker# peker#aan aan tambaha tambahan n bila bila menggun menggunakan akan permuk permukaan aan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul
•
"able "ablett bisa bisa di#adi di#adikan kan produk produk dengan dengan profil profil pepelp pepelpasa asan n khusus khusus sepert sepertii pelepasan di usus atau produk lepas lambat
•
"ablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara massal (besar-besaran)
'erugian Bentuk &ediaan "ablet •
Beberapa obat tidak dapat dikempa men#adi padat dan kompak tergantung pada keadaan amarorf-nya flokulasi atau rendahnya berat #enis
•
bat yang sukar dibasahkan lambat melarut dosisnya cukupan atau tinggi absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifa sifatt-si sifa fatt di atas atas akan akan suka sukarr atau atau tida tidak k mung mungki kin n difr difrom omul ulas asik ikan an dan dan difabrikas difabrikasii dalm bentuk tablet tablet yang menghasilka menghasilkan n bioaibilit bioaibilitas as obat yang cukup
•
bay yang rasanya pahit pbat dengan bau sangat menyengat menyengat dan tidak dapat dihilangkan atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara
perlu pengkapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu. Pada kondisi ini kapsul merupakan #alan keluar yang lebih murah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
*. Bahan-bahan tambahan dalam proses pembutan tablet !isamping mengandung satu atau lebih bahan aktif biasanya tablet terdiri dari salah satu atau lebih bahan-bahan tambahan yang sring disebut e+cipients (bahan penolong). "erdapat dua kelompok bahan tambahan berdasarkan fungsinya. 'elompok yang pertama fungsinya untuk memperbaki sifat fisik bahan aktif agar lebih memudahkan proses pembuatannya. "ermasuk dalam kelompok ini adalah bahan-bahan yang berfungsi sebagai pengisi (diluent) pengisi (binders) pelicin (glindas) pelicin (lubricans) sedangkan kelompok kedua dimaksudkan untuk memperbaiki penampilan fisik tablet yang dibuat "ermasuk dalam kelompok ini adalah bahan-bahan penghancur (disintegrantas) pe$arna (colouring agenst) pemanis (s$eetring agenst) dan perasa (flaoring agenst). salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh bahan tambahan ini adalah memiliki sifat inert artinya bahan-bahan tambahan tersebut tidak bereaksi dengan ,at aktifnya. •
Bahan pengisi (diluent) bahan pengisi diperlukan apabila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk. Berat tablet biasanya berkisar 0-/0 mg sementara kadar ,at aktifnya biasanya sangat kecil sehingga diperlukan bahan tambahan sebagai pengisi. !isamping itu bahan aktif terkadang memiliki karakteristik yang tidak memungkinkan untuk dukempa. ntuk itu
diperlukan bahan pengikat untuk memperbaiki sifat alir dan berfungsi sebagai bahan pengikat sehingga dapat dikempa atau memacu aliran •
Bahan pengikat (binders) bahan pengikat memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keseragaman.
•
Bahan penghancur (disintegranst) bahan penghancur merupakan bahan atau campuran bahan yang dapat menyebabkan tablet hancur ketika tablet kontak dengan cairan saluran pencernaan. &elain itu bahan penghancur #uga dapat berfungsi menarik air kedalam tablet mengembang dan menyebabkan tablet pecah men#adi bagian-bagian.1ragmen-fragmen tablet tersebut akan sangat menentukan kelarutan selan#utnya dari obat dan tercapainya bioaailabilitas yang diharapkan.
•
Bahan pelicin (glindants) Bahan pelicin digunakan untuk memecu aliran serbuk atau granul dengan #alan mengurangi gesekan antar partikel. &ebagian besar bahan pelicin #uga dapat berfungsi sebagai bahan pelincir (lubricant) maupun anti lengket (anti adherent).
•
Bahan pelincir (lubricant) Bhan pelincir merupakan bahan atau campuran bahan yang berfungsi untuk memudahkan tablet didorong keluar dari die mencegah tablet melekat pada punch mencegah gesekan antara punch dan die serta memperbaiki kecepatan alir (flo$ rate) granul.
•
Bahan pe$arna (colouring agenst) 1ungsi penggunaan bahan pe$arna dalam proses pembuatan tablet adalah sebagai bahan estetik untuk
membedakan produk yang satu dengan yang lain selama masa produksi serta untuk identifikasi obat-obat tertentu. •
Pemberi rasa (flaoring agents) 2at pemberi rasa biasanya dibatasi hanya digunakan untuk tablet kunyah (che$able tablet) atau tablet-tablet lain yang ditu#ukan untuk larut di dalam mulut. Pada umumnya ,at pemberi rasa yang digunakan adlah yang tidak larut dalam air
B. Proses pembuatan tablet &ecara umum tablet dapat dibuat dengan 3 cara atau metode yaitu 4 •
5etode granulasi basah merupakan metode tertua yang paling luas dan paling banyak digunakan dalam proses pembuatan tablet. 7al tersebut disebabkan oleh karena hampir semua bahan obat dapat dicetak dengan metode ini dan memenuhi semua persyaratan tablet dengan baik. "u#uan 6ranulasi adalah untuk meningkatkan $aktu aliran campuran dan atau kemampuan kempa.
Proses-proses Pokok dalam 6ranulasi Basah . Pengayakan dan Pencampuran serbuk . Penambahan larutan bahan pengikat ke campuran serbuk untuk membentuk massa dengan ukuran yang cukup basah (plastis) 3. Pengayakan dengan ukuran granul yang sesuai :. Pengeringan ;. Pengayakan kering <. Penambahan bahan pelicin bahan penghancur atau bahan tambahan lain /. Pengempaanpentabletan 'euntungan metode 6ranulasi Basah 4 •
"erbentuknya
granul
sehingga
akan
memperbaiki
sifat
alir
dan
kompresibilitas proses kompaksasi lebih mudah karena pecahnya granul membentuk permukaan baru yang lebih aktif •
obat-obat dosis tinggi yang mempunyai sifat alir dan kompresibilitas #elek maka dengan proses granulasi basah hanya perlu sedikit bahan pengikat
•
ntuk bahan dengan dosis rendah dengan pe$arna maka distribusi lebih baik dan men#amin keseragaman isi ,at aktif
•
6ranulasi basah mencegah segresi komponen-komponen campuran yang sudah homogen
•
5emperbaiki dissolusi obat yang bersifat hidrofob
'elemahan 5etode 6ranulasi Basah 4
•
Proses lebih pan#ang dibanding dengan metode lainnya sehingga secara ekonomis lebih mahal
•
Peralatan yang digunakan lebih banyak sehingga secara otomatis lebih banyak pula personel yang diperlukan
•
"idak bisa digunakan untuk obat-obat yang sensitif terhadap kelembaban dan pemanasan
•
Pada tablet ber$arna dapat ter#adi peristi$a migrasi dan ketidakhomogenen sehingga tablet berbintik-bintik
•
=ncopabilitas antar komponen di dalam formulasi akan diperbesar terutama untuk obat-obat campuran (multiitamin dan lain-lain) Proses pembuatan tablet dengan metode granulasi basah memerlukan
persiapan-persiapan dan langkah-langkah yang cukup pan#ang. Pada prinsipnya granul dibentuk dengan #alan mengikat serbuk dengan suatu pengikat. "eknik ini membutuhkan larutan suspensi atau >bubur? yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk@selain itu bahan pengikat tersebut dapat pula dimasukkan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dapat ditambahkan sendiri secara terpisah.
Pe"+,*" bs&
Proses granulasi basah menubah massa lembah men#adi kasar selan#utnya gumpalan-gumpalan granul dile$atkan penggiling yang dilengkapi dengan pengayak berlubang besar. "u#uan pengayakan ini adalah agar granul lebih terkonsolidasi meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel dan meningkatkan luas permukaan untuk memudahkan proses pengeringan. Bahan yang terlalu basah keringnya perlahan-lahan dan membentuk gumpalan yang keras dan nantinya cenderung men#adi bubuk pada penggilingan (pengayakan kerig). Pe"+er%"+"
Proses pengeringan diperlukan oleh seluruh cara granulasi basah untuk menghilangkan pelarut yang dipakai pada pembentukan gumpalan-gumpalan dan mengurangi kelembaban sampai pada tingkat optimum. Pada proses pengeringan yang memegang peranan penting adalah ikatan antar partikel akibat penggabungan atau rekristalisasi gaya an der $aals. Me!o$e Gr"u#s% Ker%"+ ' Dry Granulation(
5etode granulasi kering merupakn salah satu metode pembuatan tablet yang efektif terutama pada dosis efektif terlalu tinggi untuk pencetakan langsung dan obatnya peka terhadap pemanasan kelembaban atau keduanya. 5etode ini banyak digunakan untuk membuat tablet aspirin atau itamin. Pda proses ini komponenkomponen tablet dikompakkan dengan mesin cetak tablet atau mesin khusus (roller compactor). &etelah serbuk dicampur campuran serbuk ditekan ke dalam die yang besar dan dikompakkan dengan punhc permukaan datar. 5assa yang diperoleh disebut &lug
dan
prosesnya
disebut
slugging.
&lugging
merupakan
suatu
usaha
untuk
meningkatkan $aktu pencetakan. 'euntungan metode 6ranulasi 'ering 4 •
*lat dan ruangan lebih sedikit dari pada granulasi basah
•
"idak memerlukan bahan pengikat (larutan pengikat)
•
Prosesnya lebih cepat tidak memerlukan proses pemanasan sehingga biaya produksi bisa ditekan
•
ntuk obat-obat yang sensitif terhadap kelembaban dan pemanasan misalnya itamin A akan menghasilkan produk yang stabil
•
5emperbaiki $aktu hancur karena partikel-partikel serbuk tidak terikat oleh adanya bahan pengikat
•
5emperbaiki kelarutan dan efek bioaiabilitas
•
5emperbaiki homogenitas karena tidak ter#adi peristi$a migrasi obat atau bahan pe$arna
enderung menghasilkan partikel-partikel halus ( fines) yang lebih banyak dibanding dengan metode granulasi basah sehingga tablet sering raouh atau kurang kuat dan resiko kontaminasi lebih tinggi
•
*lat.mesin Chilsonator
tidak bisa digunakan untuk obat yang tidak larut
karena adanya kemungkinan hambatan kecepatan disolusi (adanya tekanan merubah sifat obat) Me!o$e )e!* L"+su"+ ' Direct Compress(
"erdapat beberapa bahan yang memiliki sifat kompabilitaskopresibilitas (kemampuan untuk bisa di cetak) yang tinggi serta memiliki sifat alir yang baik. Pada bahan dengan sifat-sifat demikian maka pembuatan granul tidak diperlikan lagi artinya bahan bisa dicetak langsung atau sering disebut dengan metode pembuatan tablet cetak langsung. Pda proses pembuatan tablet dengan metode cetak langsung campuran obat dan semua bahan tambahan (pengisi penghancur pelincir) dicampur kemudian dicetak. &yarat agar campuran tersebut dapat dicetak. antara lain 4 mempunyai sifat alir yang baik kompressibilitas tinggi dan mempunyai efek lubricant yang baik. 'euntungan 5etode etak Langsung 4 •
Lebih ekonomis dibanding kedua metode lain
•
"idak terpengaruh oleh panas dan kelembaban
•
&tabilitas produk ter#amin
•
kuran partikel seragam
'erugian 5etode etak Langsung 4
•
Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara obat dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi diantara granul yang selan#utnya dapat menimbulkan tidak seragamnya isi obat dalam tablet
•
Pada dosis besar perlu tambahan bahan pengisi sehingga tablet men#adi besar
•
Bahan pengisi yang bisa dicetak langsung biasanya harganya mahal
5asalah yang sering dihadapi dalam metode etak langsung antara lain adalah 4 . 5asalah teknis yaitu sulitnya menemukan bahan dengan sifat alir dan kompressibilitas yang baik . 5asalah ekonomis dimana bahan-bahan dengan sifat alir dan kompresibilitas yang baik tersebut biasanya harganya mahal bahkan bisa beberapa kali lipat B&" -e"+ems
5enurut 7 &emua #enis bahan termasuk bahan hasil cetakan yang digunakan dalam proses pengemasan produk farmasi tidak termasuk yang digunakan dalam transformasi pengiriman.
5enurut PB &emua bahan yang dipakai dalam proses pengemasan produk ruahan untuk menghasilkan produk #adi.
5enurut 5il C &"! C 0/3 C =* (*&)
Proses dan prosedur yang dilakukan untuk mencengah penguraian dan kerusakan bahan dalam hal ini termasuk pembersihan pengeringan penga$etan pembungkusan penandaan dan penggunaan. S,r!.s,r! b&" -e"+ems
D
7arus melindungi preparat dari keadaan lingkungannya
D
"idak boleh bereaksi dengan produk
D
"idak boleh memberikan rasa dan bau kepada produk
D
"idak toksik
D
!isetu#ui oleh BP5 (1!*)
D
7arus tahan banting
Fu"+s% *ems"
. &ebagai $adah 1ungsi utama dari kemasan adalah sebagai $adah dari produk yang dikemas agar tidak berceceran atau berserakan sehingga produk yang ter$adahi mudah disimpan dihitung dan diangkut. . &ebagai pelindung dan men#aga stabilitas produk 'emasan dengan persyaratan tertentu dapat melindungi produk tetapi kadang ter#adi penyimpangan diluar kemampuan kita misalnya karena transportasi gaya mekanis faktor lingkungan he$an penanganan dan metode pengemasan yang kurang baik dan unsur penyimpanan. 3. &ebagai sarana informasi promosi
Pengemasan mengikuti perkembangan =P dan teknologi dengan bentuk standar seperti botol plastik kaleng aluminium kotak kertas lipat sehingga konsumen tidak tahu produk dalamnya. leh karena itu kemasan perlu dilengkapi informasi. K#s%/%*s% b&" -e"+ems
D
B&" -e"+ems -r%mer
Bahan pengemas yang kontak langsung dengan produk berfungsisebagai pelindung dari pengaruhluar. ontoh 4 aluminium foil plastikbotol cangkang kapsul tube tutup karetdll D
B&" -e"+ems se*u"$er
Bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk atau langsung kontak dengan bahan primer. ontoh 4 dos etiket brosur dan segel
BAB III RUANG PRODUKSI
8uang Produksi merupakan ruang yang digunakan untuk memproduksi suatu produksi farmasi atau obat yang memenuhi syarat-syarat ruang produksi dalam PB. &eluruh produksi dilakukan di grey area (Partikel berukuran lebih 0; mikron E 00.000 1 mikroba E ;00 per m3 efisiensi filter udara 9; % suhu E ; 0 r7 :;-/; % untuk ruang dehum r7 E30 % dan pertukaran udara F 0 + #am.) Pertukaran udara ;-0 kali#am 'elembaban nisbi :;-;; % &uhu ruangan 0-G c Afisiensi saringan udara 90-9; %. *ir yang digunakan untuk memproduksi tablet adalah 6rade === Purified $ater / aHuademineralisata
BAB IV PRODUKSI TABLET
Penanganan bahan a$al harus dilakukan secara terpadu antara bagian PP= purchasing I Juality ontrol dan dalam PB dinamis termasuk salah satu sub#ek dari J.5.&Quality Management System. Bahan a$al adalah semua bahan baku I bahan pengemas yang digunakan dalam proses produksi obat. PP=Production Planning I =nentory ontrol , melakukan perencanaan atas bahan a$al yang dibutuhkan untuk proses produksi melalui sistem yang disebut 4 5aterial 8eHuirement Planning 58P. PurchasingPembelian melaksanakan pemesanan pada suplier berdasarkan 8 (Order Request ) yang dibuat oleh PP= dengan spesifikasi bahan a$al I deadline yang telah ditentukan. Bagian purchasing $a#ib melakukan audit terhadap endorsuplier terkait padacara
penanganan
bahan
bakupengemas
seperti
4
&istem
1=1
cara
penyimpanan kelengkapan gudang kebersihan suhu penyimpanan dokumentasi (o* A+p.date retest date). Purchasing bertugas melakukan pembelian semua keperluan perusahaan. Pembuatan tablet dilakukan dengan metode granulasi basah. 5etode granulasi basah dia$ali dari pengambilan bahan baku dari gudang yang telah diluluskan oleh bagian J. Pengeluaran bahan baku dari gudang untuk proses produksi harus disertai dokumen Raw Material Requisition. Bahan baku yang telah diambil dari gudang
ditimbang
didalam
ruang
timbang.
Bahan
yang
telah
ditimbang
diberi
labelpenandaan dan dimasukkan ke ruang produk antara untuk menunggu proses granulasi dalam pembuatan tablet. *ir demineralisata yang digunakan dalam proses ini dimasak dengan menggunakan oiling tan! . Proses selan#utnya adalah mi"ing dan proses granulasi basah yang dilakukan dalam super mi"er atau !neading mi"er hingga terbentuk massa granul basah. 5assa granul basah diayak menggunakan oscillating granulator mesh . 6ranul basah yang diperoleh dikeringkan dengan #luidi$ed %ed &ryer (1B!) hingga diperoleh granul kering. Pada proses ini dilakukan cek kadar air oleh bagian =P. 6ranul yang diperoleh dan telah kering kemudian diayak menggunakan oscillating granulator mesh < kemudian dicampur dengan bahan penghancur dan bahan pelicin didalam drum mi"er selan#utnya dicetak. "ablet hasil cetakan oleh J diperiksa keragaman bobot kekerasan kerapuhan dan $aktu hancurnya yang berada di grey area pengu#ian dissolusi dan kadar ,at aktif dilakukan oleh bagian analisa (laboratorium analisa) di lac! area yang diambil oleh analis di ruang antara. &etelah tablet dinyatakan lulus u#i oleh bagian Quality Control maka sediaan dimasukkan pada pengemasan primer yang meliputi proses stripping dan hospital pac! . ntuk proses stripping dilakukan pemeriksaan kebocoran strip oleh bagian =P. &elan#utnya dikemas sekunder dan diperiksa penampilan dan kelengkapan penandaan oleh J. Kika lulus u#i dimasukkan ke dalam gudang produk #adi.
Proses pengemasan merupakan tahap akhir dari rangkaian produksi sediaan farmasi dalam menghasilkan produk #adi yang telah siap untuk dipasarkan. "ugas bagian pengemasan adalah untuk mengemas produk-produk ruahan yang telah dinyatakan lulus oleh bagian J. 8uang pengemasan dibagi men#adi kelas yaitu 4 a. 6rey area Pada ruang grey area dilakukan pengemasan primer mencakup stripping hospital pac! dan filling . ' %lac! area Pada ruangan lac! area dilakukan pengemasan sekunder dan tersier yang meliputi 4 ). Pemberian nomor batch Manufacturing &ate dan ("pired &ate pada etiket dan dos ). Pelipatan brosur 3). 5emasukkan hasil pengemasan kedalam o" atau dos Pada proses pengemasan ini terdapat tiga tahap utama yaitu 4 . Persiapan (penyiapan produk yang akan dikemas penyiapan alumunium foil botol dos etiket dan brosur) . Proses pengemasan primer dan sekunder 3. Pemeriksaan selama proses pengemasan maupun pemeriksaan akhir. =P untuk pengemasan primer adalah pemeriksaan isi setiap kemasan (volume control ) dan u#i kebocoran strip atau botol. &etelah tahap pengemasan sekunder maka
dilakukan final inspection oleh bagian J meliputi kebenaran etiketbrosur $aktu kadaluarsa nomor batch dan isi dalam tiap o" maupun master o". Kika dalam final inspection ditemukan kesalahan maka penanganannya dilakukan sesuai #enis kesalahannya.
ALUR PEMBUATAN TABLET
Pe"%mb"+"
5etode cetak langsung
5etode granulasi basah
Pengayakan
Pencampuran a$al
Pencampuran
6ranulasi Pengayakan basah
ek =P 'eseragaman kadar
ek =P C kadar air
Pengeringan granul Pengayakan kering
ek =P C'eseragaman kadar
ek =P Penampilan 'elengkapan Penandaan
Pencampuran akhir ek =P 'eseragaman kadar 'eseragaman bobot 'ekerasan 'erapuhan aktu hancur !isolusi
Percetakan tablet Pengemasan primer Pengemasan sekunder Gu$"+ ob!
%$ek =P Penampilan 'elengkapan Penandaan
Pemer%*s" IP) +r"u# me#%-u!% 1
a. )oss on drying (L!) Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa susut pengeringan dengan menggunakan alat Moisture *naly$er .
&el
yang
diambil
granul untuk
pemeriksaan ; g. b. &ifat alir granul #i alir granul dilakukan dengan alat granules flowde" tester . Kumlah sampel yang digunakan adalah 0 g. Parameter yang diukur adalah kecepatan alir granul dan sudut istirahat. #i kecepatan alir granul dilakukan sebagai berikut 4 &el granul dimasukkan ke dalam corong dengan cara dialirkan le$at dinding corong dimana lubang bagian ba$ah corong tertutup. &etelah semua sampel granul masuk lubang ba$ah dibuka sambil diukur kecepatan alirnya menggunakan stop$atch. 5e#a u#i diaalasi dengan kertas untuk menampung granul yang keluar dari corong. 7asil tampungan yang berbentuk kerucut diukur diameter dan tingginya kemudaian dicari sudut istirahatnya (M). c. %ul! &ensity #i ini dilakukan dengan menggunakan alat +ap &ensity +ester' &el yang digunakan 0 g. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan granul sampai olume 00 ml dalam gelas ukur kemudian ditimbang bobotnya.
d. +ap &ensity #i ini dilakukan dengan menggunakan alat +ap &ensity sampel yang digunakan 0 g. Pemeriksaan
+ester'
Bobot
dilakukan dengan cara memasukkan
granul sampai 00 ml ke dalam gelas ukur kemudian alat di#alankan dan diamati olume pada tiapa interal 00 ketukan dari 00 sampai ;00 ketukan kemudian 000 ketukan. Pada 000 ketukan amati olume granul pada tiap interal 000 ketukan sampai total :000 ketukan. 7itung tap density pada saat olume konstan selama 3 kali berturut-turut. e. !istribusi partikel #i ini menggunakan sampel 0 g dan diayak dengan ukuran ayakan tertentu f. Penetapan 'adar !ilakukan di laboratorium oleh Quality Control dengan metoda analisa yang dikeluarkan oleh 8I!. 6ranul yang memenuhi persyaratan ditempel label Released
dan dapat
dilan#utkan untuk proses pencetakan massa granul men#adi tablet. "ablet yang dihasilkan diambil sampelnya apakah memenuhi spesifikasi atau tidak. &elama menunggu pemeriksaan =P tablet ditempel label karantina dan disimpan di ruang =P.
*kan dibuat tablet "8ON*L6=N sebanyak 00.00 tablet maka bahan yang akan ditimbang sebagai berikut 4 5etampiron
00.000 + ;00 mg Q
*mylum maydis
00.000 + 9/; mg Q
Pasta pati ubi
0% 00.000 + 3 mg Q
5agnesium &tearat
00.000 + <; mg Q
"alk
00.000 + 9; mg Q
"artra,in
00.000 + 000<; mg Q
5etil parabean
00.000 + 03; mg Q
Laktosa
00.000 + 3GG; mg Q
Kom-os%s% se$%" !b#e!
•
Bahan aktif bahan aktif yang digunakan adalah metampiron dimana metampiron ini digunakan sebagai analgetik antipiretik yaitu ,at yang mengurangi atau meleyapkan rasa nyeri tanpa mehilangkan kesadaran.
•
*mylum
manihot
digunakan
sebagai
pengikat
untuk
memperbesar
kemudahan dalam pencetakan akibat daya perekat. •
*mylum 5aydis digunakan sebagai penghancur *gar tablet bisa segera hancur apabila kontak dengan air atau cairan lainnya agar ,at khasiat yang dikandungnya bisa dibebaskan dan memberikan efek terapi.
•
5agnesium stearat digunakan sebagai lubrikan (pelincir) untuk mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan untuk mencegah masa tablet melekat pada cetakan.
•
"alk digunakan sebagai glidan untuk memecu aliran serbuk atau granul dengan #alan mengurangi gesekan antar partikel
•
"artra,in digunakan sebagai bahan pe$arna pada obat untuk menambah nilai estetika.
•
5etil paraben digunakan sebagai penga$et
•
Laktosa digunakan sebagai ,at tambahan untuk mencukupkan olume obat
Pe"3e!*" '-e"+em-"( Tb#e!
"ablet dibuat dengan #alan mengempa adonan yang mengandung satu atau beberapa obat dengan bahan pengisi pada mesin cetak yang disebut dengan pencetakpenekan (press). 5esin pengempa atau pencetak tablet dirancang dengan komponen-komponen dasar sebagai berikut 4 . 7opper untuk menyimpan dan memasukan granulat yang akan dikempa . !ie yang menentukan ukuran dan bentuk tablet 3. Punch untuk mengempa granulat yang terdapat didalam die :. Kalur cam untuk mengatur gerakan punch ;. 1eed shoes untuk menggerakanmemindahkan granul dan hopper ke dalam die Pemer%*s" IP) !b#e! me#%-u!% 1
. 'eseragaman bobot #i ini menggunakan timbangan. &el diambil dari hopper kanan dan hopper kiri pada a$al tengah dan akhir produksi. Pemeriksaan ini #uga dilakukan oleh bagian produksi setiap 30 menit. . 'erapuhan #i ini menggunakan alat #rialilty tester . &el yang digunakan diambil dari hopper kanan maupun kiri pada a$al tengah dan akhir produksi. 3. 'ekerasan #i ini menggunakan alat hardness tester . :. aktu hancur #i ini menggunakan lat &esintegration tester .
;. 'etebalan *lat yang digunakan &ial +hic!ness tester . <. 'eseragaman kadar bahan aktif !ilakukan di laboratorium J menggunakan metoda anlisa yang dikeluarkan 8I! /. #i disolusi *lat yang digunakan adalah disolution tester . Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan metoda analisa yang dikeluarkan oleh 8I! Pemer%*s" M%*rob%o#o+%
Pemeriksaan mikrobiologi pada sediaan dimaksudkan untuk mengetahui #umlah total bakteri dan #amur serta untuk mengetahui ada tidaknya bakteri patogen dalam sediaan. Pemeriksaan mikrobiologi ini meliputi 4 . #i angka lempeng total media yang digunakan N* dan P!* -
Bakteri (syarat lebih kecil 0; koloniml)
-
'apangkhamir (syarat lebih keci@ 0; koloniml)
. #i &taphylococcus aereus media yang digunakan P dan RK* 3. #i &almonella sp media yang digunakan &B dan B&* :. #i Ascherichia coli media yang digunakam LB dan A5B*
Perms#&" se#m -roses -e"3e!*"
Pada proses pengembangan formulasi yang biasa dan pada pembuatan tablet secara rutin ter#adi bermacam-macam permasalahan selama proses pencetakan. !an 5adang-kadang sumber permasalahan tersebut adalah formulasi peralatan pencetakan atau kombinasi kedua permasalahn tersebut. 5asalah-masalah yang umum dihadapi dalam proses pencentakan tablet antara lain 4 . Binding binding adalah keadaan dimana bahan yang ditablet sebagian melekat pada die atau maktris sehinggah sukar didorong keluar. =ni ter#adi karena kurang lubricant atau lubricant yang kurang efektif granul terlalu dingin atau terlalu panas atau kurang kering serta die atau matras sudah usang. . &ticking adalah keadaan dimana sebagian massa tablet melekat pada punch. Peristi$a ini disebabkan antara lain karena granul terlalu basah atau kurang kering atau pemanasan kurang sempurna tekanan pengempaan mesin tanlet kurang. Punch sudah usang aus perlu pemolesan. 3. amping. adalah keadaan dimana lapisan atas atau ba$ah tablet terbelah sebagian atau seluruhnya. 7al ini dapat ter#adi segera setelah keluar dari cetakan atau setelah beberapa $aktu kemudian. Penyebab peristi$a ini antara lain adanya udara yang ikut terkempa sehingga setelah tablet keluar dari cetakan udara bereaksi mendesak keluar terlalu banyak fines pengeringan granul kurang sempurna atau terlalu kering atau lubricant terlalu banyak atau terlalu sedikit. :. 5ottling adalah keadaan dimana ter#adi $arna yang tidak merata pada permukaan tablet. penyebab peristi$a ini antara lain obat atau hasil uraian
mempunyai $arna yang berbeda dengan bahan tambahan dan tidak tercampur homogen ter#adi migrasi $arna selama proses pengeringan granul atau bahan tambhan yang berupa larutan ber$arna tidak terbagi merata hal ini disebabkan karena larutan panas dicampur dengan serbuk dingin. ;. Rariasi berat yaitu keadaan diman atablet yang dihasilkan tidak memenuhi syarat keragaman robot. Penyebabnya antara lain distribuSs granul tidak rata atau granul tidak free flo$ing ($aktu alirnya #elek) atau proses pencampuran yang kurang sempurna.
ISI 1 S!r%- 6 70 !b#e! Kom-os%s% 4 "iap tablet mengandung 4 5etampiron.........................;00 mg Frm*o#o+% 1 5etampiron adalah suatu analgetik antipiretik. 5etampiron beker#a sebagai analgetik yang menghambat biosintesis prostaglandin yang merupakan reseptor nyeri diotak. !aya *ntiperetiknya berdasarkan rangsangan terhadap pengatur kalor di hipotalamus I"$%*s% 1 Nyeri akut sesudak luka atau pembedahan nyeri karena tumor atau kolik nyeri akut atau kronik. Bila analgetik lain tidak menolong demam tinggi yang tidak dapat diatasi antipiretik lain. Ko"!r %"$%*s% 1 7ipersensiti pada metampiron granulositopenia porfisia intermitten payah #antung bayi diba$ah usia 3 bulan kehamilan trimester pertama dan < minggu terakhir. E/e* sm-%"+ 1 =ritasi lambung hipertridosis retensi garam dan cairan reaksi alergi yang cukup sering reaksi kulit dan edema angioneorotik efek samping yang berat agranulositosis pansitofenia dan nefrosis. A!ur" -*% 4 *nak-anak -< tahun 3+ sehari T- U tablet <- tahun 3+ sehari V tablet !e$asa 3+ sehari -3 tablet Per&!%" 1 Pengobatan harus segera dihentikan bila timbul ge#ala 4 pertama #umlah sel darah atau granulositopenia atau sakit tenggorokan atau tanda infeksi lain
&impan di tempat yang se#uk dan kering terlindung dari cahaya.
LAMPIRAN KEMASAN
I"$%*s% 1 Nyeri akut sesudah luka atau pembedahan nyeri karena tumor atau kronik bila analgesic lain tidak menolong demam tinggi yang tidak dapat diatasi antipiretik lain. TR4NALGIN 5 =si 4 00 "ablet S%m-" $% !em-! ,"+ !AN6*N seu* $"8A&AP *er%"+ !er#%"$u"+ $r% 7*8& !'"A8 3&, PT KAR4A TRI FARMA MAKASSAR.INDONESIA TR4NALGIN 5 KETERANGAN SELENGKAPN4A LIHAT BROSUR =si 4 00 "ablet PT KAR4A TRI FARMA 7*8& !AN6*N 8A&AP !'"A8 MAKASSAR.INDONESIA PT KAR4A TRI FARMA MAKASSAR.INDONESIA